Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/2659

e-Humor edisi 2659 (10-8-2020)

Doa yang Bermanfaat

e-Humor -- Edisi 2659/Agustus 2020
 
e-Humor Edisi 2659 | Agustus 2020

Shalom Sahabat e-Humor,

Menjadi orang yang memiliki etika dalam masyarakat membutuhkan pedoman dan proses. Ada aturan-aturan yang berlaku yang seharusnya diterapkan demi kebaikan bersama. Seperti tip bertamu yang baik dalam salah satu humor yang kami sajikan pada edisi kali ini. Kiranya dapat menghibur Saudara atau bahkan dapat Saudara praktikkan dalam kehidupan bersosial. Tuhan memberkati.

Mei

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Mei

BAHAN HUMOR Doa yang Bermanfaat Download Audio

Gambar: Anak dan Ibu

Johnny telah berkelakuan tidak baik dan dihukum di kamarnya. Setelah beberapa waktu, dia muncul dan memberi tahu ibunya bahwa dia sudah memikirkan tentang itu, lalu mendoakannya.

"Baik," kata ibunya senang. "Jika kamu memohon Tuhan untuk menolongmu agar bersikap baik, Dia akan menolongmu."

"Oh, aku tidak meminta Dia menolongku bersikap baik," kata Johnny. "Aku meminta Dia agar ibu mendukungku."

[Diterjemahkan dari: http://jokes.christiansunite.com/Prayer/Helpful_Prayer.shtml]


“Akan tetapi, ketika kamu berdoa, masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintunya, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi itu akan memberikan upah kepadamu.” Matius 6:6, AYT

Tip Menjadi Tamu yang Baik dan Benar Download Audio

1. Ketuk pintu.
Tentu rumah yang hendak didatangi, bukan pintu rumah yang lain. (Pintu poskamling atau pintu puskesmas, misalnya.)

2. Beri salam.
Kalau perlu, sambil berjabat tangan dan tersenyum. Ini permulaan yang baik. Jangan menemui tuan rumah dengan wajah tidak ramah. Apalagi pakai topeng.

Gambar: Bertamu

3. Sampaikan maksud dan tujuan.
Dalam rangka apa kunjungan tersebut? Jangan bikin bingung yang menjadi tuan rumah. Kalau tujuan jelas, niscaya hidangannya jelas.

4. Jangan minta macam-macam.
Tamu yang baik adalah tamu yang menerima apa yang disediakan tuan rumah. Bukan tamu yang tiba-tiba minta nasi goreng atau pisang rebus.

5. Jangan sungkan-sungkan.
Bila hidangan sudah di atas meja, jangan cuma dilihat-lihat saja. Airnya diminum. Kuenya dicicipi. Tidak perlu tanya, "Airnya boleh diminum apa tidak?"

6. Rasa malu itu perlu.
Paling tidak, jangan sampai bertamu sekaligus numpang makan siang, makan malam, menginap, mandi, dan sebagainya. Bedakan antara bertamu dan mengungsi.

7. Kapan-kapan berkunjung lagi.
Biasanya, tuan rumah akan bertanya, "Kapan ke sini lagi?" Jawab saja, "Kapan-kapan". Daripada bikin janji, tetapi tidak ditepati atau tiap hari bertamu (membuat rugi si tuan rumah).

[Diambil dari: e-Humor edisi 1893]


“Namun, apabila kamu diundang, duduklah di tempat yang paling belakang supaya ketika yang mengundang engkau datang, ia akan berkata kepadamu, 'Sahabat, pindahlah ke tempat yang lebih terhormat.' Dengan demikian, kamu akan mendapat penghormatan di hadapan orang-orang yang duduk makan bersama denganmu.” Lukas 14:10, AYT

KUIS HUMOR

Jawaban Kuis 447:
Pohon apakah yang dipanjat Zakheus agar dia dapat melihat Yesus?
Pohon ara (lihat Lukas 19:1-4)

Gambar: Zakheus memanjat pohon ara

Menurut keempat Injil, Yesus berziarah ke Yerusalem hanya beberapa kali selama hidup-Nya. Perjalanan dari kota kelahirannya, Nazaret, di Galilea Selatan ke Yerusalem bukanlah perjalanan yang mudah. Rute yang paling pendek, yang menelusuri kawasan pegunungan tengah, biasanya akan dihindari karena harus melewati daerah Samaria. Ditambah lagi, orang Yahudi bermusuhan dengan orang Samaria. Menurut Josephus Flavius, sejarawan Yahudi abad pertama, cukup sering peziarah Yahudi yang hendak berziarah ke Yerusalem diserang oleh orang Samaria. Maka dari itu, perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati dan penuh kasih kepada orang Yahudi (Lukas 10:30-37) sangat sulit diterima. Jadi, dari Nazaret, Yesus kemungkinan akan turun ke Lembah Sungai Yordan, mengikuti rute Sungai Yordan sampai ke Yerikho. Ini adalah wilayah yang sangat dikenal Yesus. Beberapa tahun sebelumnya, Dia pernah menjadi murid Yohanes Pembaptis yang pusat kegiatannya adalah di sekitar wilayah Lembah Sungai Yordan, termasuk Yerikho. Maka dari itu, dapat dimengerti ketika Yesus tiba di Yerikho, orang banyak menyambut Dia dengan begitu bersemangat. Mereka sudah mengenal Yesus cukup lama. Injil Lukas mengatakan bahwa kerumunan itu begitu padat sehingga seorang pemungut pajak yang bernama Zakheus harus memanjat sebatang pohon untuk dapat melihat-Nya. Kisahnya bisa kita baca dalam Lukas 19:1-10. Yang akan kita perhatikan kali ini adalah pohon yang dipanjat oleh Zakheus. Pohon ara (ay 4). Mengapa dia memilih untuk memanjat pohon ara? Jawaban yang sederhana adalah bahwa pohon ara biasanya cukup tinggi sehingga bisa memberikan pemandangan yang lebih baik. Akan tetapi, ada banyak pohon tinggi lain yang bisa dia gunakan. Yerikho dikenal dalam Alkitab sebagai "kota pohon kurma" (Ulangan 34:3). Mengapa Zakheus tidak memanjat pohon kurma saja, yang jumlahnya jauh lebih banyak? Ada beberapa kemungkinan jawaban yang bisa ditawarkan. Alasan pertama adalah bahwa pohon ara, sycamore, atau dalam bahasa Ibraninya, shikma, bukan pohon yang berasal dari tanah Israel. Dalam Alkitab, pohon ara terkait dengan dua daerah: Shephelah dan Mesir. Dalam 1 Tawarikh 27:28, dikisahkan bahwa Raja Daud menunjuk seorang pengawas untuk "pohon-pohon zaitun dan pohon-pohon ara" di Shephelah. Shephelah adalah daerah perbukitan yang berada di luar wilayah Yudea. Kemudian, dalam Mazmur 78:47, dikatakan bahwa Allah mematikan pohon anggur orang Mesir dengan hujan batu, dan pohon ara mereka dengan embun beku. Pohon ara memang pohon yang kuat, yang terkenal kayunya, tetapi cukup asing bagi bangsa Israel. Sepatutnya bahwa seorang pemungut cukai, seorang yang dipandang sebagai orang luar oleh orang Yahudi karena bekerja sama dengan penjajah Romawi, harus duduk di atas sebuah pohon yang sama asingnya dengan bangsa Roma. Namun, Yesus mau bergaul dengan orang yang terbuang secara sosial dan religius itu. Yesus memang dikenal sebagai seorang Guru yang suka berbagi makanan dengan pemungut cukai dan kaum buangan lainnya. Dia datang "bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa" (Lukas 5:32). Baca selengkapnya »
  • Penjawab yang benar dari pelanggan Publikasi e-Humor:
    • Loeta Lapoe Moekoe
    • Sarby Sahi
    • Feronica Se
    • Johannes Gondokusumo
    • Heffri Hutapea
    • Herlina
    • Nike Hiu
    • Gideon Borneo
  • Penjawab yang benar dari Fan Page e-Humor:
    • Harapan Damai Zega

Terima kasih kepada para pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis sebelumnya. Sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.

Pertanyaan Kuis 448: Di kota manakah mata Paulus dapat melihat kembali setelah Ananias menumpangkan tangan ke atasnya?

Kirim jawaban Anda maksimal 5 hari setelah menerima edisi ini. Nama-nama penjawab yang benar akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya.

Stop Press! Situs Penulis Literatur Kristen dan Umum, PELITAKU

Situs Pelitaku

Anda rindu menjadi penulis Kristen yang berdampak bagi dunia literatur Kristen dan umum?

Yayasan Lembaga SABDA mengajak Anda, yang rindu untuk menjadi penulis Kristen, baik masih awam maupun sudah ahli, untuk berkunjung ke situs PELITAKU!

Situs PELITAKU hadir dengan kerinduan untuk memperlengkapi setiap orang yang ingin mewarnai dunia penulisan sekuler dengan pesan-pesan kasih Kristus, serta menjadi wadah berbagi bagi para penulis Kristen, melalui artikel-artikel, tip dan trik, biografi, dsb. seputar dunia tulis menulis. Selain itu, situs PELITAKU juga menyediakan tempat, khususnya bagi para penulis Kristen pemula, untuk menerbitkan hasil tulisan-tulisannya.

Perlengkapi dan perkaya wawasan serta keterampilan menulis Anda di situs PELITAKU <https://pelitaku.sabda.org>! Tuhan Yesus memberkati.

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Humor.
Redaksi: Tim Humor
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2020 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org