Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/512

e-BinaAnak edisi 512 (8-12-2010)

Cerita Natal

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 512/Desember/2010

  - SALAM DARI REDAKSI:
  - ARTIKEL: Cerita dan Anak-anak
  - TIPS: Adegan Palungan
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Pace Panov
  - WARNET PENA: Artikel Natal
______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
< binaanak(at)sabda.org > atau < owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org >

         Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
       Kunjungi sekarang juga di: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

  Salam sejahtera dalam Yesus Kristus,

  Perkataan-perkataan yang baik akan menghasilkan buah yang baik.
  Demikian juga saat kita berhadapan dengan anak-anak, hendaknya kita
  bisa memberikan hal-hal positif yang dapat membangun mereka. Berikan
  perkataan-perkataan yang sesuai dengan firman Tuhan, perkataan yang
  membuat mereka bukan hanya mendengar tetapi melakukannya. Bagaimana
  caranya? Ajari mereka untuk mendengarkan cerita-cerita tentang
  Yesus. Anda dapat memulai sejak dini untuk memperkenalkan kepada
  mereka cerita kebenaran yang dapat membekali hidup mereka. Dengan
  cerita, anak-anak dapat berimajinasi, menghidupkan cerita dalam alam
  pikir mereka, dan merekam cerita tersebut. Edisi e-BinaAnak kali ini
  khusus membahas mengenai cerita yang dapat memperlengkapi setiap
  orangtua dan guru untuk membekali anak-anak dengan cerita yang benar.
  Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati!

  Staf Redaksi e-BinaAnak
  Santi Titik Lestari
  http://pepak.sabda.org
  http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________

   "Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan,
    gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!" (Mazmur 96:9)
             < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+96:9 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                        CERITA DAN ANAK-ANAK
                  Ditulis oleh: Santi Titik Lestari

     "Kekuatan daya ingat seorang anak kecil dapat dimanfaatkan
     dengan memberikan segala sesuatu yang berguna untuk
     pertumbuhan kerohanian mereka."

  Apabila Anda diminta untuk menceritakan sebuah cerita, dapatkah Anda
  melakukannya? Sekalipun tidak mengingat secara keseluruhan, tapi
  setidaknya Anda bisa menceritakan inti dari cerita tersebut. Anda
  tentunya masih ingat tentang cerita bahtera Nuh, Goliat, dan Yunus.
  Kebanyakan dari kita mengenal cerita tersebut saat masih kecil dan
  itu pun didapatkan di sekolah minggu. Cerita-cerita tersebut masih
  terekam dengan baik, bahkan sampai dewasa pun kita masih bisa
  mengingatnya. Apakah itu karena daya ingat kita yang baik atau
  karena cerita ini memang terkenal? Salah satu faktornya adalah daya
  ingat kita saat masih anak-anak. Anak-anak memiliki kecenderungan
  untuk mengingat, meniru, dan melakukan hal-hal seperti yang ia
  amati; tanpa orang dewasa sadari, segala tindakan, tutur kata, dan
  cara mereka melakukan sesuatu akan diikuti oleh anak-anak.
  Kecenderungan ini sering tidak diperhatikan oleh orang dewasa.

  Anak-anak usia tiga tahun mulai mengenal lingkungan di luar rumah.
  Banyak hal akan mereka jumpai dan mereka belum bisa memilah hal yang
  baik atau buruk. Tidak mengherankan, kita mungkin pernah menjumpai
  anak kecil yang berkata-kata dengan memakai kosakata yang tidak
  seharusnya diucapkan oleh anak-anak. Ironisnya, ketika seorang anak
  berbicara dengan tidak sopan, orangtua justru memarahinya. Seorang
  anak tidak mungkin bisa membuat kosakata sendiri, ia pasti mencontoh
  atau mendengar secara langsung dari orang-orang di sekitarnya.

  Daya ingat anak kecil yang kuat dapat dimanfaatkan dengan memberikan
  segala sesuatu yang berguna untuk pertumbuhan kerohanian mereka.

  Betapa berharganya anak-anak, sehingga Yesus berkata "Biarkanlah
  anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi
  mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan
  Allah." (Lukas 18:16) Untuk itulah, setiap orang Kristen hendaknya
  benar-benar memerhatikan supaya anak-anak mereka hidup dekat dengan
  Tuhan. Bagaimanakah caranya? Hal yang paling mudah dilakukan adalah
  dimulai dari diri sendiri.

  Sebagai orang tua, pelayan anak, dan guru sekolah minggu, hendaknya
  kita bisa memberi contoh yang baik seturut dengan firman Tuhan, baik
  dalam hal perbuatan maupun tutur kata. Ajarkan kepada anak segala
  sesuatu yang bernilai kekal. Ceritakan kepada anak cerita kebenaran,
  cerita dari firman Tuhan yang bisa mereka ingat sampai dewasa.
  Berikanlah cerita-cerita yang tepat untuk menjelaskan kepada anak
  tentang keselamatan. Usia anak-anak cenderung membawa mereka hidup
  dalam alam yang konkret. Semua cerita, baik itu dongeng, legenda,
  ataupun cerita dalam Alkitab, bagi anak-anak cerita itu dianggap
  benar adanya. Untuk itulah, penting sekali cerita-cerita Alkitab
  diberikan kepada anak-anak sejak dini. Selain dapat membuat mereka
  mengerti cerita kebenaran dan mengingat ceritanya, mereka juga akan
  hidup dalam cerita tersebut sejak dini. Jika seorang anak dari sejak
  kecil sudah dibiasakan untuk mendengar cerita Alkitab, maka secara
  tidak langsung kita sudah berinvestasi untuk kerohaniannya kelak.

  Tiga hal penting yang menjadi alasan pentingnya sebuah cerita:

  1. Mengajak Aktif

     Tidak hanya sekadar mendengarkan cerita, tetapi anak akan mampu
     berimajinasi untuk menghidupkan cerita tersebut. Seorang anak
     akan berusaha melahirkan apa yang didengarnya menjadi kenyataan
     dalam alam pikirnya. Sebuah cerita yang fiktif sekalipun akan
     dianggap sebagai kebenaran oleh anak, dan mereka akan memercayai
     cerita itu. Oleh sebab itu, setiap orang tua, guru perlu
     berhati-hati dalam memilihkan cerita untuk anak.

     Setiap orangtua dan guru mengajari anak bukanlah untuk hari ini
     saja, melainkan untuk membekali masa depannya juga. Mengingat hal
     ini, sangat baik apabila kita peka terhadap panggilan Tuhan untuk
     membawa anak-anak kepada-Nya. Salah satunya dengan memberikan
     cerita-cerita Alkitab kepada anak-anak sejak dini. Ceritakan
     kisah-kisah yang sederhana terlebih dahulu tentang Yesus, seperti
     kelahiran Yesus, pelayanan Yesus (kebaikan Yesus), murid-murid
     Yesus, dll. Biarkan anak-anak merekam cerita-cerita Alkitab
     tersebut dalam pikirannya. Biarkan anak-anak berimajinasi tentang
     Yesus saat masih bayi, Yesus yang baik, Yesus yang suka menolong,
     dsb.. Aktivitas seperti inilah yang dapat membuat anak-anak
     memunyai rasa ingin tahu lebih lagi tentang Yesus. Ajak mereka
     terus aktif menggali cerita-cerita Alkitab dengan lebih mendalam
     lagi.

  2. Memberi Contoh

     Anak-anak memang cenderung meniru dan mencontoh perilaku serta
     perkataan orang-orang yang mereka jumpai. Sangat mudah sekali
     bagi seorang anak untuk belajar banyak hal di mana saja. Untuk
     menjadikan seorang anak memunyai kepribadian dan kerohanian yang
     baik, peran serta orangtua dan guru sangat penting dalam memberi
     bekal yang benar. Ajari mereka mengenal firman Tuhan secara
     benar. Ajari mereka untuk menirukan perkataan-perkataan yang
     menyukakan hati Bapa, seperti "Aku hendak bersukacita karena
     Yesus" (Mazmur 104:34), "Yesus Kristus, Juruselamat kita" (Titus
     3:6).

     Ajarkanlah firman Tuhan kepada anak-anak secara konkret dengan
     bersikap dan bertutur kata sesuai dengan firman-Nya. Anak-anak
     akan lebih tertarik dengan cerita yang diberi gerakan-gerakan
     sederhana sebagai penegas dari kalimat-kalimat yang dibacakan.
     Sebagai contoh, ketika membacakan Yohanes 15:17: "Inilah
     perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain", lakukan
     gerakan mengasihi orang lain (menolong, memeluk, merangkul,
     memberi sesuatu) dan mereka akan mudah untuk belajar, menirukan,
     merekam apa yang baru saja dilihatnya, dan melakukan hal yang
     sama.

  3. Menjadi Teladan

     Bisakah seorang anak kecil menjadi teladan untuk teman-temannya
     dan orang yang lebih dewasa? Sangat bisa. Ada beberapa anak kecil
     yang bermain di halaman, kemudian dua orang di antaranya
     berselisih. Mereka berdua bertengkar tidak ada yang mau kalah,
     sambil mengeluarkan kata-kata ejekan. Beberapa anak yang lainnya
     secara tidak langsung ikut terlibat dalam ejekan-ejekan tersebut.
     Tidak jauh dari situ ada seorang anak perempuan berdiri menjauh
     dan tidak ikut dalam olok-olokan itu. Ia ditanya oleh temannya,
     "Kenapa kamu tidak ikut mereka?" Anak perempuan itu hanya
     menjawab "Tidak mau, saya anaknya Tuhan Yesus, kok!".

     Jawaban anak perempuan ini tidak akan muncul secara otomatis,
     namun berasal dari pengetahuan yang ia peroleh sebelumnya.
     Ternyata anak perempuan tersebut adalah salah satu murid sekolah
     minggu yang suka mendengarkan cerita-cerita tentang Yesus dan
     gurunya sering mengajarkan untuk saling mengasihi. Pentingnya
     sebuah cerita tentang Yesus dan cara penyampaian yang benar, akan
     melahirkan anak-anak yang bisa menjadi teladan di sekitarnya.

  Jika kita dengan penuh sukacita menceritakan firman Tuhan, maka
  makna (inti) yang disampaikan pun akan bisa diterima dengan
  sukacita. Nah, tidak ada alasan untuk tidak bercerita dengan
  anak-anak tentang firman Tuhan. Banyak hal yang selalu bisa kita
  pelajari, petik, dan aplikasikan sehingga anak-anak pun boleh
  mengikuti hal-hal yang berkenan di hati Yesus.

  Referensi:
  * Roswitha Ndraha. 2006. Mendisiplin Anak dengan Cerita. Tangerang:
    Layanan Konseling Keluarga & Karir (LK3)
  * Marjorie Soderholm. 1972. Menerangkan Keselamatan kepada
    Anak-anak. Malang: Gandum Mas
______________________________________________________________________
TIPS

              ADEGAN PALUNGAN SEBAGAI PUSAT HIASAN NATAL

  Jadikan adegan palungan sebagai bagian yang menonjol di antara
  dekorasi Natal Anda. Banyak dekorasi dari keramik, kayu, logam,
  kaca, dan porselen yang indah bisa dibeli. Manfaatkan adegan
  palungan sebagai cara yang dramatis untuk menceritakan Natal pada
  anak-anak Anda selama beberapa hari atau minggu. Adapun
  langkah-langkah dalam memanfaatkan hiasan istimewa ini:

  1. Pada minggu Adven pertama, mereka hanya memasang kandangnya.

  2. Pada minggu kedua, mereka menambahkan keledai dan ternak ke dalam
     adegan palungan.

  3. Pada minggu ketiga, mereka memasang para gembala dan
     domba-domba diletakkan agak jauh dari kandang (biasanya di
     rak buku di seberang ruangan). Mereka juga memasang Maria dan
     Yusuf di tempat lain, biasanya di meja kopi.

  4. Pada minggu keempat, mereka memindahkan Maria dan Yusuf lebih
     dekat ke kandang. Mereka memasang orang-orang majus di tempat
     yang jauh, biasanya di ruang sebelah.

  5. Pada malam Natal, mereka memasukkan Maria dan Yusuf ke dalam
     kandang, menggantung bintang, dan menambahkan para malaikat pada
     adegan itu. Setelah kebaktian tengah malam, mereka meletakkan
     Bayi Yesus di dalam palungan. Mereka memindahkan para gembala ke
     kandang dan meletakkannya di sekitar palungan.

  6. Selama dua belas hari setelah Natal, mereka menggeser orang-orang
     majus dan unta mereka semakin dekat ke adegan itu. Mereka
     memindahkan para gembala, kandang, dan ternak, dan hanya
     menyisakan Yusuf, Maria, dan Yesus. Mereka membuat orang-orang
     majus tiba untuk menyembah Yesus pada hari Epifani (6 Januari).

  Kalau Anda memilih adegan palungan Anda "bergerak" sebagai cara
  bercerita yang terus maju, Anda dapat menggabungkan gerakan
  potongan-potongan itu dengan cahaya lilin Adven Anda dan dengan
  nyanyian Natal. Nyalakan lilin setiap minggu dan bernyanyilah saat
  anak-anak Anda memindahkan tokoh-tokoh adegan itu ke tempatnya. Ini
  adalah kegiatan Natal yang baik di keluarga, gereja, dan sekolah
  minggu selama Adven.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul artikel: Jadikan Adegan Palungan sebagai Pusat Hiasan Natal
  Judul buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa
  Judul asli buku: 52 Simple Ways to Make Christmas Special
  Penulis: Jan Dargatz
  Penerbit: Interaksara, 1999
  Halaman: 74 -- 76
__________________________________________________________________
MUTIARA GURU

        "Jika Anda memutuskan untuk bercerita tentang Yesus,
  maka Anda harus siap bahwa cerita itu tidak akan pernah berakhir.
             Cerita itu bukan hanya sekadar cerita,
        tapi itulah kehidupan dan karya-Nya yang hebat." (ST)
_____________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                          PACE PANOV
        Sebuah cerita Natal Pembacaan Kitab Matius 25:34-40.

  Di suatu negeri yang jauh, ada seorang tukang sepatu bernama bapak
  Panov. Biasanya dia duduk seharian di kios tempat kerjanya dengan
  palu dan kulit binatang yang dipukul-pukul dengan palunya itu.
  Kemudian dia mengiris-iris lembaran kulit kering dengan sebilah
  pisau tajam. Tidak lama kemudian, dia menjahitnya dengan jarum
  tukang sepatu yang bengkok. Akhirnya, jadilah sebuah sepatu yang
  sangat bagus. Setelah itu, dia mulai dengan sepatu yang kedua. Dia
  mulai dengan memukul-mukul dan mengiris lembaran kulit kering dengan
  pisau yang tajam itu, dan dia mulai menjahit lagi, hasilnya sungguh
  memuaskan. Sepasang sepatu yang sangat bagus! Hatinya sangat
  gembira. Setiap orang senang mengunjungi kios tempat kerjanya itu.
  Hal ini terjadi pada masa silam, saat dia masih sangat muda.

  Setelah dia menjadi tua, tidak ada orang yang mau datang ke kiosnya.
  Mereka mencari kios atau toko sepatu lain. Memang dia masih memiliki
  sepatu-sepatu yang bagus, tetapi tidak ada orang yang mau
  membelinya. Tukang sepatu tua ini sekarang hidup sendiri.
  Kadang-kadang ada satu-dua orang yang mengunjungi kiosnya, sehingga
  dia bisa mendapat uang untuk membeli kopi bubuk, sedikit sup, dan
  tepung roti, tidak lebih dari itu.

  Si tukang sepatu tua ini memiliki satu buku tebal yang sudah hampir
  rusak, sebuah Alkitab yang sudah lama sekali. Pagi tadi, dia membaca
  Alkitab tersebut. Hampir hari Natal, dia membaca sebuah cerita
  Natal. Dia membaca juga tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
  kali.

  Dia yang duduk di atas takhta itu bertanya kepada beberapa orang di
  situ, "Apa yang kamu lakukan pada waktu kamu masih hidup di dunia?"
  Satu per satu menjawab pertanyaan-Nya itu. Lalu Dia berkata: "Mari
  masuk, kamu yang berdiri di sana juga masuk, kamu, kamu, dan kamu
  masuk!" Karena kamu memberi aku makan pada waktu Aku lapar, kamu
  memberi Aku minum pada waktu Aku haus. Pada waktu telanjang, kamu
  memberi Aku pakaian!"

  Tukang sepatu tua ini sama sekali tidak mengerti cerita ini. Dia
  berpikir-pikir tentang cerita itu. Kepalanya mulai terasa berat,
  seperti mau tidur. Pada saat dia meletakkan tangannya di atas meja
  sebagai tumpuan kepalanya, tiba-tiba terdengar suatu suara, "Jangan
  takut, inilah Aku, pada hari ini juga Aku akan mengunjungimu!"

  Tukang sepatu ini terkejut bukan kepalang. Suara siapakah itu?
  Apakah itu suara Tuhan? Ah, tidak mungkin! Tuhan berada di surga.
  Tuhan tidak mungkin mau datang di rumahnya yang kecil dan sempit
  ini. Tapi bagaimana? Mungkin ini hanya mimpi saja. Walaupun
  demikian, dia tidak bisa melepaskan pikiran dari hal itu. Dia pasti
  menerima seorang Tamu Istimewa pada hari ini.

  Hari masih pagi. Dia mulai memasak air panas untuk kopi dan membuat
  sedikit roti. Dia meletakkan juga sebuah panci air di atas tungku
  untuk sup. Dia memasukkan sedikit kentang dan daging ke dalam panci
  itu, kemudian diaduknya pelan-pelan. Akhirnya sup itu matang, enak
  sekali! Dia akan makan pada jam 12 tengah hari nanti. Sekarang belum
  jam dua belas!

  Di luar terdengar suara lonceng gereja berdentangan. Dia melihat
  orang-orang pergi ke gereja. Dia tidak pergi ke gereja karena dia
  sudah tua dan tidak ada seorang pun yang menolongnya. Hawa di luar
  rumah sangat dingin karena memang begitulah dingin di negeri Rusia
  ini. Jadi, lebih baik dia tinggal di rumah saja! Dia bisa membaca
  Alkitab. Walaupun dia tidak bisa pergi ke pesta Natal di gereja,
  dia bisa membaca Alkitab dan berdoa sendiri. Lagipula dia berpikir
  bahwa pada hari ini dia akan menerima tamu di rumahnya, Tuhan mau
  datang ke rumahnya!

  Pada saat itu, dia mendengar bunyi kericik di luar. Seorang penyapu
  jalan sedang sibuk menyingkirkan salju dari jalan supaya setiap
  orang bisa berlalu lalang dengan baik. Kadang-kadang salju jatuh
  sampai setinggi satu meter, sehingga tidak ada orang yang bisa
  melewati tempat itu. Belum lagi dahan yang berjatuhan di sana-sini
  yang lebih mempersulit perjalanan. Tukang sapu itu membersihkan
  jalan dengan susah payah karena suhu yang sangat dingin.

  Pak Panov merasa iba, dia segera memanggil tukang sapu jalan itu
  untuk masuk ke rumahnya, untuk sejenak menghangatkan badan. Dia
  berkata, "Mari masuk, di sini sedikit hangat!"

  "Oh, saya sangat senang bisa masuk untuk sekadar beristirahat, hawa
  di luar sangat dingin."

  "Silakan duduk! Apakah bapak mau minum kopi?"

  "Ya, terima kasih!"

  "Saya punya beberapa ketul roti. Saya sedang menunggu tamu."

  Lima belas menit kemudian tukang sapu jalan itu meminta diri.
  "Terima kasih banyak, saya sudah merasa hangat. Sekarang saya harus
  bekerja kembali." Pak Panov kembali duduk sendirian sambil menunggu
  Tuhan yang mau mengunjunginya. Hari sudah sedikit lebih siang,
  kira-kira jam sembilan, tetapi tamunya belum muncul juga.

  Tidak jauh dari situ terletak kantor walikota. Bapak walikota sedang
  menerima tamu. Tamu bapak walikota ini datang dengan kereta yang
  ditarik dengan beberapa ekor kuda, ia seorang pegawai tinggi.
  Kusirnya duduk di luar kereta, di bagian depan kereta kuda itu.
  Sedangkan pegawai tinggi pemerintah itu duduk di dalam kereta dengan
  pakai bulu tebal yang indah. Orang itu datang mengucapkan "Selamat
  hari Natal" kepada bapak walikota. Ketika ia masuk ke dalam rumah
  bapak walikota, sang kusir tetap duduk kedinginan di atas kereta.

  Pak Panov melihat ke arah kusir itu. Dia sangat takut jika si kusir
  itu mati kedinginan. Pak Panov segera berteriak memanggil kusir itu,
  "Eeeh, mari ke sini, tunggulah tuanmu itu di sini, di dalam rumahku.
  Tuanmu pasti akan tinggal sedikit lama dalam rumah bapak walikota.
  Jadi, sebaiknya kamu tunggu beliau di sini. Lagi pula beliau sedang
  makan enak di situ, sedangkan kamu tidak mendapat apa-apa." Alangkah
  senangnya hati kusir itu, dia segera turun dari kereta itu dan masuk
  ke dalam rumah Pak Panov.

  "Terima kasih, di luar sangat dingin. Bolehkah saya duduk dekat
  tungku api itu?"

  "Silakan. Apakah bapak mau minum kopi? Saya punya sedikit sup
  hangat, kalau bapak mau."

  "Ya, terima kasih!"

  Setelah makan sedikit sup dan minum secangkir kopi hangat, si kusir
  itu ingin meneruskan ceritanya, tetapi Pak Panov menyela "Hari
  ini saya mau menerima seorang Tamu Istimewa, Tuhan Yesus mau datang
  mengunjungi saya!"

  "Tuhan Yesus mau mengunjungi bapak?" tanya orang itu keheranan.
  "Tidak mungkin, Dia sudah lama datang di Betlehem!"

  "Ya, tapi ini benar, Tuhan sudah berjanji pada saya!"

  Kusir ini menjadi bingung lalu segera minta permisi. Dia berpikir
  bahwa Pak Panov ini sudah tua, jadi kepalanya tidak begitu beres
  lagi. Dia duduk kembali di atas kereta sampai tuannya keluar dari
  rumah bapak walikota.

  Hari sudah kira-kira jam sepuluh. Semua orang sudah masuk ke gereja.
  Tidak terdengar langkah kaki seorang pun di luar, keadaan sangat
  sunyi.

  Bapak Panov berpikir: "Jam berapakah datangnya tamu saya ini?
  Mungkin malam hari!"

  Satu hingga dua jam ia menunggu tamunya itu.

  "Aduh, sudah hampir jam dua belas!"

  Ketika dia melongokkan kepalanya, dia melihat seorang ibu sedang
  bersandar pada dinding rumahnya dengan kain selendang di badannya.
  Seorang ibu di luar? Sendirian? Dalam cuaca sedingin ini? Hal ini
  tidak baik!

  Bapak Panov berkata, "Ibu, ibu, mari masuk ke sini! Jangan berdiri
  di luar!"

  Ibu itu menjawab, "Saya tidak punya rumah, saya sudah diusir dari
  rumah saya, apa gunanya saya masuk ke rumah bapak! Bapak punya
  rumah, tetapi saya? Biarlah saya berdiri sejenak di sini saja!"

  "Ayo, kemarilah! Apa yang ada dalam selendang ibu itu?"

  "Ini anak saya, tetapi tidak mengapa, biarkanlah kami. Ini sudah
  menjadi nasib kami!"

  "Aduh ibu, jangan begitu. Silakan masuk! Jangan malu! Saya seorang
  tua, jadi jangan takut!"

  Bapak Panov membuka pintu dan mempersilakan ibu dan anaknya itu
  masuk

  "Aduh saya hampir mati kedinginan. Oh, saya senang, hangat betul
  rumah bapak ini."

  "Apakah ibu lapar?"

  "Ya, saya belum makan sejak dari kemarin pagi."

  "Dan bagaimana dengan anak ibu "

  "Belum ada sesuatu pun yang dia makan sejak...." Ibu itu tidak bisa
  menghabiskan perkataannya.

  "Ini ada sedikit sup dan roti. Ambillah piring ini dan makanlah!"

  Ibu dan anaknya itu makan dengan lahap. Bapak Panov melihat cara
  mereka makan dengan mulut ternganga, seakan-akan mereka belum makan
  selama sebulan. Bapak Panov sangat senang akan hal itu. Di saat yang
  sama, bapak Panov melihat kaki anak kecil itu, hanya berkaos kaki
  sama sekali tidak bersepatu! Luar biasa untuk cuaca yang dingin pada
  musim salju ini. Kasihan! Hal ini sangat tidak lumrah. Pikiran Pak
  Panov berputar keliling. Tiba-tiba dia melihat ke arah dinding.

  Pada dinding rumahnya itu tergantung sepasang sepatu anak-anak.
  Sepasang sepatu itu telah lama tergantung di situ, sudah 30 tahun.
  Sepatu itu dia buat sendiri untuk anaknya karena pada waktu dia
  menikah, dia berkata "Kalau saya dikaruniai seorang anak, maka anak
  saya itu harus memiliki sepasang sepatu yang terbagus!" Lalu dia
  membuat sepasang sepatu yang sangat bagus. Tetapi istrinya meninggal
  dunia tidak lama kemudian. Dia tidak memiliki keturunan. Bapak Panov
  ini berpikir, "Untuk apa saya menggantung sepatu ini di dinding
  selama tiga puluh tahun?" Dia menurunkan sepatu itu dari dinding dan
  berkata, "Ibu, saya ingin memberikan sepatu ini kepada anak ibu."

  "Aduh Pak, saya tidak memiliki uang sepeser pun. Sepatu ini sangat
  bagus, sangat mahal tentunya. Harganya mungkin puluhan ribu. Oh,
  maaf Pak, saya tidak bisa membayarnya!"

  "Ah tidak mengapa, harganya sekitar empat puluh ribu, tapi ibu tidak
  perlu membayarnya. Saya mau memberikan sepatu ini kepada anak ibu.
  Kalau tidak, kasihan, kakinya bisa sangat kedinginan. Mari coba saya
  pasangkan buat anak ibu! Aduh, cocok sekali dengan ukuran kaki anak
  ini, pakaikanlah kepadanya! Kalau ibu sudah merasa hangat, maaf ibu,
  saya sedang menunggu seorang tamu yang akan datang mengunjungi saya.
  Jadi.... "

  "Oh tidak mengapa, saya minta permisi sekarang juga. Terima kasih
  banyak, Pak!"

  "Baiklah ibu, barangkali ibu bisa kembali esok hari. Sekarang saya
  sedang menunggu tamu saya." Waktu berjalan dengan cepat. Jam satu,
  jam dua, bapak Panov menjadi tidak sabar lagi. Dia berkata,
  "Bagaimana ini, Tuhan?"

  Ada beberapa orang lagi yang berjalan di luar, dia mengundang mereka
  masuk dan memberi mereka makan dan minum. Setelah lima belas menit,
  dia berkata kepada orang-orang itu, "Saya sedang menunggu tamu,
  Tuhan Yesus akan datang ke rumah saya ini!" Orang-orang itu berkata
  "Bapak Panov, apakah bapak sudah gila? Hal itu tidak mungkin!"

  "Tapi, pagi tadi saya dengar suara-Nya. Ia berjanji untuk datang
  hari ini!"

  Hari sudah mulai gelap, kira-kira jam enam. Masih tersisa sedikit
  kopi, dan beberapa kerat roti. Sup sudah habis dilahap beberapa
  orang. Bapak Panov berkata dalam hati, "Aduh bagaimana ini, kalau
  Tuhan Yesus datang nanti, saya tidak bisa memberikan apa pun
  kepada-Nya."

  Lalu beliau mulai mengantuk dan jatuh tertidur di atas meja. Pada
  saat itu bapak Panov mendengar suara, "Bapak Panov, terima kasih,
  sebab engkau sudah memberi makan dan minum kepada-Ku. Terima kasih
  juga untuk sepasang sepatu yang indah itu!"

  Bapak Panov terkejut dari tidurnya, lalu langsung berkata, "Siapakah
  itu?"

  "Aku, Yesus, Aku sudah datang mengunjungimu!"

  "Aduh Tuhan Yesus, saya sudah seharian menunggu Engkau, tapi tidak
  melihat Engkau!"

  "Oh, kamu tidak melihat-Ku? Pada saat si tukang sapu jalan masuk
  dalam rumahmu, Aku juga masuk ke dalam rumahmu. Pada waktu kusir
  yang kedinginan itu kamu undang masuk ke rumahmu untuk duduk
  memanaskan diri dekat tungku apimu, Aku masuk juga bersamanya.
  Apalagi ketika ibu miskin dan anak yang kau beri sepatu itu,
  menurutmu siapa yang masuk ke rumahmu itu? Itulah Aku! Aku sudah
  mengunjungimu selama tiga, empat, lima, bahkan sepuluh kali pada
  hari ini!"

  "Oh Tuhan bagaimana semua ini bisa terjadi?"

  "Pagi tadi engkau sudah membaca Alkitabmu, lalu Aku yang membuat
  semuanya terjadi."

  "Oh Tuhan, terima kasih banyak! Engkau mengunjungiku selama sepuluh
  kali. Saya senang sekali, saya puji Engkau!

  "Kamu juga nantinya akan menjadi tamu-Ku di Surga! Sekarang sudah
  tersedia tempat bagimu di surga! Sebab engkau adalah anak yang baik"
  kata Tuhan Yesus.

  Demikianlah anak-anak, cerita dari Rusia ini sudah berumur dua ratus
  tahun. Cerita ini diceritakan oleh para orang tua kepada anak-anak
  mereka di hari Natal. Cerita ini juga cerita untukmu karena sering
  kali kita berkata, "Kita suka melihat Tuhan Yesus! Kalau Ia berada
  di dekat kita, tentunya Dia mau mengangkat segala susah kita!"
  Tetapi Tuhan Yesus itu ada. Ya, Ia sudah menjanjikan hal itu, dan
  kita bisa menolong-Nya juga. Jika ada seorang teman yang mengalami
  kesusahan dan kita menolongnya, maka sebenarnya kita sudah menolong
  Tuhan Yesus. Setiap kali jika kita memberikan persembahan di gereja,
  kita memberikannya untuk Tuhan Yesus supaya uang itu digunakan
  seperlunya. Kita bisa menolong Tuhan Yesus setiap hari.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul artikel: Pace Panov
  Judul buku: Cerita-Cerita Bahagia
  Penyusun: Lutze & Make van der Graaf
  Penerjemah: Ot Loupatty
  Penerbit: Foundation Child and World
  Halaman: 2 -- 9

_____________________________________________________________________
 WARNET PENA

                            ARTIKEL NATAL
          http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id391.htm

  Setiap perayaan Natal tentu membawa kesan yang berbeda-beda bagi
  setiap orang. Perayaan Natal dapat melahirkan cerita, kesaksian, dan
  peristiwa yang menjadi kenangan berharga sehingga tidak bisa
  dilupakan begitu saja. Anda pun dapat ikut merasakan betapa baiknya
  Tuhan dalam hidup setiap orang dengan membaca artikel Natal di situs
  YESAYA (Yesus Sayang Saya) ini. Situs berbahasa Indonesia ini
  menyajikan berbagai artikel tentang peristiwa Natal dan Adven. Situs
  ini memunyai tampilan yang sederhana dengan desain yang tidak
  mencolok. Pengunjung awam akan sangat mudah untuk menemukan
  artikel-artikel Natal, karena di halaman pertama sudah disediakan
  daftar-daftar artikel. Situs yang menarik dan mampu membawa
  pengunjung merasakan kehidupan Natal di waktu sekarang dan
  sebelumnya. Segera kunjungi situs ini dan dapatkan hal-hal menarik
  di dalamnya. (STL)
______________________________________________________________________

Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip
e-BinaAnak: http://pepak.sabda.org/epublish/1 Pusat Elektronik
Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org

Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0

Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di:
http://fb.sabda.org/binaanak

Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org