Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/10/13

Rabu, 13 Oktober 1999

Bacaan   : Kisah 13:42-52
Setahun : Nehemia 10-13
Nas       : Ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati (Kisah 13:45)

MEMBASMI IRI HATI

Iri hati adalah rasa benci yang timbul karena melihat kelebihan, harta milik, atau posisi orang lain, dan adanya keinginan untuk memiliki semuanya itu bagi diri sendiri. Rahel iri terhadap Lea karena Lea melahirkan anak (Kejadian 30:1). Saudara-saudara Yusuf iri terhadap Yusuf karena ayah mereka lebih mengasihi Yusuf (Kejadian 37:11). Dan, dari bacaan Alkitab hari ini, orang Yahudi membantah apa yang dikatakan Paulus karena alasan yang sama -- iri hati (Kisah Para Rasul 13:45).

Segala keberuntungan yang dimiliki orang lain, misalnya kecerdasan, penampilan menarik, popularitas, pekerjaan yang baik, bahkan kedewasaan wawasan rohani, dapat memicu timbulnya iri hati. Bahkan orang Kristen yang paling saleh sekalipun tidak kebal terhadap godaan iri hati.

Ketika F.B. Meyer mengadakan pertemuan di Northfield, Massachusetts, banyak orang datang untuk mendengarkan khotbahnya yang menggemparkan. Namun, saat pengkhotbah Inggris yang termasyhur, G. Campbell Morgan, datang ke Northfield, segera pula orang berkerumun mendengarkannya memaparkan Kitab Suci. Meyer pun merasa iri karenanya. Ia berkata, "Satu-satunya cara membuang iri hati saya adalah dengan mendoakan Morgan setiap hari!"

Untuk mengenyahkan perasaan iri, kita harus mengenali perasaan itu dan mengakuinya di hadapan Allah. Jika perasaan itu belum juga sirna, kita harus mulai mendoakan orang itu. Kita dapat dikatakan berhasil membasmi iri hati itu bila kita sudah mulai dapat bersukacita atas hal-hal baik yang dimiliki orang lain, bila sukacita itu lebih besar daripada keinginan untuk memilikinya bagi diri sendiri -- DJD

HATI YANG PENUH KASIH TIDAK MEMPUNYAI TEMPAT UNTUK IRI HATI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org