Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/44

e-Konsel edisi 44 (15-7-2003)

Tugas Membimbing

><>                 Edisi (044) -- 15 Juli 2003                   <><

                               e-KONSEL
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Daftar Isi:
    - Pengantar            : Pertanyaan yang Sering Muncul
    - Cakrawala            : Memahami Soal Pembimbingan
    - Bimbingan Alkitabiah : Amsal -- Suatu Kitab Pembimbingan yang
                                Terarah
    - Tips                 : Sepuluh Perintah Menyangkut Pembimbingan
    - Info                 : Seminar Keluarga
    - Stop Press           : Konser Musik dan Kesaksian 'BREAKTHROUGH'
    - Surat                : Alamat Homepage e-Konsel

*REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI*

                   -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*-

  Kemampuan yang dimiliki oleh manusia sangat terbatas. Tidak semua
  kerumitan dalam kehidupan ini dapat diselesaikan sendiri. Tuhan
  memang sengaja menciptakan manusia dengan segala keterbatasannya
  dengan maksud agar manusia saling bersosialisasi dan menolong satu
  dengan yang lain. Di dalam menjalani kehidupan bersosialisasi inilah
  manusia kemudian secara tidak sengaja mengembangkan kebutuhan untuk
  saling membimbing. Orang yang pernah mengalami pertolongan dari
  orang lain biasanya menjadi memiliki kerinduan untuk dapat menolong
  dan membimbing orang yang lain lagi. Namun untuk dapat mewujudkan
  hal ini, seringkali mereka mendapat kesulitan. Mereka merasa perlu
  diperlengkapi terlebih dahulu sebelum mereka dapat membimbing orang
  lain.

  "Jika saya ingin membimbing orang lain, apa yang harus saya lakukan?
  Bagaimana saya bisa membimbing orang lain untuk lebih mengembangkan
  diri mereka?" Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sering muncul ketika
  suatu pembimbingan akan dimulai. Jika Anda sekarang mempunyai
  pertanyaan yang sama, maka dalam edisi e-Konsel ini kami sajikan
  topik yang akan dapat menolong "Tugas Membimbing" yang ingin Anda
  lakukan. Harapan kami kiranya sajian ini bisa membantu Anda menjawab
  pertanyaan-pertanyaan tersebut.

  Selamat menyimak!

  Tim Redaksi


*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*

                  -*- MEMAHAMI SOAL PEMBIMBINGAN -*-

  Susan berusia 50 tahunan. Ia telah mengalami suatu hambatan
  pertumbuhan pada masa kecil yang akan terus mempengaruhinya selama
  sisa hidupnya. Namun Tuhan telah menemukannya secara ajaib dalam
  pergumulan-pergumulannya dan mengubah kekalahan menjadi kemenangan.
  Kini ia ingin mengubah pengalamannya menjadi sebuah podium untuk
  pelayanan supaya ia dapat membantu orang lain yang mengalami masalah
  yang sama. Bagaimana caranya agar ia dapat melakukan itu? Setelah
  menghadiri sebuah lokakarya mengenai pembimbingan Susan bertanya,
     "Di manakah saya dapat menemukan seseorang yang dapat saya beri
     pertanggungjawaban, dan dapat membantu saya bertumbuh pada tahap
     kehidupan saya saat ini? Kenalkan saya pada seseorang yang dapat
     membimbing saya?"

  Pembimbingan yang sudah populer saat ini membuktikan manfaatnya bagi
  berbagai jenis kepemimpinan. Dalam masyarakat modern saat ini
  individualisme serta ketiadaan tanggung jawab terlihat dengan sangat
  jelas padahal Tuhan menciptakan manusia agar mereka bergantung satu
  dengan yang lainnya. Dalam hal ini kepemimpinan sangat perlu
  dikembangkan sehingga sering muncul pertanyaan:
     "Maukah Anda membimbing saya?"
  Biasanya pembimbingan difokuskan pada peningkatan kemampuan-
  kemampuan orang yang dibimbing. Pembimbingan adalah suatu pengalaman
  yang menyangkut hubungan, yang didalamnya seorang memberikan
  kemampuan kepada orang lain dengan cara membagikan ketrampilan yang
  Allah karuniakan.

  Orang-orang yang diberi karunia oleh Allah ini memiliki ciri-ciri
  umum sebagai berikut:

  1. Memiliki kemampuan untuk melihat potensi seseorang dalam waktu
     yang singkat.

  2. Memiliki toleransi terhadap kesalahan, kelancangan, kekasaran,
     dan sejenisnya agar dapat melihat potensi tersebut berkembang.

  3. Memiliki keluwesan dalam menanggapi orang-orang dan keadaan-
     keadaan.

  4. Mempunyai kesabaran karena mengetahui bahwa untuk berkembang
     diperlukan waktu dan pengalaman.

  5. Memiliki visi dan kemampuan untuk melihat dan menunjukkan
     langkah-langkah yang diperlukan oleh orang yang dibimbing.

  6. Memiliki karunia dan kemampuan yang membangun serta membangkitkan
     semangat orang lain.

  Salah satu tokoh dalam Alkitab yang mempunyai kemampuan untuk
  mempengaruhi orang lain adalah Barnabas. Ia mau menerima dan
  mengajar Saulus (yang kemudian menjadi Rasul Paulus) karena ia
  melihat Saulus mempunyai bakat. Saulus kemudian berhasil mengabarkan
  Injil di Anthiokia. Barnabas memberikan contoh sejumlah cara khusus
  di mana para mentor dapat memberikan bantuan kepada orang yang
  dibimbing. Contoh-contoh itu antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Mentor memberikan pada orang yang dibimbing (mentore):
     - nasehat pada waktu yang tepat,
     - surat-surat, karangan, buku-buku, atau informasi literatur
       lainnya yang memberikan berbagai perspektif,
     - kebebasan untuk tampil sebagai pemimpin bahkan melampaui
       tingkat sang mentor,
     - keuangan.

  2. Mentor mempertaruhkan nama baik mereka sendiri untuk mensponsori
     mentore.

  3. Mentor memberikan contoh tentang fungsi kepemimpinan yang
     beraneka ragam untuk menantang mentore agar mengikuti hal-hal
     tersebut.

  4. Mentor memberikan ketrampilan yang diperlukan oleh mentore untuk
     mengembangkan diri.

  5. Mentor dan mentore bersama-sama meningkatkan kepercayaan diri,
     status, dan kredibilitas mereka.

  Dari kelima hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembimbingan itu
  sebagai suatu pertukaran hubungan antara dua orang yang mempunyai
  tingkat keterlibatan dan derajat intensitas yang berbeda-beda.
  Oleh karena itu penting bagi kita untuk tidak hanya mengerti tingkat
  keterlibatannya tetapi kita juga harus mengerti jenis-jenis
  keterlibatan dengan tipe dan fungsi pembimbingan yang berbeda-beda.

  Ada tiga jenis tipe keterlibatan, yaitu:

     Tipe          Melibatkan          Fungsi utama/pemberi kemampuan
  --------------------------------------------------------------------
  1. Intensif      Mentore             Pengalihan hal-hal pokok untuk
                                       mengikut Kristus.

                   Pembimbing rohani   Pertanggungjawaban, petunjuk
                                       dan wawasan untuk berbagai
                                       persoalan, komitmen dan
                                       keputusan yang mempengaruhi
                                       kerohanian, dan kedewasaan.

                   Pelatih             Motivasi, ketrampilan serta
                                       penerapan yang diperlukan untuk
                                       memenuhi tugas dan tantangan.

  2. Insidental    Konselor            Nasihat yang tepat waktu dan
                                       perspektif yang benar tentang
                                       pandangan terhadap diri
                                       sendiri, orang lain, lingkungan
                                       dan pelayanan.

                   Guru                Pengetahuan dan pengertian
                                       mengenai suatu pokok tertentu.

                   Sponsor             Perlindungan dan bimbingan
                                       karier waktu pemimpin bergerak
                                       di dalam sebuah organisasi.

  3. Pasif         Model masa kini     Sebuah model pribadi yang
                                       hidup untuk kehidupan,
                                       pelayanan, atau profesi yang
                                       bukan hanya merupakan contoh
                                       tetapi juga perangsang
                                       persaingan.

                   Model historis      Suatu kehidupan masa lalu yang
                                       mengajarkan nilai-nilai dan
                                       prinsip-prinsip dinamis untuk
                                       kehidupan, pelayanan, dan/atau
                                       profesi.

   Kadangkala mentore kesulitan untuk mendapatkan seorang mentor yang
   dapat memenuhi semua pembimbingan yang ia butuhkan. Untuk itu akan
   lebih mudah jika mentore mempersempit kebutuhan pembimbingannya
   pada suatu hal khusus saja. Seorang mentor tidak harus seorang
   konselor yang profesional tetapi sahabat, orang tua, atau orang
   yang sudah dipercaya juga bisa menjadi seorang mentor.

   Setiap hubungan pembimbingan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara
   lain jarak, waktu, nilai-nilai yang dihayati, keperluan-keperluan,
   serta tujuan-tujuan dari setiap pembimbingan itu sendiri.

   Setiap bimbingan memerlukan tiga faktor tambahan yang secara tetap
   dan langsung mempengaruhi kemajuan, perubahan, serta tingkat
   pemberian kemampuan mentore. Ketiga faktor tambahan itu adalah:

   1. Daya tarik
      ----------
      Daya tarik merupakan permulaan yang sangat penting. Mentore
      tertarik kepada mentor karena dipengaruhi oleh berbagai alasan,
      antara lain: karakter, ketrampilan tertentu, pengalaman, nilai-
      nilai dan komitmen yang ditunjukkan, prespektif, pengetahuan,
      kedudukan, dan hikmat yang tampak. Sedangkan mentor tertarik
      kepada mentore karena sikapnya, serta potensi dan kesempatannya
      untuk dipengaruhi. Dengan meningkatnya daya tarik maka
      kepercayaan, keyakinan dan pokok-pokok pembimbingan pun
      berkembang sehingga hubungan menjadi kuat dan pemberian
      kemampuan dapat dilakukan.

   2. Keadaan cepat tanggap
      ---------------------
      Sikap ini sangat dibutuhkan baik oleh mentor maupun mentore.
      Mentore harus bersedia dan siap untuk belajar dari mentor serta
      mempunyai semangat dan cepat tanggap dalam belajar. Begitu pula
      dengan mentor, ia harus selalu penuh perhatian agar dapat
      mempercepat dan meningkatkan kelangsungan pemberian kemampuan
      kepada mentore.

   3. Pertanggungjawaban
      ------------------
      Mentor dan mentore harus saling bertanggung jawab satu dengan
      yang lain karena hal ini akan menjamin kemajuan dan keakraban
      dalam pembimbingan. Saling berbagi harapan serta melakukan
      evaluasi dan tinjauan kembali pada waktu tertentu akan sangat
      membantu dalam melakukan penerapan dan pemberian kemampuan.
      Mentor harus bertanggung jawab kepada mentore untuk memprakarsai
      dan mempertahankan pertanggungjawaban.

  Ketiga faktor ini akan semakin penting karena akan menghasilkan
  suatu komitmen bersama untuk melakukan perubahan dan pertumbuhan
  ketika pembimbingan semakin teratur dan hubungan semakin kuat
  sehingga akan mempermudah proses pengembangan kemampuan.

-*- Diringkas dan diedit dari sumber: -*-
  Judul Buku   : Mentor
  Judul Artikel: Memahami Soal Pembimbingan
  Penulis      : Paul D. Stanley dan J. Robert Clinton
  Penerbit     : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman      : 33 - 43


*BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH*

                            -*- AMSAL -*-
                 Suatu Kitab Pembimbingan yang Terarah

  Pembimbing-pembimbing nouthetis ('nouthetis' adalah bahasa Yunani
  yang berarti menasihati) sering menggunakan kitab Amsal. Salah satu
  sebab mengapa kitab Amsal itu berfaedah dalam membimbing ialah
  karena Amsal berisi banyak nasihat untuk orang muda. Amsal ditulis
  terutama untuk memberi hikmat kepada orang-orang milik Allah. Isinya
  mempersiapkan pembaca untuk menghadapi persoalan-persoalan dan
  menunjukkan sikap Alkitabiah terhadap pemecahan masalah-masalah
  tersebut. Kitab Amsal meringkaskan kehendak Allah, mengenai tata
  hidup anak-anak-Nya dalam dunia yang penuh dosa. Kitab itu
  memperlihatkan perbedaan tata hidup antara orang-orang tebusan Allah
  dengan mereka yang tidak mau bertobat.

  Inti sebuah Amsal (sebuah kontras) memperlihatkan dengan jelas asas-
  asas kehidupan. Kitab itu berisi pernyataan singkat tentang cara
  pemecahan persoalan serta akibat bila mengikuti cara-cara tersebut.
  Pola-pola ini terungkapkan dalam bentuk sajak Ibrani yang membedakan
  dan membandingkan (ditandai perkataan "dan" dan "tetapi"). Beberapa
  perumpamaan (Amsal) mengambil bentuk sebuah gambaran, "vignette".

  Dalam pasal-pasal pengantar dari kitab Amsal itu terdapat banyak
  perkataan yang menerangkan maksud dari kitab tersebut. Misalnya
  perkataan "membimbing" dan "menegur" merupakan perbandingan yang
  sejajar; membuktikan bahwa menegur adalah sebagian dari membimbing;
  "Kamu mengabaikan nasehat dan tidak mau menerima teguranku". Dalam
  pasal 3:11,12, perbandingan yang sama menambah istilah lain:
    "Hai anakku, janganlah selalu menolak didikan TUHAN dan janganlah
    engkau bosan akan peringatan-Nya, karena Tuhan memberi ajaran
    kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang
    sayanginya."

  Teguran yang dikemukakan adalah semacam disiplin yang diberikan ayah
  kepada anaknya demi kebaikan anak. Sehingga "membimbing", "menegur"
  dan "mendisiplin" digunakan dalam kitab Amsal dengan cara yang sama,
  bahkan sebagai sinonim-sinonim. Perhatikan juga istilah yang
  digunakan untuk mengajar atau memberikan keterangan. Seorang ayah
  mendesak anaknya: "Janganlah engkau melupakan ajaranku dan biarlah
  hatimu memelihara perintahku" (3:1); dan "Aku memberikan ilmu yang
  baik, janganlah meninggalkan petunjukku" (4:2). Gagasan, disiplin,
  nasehat, teguran, ajaran, peraturan, dan perintah semuanya terkumpul
  di dalam Amsal. Semua itu menjadi dasar dari pembimbingan yang
  bijaksana.

  Bimbingan dalam Amsal sama sekali bukan "non directive" karena
  didalamnya berisi teguran yang menuju kepada perbaikan. "Perintah
  itu pelita dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu
  jalan kehidupan" (6:23); "teguran yang mendidik" menurut bahasa
  asli, adalah "teguran yang bertujuan untuk memperbaiki". Corak
  bimbingan yang terdapat dalam kitab Amsal adalah bersifat nouthetis.
  Kebutuhan akan hikmat ilahi merupakan aksioma dasarnya.

  Seluruh Amsal memperlihatkan pemikiran anti Rogerian, misalnya,
  bijaksana dipribadikan "Padaku ada nasehat dan pertimbangan" dan
  "Akulah pengertian" dan "padakulah kekuasaan" (8:14). Sebagai
  pembimbing yang ideal, "hikmat" memberikan nasihat; memberitahu apa
  yang harus dilakukan orang. Sesungguhnya kitab Amsal mendesak orang
  muda untuk mendengarkan orang lain daripada bergantung pada
  pikirannya sendiri, "Janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri"
  (3:5). Orang-orang muda diyakinkan, siapa yang mendengarkan 'aku',
  ia akan tinggal dengan aman" (1:33) dan diberi perjanjian.

  Sumber lain yang dikenakan kepada klien mempunyai arti: mengatur,
  memerintah, menegur, mendisiplin, dan memperbaiki, hal mana sangat
  dibutuhkan orang muda (atau siapapun juga yang membutuhkan
  bimbingan). Pembimbing harus lebih mendorong klien mendengarkan
  nasihatnya daripada mendorongnya untuk membuka hati dan berbicara
  terus. Itulah yang belum pernah dianjurkan kepadanya, pada bimbingan
  yang lalu. Hal itu mungkin merupakan salah satu sebab utama mengapa
  kesulitannya bahkan semakin bertambah parah.

-*- Sumber: -*-
  Judul Buku   : Anda pun Boleh Membimbing
  Judul Artikel: Amsal: Suatu Kitab Pembimbingan yang Terarah
  Penulis      : Dr. Jay E. Adams
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 1986
  Halaman      : 46 - 48


*TIPS *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TIPS*

         -*- SEPULUH PERINTAH YANG MENYANGKUT PEMBIMBINGAN -*-

  Tidak semua pembimbingan dapat berjalan dengan lancar. Kadang-kadang
  mentor dan mentore mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh
  adanya perbedaan-perbedaan dalam hal-hal tertentu. Tujuan
  pembimbingan yang semula ingin dicapai malah tidak berhasil
  didapatkan sepenuhnya karena hasilnya adalah kekecewaan serta
  mentore hanya memperoleh sedikit kemampuan. Dalam kasus seperti ini,
  kadangkala mentor tidak tahu bagaimana memperbaiki pembimbingan yang
  sedang ia lakukan, apakah pembimbingan ini bisa dilanjutkan atau
  harus dihentikan, serta kapan waktu yang tepat untuk menghentikan
  suatu pembimbingan. Berikut ini kami berikan sepuluh langkah atau
  perintah yang menyangkut pembimbingan.

  1. Adakan hubungan pembimbingan.
     -----------------------------
     Hubungan antara mentor dan mentore adalah hal yang terpenting
     dalam pembimbingan. Jika hubungan semakin kuat maka semakin besar
     pula pemberian kemampuan yang diberikan. Untuk membangun hubungan
     yang kuat memang diperlukan waktu dan keseriusan baik dari mentor
     maupun mentore.

  2. Tentukan tujuan bersama.
     ------------------------
     Tanpa adanya tujuan yang disepakati bersama, kedua belah pihak
     tidak akan mendapatkan hasil yang diharapkan. Pada awal
     pembimbingan mentor dan mentore harus mendiskusikan bersama
     tujuan-tujuan dan harapan-harapan yang akan dicapai.

  3. Tentukan keteraturan interaksi.
     -------------------------------
     Adanya perbedaan keinginan untuk bertemu antara mentor dan
     mentore bisa mengakibatkan kekecewaan. Sejak awal pembimbingan
     sebaiknya bicarakan dan tentukan dahulu frekuensi pertemuan yang
     diinginkan sehingga pembimbingan dapat berlangsung secara teratur
     dan pengembangan hubungan dapat berjalan dengan lancar.
     Pembimbingan yang baik sekurang-kurangnya satu minggu sekali baik
     melalui telepon maupun bertemu secara langsung.

  4. Tentukan jenis pertanggungjawaban.
     ----------------------------------
     Tidak hanya mentor saja yang harus bertanggung jawab tetapi
     mentore juga harus bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
     diberikan oleh mentor. Pertanggungjawaban bisa berupa laporan
     tertulis, hubungan telepon yang rutin, pertanyaan-pertanyaan
     penyelidikan yang diberikan pada waktu pertemuan, atau bisa juga
     evaluasi yang terjadual. Inisiatif mentore dalam pelaksanaan
     pertanggungjawaban dapat meningkatkan pemberian kemampuan.

  5. Buatlah mekanisme komunikasi.
     -----------------------------
     Pada awal hubungan pembimbingan mentor perlu menjelaskan kepada
     mentore hal-hal yang harus ia koreksi, bagaimana ia
     menyampaikannya, dan kapan ia akan menyampaikannya. Mentore harus
     bisa mendukung hal ini karena dialah yang perlu belajar,
     bertumbuh dan menanggapi tantangan dari mentor.

  6. Jelaskan tingkat kerahasiaan.
     -----------------------------
     Buatlah kesepakatan mengenai hal-hal apa saja yang dianggap
     rahasia. Faktor yang mempengaruhi tingkat kerahasiaan adalah
     kepribadian mentor dan mentore, oleh karena itu kepribadian dan
     perasaan masing-masing dalam hubungan pembimbingan harus
     dihormati.

  7. Tetapkan siklus kehidupan hubungan.
     -----------------------------------
     Tetapkan jangka waktu hubungan pembimbingan yang masuk akal
     berdasarkan kapan pemberian kemampuan dilakukan. Jika mentor
     merasa bahwa pembimbingan akan membutuhkan waktu selama berbulan-
     bulan, tentukan tujuan jangka pendeknya saja, kemudian jika sudah
     tercapai lanjutkan dengan menetapkan tujuan yang baru. Hal ini
     lebih baik karena mempunyai kemungkinan untuk membuka hubungan
     kembali.

  8. Adakan evaluasi dalam jangka waktu tertentu.
     --------------------------------------------
     Evaluasi dalam jangka waktu tertentu perlu dilakukan karena tidak
     semua harapan-harapan dapat diwujudkan. Evaluasi sebaiknya
     dilakukan bersama-sama karena fungsi utama mentor adalah
     mengkoreksi perjalanan bimbingan sehingga mentore dapat merasakan
     kemajuan.

  9. Sesuaikan harapan dengan kenyataan yang ada dalam pembimbingan.
     ---------------------------------------------------------------
     Harapan merupakan akar dari kekecewaan dalam pembimbingan.
     Harapan yang tidak bisa dicapai pada saat pembimbingan akan
     menghasilkan kekecewaan. Untuk menghindarinya dapat dilakukan
     dengan mengadakan evaluasi dan umpan balik untuk menyesuaikan
     harapan dengan situasi pembimbingan yang sebenarnya. Ini penting
     untuk dilakukan karena dalam kenyataan tidak semua kesulitan
     dapat kita antisipasi.

 10. Selesaikan hubungan pembimbingan.
     ---------------------------------
     Semua pembimbingan harus diselesaikan. Penyelesaian ini berkaitan
     erat dengan hasil yang memuaskan bagi hubungan tersebut. Jika
     pembimbingan tidak terselesaikan maka hasil yang diperoleh adalah
     perasaan yang tidak enak atau perasaan kecewa pada kedua belah
     pihak. Pembimbingan yang berhasil akan berakhir dengan
     penyelesaian di mana kedua belah pihak saling mengevaluasi,
     mengetahui bagaimana serta di mana pemberian kemampuan terjadi
     dan kedua pihak sepakat untuk mengakhiri pembimbingan. Kadang-
     kadang pembimbingan yang sukses diakhiri dengan persahabatan
     antara mentor dan mentore.

-*- Diringkas dan diedit dari sumber: -*-
  Judul Buku   : Mentor
  Judul Artikel: Sepuluh Perintah Menyangkut Pembimbingan
  Penulis      : Paul D. Stanley -- J. Robert Clinton
  Penerbit     : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman      : 182 - 190


*INFO*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*INFO*

                      -*- SEMINAR KELUARGA -*-

  Pusat Pendidikan Konseling Kristen Bandung mengundang Anda semua
  untuk menghadiri acara Seminar Keluarga yang akan diadakan pada:
  Hari      : Sabtu, 19 Juli 2003
  Pukul     : 18.00 WIB - selesai
  Tempat    : Mahabarata Room, Hotel Sukajadi,
              Jl. Sukajadi 176 Bandung
  Tema      : "Model Keluarga dalam Sorotan Perjanjian Lama"
  Pembicara : Ret. Rev. Dr. John Chew
              (mantan rektor Trinity Theological Seminary Singapore)

  Seminar Keluarga ini gratis dan tanpa surat undangan. Jika Anda
  berminat, silakan datang langsung tepat waktu ke tempat acara
  diselenggarakan.


*STOP PRESS*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*STOP PRESS*

          -*- Konser Musik dan Kesaksian 'BREAKTHROUGH' -*-

  Sebuah KKR dalam bentuk Konser Musik Rohani untuk anak-anak muda,
  akan diadakan khusus bagi anak muda yang ber-KTP Kristen tapi belum
  mengenal Yesus secara pribadi dan juga bagi mereka yang terikat
  dalam jerat narkoba, free sex dan kekerasan. KKR dengan Konser Musik
  Rohani ini akan diselenggarakan pada:
    Hari, tanggal  : Sabtu, 2 Agustus 2003
    Tempat         : Gedung Sabuga - ITB Bandung
    Pukul          : 18.00 WIB - selesai
    Pendukung acara: Ari Wibowo, Glenn Fredly, Rio Febrian,
                     Rejoz 'the groove', Carlo Saba 'Kahitna',
                     Marthin Saba, Denny Saba (Denny / Didan),
                     kelompok Glorify the Lord Ensemble,
                     Breakthrough Mission Singapore (sebuah lembaga
                     rehabilitasi narkoba yang akan membuka rumah
                     sakit penanggulangan narkoba di daerah Sentoel)
                     dan Pdt. Stefanus Theophilus (ex. pecandu narkoba
                     kelas berat yang dibebaskan dan akhirnya
                     menemukan alasan untuk terus hidup).
    Tiket          : GRATIS, bisa di peroleh melalui e-mail ke
                     ==> egrace@cbn.net.id
                     (bila dari luar kota tiket bisa dikirim melalui
                     pos)

  Acara juga tidak tertutup bagi anak-anak muda non-Kristen yang
  mempunyai permasalahan serupa. Namun berhubung kapasitas gedung yang
  terbatas (hanya 4000 orang), panitia mengharapkan supaya para
  aktivis gereja (dan orang-orang Kristen yang tidak memiliki masalah
  seperti yang disebutkan di atas) untuk tidak ikut memenuhi acara ini
  (apalagi karena acara ini gratis), kecuali apabila Anda memang
  menemani mereka yang masuk dalam kategori target pengunjung di atas.
  Kesadaran para aktivis/committed Christian mengenai hal ini sudah
  merupakan suatu bentuk pelayanan tersendiri.

  Acara ini tidak berada di bawah naungan gereja tertentu mana pun!


*SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI ANDA-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT*

  Dari: <dwi handayati@>
  >Saya mendapat email ini dari teman saya dan saya tertarik dengan
  >kegiatan e-Konsel ini, kalau redaksi tdk keberatan, saya ingin tahu
  >lebih banyak lagi mengenai e-Konsel ini. Apakah ada alamat homepage
  >mengenai e-Konsel sehingga saya bisa mendapatkan informasi lebih?
  >Thanks!

  Redaksi:
  Untuk mengetahui lebih banyak tentang e-Konsel, Anda bisa berkunjung
  ke situs yang menaungi e-Konsel, yaitu Situs Christian Counseling
  Center Indonesia (C3I). Dalam Situs C3I ini, Anda bisa memperoleh
  banyak informasi seputar visi dan misi C3I dan mengapa e-Konsel
  diterbitkan. Selain itu Anda juga dapat memperoleh banyak bahan
  konseling. Untuk itu, silakan berkunjung ke menu-menu yang
  disajikan, antara lain: "Dasar Konseling", "Artikel", "Bimbingan
  Alkitab", "Online Books", dan "TELAGA". Nah, tunggu apa lagi,
  kunjungi segera alamat berikut ini:
  ==>   http://www.sabda.org/c3i/

  Untuk mengakses semua arsip edisi e-Konsel yang pernah diterbitkan,
  silakan berkunjung ke situs SABDA.org di alamat:
  ==>   http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/

  Kiranya informasi ini bisa menolong Anda dan selamat menjelajah!


e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL

                         STAF REDAKSI e-Konsel
                 Yulia, Ratri, Natalia, Purwanti, Kiky
                    PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                         Yayasan Lembaga SABDA
                     INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                          Sistem Network I-KAN
                      Copyright(c) 2003 oleh YLSA

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
  Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org>
  Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
  dapat dikirimkan ke alamat:             <owner-i-kan-konsel@xc.org>
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
  Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org
  Berhenti:     Kirim e-mail kosong:  unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org
  Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel
  ARSIP publikasi e-Konsel:  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org