Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/490

e-BinaAnak edisi 490 (8-7-2010)

Anak Indonesia yang Jujur

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 490/Juli/2010

  - SALAM DARI REDAKSI: Hari Anak Nasional 2010
  - ARTIKEL 1: Mengajarkan Nilai Kejujuran
  - ARTIKEL 2: Mengapa Kamu Harus Jujur
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Dosa yang Terungkap
  - WARNET PENA: EBibleTeacher: Memperlengkapi Pelayanan Anak
______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>

        Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                     HARI ANAK NASIONAL 2010

  Pada bulan Juli ini, tepatnya tanggal 23 Juli, ditetapkan pemerintah
  sebagai peringatan Hari Anak Nasional (HAN). Setiap tahun,
  pemerintah mengagendakan acara ini dengan berbagai kegiatan. Tema
  sentral yang diusung dalam Peringatan HAN 2010 adalah "Anak
  Indonesia Belajar Untuk Masa Depan", dengan subtema: "Kami Anak
  Indonesia, Jujur, Berakhlak Mulia, Sehat, Cerdas, dan Berprestasi".
  Untuk menyambut perayaan Hari Anak Nasional, e-BinaAnak pun tidak
  ingin ketinggalan untuk menyajikan edisi khusus Hari Anak Nasional
  sepanjang bulan Juli ini. Setiap minggunya, e-BinaAnak akan hadir
  dengan topik yang mengacu ke subtema HAN 2010.

  Pada minggu pertama ini, e-BinaAnak mengusung topik Anak Indonesia
  yang Jujur. Kami mengajak setiap pelayan anak untuk berpartisipasi
  pula dalam menolong anak-anak layan kita menyongsong masa depan
  mereka sebagai manusia yang berintegritas. Tentu saja, tujuan utama
  kita mengajarkan nilai kejujuran kepada setiap anak adalah untuk
  menyenangkan hati Tuhan. Kita tahu bahwa Tuhan membenci kejahatan,
  dan orang yang tidak jujur merupakan kejahatan di mata Tuhan.
  Beberapa prinsip lain dalam Alkitab mengenai kejujuran dapat Anda
  simak dalam artikel edisi ini. Simak pula penuturan anak-anak
  mengenai makna kejujuran dalam artikel selanjutnya, sehingga Anda
  pun dapat menerangkan mengenai kejujuran itu dengan bahasa yang
  lebih dimengerti oleh anak. Jangan lewatkan pula bahan mengajar yang
  Redaksi harap dapat menolong kita semua untuk menjadi pengajar dan
  teladan kejujuran bagi setiap anak yang kita layani.

  Selamat melayani! Tuhan memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
  Davida Welni Dana
  < evie(at)in-christ.net >
  http://pepak.sabda.org
  http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________

 "Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur,
 sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan;" (Mazmur 37:37)
               < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+37:37 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL 1

                     MENGAJARKAN NILAI KEJUJURAN

  Definisi Webster mengenai kejujuran: "menunjukkan kebenaran dan
  integritas; tidak tercemar; tidak menipu atau curang; ditandai
  dengan integritas atau kebenaran; memunyai karakter dan sikap yang
  adil atau sama rata, tidak memperdaya atau mencuri." Dalam Alkitab
  kejujuran adalah "ketulusan hati, integritas, dapat dipercaya,
  kemurnian, kebenaran, kesopanan, moralitas, kesucian, kebaikan."[1]

  Komponen dasar dari kejujuran adalah kebenaran. Oleh karena itu,
  untuk bersikap jujur Anda perlu mengatakan kebenaran [2]. Akan
  tetapi, kejujuran lebih dari sekadar mengatakan kebenaran, mengerti
  apa yang benar dan sesuai dengan hukum [3]; segala yang dilakukannya
  tanpa memutarbalikkan fakta [4]; aktual [5]; dan tulus [6]. Yang
  terpenting, kejujuran berarti sesuai dengan kenyataan firman Allah
  [7]. Menurut Kitab Suci, seseorang yang berkata atau hidup
  berlawanan dengan firman Allah, tidak sepenuhnya benar atau jujur [8].

  Prinsip-Prinsip Alkitab Mengenai Kejujuran

  Pertama, manusia perlu menyadari bahwa dia tidak akan bisa
  menyenangkan Allah jika dia tidak jujur. Allah membenci kebohongan
  [9]. Dia menganggap mereka yang berbohong sebagai orang yang berbuat
  jahat [10] dan Dia akan membinasakan semua penipu dalam neraka [11].

  Orang yang jujur akan bersikap benar dalam segala transaksi
  bisnisnya [12]; dia akan memberikan apa yang benar [13]. Dia akan
  berhati-hati membayar pajaknya [14]. Sebagai karyawan, dia akan
  berlaku jujur, bukan pencuri benda milik orang lain ataupun pencuri
  waktu [15]. Dia akan setia, baik saat majikannya ada ataupun tidak
  ada [16]. Dia akan melakukan segala tugasnya seperti yang diharapkan
  demi mempertahankan integritasnya dan integritas orang lain karena
  itulah hal yang benar untuk dilakukan [17].

  Orang yang jujur menjaga perkataannya [18]. Hukum kebenaran berada
  dalam mulutnya [19]. Dia tidak berjanji, lalu tidak melaksanakannya
  [20]. Orang yang benar-benar jujur tidak akan tahan dengan
  kesaksian-kesaksian palsu, fitnah, atau perbuatan mencemarkan nama
  sesamanya [21]. Dia tidak memunyai motif jahat terhadap siapa pun
  [22]. Ketika dia membuat perjanjian, bahkan yang merugikannya, dia
  tetap menepatinya [23].

  Orang yang jujur tidak akan mencuri [24]. Dia menyadari bahwa
  mengambil barang yang ditemukan adalah salah [25]. Orang yang jujur
  tidak perlu dihukum terlebih dahulu sebelum ia menghormati hak milik
  orang lain [26]. Orang jujur juga tidak mencuri dengan menekan dan
  mengambil keuntungan yang tidak adil dari orang-orang lemah atau
  miskin [27].

  Bagaimana Anak-Anak Belajar Kejujuran

  Untuk mengajarkan anak-anak bersikap jujur di rumah perlu ada
  peraturan yang tidak mengenal toleransi terhadap kebohongan [28].
  Seorang pembohong perlu dicela [29]. Menipu adalah kebiasaan yang
  biasanya dimulai pada masa muda dan dilakukan seumur hidup [30].
  Untuk menghentikannya, Anda perlu memperkenalkan hukuman bagi anak
  yang berbohong [31]. Dalam rumah kami, tentu saja ada hukuman untuk
  anggota keluarga yang berbuat kesalahan. Akan tetapi, jika ada yang
  berbohong atas kesalahan yang dilakukan, maka dia akan diberikan
  hukuman yang lebih berat [32].

  Integritas paling baik diajarkan melalui teladan. Jika Anda tidak
  mau anak-anak bersikap tidak jujur, janganlah menunjukkan
  ketidakjujuran di hadapan mereka [33]. Banyak sekali
  orang tua yang percaya bahwa mereka dapat menasihati anak-anak
  mereka untuk "melakukan seperti apa yang saya katakan, bukan seperti
  apa yang saya lakukan" [34]. Akan tetapi, kita perlu
  "berjalan memasuki rumah kita dengan hati yang sempurna," jika kita
  mengharapkan keberhasilan dalam membentuk karakter yang mulia dalam
  diri mereka [35]. Berbohong kepada pimpinan, menyimpan
  apa yang dipinjam, mengakali pajak, mencuri dari kantor,
  tindakan-tindakan seperti itu hanya akan mengajarkan seorang anak
  bahwa ketidakjujuran adalah hal yang diharapkan dan diterima.

  Cara lain untuk membangun karakter yang jujur adalah dengan
  mengajarkan pelajaran-pelajaran kehidupan. Mungkin pelajaran
  terpenting dari pelajaran-pelajaran itu berhubungan dengan
  penebusan. Kita semua perlu menyadari bahwa kematian Yesus bagi dosa
  dunia diharuskan karena ular berbohong dan Hawa percaya dan
  bertindak sesuai dengan bujuk rayu ular [36]. Kejadian menyedihkan
  dalam sejarah kemanusiaan kita membuktikan kebenaran peribahasa
  dalam bahasa Inggris: "honesty is the only policy" - kejujuran
  merupakan satu-satunya kebijakan.

  Pelajaran lain dapat diajarkan melalui contoh Abraham. Dia dikenang
  sebagai "sahabat Allah" dan "Bapa Orang Beriman" [37]. Akan tetapi,
  kehidupan indah ini dirusak oleh dua catatan dosa, keduanya
  merupakan kebohongan [38]. Dari Abraham, kita belajar bahwa
  kebohongan melemahkan karakter orang besar juga.

  Pelajaran penting lainnya dari sebuah contoh, kebohongan cenderung
  menuntun orang untuk melakukan dosa-dosa lain dengan konsekuensi
  yang jauh lebih berat. Tidak ada contoh yang lebih mengerikan dari
  kisah hidup Daud [39]. Daud mencoba menyembunyikan perzinahannya
  dengan istri Uria dengan kebohongan-kebohongan dan penipuan. Saat
  Daud tidak berhasil, dia memutuskan untuk melakukan pembunuhan.
  Seorang ksatria kehilangan nyawanya untuk menutupi kebohongan.

  Mengapa Kita Harus Jujur

  Kejujuran menentukan karakter seseorang dan membuktikan bahwa orang
  itu dapat dipercaya [40]. Kejujuran merupakan sikap yang penting dan
  berguna karena karakter ini menentukan reputasi kita. Kejujuran
  membuat kita dipercaya orang lain; kita dapat berguna bagi orang
  tersebut [41]. Jika kita dapat dipercaya, kita dapat membentuk
  jalinan yang akan menolong kita dalam kehidupan [42].

  Orang yang jujur adalah pecinta kebenaran [43]. Kecintaan terhadap 
  kebenaran ini membantu membentuk pikiran yang menyadari kebenaran 
  dan yang menolak kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, orang 
  yang jujur dilindungi dari penipuan dan delusi [44]. Dia terus 
  mencari apa yang baik dan benar [45] dan hanya berbicara sesuai 
  dengan apa yang diketahuinya [46]. Oleh karena itu, kebenaran 
  menjadi pelita bagi kakinya dan terang bagi jalannya [orang 
  jujur][47]. (t/Uly)

  Ayat:
   [1] (2 Timotius 2:1-2; 2 Korintus 8:21; Roma 12:17)
   [2] (Amsal 14:25, 12:19)
   [3] (Daniel 6:12)
   [4] (Matius 22:16)
   [5] (Filipi 4:8)
   [6] (Filipi 1:8)
   [7] (Yohanes 17:17; 2 Tesalonika 2:10; 1 Timotius 1:10)
   [8] (Lukas 8:15; Kisah Para Rasul 6:3; 2 Korintus 8:21; 1 Petrus 2:12; Mazmur 119:118)
   [9] (Amsal 6:17, 12:22; Imamat 6:2-7, 19:11-13)
  [10] (Mazmur 5:6; Wahyu 2:2)
  [11] (Mazmur 5:6; Wahyu 21:8, 27, 22:15)
  [12] (Amsal 11:1, 20:10)
  [13] (Lukas 3:13, 6:38; cf. Imamat 19:35-36)
  [14] (Lukas 10:25)
  [15] (Titus 2:9-10)
  [16] (Efesus 6:6-8; cf. Lukas 12:42-48)
  [17] (2 Korintus 8:21; Roma 12:17)
  [18] (Amsal 12:22)
  [19] (Maleakhi 2:6; Mazmur 15:2)
  [20] (Yakobus 5:12; Matius 5:37)
  [21] (Mazmur 15:3)
  [22] (Mazmur 69:4; 1 Timotius 6:4)
  [23] (Mazmur 15:4)
  [24] (Efesus 6:1-4; Imamat 6:2-7)
  [25] (Keluaran 22:9; Imamat 6:3-4)
  [26] (Amsal 23:10, 22:28; Ulangan 22:17)
  [27] (Ayub 24:1-12; Mazmur 62:10; Amsal 21:7; Yehezkiel 22:29)
  [28] (Ulangan 19:16-21; Mazmur 119:128, 163)
  [29] (Mazmur 40:4, 101:7; Amsal 13:5)
  [30] (Mazmur 58:3)
  [31] (Mazmur 19:5,9)
  [32] (Amsal 20:17)
  [33] (Yehezkiel 16:44)
  [34] (Yeremia 7:9-10)
  [35] (Mazmur 101:2-8)
  [36] (Kejadian 3:1-19)
  [37] (Yakobus 2:23; Roma 4:16)
  [38] (Kejadian 12:11-19, 20:2-18)
  [39] (2 Samuel 11-12)
  [40] (Ayub 31:5-6; Lukas 16:10)
  [41] (Amsal 25:19)
  [42] (Amsal 31:11)
  [43] (Mazmur 119:163; 2 Tesalonika 2:10)
  [44] (2 Korintus 4:2; Yakobus 1:22)
  [45] (Yohanes 7:17; Amsal 23:23)
  [46] (Efesus 4:25; Mazmur 8:7)
  [47] (Amsal 6:23)

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul artikel: Teaching Values: Honesty
  Nama situs: BibleTalk
  Penulis: Jeff Asher
  Alamat URL: http://www.bibletalk.net/articles/honesty.html
  Tanggal akses: 2 Juli 2010
______________________________________________________________________
ARTIKEL 2

                      MENGAPA KAMU HARUS JUJUR?

  "Saya dulu pernah berkata jujur, dan rasanya sangat menyenangkan.
  Jika kamu tidak jujur, kamu payah," ujar Britania, umur 6 tahun.

  Dulu?

  "Jujur itu sangat penting karena orang-orang perlu percaya kamu
  untuk berteman sama kamu," ujar Natalia, 9 tahun.

  "Kamu perlu berkata jujur agar orang-orang selalu percaya kamu apa
  pun yang terjadi," ujar Cecilia, 8 tahun.

  Amsal yang penuh hikmat berkata, "Nama baik lebih berharga dari pada
  kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas."
  (Amsal 22:1). Hanya nama dan reputasilah yang kamu miliki. Jika nama
  dan reputasimu hilang, kamu akan hancur. Orang-orang bijak menolak
  keuntungan jangka pendek dari hasil penipuan karena mereka tahu
  bahwa kejujuran akan memberikan keuntungan yang besar untuk jangka
  panjang.

  "Kamu harus jujur, kalau tidak, rasa salah akan mengganggumu dari
  dalam," ujar Malori, umur 12 tahun.

  "Kamu bisa tahu apakah orang itu jujur atau tidak, karena orang
  jujur lebih bahagia," tambah Sam, 11 tahun.

  Ketenangan pikiran adalah salah satu buah dari banyak buah
  kejujuran, dan biasanya ketenangan tersebut terpancar dari wajah
  seseorang.

  Jika seseorang berbohong, "wajahnya kelihatan aneh," ujar Emilia, 6
  tahun.

  "Sebenarnya, mata bisa bercerita," ujar Kristian yang berumur 12
  tahun. "Jika kamu melihat orang tepat di matanya, kamu bisa melihat
  `orang penipu` atau `orang jujur` di matanya."

  Saya tidak pernah melihat hal itu di mata orang-orang, tetapi
  biasanya orang bermata licik memunyai tujuan yang tidak baik. Paling
  tidak, demikianlah yang disiarkan di film-film Barat ketika kamera
  mengambil gambar dekat beberapa orang yang memakai topi-topi hitam.

  "Kalau kamu bohong, orang-orang lalu bertanya lagi, dan kamu perlu
  berbohong lagi," ujar Anna, 8.

  Kamu tahu istilah perokok berantai? Seperti halnya perokok berantai
  yang menyalakan satu rokok kemudian menyalakan rokok yang lain lagi,
  pembohong berantai menceritakan satu kebohongan untuk menutup
  kebohongan lain.

  "Jujur artinya cerita kebenaran seluruhnya, bahkan jika karena itu
  kamu akan terkena masalah," ujar Matius, 11 tahun.

  Yesus tidak menjanjikan taman mawar yang indah dalam dunia ini.
  Yesus berkata, "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi
  kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yohanes 16:33)

  Apakah kamu pernah memunyai bos yang tidak jujur yang mengancammu
  dengan pekerjaanmu jika kamu berkata jujur tentang sesuatu? Jika
  kamu memutuskan untuk berkata jujur, bersiaplah menghadapi
  ujian-ujiannya.

  "Orang jujur punya salah satu dari kebaikan yang terpenting," ujar
  Markus, 12 tahun.

  Dalam buku "The Book of Virtues" (Buku Kebajikan), penulis William
  Bennett mendefinisikan kejujuran sebagai sikap "nyata, murni, asli,
  dan dapat dipercaya. Sikap tidak jujur adalah sikap yang pura-pura,
  palsu, tiruan, atau dibuat-buat. Kejujuran mengekspresikan
  penghargaan bagi diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya,
  ketidakjujuran sepenuhnya tidak menghargai baik diri sendiri maupun
  orang lain. Kejujuran memberikan keterbukaan, keandalan, dan
  ketulusan dalam kehidupan; kejujuran memancarkan karakter yang hidup
  dalam terang."

  "Kamu perlu jujur karena jujur itu baik, dan Allah suka itu," ujar
  Colin, 7 tahun.

  Terima kasih, Colin.

  Dalam Alkitab, kejujuran bukanlah konsep abstrak. Kejujuran dimulai
  dengan jujur terhadap Allah. Dia menciptakan kita untuk hidup dalam
  hubungan yang terbuka dan jujur dengan-Nya. Ingatlah apa yang
  dilakukan Adam dan Hawa ketika mereka mendengar Allah berjalan di
  taman setelah mereka berdosa? Mereka bersembunyi.

  "Kamu perlu jadi orang yang selalu jujur pada Allah dan Yesus," ujar
  Fransiska, 8 tahun.

  Jika kamu bersembunyi dari Allah, kamu akan ketahuan. Topengmu akan
  terbuka, dan tipuan-tipuanmu akan tercerai-berai.

  Hal untuk direnungkan: bertekadlah untuk hidup jujur dan terbuka di
  hadapan Allah dan orang lain.

  Ayat Alkitab untuk dihafalkan "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
  Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
  Aku.(Yohanes 14:6)

  Pertanyaan untuk dipikirkan: Jika Yesus membuat pengurbanan yang
  paling besar karena menceritakan kebenaran sekaligus menjadi
  kebenaran itu, berapa harga yang mau Anda bayar untuk bersikap
  jujur? (t/Uly)

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul asli artikel: Why Should You Be Honest?
  Nama situs: KidsTalkAboutGod.org
  Penulis: Carey Kinsolving
  Alamat URL: http://www.kidstalkaboutgod.org/Home/KTAGBibleLessonArchive/tabid/648/articleType/ArticleView/articleId/63/Why-Should-You-Be-Honest.aspx
  Tanggal akses: 11 Juni 2010

____________________________________________________________________
MUTIARA GURU

              Allah menghendaki kebenaran dalam batin.
           Itu berarti kita harus berani mengatakan "salah"
                    terhadap sesuatu yang salah.
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                          DOSA YANG TERUNGKAP

  Jika kita mencoba menyembunyikan dosa kita atau berpura-pura tidak
  pernah melakukan dosa itu, pada akhirnya dosa pun akan tetap muncul
  ke permukaan, seperti halnya kancing-kancing plastik dalam segelas
  minuman bersoda.

  Bahan:
  Gelas minum yang bening, sekaleng minuman bersoda, beberapa
  kancing-kancing plastik, dan sendok.

  Durasi:
  Kurang lebih 5 menit

  Topik:
  Pengakuan, Pengampunan, Dosa, Kebenaran, dan Penyesalan

  Peserta:
  Kelas 1 -- 4 SD (umur 6-10)

  Apa yang akan Anda lakukan:

  Untuk memulai inti pelajaran, tuangkanlah 4 ons minuman kola ke
  gelas. Kemudian masukkanlah beberapa kancing ke dalamnya.
  Kancing-kancing tersebut akan mengendap ke dasar gelas sehingga
  kancing-kancing tersebut tidak terlihat. Akan tetapi, dalam beberapa
  detik saja kancing-kancing tersebut akan naik ke permukaan sehingga
  semua orang dapat melihatnya. Gunakanlah sendok untuk mengambil
  kancing-kancing itu.

  Apa yang akan Anda katakan:
  "Pernahkah kamu mengira bahwa tidak akan ada orang yang tahu
  kesalahan yang telah kamu perbuat, jika kamu merahasiakannya? Apakah
  kamu tahu sepintar-pintarnya kita merahasiakan dosa-dosa kita,
  dosa-dosa itu pun akan terungkap? Maksudnya begini:

  (Tuangkan minuman kola ke dalam gelas)

  Gelas ini menggambarkan diri manusia. Soda ini menunjukkan tempat
  kita menyembunyikan rahasia-rahasia buruk kita; mungkin di dalam
  lubuk hati kita karena kita tidak ingin seorang pun tahu. Nah,
  kancing-kancing ini menggambarkan dosa.

  (Tunjukkan kancing-kancing tersebut)

  Kancing ini adalah ketika kamu berbohong kepada orang lain, kancing
  ini adalah ketika kamu tidak mau berbagi dengan teman-temanmu, dan
  kancing ini adalah ketika kamu tetap menonton acara televisi
  walaupun dilarang oleh orang tuamu. Aku akan menjatuhkan dosa-dosa
  ini ke dalam gelas soda dan mereka itu akan tersembunyi, seperti
  halnya ketika kita menyembunyikan dosa-dosa kita.

  (Jatuhkan semua kancing ke minuman bersoda)

  Apakah kalian lihat? Dosa-dosa itu memang tersembunyi, tetapi kita
  hanya dapat merahasiakan dosa-dosa tersebut untuk sementara waktu
  saja. Pada akhirnya, dosa-dosa akan mencari jalan keluar untuk
  muncul ke permukaan. Nah, lihatlah dosa-dosa itu. Dosa tidak bisa
  disembunyikan selamanya. Oleh karena itu, daripada berusaha
  menyembunyikan dosa, kita perlu berusaha semampu kita untuk
  melakukan apa yang benar. Ketika kita gagal, kita tahu bahwa kita
  bisa meminta Yesus untuk mengampuni kita. Dia akan mengampuni kita!
  Alkitab berkata, `Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
  dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
  menyucikan kita dari segala kejahatan.` (1 Yohanes 1:9) Dia akan
  membersihkan kita dari dosa-dosa kita, seperti ini.

  (Mengambil kancing-kancing tersebut dengan sendok)

  Sekarang hati kita (soda) bersih kembali." (t/Uly)

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul asli artikel: Sins Revealed
  Nama situs: Kids Sunday School Place
  Penulis: Craig
  Alamat URL: http://www.kidssundayschool.com/Gradeschool/Objects/1object06.php
______________________________________________________________________
WARNET PENA

            EBIBLETEACHER: MEMPERLENGKAPI PELAYANAN ANAK
                http://www.ebibleteacher.com/children

  Anda rindu untuk mengajak anak-anak belajar firman Tuhan lebih dalam
  lagi? Sudah saatnya Anda memperlengkapi pelayanan Anda dengan bekal
  yang tepat. EBibleTeacher merupakan sebuah situs yang cukup lengkap
  dalam menyajikan pelajaran tentang firman Tuhan, berbagai aktivitas
  sekolah minggu, tip-tip mengajar, ide-ide untuk kelas sekolah
  minggu, berbagai kerajinan tangan, serta lagu beserta lirik dan
  melodinya. Anda dapat mengunjungi situs ini untuk menambah
  pengetahuan, bahan mengajar, dan ide-ide menarik untuk mengembangkan
  pelayanan sekolah minggu Anda. Meskipun situs ini menggunakan bahasa
  Inggris, tetapi penyajiannya tergolong mudah untuk dipahami dan
  diikuti. Tuhan memberkati! (STL)
_____________________________________________________________________
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org

Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0

Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di:
http://fb.sabda.org/binaanak

Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org