Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/21

e-Buku edisi 21 (19-7-2007)

Okultisme

________________________________e-BUKU________________________________
                     Berbagi Berkat Melalui Buku
                             21/Juli/2007
______________________________________________________________________

  Editorial         : Okultisme
  Resensi Buku      : 1. Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan,
                         LK3
                      2. Hancurkan Kuasa Iblis Dalam Hidup Anda,
                         Yayasan ANDI dan OC International
                      3. Kemuliaan Setiap Hari, Bethlehem Publisher
                      4. Menjadi Bejana Kemuliaan, Yayasan ANDI
                      5. Spiritual House Cleaning, Yayasan ANDI
  Artikel Buku      : Teknik Asyik Membuat Resensi Buku
  Kesaksian Buku    : Okultisme
  Edisi Agustus     : Misi
  Penerbit Edisi Ini
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam kasih,

  Suka tidak suka, kepercayaan kepada nasib, peruntungan, spiritisme,
  dan jenis okultisme lainnya masih mewarnai kehidupan orang Kristen
  dewasa ini. Para muda-mudi banyak yang gemar melirik ramalan nasib,
  sedang yang tua masih memegang jimat-jimat. Kondisi ini menunjukkan
  betapa orang-orang Kristen masih banyak yang belum menyadari atau
  mengenali permainan Iblis yang memikat, mengikat, dan membinasakan
  itu.

  Tidak ada jalan lain selain bergiat diri dalam pengenalan akan
  Kristus dan firman-Nya. Semakin kita mengerti firman-Nya, semakin
  kita mengenal perangkap Iblis itu. Sejumlah orang telah Tuhan pakai
  pula untuk memaparkan sejumlah hal menyangkut okultisme. Tidak ada
  salahnya bila kita membaca tulisan-tulisan mereka sebagai bahan
  pengaya kebenaran Alkitab yang kita baca. Beberapa di antaranya
  disajikan di e-Buku kali ini. Silakan simak resensi singkatnya.

  Pimpinan redaksi e-Buku,
  Puji Arya Yanti

          ".... Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya,
     yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu."
              < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Yoh+3:8 >
______________________________________________________________________
RESENSI 1

  Penulis    : Julianto Simanjuntak
  Penerbit   : Layanan Konseling Keluarga dan Karir (LK3)
  Ukuran Buku: 11 x 18 cm
  Tebal      : 221 halaman

             MEMBEDAKAN GANGGUAN JIWA DAN KERASUKAN SETAN
             ============================================

  Apakah perbedaan antara gangguan jiwa dan gangguan roh jahat
  (kerasukan)? Dari manakah kita dapat membedakannya? Dengan menyadari
  bahwa membedakan kedua hal tersebut bukanlah merupakan suatu hal
  yang mudah, penulis yang juga ketua dan pendiri Layanan Konseling
  Keluarga dan Karir (LK3) menyajikan buku ini. Tentu dengan tujuan
  untuk memberikan informasi penting kepada kita tentang gangguan jiwa
  dan gangguan roh jahat.

  Adalah penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan antara gangguan
  jiwa dan gangguan roh jahat. Ketika menghadapi situasinya, kita
  dapat mendiagnosanya sehingga diharapkan kita dapat mengambil
  tindakan yang tepat demi mempercepat pemulihan, terutama jika orang
  yang kita kasihi mengalami keadaan ini.

  Melalui buku setebal 221 halaman ini, penulis juga membagikan kisah
  masa lalu tentang ayahnya yang seorang dukun dan ibunya yang
  memraktikkan kuasa gelap. Hal inilah yang kemudian mendorong
  penulis untuk melakukan analisa tentang gangguan jiwa dan gangguan
  roh jahat. Buku ini sendiri pada dasarnya merupakan tesis penulis
  yang disajikan dalam bentuk ringkas.

  Selain mendorong kepedulian akan pentingnya konseling, penulis juga
  berharap para pemimpin gereja, orang tua, dan para konselor akan
  terbantu dengan kehadiran buku ini, terutama dalam memerhatikan
  masalah kesehatan jiwa.

  Kiriman dari: Pipin

RESENSI 2

  Penulis : Thomas J. Sapington, Th.D.
  Penerbit: Yayasan ANDI dan OC International Yogyakarta
  Ukuran  : 13,7 x 21 cm
  Tebal   : 302 halaman

               HANCURKAN KUASA IBLIS DALAM HIDUP ANDA
               ======================================

  Tidak mudah untuk berjalan dalam kemerdekaan bersama Kristus.
  Perlawanan dunia, keinginan daging, dan juga setan selalu saja
  berusaha menggagalkan hubungan baik kita dengan Allah, pertumbuhan
  rohani, dan efektivitas kita dalam pelayanan. Hal tersebut ditandai
  dengan masih banyaknya orang Kristen yang terlibat dengan kuasa
  gelap, dipengaruhi Iblis karena dosa-dosanya. Selain itu, banyak
  hamba Tuhan yang tidak menyadari banyaknya masalah yang timbul dalam
  kehidupan orang Kristen yang bersumber dari Iblis. Dan tidak sedikit
  pula orang Kristen, termasuk hamba Tuhan yang masih saja terjerat
  dan terikat dalam dosa-dosa tertentu.

  Buku ini hadir untuk menjawab permasalahan tersebut secara jelas
  agar setiap orang Kristen dapat mengenal Allah dengan
  sungguh-sungguh dan dapat hidup dengan menikmati kemerdekaan dan
  kemenangan seperti janji yang sudah diberikan Allah kepada umat-Nya.
  Ketergantungan kepada Allah, mencari jalan keluar yang telah Allah
  sediakan bagi kita (1Kor. 10:13), memisahkan diri dari pengaruh
  duniawi, dan melawan Iblis dengan berdiri teguh harus dilakukan
  jikalau kita ingin tetap berjalan di dalam ketaatan (hal. 4).

  Wujud kemerdekaan di dalam Kristus mengawali isi buku ini,
  dilanjutkan dengan enam pembahasan, mulai dari kuasa di dalam
  Kristus, sifat dan siasat musuh, pengaruh dan ikatan setan dalam
  kehidupan, menghancurkan kekuatan iblis, berjalan dalam kemerdekaan
  di dalam Kristus, dan pelayanan menuju kemerdekaan di dalam Kristus.

  Melalui buku ini, kita akan mengetahui tipu muslihat yang sering
  kali digunakan oleh si Jahat. Prinsip-prinsip alkitabiah yang turut
  disajikan kiranya dapat membantu kita menghancurkan belenggu iblis
  dalam hidup kita dan sekaligus membawa kita berjalan dalam
  kemerdekaan dan kemenangan di dalam Kristus.

  Kiriman dari: Eudice

RESENSI 3

  Penulis : Daud Tony
  Penerbit: Bethlehem Publisher, Jakarta 2003
  Ukuran  : 12,4 x 17,6 cm
  Tebal   : 150 halaman

                        KEMULIAAN SETIAP HARI
                        =====================

  Apakah Anda selalu menempatkan Allah sebagai prioritas tertinggi
  dalam hidup Anda? Apakah Anda juga ingin agar kemuliaan Kristus
  terjadi dalam keseharian Anda? Buku karya Daud Tony dengan judul
  "Kemuliaan Setiap Hari" ini mencoba membantu Anda untuk membangun
  iman dan perisai dalam menghadapi panah api si Iblis. Gaya
  penyampaiannya yang menarik, mengalir, lugas, dan sederhana akan
  membantu Anda untuk menyimak bagian per bagian sampai selesai.

  Terdapat tiga puluh jurus yang dipaparkan oleh Daud Tony agar Anda
  mengalami kemuliaan Tuhan dan terlebih lagi memperoleh tuntunan
  dalam menghadapi tiga musuh utama dalam hidup kita -- tiga musuh
  yang senantiasa menjauhkan kita dari-Nya agar kemuliaan itu hilang
  dari hidup kita. Tiga musuh tersebut menurut Daud Tony adalah Iblis,
  dunia, dan terutama diri kita sendiri (kedagingan).

  Penjelasan dimulai dengan pembahasan tentang anugerah yang Allah
  nyatakan atas hidup kita, yaitu alasan Allah memilih kita sejak
  semula. Daud Tony berusaha menuntun kita untuk mengetahui tujuan
  Allah menciptakan kita. Kemuliaan lain yang dipaparkan oleh penulis
  di antaranya adalah kemuliaan dalam memikul salib, kekudusan,
  pengakuan dosa, sampai pada kemuliaan peperangan rohani perihal
  pertempuran kita dalam melawan dosa dan Iblis. Terdapat juga
  beberapa kutipan dari sejumlah nas Alkitab yang relevan dengan
  pembahasan tiga puluh jurus tersebut yang menguatkan tiap-tiap
  pembahasan dalam buku ini.

  Buku ini layak dibaca oleh semua orang percaya yang ingin menjadi
  pejuang Kristus yang kuat dan tangguh. Segeralah Anda mendapatkan
  berkat dari buku ini. Jadikan buku ini sebagai pelengkap wawasan
  Anda dalam menghadapi peperangan rohani ketika melawan tiga musuh
  utama kita, yaitu iblis, dunia, dan diri kita sendiri. Selamat
  berperang dan jadilah pemenang bersama Kristus. Tuhan Yesus
  memberkati.

  Kiriman dari: Kristina

RESENSI 4

  Penulis : Rebeca Brown, MD
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2006 (Cet. IV)
  Ukuran  : 14 x 21 cm
  Tebal   : 350 halaman

                       MENJADI BEJANA KEMULIAAN
                       ========================

  Anda dapat menang atas kuasa setan! Buku ini ditulis bagi:
  - setiap anak Allah yang merasa lapar dan haus setelah mengalami
    hubungan pribadi yang erat dengan Dia,
  - mereka yang sangat rindu untuk "mendengar" suara-Nya dalam hati
    mereka yang terdalam, yang tidak akan merasa puas dengan apa pun
    juga selain oleh pengalaman kehadiran dan kemuliaan-Nya, dan
  - bagi mereka yang sungguh-sungguh mau bergumul untuk mencapai
    kekudusan di dalam ketaatan kepada Tuhan Yesus Kristus.

  Tujuan penulisan buku ini adalah untuk menolong Anda memahami
  perkembangan okultisme yang begitu pesat di dunia. Dengan demikian,
  Anda tidak hanya dapat menyucikan diri Anda sendiri dari setiap
  keterlibatan dalam okultisme, melainkan juga agar Anda dapat
  menghindarkan diri dari perangkap-perangkapnya.

  Pokok-pokok yang dibahas meliputi hal-hal berikut.
  - Kunci untuk mendapatkan kuasa rohani -- kekudusan pribadi.
  - perlengkapan senjata Allah -- bagaimana menggunakannya secara
    efektif.
  - Sifat dosa -- bagaimana memahaminya dan mengendalikannya.
  - Penjelasan bait Allah -- bagaimana menghindarinya.
  - Pimpinan Roh Kudus vs roh jahat -- mengenali perbedaannya.
  - Pelepasan -- studi kasus dan garis pedoman.

  Buku ini berisi rencana-rencana rahasia peperangan setan yang selama
  ini belum pernah ditulis dalam buku mana pun. Buku ini mengungkapkan
  bagaimana para pengikut setan secara terang-terangan melawan para
  pengikut Yesus Kristus. Anda  harus mengetahui terlebih dahulu kunci
  untuk mendapatkan kuasa rohani sebelum Anda memerlukannya.

  Diambil dan diedit seperlunya dari:
  Nama situs: PMBR ANDI
  Penulis   : tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.pbmr-andi.com/?buku-rohani&p=productsMore&iProduct=414

RESENSI 5

  Penulis : Alice dan Eddie Smith
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2006 (Cet. I)
  Ukuran  : 14 x 21,5 cm
  Tebal   : 223 halaman

                       SPIRITUAL HOUSE CLEANING
                       ========================

  Rata-rata keluarga Kristen bahkan tidak menyadari betapa perlunya
  membersihkan rumah secara rohani supaya dapat mengalami hadirat
  Tuhan yang penuh dengan damai sejahtera. Itulah sebabnya pasangan
  Smith menulis buku ini.

  Buku ini memberikan penjelasan kepada Anda melalui contoh-contoh
  mengenai penyebab dan penyembuhan yang Anda perlukan untuk
  membersihkan rumah Anda bagi kemuliaan Tuhan. Pencemaran dapat
  datang dalam berbagai bentuk: patung-patung allah asing,
  jimat-jimat, maupun cindera mata dari dosa-dosa di masa lampau.
  Namun apa pun bentuknya, Tuhan tidak ingin kita memiliki benda-benda
  yang najis karena benda-benda tersebut tidak menghargai Roh Kudus
  dan mengundang iblis untuk menimbulkan kehancuran dalam hidup kita.

  Berdasarkan prinsip firman Tuhan, praktis dan mudah untuk dibaca,
  buku ini dipenuhi dengan bukti-bukti kuat bagi Anda dan keluarga
  untuk hidup merdeka dalam Kristus dengan membebaskan rumah Anda dari
  segala sesuatu ikatan kuasa kegelapan.

  Diambil dan diedit seperlunya dari:
  Nama situs: PBMR ANDI
  Penulis   : tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.pbmr-andi.com/?buku-rohani=Spiritual%20House%
  20Cleaning&penerbit=&kategori=Pendewasaan%20Rohani&p=productsMore&iProduct=221
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                  TEKNIK ASYIK MEMBUAT RESENSI BUKU
                  =================================
                   Diringkas oleh: Puji Arya Yanti

  Manfaat konkret yang kita serap dari membaca buku ternyata bukan
  pengetahuan atau gagasan penulis buku, melainkan kata-kata yang
  bermakna. Hanya dengan membaca, kita kemudian dapat memasukkan
  kata-kata tersebut dalam diri kita. Karena itu, semakin baik dan
  semakin kaya kosakata yang dimiliki sebuah buku, semakin baik pula
  kata-kata yang akan kita serap dan simpan.

  Kata-kata yang kita serap dari kegiatan membaca dapat membantu kita
  untuk menata apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Selain
  itu, membaca dapat mendorong kita untuk berkomunikasi secara
  tertulis dengan penuh kedalaman dan keindahan. Namun, yang ingin
  disampaikan di sini bukan soal kesalingterkaitan membaca dan
  menulis, melainkan betapa pentingnya melanjutkan kegiatan membaca
  buku dengan menuliskan hal-hal yang diperoleh dari pembacaan
  tersebut. Hal ini yang disebut dengan menulis resensi buku.

  Selain akan mengefektifkan kegiatan membaca, menulis resensi buku
  juga dapat melatih kita untuk mengungkapkan pemahaman terhadap
  sebuah gagasan secara tertulis. Selain itu, kegiatan ini juga akan
  membantu kita dalam merumuskan apa-apa yang kita pahami secara
  terstruktur.

  Dengan cara yang mudah kita pahami, resensi adalah suatu paparan
  ringkas tentang manfaat sebuah buku. Melalui resensi buku, seseorang
  dapat mengenali manfaat buku secara cepat.

  Namun, membuat resensi buku ini bukanlah pekerjaan yang ringan.
  Sebab peresensi perlu membaca buku secara tuntas dan total. Untuk
  mendukung hal tersebut, peresensi buku yang baik perlu sekali
  mengetahui konsep-konsep dan teknik-teknik membaca buku secara
  menyenangkan dan dapat pula mengambil hal-hal penting dari buku yang
  dibacanya. Hal tersebut bisa jadi dapat membantu Anda membuat
  resensi buku dengan menyenangkan pula.

  Ada tiga macam teknik meresensi buku yang dapat Anda lakukan.

  Teknik pertama disebut sebagai teknik "cutting and glueing".
  Dinamakan seperti itu lantaran yang digunakan dalam teknik ini
  hanyalah "memotong" dan "merekatkan" potongan-potongan tulisan.
  Potongan tersebut berupa materi yang ada di dalam buku yang menarik
  perhatian Anda. Anda tinggal menyalin kalimat-kalimat menarik yang
  mencerminkan isi buku yang ditulis oleh penulis buku yang Anda baca.
  Sebagaimana Anda mengliping sebuah koran, begitulah yang Anda
  lakukan dengan "memotong" materi buku yang Anda baca.

  Yang dimaksud dengan "memotong" di sini adalah memindahkan materi
  buku, dalam artian, Anda menuliskan kembali kalimat-kalimat menarik
  yang ditulis oleh si penulis ke dalam catatan Anda. Bagian yang Anda
  potong bisa bagian depan, tengah, atau belakang. Yang penting, yang
  Anda "potong" benar-benar bagian yang menarik perhatian Anda dan
  menurut Anda merupakan gagasan inti yang disampaikan oleh si penulis
  buku.

  Setelah merasa cukup mengumpulkan "potongan", pilihlah yang lebih
  sesuai dan kaitkanlah "potongan-potongan" itu. Inilah tahap
  "merekatkan" atau menempelkan. Ingat, jangan asal tempel saja. Anda
  perlu waspada ketika mengaitkan "potongan" (baca: gagasan) yang satu
  dengan "potongan" yang lain. Usahakan agar tetap si penulis sendiri
  yang bicara. Peran Anda dalam resensi itu hanya dalam konteks
  menyambungkan, mengalirkan, dan mengaitkan gagasan yang satu dengan
  gagasan yang lain.

  Diri Anda terwakili oleh judul resensi yang akan Anda buat. Selain
  itu, Anda dapat memasukkan diri dalam kesimpulan atau kalimat
  pembuka resensi apabila Anda dapat memberikan komentar pendek atas
  gagasan yang Anda rangkai yang berasal dari tulisan si penulis.

  Teknik "cutting and glueing" ini merupakan teknik yang paling
  sederhana dalam membuat resensi atau teknik berlatih membuat resensi
  (sekaligus berlatih menulis) yang paling elementer. Apabila
  seseorang rajin berlatih dengan teknik ini, dia dapat meningkatkan
  penulisan resensinya dengan menggunakan teknik kedua.

  Teknik kedua ini dinamai teknik "focusing". Teknik ini berkaitan
  dengan kegiatan "memusatkan perhatian" kepada satu komponen yang
  disajikan oleh sebuah buku. Tapi pemusatan perhatian pada buku tetap
  berpangkal pada apa yang merupakan sesuatu yang menonjol, yang "eye
  catching", dan yang memang sangat-sangat menarik perhatian.

  Kita dapat menemukan hal-hal yang menonjol dari sebuah buku, seperti
  tema buku. Bisa pula metode pembahasan yang digunakan penulis.
  Sampulnya, sosok pengarangnya, gaya penyajiannya, atau latar
  belakang penerbitan buku tersebut. Apa saja bisa diangkat. Namun,
  peresensi yang ingin menggunakan teknik ini perlu sekali memilih
  salah satu komponen yang ada di dalam buku yang memang sangat
  menarik.

  Teknik ketiga dinamai teknik "comparing". Teknik ini mengajak
  seorang peresensi untuk melakukan pembandingan atas hal-hal yang ada
  di dalam buku tersebut. Caranya dengan tidak hanya membaca satu buku
  saja. Selain buku yang ingin diresensi, seorang peresensi perlu
  membaca setidaknya lebih dari dua buku yang mempunyai kesamaan,
  misal satu tema, satu penulis, dan lain-lain. Hal ini membantu
  peresensi untuk dapat membandingkan buku yang ingin diresensinya
  dengan buku lain yang dibacanya.

  Meskipun proses pembandingan itu tidak langsung dan frontal, tapi
  dengan membaca banyak buku, peresensi dapat memiliki cakrawala yang
  luas dan dapat menemukan kelebihan ataupun kekurangan yang terdapat
  di dalam sebuah buku. Tentu, hasil resensi yang berasal dari
  penggunaan teknik ketiga ini akan lebih memperkaya pembaca resensi
  buku tersebut.

  Diringkas dari:
  Judul buku: Quantum Reading
  Judul bab : Teknik Asyiiik Membuat Resensi Buku
  Editor    : Hernowo
  Penerbit  : MLC, Bandung 2003
  Halaman   : 191 -- 199
______________________________________________________________________
KESAKSIAN BUKU

                              OKULTISME
                              =========
                         Oleh: Yuppi Purnason

  "Kenapa orang-orang di kampung kita menganggap Alkitab punya
  kekuatan mistis?" tanya saya kepada adik saya yang kuliah teologia.

  "Itu namanya okultisme," hanya itu yang bisa dikatakan olehnya. Ia
  tidak pernah benar-benar menjawab pertanyaan ini. Saya juga tidak
  mau membahasnya lagi karena saya tidak suka ia memakai istilah aneh
  hanya karena ia belajar teologia. Sepertinya, ia sekarang tidak jauh
  berbeda dengan adik sepupu kami, yang tidak mau menyebut tulang
  penyangga punggung sebagai tulang punggung setelah dua bulan belajar
  di sekolah perawat.

  Ternyata istilah ini harus menjadi istilah yang terlalu sering saya
  dengar di kemudian hari. Bahkan setelah beberapa bulan melayani di
  sebuah gereja, suatu hari, setelah melihat saya suka melamun dan
  kadang-kadang sedikit aneh, pendeta kami berkata, "Aku yakin pasti
  ada anggota keluarga kamu, mungkin kakekmu, yang terlibat dalam
  okultisme."

  Waktu itu saya sudah tahu, okultisme merupakan istilah yang
  digunakan untuk sesuatu yang berhubungan dengan dunia gelap. Berasal
  dari kata "occult" yang berarti gelap. Saya hanya diam mendengar
  pernyataan ini dan dalam hati mengakuinya.

  Akhirnya, saya mengerti bahwa okultisme tidak hanya berhubungan
  dengan setan secara langsung. Buku berjudul "Antara Kuasa Gelap dan
  Kuasa Terang" yang ditulis oleh Pdt. Pondsius Takaliuang merupakan
  buku yang membuat saya sadar bahwa sejak lahir banyak orang yang
  sudah terlibat dalam okultisme tanpa disadarinya, termasuk saya.

  Dari buku yang saya baca itu, ternyata ada tiga sikap manusia
  terhadap okultisme. Kelompok pertama adalah kelompok yang tidak
  percaya sama sekali dan tidak peduli dengan Iblis yang tidak bisa
  dilihat lewat mikroskop atau teleskop. Lalu ada kelompok yang
  percaya tetapi tidak peduli. Dan terakhir, kelompok ekstrim yang
  terlalu menekankan keterlibatan Iblis dalam setiap aspek
  kehidupannya sehingga semuanya dianggap karena Iblis atau kesalahan
  Iblis.

  Saya bingung masuk ke kelompok yang mana, saya tidak percaya akan
  keberadaan setan, menurut saya, itu hanya cerita yang dibuat untuk
  menakut-nakuti. Tetapi setiap lewat kuburan bulu tengkuk saya tetap
  berdiri. Kadang-kadang saya merasa sebagai kelompok kedua, tetapi
  saya yakin bukan anggota kelompok ekstrim.

  Beberapa waktu lalu, saya melihat kelompok ketiga di sebuah gereja.
  Waktu itu pengkhotbahnya sedang berbicara tentang dosa. Tiba-tiba ia
  bertanya, "Kalau kita melakukan pelanggaran atau dosa, siapa yang
  salah?"

  "Setan!" jawab seseorang yang duduk di bagian tengah, saya tidak
  bisa melihatnya karena begitu banyak jemaat yang hadir. Bahkan juru
  kamera juga tidak berhasil mendapatkan orangnya, ia hanya
  mengarahkan kamera ke arah suara jawaban tersebut. Waktu kamera
  bergerak, ruangan ibadah menjadi gemuruh oleh suara tawa hampir
  seluruh jemaat.

  Setan atau Iblis kadang-kadang disamakan dengan hantu orang yang
  sudah mati. Sehingga setiap kali melewati kuburan, banyak orang yang
  bulu kuduknya berdiri, termasuk saya, percaya di situ ada hantu atau
  roh orang meninggal yang masih gentayangan di dekat kuburannya.
  Banyak orang Kristen yang masih percaya adanya hubungan antara dunia
  orang mati dan dunia orang hidup. Apalagi kalau diperhatikan
  sekilas, dalam Alkitab terdapat sebuah cerita tentang adanya
  hubungan antara orang hidup dan orang mati, yaitu cerita Raja Saul
  memanggil Samuel yang sudah mati dengan perantaraan seorang
  pemanggil arwah. Cerita ini sering dipakai untuk menguatkan
  kepercayaan tentang hubungan antara dunia orang hidup dan dunia
  orang mati. Dari buku ini, saya tahu ternyata itu merupakan salah
  satu cara setan untuk menipu manusia.

  Saya masih ingat, bibi saya bercakap-cakap dengan kakek setiap kali
  membersihkan makamnya. Bukan hanya dia saja yang melakukannya.
  Banyak yang melakukannya di kuburan, bahkan menganggap membersihkan
  makam merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa hormat terhadap
  penghuninya, atau sebagai jalan untuk mendapatkan berkat dari si
  orang mati.

  Jika ilmu pengetahuan mengenal deret bilangan seperti bilangan prima
  1, 2, 3, 5, 7, 11, ... (jika ditulis selengkapnya tidak akan habis
  sampai selama-lamanya), okultisme mengenal deret angka kematian,
  yaitu angka 3, 7, 40, 100, 1000. Angka-angka ini dipakai oleh
  keluarga Kristen untuk memperingati kematian anggota keluarganya.

  Sehingga karena aturan adat, beberapa orang tanpa sadar sebelum
  lahir sampai masuk kuburan terus-menerus berhubungan dengan
  okultisme. Lihat saja, waktu dalam kandungan sudah mengikuti
  berbagai aturan adat yang aneh-aneh. Lalu setelah mati, kematiannya
  diperingati ketika memenuhi deret angka kematian di atas.

  Banyak bentuk lain dari keterlibatan dalam okultisme, seperti remaja
  yang percaya ramalan bintang. Sehingga setiap akan melakukan
  kegiatan penting selalu melihat ramalan bintang di koran atau
  majalah, bahkan dari televisi. Dalam urusan jodoh, mereka mencari
  pasangan dengan bintang yang cocok menurut buku astrologi.
  Sebenarnya, kepercayaan ini merupakan salah satu bentuk okultisme
  yang paling banyak dilakukan dan sudah berlangsung selama ribuan
  tahun.

  Ada banyak cara untuk melihat apakah seseorang sadar atau tidak
  sadar terlibat dalam okultisme. Ternyata kemampuan untuk melihat
  hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang lain merupakan salah satu
  tanda keterlibatannya. Seseorang yang mampu melihat sesuatu berbaju
  putih di samping pintu, padahal orang lain tidak, seharusnya mulai
  bertanya-tanya apakah ia mewarisi sesuatu dari keluarganya.

  Okultisme tidak selalu berhubungan langsung dengan setan, yang
  kadang-kadang disebut ilmu hitam, seperti yang bisa dilihat melalui
  iklan yang menawarkan jasa untuk menemukan barang hilang, jimat
  antimaling, jimat untuk mencari pasangan hidup, dan lain-lain yang
  biasanya bisa dilihat dalam majalah yang mengkhususkan diri dengan
  hal-hal yang berbau mistis. Ternyata ada okultisme yang sama sekali
  tidak memperlihatkan kehitamannya, seperti menumpangkan Alkitab di
  atas kepala orang sakit, membawa gambar Yesus di dalam dompet,
  merasa aman dengan adanya patung salib di rumah. Ini juga merupakan
  bentuk okultisme karena Alkitab tidak punya kuasa apa-apa, gambar
  Yesus hanyalah gambar yang dilukis oleh seorang seniman, dan salib
  tidak ada artinya kalau hanya dalam bentuk dua potong kayu
  disilangkan.

  Orang Kristen kadang-kadang memang terlibat dalam okultisme tanpa
  menyadarinya. Betapa sering seseorang melakukan perjalanan tanpa
  pernah lupa untuk membawa Alkitab, tetapi bukan untuk dibaca,
  melainkan hanya merasa lebih aman dengan keberadaan Alkitabnya.
  Berapa banyak orang Kristen yang mengumpulkan roti sisa perjamuan
  kudus hanya karena percaya roti ini punya kekuatan khusus?

  Banyak hal merugikan yang dialami oleh orang-orang yang terlibat,
  seperti tidak adanya kepercayaan diri tanpa "pegangan" tadi, sulit
  menerima kebenaran firman Tuhan, hidup yang tidak ada kedamaian. Dan
  yang sangat parah, dampak buruknya diwariskan kepada orang-orang
  terdekat, seperti anak yang sakit-sakitan atau cacat secara fisik
  maupun mental.

  Jika orang Kristen ditanya alasan keterlibatannya dengan okultisme,
  jawabannya bermacam-macam. Ada yang menjawab karena menghormati
  orang tua, melayani orang mati, dsb.. Jawaban-jawaban tersebut
  sebenarnya hanyalah alasan karena ia ingin mendapatkan keuntungan
  atau pertolongan dari orang yang sudah mati. Ada yang menjawab
  karena dukun juga ada yang memakai nama Tuhan, atau paling tidak
  memakai jasa dukun lebih cepat sembuhnya. Adat istiadat juga
  terkadang memaksa seseorang untuk terlibat secara langsung.

  Okultisme memang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan Kristen,
  bukan hanya di daerah pedalaman. Melepaskan diri dari cengkeramannya
  bukanlah hal yang mudah. Diperlukan orang-orang yang siap menjadi
  konselor, yang harus menyelidiki secara langsung latar belakang
  seseorang. Dan kadang-kadang orang tersebut tidak akan bisa begitu
  saja terlepas, karena setan tidak akan tinggal diam.

  Inilah hal-hal yang saya dapatkan dari buku tipis tersebut. Sungguh
  membantu saya menyadari bahwa sebenarnya saya telah terlibat dalam
  okultisme, walaupun bukan atas kemauan sendiri. Setelah membaca buku
  ini, saya sadar bahwa saya harus melakukan sesuatu.

  Waktu saya lahir, Kakek berkata, "Anak ini nanti yang akan
  mendapatkan senjata pusaka keluarga!" Dan tidak ada yang berani
  memprotesnya. Keluarga besar kami menyimpan sebuah senjata
  tradisional yang sudah berumur ratusan tahun. Dulu selalu dipakai
  dalam peperangan antar suku. Waktu kecil, saya tidak memedulikannya,
  tetapi Kakek selalu mengingatkan kalau senjata itu harus dijaga dan
  tidak boleh dijual.

  Saya tidak pernah menyadari kalau saya sudah terlibat dalam
  okultisme secara tidak langsung. Saya juga mengalami hal-hal yang
  dialami oleh orang lain ketika ke gereja: mengantuk, suka tertidur,
  melamun, malas kalau pengkhotbahnya sudah naik ke atas mimbar. Saya
  melihat teman-teman juga mengalami hal yang sama sehingga menganggap
  itu hal biasa. Mengalami apa yang namanya "firman Tuhan masuk ke
  telinga kiri lalu keluar lewat telinga kanan."

  Setelah membaca buku tersebut dan sadar bahwa saya tidak akan bisa
  benar-benar bertumbuh tanpa melepaskan diri dari kuasa gelap ini,
  saya membicarakannya dengan beberapa orang yang bisa dipercaya.
  Akhirnya, mereka merekomendasikan sebuah organisasi yang terlibat
  dalam pelayanan pelepasan seperti itu. Sehingga akhirnya saya ke
  sana dan berkonsultasi sampai saya berani mengambil keputusan untuk
  melakukan doa pelepasan.

  Saya tidak bisa mengatakan saya benar-benar lepas, salah satunya
  saya belum berani untuk menghancurkan senjata yang diwariskan, saat
  ini saya hanya terpisah dengan senjata itu dan iblis yang
  bersembunyi di baliknya. Tetapi satu hal yang pasti, sekarang
  sepertinya saya bisa bertumbuh sedikit lebih baik daripada
  sebelumnya. Walaupun demikian, sebenarnya saya belum benar-benar
  bisa melepaskan diri.

  Informasi buku:
  Judul buku: Antara Kuasa Gelap dan Kuasa Terang: Occultisme Ditinjau
              dari Segi Iman Kristen
  Penulis   : Pondsius Takaliuang
  Penerbit  : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia Departemen
              Literatur, Malang 1980
______________________________________________________________________

             "Yang penting adalah apa yang Anda pelajari
                    setelah mengetahui semuanya."
        (John Wooden, Pelatih Basket yang masuk Hall of Fame)
______________________________________________________________________
EDISI AGUSTUS

                                 MISI
                                 ====

  "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
  mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, ..." (Matius 28:19).
  Yesus Kristus telah memberi kita Amanat Agung, tidakkah kita harus
  berbagian di dalamnya? e-Buku Edisi Agustus mengusung tema "Misi" .
  Anda akan disuguhi resensi buku-buku seputar misi. Selain itu, Anda
  juga bisa menyimak sajian kami yang lain. Redaksi juga mengundang
  Anda untuk berpartisipasi mengisi edisi bulan depan dengan cara
  mengirimkan resensi, kesaksian buku yang sudah Anda baca, informasi
  buku baru seputar misi yang Anda ketahui ke alamat:

  ==>   < buku(at)sabda.org >

  Mari bersama-sama mengobarkan semangat membaca dan berbagi berkat
  melalui buku demi kemuliaan-Nya. Kami tunggu kiriman Anda.
______________________________________________________________________
PENERBIT EDISI INI

  LAYANAN KONSELING KELUARGA DAN KARIR (LK3)
  Jl. Kiai Tapa 99A - Grogol, Jakarta
  Telp. 021 - 5608477, 081932123738
  Fax. 021 - 5644129
  URL: http://www.lk3web.info

  YAYASAN ANDI
  Jl. Beo 38-40, Yogyakarta 55281
  Telp. 0274 - 584858
  Fax. 0274 - 523160
  E-mail: pbmrandi(at)indosat.net.id

  OC INTERNATIONAL
  Jl. Solo Km. 11 Kalasan
  Yogyakarta
  Telp. 0274 - 496418

  BETHLEHEM PUBLISHER
  Wisma Jenna
  Jl. Matraman Raya No. 56
  Jakarta 13150
  Telp. 021 - 8512510
  Fax. 021 - 8512511
______________________________________________________________________
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
                       Copyright(c) e-Buku 2007
                  YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

             Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di:
                http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/
                       http://gubuk.sabda.org/
______________________________________________________________________
   Pimpinan redaksi   : Puji Arya Yanti
   Berlangganan       : subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
   Berhenti           : unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
   Kontak e-Buku      : buku(at)sabda.org
______________________________________________________________________
                  "Sementara itu, sampai aku datang
             bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci,
                 dalam membangun dan dalam mengajar."
                          (1 Timotius 4:13)
             http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org