Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/572

e-BinaAnak edisi 572 (15-2-2012)

Kemurahan Hati (III)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
TIP: MENGAJARKAN KEMURAHAN HATI KEPADA ANAK
STOP PRESS: GRATIS! ALKITAB MP3 AUDIO

Shalom,

Setiap orang tua maupun pelayan anak tentu memiliki kerinduan agar
anak-anak memunyai karakter yang baik dan berkenan bagi Tuhan.
Bagaimana cara kita membimbingnya? Salah satunya dengan melatih anak
bersikap murah hati saat mereka masih kecil. Sikap ini akan terus
melekat dalam hatinya dan akan menjadi salah satu karakter dalam
dirinya. Adapun beberapa saran/tip untuk mengajarkan kemurahan hati
kepada anak, dapat Anda temukan dalam sajian kali ini. Kiranya sajian
edisi menjadi berkat bagi Anda.

Staf redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >

              TIP: MENGAJARKAN KEMURAHAN HATI KEPADA ANAK

Anak-anak di usia prasekolah lebih mudah untuk diajarkan hidup
bersosialisasi. Persahabatan memegang peranan penting, dan kegiatan
yang dilakukan secara berkelompok merupakan saat yang paling mereka
gemari. Pada saat inilah Anda dapat mengajarkan sifat murah hati pada
si kecil, seperti misalnya berbagi makanan atau bergantian bermain
ayunan.

Tentu saja kita tidak dapat mengharapkan sikap yang konsisten dari
anak seusia ini. Itu hal wajar. Anak-anak usia prasekolah lebih
memikirkan dirinya sendiri. Mereka juga sangat menjaga milik
pribadinya sedemikian rupa, sehingga tidaklah mudah bagi mereka untuk
berbagi begitu saja. Mungkin bagi kita orang dewasa, apalah artinya
boneka atau mobil-mobilan, namun bagi anak-anak benda-benda tersebut
sangat berarti, dan mereka akan menjaga dan mempertahankannya
sedemikian rupa karena barang-barang tersebut merupakan "harta
berharga" mereka.

Yang jelas, ada saat-saat di mana mereka bisa bersikap murah hati.
Nah, saat itulah kesempatan baik bagi Anda untuk memuji dan memberi
dukungan atas kebaikan hati yang mereka lakukan terhadap sesama
temannya. Sikap murah hati adalah salah satu dari buah Roh yang
tercatat dalam Galatia 5:22. Mengajarkan sikap ini, akan membentuk
mereka untuk memahami apa yang diinginkan Tuhan dalam perubahan
karakter anak. Jika sejak kecil seorang anak diajarkan dan terbiasa
bersikap murah hati, maka kelak nanti ia akan tetap melakukannya
sebagai salah satu karakternya. Bagaimana caranya? Beberapa saran di
bawah ini mungkin bisa membantu.

1. Agar anak dengan mudah meresapi arti kemurahan hati, tunjukkan
kemurahan dan kebaikan hati Anda pada orang lain. Ajarkan anak dengan
cara memberi contoh nyata, karena hal ini merupakan cara yang paling
efektif. Misalnya, saat makan siang tanyakan padanya apakah dia mau
roti yang sedang Anda makan dan katakan padanya bila dia mau Anda akan
membaginya separuh. Melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama
juga merupakan salah satu cara yang baik. Misalnya, mencuci mobil atau
menyiram tanaman.

2. Ajarkan ia mengenal kebutuhan orang lain. Misalnya, saat dia
mengatakan ingin cokelat, Anda dapat memintanya untuk berpikir,
kira-kira menurut dia apa yang Anda inginkan. Hal ini akan membuat
anak terbiasa memikirkan bahwa orang lain pun memunyai keinginan dan
keperluan. Dengan cara demikian, secara tidak langsung Anda
mengajarkan anak untuk tidak egois, tidak mementingkan diri sendiri,
dan peka akan kebutuhan orang lain.

3. Ingatkan pula, kita tidak harus selalu berbagi. Memang, ada saat di
mana kita perlu berbagi, tetapi ada juga saat tidak perlu berbagi.
Sebagai contoh, temannya hanya dapat meminjam mainannya tetapi tidak
berarti dapat membawa mainannya ke rumahnya.

4. Perlihatkan bahwa Anda tak menyukai sikap egois. Teguran yang
tegas, konsisten, namun tidak kasar, akan mengajarkan pada anak bahwa
di dalam keluarga diterapkan sifat murah hati. Anda dapat mengatakan
padanya, Anda tidak senang melihat dia tidak mengizinkan adiknya ikut
memainkan boneka atau mobil-mobilan miliknya. Katakan, di dalam
keluarga harus dibiasakan memiliki sifat berbagi. Jadi, dia harus
memberi kesempatan kepada adik untuk ikut bermain. Tapi ingat, hindari
memberi hukuman, karena hal tersebut hanya akan membuat dia semakin
membangkang.

5. Jangan lupa beri pujian. Pada saat anak mau berbagi, ungkapkan rasa
senang dan bangga Anda atas sikap si kecil. Sikapnya yang manis itu
pantas diberi pujian, dan dengan demikian secara perlahan-lahan sikap
baik hati dan murah hati akan melekat pada dirinya.

6. Memang bukan hal mudah untuk berbagi apa yang kita miliki dengan
orang lain. Anda pun tidak akan mengizinkan mobil baru Anda dikendarai
oleh tetangga, bukan? Demikian juga halnya dengan si kecil. Pasti ada
mainan-mainan tertentu yang paling digemarinya. Apalagi kalau mainan
tersebut baru saja dibeli. Dalam hal ini, Anda dapat mengatakan pada
si kecil untuk menyimpannya bila ada temannya yang akan bermain ke
rumah dan katakan padanya, dia tidak harus selalu berbagi semua mainan
dengan temannya. Ia bisa memilih mainan yang lain untuk dapat
dimainkan bersama-sama.

7. Salah satu cara lain yang juga efektif adalah belajar dari teman
seusia. Usahakan agar Anda tidak selalu melibatkan diri pada saat
mereka berebut mainan. Percayalah, pada akhirnya, dengan sendirinya,
anak-anak belajar cara berkompromi karena mereka akan menyadari bahwa
bila mereka egois, maka teman-teman tidak akan mau bermain dengannya.

8. Bila si kecil bersikeras tidak mau berbagi dan hal ini merupakan
hambatan utama baginya, selidiki penyebabnya. Apakah Anda baru saja
pindah rumah? Apakah dia baru saja mulai masuk sekolah (taman
bermain)? Atau apakah binatang peliharaan kesayangannya baru saja
mati? Pada masa transisi, sikap posesif anak-anak akan lebih menonjol.
Hal ini disebabkan oleh rasa kehilangan karena baru saja dia
memperoleh sesuatu yang dia sayangi, tiba-tiba dia harus kehilangan.
Beri dukungan dan bersama-sama cari jalan keluar mengatasi masalah
yang mengganggunya.

Diambil dari:
Nama situs: terangdunia.com
Alamat URL: http://www.terangdunia.com/index.php?option=com_content&
            view=article&id=734:mengajarkan-kemurahan-hati-pada-anak&
            catid=65:keluarga&Itemid=103
Judul artikel: Mengajarkan Kemurahan Hati Pada Anak
Penulis: Nova
Tanggal akses: 12 Desember 2011

                STOP PRESS: GRATIS! ALKITAB MP3 AUDIO

Apakah Anda rindu mendengarkan firman Tuhan setiap hari? Dapatkan
Alkitab MP3 Audio sekarang juga!

Alkitab MP3 Audio adalah rekaman teks Alkitab yang
disuarakan/dibacakan dalam format MP3. Tersedia dalam 20+ versi bahasa
Indonesia, bahasa-bahasa suku di Indonesia, dan bahasa-bahasa asing
lain. Bisa didapatkan dengan "kualitas CD" (650 MB) atau "kualitas HP"
yang lebih kecil (200 MB) dalam bentuk CD, DVD, USB, HP, atau online
streaming/download -- GRATIS!

Alkitab MP3 Audio ini akan banyak menolong Anda dalam pelayanan dan
terutama gereja Anda, khususnya untuk menolong para lanjut usia,
penyandang tunanetra, yang sedang berbaring sakit atau yang masih buta
huruf, sehingga mereka pun bisa dilawat oleh firman Tuhan. Bahkan
Alkitab MP3 Audio ini juga bisa Anda gunakan ketika sedang melakukan
perjalanan atau sambil mengerjakan tugas sehari-hari. Alkitab MP3
Audio mudah untuk dibawa/diputar/disimpan dalam semua alat komputer,
laptop, PDA, CD/VCD/DVD/MP3 player, USB, Android, iPod/iPad, maupun HP
Anda. Jika Anda memiliki pelayanan yang berhubungan dengan
bahasa-bahasa tersebut, atau mengetahui ada pelayan Tuhan yang
melayani dengan menggunakan bahasa-bahasa tersebut, silakan
menghubungi kami.

Milikilah segera dan jadikan CD Alkitab Audio MP3 ini alat untuk
menyebarkan firman Tuhan. Biarlah semakin banyak orang yang "percaya
karena mendengar" -- "faith comes by hearing".

Kontak YLSA/SABDA: < audio(at)sabda.org >
Situs: < http://audio.sabda.org >

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org