Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/41

e-Penulis edisi 41 (19-3-2008)

Manfaat Menulis

______________________________________________________________________

                              e-Penulis
                        Menulis untuk Melayani
                         Edisi 041/Maret/2008

                           MANFAAT MENULIS

  = DAFTAR ISI =
    * Dari Redaksi    : Mendulang Manfaat Menulis
    * Mutiara Penulis
    * Renungan Paskah : Ditulis dengan Darah
    * Artikel         : Menulis dan Manfaatnya
    * Tips            : Meraih Manfaat dari Menulis
    * Tokoh Penulis   : Biografi Pendek Karl May
    * Pojok Bahasa    : Kata Ulang
    * Stop Press      : 1. SABDA.org dan In-Christ.Net Pindah Server
                        2. SABDA Space Teens: Komunitas Blogger Remaja
                           Kristen

____________________________DARI REDAKSI______________________________

                      MENDULANG MANFAAT MENULIS

  Tentunya kita tidak akan melakukan hal yang tidak bermanfaat dan
  pasti selalu ingin melakukan hal yang dapat mendatangkan manfaat.
  Demikian pula dengan menulis. Menuangkan segenap pikiran, hati, dan
  jiwa dalam setiap kata yang kita goreskan akan mendatangkan banyak
  manfaat positif bagi diri sendiri dan orang lain. Apalagi sebagai
  penulis Kristen, lewat tulisan, kita dapat mewartakan kebenaran
  firman Tuhan. Ini berarti saat kita menulis, hidup rohani kita
  dipuaskan sekaligus mengubahkan hidup orang lain.

  Simaklah artikel dan tips minggu ini. Jika selama ini Sahabat
  Penulis masih ragu menuangkan setiap aspirasi dalam tulisan,
  beberapa manfaat yang kami sajikan kiranya dapat menggeliatkan hati
  untuk segera menulis. Ditambah lagi dengan kisah pendek perjalanan
  Karl May sebagai seorang penulis, kiranya dapat menjadi inspirasi
  untuk mulai menulis. Sebagai refleksi masa Paskah, terlebih dahulu
  simaklah renungan Paskah dalam edisi ini, agar kita semakin
  dimantapkan lagi untuk menulis bagi Dia.

  Pada masa Paskah ini marilah kita semua memandang kepada Yesus, yang
  rela mengorbankan nyawa-Nya karena Dia tahu dengan itulah manusia
  yang percaya diselamatkan dan pengorbanan-Nya tidak akan sia-sia.
  Melalui pengorbanan-Nya, Dia telah memberikan inspirasi kepada kita
  untuk menuliskan semua perbuatan-Nya. Karena itu, menulislah untuk
  kemuliaan nama Tuhan dan yakinlah semua itu tidak akan sia-sia!
  Selamat menulis dan tidak lupa kami ucapkan, selamat Paskah!

  Staf Redaksi e-Penulis,
  Davida Welni Dana

___________________________MUTIARA PENULIS____________________________

               MENULIS ITU MEMBUAT JIWA KITA BERKEMBANG

___________________________RENUNGAN PASKAH____________________________

                         DITULIS DENGAN DARAH

  Bacaan: Galatia 6:11-18

  Di tengah puing-puing tabrakan kereta Metro-link, petugas pemadam
  kebakaran dari Stasiun 27 Los Angeles menemukan sebuah pesan yang
  membuat mereka berlinang air mata. Seorang yang selamat dari
  tabrakan itu, karena berpikir akan meninggal, menggunakan darahnya
  sendiri untuk menulis pada bangku di depannya bahwa ia mencintai
  istri dan anak-anaknya.

  Biasanya kita mengatakan "ditulis dengan darah" dalam makna yang
  kurang harfiah. Hal itu biasanya menunjukkan kesediaan untuk
  menjamin kata-kata yang kita ucapkan dengan hidup kita.

  Saat mengakhiri suratnya kepada jemaat di Galatia, Paulus
  seakan-akan menuliskan ceritanya dengan darah. Ia menulis pesan
  kasih dan anugerah yang akan membangkitkan amarah para pemimpin
  agama lainnya. Ia tahu bahwa ia akan dibenci karena menghormati
  kematian Kristus melebihi ritual dan hukum moral Israel. Ia akan
  dihukum karena mengajarkan bahwa kematian dan kebangkitan Kristus
  itu lebih penting daripada hukum sunat yang mewakili seluruh cara
  hidup berdasarkan Hukum Taurat. Penderitaan Paulus bagi Kristus
  secara harfiah mencakup pencurahan darahnya sendiri (2Korintus
  11:23-25).

  Paulus tidak mau "bermain aman". Ia tahu bahwa penyaliban Yesus
  merupakan pusat sejarah. Paulus menaruh hidupnya sendiri di garis
  depan, dengan memberitakan hati Allah yang tak dapat dilukiskan,
  yang memberikan Putra-Nya untuk mengungkapkan kata-kata kasih yang
  utama, yang ditulis dengan darah di kayu salib --MRD

  Bapa menulis kalimat ini
  Di atas salib penuh aib cela,
  Dengan tinta darah, pena surgawi,
  "Dalam nama Yesus diampuni." --Bosch

  UNTUK MENUNJUKKAN KASIH-NYA, YESUS MATI BAGI SAYA
  UNTUK MENUNJUKKAN KASIH SAYA, SAYA HARUS HIDUP BAGI DIA!

  Diambil dari:
  Nama publikasi: Publikasi e-RenunganHarian (Sabtu, 7 April 2007)
  Penulis       : MRD
  Alamat URL    : http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2007/04/07/

_______________________________ARTIKEL________________________________

                        MENULIS DAN MANFAATNYA
                    Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

  Jika ditanya, mengapa menulis, seorang penulis akan mengemukakan
  pendapat yang berbeda-beda. Bisa jadi karena uang, ketenaran, hobi,
  bahkan karena tidak ada hal lain yang bisa dilakukan. Sebagai
  penulis Kristen, mewartakan firman-Nya menjadi alasan terkuat ketika
  memutuskan menggeluti dunia tulis-menulis ini. Dengan alasan-alasan
  tersebut, ketika seorang penulis mengayunkan penanya, dia juga
  mengusung tujuan-tujuan tertentu, baik bagi dirinya sendiri maupun
  untuk orang lain. Seperti yang diungkapkan Lie Charlie dalam "Jadi
  Penulis Ngetop Itu Mudah", dengan menulis kita dapat mengekspresikan
  diri, memberikan opini dan teori, memberikan informasi, mengabadikan
  sejarah, mencerahkan jiwa, bahkan untuk menghibur orang lain. Alasan
  dan tujuan seorang penulis itu perlu digali secara dalam dan jelas,
  karena dapat menggerakkan penulis dalam kegiatan mengayunkan pena di
  atas kertas dan menghadapi rintangan selama proses menulis
  berlangsung.

  Dibandingkan berbicara, menyimak, maupun membaca, menulis memang
  memiliki kelebihan tersendiri. Dengan menulis, seseorang dapat
  mengungkapkan sesuatu yang tak terucapkan, mencerminkan kedalaman
  pikiran, dapat dibaca berulang-ulang, mudah diduplikasi, berdaya
  sebar tinggi, dan abadi melampui zaman. Melihat hal-hal yang bisa
  dilakukan dengan menulis, seorang penulis dapat meraih manfaat dalam
  kegiatan menulis ini, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
  Berikut ini manfaat-manfaat menulis yang bisa diperoleh.

  MENULIS DAPAT MENYELAMATKAN HIDUP

  Seseorang dapat mengambil keputusan-keputusan yang buruk bagi
  dirinya, seperti bunuh diri, ketika tidak sanggup lagi menahan
  geliat kesedihan maupun tekanan rasa kecewa yang begitu menyakitkan
  hatinya. Apalagi saat ia merasa bergumul sendirian dan tidak ada
  satu pun tempat untuk mencurahkan setiap rasa yang ada. Dalam
  bukunya "Daripada Bete, Nulis Aja!", Caryn Mirriam-Goldberg, Ph.D.
  mengatakan dia pernah mengalami hal seperti itu. Dia merasa hidupnya
  sudah hancur. Ketika mencoba menulis, dia sadar bahwa hal itu telah
  menyelamatkan hidupnya. Menulis membuka pikirannya bahwa bunuh diri
  bukanlah keputusan yang benar dalam menghadapi kesulitan dan
  kesedihan yang melanda. Menulis juga membantunya memahami luka hati
  dan membuat hidupnya menjadi lebih berarti.

  Ya, dengan menulis kita dapat mengungkapkan perasaan kita tanpa
  batas. Dengan itu, kita pun belajar untuk memahami diri sendiri
  dengan lebih baik, memberi harapan hidup, dan membuat kita merasa
  tidak sendiri.

  MENULIS ITU MENYEHATKAN

  Menurut Fatima Mernissi, dengan menulis setiap hari, kulit pun
  menjadi segar kembali akibat kandungannya yang luar biasa! Saat kita
  bangun, menulis meningkatkan aktivitas sel. Dengan coretan pertama
  di atas kertas kosong, kantung di bawah mata akan segera lenyap dan
  kulit akan terasa segar kembali (Hernowo, 27).

  Mungkin terdengar lucu, namun hal ini telah diteliti dan dibuktikan
  bahwa menulis berdampak baik bagi kesehatan. Dalam buku "Quantum
  Writing: Cara Cepat Nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya
  Pontensi Menulis" dikisahkan mengenai penelitian yang dilakukan Dr.
  James W. Pennebaker, era tahun 1990-an. Ia melakukan penelitian
  selama lima belas tahun mengenai pengaruh upaya membuka diri
  terhadap kesehatan fisik. Dalam bukunya "Opening Up: The Healing
  Power of Expressing Emotions", Dr. James W. Pennebaker berpendapat
  bahwa upaya mengungkapkan segala pengalaman yang tidak menyenangkan
  dengan kata-kata dapat memengaruhi pemikiran, perasaan, dan
  kesehatan tubuh seseorang. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa:
  a. menulis menjernihkan pikiran,
  b. menulis mengatasi trauma,
  c. menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru,
  d. menulis membantu memecahkan masalah,
  e. dan menulis-bebas membantu kita ketika terpaksa harus menulis.

  MENULIS ITU SALAH SATU LANGKAH MENUJU KE KEABADIAN

  Orang hidup dibatasi oleh usia. Namun, sebuah tulisan hidup untuk
  selamanya. Banyak penulis yang sudah meninggal dunia, akan tetapi
  karyanya tetap hidup sampai sekarang dan menjadi berkat bagi
  pembacanya.

  Tulisan bersifat lebih abadi daripada bahasa lisan. Setelah
  mendengar orang bicara, selang beberapa menit seseorang bisa lupa.
  Berbeda dengan tulisan, ketika seseorang lupa tentang apa yang
  dibacanya, dia dapat membaca kemudian mengingatnya kembali. Selain
  itu, ketika tidak mengerti maksud sebuah tulisan, seseorang dapat
  mempelajarinya berulang-ulang sampai dia mengerti.

  Fakta-fakta tersebut seharusnya dapat membuat kita semakin tergerak
  untuk lebih banyak lagi menuliskan hal-hal yang bermanfaat. Kelak,
  meskipun kita telah tiada, ide dan pikiran kita tetap ada. Orang
  lain pun tetap dapat belajar dan beroleh berkat dari setiap tulisan
  kita.

  MENULIS BERARTI MENATA DAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PIKIRAN

  Saat akan mulai menulis, berbagai ide dan gagasan seperti simpang
  siur dalam pikiran seorang penulis. Ide dan gagasan tersebut harus
  disusun secara sistematis agar dapat dipahami dan dimengerti orang
  lain dengan baik.

  Proses penyusunan ide agar tulisan dapat dengan mudah dipahami akan
  membawa kita kepada pengenalan terhadap ide-ide orang lain dan
  melahirkan pendapat atas ide-ide tersebut. Karena itu, belajarlah
  menyusun argumentasi untuk menopang ide agar mudah dipahami
  (rasional). Hal tersebut berarti menulis membuat kita terbiasa
  berpikir sistematis dan saksama. Apabila terbiasa melakukannya,
  kemampuan berpikir kita akan semakin tajam.

  MENULIS DAPAT MENYEBARKAN BERKAT ROHANI

  Tulisan memiliki sifat fisik yang nyata. Hal tersebut menjadikan
  tulisan dapat disebarkan dengan mudah. Bahkan seiring kemajuan
  teknologi informasi -- melalui dunia maya -- tulisan dapat
  disebarkan dengan lebih cepat dan lebih banyak lagi. Contohnya,
  milis publikasi e-Penulis ini. Setiap bulannya, dalam hitungan detik
  setiap tulisan yang ada dapat terkirim ke ribuan pelanggannya.

  Bayangkanlah berkat yang akan tersebar apabila satu persen saja dari
  pembaca tulisan Anda memeroleh inspirasi dan berkat, lalu
  meneruskannya kepada orang lain. Tulisan Anda akan menjadi berkat,
  baik bagi Anda maupun orang lain yang membacanya. Bagi yang belum
  mengenal Tuhan, mereka dapat dibawa kepada-Nya lewat tulisan Anda.
  Bagi yang sudah mengenal Kristus, Anda berkesempatan memerbaharui
  iman mereka, bahkan menguatkan iman yang sedang lemah atau suam-suam
  kuku.

  Manfaat ini seharusnya mendorong para penulis Kristen untuk terus
  menulis dan memanfaatkan setiap media yang ada untuk menyebarluaskan
  kebenaran-Nya.

  MENULIS MENDATANGKAN BERKAT JASMANI

  Menjadi motivasi atau tidak, tulisan yang dikirim ke media cetak
  maupun elektronik dapat mendatangkan berkat jasmani bagi Anda.
  Tetapi terlepas dari hal itu, yang utama dan terutama adalah Anda
  telah mengembangkan talenta menulis yang Tuhan percayakan kepada
  Anda.

  Manfaat-manfaat menulis yang sudah diuraikan di atas kiranya dapat
  menyemangati Anda yang sedang mulai menjejakkan kaki untuk menapaki
  dunia tulis-menulis. Bagi para penulis Kristen, hal ini kiranya
  dapat menjadi masukan untuk memerkaya pandangan dan wawasan Anda.
  Selamat menulis.

  Daftar bacaan:

  Charlie, Lie. 2006. "Jadi Penulis Ngetop Itu Mudah". Nexx Media,
        Inc: Bandung.

  Verwer, George. 1995. "Dinamika Pelayanan Literatur". Yayasan Obor
        Menyuluh: Jakarta dan Yakin: Surabaya.

  Hernowo. 2003. "Quantum Writing: Cara Cepat Nan Bermanfaat untuk
        Merangsang Munculnya Pontensi Menulis". Mizan Learning Center:
        Bandung.

  Mirriam-Golberg, Caryn, Ph.D.. 2003. "Daripada Bete, Nulis Aja!"
        Kaifa: Bandung.

  Puji. 2007. "Jadi Penulis, Apa Gunanya". Dalam
    http://www.in-christ.net/menjadi_penulis_apa_gunanya

_________________________________TIPS_________________________________

                      MERAIH MANFAAT DARI MENULIS
                     Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

  Seperti yang telah diketahui, menulis memang memiliki banyak
  manfaat. Dalam artikel edisi ini disebutkan manfaat-manfaat menulis,
  yaitu dapat menyelamatkan hidup, menyehatkan, salah satu langkah
  menuju ke keabadian, menata dan meningkatkan kemampuan berpikir,
  menyebarkan berkat rohani, dan mendapatkan berkat jasmani.

  Apakah setiap orang yang menulis dapat meraih setiap manfaat di
  atas? Belum tentu, bisa saja seseorang yang ingin dan sudah terjun
  di dalam dunia tulis-menulis tidak dapat meraihnya. Salah satunya
  penyebabnya adalah karena kurang kuatnya motivasi untuk menulis.
  Karena itu, berikut cara-cara yang dapat menolong Anda untuk
  mewujudkan diri sebagai penulis dan meraih manfaat dari menulis.

  1. Tentukan terlebih dahulu motivasi dan tujuan menulis Anda.
     Sebelum memulai, tanyakan pada diri sendiri motivasi dan tujuan
     Anda menulis. Dengan itu Anda dapat tertolong untuk siap
     menghadapi tantangan dan hambatan dalam dunia tulis-menulis yang
     pasti akan menghadang Anda.

  2. Mulailah menulis sekarang juga.
     Jika telah menetapkan motivasi dan tujuan menulis, jangan
     ditunda lagi. Segeralah menulis! Jangan tunggu sampai besok untuk
     menulis. Saat ini saat yang tepat bagi Anda untuk menulis. Ide
     ada di mana saja, segera tangkap dan wujudkan dalam tulisan.

  3. Jika gagal, cobalah lagi.
     Menulis memang tidak mudah. Sekali menulis belum tentu hasilnya
     seperti yang diharapkan. Namun, itu bukanlah penghalang untuk
     terus menulis. Jika gagal, cobalah lagi. Untuk menghasilkan
     tulisan yang baik dan bermanfaat, prosesnya memang tidak sekali
     jadi. Diperlukan ketekunan untuk terus memperbaiki tulisan
     tersebut.

     Menjadi penulis memang memerlukan proses. Jangan putus asa dan
     merasa bahwa Anda tidak memunyai bakat. Dalam menulis, hanya dua
     puluh persen bakat yang diperlukan dan sisanya adalah praktik
     menulis itu sendiri.

  4. Menulislah setiap hari.
     Praktik menulis yang rutin akan menolong mewujudkan impian Anda
     menjadi seorang penulis. Seperti halnya kebutuhan makan, jadikan
     menulis sebagai kegiatan dan kebutuhan Anda setiap harinya. Tidak
     harus menyita banyak waktu. Sisipkan saja setiap harinya jadwal
     untuk menulis di agenda Anda. Disiplin waktu ini akan melatih
     Anda dalam proses belajar menulis. Selain itu, perkaya wawasan
     Anda dengan membaca dan meneliti karena akan bermanfaat dalam
     menunjang kegiatan menulis itu sendiri.

  5. Teriakkan pendapat Anda lewat tulisan.
     Jangan ragu untuk menulis. Berpikirlah kritis. Tulislah semua
     pendapat Anda sendiri. Teriakkan semua kebenaran yang seharusnya
     ditulis. Hal ini akan membantu Anda menjadi penulis yang tidak
     hanya membeo orang lain, tapi mampu menyampaikan pendapat dan
     pemikiran pribadi.

  6. Masukkan prinsip Alkitab ke dalam tulisan Anda.
     Jika Anda seorang Kristen dan ingin terjun dalam dunia
     tulis-menulis, memasukkan prinsip Alkitab menjadi standar yang
     harus Anda pegang. Anda tidak perlu selalu mencantumkan ayat-ayat
     Alkitab jika hal itu akan membatasi ruang gerak Anda di dunia
     literatur umum. Garami dunia dengan tulisan Anda yang bertolok
     ukur pada kebenaran Alkitab.

  7. Manfaatkan media yang ada.
     Seorang penulis tentu tidak ingin jika tulisannya hanya menjadi
     konsumsi bagi dirinya sendiri. Karena itu, gunakan setiap media
     yang ada saat ini. Anda dapat mengirim hasil tulisan Anda ke
     media-media yang menerima kiriman tulisan, misalnya di
     surat kabar, majalah, buletin, bahkan warta gereja. Tulisan Anda
     yang dimuat dapat menjadi berkat bagi orang yang membacanya,
     bahkan Anda juga bisa memeroleh berkat jasmani dari pemuatan
     karya Anda tersebut.

     Selain itu, Anda dapat menggunakan media internet yang saat ini
     sedang marak. Situs, milis, maupun blog yang menerima kiriman
     tulisan, dapat Anda manfaatkan untuk menyebarkan tulisan Anda.
     Nantinya, tulisan Anda dapat dinikmati oleh orang di seluruh
     dunia, sehingga kesempatan untuk menjadi berkat bagi lebih banyak
     orang sangat terbuka di sini.

  Tentunya Anda juga ingin mendapatkan manfaat dari menulis, bukan?
  Kiranya tulisan ini dapat membantu Anda untuk meraih manfaat itu,
  bukan bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Di atas
  semuanya itu, biarlah setiap kata yang kita torehkan, semakin
  memuliakan Tuhan.

____________________________TOKOH PENULIS_____________________________

                       BIOGRAFI PENDEK KARL MAY

  Lahir di kota kecil Saxonian, di Jerman pada 1842, Karl May adalah
  anak lelaki sepasang penenun miskin. Saat berumur tiga belas tahun,
  seperti yang ia katakan pada autobografinya (1910), ia meninggalkan
  rumahnya menuju Paris, untuk mencari gerombolan perampok Spanyol
  yang mirip dengan Robin Hood pada zamannya -- yang keberadaannya
  jelas-jelas menghiasi ratusan halaman buku-buku abad ke-19 -- agar
  membantu kampung halaman May keluar dari kemelaratan sosial.
  Ayahnya, yang gelisah memikirkannya, mencarinya 24 jam setelah
  kepergiannya.

  Masalah keuangan menghalanginya untuk melanjutkan pendidikan di
  universitas. Karl May menjadi guru di sebuah sekolah dasar. Ia
  merasa senang bekerja sebagai guru. Namun suatu hari, ia dituduh
  mencuri arloji milik teman sekamarnya dan tidak dapat membuktikan
  bahwa ia tak bersalah. Ia dinyatakan bersalah dan dihukum penjara
  enam bulan; ia kehilangan izin untuk mengajar. Hal itu mengoyak
  batinnya dan mengacaukan pikirannya untuk sementara waktu. Pada
  tahun-tahun berikutnya, ia melakukan penipuan -- dengan menyamar
  antara lain sebagai dokter medis, letnan polisi, dan sebagai asisten
  notaris. Dalam merencanakan dan melaksanakan aksi penyamarannya,
  terlihat jelas bahwa ia adalah seorang yang berani dan memiliki daya
  imajinasi yang kuat. Total, ia menghabiskan lebih dari tujuh tahun
  di penjara, tapi ia memanfaatkan waktunya di penjara itu dengan
  baik, dengan membaca beragam buku-buku pengetahuan dan merencanakan
  memulai karier sebagai penulis fiksi.

  Pada 1875, ia menjadi editor pada sejumlah jurnal mingguan di
  Dresden, Jerman, sambil menulis dan menerbitkan tulisannya sendiri,
  yang seharusnya ditulis secara berseri. Lagi-lagi, ia banyak membaca
  dan mendapat pengetahuan penting di berbagai bidang.

  Berhenti dari pekerjaannya sebagai editor pada 1878, ia merasa siap
  untuk meraih sukses sebagai penulis cerita-cerita eksotis yang
  menampilkan penulisnya sebagai narator orang pertama, identik
  dengan karakter utama pria, yang nampaknya ditulis dari segudang
  pengalaman pribadi. Dalam beberapa tahun, Karl May, melalui karyanya
  "Winnetou" dan "Ottoman Empire", menjadi terkenal. Akhirnya, ia
  pindah ke vila besarnya sendiri, yang ia penuhi dengan (dibeli
  secara gelap) piala-piala dari berbagai bidang -- yang ia sebut
  sebagai ruang peringatan petualangan-petualangan agungnya.

  Pada 1900, saat ia pergi ke Orient -- untuk pertama kali dalam
  hidupnya -- ia berada di antara penulis-penulis Eropa paling
  terkenal dan yang buku-bukunya paling banyak dibaca, untuk mengambil
  keuntungan dari hasil royalti.

  Saat kembali, ia menghadapi masalah -- ia menemui novel-novelnya
  diterbitkan tanpa seizinnya, yang sebelumnya memang ia terbitkan
  dengan nama samaran karena alasan keuangan. Novel-novel itu
  diterbitkan untuk memerangi ketidaksenonohan moral -- dosa utama
  negara Jerman di era pemerintahan Kaisar Wilhem. Penerbit terdahulu,
  yang tak dikenal May, adalah orang yang bertanggung jawab atas
  kejadian tersebut, yang telah menghancurkan naskah dan telah
  meninggal bertahun-tahun yang lalu. Dengan putus asa, May mencari
  bantuan hukum untuk membersihkan namanya dari cela. Seorang
  penentangnya yang jahat dan berhati dengki menyebutnya sebagai
  penipu yang sebenarnya mencerminkan karakter utama dalam
  buku-bukunya. Dan parahnya lagi, orang itu menyebutnya sebagai
  mantan narapidana. Karl May dicap dengan citra seperti itu dalam
  masyarakat.

  Ia pulih, namun dengan perlahan. Pemulihannya datang dari hal yang
  tak terduga. Selama rangkaian turnya di Orient, ia mengalami
  perubahan drastis pada kepribadian dan pandangannya, yang membuatnya
  beralih menulis karya-karya bernuansa cabul dan riang. Merasa senang
  dengan peralihan yang sebenarnya tidak mencerminkan dirinya yang
  sesungguhnya itu, May kemudian mengabdikan dirinya pada novel-novel
  berkarakter filosofis, dalam lingkup metafisik dan tema-tema
  religius. Buah kecemerlangan dari proses pemikirannya adalah dua
  edisi karyanya "Ardistan and Djinnistan" pada tahun 1909, potret
  fiksi paling unik yang pernah ditulis dalam sejarah manusia, dosa
  dan hasrat abadi akan kedamaian dan penebusan -- sebuah dongeng yang
  sangat menawan, perjalanan pengembara melalui ribuan tahun waktu dan
  jagat raya, dan sebuah karya seni yang menakjubkan. Sampai kini,
  mahakarya seorang pemikir besar ini hanya diapresiasi oleh kaum
  minoritas, namun isinya sepertinya membentuk sikap dan takdir dalam
  kelangsungan hidup manusia.

  Karl May meninggal dengan tenang pada umur tujuh puluh tahun pada
  1912 setelah menang dalam berbagai perkara hukum dan membungkam para
  penuntutnya. Buku-bukunya membuatnya tetap dikenal dan
  membuktikannya sebagai penulis sepanjang masa. (t/Dian)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: Karl May Gesellschaft - English Home Page
  Penulis   : tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://karlmay.leo.org/kmg/sprachen/englisch/life.htm

_____________________________POJOK BAHASA_____________________________

                              KATA ULANG
                   Diringkas oleh: Puji Arya Yanti

  Kata ulang dapat dibahas dengan meninjaunya dari segi bentuk dan
  dari segi makna atau fungsi perulangan kata.

  A. Bentuk Kata Ulang
     Menurut bentuknya, kata ulang dapat dibagi sebagai berikut.
     1. Kata ulang penuh atau kata ulang murni, yaitu semua kata ulang
        yang dihasilkan oleh perulangan unsur-unsurnya secara penuh.
        Misalnya: rumah-rumah, sakit-sakit.

     2. Kata ulang berimbuhan atau kata ulang bersambungan, yaitu
        semua kata ulang yang salah satu unsurnya berimbuan: awalan,
        sisipan, atau akhiran.
        Misalnya: berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-tanaman.

     3. Kata ulang berubah bunyi, yaitu kata ulang yang mengalami
        perubahan bunyi pada unsur pertama atau unsur kedua kata
        ulang.
        Misalnya: bolak-balik, serba-serbi.

     4. Kata ulang semu, yaitu kata yang hanya dijumpai dalam bentuk
        ulang itu. Jika tidak diulang, komponennya tidak memunyai
        makna atau bisa juga memunyai makna lain yang tidak ada
        hubungannya dengan kata ulang tersebut.
        Misalnya: hati-hati, tiba-tiba, kunang-kunang.

     5. Kata ulang dwipurwa, yang berarti "dahulu dua" atau kata ulang
        yang berasal dari komponen yang semula diulang kemudian
        berubah menjadi sepatah kata dengan bentuk seperti itu. Kata
        ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa
        Inggris "reduplication" yang berarti perulangan. Sebenarnya
        semua kata ulang juga dapat disebut reduplikasi.
        Misalnya: lelaki, tetua.

  B. Makna dan Fungsi Kata Ulang
     1. Perulangan kata benda
        Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar
        kata benda.
        a. Menyatakan benda itu bermacam-macam.
           Misalnya: buah-buahan, sayur-sayuran.
        b. Menyatakan benda yang menyerupai bentuk dasar itu.
           Misalnya: anak-anakan, orang-orangan.

     2. Perulangan kata kerja
        Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar
        kata kerja.
        a. Menyatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang
           atau beberapa kali.
           Misalnya: meloncat-loncat, menyebut-nyebut.
        b. Menyatakan aspek duratif, yaitu proses pekerjaan,
           pembuatan, atau keadaan yang berlangsung lama.
           Misalnya: berenang-renang, duduk-duduk.
        c. Menyatakan bermacam-macam pekerjaan.
           Misalnya: cetak-mencetak, karang-mengarang.
        d. menyatakan pekerjaan yang dilakukan oleh dua belah pikak
           atau berbalasan.
           Misalnya: tembak-menembak, tuduh-menuduh

     3. Perulangan kata sifat
        Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar
        kata sifat.
        a. Menyatakan makna lebih (intensitas).
           Misalnya: Berjalan cepat-cepat!
                     Kerjakan baik-baik!
        b. Menyatakan makna sampai atau pernah.
           Misalnya: Tak sembuh-sembuh sakitnya walaupun ia sudah
                     berobat ke luar negeri (tak pernah sembuh).
                     Habis-habisan ia berbelanja (sampai habis).
        c. Digabungkan dengan awalan se- dan akhiran -nya mengandung
           makna superlatif (paling).
           Misalnya: Kerjakan sebaik-baiknya agar hasilnya memuaskan.
                     Terbangkan layang-layangmu setinggi-tingginya.
        d. Berlawanan dengan makna nomor satu atau melemahkan arti
           kata sifat itu.
           Misalnya: Badanku sakit-sakit saja rasanya. (sakit di
                     sana-sini, tapi tidak terlalu sakit)
                     Kalau kepalamu pening-pening, bawalah tidur.
                     (agak pening; pening sedikit)
        e. Bentuk yang seolah-olah sudah mejadi ungkapan dalam bahasa
           Indonesia, makna perulangannya kurang jelas.
           Misalnya: Jangan menakut-nakuti anak-anak karena akan
                     memengaruhi jiwanya kelak.

     4. Perulangan kata bilangan
        a. Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna "satu
           demi satu".
           Misalnya: Peserta ujian masuk ruangan itu satu-satu.
        b. Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran -nya memberi
           makna "hanya satu itu".
           Misalnya: Ini anak saya satu-satunya.
        c. Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dst. memberi pengertian
           "sekaligus dua, tiga, dst.".
           Misalnya: Jangan masuk dua-dua karena pintu itu tidak
                     lebar.
        d. Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-ratus,
           beribu-ribu, dst. menyatakan makna "kelipatan sepuluh,
           seratus, seribu, dst..
           Misalnya: Beribu-ribu orang yang mati dalam peperangan itu.

           Bentuk perulangan kata bilangan dengan awalan ber-, saat
           ini sering diganti dengan bentukan dengan akhiran -an.
           Misalnya: berpuluh-puluh menjadi puluhan.

  Diringkas dari:
  Judul buku  : Membina Bahasa Indonesia Baku
  Judul bab   : Kata Ulang
  Penulis     : DR. J.S. Badudu
  Penerbit    : Pustaka Prima, Bandung 1985
  Halaman     : 21 -- 28

_____________________________STOP PRESS!______________________________

              SABDA.ORG DAN IN-CHRIST.NET PINDAH SERVER

  Puji Tuhan! Setelah situs-situs SABDA.org dan situs In-Christ.Net
  mengalami beberapa kali masalah selama beberapa waktu (tidak dapat
  diakses), akhirnya kami menemukan solusi dengan memindahkan server
  SABDA.org dan In-Christ.Net ke tempat yang baru dan lebih besar.
  Minggu pertama Maret 2008, situs-situs SABDA.org dan situs
  In-Christ.Net sudah dapat diakses kembali. Kami sungguh mengucap
  syukur karena bisa melewati masa-masa sulit ini dengan baik.

  Proses pemindahan ke server yang baru dimulai pada hari Sabtu, 1
  Maret 2008 yang lalu. Beberapa staf YLSA, dibantu oleh beberapa
  sahabat YLSA, mengerjakan proses pemindahan yang cukup menegangkan
  ini hingga Minggu pagi. Pertolongan Tuhan sungguh nyata dan semua
  akhirnya bisa selesai dengan baik. Kami sungguh mengucap syukur
  kepada Tuhan karena tanpa campur tangan-Nya proses pemindahan data
  yang begitu besar ini tidak mungkin dapat berlangsung dengan mulus.
  Melalui kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada
  staf dan sahabat-sahabat YLSA yang telah membantu, terutama Sdr.
  Daniel dan Sdr. Kalpin. Kerja keras Anda sungguh kami hargai. Kami
  juga mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah memberikan
  dukungan doa. Tuhan sungguh menjawab doa-doa kita.

  Bersamaan dengan pemindahan situs-situs SABDA.org ke server yang
  baru, maka kami memutuskan untuk sekaligus melakukan serangkaian
  pembenahan dan peningkatan di situs-situs SABDA.org. Kami mohon
  dukungan doa Anda semua, agar server baru yang telah Tuhan berikan
  ini dapat digunakan semaksimal mungkin untuk pengembangan pelayanan
  Tuhan di YLSA.

  To God be the glory!

         SABDA Space Teens: KOMUNITAS BLOGGER REMAJA KRISTEN
                     http://teens.sabdaspace.org/

  Remaja adalah pribadi unik yang memiliki dunia yang dinamis dan
  penuh energi. Mereka tidak mau lagi disebut anak-anak, namun mereka
  juga belum pantas untuk masuk dunia orang dewasa. Karena keunikan
  dan keistimewaan inilah, mereka memiliki kebutuhan yang tidak sama
  dengan jenjang usia-usia lainnya.

  Menyadari bahwa remaja membutuhkan ruang lingkup yang berbeda dan
  perhatian yang khusus, maka Yayasan Lembaga SABDA
  < http://www.ylsa.org > menyediakan wadah bagi mereka dengan
  meluncurkan sebuah situs komunitas blogger remaja Kristen yang
  diberi nama "SABDA Space Teens" -- versi remaja dari situs SABDA
  Space < http://www.sabdaspace.org/ >. Seperti halnya SABDA Space,
  SABDA Space Teens diharapkan dapat menjadi wadah untuk menampung
  aspirasi, pikiran, dan pergumulan dalam bentuk tulisan, khusus untuk
  kaum remaja Kristen.

  Bagi Anda yang tergolong masih remaja, atau Anda yang memiliki
  anak/adik/teman/ tetangga yang masih remaja, sebarkan informasi di
  atas. Untuk bergabung mudah sekali, klik saja menu Daftar Menjadi
  Pengguna, kemudian isi formulir yang ada. Nah, para remaja, tunggu
  apa lagi? Mari berbagi pikiran melalui tulisan dan bersiap untuk
  berdampak demi kemuliaan Kristus.
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi     : Puji Arya Yanti
Staf Redaksi         : Davida Welni Dana
Berlangganan         : Kirim e-mail ke
                       subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti             : Kirim e-mail ke
                       unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Kirim bahan/tanya    : Kirim e-mail ke
                       penulis(at)sabda.org
Arsip e-Penulis      : http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs Pelitaku       : http://pelitaku.sabda.org/
Forum Penulis        : http://pelitaku.sabda.org/forum
______________________________________________________________________
                    Melayani sejak 3 November 2004
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
                     Copyright(c) e-Penulis 2008
                     YLSA -- http://www.ylsa.org/
                       http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org