Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/368

e-Konsel edisi 368 (13-1-2015)

Hidup Baru


______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________


e-Konsel -- Hidup Baru
Edisi 368/Januari 2015

Salam jumpa dalam kasih Bapa,

Menapaki hari-hari di depan kita terkadang membuat kita merasa cemas 
dan ragu karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Di sisi lain, 
apabila kita terus mengingat dan memikirkan kehidupan kita pada masa 
lalu, kita akan terjebak dalam stagnasi. Sebagai konselor, kita 
seyogianya dapat menyikapi hal ini dengan bijak. Pada tahun yang baru 
ini, marilah kita kembali kepada Kristus dan memulai kehidupan yang 
baru dengan semangat dan pengertian baru yang lebih matang dalam 
banyak hal, terutama untuk menyikapi hidup yang kita jalani dan 
konseli-konseli yang kita layani. Dalam edisi perdana tahun 2015, e-
Konsel mengetengahkan tentang renungan yang memuat pembaruan rohani 
dan artikel tentang mendorong konseli untuk melakukan perubahan yang 
sejati. Kiranya apa yang kami hadirkan dalam edisi ini membuat kita 
semakin yakin dalam menjalani hari esok dengan tetap menaruh 
pengharapan di dalam Kristus. Tuhan Yesus beserta kita.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >


                      RENUNGAN: PEMBARUAN ROHANI

Bacaan: Efesus 4:17-24
Nas: "... mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut 
kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." 
(Efesus 4:24)

Saat pindah rumah lima tahun yang lalu, kami mendapati bahwa ternyata 
sang pemilik yang lama telah meninggalkan enam kursi ruang makan bagi 
kami. Kursi tersebut dilapisi tenunan seni Afrika yang indah, yaitu 
belang zebra yang artistik. Kami menghargai hadiah yang tidak terduga 
tersebut. Dan, kami kerap menggunakan meja makan itu untuk menjamu 
tamu.

Ketika baru-baru ini kami pindah lagi, kami merasa bahwa kursi-kursi 
itu perlu didandani ulang agar sesuai dengan dekorasi kami yang baru. 
Kemudian, saya memanggil seorang tukang mebel dan bertanya, "Tidakkah 
sebaiknya kita cukup memasang material baru di atas kain yang sudah 
ada?" Ia menjawab, "Tidak, Anda akan merusak bentuk kursi tersebut 
jika Anda hanya memasang material baru di atas material yang lama."

Seperti itu juga pekerjaan Allah di dalam hidup kita. Dia tidak 
berminat semata-mata mengubah penampilan rohani kita. Sebaliknya, Dia 
bermaksud mengganti karakter kita dengan apa yang disebut manusia 
baru, yang diciptakan menurut rupa Kristus (Efesus 4:24). Daging 
memiliki kecenderungan untuk menampilkan kegiatan religius, tetapi itu 
bukan karya Roh Kudus. Dia akan sepenuhnya mengubah kita dari dalam.

Namun, proses tersebut merupakan sebuah kemitraan kerja (Filipi 2:12,13). 
Apabila kita setiap hari mengesampingkan perilaku kita yang 
lama dan setelah itu menggantinya dengan perilaku yang ilahi, Allah 
yang penuh kasih karunia akan bekerja di dalam kita melalui kuasa Roh 
Kudus.

Allah ingin memperbarui kita.

"Saat Anda Menerima Kristus, Karya Allah di Dalam Diri Anda Baru Saja 
Dimulai"

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Alkitab SABDA
Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=1819
Penulis renungan: HDF
Tanggal akses: 5 November 2014


              CAKRAWALA: MENDORONG PERUBAHAN YANG SEJATI

Anda ingin mendorong perubahan yang sejati pada konseli Anda?

Konseli atau teman Anda mengatakan bahwa ia ingin berubah. Ia 
menceritakan, menceritakan, dan terus menceritakan tentang 
pergumulannya. Tindakan lanjut yang akan dilakukannya, katakanlah, 
membaca beberapa pasal Alkitab dan mencatat beberapa pengertian, masih 
sangat kurang.

Jadi, bagaimana seorang konselor Kristen seharusnya mendorong seorang 
konseli untuk melakukan perubahan?

Tahu versus Percaya

Titik awal untuk memulai adalah pastikan apakah ia percaya kepada 
Yesus sebagai Juru Selamat dan bertindak berdasarkan keyakinannya 
tersebut. Apakah Anda tahu bahwa ketika orang-orang mengetahui 
sesuatu, mereka tidak perlu hidup sesuai dengan pengetahuan mereka di 
sepanjang masa? Namun, ketika seseorang memegang teguh keyakinan yang 
saleh, keyakinan tersebut membimbing dan mengarahkan setiap bagian 
hidup mereka.

Kita semua mengenal seseorang yang menyatakan diri sebagai orang 
Kristen, tetapi bagaimana seorang pribadi hidup bisa saja membuat kita 
menggaruk-garuk kepala sambil bertanya-tanya apakah mereka benar-benar 
orang Kristen. Setiap orang dapat mengetahui tentang Injil, tetapi 
menyangkalinya dengan hidup yang tidak sesuai dengan Injil. Beberapa 
contoh adalah:

- Roma 1:21-22: "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak 
memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. 
Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh 
menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi 
mereka telah menjadi bodoh."

- 2 Timotius 3:1-5: "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan 
datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan 
menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka 
akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan 
tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu 
mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat 
mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak 
berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada 
menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, 
tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka 
itu!"

- Lukas 6:46: "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal 
kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?"

Sering kali, orang-orang yang disebut Kristen tidak yakin dengan 
kebutuhannya akan Juru Selamat.

Apakah konseli Anda melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Anda?

Apabila konseli tidak bekerja sama dengan Anda, berarti ia sedang 
berusaha melawan Anda.

Konseling menjadi sulit dan menjemukan. Konselor dapat menjadi bingung 
dan bertanya-tanya mengapa seseorang tidak menjadi lebih baik atau 
mengapa konseling tidak efektif. Terkadang ada kalanya Anda mengetahui 
sendiri bahwa Anda memberi konseling kepada seseorang yang berkembang 
selambat siput. Orang semacam ini terus-menerus memperlihatkan 
kebutuhan untuk berkonseling, tetapi menolong pribadi seperti ini 
seperti berusaha mencabut gigi. Oleh karena itu, ujilah apakah orang 
tersebut adalah orang Kristen dan berkomitmen untuk hidup bagi Kristus 
sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

- Apakah konseli memahami tujuan dan prosedur untuk berubah dengan 
  jelas?
- Sudahkah Anda mengidentifikasi halangan-halangan yang menghalangi 
  proses pengudusan?
- Apakah konseli lebih menginginkan untuk diubahkan menjadi segambar 
  dengan Kristus?

Sukacita Konseli yang Percaya kepada Injil

Seorang konseli yang ingin berubah pasti memercayai Injil. Ia tahu 
bahwa ia perlu diselamatkan dan percaya bahwa Kristus dapat 
menyelamatkan dia. Ia tahu bahwa ia tidak dapat menyelamatkan dirinya 
sendiri dengan berusaha menjadi orang yang lebih bermoral sehingga 
Allah akan menerima dia. Ia tahu bahwa perbaikan diri tidak akan 
berdampak.

Hanya Yesus yang menghidupi kehidupan kudus yang sempurna. Hanya 
Dialah Pribadi yang dapat memberikan keselamatan. Dalam keadaan Allah 
sepenuhnya dan manusia sepenuhnya, Yesus menghadapi murka Allah ketika 
Ia dijadikan berdosa dan digantung di salib untuk menebus dosa-dosa 
kita, lalu Ia mati. Dengan mulia, setelah tiga hari di dalam kubur, Ia 
dibangkitkan dari antara orang mati dan 40 hari kemudian, naik ke 
surga.

Ya, seorang pengikut Yesus Kristus yang setia adalah orang yang tidak 
hanya mengerti Injil, tetapi memercayainya juga. Ia menjadi seperti 
Kristus karena percaya kepada Allah. Roh Kudus memampukannya hidup 
seturut dengan perintah-perintah dalam Alkitab dan mengalami sukacita 
yang sejati.

Konseli Anda -- Berkomitmen untuk Berubah!

Ingatlah betapa konseli Anda dahulu senang sekali menceritakan tentang 
pergumulannya, tetapi tidak membuat perkembangan nyata.

Sekarang, dengan berpusat pada Injil, ia begitu bersemangat memercayai 
janji-janji Allah bahwa Yesus dapat dan akan menolongnya untuk 
menghidupi hidup yang saleh, mengembangkan pola pikir dan perbuatan 
yang saleh, dan setiap hari menyadari betapa Yesus mengasihinya, 
dengan cara memberikan ucapan syukur dan pujian.

"Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang 
kekasih." (Efesus 5:1) (t/S. Setyawati)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Biblical Counseling Center.org
Alamat URL: http://www.biblicalcounselingcenter.org/encouraging-real-change/
Judul asli artikel: Encouraging Real Change
Penulis artikel: Staf BCC
Tanggal akses: 21 Oktober 2014


        STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
        
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan 
Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi 
PASKAH 2015. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi 
seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan 
lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas 
ini.

Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan 
selama 1 bulan (23 Februari -- 30 Maret 2015). Anda dapat mengikuti 
kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran 
dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2015.

Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-
christ.net > Kami tunggu!


Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org