Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/514

e-BinaAnak edisi 514 (22-12-2010)

Hadiah Natal

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 514/Desember/2010

  - SALAM DARI REDAKSI: Hadiah Natal
  - ARTIKEL: Hadiah Natal untuk Anak, Perlukah?
  - TIPS: Memilih Hadiah Natal yang Unik
  - KESAKSIAN: Natal dan Hadiah
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Aktivitas Keluarga
  - WARNET PENA: Semua Tentang Natal
______________________________________________________________________
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>

        Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                           HADIAH NATAL

  Setiap orang tentu merasa senang apabila ia diingat oleh orang lain.
  Salah satu hal yang membuat seseorang bisa diingat oleh orang lain
  adalah karena pemberiannya. Dalam perayaan Natal pun, sosok
  Sinterklas diingat karena ia identik dengan pemberi hadiah. Apakah
  setiap orang Kristen perlu memberi hadiah saat Natal supaya diingat
  oleh orang lain, anak, kerabat, ataupun tetangga? Lalu bagaimana
  jika acara memberikan hadiah kepada anak-anak sudah menjadi sebuah
  tradisi perayaan Natal yang tidak mungkin bisa dihilangkan? Apakah
  hal ini salah?

  Edisi e-BinaAnak kali ini secara khusus mengangkat topik hadiah
  Natal. Edisi ini akan mengupas secara lebih mendalam segala sesuatu
  tentang hadiah Natal, khususnya hadiah Natal untuk anak-anak. Nah,
  bagi pelayan anak dan orang tua, simaklah bahan-bahan yang kami
  sajikan dalam edisi ini, baik berupa artikel, tip, bahan mengajar,
  ulasan warnet, serta sebuah kesaksian mengenai Natal dan hadiah
  Natal.

  Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati!

  Staf Redaksi e-BinaAnak
  Santi Titik Lestari
  http://pepak.sabda.org
  http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________

     "Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur,
          bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur"
                            (Mazmur 95:2)
             < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+95:2 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                 HADIAH NATAL UNTUK ANAK, PERLUKAH?

  Bagi anak-anak, Natal sama artinya dengan bergembira berkumpul
  dengan keluarga, berpesta, dan berbagi hadiah. Tapi haruskah Natal
  selalu identik dengan memberikan hadiah atau kado pada anak-anak?

  Ada kado Natal atau tidak, Natal tetaplah Natal. Namun di sisi lain,
  memberi kado Natal pada anak-anak ternyata memberikan kebahagiaan
  serta kepuasan sendiri di hati para orangtua. Apalagi saat Anda
  menyaksikan kegembiraan anak-anak saat mencari kadonya yang
  diletakkan di bawah pohon Natal.

  Namun, agar esensi Natal yang sesungguhnya lebih terasa, lebih baik
  tekankan pada anak dari awal, bahwa pemberian kado Natal ini
  merupakan hadiah untuknya karena selama setahun ini ia telah
  bertingkah laku baik. Namun awas, jangan sampai karena kado Natal
  ini kelak menjadikan anak "si tukang tagih"; artinya dia akan
  menagih kado dari orangtuanya setiap kali merayakan Natal.

  Belajar Saling Memberi

  Natal bisa menjadi saat yang tepat bagi orangtua untuk mengajari
  anak banyak hal. Natal bukan masalah kado, makanan, baju baru, atau
  pesta. Ada makna lain yang yang harus ditanamkan pada anak, yaitu
  saling berbagi, rasa mengasihi dan menghargai. Misalnya, jika selama
  ini anak selalu mendapatkan kado Natal, maka kini saatnya ia
  memberikan kado Natal untuk teman yang kurang mampu. Siapa yang
  harus diberi bisa siapa saja, termasuk anak-anak yang tidak seiman.

  Anak tidak harus mengeluarkan uang untuk memberikan kado Natal.
  Mainan atau barangnya yang sudah lama tapi masih bagus dan layak
  juga bisa diberikan. Pemahaman ini mungkin sulit dimengerti oleh
  anak, karena yang ia berikan merupakan barang miliknya yang ia
  sayangi. Tapi percayalah, menanamkan rasa empati, kepedulian, dan
  rasa sayang pada orang lain yang ditanamkan sejak dini akan
  berdampak hingga ia dewasa nanti.

  Ajari Anak Bersyukur

  Jika di tahun ini ia menerima banyak kado dari orang-orang yang
  disayanginya, ajarilah dia cara bersyukur. Meskipun bersyukur harus
  dilakukan setiap waktu tanpa harus menunggu Natal datang. Tapi
  setidaknya pada Natal kali ini ia dapat belajar menjadi anak yang
  penuh dengan rasa terima kasih. Tidak hanya pada orang-orang yang
  disayanginya, tapi juga pada Tuhannya.

  Pilih-Pilih Kado Untuk Anak

  Boleh memberikan kado Natal untuk anak bukan berarti Anda harus
  membelikan anak Anda barang yang mahal dan mewah. Hal terpenting
  adalah sesuaikan dengan bujet Anda dan pilihkan sesuatu yang
  berguna untuknya. Permainan edukatif yang bisa mengembangkan kognisi
  atau kreativitas anak bisa menjadi pilihan. Namun lebih baik lagi,
  jika anak diajak kompromi mengenai kado yang ia inginkan. Jika ia
  menginginkan alat musik, maka Anda boleh memilihkannya sesuai dengan
  usianya.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Conectique.com
  Judul artikel: Hadiah Natal untuk Anak, Perlukah?
  Alamat URL: http://www.conectique.com/tips_solution/parenting/parent_zone/article.php?article_id=6175
  Tanggal akses: 31 Agustus 2010

______________________________________________________________________
TIPS

                   MEMILIH HADIAH NATAL YANG UNIK

  Bagaimana Anda dapat memilih hadiah Natal yang tepat untuk anak-anak
  layan Anda? Dengan banyaknya komersialisasi Natal di sekitar kita,
  seringkali bayi Kristus ditiadakan dari perayaan Natal. Tentu saja
  kita tidak mau hal ini terjadi ketika kita memilih hadiah Natal
  untuk anak-anak layan kita. Berikut ini beberapa ide hadiah Natal
  yang unik untuk mereka.

  Alkitab

  Alkitab dapat menjadi hadiah Natal yang indah bagi anak-anak layan
  Anda. Ada beberapa Alkitab yang ditujukan untuk anak-anak yang
  berisi gambar-gambar berwarna-warni dan teks yang berukuran lebih
  besar dan lebih mudah dibaca oleh anak-anak. Ada pula
  Alkitab-Alkitab versi mudah dibaca yang dapat membuat anak-anak
  lebih mudah memahami isi Alkitab.

  Boneka

  Carilah boneka binatang-binatang yang muncul di dalam Alkitab yang
  memiliki makna khusus, seperti ikan, merpati, dan domba.
  Hadiah-hadiah ini dapat menjadi hadiah menawan bagi anak-anak kecil
  dan anak-anak perempuan.

  Salib

  Rupa-rupa salib bermacam-macam, tergantung ukuran dan bahan bakunya.
  Hadiah salib dapat berupa salib sederhana dari kayu hingga kalung
  salib perak. Sering kali hadiah seperti ini akan terus disimpan oleh
  anak-anak seumur hidup mereka.

  Video dan Audio

  DVD dan CD Kristen seperti seri Veggie Tales maupun lagu-lagu Natal
  dapat menjadi hadiah yang berkesan. Anda dapat memilih untuk membeli
  hadiah semacam ini yang bernuansa Natal maupun yang lebih umum yang
  dapat dinikmati sepanjang tahun.

  Hiasan Pohon Natal

  Ambillah foto bersama seluruh anak-anak. Cetak foto ini di kertas
  stiker. Potong foto tersebut dan tempelkan pada ornamen Natal polos.
  Jika Anda ingin menempelnya di hiasan yang bundar, pastikan foto
  tersebut dicetak dengan bentuk oval. Jika Anda ingin menempelnya di
  hiasan yang kotak atau persegi, jangan lupa mengukur gambarnya
  sebelum dicetak. Anda juga dapat menambahi hiasan yang berkilauan
  sesudahnya.

  Kantong Hadiah

  Isilah sebuah kantong kecil dengan hadiah-hadiah Natal seperti
  mainan Natal yang dapat Anda temukan di toko buku -- toko buku
  Kristen. Jangan lupa sertakan juga permen berbentuk tongkat, serta
  kisah di balik permen tersebut. Anak-anak sekolah minggu akan sangat
  senang mencari-cari harta karun kecil-kecil yang sudah Anda masukkan
  ke dalam kantong.

  Tidak sulit untuk menyenangkan anak-anak sekolah minggu. Cara pikir
  mereka masih sederhana. Hanya dengan memberikan mereka hadiah saja
  sudah membuat hati mereka dipenuhi rasa bahagia. Jika sekolah minggu
  Anda masih belum merayakan Natal, persiapkanlah mulai dari sekarang.

  Diterjemahkan dari:
  Judul asli artikel: Christmas Gift Ideas for Students in Sunday School
  Nama situs: SheLovesGod.com
  Alamat URL: http://www.shelovesgod.com/library/article.cfm?articleid=11006
  Tanggal akses: 22 Desember 2010
______________________________________________________________________
KESAKSIAN
                      NATAL DAN HADIAH

  "Eh, tahukah kamu, kemarin saya mendapat kado dari Sinterklas," kata
  teman sebangkuku dengan wajah berseri-seri.

  "Dari Sinterklas? Benarkah?" sahutku tak percaya. Dalam hati saya
  bertanya-tanya. Benarkah Sinterklas masih hidup sampai sekarang
  dan memberi kado buat anak-anak?

  "Iya. Kamu tidak percaya?" Sepertinya ia dapat menangkap rasa tidak
  percayaku.

  Bagaimana saya bisa percaya, sampai detik ini saya belum pernah
  bertemu langsung dengannya. Jika ia benar-benar masih ada, apakah
  iya Sinterklas terlupa memberi kado untukku? Bukankah aku tidak
  begitu nakal! Tetapi, jangan-jangan ia memang lupa padaku, ya?
  (Kasihan deh!)

  "Inilah jika kamu tidak percaya, tahun depan cobalah resepku!"

  "Resep apa? Kue?"

  "Bukan!" serunya.

  "Lalu, resep apa?" tanyaku tak mengerti.

  "Resep supaya mendapat kado dari Sinterklas."

  "Bagaimana ... bagaimana caranya?" tanyaku tidak sabar.

  "Begini, kamu siapkan rumput yang masih hijau. Lalu, kamu taruh
  rumput-rumput itu di sepatumu. Sepatu yang mana saja deh! Lalu taruh
  sepatumu di depan kamarmu. Yang terakhir, kamu harus yakin bahwa
  kamu akan mendapat hadiah. Sudah, begitu saja. Mudah, kan?"

  "Sepertinya mudah."

  "Memang mudah. Coba saja!"

  Resep mudah agar memperoleh kado dari Sinterklas itu tidak pernah
  kucoba sampai sekarang. Terus terang, waktu mendengarnya pertama
  kali, saya ragu. Saya ingin mencoba, tetapi sepertinya itu mustahil,
  ya? Ingin menuduh temanku bohong, saya tidak berani, tetapi jika
  ingin mencoba, saya tidak yakin. Padahal, jika saya mencobanya,
  syarat terakhir yang harus dipenuhi adalah saya harus yakin bahwa
  saya akan mendapat hadiah. Jika saya sendiri tidak yakin, bisa-bisa
  saya hanya akan ditertawakan oleh orang serumah!

  Selain itu, dari cerita-cerita yang saya baca, Sinterklas datang
  melalui cerobong asap. Padahal, rumahku tidak ada cerobong asapnya.
  Nanti ia lewat mana? Apakah mungkin lewat pintu depan? Ah, tidak
  seru! Lagi pula, di cerita-cerita itu, Sinterklas datang dengan
  kereta salju yang ditarik oleh rusa. Jika di Indonesia, kereta salju
  dari mana? Dari Hong Kong? Di sini hanya ada becak. Saat musim hujan
  ditutupi plastik, pengayuh becak pun orang biasa, bukan rusa. Atau,
  jangan-jangan kalau di Indonesia, Sinterklas datang naik dokar, ya?

  Sebenarnya, kadang-kadang saya iri dengan temanku. Ia selalu
  mendapat hadiah saat Natal dan hadiahnya bagus-bagus! Ada buku tulis
  yang dalamnya berbau wangi permen, kotak pensil yang berbentuk bus,
  penghapus warna-warni, kaos keluaran terbaru, dan entah apa lagi.
  Seingatku, ia selalu memunyai barang bagus setiap kali libur Natal
  usai.

  Saya kadang juga ingin mendapat hadiah macam-macam seperti dia.
  Memang, kadang-kadang saya dibelikan baju baru, tetapi tidak selalu
  begitu.

  Natal sering dikaitkan dengan kado. Beberapa orang menggunakan
  momen Natal untuk memberikan kado kepada orang-orang terdekatnya.
  Tetapi kalau kita renungkan, bukankah Natal adalah kado terbesar
  dari Allah kepada kita?

  Tuhan Yesus sengaja hadir buat kita. Ia datang bukan karena iseng,
  atau karena tersesat. Satu pertanyaan yang sampai sekarang saya
  pikirkan, apakah Dia sempat berdebat dengan Bapa-Nya tentang rencana
  kelahiran-Nya, ya? Apakah Dia sempat protes ketika diminta untuk
  terlahir di tempat yang sama sekali berbeda dengan bayi-bayi
  lainnya?

  Begitu lahir, Yesus langsung mencium bau khas ternak. Aduh, tempat
  itu pasti sangat tidak nyaman! Saya membayangkan, di kiri dan kanan
  palungan banyak tumpukan jerami, tentu saja bukan alas yang cukup
  empuk untuk tempat tidur bayi. Bunyi jerami yang kresek-kresek,
  pasti sedikit mengganggu dan ujung-ujung jerami yang sedikit
  runcing, pasti menyebabkan gatal-gatal!

  Padahal Yesus itu Raja! Dia bisa saja menyiapkan tempat yang sedikit
  nyaman. Jika tidak ingin yang terlalu mewah, paling tidak di rumah
  yang sederhana, dan memakai kasur yang agak empuk. Dengan begitu,
  Bunda Maria pun bisa sedikit lega setelah melahirkan Dia.

  Tetapi, mengapa Bayi Yesus dibungkus dengan "wadah yang jelek", ya?

  Lalu, aku menjadi ingat pertanyaan seseorang. "Ada tidak ya gereja
  pemulung?"

  Setahu saya belum ada! Biasanya gereja begitu-begitu saja. Tidak ada
  gereja yang dikhususkan untuk kelompok tertentu. Kalaupun ada,
  biasanya berupa komunitas di dalam gereja. Sejauh yang saya tahu,
  komunitas di dalam gereja itu untuk anak-anak (Sekolah Minggu), kaum
  muda, pekerja, kaum lajang, atau orang-orang pensiunan. Belum pernah
  dengar gereja membuat komunitas yang isinya khusus orang-orang yang
  dipinggirkan masyarakat. Mungkin memang agak susah jika membuat
  komunitas khusus seperti itu. Setahu saya, memang ada jemaat kurang
  mampu yang menjadi anggota gereja tertentu. Tetapi, mereka tidak
  membuat komunitas sendiri.

  Lalu apa hubungan kelahiran Yesus di "wadah yang jelek" itu dengan
  semua ini?

  Kadang saya tidak sadar bahwa Yesus sudah pernah terlahir dan
  menjejakkan kaki di bumi. Saya terkadang tidak menyadari bahwa Yesus
  sengaja datang dengan bungkus kemiskinan untuk menunjukkan bahwa Dia
  sangat solider pada kita semua. Kita semua memiliki "sisi
  kemiskinan". Ada yang miskin harta, ada pula yang miskin jiwanya.
  Yesus datang untuk orang-orang miskin yang mungkin tidak pernah
  terpikir untuk membeli kado saat Natal. Dan, kalau memang gereja
  pemulung itu ada, Dia juga pasti hadir di sana.

  Saya sering menganggap bahwa Natal adalah peristiwa yang lumrah;
  yang memang diperingati dengan cara-cara yang biasa dilakukan dari
  tahun ke tahun: pesta Natal, pembagian sembako, misa Natal, tukar
  kado.

  Lalu, apa yang salah dengan semua itu?

  Saya tidak ingin mengatakan bahwa semuanya itu keliru, tetapi
  mungkin kurang lengkap. Dari semua yang saya lakukan, kadang-kadang
  saya melupakan unsur "hati" dan cinta. Natal menjadi peristiwa yang
  "reguler", tidak istimewa. Hanya istimewa jika ada embel-embel
  "kado" spesial buatku.

  Saya berpikir lebih dalam lagi, jika Yesus tidak benar-benar
  mencintai kita, bagaimana mungkin Dia mau bersusah payah datang ke
  dunia? Bukankah ini mengingatkan kita saat jatuh cinta? Saat kita
  sedang jatuh cinta, kita mau melakukan apa saja untuk dapat meraih
  orang yang kita cintai.

  Kalau saya boleh usul, mungkin kita tidak perlu bersusah payah untuk
  mengisi Natal dengan perayaan apa pun (ini juga usulan untukku
  sendiri). Persiapkan hati dan berikan kekayaan cinta kita untuk
  orang-orang "miskin" di sekitar kita, baik miskin harta maupun
  miskin jiwa. Dengan begitu, kita dapat menjadi Sinterklas kecil bagi
  banyak orang. Dan, kiranya banyak orang akan mengatakan, "Aku dapat
  hadiah dari Sinterklas Natal kali ini."

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul asli artikel: Hadiah dari Sinterklas
  Judul buku: My Favourite Christmas
  Penulis artikel: Krismariana
  Penerbit: GLORIA Cyber Ministry
  Halaman: 44 -- 51
______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

          Hadiah Natal terbaik yang pernah kita terima
     adalah Yesus Kristus sendiri. Hadiah yang tidak pernah
        pudar dan tidak pernah hilang dalam hati kita. (ST)
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                        AKTIVITAS KELUARGA

  Yang diperlukan:

  Nama setiap anggota keluarga ditulis masing-masing di atas secarik
  kertas, lalu lipatlah sedemikian rupa sehingga nama itu tidak dapat
  dilihat. Siapkan wadah untuk menampung kertas-kertas yang terlipat
  itu untuk diberi gambar. Sediakan kertas, pensil dan krayon.

  Bacalah Lukas 1:67-69

  Diskusikan: Pemberian atau hadiah apa yang diberikan Tuhan Yesus
  kepada kita pada waktu kedatangan-Nya yang pertama?

  Mintalah setiap orang untuk mengambil satu nama (jika Anda mengambil
  nama Anda sendiri, lipat lagi, kembalikan ke dalam wadah, dan ambil
  lagi yang lain).

  Sediakan hadiah berupa sebuah gambar atau pesan tertulis yang
  singkat untuk orang yang namanya Anda ambil.

  Pemberian atau hadiah Anda hendaknya merupakan suatu peringatan
  tentang mengapa Kristus datang melawat kita. Tetapi jika Anda belum
  membuka hadiah-hadiah Anda yang terdapat di bawah pohon Natal,
  bukalah dengan disertai doa bahwa hadiah yang diberikan dan
  diterima, akan mengingatkan Anda bahwa Allah telah memberikan hadiah
  dalam bentuk kedatangan Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus itu akan datang
  kembali.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul artikel: Aktivitas Keluarga
  Judul buku: Kristus di dalam Natal
  Penulis artikel: R.C. Sproul
  Penerbit: Yayasan Kalam Hidup
  Halaman: 72 -- 73
______________________________________________________________________
 WARNET PENA

                      SEMUA TENTANG NATAL
              http://holidays.kaboose.com/christmas/

  Edisi kali ini, e-BinaAnak hadirkan satu situs menarik yang
  menyediakan banyak informasi dari berbagai kategori, yaitu situs
  Kaboose.com. Situs berbahasa Inggris ini memunyai berbagai kategori,
  antara lain Parenting, Crafts, Just for Mom, Holidays, Back to
  School, Games, dll. Masih lekat dengan nuansa Natal, situs ini pun
  menyediakan aneka hal berkaitan dengan Natal yang dapat temukan di
  kategori holidays. Segala sesuatu tentang Natal dapat Anda temukan
  di situs ini, dengan beberapa kategori di antaranya Christmas
  Crafts, Gifts, Recipes, Ornaments, Party Ideas, Stories, Planning,
  Music, dll. Selain banyak informasi yang disediakan, situs ini
  memunyai tampilan halaman yang sederhana, tema tidak melibatkan
  banyak warna, dan mudah untuk dijelajahi. Anda tertarik? Kunjungi
  segera situs ini dan dapatkan lebih banyak informasi tentang Natal
  dan wawasan lainnya. Selamat menjelajah! (STL)
______________________________________________________________________

Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip
e-BinaAnak: http://pepak.sabda.org/epublish/1 Pusat Elektronik
Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org

Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0

Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di:
http://fb.sabda.org/binaanak

Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org