Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/716

e-BinaAnak edisi 716 (15-10-2015)

Kesaksian ASM: Buah Pertumbuhan Rohani (I)


e-BinaAnak -- Kesaksian ASM: Buah Pertumbuhan Rohani (I)
Edisi 716/Oktober/I/2015

Salam sukacita,

Allah telah mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk 
membawa umat percaya kembali kepada Allah dan terlepas dari murka 
kekal Allah. Ketaatan Yesus Kristus kepada kehendak Bapa-Nya menjadi 
anugerah terbesar bagi kita, sebab hidup kita telah ditebus oleh-Nya. 
Sebagai orang-orang tebusan Allah, marilah kita dengan penuh 
kesadaran, ucapan syukur, dan kerelaan hati memberitakan tentang Tuhan 
Yesus Kristus. Kami berharap melalui sajian e-BinaAnak selama bulan 
Oktober ini, kita semakin diteguhkan kembali akan tugas atau kewajiban 
kita sebagai orang percaya, yaitu menjadi saksi Kristus. Sebagai 
pelayan anak, kita pun turut dipanggil untuk membagikan pelajaran 
berharga ini kepada anak-anak yang kita layani. Kiranya mereka pun 
turut menjadi saksi Kristus yang taat dan setia. Selamat membaca. 
Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


"Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah 
benar." (Yohanes 3:33)


                 ARTIKEL: BERSAKSI SEBAGAI GAYA HIDUP

Kisah Para Rasul 1:8, 4:18-20, dan Yohanes 15:8.

Orang-orang Kristen adalah saksi dari apa yang telah Yesus lakukan 
untuk kita. Yesus telah menyelamatkan kita dari dosa. Sudah seharusnya 
sebagai saksi, kita wajib memberi tahu orang lain tentang apa yang 
telah terjadi dalam hidup kita pada saat kita menerima-Nya. Baca 1 
Petrus 3:15.

1. Teladan Bersaksi

Bacalah Yohanes 4:1-30. Dalam ayat-ayat ini, kita membaca bagaimana 
Yesus bersaksi kepada seorang wanita Samaria di pinggir sebuah sumur. 
Perhatikan teladan Yesus dalam memberikan kesaksian: Ia memulai 
percakapan dengan menggunakan apa yang ada di dekat-Nya. "Berilah Aku 
minum." (Yoh. 4:7) Dengan cepat, Ia membawa percakapan itu kepada hal-
hal rohani. "Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya ia 
tidak akan haus untuk selama-lamanya." (Yoh. 4:14) Ia menyebabkan 
wanita itu mengakui dosa-dosanya sendiri. "Yang ada sekarang padamu, 
bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." (Yoh. 4:18)

Ia menolak untuk diajak bertengkar. "Allah adalah Roh, dan barangsiapa 
yang menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yoh. 
4:24) Ia menyatakan dengan jelas pernyataan-Nya dan menghendaki agar 
wanita itu membuat keputusannya sendiri tentang Dia. "Akulah Dia, yang 
sedang berkata-kata dengan engkau." (Yoh. 4:26)

Setelah wanita itu mendengar dan percaya kepada Yesus, dengan segera 
ia pergi ke kotanya sendiri dan menceritakan kepada orang-orang 
tentang Yesus. Tuhan Yesus adalah teladan kita dalam bersaksi. Ia 
ingin supaya orang-orang mengenal Allah Bapa-Nya. Ia berbicara kepada 
para nelayan, pemungut cukai, seorang hakim, bahkan seorang pencuri. 
Dengan cara yang sama, setiap orang Kristen harus bersaksi kepada 
seluruh dunia untuk memberi tahu tentang siapa Yesus Kristus.

2. Pentingnya Bersaksi

Bacalah Kisah Para Rasul 1:8. Dalam ayat ini, Yesus memerintahkan 
setiap orang Kristen untuk bersaksi, dimulai dari dalam kota atau 
desanya sendiri dan desa berikutnya. Suatu saat, Petrus dan Yohanes 
ditangkap karena berkhotbah dan memberitakan tentang nama Yesus (Kis. 
4:18-20). Akan tetapi, mereka membalas, "Sebab tidak mungkin bagi kami 
untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang 
telah kami dengar." (Kis. 4:20)

Jawaban mereka sungguh sangat tepat. Bersaksi harus menjadi sifat 
alami setiap orang Kristen. Anda harus membagikan cerita tentang apa 
yang sudah terjadi dalam hidup Anda. Tuhan Yesus mengatakan dalam 
Yohanes 15:8 bahwa salah satu bukti dari pemuridan adalah bersaksi, 
atau menghasilkan buah. Jika Anda adalah murid-Nya, hidup Anda harus 
selalu penuh dengan kesaksian.

3. Kuasa untuk Bersaksi

Anda dapat memberikan seluruh waktu Anda untuk berbicara kepada 
seseorang mengenai Yesus, tetapi Anda tidak dapat mengubah 
kehidupannya. Hal ini merupakan pekerjaan Roh Kudus untuk mengubah 
hati setiap orang. Kisah Para Rasul 1:8 berkata, "Kamu akan menerima 
kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu." Roh Kudus akan menolong 
Anda saat Anda bersaksi mengenai Yesus kepada orang lain.

Yesus juga telah berjanji dalam Matius 28:20, "Dan ketahuilah, Aku 
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Saat Anda 
bersaksi untuk Yesus, Roh-Nya bersama dengan Anda. Ia akan memberi 
Anda kuasa untuk bersaksi. Roh Kudus akan memimpin Anda kepada orang-
orang yang telah Tuhan siapkan jika Anda berjalan di dalam Roh.

4. Cara Bersaksi

Satu cara yang baik untuk memulai suatu kesaksian ialah dengan 
membagikan kesaksian Anda sendiri. Beritahukanlah bagaimana Anda 
sebelum menerima Kristus dan bagaimana Anda setelah menerima Kristus.

Kemudian, mintalah orang itu untuk membaca Roma 3:23, "Semua orang 
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." "Dan upah 
dosa itu ialah maut." (Rm. 6:23)

Selanjutnya, Anda dapat menunjukkan kebutuhan dia akan adanya 
keselamatan. Alkitab telah menyatakan bahwa Allah sendiri yang 
akhirnya harus datang ke dalam dunia menjadi manusia di dalam diri 
Yesus Kristus. "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, 
oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." 
(Rm. 5:8)

Sekarang, bantulah orang itu untuk mengetahui bagaimana dia bisa 
menerima Yesus. Ajaklah dia percaya hanya kepada Yesus saja untuk 
memperoleh hidup yang kekal. Caranya, bantu dia untuk mengundang Yesus 
masuk dalam hatinya menjadi Juru Selamat dan Tuhan di dalam doa. "Dan 
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, 
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan 
kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kis. 4:12)

Adalah baik untuk menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat 
menyelamatkan dirinya sendiri (Ef. 2:8-10), dapat menolong untuk 
menunjukkan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus saja.

Akhirnya, bantulah orang itu untuk yakin akan keselamatannya dengan 
membaca 1 Yohanes 5:12-13, "Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki 
hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. 
Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada 
nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal."

Diambil dari:
Nama situs: Yohanes Ratu Eda
Alamat URL: https://yohanesratueda.wordpress.com/bersaksi-sebagai-gaya-hidup-html/
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 2 Juli 2015


                    BAHAN MENGAJAR: MENJADI SAKSI
                      Diringkas oleh: Santi T.

Mengapa perlu mengajarkan pentingnya menjadi saksi bagi anak? Dengan 
menjadi saksi, anak-anak dituntut untuk memiliki kehidupan rohani yang 
terus bertumbuh. Menjadi saksi Kristus merupakan tugas yang harus 
dijalankan oleh setiap orang percaya, termasuk anak-anak. Oleh karena 
itu, tuntunlah mereka untuk memiliki kehidupan rohani yang sehat agar 
dapat menjadi saksi yang memuliakan nama Tuhan.

Ayat hafalan: Kisah Para Rasul 1:8

Bacaan: Kisah Para Rasul 1:8-14

Tujuan: Para murid akan merasa sebagai bagian dari umat Allah bila 
menjadi saksi-saksi yang berharga bagi Kristus, sesuai dengan 
kemampuan mereka.

Latar belakang: Injil merupakan Kabar Baik, yaitu melalui iman kepada 
Yesus Kristus, manusia dapat diselamatkan dari dosa. Namun, pertama-
tama, manusia harus mendengar Kabar Baik itu terlebih dahulu (Rm. 
10:14-15). Orang-orang yang diutus oleh Yesus untuk memberitakan Kabar 
Baik adalah para murid-Nya.

Sebagian besar murid Anda mungkin merupakan anggota jemaat (melalui 
baptisan anak). Jadi, mereka punya tanggung jawab untuk bersaksi. 
Namun, mungkin Anda ragu-ragu untuk menuntut hal ini dari mereka. 
Sebab, rasanya kurang pantas mengharapkan orang yang masih belajar 
tentang jalan keselamatan untuk memberikan suatu penjelasan yang baik 
dan sesuai dengan doktrin tentang iman mereka. Segala pemberitaan dari 
rumah ke rumah, penginjilan melalui radio, bakti sosial, atau dukungan 
terhadap utusan Injil yang turut dikerjakan oleh gereja Anda, 
dilakukan oleh semua umat Allah.

Bersaksi memiliki berbagai macam bentuk. Orang-orang yang berkumpul 
dan berbakti setiap hari Minggu, bersaksi melalui kehadiran mereka 
kepada orang yang tinggal di sekitar gereja. Sikap hidup, tutur kata, 
sikap terhadap sesama, rasa hormat pada orang yang lebih tua, 
menghindari tempat dan situasi tertentu, merupakan cara bersaksi tanpa 
kata-kata bahwa kita adalah milik Yesus Kristus. Murid-murid Anda 
dapat melakukan jenis bersaksi seperti itu. Namun, untuk waktu-waktu 
tertentu, seorang saksi harus berbicara. Murid-murid Anda harus 
mengerti bahwa kita bukan bersaksi bagi doktrin, denominasi tertentu, 
atau bagi iman pribadi kita sendiri. Kita bersaksi bagi Kristus Yesus.

Roh memampukan kita untuk berkata-kata pada saat yang tepat. Roh 
memberi kuasa pada kata-kata tersebut sehingga orang mendengar dan 
percaya. Tugas kita hanyalah bersaksi bagi kebenaran tentang Yesus 
Kristus, yaitu bahwa Ia adalah Putra Allah yang diutus untuk 
menyelamatkan dan mempersatukan kita kembali dengan Allah Bapa.

Bahan-Bahan:
Guru:
1. Panduan Alkitab 2, yang sudah dilengkapi.
2. Alkitab.
3. Cerita tentang Bersaksi (Alat Peraga).

Anak-anak:
1. Panduan Alkitab 2.
2. Alkitab.
3. Pensil.
4. Kartu catatan berukuran 7,5 x 12,5 cm.

Pendahuluan: Bagaimana Anda menerapkan pelajaran hari ini? Sebagai 
persiapan Anda, tentukan bagaimana Anda akan memanfaatkan bahan dalam 
Panduan Alkitab. Misal, Anda ingin memakai ide "saksi hidup" yang 
diceritakan dalam pengembangan pelajaran. Ketika Anda berbicara soal 
gereja kepada anak-anak, hal yang perlu ditekankan adalah jemaat 
merupakan orang percaya yang biasa-biasa saja, yang menjadi "istimewa" 
dan mampu bersaksi, hanya berdasarkan kuasa yang diberikan kepada 
mereka oleh Yesus.

Aspek-aspek pribadi dari bersaksi harus ditangani sedemikian rupa 
sehingga para murid merasa bahwa Yesus sangat ingin menolong mereka 
menjadi para saksi-Nya. Cerita pendek dalam paket alat peraga akan 
membimbing para murid hingga dapat menemukan cara-cara yang mudah dan 
bermanfaat untuk menyatakan bahwa mereka mengasihi Tuhan.

Kita tahu bahwa para murid Tuhan Yesus berdoa sambil menantikan janji 
Yesus digenapi. Sementara Anda berharap untuk mengajar, baik di SAL 
(Sekolah Alkitab Liburan, Red.) maupun sekolah minggu, mintalah kepada 
Allah untuk membantu Anda bersaksi kepada anak-anak yang Ia tempatkan 
dalam kelas Anda.

Tahap 1
Diskusi: Tentang Pekerjaan

Pelajaran hari ini berhubungan dengan masalah pekerjaan. Bicarakan 
sedikit tentang orang dengan pekerjaan yang menarik dan unik, mungkin 
dengan menyebutkan seseorang dari gereja Anda atau persekutuan Anda 
sebagai contoh. Kemudian, bagikan selembar kartu catatan berukuran 7,5 
x 12,5 cm kepada setiap murid. Mintalah seluruh kelas menuliskan jenis 
pekerjaan yang mereka inginkan dan alasannya.

Tahap 2
Lakon Pendek: Para Saksi yang Menanti

Mintalah para murid untuk membaca Alkitab dengan bersuara, satu ayat 
untuk masing-masing murid. Berikanlah pertanyaan yang memiliki garis 
besar sebagai berikut:

- Ayat 13: tentang para saksi "asli". Jelaskan bahwa umat percaya akan 
  menerima kuasa Roh untuk menjadi saksi!

- Menjadi saksi Yesus berarti memberitakan kepada dunia Kabar Baik 
  keselamatan, yaitu Kabar Baik yang telah mereka alami dalam 
  kehidupan mereka pribadi. Kembangkanlah istilah saksi bersama dengan 
  para murid. Pertama-tama sebagai sebuah kata benda, kemudian sebagai 
  kata kerja. Sebagai kata kerja, bersaksi berarti memberitakan atau 
  memberi kesaksian pada apa yang dialami atau dilihat sebelumnya. 
  Anda harus bisa membuat anak-anak mengerti apa artinya menjadi saksi 
  Yesus sekalipun mereka tak dapat menjelaskan perbedaan antara saksi 
  sebagai kata benda dan kata kerja.

- Sampai sejauh ini, sedikit pengulangan tentang kesulitan membawakan 
  Injil kepada dunia, cukup sampai di sini.

- Tekankan bahwa para murid Tuhan Yesus bukanlah orang-orang yang 
  kaya, ternama, sempurna, atau berkuasa. Mereka adalah orang awam 
  yang dipakai Allah secara luar biasa, sama seperti bagaimana Ia 
  memakai diri kita.

- Ayat 8 mengatakan bahwa kepada para saksi telah dijanjikan "kuasa 
  jika Roh Kudus datang padamu". Kuasa itulah, Roh itulah, yang mereka 
  nanti-nantikan di dalam ruangan tersebut. Tanpa kuasa itu, mereka 
  tidak mampu memulai tugas mereka untuk bersaksi.

- Inilah tempatnya untuk mengulangi ayat hafalan minggu lalu. Anda 
  boleh menjelaskan bahwa kita tak perlu menunggu sampai kematian 
  datang untuk memperoleh kehidupan kekal; sebagai pengikut-pengikut 
  Kristus, kita sudah menikmati damai sejahtera dan sukacita hidup 
  bersama dengan Dia.

- Pastikan bahwa murid-murid menyadari semua umat Allah, semua orang 
  yang percaya kepada Yesus merupakan saksi-saksi-Nya. Orang-orang ini 
  adalah orang berdosa yang sudah diampuni dan diberi kuasa untuk 
  memberitakan kepada dunia Kabar Baik keselamatan.

Tahap 3
Diskusi: Bersaksilah Hari Ini

Bantulah agar para murid mengerti bahwa para saksi Yesus berasal dari 
segala usia, segala bangsa, dan segala lapisan masyarakat. Buatlah 
ringkasan dengan menuliskan sejumlah cara yang bisa digunakan oleh 
kaum awam dalam bersaksi bagi Yesus.

Pengembangan pelajaran 1

1. Teka-Teki Ayat Hafalan

Bahan-bahan: panduan Alkitab dan pensil.

Para murid harus mencari kata-kata dari teks hafalan di dalam teka-
teki. Perhatikan bahwa kata-kata yang diulang di dalam teks, juga 
diulang di dalam teka-teki.

2. Seni Poster

Bahan-bahan: poster dan spidol berwarna cerah.

Beri setiap murid waktu untuk mengerjakan proyek besar ini.

3. Gelang

Bahan-bahan: alat penekan lidah (seorang satu), spidol berwarna-warni, 
huruf cetak setinggi lebih kurang 4,75 cm (pilihan lain), dan pensil.

Selama 1 atau 2 hari sebelum pelajaran diberikan, rendamlah alat 
penekan lidah selama dua belas jam. Angkatlah dan bengkokkan dengan 
hati-hati, lalu pasangkan dalam sebuah gelas atau kaleng minuman, 
dengan ukuran diameternya 5 x 6 cm. Suruhlah para murid menuliskan 
nama kecil mereka di bagian alas gelang, dengan menggunakan pensil 
yang dituliskan tipis-tipis (Bisa dipermanis dengan huruf cetak, 
ditulis tangan dengan cermat dan menarik). Kemudian, suruhlah para 
murid mengganti pensil mereka dengan spidol, dengan menambah hiasan 
lain agar gelang nampak lebih menarik. Di bagian dalam dari gelang 
tersebut, para murid boleh menuliskan salah satu dari kata-kata 
berikut: Yohanes 3:16; Kisah Para Rasul 1:8; atau Saksi.

4. Saksi-Saksi Hidup

Pilihlah satu/dua orang dari antara jemaat (kaum awam) untuk 
mengunjungi kelas Anda dan menceritakan kepada para murid bagaimana 
mereka bersaksi bagi Kristus dalam pekerjaan, di rumah, di sekolah, 
atau di mana saja. Dengan mengundang orang awam, Anda memberikan 
anggapan yang lebih baik tentang bagaimana anggota gereja menangani 
tugas bersaksi ini. Doronglah para murid untuk mengajukan pertanyaan 
kepada pengunjung kelas tersebut. Tegaskan bahwa Allah tetap memakai 
orang-orang awam melakukan pekerjaan-Nya di dunia; Ia masih tetap 
memberikan kuasa-Nya kepada para saksi-Nya.

Sumber asli:
Judul buku: Panduan Alkitab
Judul asli artikel: Para Saksi yang Menanti
Penulis: Sheri D. Haan
Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 1994
Halaman: 20 -- 25

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Pelayanan Anak Kristen
Alamat URL: http://pelansemi.blogspot.com/2012/09/menjadi-saksi.html
Penulis artikel: Sheri D. Haan
Tanggal akses: 2 Juli 2015


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org