Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/33

e-Leadership edisi 33 (7-8-2008)

Strategi dalam Kepemimpinan Kristen

 

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI AGUSTUS 2008=============

  TOPIK: STRATEGI DALAM KEPEMIMPINAN KRISTEN

  MENU SAJI
  EDITORIAL: Memimpin dengan Strategi
  ARTIKEL KHUSUS: Cintai Negeri Kita
  ARTIKEL 1: Apakah Rencana Strategis Alkitabiah?
  ARTIKEL 2: Strategi dan Pemimpin Strategis yang Alkitabiah
  INSPIRASI: Bekerja dengan Cerdas
  JELAJAH: The Teal Trust
  STOP PRESS: 40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa

==================================**==================================
EDITORIAL

                       MEMIMPIN DENGAN STRATEGI

  Jika ingin mencapai suatu tujuan, apa yang akan Anda siapkan? Apakah
  Anda akan langsung terjun ke lapangan dan memberikan tenaga lebih
  banyak agar tujuan tersebut tercapai? Ataukah Anda juga menyiapkan
  strateginya sebelum melangkah? Lebih baik Anda menyusun strategi
  terlebih dahulu sebelum Anda melakukan aksi untuk mencapai tujuan
  yang sudah ditetapkan tersebut.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 2002,
  salah satu arti dari kata strategi adalah rencana yang cermat
  mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi ini tidak
  hanya diperlukan dalam dunia bisnis maupun kemiliteran, terlebih
  dalam kepemimpinan Kristen, diperlukan strategi dalam pelaksanaannya
  sehingga pemimpin Kristen dapat mencapai tujuan dan menuntaskan misi
  yang diemban.

  Strategi ini bukanlah sesuatu yang diadopsi dari dunia sekuler.
  Dalam Alkitab, lewat prinsip dan teladan, firman Tuhan mengemukakan
  perencanaan strategi sebagai salah satu cara Allah bekerja dalam dan
  melalui umat-Nya. Selengkapnya, silakan simak sajian e-Leadership
  kali ini. Semoga semakin memperlengkapi Anda dalam menjalankan peran
  sebagai pemimpin Kristen dan dalam kehidupan sehari-hari.

  Selamat memimpin dengan strategi!

  Staf Redaksi e-Leadership,
  Puji Arya Yanti

  "Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya."
  (Amsal 12:5)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+12:5 >

==================================**==================================

      KEPEMIMPINAN ADALAH PERPADUAN ANTARA KARAKTER DAN STRATEGI

==================================**==================================
ARTIKEL KHUSUS

                           CINTAI NEGERI KITA

  Bacaan: Daniel 9:12-19

  Dalam amanat kemerdekaan 17 Agustus 1963, Bung Karno mengungkap 
  sedikit rahasia tentang bagaimana ia menulis amanatnya, "Saya 
  menulis pidato ini sebagaimana biasa dengan perasaan cinta yang 
  meluap-luap terhadap Tanah Air dan Bangsa ...." Dan, orang yang 
  memiliki rasa cinta terhadap tanah air, pasti merindukan yang 
  terbaik terjadi atas bangsanya.

  Bacaan Alkitab hari ini berbicara tentang bangsa Israel yang telah 
  melakukan banyak pelanggaran. Mereka meninggalkan Tuhan dan tidak 
  mau berbalik dari dosa-dosanya. Karenanya, bangsa ini tidak akan 
  luput dari keadilan Tuhan -- malapetaka bagi yang melanggar 
  ketentuan- Nya. Daniel begitu mencintai bangsanya, itu sebabnya ia 
  sangat sedih ketika menyadari bahwa bangsanya berada di ambang 
  penghukuman Tuhan. Kondisi "carut-marut" bangsanya karena dosa, 
  tidak mengurangi cinta Daniel. Karena itu, ia membawa bangsa Israel 
  dalam doanya kepada Tuhan. Dalam kondisi yang seolah-olah tidak 
  mungkin, Daniel memohon agar Tuhan mengampuni dan melepaskan bangsa 
  Israel dari malapetaka (ayat 18).

  Mari kita melihat ke dalam hati kita dan bertanya, sedalam apa kita 
  mencintai negeri ini? Betul, negeri kita ini bukan negeri yang 
  ideal, bahkan di sana-sini kita melihat kondisi yang memrihatikan, 
  tetapi kiranya itu tidak mengurangi cinta kita. Sebab jika bukan 
  kita yang mencintai negeri ini, lalu siapa lagi? Seperti Daniel, 
  mari kita doakan negeri kita dengan penuh cinta. Kita mohonkan ampun 
  atas pelanggaran yang telah dilakukan setiap elemen bangsa ini. Kita 
  mohonkan belas kasihan Tuhan. 
  
  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: SABDA
  Penulis: CHA
  Alamat URL: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2008/08/17/

==================================**==================================
ARTIKEL 1

                 APAKAH RENCANA STRATEGIS ALKITABIAH?

  Anda menyadari kalau organisasi/gereja Anda harus memikirkan ulang
  strategi yang diterapkan. Anda menyadari bahwa tidak ada pemikiran
  nyata mengenai bagaimana menuntaskan pekerjaan yang telah Tuhan
  bebankan pada gereja/organisasi Anda. Anda melihat gereja/organisasi
  Anda, dan sepertinya tidak ada kemajuan. Tidak ada rencana atau
  strategi dalam apa yang Anda lakukan. Namun, Anda bertanya-tanya
  apakah perencanaan yang strategis itu alkitabiah. Pertama, Anda
  bergumul dengan hal itu dalam pikiran Anda. Kemudian, Anda menyadari
  bahwa beberapa orang yang termasuk dalam jajaran kepemimpinan gereja
  atau organisasi Anda menanyakan hal yang sama.

APAKAH ADA DASAR ALKITABIAH BAGI PERENCANAAN STRATEGIS?
  Apakah kita memiliki fondasi alkitabiah bagi konsep perencanaan yang
  strategis, atau apakah perencanaan strategis itu adalah sesuatu yang
  kita adopsi dari dunia bisnis yang sekuler? Apakah Tuhan menghargai
  proses perencanaan strategis? Dengan prinsip dan teladan, firman
  Tuhan mengemukakan perencanaan strategis sebagai salah satu cara Ia
  bekerja dalam dan melalui umat-Nya. Ya, perencanaan strategis ada di
  dalam Injil.

MUSA
  Kita dapat melihat dengan jelas dalam Injil bahwa Musa adalah
  seseorang yang strategis -- atau setidaknya ia belajar menjadi
  seseorang yang strategis. Musa berjuang sebagai pemimpin setelah ia
  memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Ayah mertuanya, Yitro,
  datang menemuinya setelah mendengar perkara besar yang Tuhan
  lakukan. Yitro melihat bahwa Musa dipenuhi dengan beban kepemimpinan
  dan memberikan rencana pemberian Tuhan -- sebuah strategi -- untuk
  menghadapi masalah yang dialaminya. Yitro mengajar Musa bagaimana
  menetapkan rencana strategis dengan mendelegasikan tugas sehingga
  ia tidak menanggung beban seorang diri. Hasilnya, tenaga manusia
  yang ada saat itu digunakan dengan lebih efektif dan tujuannya
  tercapai. Musa juga berpikir strategis saat dia mengirim mata-mata
  ke tanah Kanaan.

YOSUA
  Yosua, anak didik Musa, juga menampilkan kepemimpinan yang
  strategis. Dalam Yosua 6, Tuhan memberi Yosua sedikit pelajaran
  tentang pemikiran yang strategis. Yosua akan membawa bangsa Israel
  ke Tanah Perjanjian, mereka menghadapi musuh pertama di Tanah
  Perjanjian itu. Mereka menghadapi yang namanya tembok Yerikho. Tuhan
  memberi Yosua sebuah strategi. Ia bisa saja turun dari surga dan
  memorak-porandakan kota Yerikho, namun Tuhan memilih untuk bekerja
  melalui sebuah strategi yang melibatkan umat-Nya. Tuhan terus
  bekerja melalui anak-anak-Nya sampai sekarang.

NEHEMIA

  Nehemia adalah seorang pemimpin yang ditunjuk Allah yang menggunakan
  strategi dalam memimpin. Saat Tuhan memberinya tugas kepemimpinan
  untuk membangun kembali tembok Yerusalem, Nehemia mulai menetapkan
  dan kemudian bekerja melalui strategi yang direncanakan dengan baik
  untuk mencapai visi yang Tuhan berikan. Ia menilai kerusakannya. Ia
  mengamankan sumber-sumber yang ada. Ia memilih pemimpin-pemimpin dan
  memberi mereka tugas. Semua orang yang pernah membuat sebuah
  bangunan, dari sebuah rumah anjing sampai rumah tiga kamar, akan
  mengakui pemikiran strategis Nehemia -- membangun terlebih dulu
  tembok kota Yerusalem.

DAUD
  Sejak kecil, Daud adalah seorang pemikir yang strategis. Ia tidak
  mengalahkan Goliat dengan kekuatannya atau kehebatan senjata yang
  dimilikinya. Dia mengalahkan Goliat dengan menggunakan strategi yang
  diberikan Tuhan kepada-Nya yang menunjukkan kelemahan lawannya.
  Kemudian, sebagai pemimpin pasukan, Daud menggunakan strategi dalam
  berperang. Daud memerlukan orang-orang yang dapat memikirkan dan
  merencanakan segala sesuatu dengan strategis, dan Tuhan
  memberikannya bani Isakhar (1 Taw. 12:32).

YESUS
  Perjanjian Lama dipenuhi dengan teladan-teladan pemimpin yang
  menetapkan rencana strategis dan melaksanakannya. Bagaimana dengan
  Perjanjian Baru? Kita dapat melihat Yesus sebagai teladan yang luar
  biasa dalam hal penerapan strategi. Ia memulai misi-Nya dengan
  memilih murid-murid, mengembangkan mereka, kemudian mengirim mereka
  "sampai ke ujung bumi" (Kis. 1:8). Strateginya meliputi beberapa
  pengajaran di hadapan publik dan mukjizat. Akhirnya, strategi-Nya
  membawanya sampai kepada salib, kubur, dan kebangkitan. Yesus
  Kristus mengerti benar rencana untuk menebus semua manusia jauh
  sebelum Ia meninggalkan surga untuk kemudian menjalankan rencana-Nya
  tersebut.

PAULUS
  Rasul Paulus, pemain kunci yang mendirikan gereja mula-mula,
  memiliki strategi. Jelas sekali jika kita baca perjalanan
  pelayanannya, Paulus memilih kota-kota penting untuk mendirikan
  pangkalan pelayanannya. Ia memilih kota-kota di mana kemungkinan ia
  dapat memberi dampak besar kepada sebanyak mungkin orang. Efesus,
  misalnya, adalah pintu gerbang menuju Asia kecil.

TUNTASKAN TUJUAN ALLAH MELALUI RENCANA STRATEGIS
  Amsal 19:21 mengatakan, "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi
  keputusan Tuhanlah yang terlaksana." Tujuan Allah adalah bagian
  dalam rencana strategis untuk gereja atau organisasi Anda yang
  sangat berbeda dari model rencana strategis sekuler. Kita harus
  mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan sebagai langkah awal
  perencanaan yang strategis. Tidak ada kompromi, rencana Tuhanlah
  yang kita inginkan, bukan rencana kita sendiri.

  Tuhan jelas mengharapkan kita untuk memiliki rencana. Ia telah
  memberi kita sejumlah prinsip dan sejumlah teladan luar biasa yang
  jelas. Ia menegaskan untuk kita tidak percaya pada rencana dan
  strategi kita sendiri dan mengabaikan tuntunan Roh Kudus. Setelah
  kita berusaha menetapkan hati dan pikiran kita dalam tuntunan Tuhan,
  kita dapat merencanakan sebuah strategi yang menyenangkan-Nya dan
  sebuah strategi yang akan membawa pada sebuah keberhasilan.

  Perencanaan yang strategis bukan hanya sebuah konsep alkitabiah, ini
  adalah mandat alkitabiah. Ini adalah cara kerja pilihan Tuhan untuk
  menetapkan bagaimana Anda dan gereja atau organisasi Anda
  melaksanakan Amanat Agung. Jangan sampai kita stagnan. Berusahalah
  untuk mengerti kehendak Tuhan dan mengetahui bagaimana Anda akan
  dapat menuntaskan misi yang Anda pegang.

  Kitab Amsal memiliki sejumlah prinsip praktis yang jelas berkenaan
  dengan strategi dan perencanaan.

  1. Amsal 14:15, "Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap
     perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.", 2. Amsal 15:22, "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan,
     tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.", 3. Amsal 16:3, "Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka
     terlaksanalah segala rencanamu.", 4. Amsal 16:9, "Hati manusia yang memikirkan jalan-jalannya, tetapi
     TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.", 5. Amsal 20:18, "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu
     berperanglah dengan siasat." (t/Dian)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: Building Church Leaders
  Penulis: Mark Marshall
  Alamat URL: http://www.buildingchurchleaders.com/articles/2003/le-031112a.html

==================================**==================================
ARTIKEL 2

            STRATEGI DAN PEMIMPIN STRATEGIS YANG ALKITABIAH
                      Dirangkum oleh: Dian Pradana

  Strategi adalah sebuah elemen yang dikembangkan dengan baik dalam
  dunia bisnis dan militer. Strategi militer menunjuk pada keputusan
  tingkat tinggi berkenaan dengan tujuan dan pendekatan yang dipakai
  untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi bisnis berkenaan dengan
  pilihan-pilihan yang ditetapkan dalam hubungannya dengan penempatan
  posisi perusahaan di pasar yang akan menampilkan spesialisasinya
  kepada para pesaingnya.

  Banyak pemimpin Kristen mungkin merasa tidak nyaman dalam menerapkan
  kedua definisi strategi itu secara langsung. Dalam Kristen, kami
  memilih menyebutnya sebagai "pilihan-pilihan visi", penetapan
  pilihan tingkat tinggi oleh pemimpin atau tim kepemimpinan untuk
  mencapai visi yang mereka yakini telah ditetapkan oleh Tuhan kepada
  mereka sebelumnya.

  Kemudian masalahnya apakah strategi itu alkitabiah, berikut adalah
  beberapa petunjuknya.

  1. Pemikir strategis memiliki peran penting.
     Bani Isakhar dalam 1 Taw. 12:32 memiliki peran penting dalam
     pasukan Daud sebagai orang-orang yang "memahami kapan dan apa
     yang bangsa Israel harus lakukan". Isakhar hanya terdiri dari 200
     orang dari total pasukan yang berjumlah 336.000 orang, namun
     sekelompok orang itu memiliki peran penting. Prajurit yang
     lainnya digambarkan sebagai "pejuang yang pemberani", "siap
     perang", "berpengalaman", atau "bersenjata lengkap", namun jelas
     bahwa bani Asakhar memiliki pengetahuan dan wahyu sebagai
     kekuatan mereka.

  2. Pemimpin alkitabiah yang berjalan menurut kehendak Tuhan
     diberikan strategi yang jelas tentang bagaimana mereka harus
     mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak strategi
     tersebut memerlukan pilihan-pilihan yang di luar kebiasaan.
     Gideon diperintah oleh Tuhan untuk membatasi jumlah pasukannya
     dan berusaha membuat musuhnya panik dan lari menyerah, dan
     hasilnya hal itu mengurangi jumlah korban dalam pasukannya. Yosua
     diberi instruksi yang tepat tentang bagaimana ia harus mengambil
     alih kota Yerikho. Paulus memilih menaati Yesus dan disidang di
     hadapan kaisar di Roma, saat sebenarnya dia bisa saja bebas.

  3. Bagi pemimpin Kristen, doa tidak hanya memberi kita perspektif
     yang dari Tuhan mengenai apa seharusnya visi yang kita emban,
     namun juga mengenai bagaimana kita harus mencapainya: keputusan
     dan pilihan-pilihan (strategi) diperlukan untuk mencapainya.
     Lukas mencatat Yesus memberikan Amanat Agung bagi para rasul
     dalam Kisah Para Rasul 1:8, mengatakan kepada mereka bahwa mereka
     akan menjadi saksi-Nya di Yerusalem, di seluruh Yudea dan
     Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Dalam hal ini, strategi
     dinyatakan secara tersirat -- para murid terpencar-pencar dari
     Yerusalem karena aniaya, dan kemudian dituntun oleh Tuhan tahap
     demi tahap (Kis. 8:26, 13:4). Bagi Yunus, strategi jelas
     dinyatakan, dan Yunus merasa gundah karena akan dipakai Tuhan
     sehingga ia menghindari-Nya; akibatnya tentu Anda sudah tahu.
     Untuk direnungkan: Renungkan bagaimana Allah memimpin Yusuf, Nuh,
     Musa, Abraham, Elia, Petrus, dan Paulus. Pikirkan keseimbangan
     dari keseluruhan tuntunan yang diberikan secara bertahap.
     Pemimpin Kristen harus percaya kepada Tuhan saat mereka berjalan
     menuju visi, namun juga harus berani membuat pilihan-pilihan di
     luar kebiasaan saat mereka menyadari bahwa Tuhan memimpin mereka.
     Karena Tuhanlah yang berkuasa: "Sebab Aku ini mengetahui
     rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
     demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
     bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
     yang penuh harapan." (Yer. 29:11)

  4. Namun, itu bukan berarti pemimpin Kristen tidak membuat analisis
     strategis terhadap suatu situasi. Lukas mencatat Yesus
     mengajarkan, "Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau
     mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran
     biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan
     itu?" (Luk. 14:28)

  5. Alkitab memberi kita prinsip-prinsip untuk menentukan strategi.
     Kita mungkin tidak diberi panduan yang spesifik tentang bagaimana
     kita dapat mencapai visi; kita mungkin tidak menerima panduan ini
     pada tingkat strategis atau taktis. Namun demikian, seperti
     halnya Yesus mengajar para murid-Nya untuk berpikir dan bertindak
     menurut prinsip firman-Nya, kita juga perlu mengembangkan
     pemahaman tentang prinsip-prinsip firman dan penerapannya bagi
     misi dan pelayanan di organisasi kita. Daniel ditinggikan pada
     era Nebukadnezar karena pengenalannya akan Tuhan, dan mengabdi
     pada Darius sebagai salah satu dari tiga administrator. Daniel
     6:3 mengindikasikan bahwa Daniel memiliki kualifikasi khusus
     sebagai administrator.

  Berikut adalah beberapa karakteristik pemimpin Kristen yang berpikir
  secara strategis:

  1. Pemimpin strategis memiliki penglihatan ke dalam dimensi rohani
     tentang apa manfaatnya bagi Kerajaan Surga jika visi organisasi
     mereka tercapai -- bahwa pencapaian visi itu bukanlah akhir,
     namun lebih merupakan kontribusi bagi Kerajaan Allah yang akan
     datang, yakni suatu saat di mana kuasa Allah berkuasa atas dunia.

  2. Pemimpin strategis mampu menggambarkan sejumlah
     kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan dalam
     pengembangan organisasi. Layaknya pecatur yang andal, dikatakan
     bahwa Napoleon mampu membayangkan apa yang mungkin terjadi,
     kemudian mengubah strategi. Pemimpin Kristen perlu mengubah
     strategi jika hal itu memang diperlukan.

  3. Pemimpin strategis itu pragmatis. Strategi yang dikembangkan akan
     berujung pada taktik yang perlu diterapkan. Oleh karena itu,
     strategi harus didasarkan pada penaksiran realistis terhadap
     lingkungan di mana organisasinya berada dan sumber-sumber yang
     mungkin dapat dimanfaatkan. Nehemia memiliki visi luar biasa,
     yaitu membangun kembali tembok Yerusalem, dan juga cukup
     pragmatis untuk membuat keputusan taktis yang mencegah musuhnya
     menghalanginya mencapai visinya.

  4. Pemimpin strategis benar-benar memahami penempatan waktu (timing)
     -- memiliki kesabaran untuk menunggu sampai waktunya tepat dan
     berani untuk bertindak secara meyakinkan. Mereka dan organisasi
     mereka waspada dan siap memanfaatkan kesempatan yang ada.

  5. Pemimpin strategis yang melakukan sesuatu yang berorientasi pada
     masa depan akan bekerja lebih strategis. Mereka memakai waktu
     untuk mengembangkan para pengikutnya dan kemampuan organisasi di
     masa depan, serta mengatur kebutuhan organisasi pada masa
     sekarang. Yusuf sebagai Perdana Menteri Mesir memastikan bahwa
     perbekalan yang cukup, diadakan untuk masa kelaparan yang akan
     terjadi.

  6. Pemimpin strategis bersedia bekerja bersama orang lain untuk
     mencapai hasil yang lebih banyak dan efektif. Jika perlu, mereka
     juga bersedia menunjukkan kebutuhan organisasi untuk diakui dalam
     rangka memajukan organisasi mereka.

  Penerapan strategi dalam kepemimpinan adalah alkitabiah. Bahkan,
  Yesus dan para pemimpin yang ada di Alkitab pun juga memakai
  strategi untuk mencapai visi mereka. Kiranya teladan mereka serta
  beberapa ciri pemimpin Kristen yang strategis dapat membantu kita
  semua untuk mampu berpikir secara strategis, yang berdasar pada
  prinsip-prinsip ajaran-Nya untuk mencapai visi kepemimpinan kita.
  (t/Dian)

  Diterjemahkan dan dirangkum dari:
  The Teal Trust. "Strategy -- A Biblical Perspective". Dalam
    http://www.teal.org.uk/sv/strategy.htm
  ______________. "Characteristics of Strategic Leaders". Dalam
    http://www.teal.org.uk/sv/characte.htm

==================================**==================================
INSPIRASI

                        BEKERJA DENGAN CERDAS

  Pesan ini masuk akal, namun jarang dipraktikkan. Kebanyakan orang
  masih berpikir bahwa ada hubungan langsung antara banyaknya kerja
  yang dilakukannya dengan sukses -- semakin banyak waktu yang Anda
  habiskan untuk bekerja, semakin sukses Anda nantinya. Ketika ditanya
  tentang syarat suksesnya di hadapan sekelompok mahasiswa, seorang
  usahawan sukses menjawab, "Ini akan menjadi pidato tersingkat dalam
  sejarah karena meraih sukses itu mudah. Anda bisa bekerja pada paruh
  hari yang pertama atau yang kedua."

  Sementara orang sukses memang suka bekerja keras, mereka berpikir
  dulu sebelum bekerja. Mereka proaktif, bukan hanya reaktif.
  Kebanyakan orang secara mental memasang tanda di meja kerjanya yang
  berbunyi: Jangan duduk saja di situ, lakukanlah sesuatu! Nasihat
  terbaik yang pernah saya terima adalah mengubah tandanya sehingga
  berbunyi: Jangan kerja melulu, duduklah!

  Jika Anda tidak meluangkan waktu untuk berpikir, menyusun strategi,
  dan menyusun prioritas, Anda akan bekerja jauh lebih keras, tanpa
  menikmati manfaat pekerjaan yang dikerjakan dengan cerdas.

  Diambil dari:
  Judul buku: Hati Seorang Pemimpin
  Judul asli buku: The Heart of A Leader
  Penulis: Ken Blanchard
  Penerjemah: Drs. Arvin Saputra
  Penerbit: Interaksara, Batam Centre 2001
  Halaman: 23

==================================**==================================
JELAJAH

                            THE TEAL TRUST
                      <http://www.teal.org.uk/>

  Satu lagi situs yang fokus dalam hal penyediaan materi-materi
  berkenaan dengan kepemimpinan Kristen. Situs ini bertujuan mendorong
  para pemimpin Kristen untuk mengembangkan kemampuan memimpin dan
  meningkatkan kapasitas gereja mereka bagi kepentingan misi dan
  pelayanan melalui internet dan seminar-seminar yang diadakan.

  Dari sisi tampilan, situs ini bisa dikatakan sederhana, namun padat
  isinya. Tersedia sejumlah menu yang merepresentasikan beberapa aspek
  kepemimpinan dalam berbagai lingkup, sebut saja organisasi, tim, dan
  sebagainya. Selain sebagian kecil menu yang berisi mengenai siapa
  dan apakah The Teal Trust itu, semua menu yang ada berisi
  materi-materi kepemimpinan alkitabiah yang dapat dinikmati tanpa
  persyaratan apa pun. Menariknya, situs ini menyediakan indikator
  "online" yang dapat menjelaskan bagaimana gaya kepemimpinan Anda.
  Caranya mudah, Anda hanya perlu mengisi e-mail di formulir yang
  disediakan, kemudian mengisi beberapa pertanyaan, dan terakhir
  mengirimkannya. Hasilnya akan terkirim dalam e-mail yang telah Anda
  sematkan di formulir tersebut.

  Sayangnya, Anda harus mengerti bahasa Inggris untuk dapat menikmati
  bahan-bahan yang ada dan memanfaatkan keberadaan situs yang
  "webhouse"nya ada di Inggris ini. Namun, semoga hal ini tidak
  mengecilkan hati Anda untuk mengunjungi situsnya.

  Oleh: Redaksi (Dian Pradana)

==================================**==================================
STOP PRESS

                   40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA

  Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Yayasan Lembaga SABDA
  <http://www.ylsa.org> dan Pelayanan Bangsa dalam Doa, mengundang
  Anda semua untuk kembali bersatu hati berdoa selama bulan puasa,
  terhitung mulai tanggal 22 Agustus -- 30 September 2008. Bahan pokok
  doa yang disebut ",40 Hari Mengasihi Bangsa Dalam Doa" telah
  disiapkan. Untuk itu, jika Anda terbeban untuk ambil bagian berdoa
  bagi bangsa, kami akan mengirimkan pokok-pokok doa melalui e-mail
  untuk menjadi pokok doa kita bersama. Bagi Anda yang ingin
  membagikan informasi ini ke teman-teman lain agar mereka pun bisa
  ikut berdoa dengan memakai bahan pokok doa ini, silakan mengirim
  permintaan ke alamat:

  ==> < doa(at)sabda.org >

  Bagi Anda yang berminat untuk mendapatkan buku cetak ",40 Hari
  Mengasihi Bangsa dalam Doa", silakan menghubungi:

  Mengasihi Bangsa dalam Doa
  P.O. Box 7332 JATMI JAKARTA 13560
  atau via e-mail ke: fd40hdbb@yahoo.com
  Catatan: [Ganti (at) dengan (@) saat mengirim email]

  Pemohon yang ingin mendapatkan kiriman buku harap mencantumkan:
  Nama jelas:
  Alamat lengkap:
  Kota dan kode pos:
  Provinsi:
  Nama lembaga:
  No. telp./HP:
  E-mail:
  Jumlah eksemplar:

  Marilah kita bersama berpuasa dan berdoa untuk Indonesia agar tangan
  Tuhan yang penuh kuasa menolong dan menggugah hati nurani para
  pemimpin bangsa ini untuk bertekad dan bersatu mengeluarkan bangsa
  ini dari kemelut berbagai masalah yang berkepanjangan. Selamat
  menjadi "penggerak doa" di mana Anda berada dan biarlah karya Tuhan
  terjadi di antara umat-Nya, khususnya bagi bangsa Indonesia.

  Jika Anda menginginkan arsip bahan pokok doa ",40 Hari" dari
  tahun-tahun sebelumnya, silakan berkunjung ke:

  ==> http://www.sabda.org/publikasi/40hari/

==================================**==================================
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org/
Network Kepemimpinan: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_kepemimpinan
______________________________________________________________________
Redaksi e-Leadership: Dian Pradana dan Puji Arya Yanti
e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Bahan ini dapat dibaca secara on-line di:
http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/
Copyright(c) 2008 oleh YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org