Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/528

e-BinaAnak edisi 528 (6-4-2011)

Membimbing Anak (I)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
ARTIKEL: MEMBESARKAN ANAK DALAM KEHENDAK TUHAN
WARNET PENA: BAHAN MENGAJAR UNTUK MEMBIMBING ANAK

Shalom,

Sepanjang bulan April, e-BinaAnak akan menyajikan bahan-bahan seputar
"Membimbing Anak" untuk memperlengkapi pelayanan Anda. Edisi perdana
di bulan ini, membahas bagaimana orang tua dan para pelayan anak dalam
membimbing anak menjadi pribadi yang senantiasa melakukan kehendak
Allah. Meskipun hal ini merupakan hal yang sulit dalam praktiknya,
namun penerapan ini harus dilakukan sedini mungkin. Hal ini penting
agar sejak kecil, anak memiliki fondasi iman yang kuat dalam Yesus
Kristus. Selamat menyimak sajian kami, Tuhan Yesus memberkati.

Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Fitri Nurhana
< fitri(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >

           ARTIKEL: MEMBESARKAN ANAK DALAM KEHENDAK TUHAN

Apakah sasaran alkitabiah dalam membesarkan anak? Rasul Paulus memberi
petunjuk, "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam
hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat
Tuhan." (Efesus 6:4)

Sasaran orang tua dalam membesarkan anak adalah membawa mereka untuk
mengenal dan mengasihi Tuhan serta mengikuti jalan-Nya. Para ayah
memikul tanggung jawab utama untuk hal ini, tetapi para ibu juga ikut
ambil bagian di dalamnya. Secara spesifik, orang tua hendaknya
mendidik anak untuk berdoa, berbakti, membaca Alkitab, berpaling
kepada Tuhan Yesus ketika dalam kesempitan, mengetahui
kebenaran-kebenaran utama iman Kristen, mengasihi orang lain,
mengasihi diri sendiri, menaati para pemimpinnya, mengendalikan
dorongan-dorongan hatinya, bertindak dengan bertanggung jawab,
membereskan konflik-konflik moral dari kehidupan sekuler, dan
menguasai keterampilan-keterampilan untuk hidup di dunia ini (seperti
menyikat gigi, matematika, mengemudikan mobil, dll.)

Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua dalam
mendidik anak dalam kehendak Tuhan.

1. Berilah Kasih Sayang Secara Melimpah

Kurangnya kasih sayang dalam membesarkan anak, akan membentuk mereka
menjadi orang yang berhati keras, mencurigai Allah, dan tidak dapat
membuka diri kepada orang lain. Anak-anak perlu sering dipegang,
dipeluk, diajak bermain, tertawa, dan bercakap dengan orang tua
mereka. Hal ini penting bagi para ayah yang cenderung kurang melakukan
kontak sehari-hari dengan anaknya. Banyak konselor yakin bahwa
anak-anak merasa terjamin karena memunyai identitas sebagai pria dan
wanita, oleh karena kasih sayang yang murni yang mereka peroleh dari
ayah mereka.

Anda memerlukan waktu khusus bersama anak Anda (sendiri, tanpa
anak-anak yang lain). Mereka perlu belajar untuk memercayai Anda,
untuk memperoleh jaminan bahwa mereka dikasihi dan dihargai. Jika
tidak demikian, maka cara Anda mendisiplinkan anak akan terlihat
kejam, dan apa yang telah Anda ajarkan kepada anak Anda akan sia-sia,
karena mungkin hati anak Anda telah terluka dan sudah menjadi keras
karena sikap Anda.

2. Menjadi Teladan bagi Anak

Kasih sayang adalah satu contoh yang harus Anda berikan. Di samping
itu, anak-anak perlu melihat Anda:

a. Mengatakan "Silakan", "Tolong...", dan "Terima kasih";
b. berdoa;
c. Membaca dan membahas Alkitab;
d. Berbicara dengan pasangan hidup Anda secara baik-baik;
e. Tidak mengomel mengenai rekan-rekan kerja;
f. Menangani krisis-krisis keluarga dengan anggun dan penuh
   kepercayaan;
g. Bersukacita dalam kehidupan Kristen Anda, juga dalam segala
   kesulitannya; dan
h. Bekerja untuk mendapat nafkah.

Anak-anak Anda ingin menjadi sama seperti Anda dan dalam banyak hal,
dan mereka memang akan menjadi seperti Anda. Dengan mengetahui hal
ini, Anda kiranya lebih dimampukan untuk menjadi teladan yang baik
bagi mereka.

3. Ajarlah dengan Kata-Kata Anda

Anak-anak tidak dapat belajar berdoa hanya dengan melihat Anda
berlutut dengan diam. Anda harus menjelaskan apa yang sedang Anda
lakukan. Demikian pula, Anda perlu menunjukkan kepada mereka di mana,
di dalam Alkitab dikatakan untuk jangan bertengkar dan mengeluh (ini
merupakan teladan: tolok ukur kita ialah Alkitab). Jelaskan mengapa
hal ini penting dan ingatkan mereka terus-menerus bahwa inilah yang
diharapkan oleh keluarga. Orang-orang Israel diperintahkan untuk
"menanamkan" firman Allah ke dalam hati anak-anak mereka dengan jalan
mengulanginya terus-menerus (Ulangan 6:7-9) dan untuk menjelaskan
tindakan Allah yang menyelamatkan yang terdapat di balik segala
peraturan itu (6:20-21).

Pengajaran harus berlangsung dalam segala peristiwa yang terjadi
sehari-hari. Doronglah anak-anak Anda untuk menanyakan "mengapa"
sesuatu terjadi dan "bagaimana" perasaan mereka tentang apa yang
sedang terjadi dalam hidupnya. Sediakanlah waktu untuk membahas
sikap-sikap dan nilai-nilai tentang suatu pokok persoalan dengan anak
Anda, contohnya ketika keluarga Anda duduk di sekeliling meja makan.
Waktu mulai berbaring di tempat tidur, adalah kesempatan yang baik
untuk mendengarkan dan menangani perasaan-perasaan mengenai
kejadian-kejadian hari itu.

4. Disiplin yang Konsisten

Hukuman mengajarkan anak tentang akibat dari ketidaktaatan. Anak-anak
perlu merasakan sesuatu yang tidak enak setelah berbuat kesalahan,
supaya ia betul-betul menangkap arti bahwa sesuatu itu salah. Di
kemudian hari, hal ini akan menolong mereka untuk mengerti mengapa
Allah menghukum dosa. Anak-anak juga perlu mengetahui bahwa orang tua
itu cukup kuat untuk layak menerima rasa hormat dan kepercayaan
mereka, sehingga dunia mereka terasa terjamin. Anak-anak biasanya
lebih suka menyelesaikan perasaan bersalah dengan menjalankan hukuman
yang adil dan cepat. "Kebodohan melekat pada hati orang muda tetapi
tongkat didikan akan mengusir itu daripadanya." (Amsal 22:15)

Anak Anda tidak akan membenci Anda atau merasa disakiti secara
permanen, jika Anda mengikuti pedoman yang berikut ini.

a. Tunjukkanlah banyak kasih sayang apabila Anda sedang tidak
   menghukumnya.
b. Bereskanlah kemarahan dan frustrasi Anda sendiri, agar Anda tidak
   tergoda untuk melampiaskannya pada anak yang tidak taat.
c. Bersikaplah konsisten.
d. Buatlah aturan-aturannya menjadi jelas.
e. Hukumlah dengan segera sesudah kejahatannya diketahui.
f. Hukumlah secara pribadi dan jangan di hadapan orang lain (harga
   diri seorang anak sangat rapuh).
g. Jangan sekali-kali menghina dia dengan mengata-ngatai, atau memakai
   suatu hukuman yang jelas dirasakannya sebagai sesuatu yang
   merendahkan martabatnya.

5. Ikut sertakan Anak dalam Mencapai Sasaran Anda

Anak akan belajar bertanggung jawab apabila Anda menyuruh mereka
senantiasa terlibat dalam keputusan-keputusan yang memengaruhi mereka.
Sebelum anak beranjak remaja, mulailah melibatkan mereka dalam
menyusun hukuman yang akan dikaitkan dengan setiap peraturan. Berilah
mereka uang saku (dan jika mungkin, cara-cara untuk menerima uang
tambahan) dan suatu celengan atau buku tabungan, dan ajarkan mereka
untuk menabung untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Tentu saja,
walaupun Anda melibatkan mereka dalam keputusan-keputusan ini, Anda
tetap menjadi penguasa tertinggi selama mereka tinggal di bawah atap
rumah Anda.

6. Kesatuan hati di antara Ayah dan Ibu

Dengan maksud menghindarkan kebingungan pada anak-anak karena
isyarat-isyarat yang bertentangan, orang tua harus sepakat tentang
apa yang ingin mereka ajarkan kepada anak. Orang tua perlu menentukan
contoh-contoh yang konsisten dan sepakat dalam tindakan disiplin yang
akan dikenakan pada setiap pelanggaran. Sang ayah harus mendukung
keputusan dan tindakan sang ibu, dan demikian juga sebaliknya.
Anak-anak suka mengadu domba orang tua yang satu dengan yang lainnya
jika tidak ada kesatuan.

7. Dukungan dari Orang-Orang Kristen Lain

Carilah dukungan emosional dan doa dari orang-orang Kristen lain.
Bahaslah tentang apa yang dapat dijalankan dan apa yang tidak.
Dapatkanlah kesegaran melalui kelompok pemahaman Alkitab, doa, dan
pengajaran. Perlihatkanlah melalui teladan Anda kepada anak-anak Anda
bagaimana Anda bercakap-cakap, berbagi pengalaman, dan berbakti
bersama orang-orang lain.

8. Memiliki Pandangan Jangka panjang

"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa
tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu." (Amsal 22:6)

Dalam perjalanan hidup ini, Anda akan melihat adanya pemberontakan,
tetapi Allah menjanjikan pada akhirnya Anda akan mendapat kemenangan
jika Anda bersabar.

Ingatlah bahwa Anda sedang mendidik anak Anda menurut jalan yang harus
ia tempuh. Artinya, Anda menginginkan agar dia mencerminkan watak
Kristus di dalam kepribadian dan pekerjaan yang khusus untuk dia.
Janganlah beranggapan bahwa Allah menghendaki dia menjadi "pendeta
atau hamba Tuhan" yang profesional/penuh waktu atau yang memiliki
pekerjaan yang Anda anggap paling terhormat. Janganlah menuntut
pekerjaan otak, jika ia lebih berbakat dengan pekerjaan tangan, atau
menuntut ia bertindak keras padahal sifatnya sangat perasa.

Diambil dan disunting dari:
Judul asli buku: A Compact Guide to the Christian Life
Judul buku terjemahan: Kompas Kehidupan Kristen
Judul bab: Kehidupan di Dalam Dunia
Judul asli artikel: Membesarkan Anak
Penulis: K.C. Hinckley
Penerjemah: Gerrit J. Tiendas
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1996
Halaman: 194 -- 200

          WARNET PENA: BAHAN MENGAJAR UNTUK MEMBIMBING ANAK

Anda kehabisan ide untuk membimbing anak layan Anda bertumbuh secara
rohani? Jangan khawatir, kunjungilah situs Sermon 4 Kids. Situs ini
menyediakan bahan mengajar alkitabiah, bahan-bahan seputar Paskah,
Natal, Tahun Baru, hari ucapan syukur, dsb., yang dapat Anda gunakan
untuk membimbing anak-anak Anda. Beberapa bahan mengajar memunyai
kegiatan tambahan, seperti kertas mewarnai, teka-teki, dan permainan
yang sangat menarik. Anda bisa memakai semua bahan ini dengan gratis,
untuk memeriahkan kelas mingguan Anda. Situs ini juga menyediakan
indeks atau daftar bahan mengajar yang sistematis, sehingga pengunjung
dapat memilih bahan mengajar dengan mudah. Selain itu, Anda bisa
mendapatkan publikasi mingguan Sermon 4 kids jika Anda mendaftar
sebagai pengguna dan berlangganan. Tunggu apalagi, segeralah
mengunjungi situs Sermon 4 kids. (TAP)

==> http://sermons4kids.com/

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org