Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/162

e-Konsel edisi 162 (16-6-2008)

Anak dan Internet


_______________________________e-KONSEL_______________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
_____________________________________________________________________

EDISI 162/15 Juni 2008

Daftar Isi:
  = Pengantar: Internet, Berdampak Positif atau Negatif?
  = Cakrawala: Anak dan Internet
  = TELAGA: Mengatasi Kecanduan Terhadap Internet
  = Tips: Kiat Menggunakan Internet dengan Aman
  = Ulasan Situs: Relationship dalam Jawaban.Com
  = Info: In-Christ.Net (Indonesian Christian Network of Networks)

PENGANTAR REDAKSI ____________________________________________________

  Salam sejahtera,

  Perkembangan teknologi rupanya memberikan dampak yang sangat berarti
  dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi. Dulu, ilmu
  pengetahuan dan informasi hanya bisa disebarkan melalui media buku,
  koran, majalah, televisi, dan radio. Kini, dengan semakin
  meningkatnya perkembangan teknologi, maka sarana untuk menyebarkan
  ilmu pengetahuan dan informasi pun semakin cepat dan canggih.

  Internet adalah suatu kemajuan yang sangat besar dalam dunia
  informasi dan komunikasi. Melalui internet, kita bisa menjalin
  komunikasi dengan orang lain sekaligus juga mendapatkan berbagai
  informasi yang mungkin tidak bisa kita dapatkan di media lain.

  Saat ini internet sudah bukan hal yang asing lagi bagi kita. Bahkan
  di beberapa sekolah, tak terkecuali di sekolah dasar, internet sudah
  mulai diperkenalkan. Sebagai dampaknya, anak-anak pun juga mulai
  memiliki kebebasan dalam mengakses segala informasi yang tersedia di
  internet. Apakah ini merupakan dampak yang positif? Atau justru
  dampak yang negatif? Kiranya e-Konsel edisi Anak dan Internet ini
  bisa menolong pembaca sekalian dalam mengarahkan anak memanfaatkan
  internet. Tuhan memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-Konsel,
  Christiana Ratri Yuliani

CAKRAWALA ____________________________________________________________

                          ANAK DAN INTERNET

        "Bangsa yang menguasai teknologi akan memimpin dunia."

  Mungkin ungkapan ini sudah terasa usang di telinga kita. Terlalu
  banyak tokoh menyerukan ungkapan seperti ini. Perdana Menteri Jepang
  misalnya, saat menerima kekalahan dalam Perang Dunia II, ia pun
  memotivasi rakyatnya untuk mempelajari teknologi sedalam mungkin
  agar dapat bangkit kembali dari kekalahan.

  Bill Gates, pemimpin Microsoft yang sekaligus menjadi orang terkaya
  di dunia, bahkan membuktikan secara personal bahwa teknologi dapat
  menguasai dunia. Sekarang ini, siapa pengguna Personal Computer
  (PC) yang tidak mengenal program Windows, Word, atau Excel?

  Kemudian pemimpin Oracle, Lawrence Elisson, juga pernah mengingatkan
  pentingnya teknologi bagi kemajuan umat manusia. Bahkan, tokoh yang
  pernah dinobatkan sebagai orang terkaya nomor dua di dunia ini
  menambahkan bahwa peran itu harus dimulai sejak anak-anak karena
  merekalah yang nantinya akan menjadi penerus generasi yang ada
  sekarang. Oleh karena itu, pengenalan mengenai internet adalah satu
  awal yang sangat baik.

  Internet memang merupakan satu bentuk perkembangan teknologi yang
  sedang berkembang pesat saat ini. Banyak hal positif yang bisa
  dilakukan dengan internet. Informasi yang tak terbatas, fasilitas
  e-mail yang dapat menggantikan posisi surat konvensional sebagai
  media komunikasi tertulis, merupakan beberapa contoh positif dari
  perkembangan internet. Namun, tentu saja tidak tertutup kemungkinan
  adanya hal-hal negatif yang mengiringinya, seperti pornografi,
  penipuan kartu kredit, dan beberapa contoh lain seperti yang sering
  diangkat di media lainnya.

  Pengajaran internet untuk anak-anak sebenarnya sudah mulai
  dipikirkan sejak beberapa tahun lalu. Waktu itu, beberapa tempat
  kursus komputer di Jakarta sudah mulai membuka program "Internet for
  Kids". Sayangnya, masih ada beberapa pihak yang menilai bahwa hal
  itu terlalu berlebihan. Untuk apa anak usia enam tahun, dengan
  penguasaan bahasa Inggris nol, mempelajari internet yang petunjuknya
  sebagian besar memakai bahasa Inggris? Untuk apa mengajarkan
  teknologi kepada anak-anak sementara orang dewasa pun masih jarang
  menggunakannya? Dan untuk apa mengajarkan anak-anak sebuah
  pengetahuan yang dapat menyimpang ke hal-hal berbau pornografi?

  Semua opini bisa saja diungkapkan. Tapi bila boleh menengok ke
  belakang, saat bangsa Jepang kalah pada Perang Dunia II, mereka
  secara massal menerjemahkan buku ilmu pengetahuan dari Jerman. Saat
  itu hanya segelintir orang saja yang menguasai bahasa Jerman. Namun,
  hal tersebut tidak menghambat mereka untuk tetap menerjemahkan
  buku-buku tersebut untuk kemudian menyebarluaskannya untuk
  dipelajari. Akhirnya satu demi satu, industri berbasis teknologi
  muncul. Saat ini mereka sudah menjadi sebuah bangsa yang besar
  dengan industri teknologi yang canggih.

  Mengajarkan internet untuk anak-anak usia enam sampai dua belas
  tahun bukanlah suatu hal yang terlalu dini. Materi internet untuk
  anak dalam segala usia telah tersedia lengkap. Internet bukanlah
  sebuah teknologi yang rumit. Saat ini perkembangan teknologi sangat
  cepat. Arus informasi harus ditanggapi dengan cepat pula.
  Pilihannya: Ingin mengikuti perkembangan zaman atau menjadi pihak
  yang terbelakang dalam memeroleh informasi.

  Ketakutan akan pornografi pun sebenarnya merupakan ketakutan semu.
  Dengan mengajarkan internet secara benar pada anak, misalnya dengan
  membiasakan anak mencari informasi melalui internet atau membiasakan
  anak memanfaatkan e-mail sebagai media komunikasi, sedikit banyak
  dapat menumbuhkan satu hal baru yang positif di otak mereka. Jangan
  biarkan anak terlebih dahulu mengetahui teknologi ini dari pihak
  yang kurang tepat. Kalau Anda mencintainya, bimbinglah anak Anda
  untuk mengenalnya sejak dini.

  Jadi sebenarnya, ketakutan untuk mengajarkan internet pada anak
  adalah sesuatu yang tidak perlu terjadi.

  PENTINGNYA INTERNET BAGI ANAK

  Tanpa terasa, masa pengenalan internet telah berlalu. Internet tidak
  lagi asing bagi kita. Kini internet telah menjadi suatu kebutuhan
  tersendiri karena banyaknya manfaat dan fasilitas yang dapat
  diambil darinya. Salah satunya adalah fasilitas e-mail, yang kini
  telah menduduki peran yang signifikan dalam komunikasi baik secara
  personal maupun secara instansi dan lembaga. E-Commerce pun telah
  menjadi alternatif lain dari dunia bisnis.

  Sejalan dengan perkembangan tersebut, terkadang masih ada beberapa
  hal yang mungkin lepas dari perhatian kita. Karena begitu mudahnya
  informasi didapat oleh siapa saja yang dapat mengakses internet.
  Maka anak-anak pun, tanpa bimbingan dan pengarahan yang tepat, pasti
  akan terimbas oleh dampak negatifnya.

  Menurut Dr. Howard Gardner dari Harvard University, Amerika Serikat,
  pada diri seorang anak biasanya terdapat tujuh kemampuan
  (intelegensi). Tujuh intelegensi itu meliputi:
  1. Kemampuan dasar seseorang, yaitu bahasa atau linguistik, 2. Kemampuan logika yang mencakup rasionalitas, mengurutkan kejadian
     atau menarik hubungan antara simbol yang satu dengan lainnya, 3. Kemampuan visual, yaitu kemampuan berpikir berdasarkan gambar,
     ruang, atau bentuk, 4. Kemampuan musikal atau ritme, 5. Kemampuan mengendalikan atau meningkatkan fisiknya, 6. Kemampuan interpersonal, yaitu kemampuan berhubungan dengan orang
     lain; dan
  7. Kemampuan intrapersonal, yaitu kemampuan untuk kewaspadaan diri.

  Dengan mengacu pada ketujuh kemampuan tersebut, teknologi internet
  yang diajarkan dengan tepat dan benar akan dapat meningkatkan
  minimal empat kemampuan. Tak heran bila beberapa sekolah dasar
  swasta terkemuka di Indonesia sekarang ini mulai memasukkan
  pelajaran komputer sebagai pelajaran wajib. Bahkan beberapa di
  antaranya sudah mulai mengajarkan internet kepada siswa kelas 3 SD.
  Di sekolah tersebut, anak dipandu untuk mempelajari internet. Mereka
  memiliki pembimbing yang menunjukkan berbagai hal positif dari
  internet.

  Anak yang tidak diberi pengertian dan pelajaran mengenai internet,
  kebanyakan akan mendapatkannya dari teman-teman sebayanya. Bila
  demikian, maka tidak jarang hal-hal negatif yang terlebih dahulu
  terekam dalam otaknya. Tentu hal ini tidak diharapkan akan terjadi.

  Kebanyakan anak memiliki keingintahuan yang besar. Mereka antusias
  dan siap mencoba segala hal baru. Sementara itu, teman-teman mereka
  juga akan dengan bangga menunjukkan apa yang diketahuinya, terutama
  hal-hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, termasuk
  hal-hal yang negatif.

  Untuk masa sekarang, keharusan menyediakan fasilitas internet untuk
  semua sekolah tentu masih belum dapat dilakukan. Hal ini mengingat
  penyediaan komputer beserta modemnya masih membutuhkan anggaran yang
  besar. Untuk menyikapinya, sekolah yang belum bisa menyediakan
  fasilitas internet bisa mencoba untuk mendapatkannya melalui kerja
  sama dengan pihak ketiga seperti perusahaan penjual komputer dan
  lembaga kursus komputer.

  Namun, bila sekolah benar-benar tidak mampu menyediakan fasilitas
  tersebut, maka Anda sebagai orang tua wajib mewujudkannya. Ini tidak
  berarti bahwa Anda harus berlangganan internet untuk putra-putri
  Anda. Namun, Anda dapat mengajak anak-anak Anda ke warnet pada
  waktu-waktu tertentu dengan jadwal yang Anda atur sendiri. Bila
  Anda melakukannya dengan tepat, hal ini sudah cukup efektif untuk
  mengajarkan internet pada anak.

  INTERNET DALAM BAHASA ANAK-ANAK

  Internet di mata anak-anak merupakan sesuatu yang abstrak. Mereka
  belum memahami manfaat nyata internet bagi kehidupan mereka
  sehari-hari. Anda dapat menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
  ketertarikan anak-anak, seperti tokoh idola, cerita kepahlawanan,
  atau pun permainan. Berbagai hal lain yang menarik perhatian anak
  juga dapat digunakan untuk memperkenalkan mereka dengan internet.

  Anak-anak akan lebih mudah menerima jika pembelajaran internet
  disampaikan dalam bentuk cerita. Orang tua dapat menceritakan
  bagaimana polisi memburu penjahat dengan memanfaatkan internet guna
  mendapatkan data dan informasi. Melalui internet, polisi dapat
  mencari nama, alamat, dan melihat foto terakhir sang penjahat
  sehingga pada akhirnya polisi dapat menangkap penjahat tersebut.

  Contoh lain, Anda dapat mengajak anak-anak untuk mencari berita
  tentang tokoh idola mereka. Dari internet mereka dapat mengoleksi
  foto-foto, berkirim surat, membaca informasi terbaru, atau bahkan
  mengobrol secara langsung dengan tokoh idola tersebut.

  Untuk mengembangkan wawasan anak, internet dapat diilustrasikan
  sebagai sebuah perpustakaan yang paling lengkap. Dengan internet,
  anak-anak dapat memilih buku cerita tentang pengetahuan alam,
  pengetahuan sosial, olah raga, atau kartun. Di sini, anak-anak
  dirangsang untuk mengeksplorasi internet sesuai keinginan dan
  kebutuhannya. Dengan begitu, anak akan dapat menarik kesimpulan
  sendiri tentang sarana yang bernama internet itu.

  Namun, kita juga harus ingat bahwa dunia anak adalah dunia bermain.
  Bermain merupakan metode yang dipakai seorang anak untuk belajar
  menjadi dewasa dan mandiri. Bermain juga berguna untuk melatih
  berbagai macam bakat dan keterampilan. Dengan demikian dalam
  membantu anak belajar, hendaknya kita tidak menggunakan cara-cara
  yang formal dan kaku. Sesuaikan pengajaran dengan umur anak dan
  jangan tergesa mengajarkan hal-hal yang rumit. Ketertarikan awal
  sangat penting bagi proses pengajaran selanjutnya. Bila perlu,
  tunjukkan kesenangan yang dapat diperoleh anak melalui internet.
  Misal, bila anak suka membaca, bawa mereka ke situs-situs yang
  menyediakan cerita-cerita anak. Bila anak senang bermain, internet
  juga menyediakan situs-situs yang berisi permainan (game). Dengan
  membuka situs-situs tersebut, maka anak-anak dapat belajar, bermain,
  dan bergembira. Dengan demikian secara tidak langsung, pengajaran
  internet pada anak sudah dilakukan.

  DEFINISI YANG TEPAT

  Sebelum mengajarkan internet kepada anak-anak, tentunya Anda sendiri
  juga harus tahu apa itu internet. Akan tetapi, tentu bukan definisi
  yang Anda peroleh dari kamuslah yang Anda berikan kepada anak-anak.
  Sebaliknya, Anda harus menggunakan kalimat yang sederhana agar
  mereka dapat mengerti. Salah satu pengajar mengungkapkan bahwa
  anak-anak sulit menerima penjelasan secara langsung. Definisi
  teknis sebaiknya jangan diberikan. Anda dapat menggunakan ilustrasi
  yang sudah dikenal dengan baik oleh anak-anak.

  Untuk anak-anak yang tinggal di kota besar, internet dapat
  diilustrasikan sebagai sebuah televisi dengan saluran (channel) yang
  tak terhingga. Hanya saja, berbeda dengan mengganti saluran-saluran
  di televisi yang dapat dilakukan hanya dengan memencet tombol. Di
  internet mereka harus terlebih dahulu mengetik alamat channel yang
  akan dituju. Misal, bila ingin mengunjungi saluran Unikids, anak
  harus terlebih dulu menulis "unikids.com". Ilustrasi seperti ini
  akan lebih mudah dicerna oleh anak.

  Jangan heran bila kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan lanjutan
  dari anak. Beberapa contoh pertanyaan lanjutan yang sering terlontar
  misalnya, "Mengapa tidak ada filmnya?", "Mengapa tidak ada
  iklannya?", "Kok tidak ada suaranya?", dan lain-lain. Jawaban atas
  pertanyaan-pertanyaan tersebut harus sesuai dengan ilustrasi yang
  dikemukakan. Anak mungkin akan bingung jika kita menggunakan
  ilustrasi yang berlainan.

  Saat memperkenalkan internet pada anak, kita tidak perlu memberikan
  teori terlebih dahulu. Mengingat daya ingat anak masih sangat
  terbatas, akan lebih baik bila pembelajaran langsung dilakukan
  dengan praktik, langsung dengan menghadap komputer bersama anak.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Internet for Kids
  Judul artikel: Anak dan Internet
  Penulis: Yudhi Herwibowo dan Toni Hendrono
  Penerbit: ANDI, Yogyakarta 2003
  Halaman: 1 -- 5
  Dipublikasikan di: e-BinaAnak, edisi 256
  Alamat URL: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/256/

TELAGA _______________________________________________________________

                MENGATASI KECANDUAN TERHADAP INTERNET

  Rasanya sulit hidup di zaman modern ini tanpa menggunakan internet.
  Segalanya jadi lebih praktis dengan internet. Tetapi, internet juga
  mengundang persoalan karena bisa membuat orang duduk di depan
  komputer beberapa jam sehari.

  Kimberley Young menyebutkan beberapa gejala utama kecanduan
  berinternet.

  1. Pikiran pecandu internet terus-menerus tertuju pada aktivitas
     berinternet dan sulit untuk dibelokkan ke arah lain.
  2. Adanya kecenderungan penggunaan waktu berinternet yang terus
     bertambah demi meraih tingkat kepuasan yang sama dengan yang
     pernah dirasakan sebelumnya.
  3. Yang bersangkutan secara berulang gagal untuk mengontrol atau
     menghentikan penggunaan internet.
  4. Adanya perasaan tidak nyaman, murung, atau cepat tersinggung
     ketika yang bersangkutan berusaha menghentikan penggunaan
     internet. Adanya kecenderungan untuk tetap online melebihi dari
     waktu yang ditargetkan.
  5. Penggunaan internet itu telah membawa risiko hilangnya relasi
     yang berarti, pekerjaan, kesempatan studi, dan karier.
  6. Penggunaan internet menyebabkan pengguna membohongi keluarga,
     terapis, dan orang lain untuk menyembunyikan keterlibatannya yang
     berlebihan dengan internet.
  7. Internet digunakan untuk melarikan diri dari masalah atau untuk
     meredakan perasaan-perasaan negatif, seperti rasa bersalah,
     kecemasan, depresi, dan sebagainya.

  Seorang pengguna sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet
  bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang
  disebutkan Young ini.

  Yang perlu dilakukan agar tidak kecanduan internet.
  1. Mengajak teman yang bisa mengingatkan kita ketika kita tenggelam
     dalam keasyikan berinternet.
  2. Menaruh komputer dan internet di tempat yang terbuka, juga
     menghubungkan diri dengan internet ketika berada di tempat
     publik. Kenyamanan berinternet memang berkurang, tetapi akan
     mengurangi risiko kecanduan.
  3. Tidak berlangganan internet kalau tidak sangat perlu, dan
     membatasi diri ketika kita harus berlangganan internet di rumah,
     atau ketika kita ke warnet.
  4. Menggantikan aktivitas berinternet dengan aktivitas atau hobi
     lain yang lebih berguna.

  Firman Tuhan:
  "Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh
  tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu
  perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi
  kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang
  gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita
  menerangi engkau dengan cahayanya." (Lukas 11:34-36)

  Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. 218B
  yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan.
  -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat
  e-mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
                            atau: < TELAGA(at)sabda.org >
  atau kunjungi situs TELAGA di:
  ==> http://www.telaga.org/ringkasan.php?mengatasi_kecanduan_terhadap_internet.htm

TIPS _________________________________________________________________

                KIAT MENGGUNAKAN INTERNET DENGAN AMAN

  Bagi konsultan pendidikan Colleen Moulding, sangat penting bagi
  orang tua untuk memproteksi anak-anak mereka dari pengaruh buruk
  internet. "Tapi juga bukan berarti mereka dilarang sama sekali untuk
  mengetahui dan menggunakannya. Yang paling penting bagi orang tua
  adalah mengetahui bagaimana memproteksi anak-anak mereka dari
  situs-situs yang belum pantas mereka konsumsi," terangnya. Berikut
  ini sepuluh tips dari Moulding bagi Anda.

  1. Hal paling utama yang dapat Anda lakukan adalah dengan memastikan
     "keamanan" si kecil dari situs-situs tertentu. Tetaplah waspada
     saat mereka menggunakan teknologi ini. "Jangan biarkan si kecil
     menggunakan internet di dalam kamar mereka atau di ruangan
     terpisah dari keluarga," saran Moulding. Apabila memang tidak
     dapat dihindari, pastikan Anda terus mengawasi dan mengamati apa
     yang tengah mereka lakukan.

  2. Terapkan peraturan yang tegas dan konsisten tentang apa yang
     boleh dan tidak boleh dilakukan si kecil. Tetapkan tak ada
     fasilitas e-mail, "chat room", atau berikan "chat room" tertentu
     yang Anda pilihkan untuknya. Lakukan kesepakatan dengan anak-anak
     tentang situs apa saja yang boleh dan yang tidak boleh dibuka.
     Bila perlu, lakukan proteksi agar mereka hanya bisa membuka
     situs-situs tertentu saja.

  3. Berpartisipasilah saat ia tengah menelusuri internet. Biarkan
     mereka memerlihatkan situs-situs kegemaran mereka, atau
     membacakan e-mail dari teman-temannya dan menjelaskan apa yang
     tengah mereka lakukan. Ini bukan saja membuat si kecil merasa
     diperhatikan, tetapi Anda pun tahu apa yang digemari si kecil
     saat bermain internet.

  4. Unduhlah beberapa program penyaringan (filtering) yang mampu
     memblokir kemungkinan penyadapan identitas si kecil oleh
     oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tekankan pada mereka
     tentang pentingnya menjaga kerahasiaan identitas mereka.

  5. Untuk balita, Anda bisa memberikan situs khusus anak-anak bagi
     mereka, misalnya di www.surfmonkey.com yang memungkinkan Anda
     mengunduh gratis beberapa program yang aman baginya. Pastikan
     situs pilihan Anda itu memunyai gambar dan permainan edukatif
     yang disukai anak-anak.

  6. Anak-anak usia sekolah umumnya lebih kritis dan rentan dibanding
     anak balita. Misalnya, tanpa sepengetahuan kita, putri kita
     bertemu dengan orang yang hanya ia kenal melalui "chat room" yang
     belum tentu berniat baik. Jadi, tekankan pada mereka untuk tidak
     bertemu dengan siapa pun yang ia kenal melalui internet, kecuali
     bila didampingi orang tua.

  7. Berilah pengertian padanya bahwa apa yang ada di dunia maya itu
     tidak seratus persen nyata. Mungkin hal ini tidak sulit mereka
     terima pada awalnya. Tetapi bagaimanapun, si kecil harus mulai
     belajar menghadapi kenyataan. Tanyakan dan diskusikan pengetahuan
     baru yang ia dapatkan, berikan penjelasan tentang apa yang nyata
     dengan apa yang hanya sekadar opini.

  8. Ajarkan mereka untuk tidak "bermain api" dengan mengirimkan
     hal-hal yang tidak baik bagi orang lain -- betapa pun marahnya ia
     kepada orang yang ingin ia kirimi itu. Karena informasi yang
     disebarkan melalui internet, semua orang bisa membacanya dan
     tidak dapat ditarik kembali.

  9. Mereka juga harus tahu bahwa mengambil gambar, tulisan, atau pun
     musik dari situs tertentu tanpa izin akan membuat kesulitan bagi
     dirinya kelak. Hal ini sama saja dengan mencuri hasil kerja
     seseorang.

  10. Beritahukan pula agar mereka tidak membayar apa pun tanpa
      sepengetahuan dan pengawasan orang tua -- terutama dengan
      memberikan nomor kartu kredit orang tua tanpa izin. Jelaskan
      pada mereka tentang hal ini sesuai dengan kemampuan pemahaman
      mereka.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Pengasuhan Anak di Era Internet
  Penulis: A. Setiono Mangoenprasodjo
  Penerbit: Thinkfresh, Yogyakarta 2004
  Halaman: 106 -- 108

ULASAN SITUS _________________________________________________________

                  RELATIONSHIP DALAM JAWABAN.COM

  Situs Jawaban.Com adalah situs yang sungguh kaya dengan bahan-bahan
  seputar kekristenan. Ada lima halaman yang memiliki topik khusus
  dalam situs ini. Salah satunya adalah halaman Relationship yang
  berisi materi-materi sehubungan dengan konseling, terutama mengenai
  relasi. Single and Loveable, Husband and Wife, dan Parenting
  merupakan bagian-bagian yang ada dalam halaman Relationship ini.
  Dalam Single and Loveable, Anda akan mendapatkan artikel-artikel
  seputar cinta dan pemuda. Menu Husband and Wife sangat cocok bagi
  pasangan suami istri yang ingin terus menambah keintiman di antara
  mereka. Sedangkan bagi para orang tua yang ingin cerdas dalam
  mendidik anak, menu Parenting disediakan khusus bagi Anda. Selain
  membaca artikel-artikel yang disediakan, Anda juga dapat
  berkonsultasi dengan pakar "relationship" dalam menu Ask the Expert.
  Anda dapat bertanya seputar hubungan dengan orang tua, keluarga,
  anak, pasangan, teman, orang-orang yang Anda kasihi, atau siapa pun.
  Anda juga dapat melihat pertanyaan-pertanyaan yang telah masuk,
  lengkap dengan jawaban yang diberikan oleh Ir. Bambang Syumanjaya
  MM, MBA, CBA, pakar yang menjadi narasumber dalam menu Ask The
  Expert ini.

  ==> http://www.jawaban.com/news/relationship/index.php

INFO _________________________________________________________________

          IN-CHRIST.NET (INDONESIAN CHRISTIAN NETWORK OF NETWORKS)
                       http://www.in-christ.net/

  Telah hadir bagi Anda semua, situs komunitas Kristen In-Christ.Net
  yang akan memperlengkapi pelayanan kita bersama dalam Tuhan.
  Mengapa? Karena melalui In-Christ.Net, berbagai komunitas dari
  berbagai bidang pelayanan Kristen dapat saling berkolaborasi dan
  membangun pelayanan bersama tanpa dihalangi oleh waktu, tempat,
  ruang, atau tembok-tembok organisasi.

  In-Christ.Net menyediakan fasilitas untuk Komunitas Khusus dan
  Komunitas Umum yang terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung.

  Komunitas umum berisi "network-network" dari berbagai bidang
  pelayanan Kristen. Silakan mendaftar dan bergabung dengan "network"
  yang Anda inginkan dengan mengirimkan artikel, blog, atau pun
  memberikan komentar. Di sini, Anda akan bertemu dan berkolaborasi
  dengan orang-orang percaya dari berbagai tempat yang memiliki minat
  bidang pelayanan yang sama dengan Anda.

  Dalam Komunitas Khusus, tergabung kelompok-kelompok yang lebih
  sempit yang sebelumnya pernah mengadakan pertemuan tatap muka, yang
  ingin meluaskan komunitas mereka dengan membuka kolaborasi di
  internet. Untuk bergabung, Anda harus mendaftar terlebih dahulu.
  Komunitas Khusus Konseling pun juga tersedia dan terbuka bagi Anda
  yang ingin berbagi berkat melalui situs ini. Silakan kunjungi
  Komunitas Konseling di:

  http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_konseling

  Bagi Anda yang ingin membuka komunitas khusus yang baru, silakan
  menghubungi webmaster(at)sabda.org untuk mendapatkan fasilitas yang
  tersedia. Berkunjunglah ke halaman "Panduan" untuk informasi
  selengkapnya < http://www.in-christ.net/panduan >.

  Sesuai dengan moto In-Christ.Net, yaitu "Equipping One Another",
  kami percaya umat Tuhan akan berkembang pesat jika bersatu dan
  saling memperlengkapi untuk menciptakan kolaborasi antarkomunitas
  yang dinamis dan memuliakan nama Tuhan. Segeralah bergabung!

_______________________________e-KONSEL_______________________________

Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Staf Redaksi: Evie Wisnubroto
Penanggung Jawab Isi Dan Teknis Yayasan Lembaga SABDA
INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN
Copyright(c) 2008
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan
Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
silakan kirim ke:
<konsel(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org>
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
Situs C3I: http://c3i.sabda.org/
Network Konseling: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_konseling
______________________________________________________________________ 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org