Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/43

e-Penulis edisi 43 (14-5-2008)

Langkah-Langkah Belajar Menulis


__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________

Edisi 043/Mei/2008
TEMA: LANGKAH-LANGKAH BELAJAR MENULIS
______________________________________________________________________

= DAFTAR ISI =
* Dari Redaksi: Menulis, Menulis, dan Menulis
* Mutiara Penulis
* Artikel: Bagaimana Menjadi Penulis yang Menulis
* Tips: Lima Belas Latihan Menuju Penulis Handal
* Pojok Bahasa: Kasus Penulisan Tanda Baca: Dispasi atau Tidak?
* Seputar Pelitaku: Bagaimana Menulis?
* Stop Press 1: Publikasi E-Buku, Memperlengkapi Dunia Tulis-Menulis Anda
* Stop Press 2: Lowongan Tenaga Pendidik PESTA

____________________________DARI REDAKSI______________________________

  MENULIS, MENULIS, DAN MENULIS

  Beberapa penulis mengawali kiprahnya dalam dunia tulis-menulis
  melalui berbagai cara dan usaha. Selain belajar secara otodidak, ada
  pula yang membentuk klub menulis, mengikuti kursus atau pelatihan
  menulis, bahkan mengikuti pendidikan formal di perguruan tinggi
  untuk mengantarkannya menjadi penulis yang handal. Bagaimanakah
  dengan Sahabat Penulis? Langkah-langkah apa yang telah Anda tempuh
  untuk mengasah diri dalam menghasilkan tulisan?

  Sahabat Penulis dapat belajar lewat pendidikan formal maupun
  non-formal dengan mengikuti kursus-kursus penulisan, baik online
  maupun offline. Mengikuti seminar-seminar dan bengkel kerja
  kepenulisan juga merupakan usaha yang sangat dianjurkan untuk
  belajar menulis. Saat ini tersedia pula bahan-bahan seputar menulis
  yang dapat ditemukan lewat internet.

  Ya, banyak hal yang dapat Sahabat Penulis lakukan untuk terus
  mengasah kemampuan menulis. Namun, satu hal yang harus terus-menerus
  dilakukan adalah menulis itu sendiri. Menulis, menulis, dan
  menulislah. Itulah langkah pertama dan yang terutama untuk belajar
  menulis dan menjadi penulis yang menulis, seperti muatan artikel
  kali ini. Simak pula lima belas latihan yang dapat Sahabat Penulis
  lakukan untuk menjadi penulis handal.

  Siap untuk menghasilkan tulisan, bukan? Langkahkan kaki untuk
  belajar dan teteskan tinta pena Sahabat Penulis untuk menciptakan
  karya yang memberkati orang lain.

  Selamat belajar dan menulis.

  Pimpinan Redaksi e-Penulis,
  Puji Arya Yanti

___________________________MUTIARA PENULIS____________________________

  JIKA KAMU INGIN MENULIS, TULIS DAN TERUSLAH MENULIS

_______________________________ARTIKEL________________________________

  BAGAIMANA MENJADI PENULIS YANG MENULIS
  Ditulis oleh: Judy Reeves

  Gertrude Stein menulis, "Menulis adalah menulis adalah menulis
  adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis." (Dia
  juga menulis, "Mawar adalah mawar adalah mawar adalah mawar").
  Maksud perkataannya itu tidak lain adalah bahwa menulis itu ya soal
  menulis, dari awal sampai akhir. Bahwa menulis adalah menulis.
  Pokoknya menulis. Bagaimana mulai menulis? Menulis. Bagaimana untuk
  dapat terus menulis? Ya terus menulis.

  Sayangnya, banyak dari kita yang menganggap hal itu tidak
  sesederhana kelihatannya. Kita bermasalah saat akan mulai menulis,
  kita bermasalah untuk bisa terus menulis, dan sering kali kita
  menyerah begitu saja, semangat dan kegigihan kita sedikit demi
  sedikit menghilang, seperti sungai yang mengering.

  Namun karena menulis ada dalam hati, jiwa, dan DNA kita, setelah
  beberapa minggu atau bulan atau bahkan tahun, kita kembali
  bersemangat untuk menulis. Bahkan lebih giat dari sebelumnya, dan
  saat itu, kita dapat mempertahankan semangat menulis itu.

  Mungkin kita seperti itu atau mungkin juga tidak. Dari pengalaman
  saya sebagai guru, banyak orang yang sering kali tidak dapat
  mempertahankan semangatnya. Bagi beberapa orang, siklus semangat
  menulis seperti di atas terjadi berulang kali. Karena kita tidak
  konsisten, kita mulai menghakimi diri sebagai orang yang tidak
  berbakat menulis, harga diri kita ikut terbuang bersama
  lembaran-lembaran kertas yang kita lempar ke sampah, dan kemudian
  kita semakin sulit untuk dapat mulai menulis. Hal itu membuat hati
  sakit. Karena kita adalah penulis dan saat kita tidak utuh -- saat
  ada bagian dalam diri kita yang hilang -- kita tidak pernah bisa
  merasa nyaman berada di dunia, tidak ada damai dalam diri. Menulis
  adalah hidup kita. Memang bukan seluruh hidup, akan tetapi hal
  tersebut cukup untuk membuat kita merasa tidak utuh saat tidak
  menulis.

  KLAIM DIRIMU SEBAGAI PENULIS

  Anda tidak akan pernah menjadi penulis (dan terus menulis) sampai
  Anda menyebut diri sendiri sebagai penulis.

  Kebanyakan penulis yang saya tahu, terutama yang karyanya tak
  terpublikasi, mengatakan, "Aku ingin jadi penulis." Atau, "Aku
  adalah ... dan suka menulis." Atau, "Sudah lama aku ingin menjadi
  penulis." Namun, mereka tidak menyebut diri mereka sebagai penulis.
  Pikirkan kata-kata lain untuk menyebut diri Anda: pria/wanita,
  ibu/ayah, istri/suami, teman, guru, teknisi, pramupijat, pengacara,
  tukang kebun, koki. Kita memakai kata-kata itu untuk memperkenalkan
  diri kita sendiri, baik kepada orang lain maupun kepada diri kita
  sendiri. Apa sebutan kita untuk diri kita, itulah kita. Dalam
  beberapa budaya, nama baru diberikan pada saat seseorang mengalami
  perubahan. Nama baru itu mengisyaratkan bahwa orang itu telah
  berubah. Jika Anda memanggil diri Anda penulis, tidak hanya
  mengatakan ingin menjadi seperti apa Anda, Anda akan berubah.
  Cobalah. Sekarang. Teriakkan nama Anda dengan keras dan diikuti
  kata-kata, "Aku adalah penulis." Biarkan diri Anda mengalami sensasi
  yang Anda rasakan saat Anda melakukannya. "Tapi tulisanku belum ada
  yang terpublikasi," mungkin Anda berkata seperti itu, seolah-olah
  itu yang memberikan Anda hak untuk menyebut diri Anda sebagai
  penulis. Lagipula, saat Anda mengatakan kepada orang lain bahwa Anda
  adalah penulis, pasti mereka akan bertanya, "Oh, tulisan apa yang
  pernah Anda publikasikan?"

  Dengar, tulisan yang dipublikasikan tidak ada hubungannya dengan
  menjadi penulis! Publikasi berhubungan dengan mencari uang sebagai
  penulis. Mungkin juga dengan pengakuan publik dan kemashyuran. Meski
  benar, kebanyakan penulis yang tulisannya dipublikasikan tidak
  mendapat terlalu banyak uang atau pun terkenal. Kita mungkin
  berkata, terpublikasi adalah terpublikasi adalah terpublikasi.
  Bahkan, terpublikasi adalah tujuan kebanyakan dari kita. Namun, itu
  bukanlah alasan untuk kita menulis. Kita menulis karena itulah yang
  harus kita lakukan. Anne Sexton berkata, "Saat aku menulis, aku
  melakukan hal yang seharusnya aku lakukan."

  Lagipula, sekalinya tulisan kita dipublikasikan, bukan berarti itu
  membuat kita berhenti menulis. Kita akan terus menulis. Itulah yang
  penulis lakukan. Aku memiliki visi seperti itu saat menulis, aku
  menulis dan terus menulis. Seperti gurauan kuno berkata, "Penulis
  tua tidak pernah mati, mereka terus memperbaiki bagian akhir dari
  tulisannya."

  Bagaimana Anda Mengklaim Diri Anda Sebagai Penulis?

  Pertama, katakan, "Aku adalah penulis." Katakan itu dengan keras.
  Katakan pada diri Anda sendiri di depan cermin. Katakan pada
  keluarga dan teman Anda. Katakan pada orang yang Anda temui di pesta
  yang bertanya, "Apa pekerjaan Anda?" Katakan pada orang asing saat
  Anda mengantri di toko grosir. Katakan pada ibumu. Katakan paling
  sering pada diri Anda sendiri, "Aku adalah penulis."

  Pilih satu tempat untuk menulis, tempat sakral di mana Anda merasa
  nyaman, bukannya merasa terbeban. Jika Anda belum memiliki ruang
  seperti itu, maka buatlah. Pakai satu ruangan penuh atau sebagian
  dari ruangan sebagai tempat Anda menulis. Sebelum membuat ruang
  tulisnya, temanku Wendy menggunakan sekat untuk memisahkan tempatnya
  menulis dengan ruang tamu. Saat Anda ada di ruangan Anda sendiri
  untuk menulis, bawalah serta lilin atau lampu, atau bunga, apa pun
  yang dapat membuat ruangan Anda menjadi unik. Buatlah senyaman
  mungkin.

  Ambil alat-alat yang Anda perlukan. Hargai tulisan Anda dengan
  kertas atau agenda yang Anda suka. Beli pulpen berkualitas yang
  selalu Anda impi-impikan. Belilah komputer yang khusus untuk Anda
  sendiri dan mesin cetak yang bagus. Siapkan kamus, kamus tesaurus,
  dan buku EyD yang berkualitas. Cari buku-buku berkualitas dan
  berlanggananlah jurnal menulis.

  Bergaul dengan penulis lain. Berinteraksilah dengan mereka. Surati
  seorang penulis yang bukunya Anda kagumi (bukan sebagai penggemar,
  tapi sebagai sesama penulis). Ikutilah seminar dan lokakarya.
  Bergabunglah dengan kelompok penulis.

  Membaca sebagai penulis. Belajar dari yang terbaik. Pelajari penulis
  favorit Anda, dan salin sebagian tulisannya untuk dapat merasakan
  ritme dan gaya tulisannya. Pilah-pilah kalimat, paragraf, dan bab
  yang ada di tulisannya untuk menemukan teknik dan rahasia
  menulisnya. Selain menulis, membaca tulisan yang bagus akan menjadi
  guru Anda yang terbaik.

  Atur Waktu untuk Menulis

  Hal kedua yang perlu Anda lakukan untuk menjadi penulis yang menulis
  adalah dengan mengadakan waktu untuk menulis. Anda tidak akan pernah
  menulis jika Anda tidak mengadakan waktu untuk menulis. Jangan
  pernah berkata, "Aku akan segera menulis." Anda tidak akan pernah
  menulis kalau seperti itu. Sebelum selama 25 tahun ini menulis, aku
  adalah orang yang selalu bilang seperti itu; dan karena itu aku
  tidak pernah bisa mulai menulis. Itu tidak terjadi lagi setelah aku
  menetapkan waktu untuk menulis secara rutin sehingga aku bisa
  menjadi seorang penulis yang menulis.

  Tetapkan waktu untuk menulis, tulis di kalender Anda: Senin 14.00;
  Selasa 09.15, Rabu ...; dan seterusnya.

  Cari waktu yang cocok dengan Anda. Jangan atur waktu menulis selama
  dua jam jika Anda hanya betah selama setengah jam. Jangan atur alarm
  pada pukul 05.30 pagi jika Anda memang susah bangun pagi dan tidak
  suka suasana pagi hari. Sama halnya, jangan bilang kalau Anda akan
  menulis pada malam hari setelah semua pekerjaan Anda beres jika pada
  saat itu Anda biasanya berbaring di sofa dan tidak dapat menahan
  kantuk. Cari waktu yang mendukung. Ambil setengah waktu dari jam
  makan siang Anda. Menulislah langsung setelah kerja. Bangunlah
  setengah jam lebih awal. Jika Anda memiliki kebebasan untuk mengatur
  waktu Anda, tetapkan waktu menulis selama jam kerja.

  Murid-murid di kelasku berkata bahwa mereka tidak punya waktu untuk
  menulis. Kemudian aku meminta mereka yang rutin menonton TV dan main
  internet untuk mengangkat tangan. Banyak yang angkat tangan. Aku
  tanya lagi, "Kalau begitu siapa yang tidak punya waktu untuk
  menulis?" Semua meresponinya dengan meringis. Menulislah daripada
  menonton TV, main internet, baca koran, main dengan teman. Anda
  harus mengorbankan sebagian waktu Anda untuk menulis.

  Catatan: Jangan korbankan waktu untuk berjalan-jalan dan melihat
  matahari terbenam.

  Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa jika Anda ingin menjadi
  penulis, Anda harus menulis setiap hari. Itu bukan harga mati. Tapi
  memang ada beberapa aturan yang harus dilakukan untuk jadi penulis.
  Untuk menjadi penulis (yakni penulis yang menulis), Anda harus
  menulis beberapa kali dalam seminggu -- setidaknya empat atau lima
  kali, lebih bagus kalau setiap hari. Menulis akan lebih mudah dengan
  menulis secara rutin. Anda akan lebih baik saat Anda melakukan
  sesuatu dengan sering. Mic Jagger berkata, "Anda harus menyanyi
  setiap hari agar bisa menjadi, ya ..., penyanyi yang hebat."

  Seperti halnya berolah raga, berdiet, atau kuliah, terkadang latihan
  menulis akan lebih mudah dilakukan dengan adanya teman. Buat janji
  dengan teman untuk menulis. Jika Anda dan teman Anda tidak bisa
  menulis bersama di satu tempat, saling teleponlah atau kirimlah
  e-mail dan berkata, "Aku menulis hari ini" atau "Aku akan menulis
  pada pukul 20.30 malam ini" atau "Bagaimana menulismu hari ini?".

  Jangan tunggu inspirasi datang baru Anda menulis. Sia-sia. Saat Anda
  muncul di hadapan kertas Anda, inpirasi akan mendatangi Anda. Ada
  yang berkata, "Menulis itu 20 persen inspirasi dan 80 persen
  keringat." Lagipula, jika menulis adalah latihan Anda sehari-hari,
  Anda tidak perlu inspirasi untuk mulai menulis.

  Menulis

  Akhirnya, langkah ketiga untuk menjadi penulis yang menulis adalah
  tentu saja menulis itu sendiri. Membicarakan tentang menulis itu
  bukan menulis. Berpikir tentang menulis itu bukan menulis. Bermimpi
  atau berkhayal itu bukan menulis. Membuat kerangka, meneliti, dan
  membuat catatan juga bukan menulis. Semua itu mungkin adalah bagian
  dari menulis dan diperlukan untuk menulis, tapi menulis itu ya
  menulis.

  "Anda tidak dapat duduk-duduk saja dan berpikir," kata penulis fiksi
  David Long, "Anda harus duduk dan menulis."

  Jadi setiap hari, pada saat yang telah ditetapkan (atau yang tidak
  ditetapkan sebelumnya/spontan), duduklah di meja tulis Anda (atau di
  meja kafe atau di atas rumput di taman), kemudian menulislah.

  Lakukan hal itu setiap hari dan aku jamin, Anda akan terus kehabisan
  kertas tulis, Anda akan mulai dan menyelesaikan banyak cerita, esai,
  naratif nonfiksi -- apa pun yang ingin Anda tulis. Imajinasi Anda
  akan ke mana-mana dan menggila. Anda akan menjadi seorang penulis
  yang menulis. (t/Dian)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: grandtimes.com
  Penulis: Judy Reeves
  Alamat URL: http://www.grandtimes.com/A_Writer.html

_________________________________TIPS_________________________________

  LIMA BELAS LATIHAN MENUJU PENULIS HANDAL

  Latihan menulis adalah cara yang sangat bagus untuk meningkatkan
  keterampilan menulis dan melahirkan ide-ide baru untuk karya tulisan
  yang akan datang. Latihan itu juga dapat memberi Anda sebuah
  pandangan baru akan proyek tulisan yang kini sedang Anda geluti.
  Salah satu manfaat melakukan latihan menulis secara pribadi adalah
  Anda dapat membebaskan diri Anda dari rasa takut dan perfeksionisme.
  Untuk menjadi penulis, adalah penting untuk sesekali menulis tanpa
  beban memenuhi standar publikasi. Jangan takut tidak sempurna.
  Itulah gunanya latihan. Apa yang Anda tulis saat Anda berlatih
  menulis mungkin bukanlah karya terbaik Anda, namun itu akan melatih
  Anda untuk menulis dengan baik saat Anda harus menghasilkan karya
  tulisan yang terbaik.

  - Pilih sepuluh orang yang Anda kenal dan deskripsikan setiap orang
    itu dalam satu kalimat.
  - Rekam acara bincang-bincang di radio dengan durasi lima menit.
    Tulis dialognya dan tambahkan deskripsi naratif untuk pembicara
    yang ada di rekaman, beserta sikapnya, seolah-olah Anda sedang
    mengatur adegan drama.
  - Tulis biografi Anda sendiri sepanjang lima ratus kata.
  - Tulis surat kematian Anda sendiri. Buat daftar semua prestasi yang
    telah Anda capai. Tulislah seakan-akan Anda mati hari ini, atau
    lima puluh tahun (atau lebih) kemudian.
  - Deskripsikan kamar Anda dengan tiga ratus kata.
  - Tulis wawancara fiksi dengan Anda sendiri, teman Anda, selebritis,
    atau karakter khayalan. Tulis wawancara itu dalam gaya tulisan
    majalah atau publikasi yang benar (atau salah), seperti Time,
    People, Rolling Stone, Cosmopolitan, Seventeen, atau Maxim.
  - Pilih koran atau tabloid supermarket. Pilih artikel yang menurut
    Anda menarik dan gunakan artikel itu sebagai dasar untuk menulis
    sebuah cerita.
  - Tulis buku harian seorang karakter khayalan.
  - Cari sebuah paragraf dari buku -- buku favorit atau bukan -- dan
    tulis kembali isi paragraf itu dalam gaya tulisan yang berbeda,
    seperti noir, roman gothik, fiksi picisan, atau cerita horor.
  - Pilih seorang penulis, yang Anda sukai meski bukanlah favorit
    Anda, dan buat daftar berisi hal-hal yang Anda suka dari cara
    penulis itu menulis. Ingatlah terlebih dahulu tulisan penulis itu
    tanpa membaca ulang tulisannya. Setelah Anda selesai membuat
    daftar itu, baca kembali tulisan penulis itu dan periksa apakah
    Anda melewatkan sesuatu hal atau apakah yang Anda daftar tidak
    benar. Analisa elemen-elemen apa yang ada dalam gaya tulisan
    penulis, yang dapat Anda terapkan pada tulisan Anda sendiri. Serta
    elemen-elemen apa yang sebaiknya tidak atau tidak bisa Anda
    terapkan. Ingatlah bahwa gaya tulisan Anda berbeda dari tulisan
    orang lain. Anda sebaiknya hanya berpikir bagaimana Anda dapat
    membuat gaya tulisan Anda menjadi lebih baik. Jangan pernah
    menirukan gaya tulisan orang lain dalam satu atau lebih latihan
    menulis.
  - Cari karya tulisan yang pernah Anda tulis menggunakan orang
    pertama, dan tuliskan kembali dengan orang ketiga, atau
    vice-versa. Anda juga dapat melatih diri dengan mengganti
    keterangan waktu, narator, dan elemen-elemen lain. Jangan
    melakukan latihan ini pada satu buku penuh. Lakukan latihan ini
    pada karya tulisan yang lebih pendek. Sekalinya Anda sudah memakai
    suatu gaya tulisan, jangan pernah berganti lagi atau Anda hanya
    akan menghabiskan waktu untuk menulis ulang, bukan menulis.
  - Cobalah untuk mengingat kenangan masa kecil Anda. Tulis semua yang
    dapat Anda ingat. Tulis ingatan-ingatan itu sebagai suatu adegan.
    Anda dapat melakukan itu dengan perspektif Anda sekarang atau
    perspektif Anda saat masih kecil dulu.
  - Ingat perdebatan yang pernah Anda alami dengan orang lain. Tulis
    perdebatan itu dari sudut pandang orang dengan siapa Anda
    berdebat. Ingat bahwa intinya adalah melihat perdebatan itu dari
    sudut pandang orang lain, bukan sudut pandang Anda. Ini adalah
    latihan menulis pemikiran orang lain, bukan untuk membuktikan Anda
    salah atau benar.
  - Deskripsikan suatu tempat dengan dua ratus kata. Anda dapat
    menggunakan semua indra yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan
    sesuatu, tapi jangan gunakan indra penglihatan. Anda dapat
    mendeskripsikan rasa, suara, suasana, bahkan bau sesuatu. Cobalah
    untuk menulis dengan cara seperti itu sehingga pembaca benar-benar
    dapat membayangkan suatu tempat sampai dengan detail-detailnya.
  - Duduklah di rumah makan atau tempat ramai, kemudian tulis
    penggalan-penggalan percakapan yang Anda dengar. Dengarkan
    orang-orang yang ada di sekitar Anda -- bagaimana mereka berbicara
    dan kata-kata apa yang mereka gunakan. Sekalinya Anda telah
    melakukan hal ini, Anda dapat berlatih untuk menyelesaikan
    percakapan mereka. Tulis apa yang akan terjadi selanjutnya pada
    percakapan itu menurut versi Anda. Sesuaikan gaya bahasanya.
    (t/Dian)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: Writer`s Resource Center
  Judul artikel: Fifteen Craft Exercises for Writers Stumble it!
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.poewar.com/fifteen-craft-exercises-for-writers/

_____________________________POJOK BAHASA_____________________________

  KASUS PENULISAN TANDA BACA: DISPASI ATAU TIDAK?

  Mungkin salah satu informasi yang paling banyak menghadirkan
  kesalahan ejaan adalah undangan. Kalau Anda melihat
  undangan-undangan rapat gereja, undangan pernikahan, undangan
  sunatan, dan lain-lain, kasus-kasus penulisan tanda baca menjadi
  sesuatu yang banyak dijumpai. Sebut saja, misalnya, penggunaan titik
  dua (:). Tak jarang ditemukan penulisan yang sebagai berikut.

  Hari/tanggal : Senin, 30 April 2007
  Tempat       : Wisma Kartini
  Pukul        : 17:00 - selesai

  Bahkan sesekali dijumpai pula penulisan garis miring (/) seperti di
  bawah ini.

  Hari / tanggal : Senin, 30 April 2007
  Tempat         : Wisma Kartini
  Pukul          : 17:00 - selesai

  Satu hal yang perlu disoroti dalam penulisan titik dua pada contoh
  di atas ialah adanya spasi sebelum tanda-tanda baca tersebut
  ditulis. Pada contoh pertama, ada spasi yang memisahkan
  "hari/tanggal" dengan tanda titik dua. Lalu pada contoh kedua, tidak
  hanya masalah dengan tanda titik dua saja, tapi juga garis miring.

  Jelas penulisan keduanya tidak tepat. Seharusnya, penulisan
  tanda-tanda baca tersebut tidak diantarai spasi. Pada kasus tanda
  titik dua, spasi hanya diberikan pada bagian yang hendak
  diterangkan, dijelaskan, atau dirinci. Namun, pada tanda garis
  miring, tidak ada spasi yang mengantarai bagian sebelum dengan
  sesudahnya; semuanya ditulis serangkai.

  Hanya saja, dalam undangan-undangan tersebut, untuk menjaga
  kerapian, memang tanda titik dua selalu dibuat berurut. Untuk kasus
  seperti ini, spasi hanya dimungkinkan hanya pada bagian yang tidak
  terlalu panjang, dalam contoh di bawah ini ialah "tempat" dan
  "pukul".

  Hari/tanggal: Senin, 30 April 2007
  Tempat      : Wisma Kartini
  Pukul       : 17:00 - selesai

  Tidak hanya pada tanda titik dua dan garis miring, pada tanda kurung
  pun sering dijumpai adanya spasi dengan bagian yang dikurung. Jadi,
  kadang kita menemukan, misalnya:

  Pukul : 17:00 ( 5 sore )

  yang seharusnya dituliskan:

  Pukul: 17:00 (5 sore).

  Setidaknya, ada dua penjelasan yang mungkin untuk kedua kasus ini.
  Pertama, kesalahan ketik, sebagai penjelasan yang paling sederhana.
  Meski demikian, bila kesalahan serupa muncul terlalu sering, hal itu
  tentu berarti bahwa yang menuliskan undangan tersebut memang
  memiliki pemahaman yang keliru. Kemungkinan kedua, spasi justru
  digunakan untuk memudahkan pembaca untuk melihat informasi yang
  hendak disampaikan.

  Diambil dari:
  Nama situs: Corat-Coret Bahasa Indonesia
  Penulis   : indonesiasaram
  Alamat URL: http://indonesiasaram.wordpress.com/2007/04/29/kasus-penulisan-tanda-baca-dispasi-atau-tidak/

___________________________SEPUTAR PELITAKU___________________________

  BAGAIMANA MENULIS?
  http://pelitaku.sabda.org/forum?fid=17

  Apakah Anda semakin mantap dalam keputusan untuk terjun dalam dunia
  tulis-menulis? Jika benar, kami undang Anda untuk terlibat dalam
  diskusi yang hangat di forum Pelitaku topik "Bagaimana Menulis?". Di
  sini Anda dapat berdiskusi bersama tentang mengembangkan ide,
  menangkap ide, mencatat ide, meringkas, menulis editorial, kritik
  sastra: puisi, dan hal lainnya.

  Anda juga dapat melempar topik yang ingin Anda diskusikan dengan
  anggota lainnya. Sehingga Anda dapat saling menajamkan pena untuk
  menghasilkan karya-karya yang menjadi berkat. Tapi jangan lupa untuk
  mendaftarkan diri jadi anggota terlebih dahulu, ya. Mudah kok, pilih
  fasilitas "Daftar Menjadi Pengguna" dan ikuti langkah-langkah
  selanjutnya.

  Jika benar-benar ingin belajar menulis, mari ramaikan dan dulang
  manfaat dari forum ini.

_____________________________STOP PRESS 1_____________________________

  LOWONGAN TENAGA PENDIDIK PESTA

  Yayasan Lembaga SABDA mengajak para profesional muda untuk
  bersama-sama melayani Tuhan melalui dunia teknologi informasi.
  Melalui program pendidikan jarak jauh, yaitu Pendidikan Elektronik
  Studi Teologi Awam (PESTA), YLSA ingin mengembangkan pelayanannya
  lebih luas lagi. Untuk itu, dicari tenaga PENDIDIK yang berkualitas
  untuk bekerja di YLSA, dengan syarat-syarat sebagai berikut.

  1. Sudah lahir baru dalam Kristus dan sudah dibaptis.
  2. Pendidikan S1/S2 jurusan PAK/Teologia.
  3. Memiliki kemampuan menulis dan membuat modul pelajaran.
  4. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik (verbal dan nonverbal).
  5. Bisa bekerja dalam tim.
  6. Bisa mengoperasikan komputer dengan lancar.
  7. Terbiasa dengan internet.
  8. Bersedia ditempatkan di Solo, Jawa Tengah.
  9. Bersedia kerja penuh waktu (full time -- dalam kantor) dengan
     masa kerja minimal dua tahun.
  10. Pria/Wanita, diutamakan belum menikah.

  Jika Anda dipanggil Tuhan untuk terjun dalam pelayanan elektronik,
  silakan mengirim surat lamaran dan CV secepatnya ke:

  YLSA
  Kotak Pos 25 SLONS
  57135

  atau kirim e-mail ke:

  ==>  rekrutmen-ylsa(at)sabda.org

  Untuk mengetahui pelayanan PESTA lebih lanjut, silakan berkunjung
  ke:

  ==> http://www.pesta.org/

_____________________________STOP PRESS 2_____________________________

  LOWONGAN PEKERJAAN PROGRAMMER DAN WEB PROGRAMMER

  Dunia teknologi terus berinovasi ....

  - Pernahkah Anda berpikir, apa peran teknologi bagi Kerajaan Allah?
  - Maukah Anda mengambil bagian dalam misi Allah di era teknologi
    ini?

  Bergabunglah bersama kami!

  Yayasan Lembaga SABDA dibangun atas kerinduan untuk mengambil bagian
  dalam visi misi Allah dengan memakai teknologi komputer dan internet
  untuk menjadi alat bagi pembangunan Kerajaan-Nya di dunia.
  ==> http://www.ylsa.org/

  Yayasan Lembaga SABDA mengajak Anda yang memiliki kualifikasi
  berikut ini untuk bergabung:

  1. Lowongan Programmer/Database Designer:
     a. Tingkat pendidikan tidak dibatasi (Spesialisasi Teknik
        Komputer/Informatika/Matematika)
     b. Menguasai minimal 1 bahasa pemrograman modern (C+, C#,
        Scripting, Java, PHP, Python, Perl, Ruby, dll.)
     c. Memiliki kemampuan logika dan matematika.
     d. Menguasai Bahasa Inggris.
     e. Memiliki pengalaman di bidangnya.

  2. Lowongan Web Programmer/Web Designer:
     a. Tingkat pendidikan tidak dibatasi (Spesialisasi Teknik
        Komputer/Informatika/Matematika)
     b. Menguasai HTML, PHP, dan MYSQL (terutama untuk Web Programmer)
     c. Memiliki kemampuan design dan menguasai minimal 1 tool untuk
        grafis (khusus untuk web designer).
     d. Diutamakan bagi yang sudah pernah membuat website.

  Kualifikasi umum:
  1. Sudah lahir baru dan hidup baru dalam Kristus, dan sudah
     dibaptis.
  2. Pria atau Wanita; diutamakan yang belum menikah.
  3. Mampu bekerja dalam tim dan memiliki kemampuan adaptasi yang
     tinggi.
  4. Dapat bekerja dengan deadline yang ketat dan memiliki ketelitian
     yang tinggi.
  5. Memunyai semangat tinggi untuk terus belajar dan melayani di
     bidang teknologi informasi.
  6. Bersedia ditempatkan di Solo - Jawa Tengah, minimal untuk 2
     tahun.

  Bagi yang berminat bergabung, kirimkan surat lamaran resmi dan CV
  lewat email ke: ==> rekrutmen-ylsa(at)sabda.org

  Atau kirim secepatnya lewat pos ke:

                         YLSA/SABDA
                         KOTAK POS 25
                         SLONS 57135

  Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi: ylsa(at)sabda.org
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Puji Arya Yanti
Staf Redaksi: Davida Welni Dana
Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Kirim bahan/tanya: Kirim e-mail ke penulis(at)sabda.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs Pelitaku: http://pelitaku.sabda.org/
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum
Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2008
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org