Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/119

e-Buku edisi 119 (28-3-2013)

Teologi Praktika (II)

==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================

e-Buku -- Hidup Kristen (II)
Edisi 119/Maret 2013

Shalom,

Kehidupan Kristen tidak pernah lepas dari masalah. Tidak peduli jenis 
kelamin, kekayaan, dan status sosial kita, masalah tetap mendatangi 
tiap-tiap orang dengan jenis dan porsi yang berbeda-beda. Bahkan, 
masalah yang dihadapi bukan hanya berhubungan dengan kebutuhan hidup, 
melainkan juga kehidupan rohani. Intinya, dalam menjalani kehidupan 
Kristen, kita tidak hanya harus menjaga pertumbuhan iman dan rohani 
kita, tetapi juga menjaga sikap, pikiran, dan hati yang sesuai dengan 
kebenaran firman Tuhan. Kita perlu menyadari bahwa orang Kristen bukan 
hanya dipanggil untuk percaya, melainkan juga untuk menjadi saksi 
kasih Tuhan Allah melalui kehidupan kita.

Dengan tema yang sama dengan edisi sebelumnya, edisi e-Buku 119 ini 
masih menghadirkan resensi-resensi buku yang dapat Anda jadikan 
referensi dalam mewujudkan kehidupan Kristen yang semakin berbuah. 
Adapun buku yang kami resensi berjudul "Melangkah Dengan Iman" dan 
"Terobosan Hidup". Karena minggu ini kita akan merayakan Paskah, e-
Buku juga menghadirkan sebuah renungan Paskah untuk Anda. Selamat 
membaca dan selamat menyongsong Paskah 2013. Kebangkitan-Nya 
menghidupkan kita yang percaya kepada-Nya. Tuhan memberkati.

Staf Redaksi e-Buku,
Sigit
< http://gubuk.sabda.org/ >


"Buku yang membantu anak untuk membentuk kebiasaan membaca, untuk 
membuat kegiatan membaca sebagai salah satu dari kebutuhannya yang 
terdalam dan berkelanjutan adalah buku yang baik untuknya." (Maya 
Angelou)


           RENUNGAN: BELAJAR KETAATAN DAN DISEMPURNAKAN

"Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa 
yang telah diderita-Nya." (Ibrani 5:8)

"Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah -- yang bagi-Nya dan oleh-
Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang membawa banyak orang 
kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka 
kepada keselamatan, dengan penderitaan." (Ibrani 2:10)

Di dalam Alkitab, kitab yang mengatakan bahwa Kristus "belajar 
ketaatan" melalui penderitaan, dan bahwa Ia "disempurnakan" melalui 
penderitaan, juga mengatakan bahwa Ia "tidak berdosa". Dalam segala 
hal [Kristus], "sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak 
berbuat dosa." (Ibrani 4:15)

Ini merupakan pengajaran Alkitab yang konsisten. Kristus tidak 
berdosa. Meskipun Ia adalah Anak Allah yang ilahi, Ia benar-benar 
manusia dengan segala godaan, hasrat, dan kelemahan fisik. Ada 
kelaparan (Matius 21:18), kemarahan dan kesedihan (Markus 3:5), dan 
penderitaan (Matius 17:12). Akan tetapi, hati-Nya sangat mengasihi 
Allah dan Ia mempraktikkan kasih itu dengan konsisten: "Dia tidak 
berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya." (1 Petrus 2:22)

Oleh karena itu, ketika Alkitab mengatakan bahwa Yesus "belajar 
ketaatan melalui apa yang diderita-Nya", tidak berarti bahwa Ia 
belajar untuk berhenti dari ketidaktaatan. Pernyataan itu berarti 
bahwa melalui setiap pencobaan baru, Yesus belajar dalam praktik --
dan dalam penderitaan -- apa yang dimaksud dengan menaati. Jika 
dikatakan bahwa Ia "disempurnakan melalui penderitaan", itu tidak 
berarti bahwa Ia membuang cacat cela setahap demi setahap. Itu berarti 
bahwa Ia sedikit demi sedikit menggenapi kebenaran sempurna yang harus 
Ia miliki untuk menyelamatkan kita.

Itulah yang Yesus katakan saat Ia dibaptis. Ia tidak perlu dibaptis 
karena Ia orang berdosa. Sebaliknya, Ia menjelaskan kepada Yohanes 
Pembaptis, "karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh 
kehendak Allah." (Matius 3:15)

Intinya adalah, jika kehidupan Anak Allah dari inkarnasi sampai ke 
salib tanpa ada godaan dan penderitaan untuk menguji kebenaran dan 
kasih-Nya, Ia tidak layak menjadi Juru Selamat bagi manusia yang jatuh 
ke dalam dosa. Penderitaan-Nya tidak hanya menahan murka Allah. 
Penderitaan-Nya juga menggenapi kemanusiaan-Nya yang sejati dan 
memampukan-Nya memanggil kita saudara-saudari (Ibrani 2:17). (t/Jing 
Jing)

Diterjemahkan dari:
Judul buku: The Passion of Jesus Christ
Judul artikel: To Learn Obedience and Be Perfected
Penulis: John Piper
Penerbit: Crossway Books, Wheaton 2004
Halaman: 24 -- 25


               RESENSI 1: MELANGKAH DENGAN IMAN

Judul buku: Melangkah Dengan Iman
Judul asli: Walk on Water, Pete
Penulis/Penyusun: Luis Palau
Penerjemah: Ny. Lanny Rajoe
Editor: --
Penerbit: YAKIN, Surabaya
Ukuran buku: 12,5 x 18,5 cm
Tebal: 88 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --

Hidup Kristen bukan sekadar identitas, namun memiliki makna dan 
tanggung jawab yang lebih besar. Banyak tokoh Alkitab memberikan 
inspirasi dan teladan kepada orang Kristen, salah satunya adalah 
Petrus. Siapa yang tidak tahu Petrus? Ia adalah salah satu murid 
Kristus yang sangat dikasihi dan rasul yang telah mati karena Injil. 
Pelayanan Petrus memiliki dampak yang sangat luar biasa. Pada masa 
pelayanannya, ia telah melakukan banyak pelayanan bagi Tuhan dan 
membawa banyak orang untuk percaya kepada Yesus. Bahkan, setelah ia 
mati, semangat pelayanan dan imannya kepada Kristus masih menjadi 
inspirasi bagi orang-orang Kristen pada masa sekarang.

Tidak sedikit penulis Kristen yang menulis tentang kehidupan Petrus 
dan perjalanan imannya. Salah satunya adalah buku yang berjudul 
"Melangkah Dengan Iman", yang ditulis oleh Luis Palau. Buku ini 
memberikan penjelasan yang cukup panjang tentang riwayat kehidupan 
Kristen Rasul Petrus. Dalam buku ini, Luis Palau memberikan 
penjelasannya secara sistematis dan cukup mendetail. Meskipun buku ini 
sudah lama diterbitkan, namun kisah kehidupan Kristen yang dikupas 
dalam buku ini masih bisa digunakan sebagai bentuk pembelajaran hidup, 
dan membuka paradigma pembaca dalam menjalani hidup sebagai seorang 
Kristen. Sebagaimana Allah telah mengerjakan begitu banyak dalam hidup 
Petrus, Ia pun dapat berbuat hal yang sama kepada kita. Mari kita 
menjalani hidup dengan iman dalam Kristus.

Peresensi: Sigit


                    RESENSI 2: TEROBOSAN HIDUP

Judul buku: Terobosan Hidup
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Hosea Kurniawan Budhi
Penerjemah: --
Editor: Kristihandari; Stefanus Rahoyo
Penerbit: ANDI, Yogyakarta 2004
Ukuran buku: 12,2 x 19,1 cm
Tebal: 131 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Sumber: --

Proses kehidupan di dunia ini sebenarnya memberikan banyak kesempatan 
kepada kita untuk belajar, entah belajar secara kognitif/rasionalis, 
maupun secara rohani dan emosi. Dengan demikian, masing-masing orang 
memiliki pengalaman bagaimana menjadi orang yang semakin baik dari 
hari ke hari. Akan tetapi, fakta terkadang cukup memprihatinkan. 
Pasalnya, ada juga beberapa atau bahkan banyak orang yang tidak mau 
belajar sehingga mereka terus-menerus hidup dalam kegagalan dan 
keputusasaan. Jika demikian, bagaimana mungkin ia dapat menjalani 
hidup yang benar dan berbuah seperti yang Tuhan kehendaki bagi umat-
Nya?

Tuhan menghendaki umat-Nya hidup dalam keberhasilan. Namun, 
keberhasilan yang dimaksud tidak sama seperti standar keberhasilan 
dunia. Keberhasilan secara Kristen mencakup kemampuan seseorang untuk 
bangkit setelah gagal, tetap berdiri setelah jatuh karena memandang 
kepada kuasa Kristus, dan tetap tekun menjalankan hidup yang 
mencerminkan kasih Kristus. Lalu, bagaimana cara mewujudkan 
keberhasilan dalam hidup Kristen? Buku karya Hosea Kurniawan Budhi 
yang berjudul "Terobosan Hidup" ini, dapat menjadi referensi bagi Anda 
yang ingin memiliki kehidupan Kristen yang bermakna. Dalam buku ini, 
secara tersirat penulis mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus yang kita 
sembah adalah Allah yang turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan 
bagi kita. Penjelasan akan hal ini dapat Anda temukan dalam empat bab 
pertama. Selanjutnya, penulis mengingatkan kita bahwa kita memiliki 
bagian untuk dikerjakan demi tercapainya kehidupan Kristen yang lebih 
baik. Hal ini dijelaskan dalam tiga bab terakhir. Penggunaan bahasa 
yang sederhana dalam buku ini menolong pembaca untuk memahami uraian 
penulis. Selain itu, penulis juga memberikan banyak ilustrasi dari 
penjelasan yang disampaikannya.

Anda ingin mengalami terobosan dalam kehidupan kekristenan Anda? 
Teruslah menggali firman Tuhan dan bacalah buku ini sebagai referensi.

Peresensi: S. Setyawati


                 STOP PRESS: PUBLIKASI E-PENULIS

Apakah Anda senang meningkatkan kemampuan tulis-menulis?

Apa modal utama seorang penulis dalam meningkatkan kemampuan tulis-
menulis? Apalagi kalau bukan bacaan berkualitas seputar dunia 
kepenulisan? Sejak tahun 2004, situs Pelitaku dan publikasi elektronik 
e-Penulis telah melayani ribuan pengunjung situs dan pelanggan 
publikasi dengan beragam artikel tentang literatur Kristen dan umum, 
kiat penulisan, kaidah penggunaan Bahasa Indonesia, tokoh penulis 
serta ulasan situs-situs kepenulisan secara GRATIS!

Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah berlangganan publikasi e-Penulis
secara GRATIS dengan mengirimkan email kosong ke:

==> < subscribe-i-kan-Penulis@hub.xc.org >

Kunjungi juga situs Pelitaku di:

==> < http://pelitaku.sabda.org/ >

Selamat menikmati pelayanan kami dan teruslah berkarya!


Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Amy G., dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org