Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/253

e-Konsel edisi 253 (2-8-2011)

Merdeka dari Dosa

______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________

EDISI 253/AGUSTUS 2011

DAFTAR ISI
CAKRAWALA: AKHIRNYA BEBAS!
ULASAN SITUS: LIFE CHRISTIAN COUNSELING NETWORK

Salam kasih,

Bertepatan dengan bulan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia,
tema e-Konsel bulan Agustus akan membahas hal-hal seputar kemerdekaan.
Dalam edisi perdana bulan ini, Anda dapat membaca artikel tentang
merdeka di dalam Kristus. Sementara di kolom Ulasan Situs, kami
memperkenalkan salah satu situs konseling manca yang layak Anda
kunjungi. Untuk mengetahui lebih detail tentang isi edisi ini, silakan
simak sajian kami. Kiranya sajian perdana kami bulan ini, mengobarkan
semangat kemerdekaan Anda yang sejati di dalam Yesus Kristus. Selamat
mengikuti.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >

                      CAKRAWALA: AKHIRNYA BEBAS!

Apakah artinya menjadi merdeka dalam Kristus? Pada hakikatnya, berarti
dilepaskan dari kuasa apa pun atau siapa pun yang pengaruhnya memiliki
tujuan yang bertentangan dengan Allah.

Iblis, kedagingan kita yang penuh dosa, dan dunia yang jahat, semuanya
berusaha memengaruhi kita. Apakah yang Kristus lakukan untuk
membebaskan kita dari semua cengkeraman itu? Apakah tanggung jawab
kita untuk berjalan dalam kemerdekaan itu? Ini sangat penting kita
pahami, agar jangan sampai kita kembali terhuyung-huyung di bawah kuk
perhambaan. Marilah berdoa meminta pemahaman yang jelas dari Allah
agar kita mengetahui kebenaran.

"Bapa sorgawi, terima kasih untuk sukacita dan damai sejahtera yang
lahir karena kemerdekaan dalam Kristus. Aku memuji-Mu untuk kuasa dan
kasih karunia-Mu, yang telah melepaskan segala belenggu yang membuatku
menjadi tawanan dosa. Bagaimana aku dapat berjalan dengan jauh lebih
sempurna dalam kemerdekaan yang Kauberikan untuk membebaskanku?
Bukalah mata pengertianku, agar aku bisa melihat dengan jelas karya
pembebasan Yesus Kristus. Dalam nama-Mu, aku berdoa. Amin."

Kebenaran Mengenai Allah

Kebanyakan orang tidak sadar bahwa mereka diperhamba oleh dosa,
sehingga mereka tidak mengerti bahwa mereka harus dilepaskan.
Sekalipun mereka mengerti bahwa mereka harus dilepaskan dari dosa,
mereka percaya bahwa jawabannya adalah pada semacam program belajar
secara mandiri untuk mengatasi masalah atau kecanduan mereka. Namun,
Alkitab berkata bahwa di luar Kristus kita ini "kejahilan: tidak taat,
sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan" (Titus 3:3).
Kita tidak membutuhkan seseorang untuk mengajarkan cara yang lebih
baik sebagai hamba, melainkan seseorang yang menebus kita dari
perhambaan dan membebaskan kita! Kita membutuhkan seorang Penebus,
yaitu Allah sendiri.

Kitab Yesaya sering mengidentifikasikan Allah sebagai Penebus, yang
berkata: "Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau,
TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang
Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi." (Yesaya 54:5)
dan "Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau,
hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: `"Janganlah takut, sebab
Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu,
engkau ini kepunyaan-Ku.`" (Yesaya 43:1)

Dalam Kitab Keluaran, Allah berkata, "Aku telah memerhatikan dengan
sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar
seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka." (Keluaran 3:7) dan "Maka, Dia berjanji
kepada Musa, `Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa
orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu
dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.`"
(Keluaran 6:6)

Ikatan yang menakutkan dan ketidakberdayaan bangsa Israel di Mesir
merupakan gambaran perbudakan dalam hidup setiap orang terhadap dosa.
Pada zaman Perjanjian Lama, Allah menebus Israel (membawanya keluar
dari perbudakan) melalui seorang pembebas, yaitu Musa. Pada zaman
Perjanjian Baru, Allah sendiri yang datang ke dunia melalui Kristus
untuk menebus kita dari kuasa dosa. Harga yang harus dibayar untuk
membeli kemerdekaan umat manusia adalah darah-Nya sendiri, darah Yesus
yang berharga. Dia layak menerima pujian kita!

"Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: `"Engkau layak
menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena
Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli
mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi
imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi.`" (Wahyu 5:9-10)

Kebenaran Mengenai Diri Anda

Ketika Anda membeli sesuatu di toko, barang itu menjadi milik Anda
yang sah karena Anda telah membayarnya. Maka, toko itu tidak berhak
lagi mengaku sebagai pemiliknya. Barang itu sudah menjadi milik Anda.
Andalah pemiliknya.

Dengan cara yang sama, karena Allah telah menebus kita dengan Diri-Nya
sendiri melalui Kristus, kita menjadi milik-Nya. Kita bukan milik diri
kita sendiri lagi, yang bebas berbuat seenaknya. Mungkin sepintas lalu
ini seperti kabar buruk. Namun, tidak demikian. Kita menjadi milik
Bapa surgawi yang penuh kasih dan memedulikan kita, yang telah
membayar dengan harga termahal untuk menjadikan kita milik-Nya. Dia
dapat dipercaya. 1 Korintus 6:19-20 menjelaskan siapa yang memiliki
kita dan hak Allah dalam memiliki kita, "Atau tidak tahukah kamu,
bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus
yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar:
Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"

Selain itu, Iblis bisa berusaha meyakinkan kita bahwa kita masih
menjadi hamba dosa dan berada dalam kendalinya. Tetapi itu keliru!
"Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi
sekarang kamu dengan segenap hati telah menaati pengajaran yang telah
diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi
hamba kebenaran." (Roma 6:17-18)

Apakah kita masih bisa tergoda untuk berbuat dosa? Tentu saja.
Dapatkah kita memilih menyerah pada godaan itu kemudian berbuat dosa?
Ya. Tetapi, haruskah kita menyerah pada bujukan dosa? Tentu saja
tidak! Kita sungguh-sungguh bebas memilih kebenaran karena kita mati
terhadap dosa, namun hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus (lihat Roma
6:11).

Kebenaran Mengenai Kemerdekaan

"Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Muliakanlah
Allah dengan tubuhmu." (1 Korintus 6:20) Inilah kunci yang sangat
besar untuk kemerdekaan. Bagaimana Anda menggunakan pikiran, tangan,
mulut, kaki, mata, telinga, organ seks, dan lain-lain? Apakah semua
ini menjadi alat di tangan Allah bagi kemuliaan-Nya atau sebaliknya
menjadi alat bagi dosa? Jawaban Anda untuk semua pertanyaan ini sangat
penting. Roma 6:11-13 menunjukkan jalan menuju kemerdekaan:
"Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi
dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu
hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya
kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata
kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang,
yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata
kebenaran."

Sungguh menyedihkan, banyak sekali orang Kristen yang telah ditebus,
keluar dari perhambaan dosa oleh darah Tuhan Yesus Kristus ternyata
masih terikat! Hai orang Kristen, jangan menuruti hawa nafsumu yang
menyesatkan. Hawa nafsu merupakan buah dari kedaginganmu yang penuh
dosa. Dosa tidak pernah memberikan yang dijanjikannya. Meskipun dosa
dapat menghasilkan kepuasan dan kesenangan sesaat, dosa tidak akan
pernah dapat memberikan kepuasan karena kebenaran (Matius 5:6). Hari
ini, maukah Anda mengambil keputusan untuk mempersembahkan segenap
tubuh Anda kepada Allah sebagai alat kebenaran? Tidak satu pun di
dunia ini atau dalam daging yang mampu memberikan damai sejahtera,
hati nurani yang jernih, dan hati yang penuh sukacita seperti yang
diberikan oleh kemerdekaan dalam Kristus!

Doa Hari Ini

Bapa surgawi, kini aku sadar bahwa hidupku bukan milikku. Meskipun
pada mulanya ini terdengar seperti kabar buruk, sekarang kusadari
bahwa inilah kabar terbaik yang pernah kudengar! Seandainya aku
tertinggal di dunia untuk menjaga diriku sendiri, pasti aku akan
binasa. Namun, aku memiliki perasaan aman yang amat besar karena tahu
bahwa aku adalah milik-Mu dan Kau menjagaku. Terima kasih karena
Engkau telah menebusku dari perbudakan dosa. Aku berterima kasih
kepada-Mu karena dosa tidak lagi berkuasa atasku dan aku tidak lagi di
bawah hukum Taurat melainkan kasih karunia. Hari ini aku mau
memuliakan Engkau dalam tubuhku dengan mempersembahkan tubuhku dan
semua anggotanya bagi-Mu untuk melakukan yang benar dan yang baik. Aku
percaya Roh Kudus-Mu akan memberiku kuasa untuk hidup demikian. Dalam
nama Yesus, aku berdoa. Amin.

Diambil dari:
Judul asli buku: Walking in Freedom
Judul buku terjemahan: Berjalan dalam Kemerdekaan
Penulis: Neil T. Anderson dan Rich Miller
Penerjemah: Maria Irawati
Penerbit: Metanoia, Jakarta 2001
Halaman: 31 -- 34

            ULASAN SITUS: LIFE CHRISTIAN COUNSELING NETWORK

Apa yang Anda lakukan saat Anda mengalami kepenatan? Apakah Anda akan
diam saja, mencari bacaan yang berhubungan dengan masalah Anda, pergi
menemui teman curhat/konselor, atau mengirim email kepada konselor?
Jika Anda lebih suka berselancar di internet, situs Life Christian
Counseling Network (LCCN) dapat menjadi pilihan Anda.

Situs ini didirikan dan dikelola oleh Christine Buckingham, sarjana
psikologi lulusan dari Regent University. Christine telah bergabung
dengan pelayanan sejak dia bertobat dan menerima Kristus pada tahun
1979. Dengan berbekal pengalamannya di bidang konseling, Christine
mendirikan Life Christian Counseling Network (LCCN). LCCN memiliki 30
konselor yang melayani di daerah Maryland, DC, and Virginia. Menu
dalam situs ini tidak terlalu banyak, namun fasilitas yang ditawarkan
cukup membantu Anda yang membutuhkan konseling dan ingin meningkatkan
kemampuan dalam bidang konseling. Selain Anda dapat membaca bahan-
bahan konseling, Anda juga dapat berkonsultasi dengan para konselor
yang kompeten melalui email dan telepon.

Secara garis besar, situs ini memberikan informasi pelayanan
konseling, pelatihan konseling dari para konselor profesional yang
memiliki latar belakang pendidikan tinggi, dan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh LCCN. Meskipun demikian, para konselor awam pun
diberi kesempatan untuk bergabung dalam pelayanan ini. Satu hal yang
disayangkan dari situs ini adalah artikel yang dibagikan dari konselor
profesional hanya sedikit. Akan tetapi, situs ini memiliki banyak
tautan yang terkait dengan sumber-sumber konseling, ada berbagai
kategori mulai dari anak-anak hingga lansia. Apabila Anda tertarik
untuk mendapatkan publikasi elektronik, silakan Anda mendaftarkan diri
ke situs ini. (SS)

==> < http://www.lifechristiancounseling.com/ >

Kontak: < konsel(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Tatik Wahyuningsih, dan Davida Welni Dana
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/konsel >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org