Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/491

e-BinaAnak edisi 491 (15-7-2010)

Anak Indonesia yang Berkelakuan Baik

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 491/Juli/2010

  - SALAM DARI REDAKSI: Bentuklah Mereka!
  - ARTIKEL: Menanamkan Tingkah Laku yang Baik: Mengajar dengan
             Kesabaran dan Doa
  - TIPS: Prinsip Utama Mendisiplin Murid dalam Kelas
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Mengajarkan Buah Roh kepada Anak (Galatia 5:22)
_______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>

        Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
_______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                           BENTUKLAH MEREKA!

  Shalom,

  Melihat anak-anak yang manis dan tidak banyak tingkah mungkin
  merupakan kesenangan tersendiri bagi orang dewasa. Kendati demikian,
  kita tahu bahwa pada umumnya anak-anak merupakan insan yang begitu
  aktif dengan segala tenaga yang berlebih dalam diri mereka. Jika
  tidak dibentuk dan diarahkan dengan baik, hal tersebut dapat membuat
  mereka menjadi anak-anak dengan tingkah laku yang buruk.

  Anak-anak bagaikan tanah liat hidup yang sebenarnya dapat dengan 
  mudah kita bentuk menjadi pribadi yang benar. Namun itu semua bukan 
  tanpa usaha; tangan kita pasti akan menjadi kotor, kita akan 
  beberapa kali frustrasi karena merasa gagal dalam membentuk tanah 
  liat itu, terkadang pula kita merasa letih karena begitu sulitnya 
  membentuk tanah liat tertentu. Walaupun demikian, dengan kesabaran, 
  kemauan, ketulusan, dan penyerahan penuh kepada Bapa, kita pasti 
  dimampukan-Nya untuk membentuk anak-anak layan yang memiliki tingkah 
  laku yang baik dan benar sesuai dengan firman Tuhan. Sebelum kita 
  mampu melakukan hal tersebut, terlebih dahulu diperlukan pula 
  teladan dari kita sendiri. Sudahkah kita memiliki tingkah laku yang 
  patut diteladani? Mari kita menyambut Hari Anak Nasional 2010 ini 
  dengan bergandeng tangan untuk menolong anak-anak Indonesia memiliki 
  tingkah laku yang baik agar dapat menyongsong masa depan yang baik 
  pula. Selamat melayani.

  Pimpinan Redaksi e-BinaAnak
  Davida Welni Dana
  < evie(at)in-christ.net >
  http://pepak.sabda.org
  http://fb.sabda.org/binaanak
_______________________________________________________________________

         "Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
    diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Timotius 3:17)
           < http://alkitab.sabda.org/?2Timotius+3:17 >
_______________________________________________________________________
ARTIKEL

                   MENANAMKAN TINGKAH LAKU YANG BAIK:
                   MENGAJAR DENGAN KESABARAN DAN DOA

  Sikap-Sikap yang Baik

  Sikap anak-anak terkait erat dengan bagaimana mereka dibesarkan. 
  Akan tetapi, anak-anak sekarang cenderung merasa bahwa mereka dapat 
  mengekspresikan perasaan-perasaan mereka kapan pun mereka mau. 
  Kebiasaan mereka mendorong sikap tidak menghormati. Bersikap kasar 
  dan tidak menghormati telah menjelma menjadi sikap yang "keren".

  Akan tetapi, sebagai guru, kita perlu membantu anak-anak menghormati 
  orang lain dan menyatakan keperluan serta keinginan-keinginan mereka 
  sendiri dengan sikap menghormati. Untuk melakukannya, kita perlu 
  mengajarkan mereka sikap sopan santun, sikap menghormati, dan sikap-
  sikap yang baik. Akan tetapi, kita perlu memastikan bahwa kita 
  memberikan teladan yang baik dari kehidupan kita sendiri kepada 
  mereka.

  Ketika kita mendukung tingkah laku yang baik, kita perlahan-lahan 
  akan menanamkan tingkah laku yang kita inginkan kepada anak-anak. 
  Amsal 22:6 adalah cara Allah mengajarkan dan melatih anak-anak 
  berbagai umur: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut 
  baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada 
  jalan itu."

  Memberikan Teladan tentang Tingkah Laku yang Baik

  Anak-anak belajar saat mengamati dan mendengar orang tua, guru, dan 
  anak-anak yang lain. Cara terbaik mendorong mereka untuk bertanggung 
  jawab adalah bertindak dengan penuh tanggung jawab saat mereka 
  bersama-sama Anda. Kita perlu benar-benar berusaha menjadi orang 
  yang akan mereka teladani dan perlu menunjukkan kepada mereka 
  pengendalian diri, keberanian, dan kejujuran kita. Anda dapat 
  memberikan mereka teladan dengan kata-kata serta perbuatan yang 
  menghormati orang lain. Anda dapat menunjukkan kepada mereka belas 
  kasihan dan kepedulian Anda ketika orang lain menderita.

  Ketika anak-anak mengamati Anda dan ketika Anda berbicara kepada 
  mereka, tanyakanlah pertanyaan-pertanyaan yang membangun. Ini akan 
  menolong Anda untuk mulai mengerti mereka dan memberikan Anda 
  kesempatan untuk mengajarkan tingkah laku yang baik kepada mereka. 
  Anak-anak belajar tentang tanggung jawab lewat cerita-cerita 
  Alkitab. Melalui cerita-cerita itu, mereka akan mengidentifikasi 
  karakter-karakter tokoh Alkitab. Contohnya, mereka dapat mempelajari 
  keberanian dari keberanian Daud melawan Goliat atau mereka mungkin 
  mempelajari nilai kegigihan dari cerita-cerita Musa dan Yosua.

  Anak-anak mengasah kemampuan mereka dalam menilai suatu tindakan 
  bertanggung jawab lewat latihan. Salah satu cara adalah dengan 
  menolong mereka mengerti konsekuensi-konsekuensi dari pilihan-
  pilihan yang berbeda-beda, dan menghindari tingkah laku yang 
  mementingkan diri sendiri atau gegabah. Anda dapat menolong anak-
  anak Anda mengasah kebiasaan-kebiasaan yang kuat untuk menghargai 
  kesejahteraan orang lain dan menghargai nilai-nilai kebaikan, 
  kebenaran, dan sikap menghormati. Anak-anak perlu menyaksikan 
  bagaimana Anda serius dengan prinsip-prinsip Anda seraya mereka 
  masih dapat bermain dan bersenang-senang!

  Menghormati Rumah Allah

  Apakah kedisiplinan dan pengendalian kurang diterapkan dalam rumah 
  Anda? Ataukah anak-anak kekurangan kasih sayang dan perhatian? 
  Walaupun faktor-faktor ini memegang peranan dalam membentuk tingkah 
  laku yang buruk, pengalaman anak bersama Allah memegang peranan yang 
  lebih besar. Kurangnya rasa hormat dalam Rumah Allah berakar dari 
  kurangnya hubungan dengan Tuhan. Agar anak-anak dapat sungguh-
  sungguh mencintai Allah serta menghargai dan menghormati Rumah Allah 
  beserta semua isi di dalamnya, pertama-tama mereka perlu memunyai 
  hubungan yang nyata dengan Allah.

  Rasa hormat ini lebih dari sekadar menundukkan kepala mereka saat 
  berdoa, menyanyi, bertindak, atau mendapatkan nilai-nilai baik dalam 
  kuis Alkitab. Anak-anak menikmati keceriaan, permainan, dan 
  persekutuan dengan teman-teman dalam banyak program sekolah minggu. 
  Tetapi, apakah mereka benar-benar bertemu dengan Allah di sana?

  Jika Anda ingin melihat perubahan dalam kehidupan dan tingkah laku 
  mereka, maka bawalah mereka masuk ke dalam kehadiran Allah. Saat 
  mereka mulai membentuk hubungan yang luar biasa dengan Allah sendiri 
  serta merasakan kasih-Nya, mereka akan rindu belajar lebih banyak 
  tentang Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Hasil dari hubungan 
  ini akan terpancar lewat tindakan, tingkah laku, dan sikap dalam 
  rumah Allah. (t/Uly)

  Tuhan Memberkati!

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul asli artikel: Instilling Good Behaviour
  Nama situs: Children Ministries Sharon
  Penulis: Eric dan Ursula Wood
  Alamat Sumber: http://www.sharonministries.org.za/Help6.htm
______________________________________________________________________
TIPS

  Salah satu cara membentuk tingkah laku yang baik adalah dengan 
  menerapkan disiplin. Berikut beberapa prinsip dasar sebagai awal 
  untuk membentuk anak-anak yang berkelakuan baik, dimulai dari 
  inisiatif sang pendidik terlebih dahulu.

             PRINSIP UTAMA MENDISIPLIN MURID DALAM KELAS

  1. Jalinlah hubungan kepedulian dengan semua murid Anda.
  
     Tunjukkan minat Anda pada kehidupan mereka, khususnya masalah dan
     pertanyaan mereka. Pastikan bahwa mereka dapat merasakan kasih
     Kristus di dalam diri Anda.

  2. Doakan tiap murid secara konsisten.
  
     Berdoalah sungguh-sungguh untuk murid yang sulit diajar. Mungkin 
     saja murid itu berpotensi besar untuk pelayanan di masa yang akan 
     datang. Bila Anda mempelajari kehidupan para pengkhotbah dan 
     utusan Injil yang melayani dengan efektif, banyak di antara 
     mereka yang tadinya adalah anak-anak yang berkemauan keras. 
     Tampaknya Allah memakai tipe kepribadian ini untuk merintis 
     ladang baru. Orang-orang seperti ini berani mengambil risiko 
     untuk melakukan karya besar bagi-Nya. Belajarlah untuk membuat 
     setiap murid merasa diterima dan dihargai, bukannya merasa 
     ditolak atau dianggap tidak ada. Komunikasikan kepada murid-murid 
     Anda mengenai minat, kepedulian, dan perhatian Allah kepada 
     mereka sebagai seorang individu.

  3. Ajarkan dan hiduplah menurut prinsip struktur otoritas.
  
     Ajarkan mereka untuk menghormati orang yang memiliki otoritas. 
     Pahamilah bahwa hidup di bawah otoritas membawa murid untuk 
     memahami otoritas Allah dalam hidupnya. Tekankan mengenai 
     hubungan Anda dengan yang memiliki otoritas, khususnya tanggung 
     jawab Anda untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan dan hidup 
     selaras dengan guru-guru yang lain.

     "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab
     mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus
     bertanggung jawab atasnya." Ibrani 13:17

  4. Kembangkan dan berilah contoh disiplin diri.
  
     Banyak disiplin yang baik "ditangkap" dan bukan "diajarkan" saat 
     murid mengamati bagaimana Anda memelihara kelas Anda, mengatur 
     program pelajaran, menangani stres, menjalin hubungan yang 
     positif dengan orang lain, tetap tenang, mampu menangani masalah, 
     dan kekecewaan dengan baik.

  5. Perlakukan orang tua murid Anda sebagai mitra kerja.

     Tidak ada pendukung yang lebih baik dari orang tua murid Anda 
     sendiri. Tidak ada orang yang lebih tertarik pada kesejahteraan 
     dan prestasi murid, dan tidak ada orang yang lebih berdedikasi 
     untuk menyaksikan anak menggapai prestasi selain orang tua 
     mereka. Anda berperan sebagai wakil orang tua -- "parentis en 
     locus" -- yang artinya menduduki posisi orang tua. Seperti halnya 
     seorang ibu berkomunikasi dengan seorang ayah, Anda ingin agar 
     apa yang Anda sampaikan menunjukkan kasih yang besar, perhatian 
     yang mendalam, kerelaan untuk bekerja sama menyelesaikan masalah, 
     dan komitmen jangka panjang.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: 100 Ide Efektif untuk Menerapkan Disiplin pada Anak Didik
  Judul buku asli: 100 Ideas That Work!
  Penulis: Sharon R. Berry, Ph.D.
  Penerjemah: Agustien, S.S.
  Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2004
  Halaman: 9 -- 11
____________________________________________________________________
MUTIARA GURU

                       SEGUMPAL TANAH LIAT

  Kuambil segumpal tanah liat.
  Kubentuk dengan santai suatu hari.
  Dan saat jari-jariku memijat,
  tanah liat itu terbentuk seperti ingin hati.

  Waktu berlalu dan ketika kudatang lagi;
  tanah liat itu telah mengeras.
  Bentuk yang kubuat masih jelas,
  namun ku tak dapat mengubahnya lagi.

  Kuambil segumpal tanah liat hidup.
  Kubentuk dengan lembut hari demi hari.
  Kubentuk dengan dorongan seniku cukup,
  seorang anak yang mudah dibentuk dan lembut hati.

  Beberapa tahun kemudian ketika kudatang lagi,
  seorang dewasa kulihat sekilas.
  Bentuk yang kubuat masih jelas,
  namun, aku tak dapat mengubahnya lagi. (Anonim)

  [",100 Ide Efektif untuk Menerapkan Disiplin pada Anak Didik",
  ed: KN]
_______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

         MENGAJARKAN BUAH ROH KEPADA ANAK (GALATIA 5:22)

  Anak-anak sering membaca daftar Buah Roh di gereja, tetapi tidaklah 
  selalu mudah bagi mereka untuk mengerti ciri-ciri dari karakter 
  tersebut serta nilai-nilai Kristen. Jika Anda membuat sebuah "Tabel 
  buah Roh", grafik tersebut dapat mengajarkan anak-anak menerapkan 
  ciri-ciri tersebut dalam kehidupan mereka serta mendorong dan 
  mengajarkan mereka tingkah laku yang baik.

    "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, 
    kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, 
    penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." 
    (Galatia 5:22,23)

  Buatlah tabel dengan 9 baris dan kolom secukupnya. Cara paling mudah 
  untuk membuat tabel adalah dengan menggunakan pemroses teks Word 
  atau Excel. Tuliskan satu buah Roh di setiap barisnya pada kolom 
  pertama. Kolom yang lain dapat ditandai setiap kali seorang anak 
  menunjukkan setiap karakteristik buah Roh. Gunakan stiker, stempel, 
  pena, atau alat tulis untuk mencentangnya. Anak-anak dapat diberi 
  hadiah ketika mereka mengisi tabel atau baris dari buah tertentu.

  Bahaslah buah Roh yang berbeda-beda dengan anak dan bicarakanlah
  tentang tingkah laku seperti apa yang mencerminkan ciri-ciri buah
  tersebut. Beberapa saran adalah:

  Kasih
  - Menunjukkan kasih sayang kepada orang tua dan saudara.
  - Menyapa anggota keluarga seperti kakek atau nenek dengan kasih
    sayang.
  - Menunjukkan kasih sayang kepada binatang-binatang peliharaan
    keluarga dan menjaga mereka dengan benar.

  Sukacita
  - Menikmati aktivitas setiap hari.
  - Menunjukkan antusiasme dan ucapan syukur untuk pengalaman dan
    kesempatan-kesempatan yang positif.

  Damai Sejahtera
  - Tenang pada waktu-waktu tertentu seperti waktu tidur atau waktu
    berdoa atau ibadah gereja.
  - Tidak mendendam atau cemburu saat orang lain mendapat perhatian.

  Kesabaran
  - Bergiliran dalam permainan-permainan.
  - Menunggu dengan tenang sampai orang tua selesai berbicara sebelum
    menanyakan pertanyaan.

  Kemurahan
  - Berbagi dengan saudara atau teman-teman, terutama jika dilakukan
    secara spontan atau tanpa mengeluh.
  - Menunjukkan kebaikan kepada teman-teman dan keluarga.

  Kebaikan
  - Memikirkan orang lain dan sadar akan kebutuhan-kebutuhan mereka.
  - Menyediakan waktu berbicara dengan atau bermain dengan anak yang
    kesepian di sekolah.
  - Menawarkan diri membantu tugas-tugas orang tua dan guru-guru

  Kesetiaan
  - Berdoa untuk kebutuhan-kebutuhan keluarga dan teman-teman.
  - Berpartisipasi dalam waktu renungan keluarga atau melaksanakan
    renungan pribadi secara rutin.

  Kelembutan
  - Bermain dengan lembut dan benar dengan saudara yang lebih muda
    atau dengan teman-teman keluarga.
  - Menjaga binatang-binatang peliharaan atau binatang-binatang
    lainnya dengan baik.

  Penguasaan Diri -- sikap untuk melakukan sesuatu yang benar, bahkan
  jika anak enggan melakukannya. Tingkah laku ini termasuk:
  - Tidur pada waktu yang benar tanpa mengeluh.
  - Menghabiskan makanan saat makan malam.
  - Menyelesaikan PR tanpa mengeluh.

  Setiap pribadi anak akan menganggap ciri-ciri tertentu lebih mudah 
  atau lebih susah untuk diterapkan dari pada ciri-ciri yang lain. 
  Seorang anak yang pendiam dapat dengan mudah bertindak dengan 
  kelembutan, tetapi dia membutuhkan dorongan untuk menunjukkan rasa 
  sukacitanya. Anak yang lebih aktif mungkin mudah bersukacita secara 
  natural, tetapi anak-anak tersebut membutuhkan dorongan yang lebih 
  untuk menunjukkan kesabaran dan ketenangan mereka.

  "Tabel penghargaan tentang tingkah laku buah Roh merupakan cara yang
  menarik untuk mengajarkan anak-anak kecil tentang ciri-ciri karakter
  Kristen yang terdapat dalam Alkitab, tepatnya dalam Galatia 5."
  - Susan Whelan (t/Uly)

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul asli artikel: Teaching Children about the Fruits of the Spirit 
                      Galatians 5:22
  Nama situs: suite101.com
  Penulis: Susan Whelan
  Alamat URL: http://christian-parenting.suite101.com/article.cfm/
              fruits_of_the_spirit_for_children
______________________________________________________________________
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org

Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0

Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di:
http://fb.sabda.org/binaanak

Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak
_______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org