Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/139

e-Buku edisi 139 (18-2-2014)

Tokoh Kristen (II)

==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================

e-Buku -- Tokoh Kristen (II)
Edisi 139/Februari 2014

DAFTAR ISI:
RESENSI 1: FROM EMPTYNESS TO THE FULLNESS OF HIM
RESENSI 2: RIWAYAT HIDUP SINGKAT TOKOH-TOKOH DALAM SEJARAH GEREJA
ARTIKEL: RAGAM MANFAAT MEMBACA
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!

Shalom,

Sahabat e-Buku, tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih 
seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya 
(Yohanes15:13). Itulah kasih Allah kita. Melalui kasih Allah juga,
seseorang yang senantiasa berpegang pada kebenaran Injil akan 
dipakai-Nya menjadi alat bagi kemuliaan nama-Nya. Dua buah resensi
buku tentang kisah tokoh gereja dan kesaksian seorang tokoh Kristen
dalam edisikali ini kiranya dapat menjadi pilihan buku untuk Anda
baca. Selain itu, jangan lewatkan artikel tentang ragam manfaat
membaca yang telah kami siapkan. Selamat menyimak. 
Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Buku,
Adiana
< ade(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >


"Berpikirlah sebelum Anda berbicara. Bacalah sebelum Anda berpikir." 
                          (Fran Lebowitz)


RESENSI 1: FROM EMPTYNESS TO THE FULLNESS OF HIM

Judul buku      : From Emptyness to The Fullness of Him
                  (Dari Kejatuhan Menuju Kemuliaan)
Judul asli      : --
Penulis/Penyusun: Lenijati Joerg
Penerjemah      : --
Editor          : --
Penerbit        : ANDI, Yogyakarta 2006
Ukuran buku     : 19 x 12 cm
Tebal           : 180 halaman
ISBN            : 979-763-441-8
Buku Online     : --
Download        : --

Lenijati Joerg menceritakan kisah perjalanan hidupnya sendiri dalam 
bukunya yang berjudul "From Emptyness to The Fullness of Him". 
Lenijati Joerg adalah seorang misionaris dan pendiri panti asuhan Kids 
Refuge East Timor Dilli. Sesuai dengan judulnya, dari kehampaan menuju 
kepenuhan di dalam Dia, kehidupan Lenijati Joerg dimulai dari masa 
remajanya yang sudah penuh dengan luka. Ia beberapa kali diminta 
menggugurkan kandungannya, bahkan oleh orang tuanya sendiri, ia pernah 
disiksa oleh suaminya, ia pernah pergi seorang diri ke luar negeri, ia 
harus bekerja keras untuk bertahan hidup. Dan, ketika kehidupannya 
sudah cukup mapan dan memutuskan untuk menikah kembali, suaminya malah 
mengkhianatinya.

Semua kisah yang dituliskan dalam buku ini menjelaskan bagaimana Ibu 
Lenijati tetap merasakan kehampaan hidup tanpa Tuhan walaupun ia sudah 
hidup dalam kemapanan. Kehampaan inilah yang justru membawanya kepada 
hati yang begitu penuh dengan belas kasihan untuk memberitakan Injil 
ke seluruh tempat, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia, di mana 
pun Tuhan menempatkannya. Cerita yang mengalir dan bahasa yang 
sederhana membuat buku ini bisa saja diselesaikan dalam satu kali 
baca. Beberapa foto yang dilampirkan oleh penulis juga menolong 
pembaca seolah mengenal penulis lebih dekat. Buku ini bisa dibaca oleh 
siapa saja yang rindu melihat pekerjaan-pekerjaan Allah yang sungguh 
nyata dalam kehidupan setiap pribadi di dunia ini.

Peresensi: Adiana


RESENSI 2: RIWAYAT HIDUP SINGKAT TOKOH-TOKOH DALAM SEJARAH GEREJA

Judul buku      : Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah
                  Gereja
Judul asli      : --
Penulis/Penyusun: Dr. F. D. Wellem, M.Th
Penerjemah      : --
Editor          : --
Penerbit        : BPK Gunung Mulia, Jakarta 2003
Ukuran buku     : --
Tebal           : 205 halaman
ISBN            : 979-687-138-6
Buku Online     : http://books.google.co.id/books?id=TCLsgM1LmPgC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
Download        : --

Buku "Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja" ini 
berisi kisah 150 tokoh Kristen masa lalu yang mempunyai peran penting 
dalam sejarah gereja. Dalam buku ini, Anda dapat menemukan beberapa 
nama tokoh yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda, 
seperti John Calvin, John Wesley, Dietrich Bonhoeffer, dan lain 
sebagainya. Mereka tidak selalu mengalami kisah hidup yang mulus, 
mereka juga pernah mengalami kegagalan, bahkan jatuh ke dalam dosa. 
Petrus Abelardus, misalnya, hubungan cintanya pernah menghalanginya 
menjalani panggilannya sebagai seorang teolog dan pengajar. Lain lagi 
dengan John Calvin. Ia dipaksa oleh orang tuanya mengambil sekolah 
hukum dan menjadi seorang ahli hukum, tetapi studi hukumnya ini justru 
telah memengaruhinya dalam usaha pembaruan dan penataan gereja 
reformasi yang dipimpinnya. Buku ini membukakan banyak hal kepada para 
pembaca tentang kehidupan para tokoh yang tetap berpegang pada 
kebenaran Injil, walaupun banyak dari mereka harus mengalami penolakan 
dan penderitaan demi imannya kepada Yesus Kristus.

Selain dalam versi cetak, Anda juga dapat membaca dan menyimak buku 
ini secara online. Akan tetapi, dalam versi online, Anda hanya dapat 
membaca 31 dari 150 nama tokoh yang dibahas dalam buku cetak. Buku ini 
sangat menarik dan bermanfaat bagi kita sebagai umat kristiani karena 
dapat menambah wawasan kita tentang tokoh-tokoh Kristen dunia, yang 
kehadirannya telah memengaruhi gereja masa kini.

Peresensi: Adiana


                  ARTIKEL: RAGAM MANFAAT MEMBACA

Banyak manfaat lain yang dapat diperoleh dari membaca daripada sekadar 
mendapat pengetahuan. Mau tahu apa sajakah manfaat membaca yang lain?

1. Melatih otak.

Membaca buku melatih pikiran kita. Membaca akan menjaga otot-otot otak 
dalam bentuk yang sempurna. Ketika membaca, kita berpikir melebihi 
hal-hal yang ada di pemikiran kita. Hal ini membuat kita menjadi lebih 
cerdas. Sayangnya, seperti halnya olahraga fisik, membaca juga 
mengharuskan kita untuk konsisten agar bisa menuai hasilnya.

2. Membunuh stres.

Stres menjadi kekhawatiran utama bagi para pekerja keras. Kekayaan 
bahasa dari bahan bacaan memiliki kemampuan untuk menenangkan kita dan 
menghilangkan stres. Terutama membaca buku fiksi sebelum tidur 
dianggap menjadi cara yang bagus untuk mengusir stres.

3. Memperbanyak kosakata.

Ketika membaca bahan dari genre yang berbeda, kita akan menemukan 
begitu banyak kata yang belum pernah kita temukan dalam kehidupan 
sehari-hari. Kita tidak perlu melihat ke dalam kamus setiap kali 
menemukan kata baru, kita bisa mencoba menyimpulkan arti dari kata 
tersebut dengan membaca konteks kata lain dalam kalimat. Dengan cara 
ini, membaca buku akan meningkatkan kosakata kita dan meningkatkan 
ejaan. Secara langsung juga memengaruhi cara berbicara dan 
berkomunikasi.

4. Melindungi dari penyakit Alzheimer.

Membaca secara langsung meningkatkan kapasitas otak. Saat membaca, 
otak kita akan dirangsang. Rangsangan ini secara teratur membantu 
menangani masalah seperti penyakit Alzheimer. Penelitian telah 
menunjukkan bahwa terlibat dalam aktivitas yang melatih otak, seperti 
membaca buku atau majalah, mengisi TTS, dapat menunda atau mencegah 
hilangnya memori. Menurut penelitian, kegiatan ini merangsang sel-sel 
otak saling berhubungan dan berkembang.

5. Meningkatkan keyakinan.

Membaca buku membuat kita lebih percaya diri tentang pengetahuan dan 
keterampilan berkomunikasi. Bila kita memiliki pegangan yang kuat pada 
materi yang sedang dibicarakan, kemampuan presentasi kita akan 
terlihat. Semua orang akan memandang kita atas pengetahuan yang 
mendalam dan informasi yang benar tentang materi tersebut. Tentu saja, 
ini akan mengangkat harga diri kita. Apalagi kalau materi dari bahasa 
Inggris, kita akan menjadi lebih persuasif, cerdas, dan pandai 
berbicara.

6. Membuat kita lebih kreatif.

Satu-satunya cara untuk menjadi lebih kreatif adalah mengekspos diri 
sendiri dalam berbagai ide. Mulailah membaca buku-buku agar lebih 
kreatif di tempat kerja atau di rumah. Kegiatan membaca melatih kita 
untuk memiliki pikiran yang aktif dan terbuka.

7. Mengembangkan pola tidur sehat.

Bila kita terbiasa membaca sebelum tidur, kebiasaan ini menjadi 
semacam alarm bagi tubuh sehingga mengirimkan sinyal bahwa sudah 
waktunya untuk tidur. Akhirnya, itu akan membantu kita untuk bisa 
tidur nyenyak, dan bangun segar di pagi harinya.

8. Meningkatkan proses berpikir.

Membaca buku mengharuskan kita berpikir dan membayangkan banyak detail 
seperti karakter, alur cerita, dll.. Kita juga harus berpikir lebih 
untuk menyimpulkan banyak hal saat membaca. Inilah yang membantu 
meningkatkan proses berpikir kita. Kebiasaan membaca menginduksi otak 
untuk lebih aktif dan siap untuk menyerap lebih.

9. Meningkatkan konsentrasi.

Pikiran para pembaca biasanya lebih terkonsentrasi dan fokus. Karena 
fokus ini, pembaca memiliki kemampuan untuk lebih penuh perhatian dan 
praktis dalam kehidupan. Juga mengembangkan objektivitas dan 
keterampilan pengambilan keputusan.

Jadi, jangan habiskan waktu berjam-jam hanya menonton TV dan bermain 
game komputer saja, tetapi habiskan waktu untuk membaca. Bukan hanya 
menyegarkan otak kita saja, membaca juga akan memberi kita pandangan 
yang lebih besar terhadap kehidupan.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs        : Intisari
Alamat URL        : http://intisari-online.com/read/membaca-bikin-kita-lebih-kreatif
Judul asli artikel: Membaca Bikin Kita Lebih Kreatif
Penulis artikel   : K. Tatik Wardayati
Tanggal akses     : 28 November 2013


       STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan 
Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas PASKAH 
2014. Kelas diskusi Paskah mempelajari tentang arti Paskah dalam 
Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Secara khusus, kelas ini 
membahas mengenai isu-isu kebangkitan Yesus Kristus dan maknanya bagi 
kehidupan Kristen.

Kelas diskusi ini akan dilaksanakan melalui milis (email) selama 1 
bulan (3 Maret -- 8 April 2014). Bagi Bapak/Ibu yang mengikuti kelas 
diskusi ini, silakan mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < 
kusuma(at)in-christ.net >. Kami tunggu!


Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: Adiana, S. Setyawati, dan Ryan
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org