Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/9

e-Reformed edisi 9 (12-10-2000)

Roh Kudus dan Doa

   "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita
   tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri
   berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
   terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui
   maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia sesuai dengan kehendak Allah,
   berdoa untuk orang-orang kudus." (Rom 8:26,27)



   Doa merupakan napas orang Kristen, suatu komunikasi antara yang
diselamatkan dan Juruselamat. Doa merupakan persatuan dari kehendak
yang diciptakan dengan kehendak yang menciptakan, "the unity of the
will of the created one and the Creator". Doa merupakan persatuan
dari kehendak kita, kemauan kita, yang disesuaikan dengan kehendak
Allah Pencipta.


   Doa penting sekali, tetapi Alkitab dengan jujur mengatakan kepada
kita, bahwa kita sebenarnya tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa.
Ini jujur sekali. Siapa yang mengetahui bagaimana seharusnya berdoa?
Kita selalu hanya minta-minta kalau berdoa, meminta menurut kemauan
kita sendiri. Dalam berdoa kita mau supaya Tuhan menyesuaikan dengan
kehendak kita.


   Ada suatu cerita tentang sepasang suami-istri di provinsi Shantung
di Tiongkok. Suami-istri ini hidup dari menjual kain dengan berkeliling,
karena mereka tidak mempunyai toko. Setiap akhir tahun mereka
mempunyai kebiasaaan berlutut di hadapan Tuhan dan berdoa, "Oh Tuhan,
saya berterima kasih kepadaMu, karena Engkau sudah memberkati kami
sehingga untung 100 bal kain. Tuhan, saya minta tahun depan beri saya
keuntungan 200 bal kain." Sebelum doanya selesai si istri memotong,
"Tuhan, jangan dengar doa suami saya, dengar doa saya. Kalau tahun
ini Tuhan beri keuntungan 100 bal kain, tahun depan juga sama, 100
bal saja cukup." Si suami marah-marah, "Saya belum amin, kenapa kamu
ikut campur, kita akan susah kalau cuma mendapat 100 bal kain."
Tetapi si istri tidak peduli, ia melanjutkan doanya, "Tuhan, pokoknya
doaku saja yang didengar. Jangan beri 200 bal. Kalau Engkau beri 100
bal ia akan tetap setia dan mencintai saya. Kalau 200 bal ia nanti
akan cari istri kedua." Inilah doa orang dunia, kedua-duanya berdoa
untuk mencari keuntungannya sendiri, bukan mencari kehendak Tuhan dan
kerajaanNya.


   Saya ingin bertanya kepada Saudara, apakah doa kita sudah sesuai
dengan kehendak Tuhan? Apakah kita berdoa dengan pengertian akan apa
yang dikehendaki oleh Tuhan? Saudara, Alkitab dengan terus terang
berkata kepada kita bahwa kita sebenarnya tidak tahu bagaimana
seharusnya berdoa. Apa yang kita doakan? Bagaimana kita harus
mendoakannya? Kita sendiri tidak tahu. Banyak orang Kristen waktu
berdoa asal buka mulut saja, "Tuhan, saya mau ini, mau itu". Sebelum
saya melayani ke luar negeri saya tanya istri saya, "Kalau saya
pulang engkau perlu saya bawakan apa?" Jawabnya, "Jangan bawakan
apa-apa, saya tidak perlu apa-apa." Lalu saya tanya anak-anak saya,
mau minta apa. Yang satu bilang, kali ini tidak ada keperluan
apa-apa, tetapi saya pikirkan sendiri, dia perlu apa, nanti saya
belikan untuk dia. Demikian juga Tuhan mau tahu hati kita waktu kita
berdoa, bagaimanakah sikap kita terhadap kedaulatan, keinginan,
rencana dan kehendak Allah.


   Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa kita sebenarnya tidak tahu
bagaimana harus berdoa. Itulah sebabnya Roh Kudus diberikan menjadi
Penolong kita masing-masing, untuk menolong kita berdoa, menolong
kita menguatarakan hati kita sepenuhnya kepada Tuhan menurut kehendak
Tuhan. Dan sebelum ayat ini selesai dikatakan, Roh Kudus mengetahui
bagaimana berdoa bagi kita. Dia berdoa menurut kehendak Allah bagi
orang-orang suci. Dalam keadaaan demikian kita melihat hubungan
antara doa dan Roh Kudus. Bukan doa kita yang menggerakkan Roh Kudus,
melainkan sebaliknya Roh Kudus menggerakkan roh kita untuk berdoa.
Roh Kudus yang berdoa bagi kita sesuai dengan kehendak Allah yang
menerima doa kita. Di sini kita menegasakan sekali lagi doktrin dan
teologia doa yang benar.


BERDOA DALAM ROH DAN KEBENARAN

Saudara-saudara, makin saya memikirkan, makin limpah, makin saya
merenungkan makin mendalam, makin saya mengerti makin saya kagum akan
ajaran Alkitab mengenai doa yang begitu berlimpah. Banyak orang
Kristen dan gereja pada waktu berdoa tidak menyelidiki baik-baik
teologi doa yang diajarkan Alkitab. Alkitab berkata, "Tetapi saatnya
akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah yang
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran." (Yoh. 4:23).
Dalam sembah sujud dan berbakti kepada Tuhan ada dua unsur penting.
Pertama yaitu berbakti dengan jujur, berbakti di dalam kebenaran; ini
suatu aspek fungsi rasio. kedua, berbakti di dalam roh, berbakti di
dalam kuasa Roh Kudus, ini aspek rohani. Iman mencakup dua wilayah;
wilayah rasional dan wilayah spiritual. Wilayah rasional
bersangkut-paut dengan fungsi pikiran. Wilayah spiritual bersangkut
paut dengan fungsi kita berbakti dan memuliakan Allah.


   Yesus Kristus berkata, "Barangsiapa menyembah Allah, harus
menyembahNya dalam roh dan kebenaran." Aku berbakti kepada Tuhan,
baktiku berdasarkan kebenaran yang memimpin pikiranku. Berbahagialah
orang yang pikirannya dipimpin oleh kebenaran dan hati nuraninya
dipimpin oleh Roh Kudus, dan kedua aspek itu bekerja bersama-sama.
Dwi fungsi berintegrasi di hadapan Tuhan. Jika kita mempunyai otak
yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus, bakti kita tidak diterima dengan
baik. Jika kita mempunyai roh yang sungguh-sungguh tetapi tidak ada
kebenaran yang memimpin kita, kita tidak mungkin memuliakan Tuhan
dengan sungguh-sungguh. Berbahagialah orang yang punya integrasi,
suatu penggabungan yang mencakup kedua aspek ini. Di bagian rasio ada
kebenaran yang memimpin, di bagian rohani ada Roh Kudus yang
bertakhta. Saudara-saudara, bakti sudah mencakup aspek fungsi hidup
rohani yang disebut berdoa; berdoa dengan roh, berdoa dengan
pengertian. "Aku akan berdoa juga dengan akal budiku," demikian
Paulus berkata dalam 1 Kor. 14:15. Doa dalam roh dan doa dalam
pikiran, doa dalam roh dan doa dalam akal, dalam pengertian. Betapa
banyak orang berani menafsirkan ayat itu secara salah dengan
mengatakan, kalau engkau berdoa tanpa memakai pikiran, hanya
berglosolali atau roh yang memimpin, sehingga pikiranmu kabur atau
tidak jelas. Saya kira itu bukan ajaran Alkitab. Kalau Saudara
meneliti surat korintus, Paulus menekankan bukan hanya berdoa dalam
roh tetapi juga memakai pengertian. Jadi di sini keseimbangan yang
ditekankan. Roh Kudus memimpin rohmu dan Firman memimpin pikiranmu.


   Tidak ada seorangpun yang berhak memisahkan Roh Kudus dari
kebenaran, dan tidak ada seorang pun yang berhak memisahkan pimpinan
Roh Kudus dengan roh kita. Jika pikiran kita tidak dipimpin oleh
kebenaran, kita belum bisa berbakti kepada Allah. Jika hati dan
nurani kita tidak dipimpin oleh Roh Kudus, kita belum mengerti
bagaiman aberdoa kepada Tuhan. Jadi, berbakti kepada Tuhan dalam
kebenaran dan roh, berdoa kepada Tuhan dalam pikiran dan hati nurani
yang dipimpin oleh Roh. Roh Kudus tidak mungkin memimpin seseorang
tanpa memakai kebenaran. Dengan kebenaran Dia memimpin kita dengan
Firman Tuhan menjadi pedoman hidup, Firman Tuhan menjadi pelita dalam
jalan kita, Firman Tuhan menjadi penerang bagi hati nurani, dengan
cahaya Firman kita dipimpin. Saudara-saudara, seorang yang rohani
adalah seorang yang taat kepada kebenaran Alkitab. Seorang yang
bijaksana adalah seorang yang menaklukkan pikiran di bawah kuasa Roh
Kudus dan kedaulatan Tuhan Allah.


BERDOA SESUAI DENGAN KEHENDAK BAPA

Roh Kudus dan doa. Doa dan Roh Kudus. Pada waktu Yesus, Anak Allah
yang tunggal, berada di dunia, Dia tidak bisa berdoa tanpa pimpinan
Roh Kudus. Ketika Anak Manusia yang menjadi wakil engkau dan saya
berada dalam dunia, Allah menjadi daging, Kalam menjadi manusia,
Firman menjadi Imanuel, Dia perlu pimpinan Roh Kudus. Siapakah
engkau, yang berdoa tidak perlu dipimpin oleh Roh Kudus? Siapakah
engkau, yang sudah belajar menghafal doa sehingga engkau sudah pintar
berdoa di luar kepala dan tidak perlu dipimpin oleh Roh Kudus? Dalam
Lukas 4 dan Matius 4 dikatakan, Roh Kudus memimpin Yesus ke padang
belantra untuk dicobai dan di situ Doa berdoa 40 hari. Dia berdoa,
berdoa, berdoa dan sebagai puncak doanya kita melihat Roh Kudus
memimpin Dia. Selama 40 hari Dia berada dalam pergumulan doa. Roh
Kudus mendampingi dan akhirnya doaNya sudah memuncak, sudah mencapai
suatu status, kuat untuk bisa mengadapi pencobaan-pencobaan yang
berat. Di dalam duania, Yesus berdoa dan dipimpin oleh Roh Kudus.


   Saudara-saudara, bukan hanya itu; Alkitab berkata bahwa Roh
menolong kita dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Apakah
artinya ini? Yang tidak terkatakan, yang tidak dimengerti oleh
manusia, demikianlah keluhan-keluahan Roh Kudus. Orang yang belajar
sabar tahu betapa berat arti S-A-B-A-R ini. Sabar ini sulit. Dalam
bahasa Tionghoa kata sabar tersusun oleh dua suku kata, yang artinya
jantung ditusuk oleh pisau. Itulah arti sabar. Kadang-kadang saudara
tidak bisa sabar tetapi mesti sabar juga, sudah tidak bisa tetapi
mesti sabar, saudara paksa-paksakan, persis seperti jantung ditusuk
pisau. Goyang sedikit, pecah jantungmu. Itu namanya sabar. Siapakah
yang paling sabar? Yang paling sabar ialah Roh Kudus. Waktu Dia
memperanakkan kita, Dia sudah bertekad untuk mendampingi anak yang
dilahirkan itu. Dia mau hidup ditengah-tengah kita, Dia mau hidup di
dalam kita. Roh Kudus mendampingi kita seperti seorang ibu, dengan
penuh kesabaran Ia mendidik kita, memimpin kita menuju ke jalan yang
benar, menuju jalan yang bercahaya dengan terang yang mulia.


   Dalam bahasa Yunani Roh Kudus disebut Parakletos. "Para" artinya
di samping. Parakletos adalah Penghibur yang mendampingi kita. Pada
waktu engkau dicela, dihina, waktu engkau sendiri melayani Tuhan dan
tidak dimengerti oleh orang lain, bahkan oleh kawan dan rekan
sendiri, ingatlah akan Parakletos, Roh Kudus Penghibur yang
mendampingi engkau di sampingmu dan terus menguatkan engkau, berdoa
ganti engkau, karena Dia mengatahui isi hati Tuhan dan Bapa
mengetahui doa Roh Kudus. Ini adalah komunikasi antara ketiga oknum;
Bapa, anak dan Roh Kudus. Bapa mencintai Anak. Anak mencintai Bapa,
Bapa mencintai Roh Kudus, dan Roh Kudus mencintai Bapa.
Ketiga Oknum berkomunikasi, ketiga Oknum saling
mencintai, dan pengertian antara ketiga Oknum demikian jelas,
demikian tuntas, sempurna dan demikian indah. Disebut di sini bahwa
Roh Kudus tahu maksud Bapa dan Bapa juga mengerti isi hati Roh Kudus.
Karena Roh Kudus mengetahui kedalaman dan keajaiban segala rahasia
yang tersembunyi sedalam-dalamnya di dalam diri Allah Bapa, maka Roh
Kudus bisa berdoa sesuai dengan kehendak Bapa, sedangkan engkau dan
saya tidak mungkin.


   Roh Kudus membantu engkau dan saya berdoa di hadapan Tuhan.
Saudara, dulu di desa-desa di Tingkok banyak wanita tidak sekolah.
Kalau mereka mau menulis surat kepada suami atau anaknya di kota
lain, mereka harus meminta bantuan seorang tukang tulis surat. Nah,
tukang tulus surat tidak ada modal berdagang tetapi ada modal
sekolah. Jadi mereka pasang satu menja dengan tempat tinta, sebuah
pena dengan kuas dari bulu, dan banyak kertas di lacinya.
Wanita-wanita itu lalu mendiktekan apa yang mereka mau katakan.
Biasanya bahasa mereka selalu jelek, tata bahasanya tidak teratur,
tetapi yang menulis langsung mengubah menjadi kalimat-kalimat yang
indah, tata bahasanya baik dan tulisannya bagus; kalau kata-katanya
terlalu kasar dihaluskan, supaya dapat mengungkapkan apa yang
diinginkan dengan sebaik-baiknya. Nah, Saudara demikianlah pekerjaan
Roh Kudus, dalam membantu kita berdoa. Doa kita sering ngawur, Roh
Kudus membetulkan. Dia mengeluh dan mengeluh mendengar doa kita,
tetapi Ia memperindah doa kita sehingga diterima oleh Bapa. Saudara
mau doa Saudara diterima oleh Bapa? Caranya tidak lain, kecuali hidup
menurut kehendakNya dan diperkenan olehNya, dan Roh Kudus akan
membantu kita berdoa.


   Saudara, sejak saya berumur sepuluh tahun saya mempunyai beban doa
untuk penginjilan dunia, tetapi tidak tahu bagaimana harus berdoa.
Kemudian Tuhan menolong saya untuk mulai melihat siapa memberitakan
Inji, dukunglah mereka; siapa yang diinjili, cari kesulitan mereka;
orang-orang yang paling sulit menerima Injil, temukan rintangannya
apa. Mulai Tuhan mengajar dengan kebenaran, seperti mengupas
lapisan-lapisan bawang yang luarnya sudah rusak, mengupas satu per
satu sampai ditemukan inti di dalamnya yang sesuai dengan hidup yang
Allah ingini. Pelan-pelan saya belajar mengatahui bagaimana berdoa
sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam berdoa saya dididik, saya
dibantu, sehingga lambat laun mulai tidak lagi berdoa untuk hal-hal
yang sekunder, hal-hal yang tidak perlu, tidak lagi berdoa untuk
keuntungan dan kepentingan diri sendiri, melainkan mengutamakan
Tuhan. Lambat laun saya merasakan perasaan saya lain sekali; kalau
Tuhan sudah mau begini, hati ingin begitu, tidak ada sejahtera.
Setelah berdoa untuk pekerjaan Tuhan, berdoa untuk orang lain, untuk
penginjilan seluruh dunia, ada suatu ketenangan dalam hati.


   Saudara akan mengalami damai sejahtera yang luar biasa kalau
Saudara mengingat orang lain, bukan mengingat diri sendiri. Di dalam
Alkitab ini merupakan suatu prinsip! Pada waktu Ayub bersungut-sungut
tidak habis-habisnya, mencela Allah, ia tidak ada jalan pembebasan.
Tetapi ketika Ayub berdoa untuk kawan-kawannya dan untuk orang lain,
Allah melepaskan dia dari kesusahan. Ayat ayng indah! Hanya Roh Kudus
bisa menolong kita, mengarahkan kita keluar dari hidup doa yang
egosentris menuju hidup doa yang altruistis, yaitu berdoa untuk orang
lain. Hidup berdoa untuk melihat lebih lebar, lebih luas,
penyangkalan diri lebih besar, melihat kerajaan allah.


   Roh Kudus menolong kita berdoa karena Ia mengetahui isi hati Tuhan.
Kiranya Tuhan memperbarui, menormalkan dan mengarahkan kebenaran di
dalam hidup doa kita masing-masing.


Sumber:
Buletin Surat Doa -- No. 4, 
diterbitkan oleh Lembaga Reformed Injili Indonesia.
Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dalam pertemuan Persekutuan Doa Momentum 
(12 tahun yang lalu)

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org