Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/11/25

Rabu, 25 November 1998

Bacaan   : Lukas 11:1-13
Setahun : 1Korintus 9-11
Nas       : Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur (Kolose 4:2)

MENGAPA KITA BERDOA?

Salah satu paradoks terkenal dalam iman Kristen adalah bahwa Allah ingin agar kita menceritakan kepada-Nya segala sesuatu yang kita alami, meskipun Dia sudah mengetahui segalanya. Lalu, mengapa kita perlu berdoa?

Apabila Anda pernah bergumul dengan pertanyaan semacam ini, mungkin pemikiran dari seorang pendeta pada abad ke-19, R.A. Torrey, dapat membantu. Ia memberi beberapa alasan mengapa kita harus berdoa:

* Karena adanya iblis, dan doa adalah salah satu cara yang dipilih Allah untuk melawannya (Efesus 6:12-13,18).

* Karena doa adalah cara yang Allah berikan agar kita dapat memperoleh apa yang kita butuhkan dari-Nya (Lukas 11:3-13; Yakobus 4:2).

* Karena doa merupakan sarana yang dipilih Allah supaya kita dapat menemukan "kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan pada waktunya" (Ibrani 4:16).

* Karena doa yang disertai ucapan syukur adalah cara yang Allah berikan agar kita memperoleh kelepasan dari kekuatiran dan merasakan "damai sejahtera Allah" (Filipi 4:6-7).

Di luar alasan-alasan di atas, sebenarnya kita cukup membaca perintah yang tertulis dalam 1Tesalonika 5:17, "Tetaplah berdoa," dan menyadari bahwa Allah menginginkan kita bercakap-cakap dengan-Nya. Memang, Dia adalah Allah yang Mahatahu, tetapi Dia juga menginginkan adanya persekutuan dengan kita. Tatkala kita mencari wajah Allah dalam doa, berarti kita sedang mempererat hubungan kita dengan-Nya. Inilah alasan terpenting mengapa kita perlu berdoa JDB


Since prayer is God's most gracious plan
Whereby He links Himself with man,
Should not Him own more often say
To one another, "Let us pray"? -- Sterling

HAK KITA YANG PALING ISTIMEWA
ADALAH BERCAKAP-CAKAP DENGAN ALLAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org