Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/160

e-Buku edisi 160 (17-11-2015)

Memimpin PA (Pemahaman Alkitab) (I)

e-Buku -- Memimpin PA (Pemahaman Alkitab) (I)
Edisi 160/November 2015


DAFTAR ISI:
RESENSI 1: KAMU JUGA BISA YAKIN!
RESENSI 2: WIKICHURCH
TIP: PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

Salam kasih dalam Kristus,

Mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena bulan ini e-Buku genap 
berusia 10 tahun. Harapan kami, e-Buku dapat terus menyajikan bahan-
bahan yang berguna dan memberikan semangat bagi pembaca untuk terus 
menumbuhkan semangat belajar melalui membaca buku, baik untuk diri 
sendiri maupun orang-orang di sekitar kita.

Pada edisi ini, e-Buku menyajikan dua resensi buku yang dapat menjadi 
referensi bagi pemimpin kelompok PA. Melalui kedua buku ini, kita akan 
semakin menyadari pentingnya seorang pemimpin Kristen untuk memahami 
dasar-dasar iman Kristen secara mendalam dan mendorong semua anggota 
kelompok untuk membentuk kelompok-kelompok PA yang baru. Selain itu, 
kami juga menyajikan sebuah tip "Prinsip-Prinsip Belajar". Kiranya 
sajian kami menjadi berkat bagi Pelanggan.

Pemimpin Redaksi e-Buku,
Mei
< mei(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >


"Anda dapat melawan serbuan balatentara, tetapi Anda tak dapat menahan 
gagasan yang tiba tepat pada waktunya." -- Victor Hugo


                  RESENSI 1: KAMU JUGA BISA YAKIN!

Judul buku: Kamu Juga Bisa Yakin!
Judul asli: -
Penulis/Penyusun: Robby I. Chandra
Penerjemah: -
Editor: Lisa Suroso, Stephanie Leo, dan Mariani Sutanto
Penerbit: Young Leaders Indonesia
Ukuran buku: 20,8 x 14 cm
Tebal: 214 Halaman
ISBN: 978-979-19324-4-8
Buku Online: --
Download: --

Memberi pertangungjawaban tentang iman kita kepada setiap orang yang 
memintanya merupakan suatu keharusan bagi orang Kristen, seperti yang 
dinasihatkan Petrus dalam 1 Petrus 3:15. Sayangnya, tidak semua orang 
Kristen mengerti secara mendalam iman yang mereka peluk. Padahal 
syarat yang dibutuhkan untuk memberikan pertanggungjawaban adalah kita 
mengenal iman kita dan merasa yakin akan apa yang kita percayai. Kita 
bisa memenuhi syarat ini dengan banyak membaca firman Tuhan dan 
referensi-referensi biblika lainnya.

"Kamu Juga Bisa Yakin!" merupakan salah satu buku yang memberikan 
penjelasan tentang iman Kristen secara runtut dan sederhana. Seperti 
kita tahu, banyak subjek dalam kekristenan membutuhkan penjelasan yang 
mendalam dan rumit. Sementara itu, dilema yang dihadapi dalam konteks 
ini adalah jika subjek-subjek tersebut dipaparkan terlalu sederhana, 
pembaca akan mencemooh penulisnya terlalu naif; sebaliknya, jika 
dijelaskan terlalu rinci dan rumit, orang mengatakan penulis tidak 
peka dalam menolong pembaca yang sibuk dan tidak mempunyai banyak 
waktu untuk membaca. Namun, Robby I. Chandra, penulis buku ini, 
menjelaskan subjek-subjek tersebut secara sederhana sehingga sangat 
membantu, bahkan bagi orang-orang yang tidak belajar teologi Kristen. 
Dasar-dasar kekristenan seperti doktrin Allah, penciptaan, manusia, 
dosa, keselamatan, dan sebagainya dijelaskan secara mendalam, tetapi 
dalam diksi yang mudah dimengerti. Membaca buku ini akan mendorong 
Anda untuk memikirkan pertanyaan-pertanyaan sulit tentang kekristenan 
yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, sekaligus menjawab hal-hal 
yang mungkin selama ini Anda pertanyakan.

Meski buku ini cukup tebal, 214 halaman, Anda tidak akan bosan 
membacanya. Selain tata letak bukunya yang bagus, bahasa yang 
dipaparkan pun menarik dan tidak akan membuat Anda ingin berhenti 
membacanya. Pengalaman dan latar belakang pendidikan penulis jelas 
menjadi faktor penentu bagusnya buku ini, baik dari segi isi, 
kebahasaan, dan tata letaknya. Buku ini sangat cocok bagi kita yang 
ingin mengenal iman kita secara lebih mendalam sehingga kita juga 
dapat yakin dengan iman kita. Buku ini cocok juga bagi Anda yang 
melayani dalam satu kelompok Pendalaman Alkitab atau dalam persekutuan 
Kristen sebagai dasar pengajaran yang sederhana mengenai doktrin 
Kristen. Setelah kita "yakin" dengan iman kita, maka dengan "yakin" 
pula kita belajar dan bertumbuh bersama dalam persekutuan bersama 
dengan saudara seiman kita. Selamat membaca!

Peresensi: Berlin B.


                        RESENSI 2: WIKICHURCH

Judul buku: WikiChurch (Menjadikan Pemuridan yang Melibatkan, Memberdayakan, dan Berlipat Ganda)
Judul asli: WikiChurch
Penulis/Penyusun: Steve Murrell
Penerjemah: Mirma Respati
Editor: Dian Christine Fitriasari
Penerbit: ANDI, Yogyakarta 2014
Ukuran buku: 24 x 15,8 cm
Tebal: 177 halaman
ISBN: 978-979-29-3781-7
Buku Online: --
Download: --

Apakah Anda pernah mendengar tentang "WikiChurch"? Steve Murrell, 
penulis buku "WikiChurch", memberikan penjelasan mengenai hal ini 
secara lengkap. Berawal dari adanya Nupedia, sebuah ensiklopedia yang 
dikelola oleh Jimmy Wales dan Larry Sanger, akhirnya muncul pula 
Wikipedia, sebuah sistem pengumpan bagi Nupedia. Pengisi konten di 
Nupedia adalah para akademisi dan para profesional sehingga artikel-
artikel yang disajikan ditulis secara akademis dan profesional 
sehingga kuantitasnya tidak banyak. Setahun kemudian (tahun 2001), 
dengan adanya Wikipedia, para nonprofesional, nonakademisi, dan 
masyarakat awam akhirnya menulis artikel-artikel yang akan ditinjau 
oleh para akademisi di Nupedia. Dengan melibatkan banyak orang untuk 
menulis artikel di Wikipedia, sudah ada lebih dari tujuh belas juta 
artikel kontributor dari seluruh dunia mau bergabung.

Berdasar konsep kerja Nupedia dan Wikipedia inilah, akhirnya Steve 
mencetuskan adanya ide WikiChurch. Bagi Steve, banyak gereja saat ini 
hanya berperan sebagai Nupedia. Hanya orang-orang profesional yang 
dipercaya untuk memimpin penginjilan dan pemuridan, sedangkan jemaat 
biasa hanya diharapkan untuk selalu datang dan disiplin membayar, 
tetapi tidak dilibatkan dalam pelayanan. Berbeda dengan Wikipedia, 
yang akhirnya diadopsi konsepnya menjadi WikiChurch, yang menjadi 
salah satu strategi melayani Tuhan dengan memberdayakan orang-orang 
biasa untuk menyebarkan berita (Injil) terpenting ke seluruh dunia. 
Steve dan timnya sangat mementingkan pemuridan. Jadi, dalam melakukan 
pelayanan, mereka melakukannya dengan cara yang sama terus-menerus, 
yaitu melibatkan, menguatkan, memperlengkapi, dan memberdayakan orang-
orang. Selain itu, Steve juga berpesan bahwa jika kita tidak 
memberdayakan generasi berikutnya dengan suatu cara saat ini, kita 
akan kehilangan mereka.

Dalam buku ini, penulis tidak hanya menjelaskan mengenai WikiChurch 
saja, tetapi juga perjalanan pelayanannya bersama dengan istrinya, 
Deborah, dan pengalaman dia ketika harus berbicara di depan banyak 
"raksasa rohani" tentang hal yang Tuhan sudah lakukan di gerejanya. 
Pada bagian akhir buku ini terdapat kesimpulan yang sangat menarik. 
Penulis menekankan bahwa kita harus menjadi murid dan kita harus mau 
memuridkan. Dengan kata lain, kita harus mengikut Yesus dan kita harus 
menolong orang lain untuk mengikuti-Nya. Hal menarik lainnya adalah 
dalam setiap pembahasan selalu ada penekanan, dan penekanan itu 
ditulis ulang oleh penulis dengan ukuran huruf yang lebih besar dan 
dipertebal sehingga mudah dibaca.

Peresensi: Santi T.


                     TIP: PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

Prinsip-prinsip belajar mencakup:

A. Motivasi

Hadiah dapat mendorong (memotivasi) untuk berusaha lebih giat. Namun, 
di samping hadiah, ada hal-hal lain yang dapat mendorong belajar 
antara lain:
1. Ingin mendapatkan pujian.
2. Ingin melebihi teman-temannya.
3. Tahu pentingnya pelajaran untuk dirinya sendiri.
4. Takut mendapat malu.
5. Takut hukuman.

B. Perhatian

Pelajaran tidak dapat masuk bila pikiran-pikiran kita penuh dengan 
masalah-masalah lain. Oleh sebab itu, selesaikan masalah-masalah itu 
terlebih dahulu di luar kelas.

C. Pengertian

Usahakanlah sebelum menghafalkan suatu hal, Anda mengerti hal itu 
terlebih dahulu. Cara-cara untuk dapat mengerti sesuatu hal atau 
pelajaran antara lain:

1. Bertanya kepada teman (orang lain).
2. Usahakan:
a. Menganalisa dari macam-macam segi.
b. Menyajikan dengan skema-skema atau gambar-gambar.
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri: "Mengapa 
   tidak begini atau begitu?",
3. Membuat "mneumotekhnik" (jembatan keledai).

Contoh: PANCASILA bisa disingkatkan dengan TUMANSARAS (TU MAN SA RA 
S), singkatan dari:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam 
   permusyawaratan/perwakilan.
e. Keadilan sosial.

D. Belajar dengan Berbuat

Ini adalah belajar yang paling efektif. "Learning by doing."

Aktivitas Siswa                 Hasil
a. Mendengar                     15%
b. Ditambah melihat              55%
c. Ditambah berbuat              90%

(Contoh: Praktik membongkar "mesin" dengan diperlihatkan.)

Belajar di rumah: Jangan hanya dengan membaca saja, tetapi cobalah 
menuliskan apa yang dikatakan oleh guru (dosen).

E. Ulangan

"Repetitio meter studiorum est", artinya: mengulang adalah induk 
daripada belajar. Artinya, perlu mengulang garis-garis besar 
pelajaran.

Contoh: Dua kali belajar dalam waktu 6 jam lebih baik daripada 6 jam 
belajar terus-menerus. Untuk praktisnya, tenggang waktu kira-kira satu 
jam cukup baik. Misalnya, pada waktu tiduran, kenangkanlah apa yang 
telah dipelajari.

F. Latihan Ekspresi (memahami pelajaran, tetapi sukar dalam 
   menyatakannya)

1. Buatlah ringkasan-ringkasan dan mengulang-ulang menuliskan kembali 
   ringkasan itu.
2. Ceritakan kembali kepada rekan-rekan Anda.
3. Adakan tanya jawab dengan sesama teman. Kalau itu matematika, 
   kerjakanlah soal-soal dengan dalil-dalil atau rumus-rumus yang 
   telah diajarkan.
4. Gambarkan kembali dengan skema atau gambar.

G. Hambatan

Dalam menghadapi ujian:

1. Jauhkanlah perasaan-perasaan yang menghambat seperti takut, benci, 
   malu, marah, rasa jengkel, dan perasaan negatif lainnya.
2. Konsentrasikanlah jiwa/pikiran pada pelajaran. Bila waktu ujian 
   sudah dekat, jangan berusaha memasukkan pengetahuan baru. Boleh 
   juga belajar sampai hampir masuk ruangan, tetapi itu mengenai hal-
   hal yang telah dipelajari. Jadi, sifatnya hanya mengulang saja.

H. Belajar di Sekolah

Adapun hal-hal yang dituntut dari para siswa sebagai berikut:
1. Sikap terbuka terhadap penjelasan-penjelasan guru. Sifat menutup 
   diri dapat timbul karena tidak suka kepada guru yang bersangkutan. 
   Contoh: Karena sifat-sifat guru kurang disenangi.
2. Mengetahui tujuan pendidikan sekolahnya.
3. Mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran mengenai mata pelajaran 
   yang akan diajarkan. Ketahuilah meskipun sedikit, hal ini akan 
   mempermudah penangkapan pelajaran.
4. Dalam menerima pelajaran harus penuh minat dan perhatian.
5. Dalam menerima pelajaran selalu kritis.

Kita perlu mengetahui bahwa ada 3 sikap:

a. Sikap tak percaya: Tidak percaya atas penjelasan-penjelasan guru 
   karena curiga.
b. Sikap menerima bulat-bulat -- menelan mentah-mentah.
c. Sikap kritis -- sikap terbuka selama itu masuk akal dan minta 
   penjelasan atau mendebat bila meragukan atau tidak masuk akal.

6. Selalu memiliki rasa ingin tahu dan ingin mendapat.
7. Tidak malu bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas. Buanglah 
   sifat pemalu, tetapi jangan menonjolkan diri. Hal-hal yang 
   ditanyakan adalah hal-hal yang benar-benar diragukan.
8. Selalu berusaha mencapai nilai yang setinggi-tingginya.
9. Aktif lahir dan batin.

Ada 3 Cara Mengikuti Pelajaran

a. Cara Stenografis: Menulis semua penjelasan guru tanpa satu kata 
   yang terlewatkan. Selalu buat singkatan, misalnya: tertentu --
   dengan ttt.
   - Keuntungannya: Semua yang diberikan dapat diterima/dipahami.
   - Kerugiannya: Tidak punya waktu untuk mengasimilasikan (mengolah). 
     Jadi, hanya sebagai "tape recorder" saja.
b. Mengambil pokok-pokoknya saja:
   - Keuntungannya: Dapat mengambil intisari pelajaran.
   - Kerugiannya: Saat ujian, sering kehilangan detailnya.
c. Meringkas kalimat-kalimat: Boleh pilih salah satu. Cara yang 
   beruntung ialah: Belajar bersama dengan ketiga tipe itu.

10. Di rumah/di asrama, hasil kuliah diulangi kembali walaupun hanya 
    dibaca sekali saja. Tujuannya adalah supaya kita mendapat gambaran 
    yang lebih mendalam.

I. Belajar di Asrama atau Rumah

Pertama-tama, pilihlah waktu dan tempat yang tetap. Tempat belajar 
harus enak/nyaman. Meja dan tempat duduk cukup nyaman supaya ada 
konsentrasi/perhatian. Penerangan cukup dan sinarnya tidak langsung 
(pakai bohlam listrik yang buram).

J. Kalau Perlu dengan Diiringi Musik

Yang baik untuk penyerta dalam belajar ialah musik yang lambat (slow) 
dan itu pun hanya instrumentalia.
Perlu diingat: Dalam belajar, tidak perlu terus-menerus. Harus ada 
waktu istirahat untuk pengendapan apa yang dipelajari.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Memakan Roti Hidup
Alamat URL: http://marryhot.blogspot.com/2015/05/prinsip-prinsip-belajar.html
Judul artikel: Prinsip-Prinsip Belajar
Penulis artikel: Drs. R.I. Suhartini
Tanggal akses: 5 Juni 2015


DARI MEJA REDAKSI: UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN UNTUK E-BUKU

1. Mei (Pemimpin Redaksi e-Buku)

Mengucap syukur atas kebaikan Tuhan, tepat pada bulan ini publikasi e-
Buku sudah menerbitkan edisi-edisi selama 10 tahun. Selama 10 tahun 
tersebut, saya merupakan bagian kecil dari terbitnya publikasi e-Buku 
karena saya baru bergabung sebagai redaksi e-Buku kurang lebih satu 
tahun terakhir. Namun, saya sungguh bersyukur atas kepercayaan dan 
kesempatan ini. Selamat ulang tahun e-Buku, tetap semangat untuk 
segenap redaksi dalam mempersiapkan setiap edisi, dan terima kasih 
kepada semua kontributor yang berperan serta dalam memberikan resensi-
resensi buku, artikel, tip, dll.. Terus semangat melayani Tuhan, ya!

2. S. Setyawati (Staf Redaksi e-Buku)

Selamat Ulang Tahun Publikasi e-Buku!

Wah, tahun ini publikasi e-Buku sudah berusia 10 tahun. Selamat 
berulang tahun ya, e-Buku. Saya sebagai staf e-Buku sangat bersyukur 
atas pertolongan Tuhan sehingga publikasi e-Buku bisa terus menyajikan 
informasi penting terkait dengan buku-buku Kristen yang berkualitas 
dan hal-hal lain terkait dengan budaya membaca. Walaupun tantangan 
akan selalu ada, jangan patah semangat. Terus maju, e-Buku! Pastikan 
generasi yang akan datang tetap gemar membaca buku dan bacaan Kristen 
lain yang bermutu. Tuhan Yesus menopang dan memimpin.

3. Amidya (Staf Redaksi e-Buku)

Selamat ulang tahun Publikasi e-Buku!

Tidak terasa publikasi e-Buku sudah berusia 10 tahun, usia yang mulai 
menginjak remaja. Kiranya perayaan ulang tahun yang ke-10, e-Buku 
semakin memberikan referensi buku terbaik dan menggugah minat 
pelanggan untuk gemar membaca buku. Selain itu, mari kita bersama-sama 
mendorong generasi muda sekarang ini untuk giat membaca karena buku 
adalah jendela dunia.

Tuhan Yesus memberkati selalu. e-Buku Jaya!


Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: Mei, S. Setyawati, dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org