Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/09/30

Kamis, 30 September 1999

Bacaan   : Mazmur 37:7-20
Setahun : Ester 1-3
Nas       : Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya? (Markus 8:36)

MITOS TENTANG KEKAYAAN

Ketika kapal laut besar Titanic tenggelam pada tahun 1912, tersiar kabar angin bahwa kapal itu tenggelam dengan membawa benda-benda berharga seperti emas dan permata. Namun mitos yang cukup lama bertahan itu akhirnya lenyap dengan ditemukannya daftar muatan kapal yang menunjukkan bahwa kapal itu hanya memuat bulu unggas, kain linen, jerami, kulit binatang bahan pembuat topi, kertas tisu, suku cadang mesin, kulit, bulu kelinci, karet, jaring penutup rambut, dan perlengkapan alat pendingin.

Ada juga cerita lain yang bertahan mengenai kekayaan. Banyak orang percaya bahwa seseorang yang kaya harus dihargai dan dihormati meski mungkin ia tidak beriman. Di sisi lain, orang yang memiliki disiplin diri dan beriman bisa kurang dihargai oleh sebagian orang bila ia tidak kaya.

Daud, penulis Mazmur 37, memperingatkan kaum miskin supaya tidak menjadi iri hati terhadap mereka yang kaya dan makmur. Pada waktunya, muatan kapal dari orang-orang yang tak beriman akan terbongkar, dan tampaklah bahwa hidup mereka tidak mengandung hal-hal yang memiliki nilai yang tahan lama.

Hidup yang sekarang ini hanyalah permulaan dari kehidupan yang kekal. Oleh karena itu janganlah iri terhadap orang-orang yang tidak beriman dan tergiur oleh kekayaan mereka. Mereka tidak mempunyai harta yang abadi. Sebaliknya, jadilah seperti mereka yang menanti-nantikan Allah yang kekal dengan sabar (ayat 7,9), bagaimanapun kondisi ekonomi mereka. Mereka tahu benar di mana mereka dapat menemukan harta yang sejati -- MRDII


Some people think they have it all
When riches come their way;
But their great loss will be revealed
On God's accounting day. -- Bosch

LEBIH BAIK MISKIN NAMUN BERJALAN DENGAN IMAN
DARIPADA KAYA NAMUN BERJALAN MENURUT PANDANGAN MATA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org