Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/03/17

Rabu, 17 Maret 1999

Bacaan   : Filipi 4:1-7
Setahun : Yosua 19-21
Nas       : Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan (Filipi 4:2)

SALING MENDAHULUI

Saya tidak tahu mengapa Euodia dan Sintikhe berselisih satu sama lain. Dengan menyadari sifat dasar manusia pada umumnya, saya menduga bahwa hal itu disebabkan karena sesuatu yang sepele. Apa pun penyebabnya, perselisihan mereka jelas mengganggu seluruh jemaat.

Yang saya tahu adalah jika kedua wanita itu tidak mau berdamai dengan meminta maaf dan memberi maaf, maka permusuhan akan terus berlanjut. Pasti masalahnya cukup serius sehingga menarik perhatian Paulus.

Pada masa kini, kondisinya pun tak jauh berbeda. Di sebuah gereja yang pernah saya kunjungi, saya melihat keluarga-keluarga yang saling berselisih duduk berjauhan. Mereka tidak saling berbicara dan menghindari terjalinnya hubungan dalam bentuk apa pun. Apa masalahnya? Mereka berselisih paham tentang apakah mereka harus menyajikan kopi di ruang tamu atau di ruang bawah tanah gereja!

Menyedihkan memang. Namun, seringkali saudara dan saudari dalam Kristus saling tidak mau kalah dan menunggu berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun agar orang lain meminta maaf terlebih dahulu. Dan, tak seorang pun bertindak.

Memang sulit untuk memulai lebih dahulu. Hal ini membutuhkan kerendahan hati dan kasih karunia. Namun Allah, yang memberi kita kasih karunia untuk segala hal, akan memampukan kita untuk bertindak lebih dahulu dalam memperbaiki sebuah hubungan. Hendaklah Anda saling mendahului dalam mengusahakan perdamaian! -- DCE

ORANG YANG MUDAH TERSINGGUNG
AKAN MENANGGUNG BEBAN YANG MENEKAN JIWA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org