Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/774

e-BinaAnak edisi 774 (23-5-2018)

Menjelaskan tentang Neraka kepada Anak

e-BinaAnak -- Edisi 774/Mei/2018
 
Menjelaskan tentang Neraka kepada Anak
e-BinaAnak -- Edisi 774/Mei/2018
 

e-BinaAnak

Salam kasih,

Pernahkah Anda berbicara dengan anak-anak mengenai neraka? Tempat penghukuman kekal ini seakan bukanlah topik yang memberkati jika diperbincangkan, terlebih kepada anak-anak. Lebih baik berbicara tentang keadaan surga dengan segala keindahannya daripada keadaan neraka yang dipenuhi dengan ratap tangis dan kertak gigi. Benarkah demikian? Lalu, apa sajakah yang perlu anak-anak ketahui tentang neraka?

Edisi kali ini diharapkan dapat membantu kita untuk menjelaskan neraka kepada anak layan kita, disertai beberapa tip tentang hal-hal yang perlu mereka ketahui tentang tempat penghukuman tersebut. Redaksi juga menyertakan bahan renungan yang diharapkan mengajak anak layan kita untuk sungguh-sungguh mengasihi dan menaati Tuhan dalam menantikan kedatangan-Nya yang kedua. Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati. :)

Tika

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Rostika

 

MUTIARA GURU

Penyelesaian atas rasa takut anak-anak kita bukanlah dengan menyembunyikan neraka, melainkan dengan menunjukkan Kristus dan salib.

 

ARTIKEL Menjelaskan Neraka kepada Anak-Anak Kita

Wawancara dengan John Piper
Pengajar & Pendiri situs desiringGod

Gambar: menjelaskan tentang neraka

Sebuah pertanyaan dari Michael: “Pendeta John, bagaimana saya menjelaskan tentang neraka kepada putra saya yang berusia 6 tahun? Ketika ada orang yang dikasihi meninggal, yang adalah seorang Kristen, saya memberi tahu dia bahwa mereka pergi ke surga. Akan tetapi, jika seseorang yang meninggal itu bukan orang Kristen, saya tidak ingin berbohong dan mengatakan mereka pergi ke surga, tetapi saya tidak tahu bagaimana mengajarkan tentang neraka kepadanya. Dia memiliki ketakutan yang ekstrem mengenai kematian dan saya takut jika berbicara tentang neraka dia akan menjadi semakin takut. Dia juga merasa sangat terganggu ketika dia berbuat suatu kesalahan atau ketika saya mengoreksi dia. Saya tidak ingin dia merasa khawatir mengira bahwa jika dia tidak taat, dia akan dilempar ke neraka. Bagaimana caranya saya mengajarkan ini kepadanya?”

Saya ingin mulai dengan membalikkan situasi dan mengatakan, kita seharusnya seratus kali lebih khawatir akan seorang anak usia 6 tahun yang tidak takut dengan kematian dan neraka daripada dengan seorang anak yang takut pada kematian dan neraka. Salah satu alasannya adalah karena ketika seorang anak tidak memiliki rasa takut, kita cenderung merasa semuanya baik-baik saja. Dia adalah anak kecil laki-laki yang bahagia, dan dia adalah anak kecil perempuan yang ceria. Ketika seorang anak memiliki kekhawatiran, mimpi buruk, rasa takut, maka semua naluri dan pikiran sebagai orang tua akan bersiap-siap dan bertindak karena kita ingin menolong mereka, tanpa menyadari mungkin bahwa anak tanpa rasa takut, bahkan lebih membutuhkan pertolongan dari kewaspadaan dan kepedulian sebagai orang tua daripada anak yang memiliki rasa takut yang besar.


“Alasan mengapa neraka begitu mengerikan adalah karena Allah begitu besar sehingga menghina Dia adalah hal yang begitu jahat dan pantas mendapatkan hukuman yang mengerikan ini.”

—John Piper


Saya ingin menguatkan Michael bahwa masalah yang sedang dia hadapi adalah masalah yang baik. Jika dia tidak mengalaminya, akan ada alasan yang lebih kuat untuk dikhawatirkan daripada yang ada saat ini. Bagaimana kita menolong seorang anak berusia 6 tahun menghadapi kenyataan menakutkan tentang neraka dan kematian? Hal utamanya adalah dengan menyadari bahwa Allah ingin rasa takut kita yang nyata dan bijaksana terhadap neraka menjadi sebuah alat untuk menjelaskan dan membangun dalam hati kita sedikitnya lima kenyataan penting. Lima kebenaran penting. Allah tidak menghendaki anak-anak-Nya mengalami neraka pada akhirnya, tetapi mengalami peringatan akan neraka sebagai alat untuk menjelaskan dan membangun lima kenyataan besar ini. Ini berlaku bagi seorang anak berusia 6 tahun, dan ini juga berlaku bagi seseorang yang berusia 60 tahun. Lihatlah saat ini, Michael, dalam kehidupan anak sebagai kesempatan emas untuk mengajarkan hal-hal yang indah kepadanya. Neraka adalah latar belakang yang akan membuat hal-hal itu menjadi sungguh nyata. Inilah lima kenyataan penting itu.

Gambar: takut kematian

1. Rasa takut akan neraka merupakan sebuah kesempatan emas untuk memandang Allah sebagai pribadi yang besar dan mulia dan benar-benar nyata. Sulit bagi manusia yang berdosa untuk merasakan kenyataan tentang Allah, tetapi jika Allah adalah yang menciptakan neraka, yang keagungan-Nya membuat neraka adil dan dapat dipahami, ini merupakan sebuah momen emas. Alasan mengapa neraka begitu mengerikan adalah karena Allah begitu besar sehingga menghina Dia adalah hal yang begitu jahat dan pantas mendapatkan hukuman yang mengerikan ini.

Dengan kata lain, kengerian akan neraka merupakan penunjuk arah mengenai Allah yang tidak terbatas dan berharga dan indah dan baik dan adil. Jika Dia kecil, jika Allah kecil, neraka akan suam-suam kuku. Karena Dia besar, memandang rendah Allah adalah hal yang menakutkan. Ini merupakan momen emas untuk mengajarkan betapa nyata dan betapa besar Allah itu kepada seorang anak.

2. Rasa takut akan neraka merupakan sebuah kesempatan emas untuk mengajarkan mengenai natur dosa dan keseriusan dosa yang sangat besar. Neraka adalah benar-benar akibat dari kehidupan dosa, dan karena itu seorang anak perlu memahami apa itu dosa. Dosa adalah kehilangan kemuliaan Allah; yaitu gagal melihat Allah yang mulia dan menghormati Dia dan bersyukur kepada Dia yang mulia, dan mengikuti Dia dan memuji Dia dan memuliakan Dia. Kita harus memastikan bahwa anak-anak kita melihat hubungan langsung antara neraka dan dosa.


“Lukislah penggenapan salib dalam warna-warna yang begitu mewah sehingga kecemerlangannya mengalahkan rasa takut akan neraka.”

—John Piper


Tragedi besar dan menakutkan dari bertambahnya rasa tidak takut akan neraka adalah bahwa dalam hidup seperti itu, anak-anak tidak akan mampu melihat dosa sebagai sesuatu yang serius. Itu tidak akan pernah bisa mencapai titik bahwa dosa itu buruk dan kotor karena mereka belum diajarkan mengenai hukuman bagi dosa, yaitu neraka -- bahwa mereka tidak akan melihat hal itu sebagai perlawanan yang besar dan mengerikan terhadap Allah. Takut akan neraka merupakan sebuah kesempatan emas untuk membawa anak-anak kita ke dalam pemahaman mengenai kegelapan dosa yang mengerikan.

3. Rasa takut akan neraka merupakan sebuah kesempatan emas untuk membawa anak kepada sebuah kesadaran tentang realitas dan keadilan dari penghakiman terakhir Allah. Ini adalah pengajaran yang penting dan pokok bahwa semua manusia akan berdiri di hadapan Allah untuk memberikan pertanggungjawaban mengenai hidup mereka suatu hari kelak. Ibrani 9:27, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.”

Sungguh pemberian yang indah bagi seorang anak untuk tumbuh besar dengan yakin sepenuhnya bahwa seluruh dunia akan menghadapi penghakiman suatu hari nanti. Ini akan memberikan keseriusan terhadap kehidupan anak itu. Para orang tua terlalu khawatir bahwa anak-anak mereka tidak akan merasa bahagia dengan rasa takut akan penghakiman padahal seharusnya mereka khawatir bahwa anak-anak mereka akan bahagia tanpa rasa takut akan penghakiman. Neraka merupakan sebuah kesempatan emas untuk membawa anak-anak kepada pemahaman dan realitas mengenai penghakiman terakhir Allah.

4. Ini adalah kuncinya. Ini merupakan kunci yang mutlak bagi segala sesuatu. Rasa takut akan neraka merupakan sebuah kesempatan emas untuk meninggikan salib Kristus dan kebesaran Kristus dan pengorbanan-Nya dan kebesaran kasih-Nya dan kebesaran belas kasih-Nya dan kebesaran kesabaran-Nya dan kebesaran kasih sayang-Nya dan kebesaran kedekatan-Nya dan persahabatan-Nya dan kebesaran kelemahlembutan-Nya terhadap anak-anak dan kebesaran kuasa-Nya dan otoritas-Nya atas kematian dan neraka. Ini sungguh merupakan sebuah momen emas bagi anak-anak untuk berjumpa dan mengenal Kristus yang hidup dan betapa mulia apa yang telah Dia tuntaskan di atas kayu salib. Penyelesaian atas rasa takut anak-anak kita bukanlah dengan menyembunyikan neraka, melainkan dengan menunjukkan Kristus dan salib. Kita seharusnya siap untuk melukis penggenapan salib dalam warna-warna yang begitu mewah sehingga kecemerlangannya mengalahkan rasa takut akan neraka.


“Rasa takut akan neraka merupakan sebuah kesempatan emas untuk memandang Allah sebagai pribadi yang besar dan mulia dan benar-benar nyata.”

—John Piper


Salah satu tujuan penting dari peringatan mengenai neraka di antara umat Allah adalah untuk menolong kita melihat berkuasanya penggenapan kematian Kristus untuk membebaskan kita dari rasa takut akan neraka. Setiap malam -– saya melakukan ini -– setiap malam, saat Anda berjalan masuk ke kamar tidur anak Anda karena dia bermimpi buruk tentang kematian atau neraka atau penghakiman, maka penyelesaiannya bukan dengan mengatakan bahwa neraka itu tidak nyata atau mengecilkan kengeriannya. Penyelesaiannya adalah menyanyikan kepada mereka tentang kemenangan Yesus atas musuh besar ini. Mereka akan mendengarkan kepercayaan diri sang ayah. Mereka akan mendengarkannya saat sang ayah menyanyikan tentang kemenangan salib atas neraka. Dan, kemudian, Anda mengelus punggung mereka dan menyenandungkan lagu kepada mereka saat mereka tertidur dalam damai Injil. Itulah tujuannya.

Bayangkan demikian: Jika seorang musuh besar datang memasuki desa Anda, dan anak-anak Anda mengetahuinya dan ketakutan, bagaimana Anda akan menenangkannya? Apakah Anda akan berbohong kepadanya, dan berkata, “Sebetulnya, meriam-meriam itu hanyalah petasan”? Omong kosong. Anda tidak akan melakukan itu. Anda akan menunjukkan kepadanya beberapa dasar nyata tentang pengharapan, tentang kelepasan, dan itulah yang telah Kristus tuntaskan dengan sempurna bagi semua yang percaya kepada-Nya.

Rasa takut akan neraka merupakan sebuah kesempatan emas untuk memahami kebesaran karya Kristus, yang mati bagi kita supaya kita tidak ditimpa murka. Beri tahu anak-anak tentang 1 Tesalonika 5:9. Tatap mata mereka dan katakan, “Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka” -- atau neraka -- “tetapi untuk beroleh keselamatan dari Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.”

5. Rasa takut akan neraka merupakan sebuah kesempatan emas untuk membawa anak Anda mengalami hidup iman tanpa rasa takut. Jika Anda bisa mengajarkan untuk tidak takut menghadapi neraka kepada anak Anda, berdasarkan kematian dan kebangkitan Yesus, Anda akan memberinya dasar untuk tidak takut terhadap semua hal lain dalam hidup. Jadikan dia seorang pejuang karena tidak ada yang lebih besar yang mungkin mereka hadapi. Tidak akan ada yang lebih menakutkan bagi mereka selain dosa dan kematian dan neraka.

Jika mereka tahu bagaimana cara untuk mengalahkan dosa dan kematian dan neraka melalui Kristus, mereka bisa menghadapi apa pun. Mereka tidak akan takut dalam hidup, dan apa keuntungannya bagi mereka kemudian? Mereka akan meraih pencapaian yang besar saat mereka berhadapan dengan semua musuh dengan tidak takut karena mereka telah belajar dari Anda ketika berusia 6 tahun bahwa tidak ada yang melemparkan mereka ke neraka meskipun neraka adalah musuh yang mengerikan.

Jangan lari dari kesempatan ini. Jangan melewatkan momen emas untuk menggunakan rasa takut akan neraka ini sebagai alat untuk menjelaskan dan membangun kebenaran tentang 1) Allah yang besar dan mulia, 2) natur dosa yang mengerikan, 3) realitas dan keadilan penghakiman yang akan datang, 4) besarnya salib dan penyelamatan Kristus dari neraka, dan 5) kemuliaan hidup beriman tanpa rasa takut. (t/Jing-Jing)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Desiring God
Alamat situs : http://www.desiringgod.org/interviews/explaining-hell-to-our-children
Judul asli artikel : Explaning Hell to Our Children
Penulis artikel : Tim “Ask Pastor John”
Tanggal akses : 28 Februari 2018
 

TIP Delapan Hal yang Perlu Anak-Anak Ketahui tentang Neraka

Berikut adalah sebuah kerangka topik utama untuk diperhatikan. Ini terperinci! Namun, Anda tidak akan menyesal memakai waktu untuk memperhatikan poin-poin ini.

Gambar: anak memegang ALkitab

Saya sangat merekomendasikan buku Francis Chan, Erasing Hell, sebagai pendekatan yang jauh lebih lengkap tentang tema ini.

  1. Alkitab berbicara tentang neraka di banyak tempat.
  2. Neraka adalah suatu keadaan penghukuman setelah penghakiman terakhir (bukan status di kehidupan ini).
  3. Neraka dijelaskan dengan gambaran api dan kegelapan, tetapi itu mungkin bukanlah penggambaran secara harfiah.
  4. Mungkin terdapat tingkat hukuman di neraka.
  5. Neraka adalah sebuah tempat pembinasaan atau penghukuman yang tidak pernah berakhir.
  6. Tidak ada bagian di Alkitab yang mengatakan bahwa akan ada kesempatan kedua setelah kematian untuk berpaling kepada Yesus sebelum penghakiman terakhir neraka.
  7. Keberadaan neraka tidak menyiratkan orang Kristen berhak untuk menentukan siapa yang akan masuk neraka atau siapa yang tidak.
  8. Neraka itu sulit untuk dipahami.

Selengkapnya »

Sumber asli:
Nama situs : Christian Mom Thoughts
Alamat situs : http://christianmomthoughts.com/8-things-kids-should-know-about-hell/
Judul asli artikel : 8 Things Kids Should Know About Hell
Penulis : Natasha Crain
Tanggal akses : 28 Februari 2018
 

BAHAN MENGAJAR Renungan -- Hari Tuhan

Maleakhi 4:1-6

Gambar: anak baca Alkitab

Allah sudah mengatakan bahwa suatu hari akan datang ujian bagi setiap orang. Ujian itu bagaikan nyala perapian yang akan dimasuki setiap orang. Api itu akan membedakan antara orang yang tidak menghormati Allah dan orang yang sungguh-sungguh takut akan Nama Allah, antara orang yang tidak beribadah kepada Allah dan orang yang beribadah kepada Allah, antara orang fasik dan orang benar. Orang benar akan selamat, tetapi orang fasik akan hancur menjadi debu.

Di hadapan Allah, tidak ada yang netral, tidak ada posisi tengah atau sedang-sedang saja atau setengah-setengah. Di hadapan Allah, hanya ada orang benar dan orang fasik, tidak ada orang yang 50% benar + 50% fasik, atau 70% benar + 30% fasik. Di hadapan Allah, kita tidak bisa menipu dan pura-pura benar karena akan diuji oleh api. Di dalam api, barang yang mudah terbakar tidak bisa berpura-pura menjadi mirip seperti emas yang tahan api.

Janganlah membiasakan diri ikut-ikutan atau asal-asalan percaya dan beriman kepada Allah. Allah tidak bisa ditipu dengan tingkah laku yang tampaknya rohani dari luar. Hari Tuhan dimulai dengan kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia dan kita menantikan kedatangan-Nya kembali untuk menjadi Hakim bagi seluruh dunia.

Doa: Bapa di surga, saya mau sungguh-sungguh percaya sejak saya masih kecil. Pimpinlah saya, Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, saya berdoa. Amin.

Lakukan: Tuhan Yesus yang sudah pernah datang ke dalam dunia berjanji akan datang untuk kedua kalinya kelak. Saat itu, Ia akan datang menjadi Hakim. Marilah kita selalu sungguh-sungguh mengasihi dan menaati Tuhan.

Diambil dan disunting dari:
Judul majalah : Buku Saat Teduh PELITAKU (dari Majalah KiTa)
Edisi : 4
Volume : XIX
Penulis : Dewi Arianti Winarko
Halaman : 30
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaAnak.
binaanak@sabda.org
e-BinaAnak
@sabdabinaanak
Redaksi: Rostika, Ariel, dan Davida
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org