Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/486

e-BinaAnak edisi 486 (10-6-2010)

Mengajar Kreatif dengan Musik

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

    DAFTAR ISI EDISI 486/Juni/2010

    - SALAM DARI REDAKSI: Anak dan Musik
    - ARTIKEL 1: Musik Sebagai Alat Bantu Mengajar
    - ARTIKEL 2: Nyanyian Gereja di Sekolah Minggu
    - TIPS 1: Pelatihan Musik untuk Anak
    - TIPS 2: Mengajarkan Lagu Baru
    - MUTIARA GURU
    - AKTIVITAS: Permainan dengan Musik
    - WARNET PENA: Unduh Lagu-Lagu Sekolah Minggu: Lagu Pujian Rohani
                Kristiani
______________________________________________________________________
    Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  < binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org >

        Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                      ANAK DAN MUSIK

   Sangat jarang kita dapati seorang anak bersembunyi atau berlari
   menghindar saat mendengar suara musik. Justru sebagian besar anak
   merasa senang jika mendengar musik. Bahkan mereka ikut bergoyang
   mengikuti alunan musik, walaupun gerakannya hanya sederhana saja.
   Musik dapat memengaruhi anak-anak. Musik membuat mereka bergoyang
   dan belajar.

   Karena musik begitu penting bagi perkembangan anak, maka e-BinaAnak
   edisi kali ini mengangkat topik mengajar sekolah minggu dengan
   musik. Musik akan menjadi cara yang efektif dalam mengajar anak-anak
   sekolah minggu. Musik dan lagu yang dipilih Pelayan Anak dapat
   memengaruhi keceriaan anak-anak. Untuk itu, Pelayan Anak harus
   memilih musik yang sesuai dengan dunia anak. Hal ini akan mudah bagi
   anak untuk mengingat, memahami, dan mengerti nada serta lirik dalam
   nyanyian yang mengandung firman Tuhan. Anak-anak dapat
   mengekspresikan gerakan mereka dan menyanyikan lagu-lagu pujian
   dengan gaya yang Anda contohkan atau gaya mereka sendiri.

   Ajaklah anak layan untuk bisa berekspresi melalui musik (menari dan
   bernyanyi) serta belajar firman Tuhan dengan cara yang menarik.
   Untuk itu, kami menyajikan artikel menarik tentang musik dan pujian,
   tips pemilihan musik dan lagu yang cocok untuk anak layan Anda.
   Selain itu, kami juga menyajikan bahan mengajar yang dapat
   dipraktikkan di sekolah minggu Anda. Selamat melayani dan Tuhan
   memberkati!

   Staf Redaksi e-BinaAnak
   Santi Titik Lestari
   http://pepak.sabda.org
   http://fb.sabda.org/binaanak
_____________________________________________________________________

    "Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan
          permainan kecapi dan seruling!" (Mazmur 150:4)
            < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+150:4 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL

               MUSIK SEBAGAI ALAT BANTU MENGAJAR

   Secara alami seorang anak akan mudah terpesona oleh musik. Dalam
   pelayanan sekolah minggu, pujian dan musik dapat menjadi alat bantu
   yang mampu mengajarkan kebenaran Alkitab kepada anak-anak, baik
   dalam ibadah rutin pada hari Minggu maupun dalam kegiatan khusus.
   Musik adalah alat komunikator yang ampuh. Dengan bantuan melodi dan
   irama yang harmonis, namun sederhana dan mudah, maka syair atau
   lirik lagu yang mengandung kebenaran firman Tuhan dapat diajarkan
   dan ditanamkan ke dalam hati dan pikiran anak-anak.

   Menyanyi merupakan alat bantu mengajar yang efektif dan merupakan
   pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak sehingga proses belajar
   mengajar dapat terjadi dengan lebih baik. Anak menjadi lebih cepat
   menerima serta memahami materi pengajaran, dan peluang anak untuk
   tetap mengingat menjadi lebih besar dibanding apabila hanya menerima
   kata-kata saja tanpa bantuan melodi dan irama musik. Sebagai alat
   bantu mengajar, musik dan pujian dapat berguna untuk:

   1. Menghafal Ayat Alkitab

     Ciptakanlah sebuah lagu atau pilihlah lagu yang sudah dikenal,
     lalu nyanyikanlah perkataan ayat hafalan dengan lagu tersebut.
     Waktu murid-murid menyanyikan ayat itu, maka tanpa banyak usaha
     mereka segera akan menghafal firman Allah tersebut. Kata-kata
     sebuah ayat dapat juga diucapkan dengan irama rap atau diiringi
     tepuk tangan serta berbagai gerakan lainnya.

     Anak-anak juga dapat diajak untuk membandingkan kata-kata dalam
     lagu pujian dengan ayat Alkitab untuk membantu mereka memahami
     serta menghafalkan ayat tersebut.

   2. Memperkenalkan dan Menguatkan Tema Pelajaran

     Sebuah nyanyian yang dipilih dengan saksama dapat dipakai untuk
     memperkenalkan atau menguatkan tema pelajaran. Pilihlah nyanyian
     sesuai dengan tema, lalu ajarkan nyanyian itu sebelum
     menyampaikan pelajaran. Bahaslah nyanyian itu sebagai pengantar
     pelajaran. Pada akhir jam pelajaran, ulanglah nyanyian itu supaya
     pesannya tetap bergema dalam pikiran anak-anak saat mereka
     berjalan pulang.

     Musik dan pujian juga dapat menjadi alat yang luar biasa dalam
     menolong anak untuk mengingat, memahami, dan menerapkan kebenaran
     Alkitab yang diajarkan oleh guru sekolah minggu. Tujuan utama
     pelayanan di sekolah minggu adalah mengajarkan kebenaran firman
     Allah kepada anak-anak sehingga mereka mengenal Yesus Kristus
     sebagai Tuhan dan Juru Selamat, dan supaya anak-anak mau
     memelihara hubungan yang indah dengan-Nya sepanjang hidupnya.
     Musik dan pujian, melalui syair dan kata-katanya dapat menolong
     guru dalam menerangkan firman Allah kepada anak-anak, agar
     tercapai tujuan utama pelayanan di sekolah minggu itu.

   3. Dikombinasikan dengan Aktivitas Lain

     Musik dan pujian juga dapat dikombinasikan dengan permainan atau
     kegiatan lain. Contoh: musik dan pujian dalam permainan,
     "Permainan Topi". Mintalah peserta yang berjumlah sekitar sepuluh
     anak untuk berbaris secara berdampingan di depan kelas. Mintalah
     anak yang berdiri di ujung paling kanan untuk memakai topi. Lalu
     saat musik dan pujian dinyanyikan, dia harus melepaskan topinya
     dan memakaikan topi tersebut pada anak nomor dua. Selanjutnya,
     anak nomor dua harus melepaskan topi dari kepalanya dan
     memakaikan topi pada teman sebelahnya sehingga topi berjalan dari
     anak pertama sampai anak kesepuluh, lalu berbalik arah dari anak
     kesepuluh menuju anak pertama. Ketika musik dan pujian tiba-tiba
     berhenti, anak yang kebetulan memakai topi harus siap memberikan
     jawaban pada pertanyaan yang diberikan. Kalau jawabannya benar,
     dia boleh terus bermain, namun kalau jawabannya salah, maka ia
     dikeluarkan dari permainan. Pemenangnya adalah anak yang dapat
     bertahan ikut dalam permainan.

   Sumber rangkuman:
   1. Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2, Yayasan Penerbit Gandum Mas,
     Malang 1996, halaman 347 -- 351.
   2. Sunday School Smart Pages, Wes & Sheryl Haystead, Gospel Light,
     Ventura 1992, halaman 127.

   Diambil dari:
   Judul artikel: Bagaimana Menggunakan Musik dan Pujian Menjadi
               Alat Bantu Mengajar?
   Nama situs: PEPAK -- Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen
   Alamat URL: http://pepak.sabda.org/bagaimana_menggunakan_musik_dan
               _pujian_menjadi_alat_bantu_mengajar
   Tanggal akses: 4 Juni 2010

   Artikel ini pernah dimuat dalam e-BinaAnak edisi 43 (3 September 2001)
   Alamat arsip: http://pepak.sabda.org/e-binaanak/043
______________________________________________________________________
ARTIKEL 2

               NYANYIAN GEREJA DI SEKOLAH MINGGU

   "Nyanyian dan musik gerejawi merupakan unsur yang amat penting dalam
   kehidupan kerohanian dan peribadahan umat Kristen di segala abad dan
   zaman."[1]

   Pernyataan tersebut memiliki hubungan yang erat dengan
   kesaksian-kesaksian yang tertulis di dalam Alkitab dan seharusnya
   mendapat perhatian yang serius dari setiap orang Kristen. Dengan
   kata lain, musik pada umumnya dan nyanyian gereja pada khususnya
   merupakan hal yang penting dalam kehidupan bergereja (orang-orang
   Kristen). Melalui musik orang-orang Kristen dapat mengekspresikan
   persekutuan, pelayanan, dan kesaksiannya.[2] Musik dalam kehidupan
   orang-orang Kristen dapat timbul secara spontan[3] atau dipersiapkan
   (ditulis, digubah), dilatih sebelum ditampilkan[4]. Orang-orang
   Kristen dapat bernyanyi secara solo[5] atau bersama (antifonal atau
   responsorial)[6] dengan diiringi atau tidak diiringi alat-alat
   musik.[7] Orang-orang Kristen dapat bermusik sambil menari.[8]
   Selain itu, orang-orang Kristen dalam kehidupan bergereja harus
   bermusik dengan sungguh-sungguh melibatkan hati, roh, tubuh, dan
   pikirannya.[9]

   Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang disenangi oleh
   anak-anak di sekolah minggu. Melalui kegiatan menyanyikan
   nyanyian-nyanyian gereja, anak-anak di sekolah minggu dapat juga
   menghayati iman Kristen. Terkait dengan hal ini, baiklah kita
   mengingat apa yang disampaikan oleh Plato bahwa anak-anak harus
   diberikan musik yang berisi.[10] Itu berarti bahwa musik, dalam hal
   ini nyanyian gereja, yang digunakan/dinyanyikan di sekolah minggu
   harus memiliki nilai-nilai kristiani.

   Nyanyian gereja, sebagai bagian dari musik gereja, dapat diartikan
   sebagai rangkaian nada bersyair kristiani yang digunakan dalam
   kehidupan persekutuan, pelayanan, dan kesaksian iman Kristen oleh
   gereja.

   Dalam suratnya kepada Jemaat di Korintus, Paulus menyampaikan hal
   yang menarik dalam hubungan dengan nyanyian gereja. Paulus berkata
   tentang hal bernyanyi dengan akal budi[11] (pengetahuan: mengetahui
   apa yang dinyanyikan, baik teks maupun musik). Oleh karena itu,
   nyanyian gereja harus memiliki teks dan musik yang dapat
   dipertanggungjawabkan, sehingga orang yang menyanyikannya mengetahui
   apa yang dia ekspresikan/nyanyikan.

   Teks merupakan aspek yang sangat penting dari suatu nyanyian.[12]
   Oleh karena itu, teks-teks nyanyian gereja haruslah mendapat
   perhatian yang serius karena dia memiliki makna. Dalam kaitan dengan
   hal tersebut, beberapa hal berikut perlu mendapat perhatian dari
   berbagai pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung,
   dalam memilih/membuat nyanyian-nyanyian yang akan dinyanyikan di
   gereja pada umumnya dan di sekolah minggu secara khusus, yakni:

   - kebenaran teologi/alkitabiah/dogma (tidak abstrak bagi anak-anak)
   - bahasa yang dapat dimengerti oleh orang-orang (anak-anak) yang
     menyanyikannya
   - bersifat oikumenis (dapat dinyanyikan oleh semua orang/anak dari
     berbagai denominasi gereja)
   - konteks (dalam situasi/kegiatan apa orang/anak menyanyikannya)

   Selain kata-kata dari sebuah nyanyian, melodi merupakan aspek yang
   juga penting dari suatu nyanyian.[13] Melodi sebuah nyanyian gereja
   sebaiknya dapat dinyanyikan oleh jemaat. Dengan kata lain melodi
   nyanyian gereja tidak sulit. Selain itu juga melodi sebuah nyanyian
   gereja sebaiknya mendukung isi atau teks nyanyian.

   Kenyataan membuktikan bahwa para pengasuh sekolah minggu menggunakan
   lebih dari satu sumber/buku nyanyian sebagai penunjang kegiatan
   kepengasuhannya. Hal tersebut patut mendapat pujian. Namun, ada
   baiknya para pengasuh juga bijaksana dalam memilih nyanyian dengan
   memerhatikan beberapa hal tersebut di atas agar nyanyian-nyanyian
   yang dinyanyikan memainkan peran edukatif kristianinya.

   Contoh nyanyian gereja yang sering dinyanyikan di sekolah minggu:

  1. Kalau Tuhan tolong saya. tepuk tangan
     Kalau Tuhan tolong saya, tepuk tangan
     Kalau Tuhan tolong saya dan hidup saya bahagia
     Kalau Tuhan tolong saya, tepuk tangan

     Melodi dari lagu tersebut (2) sebenarnya diambil dari lagu
     berikut ini:

     Hati-hati gunakan tanganmu
     Hati-hati gunakan tanganmu
     Allah Bapa di surga melihat kita semua
     Hati-hati gunakan tanganmu[15]

     Entah kapan dan oleh siapa kata-kata lagu "Hati-Hati" (Oh, Be
     Careful) ini digantikan, kita tidak mengetahuinya. Yang jelas,
     orang yang menggantikan kata-kata lagu tersebut tidaklah
     bertanggungjawab, karena telah menghilangkan makna sebenarnya
     dari lagu yang aslinya. Jika kita menelaah kembali kata-kata yang
     digantikan maka memberikan pembelajaran yang keliru. Dari
     syairnya, maka pemaknaan dari nyanyian tersebut adalah kalau kita
     tidak bertepuk tangan itu berarti Tuhan tidak menolong kita.

   Perhatikanlah lagu berikut ini!

  2. Haleluya, Puji Tuhan

     Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya, Puji Tuhan ....
     Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya, Puji Tuhan ....
     Puji Tuhan, Haleluya
     Puji Tuhan, Haleluya
     Puji Tuhan, Haleluya
     Puji Tuhan

   3. Kidung Perjanjian Baru

     Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Rasul, Roma, Korintus, ....

     Kata-kata dari contoh lagu nomor 2 dan 3 adalah contoh lagu-lagu
     yang memiliki kata-kata yang dapat dipertanggungjawabkan dalam
     rangka menanamkan nilai-nilai iman kristiani.

   Dalam pelaksanaan di sekolah minggu sebaiknya para guru memerhatikan
   dengan baik melodi dan juga syair dari lagu yang akan dinyanyikan
   sehingga tidak terjadi kekeliruan di dalam pembelajaran iman
   Kristen. Selain itu, para guru sekolah minggu juga sebaiknya
   melakukan berbagai variasi yang bertanggungjawab dalam menyanyikan
   nyanyian gereja sehingga tidak membosankan. Beberapa variasi berikut
   dapat dilakukan: antifonal, responsorial, kanon, gerakan, tepuk
   tangan, mengganti kata, alat peraga, kelompok, dll..

   Catatan:
   [1] J.M. Pattiasina dalam Pengantar Pelengkap Kidung Jemaat
       (Jakarta: Yamuger, 1999)
   [2] Bnd. Kel 15:1 dst.; Bil 21:17; 2 Sam 22:1, 50; 1 Taw 16:7; 2 Taw
       23: 18; Neh 11:22; Maz 13:6, 42:8; Luk 1: 46-55, 68-79, 2:29-32;
       KPR 16:25.
   [3] Bnd. Kel 15:1ff; Luk 1:46-55
   [4] Bnd. Ul 31; 1 Rj 4:32; 1 Taw 25:7; 2 Taw 35:25
   [5] Bnd. 2 Sam 22:1 dst.., Luk 1: 46-55, 68-79, 2:29-32.
   [6] Bnd. Kel 15:1 dst.; Bil 21:17; Hak 5:1 dst.; 1 Sam 21:11; 1 Taw
       6:31,32, 16:7 dst.; 2 Taw 23:18, 20:22, 35:25; Ez 3:11; Neh
       11:22, 12:42; Maz 13, 87:7; Mat 26:30 // Mar 14:26; KPR 16:25;
       Ef 5:19; Kol 3:16.
   [7] Band. Kel 15:20-21; 1 Sam 18:6; 1 Taw 13:8, 15:16,19, 25:6; 2
       Taw 5:13, 23:13, 29:27; Neh 12:27; Maz 4, 5, 47:2.
   [8] Maz 87:7; 1 Taw 13:8.
   [9] Maz 33:3, 71:23; 1 Kor 14:15
   [10] Sebagaimana dikutip oleh Sunarto, editor, Musik Seni Barat dan
        Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hlm. xix
   [11] 1 Kor 14:15
   [12] Becky Maceda, The Music of Worship: Pleasing God or Pleasing
        Oursleves? In Faith Walk A Christian digest Vol. 3 No. 1
        (Philippines: Communion of Christian ministries, 2003), hlm. 23
   [13] Maceda, Loc. cit.
   [14] Pencipta lagu ini tidak diketahui sebagaimana terdapat di dalam
        Buku Lagu Kidung Ceria (Jakarta: Yamuger, 1996), 205.

   Diambil dari:
   Nama situs: Writting`s [sic] Collections: 
               BrancklyEP`s Collection of paper waritting [sic]
   Penulis: Branckly Egbert Picanussa, M.Th.LM
   Alamat URL: http://branckly.blogspot.com/2009/02/nyanyian-gerejadi
               -sekolah-minggu.html
   Tanggal akses: 29 April 2010
______________________________________________________________________
TIPS 1

                   PELATIHAN MUSIK UNTUK ANAK

   Musik, tari, dan nyanyian adalah bagian penting dalam sekolah
   minggu, sebab musik, tari dan nyanyian adalah soal rasa. Iman
   dibangun oleh rasa dan rasio. Sebagai murid Kristus, mengasihi Allah
   dilakukan dengan akal budi (logika, rasio) dan hati (rasa, emosi,
   dan mental). Ini seperti yang dikatakan Yesus, "Kasihilah Tuhan
   Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu."

   Musik, nyanyian, dan tari bukan sekadar pendukung kegiatan PAK,
   tetapi adalah bagian dari proses PAK itu sendiri. Sejak zaman
   Alkitab, musik, tarian, dan nyanyian telah menjadi bagian penting
   dalam berkomunikasi dengan Allah. Kini, kita mewarisi Mazmur Daud
   yang indah dan abadi yang tak lain adalah ekspresi iman Daud kepada
   Allah, dalam segala situasi hidupnya.

   Modul Pelatihan (Durasi: 2 Jam)

  1. Guru memahami bahwa anak memerlukan waktu dan tempat yang
     menghargai dan mendukung ekspresi diri dalam bentuk karya seni
     seperti tarian, nyanyian, atau sekadar mendengarkan musik dalam
     kegiatan yang bersifat perenungan (bahasa Inggris: meditative).

  2. Peserta memahami bahwa musik meningkatkan daya belajar anak.

  3. Peserta memahami cara-cara menggunakan musik, lagu, dan tarian
     dalam kegiatan sekolah minggu.

  4. Peserta memahami bahwa musik, nyanyian, dan tari memiliki fungsi
     penting dalam mengekspresikan emosi dan pemikiran dalam pemujaan,
     ucapan syukur, pengakuan dosa, dll.. Semua itu dapat dilakukan
     baik secara individu maupun dalam persekutuan (komunal) di
     sekolah minggu.

   Kegiatan 1:
   Peserta mendengarkan jenis musik yang berbeda misalnya:
   - Musik Barok [musik klasik barat, Red.]
   - Musik gembira (beat)
   - Musik melankolis (mellow)
   - Musik keras (hard rock)
   - Musik tradisional Jawa, Sunda, Bali, Batak, dll..

   Putar musik dan beri waktu masing-masing 2 menit bagi peserta untuk
   menikmati masing-masing musik tersebut. Sediakan waktu jeda antara
   pemutaran jenis musik satu dengan yang lainnya agar peserta dapat
   menuliskan perasaannya ketika mendengar masing-masing jenis musik
   tersebut. Kemudian masing-masing peserta menyampaikan apa yang telah
   ditulisnya secara bergiliran.

   Kegiatan 2:
   Perdengarkan musik instrumental atau himne (yang memberi efek
   khusyuk, syahdu). Mintalah peserta menutup mata dan berimajinasi
   bebas, sesuai suasana hatinya selama kurang lebih 10 menit. Setelah
   itu, peserta diminta melukiskan imajinasi mereka tersebut dalam
   bentuk puisi atau renungan (maksimal 1 paragraf), atau menuliskan
   kata-kata bijak, lukisan, sketsa, dll.. sesuai keinginan peserta.

   Kegiatan 3:
   Perdengarkan musik yang berbeda dari sebelumnya. Kali ini peserta
   mendengar sebuah renungan yang dibacakan dengan irama baca yang
   tepat oleh fasilitator, selama kurang lebih 10 menit.

   Kegiatan 4:
   Mendengarkan musik dengan tempo yang cepat. Ajaklah peserta untuk
   bebas menari/bergerak mengikuti irama musik sesuai kehendak dan
   dorongan hati mereka. Peserta juga diperbolehkan menyanyikan syair
   irama lagu tersebut.

   a. Jenis musik yang didengar memberi efek "rasa" yang berbeda-beda.
   b. Musik menyentuh "rasa"/batin manusia.
   c. Musik membangun suasana tertentu.
   d. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa musik-musik tertentu dapat
      mencerdaskan anak (dikenal sebagai "efek Mozart").
   e. Musik, tari, dan nyanyian merangsang kreativitas dan
      menginspirasikan ide-ide tertentu.
   f. Musik-musik jenis tertentu penting untuk membangun suasana
      sekolah minggu. Misalnya saat membacakan cerita gunakan musik
      lembut, saat anak sedang bekerja, gunakan musik riang untuk
      menambah semangat, dll. Gunakan musik/irama yang tepat secara
      kreatif.
   g. Dave Meier dalam bukunya Accelerated Learning mengatakan:
     * Musik membuat pikiran tenang dan terbuka untuk belajar.
     * Menciptakan perasaan dan asosiasi positif dalam diri anak.
     * Menciptakan peningkatan di otak.
     * Mendorong proses belajar multi-indrawi.
     * Menghangatkan, membuat manusiawi dan memberdayakan lingkungan
       belajar.
   h. Anak perlu belajar mengekspresikan pemujaan, cinta, kerinduan,
      pengharapan, kasih, dan rasa syukurnya kepada Allah melalui
      musik, nyanyian, dan tarian.
   i. Gunakan juga musik, nyanyian dan tarian sebagai bentuk doa
      kepada Tuhan.
   j. Gunakan musik, tari atau kegiatan seni lainnya sebagai bagian
      penting dalam kegiatan sekolah minggu.
   k. Pada prinsipnya semua jenis musik bisa digunakan dalam Sekolah
      Minggu, tapi yang terbaik ialah musik yang mengandung kedalaman,
      bukan musik yang isinya dangkal dan tak mendukung hasil yang
      diinginkan.

   Alat yang dipakai:
   • CD atau kaset
   • Pemutar CD/radio tape
   • Kertas A4
   • Flipchart
   • Alat lukis/gambar
   • Kertas A4/folio

   Diambil dan disunting seperlunya dari:
   Judul buku: Guruku Sahabatku
   Penulis: Novelina Laheba
   Penerbit: Penerbit ANDI, Yogyakarta 2007
   Halaman: 96 -- 99
______________________________________________________________________
TIPS 2

                    MENGAJARKAN LAGU BARU

   Anak-anak suka menyanyi dan suka mendengarkan nyanyian. Oleh karena
   itu, miliki perbendaharaan lagu rohani untuk Anda gunakan dalam
   mengajar. Jika ada lagu baru, jangan ragu untuk mengajarkannya
   kepada mereka. Berikut ini cara mengajarkan lagu baru kepada anak
   sekolah minggu.

   1. Catat teks lagu di papan tulis atau di atas karton.
   2. Guru menyanyikan lagu baru tersebut sebanyak 1 atau 2 kali.
   3. Setelah guru menyanyikan lagu berulang kali tanpa berhenti,
      ajaklah anak-anak untuk ikut bernyanyi. Cara ini cocok untuk lagu
      yang pendek dan mudah dimengerti.
   4. Saat mengajak anak-anak ikut bernyanyi guru dapat memberi isyarat
      dengan tangan (tanpa komentar) untuk mengajak anak-anak bernyanyi
      bersama.
   5. Saat mengajak anak bernyanyi bersama, guru menggunakan suara yang
      lembut agar suara guru masih jelas terdengar dan anak-anak masih
      dapat mengikutinya. Dengan demikian mereka dapat belajar sambil
      menyanyi.
   6. Ulangi beberapa kali sampai mereka cukup mengenal kata-kata
      maupun lagunya. Bila ada kesalahan, tentu harus diperbaiki.
      Pada umunya guru akan lebih berhasil menyampaikan amanat sebuah
      lagu bila ia menyanyi dan mengajak anak-anak menyanyi
      berulang-ulang daripada bila ia banyak berbicara dan memberi
      keterangan.
   7. Setelah lancar, ajaklah mereka berdiri dan menyanyikannya sekali
      lagi dengan sikap sesuai dengan arti kata-katanya.

   Sistem ini biasanya disukai anak dan sangat menghemat waktu.
   Lagipula, yang terpenting ialah kata-kata (amanat nyanyian itu), dan
   itulah yang mereka dengar. Mungkin ketika pertama kali guru memakai
   sistem ini, ia akan terpaksa memberikan sedikit keterangan. Tetapi
   bila anak-anak sudah biasa dengan cara belajar seperti ini, mereka
   dengan sendirinya akan mendengarkan dan kemudian mulai menyanyi
   secara pelan-pelan tanpa diminta oleh guru. Anak-anak biasanya
   senang belajar lagu baru dan senang juga jika tidak harus
   mendengarkan banyak komentar dan keterangan sebelum boleh bernyanyi.

   Diambil dan disunting dari:
   Judul artikel: Nyanyian Rohani sebagai Alat Mengajar: Cara Mengajar
                  Nyanyian Rohani dalam PAK
   Judul buku: Penuntun Guru PAK Sekolah Minggu dan Sekolah Dasar
               1 dan 2
   Penyusun: Dr. Leatha Humes dan Ny. A. Lieke Simanjuntak
   Penerbit: PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta 1998
   Halaman: 110 -- 111
______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

                  Aku mau memuji Tuhan selamanya,
                    mari semua tinggikan Dia!
______________________________________________________________________
AKTIVITAS

                   PERMAINAN DENGAN MUSIK

   1. Terka Judul

     Mintalah seseorang memainkan lagu rohani dengan piano, organ,
     suling, atau gitar. Orang atau regu yang paling dahulu menerka
     judul dengan tepat akan memperoleh angka. Bila Anda mau,
     bagikanlah pensil dan kertas sehingga masing-masing peserta atau
     regu dapat segera menuliskan judul-judul itu ketika pemain musik
     terus memainkan sepuluh lagu. Yang memperoleh angka terbanyak,
     dialah yang menang.

     Cara lainnya ialah setiap orang bergantian bersenandung atau
     menyiulkan suatu lagu. Jika tidak ada penerka yang tepat, angka
     diberikan pada yang bersiul. Siapa yang bisa menerka dengan
     tepat, akan menambah angka bagi regunya.

   2. Himpun Lagu

     Tulislah beberapa baris lagu pada potongan-potongan kertas, lalu
     bagikan kepada setiap orang yang hadir. Pada waktu aba-aba
     diberi, orang-orang yang memegang kertas yang bertuliskan
     kata-kata lagu yang sama harus berkumpul menjadi satu. Ketika
     masing-masing kelompok itu berhimpun, suruhlah mereka
     menyanyikan lagunya.

   3. Pertanyaan dan Musikal

     Hamparkanlah 2 helai surat kabar di lantai berhadapan dengan para
     peserta yang berbaris dalam bentuk lingkaran. Mainkan musik dan
     pada saat aba-aba diberi, masing-masing kelompok berjalan
     berkeliling sambil menyeberangi koran tadi. Ketika musik
     tiba-tiba berhenti, orang yang tepat berada di atas koran
     tersebut harus berhenti. Ajukanlah pertanyaan mengenai isi
     Alkitab kepadanya. Bila jawabannya benar, angka 10 ditambahkan
     bagi regunya Bila jawabannya salah, ia dikeluarkan dari barisan.
     Permainan dapat Anda teruskan sampai seluruh anggota salah satu
     regu dikeluarkan atau bila ada regu yang telah memperoleh angka
     100.

   4. Putar Pertanyaan

     Tulislah sebuah soal Alkitab di atas sehelai kertas. Kemudian
     taruhlah kertas itu dalam keranjang kecil. Boleh juga kaleng
     kosong atau tempat lain. Mainkan musik dan gilirkan wadah
     tersebut mengelilingi para peserta. Ketika musik tiba-tiba
     berhenti, orang yang sedang memegang wadah tadi harus mengambil
     kertas itu dan menjawab pertanyaannya. Ia mendapat angka 10 kalau
     jawabannya benar. Kalau secara kebetulan ia mendapat giliran
     beruntun dan jawabannya tepat, maka angkanya dua kali lipat.
     Tetapi bila ia dua kali salah, angkanya dikurangi dua kali lipat.

     Permainan ini dapat juga diadakan dengan beregu, di mana anggota
     regu yang satu duduk berselang-seling dengan anggota regu lain
     dalam lingkaran itu. Bila tidak ada musik, pemimpin boleh memakai
     siulan maupun aba-aba lain.

   5. Menerka Ritme Lagu

     Bagilah para peserta menjadi beberapa kelompok. Masing-masing
     kelompok harus memilih lagu yang mereka sajikan kepada kelompok
     lain dengan cara bertepuk tangan sesuai dengan ritme lagu itu.
     Sebaliknya, kelompok lain harus menerka judul lagu itu. Angka
     lima diberikan kepada kelompok yang menyajikan lagu yang tak
     dapat dikenali oleh siapa pun.

   Diambil dari:
   Judul artikel: Permainan dengan Musik
   Judul buku: Belajar Alkitab Melalui Permainan
   Penulis: Ronald F.Keeler
   Penerbit: PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta
   Halaman: 17 -- 19
______________________________________________________________________
WARNET PENA

     UNDUH LAGU-LAGU SEKOLAH MINGGU: LAGU PUJIAN ROHANI KRISTIANI
               http://mp3rohani-kristen.blogspot.com

   Banyak guru sekolah minggu yang benar-benar mengerti manfaat
   mengajar menggunakan musik dan lagu. Tidak jarang, para pelayan anak
   ini memanfaatkan teknologi internet untuk menambah perbendaharaan
   lagu-lagu rohani yang tepat untuk mendukung penyampaian firman
   Tuhan.

   Situs Lagu Pujian Rohani Kristiani ini menyediakan lagu-lagu rohani
   untuk anak yang dapat digunakan sebagai referensi dalam mengajar
   sekolah minggu. Beberapa lagu rohani, khusus untuk anak dapat
   diunduh melalui situs ini, antara lain: Aku Anak Tuhan, Hati yang
   Gembira adalah Obat, Yesus Sayang Padaku, Selain Kau Tiada yang
   Lain, dan masih banyak lagi. Anda dapat mengunduh lagu-lagu sekolah
   minggu dalam situs ini untuk melengkapi bahan mengajar Anda di
   sekolah minggu. Bagi Anda yang sudah lama menantikan pranala untuk
   lagu-lagu sekolah minggu, Anda dapat langsung klik alamat URL
   berikut ini. (STL)

   ==> http://mp3rohani-kristen.blogspot.com/2009/11/lagu-sekolah
          -minggu-ke-2.html
_____________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: tatik@in-christ.net
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org

Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0

Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih, Santi Titik Lestari

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org