Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/175

e-Leadership edisi 175 (21-4-2015)

Kepemimpinan dan Wanita (II)

===========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI APRIL 2015=============
                     Kepemimpinan dan Wanita (II)

e-Leadership -- Kepemimpinan dan Wanita (II)
Edisi 175, 21 April 2015


Salam Kasih,

Allah menciptakan manusia dengan segala kebaikan dan potensi yang 
sangat kaya. Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Di 
hadapan Allah, pria dan wanita mempunyai nilai dan tanggung jawab yang 
sama. Di dalam Alkitab, wanita juga mempunyai tempat penting, Alkitab 
menempatkan wanita sama dengan pria. Ada beberapa tokoh wanita dalam 
Alkitab yang dipakai Allah untuk menunjukkan jika kaum hawa juga 
memiliki tugas penting dalam kepemimpinan dan bisa memimpin sesuai 
kehendak Allah. Edisi kali ini mempunyai tema sama seperti sebelumnya, 
yaitu tentang kepemimpinan dan wanita.

Bertepatan dengan bulan perayaan Paskah, kami juga menyajikan renungan 
berjudul "Kuasa Kebangkitan Kristus". Kiranya kita dapat memaknai 
kematian dan kebangkitan Kristus di dalam dan melalui hidup kita. Kami 
segenap Redaksi e-Leadership mengucapkan, "Selamat Paskah 2015." 
Segala hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah.

Staf Redaksi e-Leadership,
Ayub
< http://lead.sabda.org >


             RENUNGAN PASKAH: KUASA KEBANGKITAN KRISTUS

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan 
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan 
Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari 
antara orang mati." (Filipi 3:10-11)

Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, hubungan dengan Allah 
terputus, keadaan rohani manusia yang sebenarnya telah mati dan perlu 
penebusan atas dosa manusia agar hubungan dengan Allah dapat 
dipulihkan.

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan 
Allah," (Roma 3:23)

Syukur kepada Allah bahwa Dia telah mengaruniakan anak-Nya yang 
tunggal, yaitu Yesus Kristus, agar kita semua yang percaya kepada-Nya 
tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

Selain menerima keselamatan dari Kristus, kita juga menerima kuasa 
kebangkitan-Nya. Kuasa kebangkitan-Nyalah yang akan menyembuhkan kita 
dari sakit penyakit, memberi kekuatan kepada yang lemah, memberi jalan 
keluar atas setiap masalah, mengadakan mukjizat dengan menjadikan yang 
tidak ada menjadi ada dan mengalahkan setiap pekerjaan si Iblis.

Bagaimana agar kita dapat hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus?

1. "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, 
   melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." (Galatia 2:20a)

Rasul Paulus telah menyalibkan segala keinginan daging dan segala hawa 
nafsunya di dalam dirinya. Walaupun dibesarkan dan hidup sebagai orang 
terpelajar dan mengetahui serta menguasai banyak hal, tetapi dia 
menanggalkan segala keberadaannya dan membiarkan Kristus menguasai 
hidupnya. Segala hal yang sebelumnya dia anggap berharga, justru dia 
anggap sampah oleh karena pengenalannya akan Kristus. Pengenalan akan 
Kristus menjadi prioritas utama dalam hidupnya sehingga Tuhan memimpin 
dan menuntun hidupnya, serta memakai kehidupan Paulus dengan luar 
biasa.

Biarkan Kristus yang hidup dan menjadi raja dalam hidup kita. 
Singkirkan segala keangkuhan dan kesombongan hidup kita agar Kristus 
dapat menjadi nyata dalam hidup kita. Tuhan akan membawa kita masuk ke 
dalam rencana-Nya yang indah dan memakai kehidupan kita menjadi saksi 
dan teladan bagi banyak orang.

2. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan 
   yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," (Filipi 2:5)

Inilah kunci bagaimana Yesus dapat menanggalkan segala ke-Allah-an-Nya 
untuk menjadi manusia, merendahkan diri-Nya, rela dihina, direndahkan, 
disiksa, dan bahkan sampai mati di kayu salib yang diperuntukkan bagi 
orang-orang jahat.

Keinginan-Nya sebagai manusia dinyatakan-Nya pada saat Dia berdoa di 
taman Getsemani. Dia berdoa kepada Allah Bapa agar melalukan cawan 
yang harus diminum-Nya. Akan tetapi, Dia juga berdoa supaya bukan 
kehendak-Nya sendiri yang jadi, melainkan kehendak Bapa di surga.

Hiduplah dalam firman Tuhan, dan biarkan Kristus menguasai dan 
menuntun hidup kita. Belajarlah peka akan kehendak Bapa dalam hidup 
kita. Latihlah kepekaan dengan lebih banyak lagi membaca dan 
merenungkan firman Tuhan. Dengan begitu, kita akan lebih mengerti lagi 
pikiran dan perasaan dari Kristus.

Cobaan yang begitu berat, perselisihan, pertengkaran, segala 
kekecewaan, dan berbagai masalah apa pun dapat diatasi ketika kita 
memakai pikiran dan perasaan Kristus. Kita dapat menjalani kehidupan 
ini dengan penuh semangat. Hidup kita akan menjadi berkat bagi banyak 
orang. Kita juga tidak lagi mementingkan diri sendiri, melainkan juga 
memikirkan kepentingan orang lain, sama seperti Kristus yang rela 
berkorban bagi manusia.

3. "Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya." 
   (1 Korintus 15:27a)

Kebangkitan Kristus sekaligus mendeklarasikan bahwa kematian dan maut 
tidak dapat menguasai diri-Nya. Kebangkitan-Nya dari kubur menyatakan 
bahwa Kristus dapat menaklukkan kuasa maut.

"... Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah 
mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku 
memegang segala kunci maut dan kerajaan maut." (Wahyu 1:17b-18)

Iblis adalah bapa penipu, dan dia akan selalu menipu kita dengan 
segala tipu muslihatnya. Iblis tidak suka jika kita menerima 
keselamatan dari surga, dan dia akan berusaha dengan segala cara untuk 
dapat menarik kita untuk jatuh kembali kepada dosa.

Segala tuduhan yang muncul dari dalam pikiran kita merupakan salah 
satu cara Iblis agar kita tidak menggunakan kuasa yang telah diberikan 
kepada kita (Kisah Para Rasul 1:8). Iblis akan selalu membuat kita 
merasa tidak layak dan kalah dalam setiap pergumulan kita.

Jangan mau diperdaya oleh Iblis karena Yesus Kristus telah menang 
untuk memberi kita kemenangan. Cukup satu kali saja karya salib 
Kristus, dan kita menjadi menang untuk selamanya.

Singkirkan segala keraguan dan tudingan yang muncul dalam pikiran 
kita, yakinlah dan gunakan kuasa yang telah diberikan kepada kita 
untuk mengalahkan musuh sehingga kita dapat berkata, "Hai Iblis, kau 
tidak berhak lagi menganggu hidupku!"

"... Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah 
kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" (1 Korintus 15:54b-55)

Kebangkitan Kristus memberikan kita keselamatan sekaligus kuasa untuk 
menjalani hidup ini sebagai pemenang. Mari raih kemenangan itu dengan 
hidup berjalan bersama Kristus. Haleluya!

Sumber asli:
Nama situs: Pelita Hidup
Alamat URL: http://www.pelitahidup.com/2011/04/21/renungan-paskah-kuasa-kebangkitan-kristus/#.VQEttS5x-M8
Judul renungan: Kuasa Kebangkitan Kristus
Penulis renungan: Riva Sinjal
Tanggal akses: 26 Maret 2015

Diambil dari:
Nama situs: Situs Paskah Indonesia
Alamat URL: http://paskah.sabda.org/kuasa_kebangkitan_kristus
Tanggal akses: 26 Maret 2015


Akan tetapi, jika di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah 
ia memintanya kepada Allah, yang dengan murah hati memberi kepada 
semua orang tanpa mencela, dan itu akan diberikan kepadanya. 
(Yakobus 1:5 AYT DRAFT)


                 TIP: MEMIMPIN MESKI BUKAN PEMIMPIN
                    Ditulis oleh: Mei Fitriyanti

Wanita juga diperlukan dalam satu pelayanan/kepemimpinan. Tuhan begitu 
memperhatikan wanita, yang dianggap lemah, khususnya pada masa 
pelayanan Tuhan Yesus. Hal ini dibuktikan dengan catatan dalam Alkitab 
mengenai orang-orang yang ada bersama Yesus ketika Ia disalib, yang 
bersama-Nya adalah para wanita. Yang pertama menjenguk kubur Tuhan 
Yesus juga adalah para wanita. Dan, orang pertama yang melihat Tuhan 
Yesus bangkit adalah Maria Magdalena, dan para wanita lainnya. Ini 
menunjukkan bahwa Tuhan memandang wanita juga sebagai ciptaan yang 
istimewa meskipun saat itu wanita dianggap lemah dan tidak ada apa-
apanya. Mereka diangkat ke posisi yang begitu tinggi, begitu dihargai, 
dan begitu dikenang oleh Tuhan sendiri.

Selain itu, Alkitab juga memberikan contoh peran wanita dalam 
kepemimpinan. Seorang pemimpin adalah seorang yang dapat memberikan 
pengaruh yang baik kepada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, 
wanita pun dapat memimpin dengan memberikan pengaruh kepada 
lingkungannya meskipun ia tidak berada dalam jabatan seorang pemimpin. 
Dari tokoh-tokoh wanita dalam Alkitab, kita akan belajar mengenai hal-
hal yang perlu dimiliki dan dilakukan wanita untuk bisa menjadi 
seseorang yang memberikan pengaruh.

1. Memiliki hubungan yang baik dengan Allah.

Memiliki hubungan yang erat dengan Allah merupakan hal paling utama 
yang harus dimiliki seorang pemimpin Kristen. Hubungan Debora yang 
begitu erat dengan Allahnya membuat dirinya sangat berpengaruh di 
antara orang Israel (Hakim-Hakim 4:8). Debora mendengarkan panggilan 
Tuhan dengan saksama (Hakim-Hakim 4:6-7). Dalam segala yang 
dilakukannya, Debora menempatkan Tuhan sebagai pusat tindakan dan 
kepercayaannya. Debora adalah seorang Nabiah, bukan seorang panglima 
perang, tetapi dengan imannya kepada Allah Israel, ia berani memimpin 
perang bersama Barak melawan Sisera.

2. Memiliki daya juang, semangat hidup, kemampuan inisiatif, dan 
   kreatif.

Abigail, Debora, dan Priskila adalah para wanita yang disebutkan dalam 
Alkitab dengan kapasitas intelektual dan kerohanian yang melampaui 
kapasitas pria. Mereka memiliki daya juang, semangat hidup, kemampuan 
inisiatif dan kreatif yang jauh lebih tinggi daripada orang-orang di 
sekitarnya.

3. Melakukan hal yang orang lain tidak bisa lakukan 
   (1 Samuel 25:2-44).

- Debora dibangkitkan oleh Tuhan karena semua orang yang lain "diam-
diam saja". Perkecualian ini cukup jelas melatarbelakangi kepemimpinan 
Debora sebagai hakim pada zaman tersebut. Perempuan yang dapat 
menempatkan diri akan tetap berusaha untuk memimpin meskipun semua 
orang "diam-diam saja".

- Cerita Abigail merupakan cerita yang pendek. Daud telah menunjukkan 
kebaikannya kepada suami Abigail, Nabal. Akan tetapi, Nabal terlalu 
bodoh dan angkuh sehingga tidak mengetahui kebaikan Daud dan 
pasukannya yang tidak mengganggu dan justru melindungi orang-orang 
Nabal ketika di padang maupun di ladang. Ketika Daud mengirimkan 
beberapa orang kepada Nabal untuk meminta pertolongan, meminta 
beberapa makanan untuk mereka. Nabal mengusir mereka dengan ejekan, 
tanpa makanan. Daud pun bersiap-siap membalas Nabal, Abigail terburu-
buru menemui Daud. Dia mencegah Daud mengambil nyawa Nabal dengan 
kata-kata bujukan dan hadiah. Kehidupan Abigail adalah sebuah 
kenyataan. Sebagai seorang wanita, Anda dapat menemukan diri Anda 
berada dalam posisi kepemimpinan, bukan dengan sebuah pilihan, tetapi 
karena orang lain di sekitar Anda tidak dapat melakukannya.

4. Pakailah kesempatan yang ada semaksimal mungkin.

Ratu Ester memperlihatkan iman dan keberanian yang besar sewaktu Haman 
yang jahat merancang pembunuhan massal terhadap orang Yahudi di 
seluruh imperium Persia pada abad 5 sM. Mordekhai berkata kepada 
Ester, "Jika engkau sama sekali diam, pembebasan akan muncul dari 
tempat lain. Tetapi, siapa yang mengetahui apakah untuk waktu seperti 
ini engkau mendapatkan kebesaran kerajaan?" Ester meminta Mordekhai 
mengumpulkan orang-orang Yahudi di Susan dan berpuasa demi dia. "Aku 
pun akan berpuasa," katanya, "dan setelah itu aku akan datang kepada 
raja, meskipun berlawanan dengan hukum; dan andaikata aku harus 
binasa, aku akan binasa." Kemudian, Ester memanfaatkan hadiah dari 
Raja untuk membebaskan seluruh bangsanya. Ester berhasil memanfaatkan 
kesempatan yang dia miliki untuk memenuhi panggilan Allah terhadap 
dirinya.

Sumber bacaan:

1. "Hakim-Hakim 4". Dalam 
   http://alkitab.sabda.org/bible.php?book=Hak&chapter=4

2. "Ester 7". Dalam 
   http://alkitab.sabda.org/bible.php?book=Est&chapter=7

3. "Kitab Ester". Dalam http://media.sabda.org/saa/pdf/ind-read-04.pdf

4. "Abigail -- Wanita Dalam Alkitab". Dalam 
   http://wanita.sabda.org/abigail_wanita_dalam_alkitab

5. "Engkau Harus Berani dan Sangat Kuat". Dalam 
   http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/2012122

6. Yuliani, Esther. "Berani Memulai Langkah Perubahan!" Dalam 
   http://estheryuliani.blogspot.com/2011/04/berani-memulai-langkah-perubahan.html


                          KUTIPAN
"Aku harus mengikuti orang-orang. Bukankah aku pemimpin mereka?" 
(Benjamin Disraeli)


                  JELAJAH SITUS: FAITH & LEADERSHIP

Faith & Leadership adalah majalah online dari Pendidikan Kepemimpinan 
di Duke Divinity, yang merancang berbagai layanan pendidikan, 
mengembangkan sumber daya intelektual, dan memfasilitasi jaringan 
lembaga.

Situs ini bertujuan untuk menciptakan suatu perubahan abadi dengan 
memperkuat ekologi lembaga-lembaga Kristen yang memungkinkan jemaat 
dan para pendeta, khususnya di Amerika, untuk berkembang. Karena itu, 
situs ini menargetkan lembaga-lembaga Kristen sebagai pengakses konten 
mereka, terutama lembaga yang memiliki misi untuk membentuk orang-
orang Kristen dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan dampak yang 
dapat diukur.

Selain konten berita baru yang diterbitkan setiap dua minggu sekali, 
situs ini juga memberikan layanan pengajaran dalam berbagai topik, 
misalnya tentang "Kepemimpinan seperti Kristus" dan "kepemimpinan yang 
Transformatif". Konten berita yang ditampilkan merupakan kumpulan 
berita dan gagasan mengenai gereja dan dunia, yang dikumpulkan dari 
berbagai sumber di seluruh dunia. Sedangkan pengajaran diberikan 
terutama dimaksudkan untuk menolong para pemimpin agar memiliki 
kesetiaan dan efektivitas yang lebih besar dalam kepemimpinan.

Untuk menambah pengetahuan kita tentang kekristenan, terutama mengenai 
kondisi kekristenan di luar wilayah atau negara kita, dan meningkatkan 
efektivitas kepemimpinan kita, situs ini dapat Anda gunakan sebagai 
referensi. Anda bisa mengikuti perkembangan konten situs ini dengan 
berlangganan newletters mereka via email atau media sosial yang mereka 
miliki. Silakan berkunjung ke situs ini. (Berlin B.)

==> https://www.faithandleadership.com
Tanggal akses: 26 Maret 2015


Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Berlin B., Ayub, dan Mei
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org