Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/483

e-BinaAnak edisi 483 (20-5-2010)

Dewasa dalam Kehidupan Doa

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 483/Mei/2010

  - SALAM DARI REDAKSI: Berkomunikasi dengan Tuhan Melalui Doa
  - ARTIKEL: Kuasa Doa
  - TIPS: Mengajarkan Doa kepada Anak-Anak
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Mengapa Kita Harus Berdoa kepada Allah?
______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
 < binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org >

    Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

               BERKOMUNIKASI DENGAN TUHAN MELALUI DOA

  Shalom,

  Doa merupakan bentuk komunikasi yang intim antara Tuhan dengan
  anak-anak-Nya. Oleh karena itu, doa adalah bagian yang tak
  terpisahkan dari kehidupan setiap orang percaya. Demikian pula doa
  juga merupakan bagian integral dari kehidupan para pembina/pelayan
  anak dan juga guru Sekolah Minggu.

  e-BinaAnak edisi kali ini akan secara khusus membahas tentang
  pentingnya doa bagi para pelayan anak. Selain itu, ajarkan pula
  mengenai doa kepada anak-anak layan Anda sehingga mereka dapat
  belajar pentingnya doa bagi pertumbuhan kehidupan rohani mereka.

  Selamat melayani.

  Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
  Davida Welni Dana
  < evie(at)in-christ.net >
  http://pepak.sabda.org
  http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________

         "Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih,
   bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci
            dan berdoalah dalam Roh Kudus." (Yudas 1:20)
              < http://alkitab.sabda.org/?Yudas+1:20 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                              KUASA DOA

  Doa adalah jalan utama yang Allah gunakan untuk mengubah kita. Doa
  yang sejati menghidupkan dan mengubah hidup. William Carey menulis,
  "doa yang rahasia, tekun, dan penuh kepercayaan merupakan awal mula
  dari kemiripan dengan Kristus." Semua orang yang pernah berjalan
  dengan Tuhan tahu bahwa doa merupakan hal yang utama hidup mereka.
  Marthin Luther pernah berkata, "Aku sibuk sekali sehingga aku tidak
  dapat mulai sebelum berdoa selama 3 jam setiap hari."

  Kita semua mengerti bahwa doa sangat penting dan merasakan kebutuhan
  untuk berdoa bagi murid-murid kita. Jadi, apa yang dapat mencegah
  kita untuk tetap berdoa jika kita tahu bahwa itu benar?

  Doa adalah pergumulan yang harus dihadapi setiap orang. Dalam
  biografi seorang pejuang doa yang saya kagumi, ia berkata bahwa
  setiap pagi ia berjuang sebelum akhirnya dia bangun dan berdoa. Ini
  adalah sebuah pertempuran. Ketika kita menyadari hal tersebut, kita
  dapat belajar bagaimana memenangkan pertempuran tersebut.

  Murid kami belajar lebih banyak dari SIAPA DIRI kami, daripada
  belajar dari apa yang kami katakan. Jati diri kita sebagian besar
  ditentukan dari komitmen doa kita. Artikel ini mengajarkan kita
  hal-hal praktis untuk memenangkan pertempuran yang penting ini.

  Dalam percakapan saya dengan Ibu Smith, dia mengatakan kepada saya
  bagaimana dia belajar untuk mendoakan murid-murid-Nya.

  "Puji Tuhan, ada para pejuang doa yang menjadi contoh bagi kami.
  Tuhan memakai kehidupan orang lain untuk mengajar saya mengenai
  pentingnya doa dalam pelayanan mengajar. Selama 7 tahun mengajar,
  Direktur Bidang Pendidikan meminta saya untuk menjadi Kepala Komisi
  Anak. Saya menerima tanggung jawab tersebut, meski saya merasa tidak
  cukup mampu. Sayalah yang lebih banyak belajar dari melalui
  pengalaman ini."

  "Seorang guru Komisi Anak datang lebih awal tiap hari Minggu pagi.
  Dia masuk ke dalam kelas dan berdoa. Suatu hari, ketika saya
  membagikan lembaran pekerjaan rumah, saya melihat dia berdoa dengan
  satu set kartu catatan. Saya jadi penasaran. Dia berkata bahwa dia
  punya satu kartu untuk setiap murid. Pada setiap kartu dia
  menuliskan pokok-pokok doa untuk murid itu. Kartu tersebut menolong
  dia untuk mendoakan setiap murid secara khusus tiap minggu.
  Perbedaan yang ada dalam kelasnya sangat nyata. Murid-murid terlihat
  hidup selama berada dalam kelasnya. Sebuah kesaksian doa yang begitu
  luar biasa dari wanita ini."

  "Saya mulai melakukan hal yang sama untuk kelas saya. Saya tiba 5
  menit lebih awal untuk membawa ruang kelas saya dalam doa. Saya
  mulai memerhatikan perbedaannya. Setelah beberapa minggu, saya
  menulis sebuah kartu catatan untuk seorang murid yang orang tuanya
  bercerai. Tuhan menyatakan kepada saya jalan untuk menolong
  anak ini. Sebulan kemudian, saya menulis kartu catatan untuk seorang
  anak yang sejujurnya banyak membuat saya jengkel. Lagi, Tuhan
  menyatakan kepada saya untuk memahami perasaan anak ini dan
  memperlihatkan apa yang dapat saya lakukan untuk menjangkau anak
  ini. Ketika Natal, anak ini pun memberikan hidupnya untuk Tuhan.
  Saat ini, dia telah menjadi aktivis di gereja dan melakukan
  pelayanan untuk anak-anak bermasalah. Tuhan memimpin saya dalam
  perjalanan yang menyenangkan ini, yang disebut DOA."

  "Tahun-tahun berikutnya, teman `pejuang doa` saya tersebut bersaksi
  kepada guru-guru Komisi Anak yang lain mengenai doanya untuk
  murid-muridnya. Saya menceritakan bahwa saya belajar banyak darinya
  dan mempraktikkan pengalaman doa tersebut dalam tahun-tahun
  terakhir. Komisi kami menjadi "rumah doa". Hal ini mulai berdampak
  pula bagi gereja kami, terjadi kebangunan doa yang mengubah gereja
  kami. Ada kuasa dalam doa. Kuncinya adalah mulai dengan langkah
  pertama tersebut. Tuhan akan mengerjakan selebihnya. Dengan
  mendoakan murid-murid yang mungkin membuat kita gusar, kita telah
  mengizinkan Tuhan untuk membuka kesempatan bagi kita dan murid
  tersebut mengalami ikatan kasih dalam Kristus."

  PENGALAMAN PRIBADI DALAM BERDOA

  Dari pengalaman pribadi, saya meyaksikan bahwa dalam masa-masa
  krisis beratlah saya merasakan kedamaian yang melimpah. Ini
  dikarenakan kuasa doa. Saya belajar dari pengalaman untuk tidak
  pergi ke undangan berbicara asalkan saya tahu bahwa beberapa orang
  mendoakan saya. Tanpa doa mereka, barang-barang bawaan saya bisa
  hilang, bahan presentasi saya bisa rusak, atau mungkin saya jatuh
  sakit. Saya mengetahui kapan orang lain berdoa bagi saya dengan
  adanya kehadiran spesial yang tidak dapat dijelaskan selain dengan
  doa.

  Setelah saya mengundurkan diri dari jabatan kepala sekolah selama 15
  tahun, sekolah tersebut melewati masa kepemimpinan dua kepala
  sekolah selama masa transisi yang sulit. Beberapa keluarga dan guru
  mulai meninggalkan sekolah itu. Akan tetapi, mereka kemudian
  mempekerjakan seseorang yang sangat setia dalam doa. Tampak jelas
  bahwa dia menyelimuti setiap aspek sekolah dengan doa, dan perubahan
  yang indah pun mulai terjadi. Orang-orang mulai kembali dan
  kedamaian serta keteraturan merasuki sekolah. Kesaksian yang luar
  biasa dari kekuatan doa!

  DOA YANG DIAJARKAN TUHAN

  Dalam Yohanes 17 kita melihat bagaimana Yesus berdoa [untuk]:

    1. diri-Nya sendiri
    2. murid-murid-Nya
    3. semua orang percaya

  Yesus memberikan kita contoh doa dalam Matius 6:9-13. Dia
  memberitahu kita tempat untuk berdoa (Matius 6:6). Dia juga berkata
  "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam
  kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
  menerimanya." (Yohanes 15:7)

  AYAT-AYAT ALKITAB UNTUK DIRENUNGKAN

  Alkitab mengajarkan banyak hal tentang doa. Ambillah waktu untuk
  mengamati ayat-ayat di bawah ini dan pilihlah salah satu ayat yang
  khusus berbicara kepada Anda. Hafalkanlah dan doakanlah ayat itu.
  Renungkanlah ayat itu saat Anda melakukan aktivitas sehari-hari.
  Lihatlah apa yang Allah akan ajarkan kepada Anda melalui ayat-ayat
  tersebut.

    Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
    mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.	Karena
    setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,
    mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
    dibukakan.(Matius 7:7-8)

    Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia
    mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya
    menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan
    apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah
    memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
    (1 Yohanes 5:14-15)

    Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka
    Aku akan mendengarkan kamu (Yeremia 29:12)

    Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku.
    Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta
    kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai
    sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah
    maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (Yohanes
    16:23-24)

    Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,
    supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu
    kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yohanes 14:13-14)

    Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah
    pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
    Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
    kepadamu. (Matius 6:6)

  Anda akan diberkati dengan menemukan lebih banyak firman
  Allah dalam doa.

  PENGHALANG JALAN BAGI DOA

  Seperti yang Paulus katakan dalam Roma 7:15, "Sebab apa yang aku
  perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang
  aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat."
  Kata-kata ini adalah kata-kata yang ada hubungannya dengan kita.
  Kita menginginkan pelayanan doa yang efektif untuk murid-murid kita.
  Apakah yang menghalangi kita menjadi lebih efektif? Mari kita
  melihat beberapa penghalang jalan yang menghambat kita mengembangkan
  pelayanan doa yang berbuah.

  Iblis

  Kita diperintahkan untuk "Mengenakan seluruh perlengkapan senjata
  Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
  karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
  melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
  penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di
  udara." (Efesus 6:11-12) Bahkan Yesus perlu mengusir Iblis agar
  Iblis meninggalkan-Nya sendiri. Bagaimana cara Dia melakukannya?
  Yesus mengutip Kitab Suci. Kita perlu memiliki ayat yang dapat kita
  katakan dengan lantang ketika kita merasakan Iblis sedang mencoba
  menghentikan kita mengerjakan pelayanan doa yang penuh kuasa.

  Dosa

  Mungkin kita menyimpan dosa yang belum kita akui dalam kehidupan
  kita; hal ini menghambat kita memiliki kehidupan doa yang efektif.
  Kita perlu meminta agar Roh Kudus mengungkapkan dosa yang tidak
  kita sadari kepada kita. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
  adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita
  dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)

  Sikap Mementingkan Diri Sendiri

  Tujuan yang egois mencuri kekuatan doa dari kita. Kita perlu MENGUJI
  diri kita sendiri. Apa motivasi kita mendoakan sesuatu? "Jika
  seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau
  mendengar." (Mazmur 66:18)

  Sikap Rendah Diri

  Terkadang, kita menganggap Allah tidak akan menjawab doa-doa kita
  karena kita tidak layak menerimanya. Allah memang memanggil kita
  untuk memunyai roh rendah hati, tetapi Dia juga menginginkan kita
  datang kepadanya sebagai anak kecil yang percaya. Roma 8:26
  mengatakan, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita;
  sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
  sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
  tidak terucapkan."

  Roh

  Roh pendendam menghambat kita menerima anugerah pengampunan. "Dan
  jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada
  barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu
  yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Markus 11:25)

  LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS BERDOA

  Seperti halnya ada penghalang jalan yang menghambat kita untuk
  memunyai kehidupan doa yang lebih efektif, ada juga beberapa langkah
  yang dapat menolong kita mencapai kehidupan doa yang lebih kuat.
  Mari kita gunakan beberapa langkah berikut ini untuk mengalahkan
  penghalang jalan yang diletakkan Iblis di jalan kita.

  1. Prioritaskan doa
     Buatlah doa sebagai prioritas. Adalah bijaksana jika kita memulai
     hari-hari kita dengan doa karena kita semua tahu bahwa [jika jika
     berkata] "nanti" [hal itu] tidak akan pernah terjadi. Rutinitas
     dapat mengisi keseharian kita dan dapat memakan waktu-waktu
     berharga yang seharusnya dapat diluangkan bersama dengan Allah.
     Ada beberapa pepatah yang dapat meringkas hal ini
     dengan sangat baik:
     - Seminggu tanpa doa, seminggu kita lemah.
     - Hidup itu rapuh, atasilah dengan doa.

  2. Murnikan tujuan Anda.
     Hati yang murni di hadapan Allah dapat memperkuat pelayanan doa
     kita.

  3. Naikkan puji-pujian.
     Saat kita merasa hampa, kita dapat merasakan kehadiran-Nya hanya
     dengan memuji Allah atas segala hal yang telah diperbuat-Nya bagi
     kita. Cara yang baik untuk memulai langkah awal menaikkan
     puji-pujian adalah dengan membaca Mazmur.

  4. Siapkan hati Anda untuk mencari wajah-Nya.
     Terus bertekun dalam doa bahkan saat kita merasa enggan.

  5. Doakan janji-janji Allah dari Firman-Nya.

  6. Berdoa
     Alih-alih hanya meminta jawaban yang sementara, mintalah karakter
     yang serupa dengan Kristus kepada Allah. Lingkungan berubah,
     tetapi karakter terus dibangun.

  7. Percaya akan ketetapan-Nya.

  8. Berdoalah dalam kekuatan Roh-Nya.

  9. Berdoa untuk diberi percaya.

  10. Berdoa dalam nama Yesus. (t/Davida dan Uly)

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul artikel: Powerful Praying
  Judul buku: Becoming a Treasured Teacher
  Nama penulis: Jody Capehart
  Penerbit: Victor Books, USA 1992
  Halaman: 57 -- 63
______________________________________________________________________
TIPS

                 MENGAJARKAN DOA KEPADA ANAK-ANAK

  Murid-murid Yesus seperti anak-anak rohani, maka kita dapat belajar
  beberapa pokok doa dari-Nya dengan benar.

  1. Yesus mengajarkan mereka tentang doa dengan menunjukkan teladan
     yang baik -- diri-Nya sendiri.

     Murid-murid Yesus mengamati Yesus berdoa dan terkadang menyendiri
     untuk berdoa. Setelah suatu peristiwa, salah satu murid-Nya
     berkata, "Tuhan, ajarkanlah kami berdoa." (Lukas 11:1-2)
     Kehidupan doa Yesus memotivasi murid-murid-Nya untuk memiliki
     kerinduan dalam doa.

     Cara terbaik mengajarkan anak-anak berdoa adalah dengan
     membiarkan mereka melihat dan mendengarkan Anda berdoa. Yesus
     tidak semata-mata menerangkan doa dalam pelajaran atau
     khotbah-Nya. Dia setia dalam doa yang menghubungkan-Nya dengan
     Bapa-Nya. Orangtua memunyai kesempatan lebih banyak untuk
     memperlihatkan kerinduan ini kepada anak-anak, sedangkan para
     guru memunyai kesempatan yang terbatas. Oleh karena itu, para
     guru perlu memakai kehidupan doa mereka sebagai
     ilustrasi-ilustrasi dalam pelajaran. Contohnya: pelajaran tentang
     ketakutan. Seorang guru dapat bercerita bahwa dia merasa sangat
     takut terhadap sesuatu minggu lalu dan meminta Allah keberanian.

  2. Yesus mengajarkan mereka tentang doa dengan memberikan penjelasan
     agar mereka mendapatkan pemahaman yang baik -- instruksi.

     Yesus menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti para murid
     ketika mengajarkan mereka tentang berdoa: teman yang mengetuk
     pintu untuk meminta pertolongan, atau seorang ayah yang
     menyediakan apa yang baik untuk anak-anaknya. Dia tidak hanya
     menjelaskan bagaimana caranya berdoa tetapi juga cara berdoa yang
     salah dengan menggunakan contoh-contoh yang negatif.

     Demikian juga para guru, mereka perlu mengajarkan doa kepada
     anak-anak dengan tingkat pemahaman anak-anak. Apa yang relevan
     dalam kehidupan mereka yang dapat membantu mereka mengerti? Untuk
     anak-anak yang lebih kecil, gunakanlah ilustrasi yang konkret dan
     jelas agar mereka dapat mengerti. Seiring bertambahnya usia
     anak-anak, mereka dapat mempelajari pelajaran-pelajaran dengan
     cara yang lebih abstrak. Permainan merupakan bagian dari
     kehidupan anak. Bagaimana permainan-permainan dapat dipakai
     sebagai alat?

  3. Yesus mengajarkan mereka tentang doa dengan memakai contoh pola
     yang baik -- contoh doa-Nya dalam Matius 6:9-13.

     Kita tidak pernah membaca bahwa Yesus menyuruh para murid-Nya
     untuk menghafalkan perkataan-perkataan yang sama persis dengan
     contoh doa ini. Dia mengatakan, "Seperti inilah cara kalian
     berdoa", alih-alih "Inilah yang harus kalian doakan." Akan
     tetapi, doa ini mungkin telah menjadi doa yang paling banyak
     dihafalkan. Dalam Matius 6, sebelum berdoa, Dia mengingatkan
     mereka bahwa doa seharusnya tidak diucapkan untuk dilihat oleh
     manusia, tetapi untuk berhubungan dengan Bapa (6:5-6) dan bahwa
     doa seharusnya tidak berisi kata-kata semata (6:7-8).

  Nah, tantangan dalam mengajarkan doa kepada anak-anak adalah untuk:

  1. memastikan mereka berhubungan dengan Allah yang berada dalam doa
     mereka dan mereka tidak hanya mempelajari doa itu untuk
     menyenangkan hati Anda, guru atau orang tua, atau untuk menerima
     hadiah atas menghafalkan doa tersebut, dll.

  2. memastikan mereka mengerti apa arti doa sehingga mereka melewati
     batas aspek hafalan untuk mempelajarinya dan melihat dampak dan
     penerapan-penerapan dari konsep dalam doa. (t/Uly)

  Diterjemahkan dari:
  Judul asli artikel: Teaching Children About Prayer
  Nama situs: MinTools.com
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://mintools.com/preview-cu10.htm
____________________________________________________________________
MUTIARA GURU

                Ketika kita bergantung pada manusia,
            kita akan melihat apa yang manusia lakukan.
           Ketika kita berdoa dan bergantung pada Tuhan,
             kita melihat apa yang akan Tuhan lakukan.
                         - Jody Capehart -
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                 MENGAPA KITA HARUS BERDOA KEPADA ALLAH?

  Kita harus berdoa kepada Allah karena Dialah satu-satunya yang dapat
  menjawab. Dialah satu-satunya yang dapat memberi kita segala hal
  yang kita butuhkan. Hanya Allahlah yang dapat memberi kepuasan atas
  kebutuhan kita yang paling mendalam -- kebutuhan-kebutuhan kita yang
  bahkan kita sendiri tidak mengetahuinya. Allah berada di mana-mana
  dan mengetahui segala sesuatu dan dapat berbuat apa saja. Dia dapat
  mendengar setiap doa dan menjawab doa. Berdoa kepada para dewa,
  patung-patung, para malaikat, atau kepada orang adalah hal yang
  tidak masuk akal karena hanya Allahlah yang dapat menjawab doa.

  Berdoa kepada Allah adalah sesuatu yang bersifat pribadi yang sangat
  menarik. Allah membuatnya demikian sehingga kita mampu
  mengetahui-Nya. Bapa kita yang di surga memelihara kita, mengajar
  kita, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Bukanlah sesuatu hal
  yang tidak baik apabila kita berdoa. Itu adalah sesuatu yang baik.

  Ayat kunci:
  "Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara
  dan miskin aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi,
  selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu." (Mazmur 86:1-2)

  Ayat terkait:
  1 Raja-Raja 8:38-39, 60; Mazmur 17:6, 32:6, 66,19-20; Yakobus 5:16

  Catatan bagi para pelayan anak:
  Meskipun berdoa merupakan bagian penting dari disiplin rutinitas
  kehidupan kita sehari-hari, kita harus memperlihatkannya sebagai
  sesuatu yang bersifat pribadi, sangat menarik, dan memberikan
  semangat kepada anak-anak kita untuk dapat melihatnya sebagai hal
  yang sama. Memaksa mereka berdoa dan bertindak terlalu kaku mengenai
  hal ini tidak akan memberikan suatu kerinduan yang mendalam kepada
  mereka untuk melakukan doa.

  Diambil dari:
  Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-Anak tentang Doa
  Judul buku asli: 107 Questions Children Ask About Prayer
  Penulis: Lilian Crumb, Jonathan Farrar, James C. Galvin, Rick
           Osborne, James C. Wilkoit, David R. Veernam
  Penerjemah: Tidak dicantumkan
  Halaman: 4
_____________________________________________________________________
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org

Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0

Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak
Twitter BinaAnak: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Kontributor: Shanti Titik Lestari

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org