Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/12/18

Sabtu, 18 Desember 1999

Bacaan   : 1Samuel 26:1-9
Setahun : 1Timotius 1-3
Nas       : Siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman? (1Samuel 26:9)

ALASAN YANG LEMAH

Beberapa tahun yang lalu seorang pegawai di toko daging tempat saya bekerja tertangkap basah mencuri beberapa potong daging. Ia membela diri dengan mengatakan bahwa ia layak mendapatkan daging tersebut karena ia digaji terlalu rendah. Pernyataannya merupakan alasan yang lemah untuk mendukung perilakunya yang berdosa tersebut.

Dalam 1Samuel kita membaca bagaimana Daud dikejar-kejar oleh Raja Saul. Pada suatu malam, Daud dan sahabat-sahabatnya pergi ke kemah Saul dan mendapati raja dan para pengawalnya sedang tertidur. Abisai mengatakan bahwa kesempatan ini berasal dari Allah sehingga ia meminta izin untuk membunuh Saul. Sangat mudah bagi Daud untuk menyetujuinya. Daud pasti masih ingat bagaimana ia pernah membiarkan Saul hidup saat sebenarnya ia dapat membunuhnya. Lalu saat Saul menyadari kemurahan Daud, ia pun menangis. Ia pun menyatakan bahwa Daud layak untuk menjadi raja Israel berikutnya, dan ia pun berhenti mengejar Daud (1 Samuel 24).

Namun Saul memulai kembali pengejarannya yang kejam itu. Daud bisa saja membuat alasan, "Aku pernah sekali menyelamatkannya. Kini Allah memberiku kesempatan kedua untuk membunuhnya." Tetapi Daud menolak pemikiran seperti itu dan menolak melakukannya karena ia percaya bahwa ia tidak boleh membunuh orang yang telah diurapi Allah sebagai raja atas Israel.

Ketika diperlakukan tidak adil, Anda akan tergoda untuk mencari alasan guna melampiaskan kebencian, ketidakmurnian, ketidakjujuran, dan kekejaman Anda. Namun, janganlah jatuh ke dalam pencobaan. Seperti Daud, lakukanlah yang benar -- HVL


Injustices are hard to bear,
They make us want to fight;
But God knows what we're going through --
In time He'll make things right -- Sper

JIKA ANDA MEMBUAT ALASAN UNTUK SATU DOSA
MAKA DOSA ITU BERKEMBANG MENJADI DUA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org