Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/557

e-BinaAnak edisi 557 (26-10-2011)

Menjadi Guru Sekolah Minggu Teladan (IV)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: HATI YANG MENCINTAI PERKARA SURGA
MUTIARA GURU

Shalom,

Apa kabar sahabat e-BinaAnak? Penting sekali untuk menjaga keadaan
hati yang kita miliki. Pengajaran tentang menjaga hati ini juga sangat
perlu diajarkan kepada anak, sebagai pribadi yang polos dan mudah
meniru apa yang ada di depannya. Sebagai guru sekolah minggu, kita
harus dapat memberikan teladan bagaimana menjaga hati sesuai dengan
kehendak Tuhan. Pengajaran bagaimana menjaga hati, dapat Anda simak
dalam sajian kami kali ini, berupa bahan mengajar dengan judul "Hati
yang Mencintai Perkara Surga". Anda juga akan menyimak mutiara guru
dalam edisi ini.

Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Fitri Nurhana
< fitri(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >

         BAHAN MENGAJAR: HATI YANG MENCINTAI PERKARA SURGA

Persiapan: Bawalah beberapa mainan yang sudah rusak. Buatlah 2 buah
hati dari kertas dengan ukuran yang sama. Tempelkan gambar
mainan-mainan, pakaian, uang, dll., pada hati yang satu. Pada hati
yang lain, tempelkan gambar surga, Alkitab, anak yang sedang berdoa,
Kristus, dll..

Penyampaian: Inilah mainan-mainan yang sudah rusak, yang tidak bisa
dipakai lagi. Dahulu ketika mainan ini masih baru, semua anak pasti
senang sekali menerimanya. Tetapi, coba lihatlah bentuk mainan ini
sekarang. Sudah jelek, rusak, dan akan dibuang. Seorang anak yang
memunyai mainan seperti ini, pasti akan minta dibelikan mainan lain
yang baru. Pernahkah kalian mengatakan kepada ibumu, bahwa kalau
kalian dibelikan sesuatu mainan yang sangat kalian inginkan, maka
kalian akan senang dan puas? Kemudian, ibumu membelikan mainan itu
untukmu. Tetapi tidak lama setelah kalian menerima mainan itu, kalian
melihat sesuatu mainan lain yang juga kalian inginkan. Padahal
sebelumnya, kalian telah berjanji bahwa andaikata kalian dibelikan
sepeda yang baru atau bedil-bedilan yang baru, kalian tidak akan minta
apa-apa lagi. Tetapi, entah mengapa, rupanya kalian belum puas. Hal
semacam itu tidak hanya terdapat pada kalian; orang-orang dewasa
seperti itu juga. Seorang wanita berpikir bahwa apabila dia bisa
membeli sebuah rumah yang baru, maka ia akan bahagia; tetapi setelah
ia memperoleh rumah, ia menginginkan barang-barang lain. Seorang
laki-laki berpikir bahwa, andaikata ia dapat membeli motor/mobil, ia
akan senang dan ia tidak akan menginginkan barang-barang lain lagi,
tetapi segera pikirannya berubah.

Dalam firman-Nya, Allah memberitahukan apa sebabnya kita tidak pernah
puas (Yeremia 17:9). Hati kita adalah penipu. Hati kita selalu
membodohi kita dengan perasaan bahwa kita akan sangat puas, apabila
kita mendapatkan barang-barang yang kita inginkan, sehingga kita tidak
akan menginginkan barang-barang lain. Tetapi barang-barang tidak dapat
memberikan kepuasan yang sempurna.

Di sini ada sebuah hati yang penuh dengan barang-barang. Lihat, ada
mainan, pakaian, uang, sepeda, dll., sehingga tidak ada tempat lagi
untuk Allah dan untuk hal-hal yang dapat menyenangkan Dia. Hati ini
hanya menginginkan barang-barang untuk menyenangkan dirinya sendiri.
Yang dipentingkan hanyalah memberikan kepuasan pada dirinya sendiri.
Tetapi ia tidak pernah akan puas.

Lain halnya dengan hati ini. Allah ingin kita memiliki hati seperti
ini; hati yang memiliki kepuasan yang sempurna. Kita diajarkan untuk
mengasihi dan mencintai perkara-perkara yang ada dalam Surga (Kolose
3:2,3). Di hati ini, kita tempelkan sebuah gambar Surga untuk
memperlihatkan bahwa hati ini lebih mementingkan perkara-perkara surga
yang disenangi Allah. Ia tidak mementingkan perkara-perkara duniawi.
Kristus berkata bahwa di mana ada harta kita, di situ juga hati kita
(Matius 6:21). Kita tidak dapat mengasihi Allah dan firman-Nya, kalau
hati kita lebih mengasihi perkara-perkara duniawi yang hanya memuaskan
diri kita. Allah menghendaki kita mengasihi perkara-perkara yang
dikasihi oleh Allah.

Hati ini mengasihi doa, Alkitab, sekolah minggu, gereja, dan
mengabarkan kepada orang-orang lain tentang Yesus Kristus. Lebih
daripada itu, ia mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan
pikirannya. Inilah satu-satunya cara untuk dapat memiliki hati yang
bahagia dan puas. Kristus adalah satu-satunya yang dapat memberi
kesukaan serta damai yang kita perlukan. Benda-benda seperti pakaian
yang bagus, mainan, uang, dan lain-lainnya, tidak akan memberikan
kepuasan yang sempurna kepada kita, meskipun kita telah memperoleh
semua yang kita ingini. Cintailah Kristus dan segala perkara yang
berkenan kepada-Nya, maka hati kalian akan merasa berbahagia dan puas.

Diambil dari:
Judul buku: Pelajaran dengan Alat Peraga
Judul asli artikel: Harta dalam Surga
Penulis: D.H. Pentecost
Penerbit: Penerbit Gandum Mas, Malang
Halaman: 62 -- 65

                             MUTIARA GURU

"Pendidikan adalah sebuah senjata yang akibatnya tergantung pada
tangan yang memegangnya dan kepada siapa senjata itu diarahkan."
(Josep Stalin)

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org