Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/58

e-Konsel edisi 58 (2-3-2004)

Manusia dan Dosa

><>                 Edisi (058) -- 01 Maret 2004                  <><

                               e-KONSEL
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Daftar Isi:
    - Pengantar            : Edisi Tentang Dosa
    - Cakrawala            : Dosa dalam Pengertian Alkitab
    - Bimbingan Alkitabiah : Dosa
    - Tips                 : Menghadapi Dosa
    - Serba Info           : Situs Mastering Life Ministries
    - Surat                : Dimana Bisa Menghubungi e-Konsel?

*REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI*

                    -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*-

  Tema e-Konsel bulan Maret ini adalah tentang "Dosa". Mengapa tema
  ini penting untuk dibicarakan dalam pelayanan konseling? Alkitab
  memberikan banyak pernyataan kepada kita bahwa akar dari segala
  masalah yang dihadapi manusia di dunia ini adalah dosa. Sejak Adam
  dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka manusia terus menerus bergumul
  untuk mencoba melawan pengaruh dosa dalam hidupnya. Apakah
  sebenarnya dosa, bagaimana sifat dosa itu dan apa pengaruhnya bagi
  kehidupan orang Kristen?

  Untuk bisa memahami jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, maka
  dua edisi e-Konsel bulan Maret ini akan membahas topik-topik tentang
  dosa; edisi 058/2004 yang terbit pada awal bulan ini, menampilkan
  topik "Dosa dan Manusia", sedangkan edisi 059/2004 akan membahas
  topik "Dosa yang Membelenggu".

  Dalam topik pertama, yaitu "Dosa dan Manusia", Cakrawala menyajikan
  sebuah artikel yang membahas dengan jelas tentang dosa melalui
  beberapa studi kata dalam Alkitab. Beberapa ayat-ayat tentang dosa
  dalam Bimbingan Alkitab dan Tips yang membahas bagaimana menghadapi
  dosa, juga dapat Anda simak dalam edisi kali ini. Informasi tentang
  Situs Kristen "Mastering Life Ministries" adalah sajian penutup kami
  yang akan menolong Anda menemukan sumber informasi tentang bagaimana
  mendapatkan kekuatan kembali ketika kita menghadapi pergumulan hidup
  dan dosa.

  Menarik bukan? Nah, jangan Anda melewatkan sajian-sajian kami. Simak
  baik-baik karena kami yakin, wawasan Anda sebagai seorang konselor
  pasti akan bertambah luas.

  Redaksi


*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*

                -*- DOSA DALAM PENGERTIAN ALKITAB -*-

  Dosa itu apa? Istilah "dosa" muncul sangat banyak di dalam Alkitab,
  baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

  I. Perjanjian Lama

  1. Hatta
     -----
     Kalau kita melihat istilah yang dipakai dalam bahasa Ibrani
     adalah "hatta". Istilah ini berarti jatuh dan mengurangi standard
     dari Tuhan yang suci (falling short of the standard of God). Jadi
     Allah telah menetapkan suatu standard. Pada waktu kita lepas,
     kita turun dari standard yang ditetapkan oleh Allah, itu disebut
     "hatta" (dosa), sehingga sebaiknya kita mengerti istilah dosa,
     bukan dengan cara dunia dalam pengertian hukum. Waktu berbicara
     tentang hukum berarti secara tidak sadar mereka sudah menyetujui
     bahwa fakta dosa sudah ada di dalam dunia. Perkembangan yang
     terakhir, baik di Sorbone University di Paris, sebagai sekolah
     yang terbesar dan terkenal di dunia Latin, maupun di beberapa
     sekolah yang tertinggi di Amerika seperti Harvard dan Yale
     University, menunjukkan bahwa mereka berusaha untuk mencairkan
     atau berusaha untuk mengurangi konsep-konsep tentang keseriusan
     dosa. Meskipun demikian mereka tidak mungkin menolak bahwa fakta
     dosa itu memang ada di dalam dunia. Berdasarkan pengertian akan
     fakta dosa secara serius, maka agama mempunyai tempat dan akar
     yang cukup kuat dan tidak mungkin dapat dicabut oleh kebudayaan
     manapun.

     Dosa merupakan suatu fakta dan dalam pengertian hukum dunia
     adalah pelanggaran terhadap sesuatu yang sudah secara perjanjian
     bersama (konsensus) ditetapkan oleh ahli-ahli hukum agar menjadi
     patokan untuk mengatur hidup sosial dan etika dalam masyarakat.
     Jikalau ahli-ahli hukum sudah menyetujui secara konsensus lalu
     mencantumkan di dalam hukum suatu negara, maka apa yang
     dicantumkan itu menjadi standard negara itu. Barangsiapa berbuat
     sesuatu yang melanggar konsensus yang dicatat dalam hukum itu,
     disebut dosa. Di sini saya melihat kelemahan dari semua negara,
     semua hukum dari dunia ini ialah mereka hanya sanggup melihat
     dosa dari aspek yang paling rendah yaitu kelakuan yang salah.

     Sekali lagi, meskipun dalam hukum ditentukan perbedaan hukuman
     atas kesalahan berencana atau yang tidak berencana, tetapi tidak
     ada suatu hukum yang bisa langsung menghukum orang yang mempunyai
     niat atau rencana di dalam hati namun belum melakukan sesuatu di
     luar. Maksudnya, jikalau seseorang mempunyai hati yang ingin
     mencuri, tidak ada hukum di dunia yang boleh langsung
     memenjarakan dia, kecuali dia sudah melaksanakannya. Dengan
     demikian di seluruh dunia, pengertian hukum dan keadilan hanyalah
     dapat mengerti dosa di dalam hal yang superficial (yang tampak di
     permukaan). Dunia hanya mengerti dan menetapkan dosa berdasarkan
     sesuatu perbuatan yang dianggap melanggar suatu konsensus tentang
     hukum.

     Tetapi Alkitab tidak demikian. Alkitab berkata dengan jelas,
     "yang membenci seseorang, sudah membunuh" (Matius 5:21-22). Di
     sini etika Kristen adalah etika yang melampaui perbuatan yang
     nyata di dunia. Etika Kristen merupakan etika yang langsung
     ditujukan kepada motivasi seseorang secara terbuka di hadapan
     Tuhan. Allah sedemikian marah seperti api yang menyala-nyala.
     Allah yang menembus hati sanubari manusia dan tidak melihat
     perbuatan di luar, tetapi Dia melihat motivasi Saudara di dalam.

     Dosa dan keadilan Allah, kebenaran Allah menuntut kepada
     keseluruhan hidup kita, mulai dari motivasi di dalam, segala
     rencana di dalam, pikiran di dalam, mentalitas di dalam, sikap
     yang setengah di dalam setengah di luar, sampai perbuatan yang
     seluruhnya di luar. Semua ini dituntut oleh Tuhan. Menjadi
     seorang manusia berarti menjadi orang yang dicipta menurut peta
     dan teladan Allah dan dicipta supaya dia berdiri dan bertanggung
     jawab secara pribadi kepada Tuhan Allah. (To be a man as created
     under the image and the likeness of God is to exist with oneself
     alone before God). Tidak ada yang lain yang bisa menghalangi.
     Saya di hadapan Allah harus mempertanggungjawabkan segala
     motivasi saya, semua bibit pikiran saya, semua sikap mentalitas
     saya, semua sikap dan sifat pribadi saya, semua perkataan saya.
     Ketotalan ini, totalitas dan tanggung jawab ini, menjadikan
     kekristenan seperti apa yang dikatakan Kierkegaard bahwa menjadi
     orang Kristen terlalu sulit, karena Allah bukan menuntut hal-hal
     yang tampak di luar. Hukum-hukum di dunia terlalu rendah. Mereka
     hanya bisa menunjukkan Saudara berdosa setelah mereka menemukan
     dan membuktikan bahwa Saudara sudah berbuat, mengaku, atau sudah
     mengekspresikan apa yang Saudara inginkan di dalam perbuatan yang
     merugikan orang lain. Tetapi kekristenan dan iman Kristen bukan
     demikian. Ia telah menuntut keseluruhan Saudara sampai ke dalam
     hati sanubarimu yang sedalam-dalamnya, sampai ke dalam motivasi
     Saudara di hadapan Tuhan dimana orang tidak melihat Tuhannya.
     Menjadi orang Kristen memang tidak mudah.

     Di dalam dunia abad 20 terlalu banyak gereja yang ingin
     mendapatkan anggota sebanyak mungkin, maka mereka menurunkan
     derajat mutu kekristenan menjadi kekristenan yang mudah diterima,
     mudah dilaksanakan, namun itu bukanlah kekristenan yang sejati.
     Turun lebih rendah daripada standard yang telah ditetapkan oleh
     Tuhan, itulah dosa.

     Alkitab memakai istilah ini 580 kali di dalam PL. Istilah "hatta"
     merupakan suatu istilah yang begitu menyedihkan Tuhan. Orang
     Kristen menunjukkan suatu hal yang tidak ada pada agama lain,
     yaitu Allah telah menetapkan suatu standard bagi Saudara,
     sehingga Saudara tidak bisa hidup sembarangan. Di dalam agama-
     agama yang lain, mereka mempunyai standard mereka sendiri. Mereka
     mempunyai tujuan mereka sendiri dan tujuan yang mereka harapkan
     itu berdasarkan diri mereka yang sudah jatuh ke dalam dosa, yang
     tidak mereka sadari. Mereka ingin mencapai suatu hidup yang
     tinggi yang suci. Namun bagaimanapun tingginya tujuan itu
     hanyalah merupakan hasil dari otak yang sudah jatuh di dalam
     dosa. Sedangkan waktu Allah mengatakan "hatta", berarti Saudara
     sudah lebih rendah daripada standard yang sudah ditetapkan oleh
     Allah sendiri. Itu artinya dosa.

     Dosa jangan hanya dimengerti sebagai mencuri, berzinah, berjudi,
     main pelacur, atau mabuk-mabuk, itu memang tidak benar. Itu dosa,
     Tetapi hal itu merupakan hal yang superfisial, yang ditujukan di
     luar. Tuntutan Alkitab jauh lebih dalam dan lebih lengkap, secara
     totalitas daripada itu. Suatu standard telah ditetapkan Allah
     bagi manusia sebagai syarat atau kriteria tingkah laku dan
     moralitas manusia. Itu yang disebut kebenaran dan keadilan Allah.

  2. Avon
     ----
     Istilah kedua di dalam bahasa Ibrani adalah "avon". Ini berarti
     sesuatu "guilty" (kesalahan) atau suatu hal yang mengakibatkan
     kita merasa patut dihukum. Istilah ini sulit diterjemahkan ke
     dalam bahasa Indonesia. Suatu perasaan di dalam diri kita yang
     menganggap diri cacat atau perasaan di dalam jiwa yang merasa
     diri kurang benar, sehingga kita selalu merasa mau menegur diri.
     Hal ini bersangkutpaut dengan fungsi hati nurani yang diberikan
     hanya kepada manusia saja. Tidak ada binatang yang mempunyai
     'guilty feeling', tidak ada binatang yang bisa menegur diri
     karena merasakan sesuatu hal yang tidak benar yang sudah
     diperbuatnya. Tetapi manusia tidak demikian. Setelah Saudara
     berbuat kurang sopan terhadap seseorang, Saudara akan pikir lagi,
     "Wah, mengapa tadi saya berbuat begitu ya? Seharusnya saya tidak
     begini, tapi mengapa begini dan toh sudah begini lalu bagaimana
     atau terus begini?" Saudara mempunyai perasaan berhutang atau
     perasaan bahwa Saudara patut dihukum. Perasaan sedemikian
     berdasarkan suatu pikiran dari apa yang sudah Saudara kerjakan,
     lalu hal itu dikaitkan dengan diri Saudara sebagai status dalam
     keadaan patut dihukum, itu disebut "guilty", "avon".

  3. Pesha
     -----
     Alkitab memakai istilah ketiga dalam bahasa Ibrani, yaitu
     "pesha". "Pesha" berarti semacam pelanggaran. Pelanggaran berarti
     ada suatu batas yang sudah ditetapkan, tetapi Saudara melewatinya
     atau sudah ada suatu standard namun bukan saja tidak bisa
     mencapai tetapi juga Saudara mau melawan atau melanggar. Maka
     pengertian ini bersangkut paut dengan suatu pengetahuan yang
     jelas, ditambah dengan kemauan yang tidak mau taat. Saya tahu apa
     itu baik, tapi saya sengaja melawan. Saya tahu batas sudah di
     situ, tetapi saya sengaja mau melewatinya. Tahu batas dan tahu
     tidak baik, tapi sengaja melewati, itu disebut "pesha".

     Jadi disini kita melihat dosa dinyatakan oleh Alkitab, wahyu
     Tuhan, begitu jelas di dalam ketiga aspek yang besar. Pertama,
     tidak mencapai atau menyeleweng dari standard yang ditetapkan
     Allah. Kedua, merupakan suatu hal yang salah atau sesuatu yang
     tidak seharusnya Saudara kerjakan, tapi Saudara kerjakan. Waktu
     Saudara sadar, Saudara tahu sudah berlaku tidak benar. Ketiga,
     adalah suatu pelanggaran yang sengaja dari seseorang. Kalau kita
     meneliti semua yang menjadi pengalaman kita masing-masing, maka
     Saudara mau tidak mau harus mengakui Firman Tuhan yang diwahyukan
     Tuhan dalam kitab suci ini betul-betul benar.

  II. Perjanjian Baru

  Dalam Alkitab PB ada 2 istilah dalam bahasa Yunani yang penting
  sekali.

  1. Adikia
     ------
     Adikia berarti perbuatan yang tidak benar. Hal ini merupakan
     perbuatan lahiriah atau dari luar, yang dinilai merupakan sesuatu
     perbuatan yang tidak benar sama seperti yang dikatakan oleh
     hukum- hukum dunia tentang orang bersalah. Di pengadilan ketika
     semua pemeriksaan sudah selesai, maka hakim akan memvonis, bahwa
     Saudara bersalah. Itulah "adikia", berarti Saudara sudah berbuat
     salah.

     Tetapi Perjanjian Baru sama dengan Perjanjian Lama, sama-sama
     wahyu yang diberikan oleh Allah yang suci, satu sumber, satu Roh
     Kudus, satu Allah yang memberikan wahyu baik kepada Perjanjian
     Lama dengan media bahasa Ibrani maupun kepada orang-orang di
     Perjanjian Baru dengan media bahasa Yunani. Sumbernya satu, Allah
     yang satu, standard yang satu.

  2. Hamartia
     --------
     Istilah kedua dalam Perjanjian Baru adalah "hamartia" yang
     artinya adalah kehilangan, meleset dari target atau sasaran yang
     ditetapkan. Jika saya melepaskan satu anak panah menuju pada satu
     sasaran yang sudah jelas, yaitu lingkaran tertentu yang harus
     dicapai, tetapi anak panah itu jatuh satu meter sebelum sasaran
     itu, maka itu disebut "hamartia". Sekali lagi saya berusaha untuk
     melepaskan panah, tetapi kini bukan tidak sampai, tapi terus
     lewat jauh dari target yang ditetapkan, itupun disebut
     "hamartia". Atau ketiga kalinya saya melepaskan panah, panah itu
     terbang menuju sasaran, namun menancap 2 cm dari sasaran,
     berhenti di pinggir target itu, itu tetap artinya "hamartia".

     Jadi disini tidak peduli kurang berapa meter, lebih berapa cm
     atau meleset hanya beberapa mm, itu semua dianggap sama. Hanya
     mereka yang betul-betul kena dengan sasaran asli, itu yang
     dianggap benar. Yang lain semua dianggap "hamartia".

  Dari kelima istilah, tiga dalam bahasa Ibrani, di PL dan dua dalam
  bahasa Yunani, kita melihat suatu gambaran yang jelas, manusia
  dicipta bukan untuk kebebasan yang tanpa arah, tetapi manusia
  dicipta dengan standard yang sudah ditetapkan!

  Tugas seumur hidup yang paling penting bagi Saudara ialah menemukan
  target yang Tuhan tetapkan bagi Saudara demi kemuliaan Allah. Kalau
  kita sudah tepat pada target yang Tuhan tetapkan bagi kita, barulah
  kita menjadi satu manusia yang tidak ada pelanggaran atau tidak ada
  keadaan jatuh dari standard asli, baru kita disebut orang benar,
  orang yang sesuai dengan kehendak Allah. Saya harap melalui
  pembinaan seperti ini, kita mengoreksi konsep-konsep yang tidak
  benar.

  Jika Saudara mengikuti kebaktian puluhan ribu kali atau ratusan kali
  di gereja setiap minggu, tetapi teologi Saudara tidak dibereskan,
  kalau iman Saudara tidak dibereskan oleh firman Alkitab sendiri,
  Saudara menjadi orang Kristen yang terus terjerumus di dalam konsep-
  konsep yang salah, maka segiat apapun tidak ada gunanya karena
  Saudara belum pernah menemukan target itu apa, belum pernah
  menemukan definisi yang benar itu apa. Pengertian-pengertian yang
  mengoreksi membuat kita mendapatkan suatu integrasi yang betul-betul
  lengkap dan mengerti Firman Tuhan dengan baik lalu membuat pelayanan
  kita menjadi baik.

  Dari "hatta", "avon", "pesha", "adikia", "hamartia" ini, arti
  istilah dosa dalam seluruh Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
  begitu jelas bahwa kalau standard yang ditetapkan oleh Tuhan kita
  lepas atau kita kurangi atau belum kita capai disebut oleh Tuhan
  sebagai dosa.

  Seumur hidup saya harus bertanya, "Tuhan sudahkah saya mencapai
  standard yang telah Tuhan tetapkan bagi saya?" Kalau belum, saya
  masih banyak kekurangan yang dianggap dosa oleh Tuhan. Demikian juga
  dengan Saudara. Namun pada zaman ini, orang bukan saja tidak mau
  mencapai standard yang lebih tinggi, malahan minta diturunkan supaya
  cocok dengan pasaran sekarang.

  Kekristenan yang sedemikian tidak berpengharapan. Kekristenan akan
  dirusak, akan digerogoti. Pada saat saya berkata demikian, orang
  mengkritik, "Pendeta ini suka mengkritik, merasa hanya dia yang
  benar, yang lain tidak benar." Jika Saudara belum pernah tahu betul-
  betul apa itu "benar", Saudara tidak akan pernah sadar bahwa Saudara
  pasti tidak akan menemukan yang tidak sempurna itu sebagai yang
  tidak sempurna. Mungkin setelah saya meninggal baru orang mengerti
  apa yang sudah saya kerjakan semasa saya hidup, tapi sudah
  terlambat.

  Satu zaman ini akan digerogoti oleh pengertian-pengertian tidak
  sempurna, tidak tepat, sehingga kekristenan akan dirusakkan oleh
  mereka yang disebut pemimpin-pemimpin gereja.

  Kapan iman Kristen akan diluruskan kembali? Kapankah kita bertobat
  dan setia kepada firman Tuhan, dimana seluruh dunia akan lenyap
  tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya? Hari ini kita boleh
  melihat orang tidak senang terhadap pembahasan semacam ini, tetapi
  saya berkata, "Suatu hari gereja yang tidak selalu setia kepada
  firman Tuhan harus diadili terlebih dahulu. Dan pada saat itu sudah
  terlambat" Allah tidak mengadili berdasarkan seberapa banyak
  pendengar Saudara atau seberapa pandainya Saudara. Tidak! Allah akan
  bertanya, "Apa yang Saudara ajarkan?"

  Saudara yang menjadi guru Sekolah Minggu, jangan kira Saudara masuk
  kelas untuk menipu anak-anak agar mereka diam dan tidak bermain di
  kelas, itu bukan guru Sekolah Minggu; jangan kira Saudara menjadi
  majelis dapat bergaya dengan memakai dasi di hari Minggu seperti
  malaikat bersayap dua. Jangan kira Saudara sudah lulus dari sekolah
  teologi, Saudara dapat berkotbah, lalu Saudara merasa begitu
  penting, begitu hebat berdiri di atas mimbar. Setiap kalimat yang
  tidak beres, harus Saudara pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
  Setiap ajaran yang Saudara tidak pertanggungjawabkan sungguh-sungguh
  akan merusak orang lain dan pada akhirnya gereja akan dirugikan,
  iman Kristen akan diubah oleh pengertian yang tidak benar. Saudara
  harus berdiri untuk dihukum oleh Tuhan. Dengan sikap seperti inilah
  akhirnya saya dengan gentar melayani Tuhan dan terus-menerus
  mendidik dan berkata kepada murid-murid saya, "Hati-hati,
  berkotbahlah sesuai dengan firman Tuhan saja, bukan semau sendiri.
  Jangan mengganti firman Tuhan dengan ilmu pendidikan! Jangan
  mengganti firman Tuhan dengan ilmu jiwa! Jangan mengganti firman
  Tuhan dengan cara-cara dunia yang anthroposentris! firman Tuhan
  adalah firman Tuhan!"

-*- Sumber diedit dari -*-:
  Judul Buku   : Seri Pembinaan Iman Kristen: Dosa, Keadilan dan
                 Penghakiman
  Judul Artikel: Dosa dalam Pengertian Alkitab
  Penulis      : Pdt. Stephen Tong
  Penerbit     : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993
  Halaman      : 41 - 51


*BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH*

                             -*- DOSA -*-

  Dosa memiliki bentuk yang beraneka ragam. Tanpa kita sadari dalam
  kehidupan sehari-hari melalui hal-hal kecil yang kita lakukan
  sebenarnya kita telah melakukan dosa. Apa saja dan bagaimana bentuk-
  bentuk dosa itu? Alkitab banyak sekali menjelaskan tentang dosa baik
  dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Inilah ayat-ayat yang
  terdapat dalam Alkitab yang menjelaskan tentang dosa.

  Perjanjian Lama
  ---------------
  Ulangan 29:18
  2Tawarikh 12:14
  Ayub 14:4, 22:5
  Mazmur 25:11, 95:10
  Amsal 4:23, 24:8-9
  Pengkhotbah 5:6
  Yesaya 1:6, 44:20
  Yeremia 7:24, 17:9
  Yehezkiel 20:16

  Perjanjian Baru
  ---------------
  Matius 5:28, 12:31,33-35, 13:24-25,38-39, 15:2-20
  Yohanes 8:34,44
  Roma 5:12-21, 7:7,13, 14:23
  1Korintus 5:6
  Efesus 2:1-2
  Ibrani 3:13, 12:15
  Yakobus 1:14-15, 2:10-11, 4:1-3,17
  2Petrus 1:4
  1Yohanes 3:4,6,8-10,15, 5:17

  -*- Sumber -*-:
  200 Topik Besar (CD SABDA)
  Nomor Topik: 09203
  Copyright  : Yayasan Lembaga SABDA [Versi Elektronik (SABDA)]


*TIPS *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TIPS*

                       -*- MENGHADAPI DOSA -*-

  Seandainya Saudara harus berhadapan muka dengan seseorang anggota
  gereja yang berbuat dosa, bagaimana cara yang terbaik untuk
  menghadapinya?

  PERTAMA, telitilah dahulu motif Saudara. Apakah Saudara melakukan
  hal ini benar-benar untuk kebaikan orang itu dan kebaikan seluruh
  jemaat, atau apakah Saudara melakukannya karena ingin membalas
  dendam atau karena ingin mempermalukan orang itu?

  KEDUA, telitilah faktanya. Apakah itu memang benar atau hanya
  kabar burung? Apakah Saudara yakin bahwa semua fakta itu betul?

  KETIGA, temuilah orang itu secara pribadi dan terangkan mengapa
  Saudara menganggap kelakuannya itu salah dan merugikan dirinya
  maupun jemaat Tuhan.

  Jikalau orang itu menolak untuk mendengarkan atau melihat bahwa
  kelakuannya itu salah, maka dalam situasi seperti itu sebaiknya
  Saudara menghadap pemimpin gereja dan menyerahkan kepada mereka
  untuk menyelesaikannya (Matius 18:15-17). Petunjuk-petunjuk ini
  tidak berlaku untuk pertengkaran atau percekcokan yang kecil-kecil,
  melainkan hanya untuk dosa terang-terangan yang mencolok, yang
  sangat menganggu usaha gereja atau pertumbuhan orang percaya
  lainnya.

 -*- Sumber diedit dari -*-:
  Judul Buku   : Pola Hidup Kristen
  Judul Artikel: Menghadapi Dosa
  Penulis      : YFC Editors
  Penerbit     : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 2002
  Halaman      : 774


*INFO*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*INFO*

               -*- SITUS MASTERING LIFE MINISTRIES -*-

  Mastering Life Ministries, dengan mottonya "where Jesus the Master
  teaches us to live life," menyajikan sumber-sumber pelayanan dalam
  bentuk cetak maupun program siaran bagi gereja-gereja dan individu-
  individu yang sedang mengalami pergumulan dalam hal menjalin
  persekutuan dengan Allah, menjalin relasi dengan orang lain,
  dan pergumulan-pergumulan hidup yang lain. Dalam situsnya, Anda bisa
  menemukan berbagai artikel, tanya jawab dan informasi seminar/
  kegiatan-kegiatan rohani, links, dsb. yang berhubungan dengan
  masalah-masalah hidup. Melalui setiap pelayanan yang dilakukan,
  Mastering Life Ministries bertujuan untuk membantu mereka yang
  sedang bergumul dengan dosa dan berbagai masalah hidup.

  Anda tertarik untuk segera mengunjunginya? Anda bisa langsung
  menuju ke:
  ==>	http://www.gospelcom.net/mlm/


*SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI ANDA-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT*

  Dari: meilisa <lisa@>
  >salam kenal e-konsel
  >saya baru liat sekilas tentang artikel e-konsel yang bertemakan
  >Like and Love. secara global saya liat isi dari artikel ini sangat
  >bagus. Yang saya ingin tanyakan disini adalah jikalau saya ingin
  >sharing dan minta untuk didoakan, dimana dapat saya menghubungi
  >salah satu rekan dari e-konsel ini?
  >Dan bagaimana agar cerita/masalah saya tidak ditulis dalam artikel2
  >e-konsel tersebut? Terima Kasih atas perhatiannya
  >Tuhan Yesus memberkati pelayanan e-konsel
  >lissa

  Redaksi:
  Waduh, kenapa hanya dilihat sekilas? Sajian kami dalam setiap edisi
  e-Konsel banyak yang menarik lho! Anda ingin membaca edisi-edisi
  yang sudah terbit? Anda bisa mendapatkannya dengan mengunjungi arsip
  e-Konsel di Situs SABDA.org di alamat:
  ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/

  Apabila Anda ingin berkonsultasi atau mengajukan pertanyaan seputar
  masalah hidup, atau Anda ingin sharing dan minta didoakan, silakan
  mengirim email ke alamat berikut ini dengan subjek: Konseling.
  ==> masalah-konsel@sabda.org

  Tentu saja kami akan menjaga privasi Anda dan masalah Anda tidak
  akan ditampilkan dalam Publikasi e-Konsel. Kiranya informasi ini
  bisa membantu Anda. Kami tunggu surat Anda.


e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL

                         STAF REDAKSI e-Konsel
                         Yulia, Ratri, Natalia
                    PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                         Yayasan Lembaga SABDA
                     INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                         Sistem Network I-KAN
                      Copyright(c) 2004 oleh YLSA

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
  Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org>
  Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
  dapat dikirimkan ke alamat:             <owner-i-kan-konsel@xc.org>
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
  Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org
  Berhenti:     Kirim e-mail kosong:  unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org
  Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel
  ARSIP publikasi e-Konsel:  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org