Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/773

e-BinaAnak edisi 773 (18-4-2018)

Pelayanan Anak dalam Gereja Kecil

e-BinaAnak -- Edisi 773/April/2018
 
Pelayanan Anak dalam Gereja Kecil
e-BinaAnak -- Edisi 773/April/2018
 

e-BinaAnak

Salam damai sejahtera,

Pelayanan anak merupakan salah satu program yang wajib diselenggarakan oleh setiap gereja, sebagai pertanggungjawaban umat Allah terhadap generasi mendatang. Namun, ada beberapa masalah umum yang biasanya dihadapi gereja, khususnya gereja-gereja kecil/perintisan, seperti tidak adanya ruang khusus untuk sekolah minggu, atau jumlah anak yang sedikit dengan jenjang usia yang bervariasi. Respons apakah yang diperlukan untuk mengatasi hal tersebut?

Pada edisi kali ini, redaksi menyajikan artikel tentang cara merespons beberapa masalah pendidikan Kristen yang sering terjadi, khususnya di gereja-gereja kecil. Edisi kali ini juga dilengkapi dengan 24 tip yang memperkaya relasi antara bidang pelayanan anak dengan gereja, serta bahan ajar yang mengajak para anak layan kita untuk mau terlibat melayani Tuhan dan sesama. Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati.

Tika

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Rostika

 

MUTIARA GURU

<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?1 Petrus+4:10'>1 Petrus 4:10</a> (AYT)

 

ARTIKEL Apakah Pendidikan Kristen di Gereja Kecil Merupakan Masalah Besar?

Pelayanan pendidikan Kristen dalam gereja kecil menghadapi dua masalah utama: terlalu sedikit anak dan terlalu sedikit ruang. Karena jumlah jemaat rata-rata kurang dari 100 orang, dapat diperkirakan bahwa kebanyakan gereja di Amerika mengalami masalah ini.

Jumlah Anak yang Terlalu Sedikit

Gambar: Murid sedikit

Pertumbuhan kuantitas memang tidak pernah bisa disamakan dengan kualitas pertumbuhan spiritual. Namun demikian, pertumbuhan itu juga merupakan tujuan yang bermanfaat. Dalam pelayanan anak-anak di gereja kecil, kadang anak prasekolah hingga usia SMP dicampur dalam satu ruang kelas. Jarak usia beberapa tahun sering dipandang tidak terlalu penting oleh orang dewasa, tetapi hal itu dapat berdampak besar dalam proses belajar anak. Banyaknya jumlah anak memberi kesempatan bagi guru untuk membagi mereka dalam beberapa kelas dan menyusun kurikulum sesuai karakteristik dan kebutuhan setiap kelompok usia.

Dengan sedikitnya jumlah anak didik, pengaturan terbaik bagi sekolah minggu adalah dengan mengelompokkan usia sedekat mungkin. Di kelas balita, misalnya, guru dapat memisahkan balita yang aktif dari anak yang masih bayi. Anak didik usia sekolah yang sudah bisa baca tulis harus dipisahkan dari anak-anak yang lebih kecil supaya mereka dapat menggunakan kemampuan mereka itu dalam aktivitas pembelajaran Alkitab. Pembagian kelompok anak-anak yang sudah lebih besar dapat ditentukan berdasarkan tingkat kematangan maupun gender (jenis kelamin).

Gereja-gereja kecil pada umumnya dirintis oleh keluarga-keluarga muda, dan kebanyakan anak di gereja tersebut biasanya seumuran. Dalam hal ini, mereka harus dipisahkan berdasarkan kapasitas ruang kelas, dan perbandingan jumlah guru-murid yang diperlukan.

Apabila ada cukup pelayan, mereka dapat menangani murid dengan rasio satu banding satu (satu guru memegang satu murid) kepada anak didik yang rentang usianya terlalu jauh untuk diajar secara berbarengan. Namun, cara ini memiliki suatu masalah, yakni kurangnya persekutuan dengan anak-anak. Mereka kehilangan interaksi yang penting dengan teman sebaya dan kesempatan untuk belajar kebenaran Alkitab dalam konteks hubungan sosial.

Dengan jumlah anak yang sedikit, tetapi rentang usianya jauh, program gereja untuk anak bisa disampaikan dalam satu ruangan guna mengatasi masalah penghematan waktu pengajaran sekolah minggu. Jika semakin banyak anak yang datang, para pekerja biasanya akan mengarahkan mereka pada kebaktian di gereja. Anak-anak yang menghadiri kebaktian dewasa hanya memahami sedikit dari ibadah yang diikutinya; akan lebih baik jika mereka menyembah Allah sesuai dengan tingkat pemahaman mereka lewat program gereja anak. Namun, para penatalayan harus bijak dalam membatasi rentang usia yang masih sesuai dalam satu kelompok, serta jumlah anak yang dapat ditangani oleh para gurunya. Ketika penjangkauan berhasil membawa lebih banyak anak, dan perekrut menyediakan lebih banyak tenaga pelayan anak, program ini dapat diperluas dengan menambah kelompok usia.

Terlalu Sedikit Ruang

Gambar: Ruangan kecil

Suatu jemaat kecil bisa saja memiliki gedung yang besar, tetapi seringnya, gereja-gereja kecil bersekutu dalam gedung yang di dalamnya menjadi satu dengan rumah singgah, kantor pendeta, setengah lusin ruangan-ruangan kecil, ruang makan gereja, dan dapur mini. Pada kebanyakan gereja kecil, semua tempat tersebut dijadikan ruang kelas untuk sekolah minggu.

Ketika jumlah ruang sangat sedikit, jemaat harus memanfaatkan apa pun yang ada semaksimal mungkin. Gereja harus bijaksana dalam membuat perubahan yang tidak melibatkan penggunaan ruangan demi menyesuaikan dengan tujuan jangka panjang. Pendayagunaan bisa berarti menjebol tembok yang sudah ada, bukan membangun tambahan ruang. Periksalah tempat yang digunakan untuk menyimpan barang-barang tidak terpakai, meja guru, lemari penyimpanan, dan piano. Jika suatu area dipakai untuk pembukaan persekutuan raya anak, lalu ditinggalkan, hilangkan saja persekutuan raya dari daftar agenda dan gunakan ruang tersebut untuk aktivitas pembelajaran Alkitab sepanjang jam sekolah minggu. Banyak kegiatan anak-anak tidak memerlukan meja. Bila demikian halnya, cobalah ganti karpet dengan kursi-kursi. Untuk ruang bayi, pertimbangkanlah memakai ranjang bayi susun.

Karena anak kecil memerlukan lebih banyak ruang untuk bertumbuh dan belajar ketimbang remaja dan orang dewasa, kebutuhan mereka haruslah menjadi prioritas. Bila kelas orang dewasa diadakan di ruangan yang luas dan menarik, mereka mestinya pindah ke tempat yang lebih kecil dan memberikan ruangan mereka kepada anak-anak lima tahun yang berdesakan di ruangan yang sempit. Meski paling baik memang jika semuanya tetap bersama dalam lokasi gereja, tetapi mungkin kelas dewasa perlu pindah ke rumah, kantor, atau kafe terdekat.

Terlalu Sedikit Perencanaan

Beberapa gereja kecil akan tetap kecil. Batasan dan pengaruh bisa jadi disebabkan oleh demografi setempat, lokasi yang tidak jelas, fasilitas yang terlalu penuh, atau pelayanan yang tidak memenuhi kebutuhan komunitas. Beberapa hal tersebut berada di luar kemampuan gereja, sementara sebagian lain tidak. Sering kali, kemampuan gereja untuk mengatasi keterbatasan terletak pada doa dan perencanaan.

Untuk merencanakan pertumbuhan pelayanan anak, para guru harus senantiasa hadir secara konsisten. Dengan catatan kehadiran akurat, perencana dapat melihat gambaran pertumbuhan pada tahun-tahun mendatang. Misalnya, sebelum ruangan-ruangan terisi penuh, harus disediakan tempat tambahan dan kelas-kelas harus dibagi. Ruangan yang terlalu padat membuat guru frustasi, para orang tua khawatir, dan membuat anak berperilaku liar. Sebelum timbul kebutuhan, gereja harus merekrut dan melatih pekerja yang sudah siap ketika anak-anak datang.

Banyak denominasi dapat menyediakan sumber daya manusia untuk membantu gereja dalam proses pengembangan dan pertumbuhan. Perkumpulan jemaat lain mungkin membutuhkan suatu komite untuk mencari tenaga ahli dalam menolong perencanaan jangka panjang. Banyak penerbit kurikulum ternama menyediakan konsultan yang dapat memberi masukan, dan sekolah Alkitab atau seminari setempat mungkin memiliki tenaga pengajar yang bisa mengevaluasi program gereja kecil.

Ketika jemaat gereja kecil memahami pentingnya pelayanan anak, mereka akan memberikan waktu, tenaga, dan dana untuk pengembangannya. Dengan komitmen seperti itu, gereja akan bertumbuh, baik secara kuantitas maupun kualitas pelayanan. (t/Joy)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Judul buku : The Complete Handbook for Children's Ministry - How to Reach and Teach the Next Generation
Judul bab : Small-Church Education Programs: Is the Small Church a Big Problem?
Penulis : Dr. Robert J. Choun dan De Michael S. Lawson
Penerbit : Thomas Nelson Publishers, Nashville, 1993
Halaman : 298 -- 301
 

TIP Dua Puluh Empat Cara Memanfaatkan Pelayanan Anak untuk Gereja

1. Pelayanan anak membantu gereja mewariskan iman. Pada setiap periode sejarah gereja, pewarisan iman ini selalu menjadi masalah. Pelayanan anak dapat menolong gereja untuk mewariskan iman kepada para generasi penerus.

Tip untuk pelayanan anak: Bekerja samalah dengan pendeta Anda dalam merancang kurikulum pendidikan Kristen yang komprehensif. Terkadang, ketika Anda berbicara tentang kurikulum sekolah minggu, hal itu meliputi batasan dan urutan pelajaran. Sebagian besar penerbit memiliki kurikulum di halaman depan buku panduan bagi guru.

2. Pelayanan anak membantu membawa keluarga baru ke gereja. Lebih sulit mengidentifikasi dan menjangkau 20-an orang yang sepertinya bisa diinjili.

Tip untuk pelayanan anak: Pahami peran pelayanan di wilayah tempat pelayanan itu berada dan jadikanlah peran itu sebagai tujuan dari setiap program.

Gambar: Talenta

3. Pelayanan anak memungkinkan anggota gereja untuk menggunakan talenta dan karunia rohani mereka. Mengeluarkan potensi orang-orang dalam pelayanan sering kali menjadi kunci pertumbuhan gereja.

Tip untuk pelayanan anak: Hubungi sukarelawan pertama gereja dalam pelayanan. Latihlah mereka, dorong mereka dan lihatlah karya Tuhan melalui mereka.

4. Pelayanan anak membantu melatih pemimpin gereja masa depan. Kita harus berharap anak-anak yang tumbuh dalam pelayanan kita menjadi pemimpin di gereja dan di dunia.

Tip untuk pelayanan anak: Libatkan anak-anak dalam kesempatan pelayanan. Libatkan anak-anak dalam pelayanan gereja lainnya sesering mungkin.

5. Pelayanan anak secara tak langsung memberikan pembelajaran bagi para relawan pelayanan. Kadang-kadang, orang dewasa belajar sebanyak anak-anak belajar.

Tip untuk pelayanan anak: Doronglah orang dewasa untuk membuat “belajar” sebagai salah satu alasan untuk mereka melayani dalam pelayanan.

6. Pelayanan anak menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gereja melalui acara-acara khusus. Ketika gereja kami mengadakan kegiatan sepak bola, seluruh kota membicarakannya. Kegiatan ini menjadi langkah maju terbaik gereja kami dan berhasil membawa orang-orang baru mengikuti ibadah di gereja kami.

Tip pelayanan anak: Memahami acara-acara yang kita buat bisa menciptakan dampak positif bagi gereja secara keseluruhan.

7. Pelayanan anak membantu gereja besar berkembang dengan baik. Pelayanan anak yang berkualitas diperlukan agar para orang tua berpartisipasi penuh dalam ibadah gereja. Saat pelayanan kita jauh lebih baik dari sekadar tempat penitipan anak, hal itu jelas akan menguntungkan gereja.

Tip pelayanan anak: Sediakan pelayanan yang terbaik untuk membantu para orang tua terlibat lebih dalam di gereja.

8. Pelayanan anak membantu membangun sebuah pelayanan pemuda yang kuat. Kita harus berharap anak-anak yang tumbuh dalam pelayanan kita menjadi pemimpin dalam pelayanan murid.

Tip pelayanan anak: Bekerja samalah dengan pelayanan pemuda untuk mencapai tujuan yang sama dan rencana pemuridan yang komprehensif.

9. Kehadiran anak-anak membantu pendeta menyampaikan Injil dengan sederhana. Pendeta Anda akan mendapatkan manfaat dari mengajar anak-anak. Ini mendorong mereka untuk memikirkan kembali kosakata mereka dan memberikan penjelasan konsep spiritual yang cukup.

Tip pelayanan anak: Sediakan waktu secara rutin untuk anak-anak hadir dalam kebaktian.

10. Kehadiran anak-anak memberikan sukacita kepada seluruh jemaat. Anak-anak adalah anugerah Tuhan, dan keberadaan mereka akan membuat persekutuan menjadi hidup.

Tip pelayanan anak: Libatkan anak-anak dalam kehidupan gereja, khususnya dalam ibadah penyembahan.

11. Kehadiran anak-anak mengingatkan jemaat bahwa semua orang diciptakan segambar dengan Allah. Anak-anak yang lugu dan kreatif mengingatkan kita semua bahwa manusia diciptakan untuk menjadi kudus dan bahagia.

Tip pelayanan anak: Mintalah anak-anak untuk mengadakan pertunjukan musik khusus atau berdoa di depan jemaat.

12. Kehadiran anak-anak memberikan teladan hidup kepada orang dewasa tentang bagaimana beriman seperti anak-anak.

Tip pelayanan anak: Ceritakan kisah tentang anak-anak dan kepercayaan mereka yang tulus kepada Tuhan. Ini akan menjadi motivasi bagi orang-orang percaya, berapa pun usianya.

13. Kehadiran anak-anak membantu gereja belajar menyesuaikan diri terhadap berbagai jenis musik yang berbeda. Sering kali, keegoisan menjadi penyebab “perang pujian”. Akan tetapi, sering kali pula, gereja mau menyesuaikan diri dengan pujian-pujian yang cocok bagi anak-anak. Ini merupakan satu langkah maju terhadap keberagaman jenis musik.

Tip pelayanan anak: Bantulah pemimpin pujian memilih pujian-pujian anak yang bisa dinikmati.

Gambar: Persekutuan anak

14. Kehadiran anak-anak memberi semangat dan harapan akan masa depan. Beberapa hal menunjukkan kepada kita masa depan, seperti berada di sekitar anak-anak.

Tip pelayanan anak: Buatlah suatu visi tentang bagaimana Tuhan memberkati generasi yang akan datang.

15. Melihat anak-anak tumbuh dari tahun ke tahun membawa sukacita bagi gereja. Semua orang senang melihat anak-anak bertumbuh. Pelayanan anak dapat membantu mewujudkannya bila kita memperhatikan anak-anak.

Tip pelayanan anak: Gunakan papan pengumuman untuk mencatat pertumbuhan mereka melalui foto-foto di sekolah minggu.

Selengkapnya »

Sumber asli:
Nama situs : Ministry-To-Children
Alamat situs : http://ministry-to-children.com/benefits/#church
Judul asli artikel : 24 Ways Children's Ministry Benefits The Church
Penulis : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 14 October 2009

Diambil dan disunting dari:
Nama situs : PEPAK
Alamat situs : http://pepak.sabda.org/mengapa_gereja_harus_mendukung_pelayanan_anak
Tanggal akses : 2 Februari 2018
 

BAHAN MENGAJAR Tuhan, Aku Tidak Bisa

“Anita, minggu depan kita bertugas sebagai pemimpin pujian di kebaktian kelas. Aku kok grogi, ya,” ujar Kiki. “Aduh, Ki, sama dong. Aku juga takut, nih. Aku takut salah ngomong terus ditertawakan teman-teman. Ki, aku cari ganti saja, ya. Aku tidak mau, ah, jadi pemimpin pujian,” ujar Anita.

Gambar: Musa dipanggil

Adik-adik, siapa di antara kalian yang takut atau malu ketika memimpin pujian di kelas? Kak Kiddy juga waktu masih kecil malu, lho. Namun, Kak Kiddy berdoa dan meminta keberanian kepada Tuhan sehingga sampai sekarang Kak Kiddy semakin percaya diri. Itu semua karena anugerah-Nya. Adik-adik, suatu kali Musa juga menolak perintah Tuhan untuk berbicara kepada bangsa Israel. Mari kita membaca Keluaran 4:10-11. Musa menolak karena ia merasa tidak pandai bicara. Namun, Tuhan berjanji akan memampukan Musa untuk berkata-kata kepada Firaun.

Yuk, kita meminta keberanian dan kemampuan dari Tuhan sebelum kita melayani-Nya. Kita pasti bisa!

Doa: Bapa Surgawi, mampukan aku untuk menjadi pelayan-Mu dalam kebaktian, baik di sekolah maupun di sekolah minggu. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.

Diambil dari:
Nama situs : Yayasan Komunikasi Bersama
Alamat situs : https://www.ykb-wasiat.org/2017/12/05/tuhan-aku-nggak-bisa/
Judul asli artikel : Tuhan, Aku Nggak Bisa
Penulis artikel : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 13 April 2018
 
Stop Press! Ikutilah Diskusi Buku Pencobaan -- Sebuah Pengajaran Alkitabiah Praktis Karya John Owen!

Diskusi Buku "Pencobaan"

Ikutilah diskusi buku Pencobaan -- Sebuah Pengajaran Alkitabiah Praktis karya John Owen di Grup Facebook Klub e-Buku SABDA. Buku ini akan membawa kita untuk memahami apa pandangan Alkitab mengenai pencobaan, bagaimana pencobaan itu terjadi, kuasa pencobaan, apa saja gejala-gejala masuk ke dalam pencobaan, sampai bagaimana kita menghadapinya. Diharapkan melalui diskusi ini, kita dapat semakin tekun untuk melakukan tugas yang telah Tuhan berikan kepada kita sehingga kita tidak terjatuh dalam pencobaan. Mari mendiskusikan isi buku ini secara tuntas di Grup Facebook Klub e-Buku SABDA.

Diskusi akan berlangsung pada 21 Mei 2018 -- selesai. Pendaftaran ditutup 7 Mei 2018 (peserta dibatasi 30 orang). Mari berdiskusi dan bertumbuh secara rohani melalui diskusi di Klub e-Buku SABDA!

Syarat bergabung:

  1. Mendaftar melalui penulis@sabda.org atau bergabung di Grup Klub e-Buku SABDA.
  2. Mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikannya ke penulis@sabda.org.
  3. Memiliki buku Pencobaan -- Sebuah Pengajaran Alkitabiah Praktis karya John Owen. (Bisa memesan lewat SABDA atau membeli langsung di toko buku Kristen terdekat).
  4. Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi hingga diskusi selesai.
Grup Klub e-Buku SABDA
e-Penulis
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaAnak.
binaanak@sabda.org
e-BinaAnak
@sabdabinaanak
Redaksi: Rostika, Ariel, dan Davida
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org