Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/460

e-BinaAnak edisi 460 (3-12-2009)

Natal: Kasih Allah

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 460/DESEMBER/2009

  - SALAM DARI REDAKSI: Kalau Bukan Kasih
  - ARTIKEL 1: Allah Turun Tangan
  - ARTIKEL 2: Anak-Anak dan Natal yang Menakjubkan: Pola Kasih
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Karunia dari Tuhan
  - WARNET PENA: Halaman Permainan dan Aktivitas Natal

______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>

        Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak

______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                         KALAU BUKAN KASIH

  Shalom,

  Kalau bukan karena kasih-Nya yang teramat besar, tidaklah mungkin Ia
  mau turun ke dunia ini; mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa
  seorang hamba. Dia yang adalah Raja dari segala raja, turun untuk
  menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya, agar setiap
  orang yang percaya tidak binasa.

  Itulah inti Natal yang harus kita tekankan kepada setiap anak-anak
  yang Tuhan percayakan untuk kita layani. Hadiah, gemerlap perayaan,
  maupun kesibukan-kesibukan pesta Natal, secara tidak sadar telah
  membawa anak-anak menjauh dari makna Natal itu sendiri. Melalui
  edisi sepanjang bulan Desember ini, marilah kita bersama-sama
  merenungkan kembali makna Natal yang merupakan misteri kasih yang
  amat besar. Dengan perenungan itu, kita pun dapat meminta kepada
  Tuhan agar pada Natal kali ini kita dilayakkan menjadi alat-Nya
  untuk menyatakan kasih Allah yang begitu besar kepada setiap anak
  yang kita layani. Kalau bukan karena "kasih", Natal tidak akan ada.

  Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
  Davida Welni Dana
  http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
  http://pepak.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/binaanak/

           "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
         sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
        supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
          melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Yohanes+3:16 >

______________________________________________________________________
ARTIKEL 1

                       ALLAH TURUN TANGAN

  Pernah ada sebuah lagu populer yang dinyanyikan oleh Bimbo Group
  berjudul "Tangan". Liriknya berbunyi:

    Orang yang gampang memukul, kita sebut ringan tangan
    Orang yang hobinya maling, kita sebut panjang tangan
    Orang yang kita percaya, kita sebut kaki tangan
    Kalau Anda setuju, kita akan jabat tangan
    Meraba, membelai, menulis, dan memegang
    Menggaruk, mencubit, memukul, dan "hompimpah", semua pakai tangan.

  Lagu itu hendak berkata: tangan adalah penting. Memang tangan adalah
  anggota tubuh yang paling banyak digunakan. Pagi, malam, ataupun
  siang, tangan terus bergoyang.

  Apa Hubungan Natal dengan Tangan?

  Dalam Alkitab, ada banyak ungkapan tentang tangan Allah. Kalau Allah
  marah, Alkitab berkata: tangan Allah diacungkan, tangan Allah
  menimpa, tangan Allah menekan.

  Kalau Allah menolong, Alkitab berkata: tangan Allah meliputi, tangan
  Allah menyertai, tangan Allah melindungi.

  Alkitab juga menggambarkan tangan Allah sebagai tangan yang
  memelihara. Tangan Allah mengatur perputaran roda sejarah.

  Anda mungkin berkata, kalau tangan Allah mengatur, mengapa dunia ini
  kusut semrawut. Yesaya 59:1 berbunyi demikian: "Sesungguhnya, tangan
  TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan ...." Ayat ini
  sepertinya mau menunjukkan bahwa kusutnya hidup ini bukan karena
  tangan Allah kurang menjangkau, tetapi karena tangan manusia yang
  mengacau.

  Lantas, apa yang diperbuat Allah terhadap dunia dan manusia? Ada
  beberapa kemungkinan.

  Kemungkinan pertama. Allah lepas tangan. Masa bodoh. Lalu Allah cuci
  tangan dan berpangku tangan.

  Kemungkinan kedua. Allah jadi gatal tangan. Artinya, Allah sudah
  tidak sabar lagi, ingin memukul. Allah menjatuhkan tangan, menghukum
  dunia.

  Kemungkinan ketiga. Allah angkat tangan. Kewalahan. Putus asa. Dunia
  ini sudah payah.

  Nah, kemungkinan mana yang ditempuh Allah? Ternyata satu pun tidak
  ada yang ditempuh Allah.

  Allah memilih cara yang keempat. Apa itu? Allah turun tangan. Dan
  itulah yang terjadi pada peristiwa Natal. Allah turun tangan. Natal
  adalah tangan Allah turun ke dunia. Tangan Allah mau membereskan
  yang kusut. Natal adalah Allah mengulurkan tangan.

  Apa motifnya penguluran tangan itu? Yohanes 3:16 berkata: "Karena
  begitu besar kasih Allah kepada dunia ini sehingga Dia mengaruniakan
  anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
  tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

  Allah mengulurkan tangan karena cinta. Akan tetapi cinta tidak bisa
  bertepuk sebelah tangan. Pihak Allah sudah menawarkan tangan,
  masakan pihak manusia terus menyimpan tangan?

  Mazmur 144:7 mengajak kita berseru: "Ya Tuhan, ulurkanlah
  tangan-Mu." Itulah doa Natal. Ya Tuhan, ulurkanlah tangan-Mu dari
  tempat yang mahatinggi; ulurkanlah tangan-Mu ke bumi.

  Sebab itu, Natal baru bermanfaat kalau uluran tangan pihak Allah
  dijawab dengan sodoran tangan pihak manusia.

  Inilah Natal: tangan Allah menyentuh tangan manusia, lalu Allah
  mengajak kita berjabat tangan.

  Bayangkan, Allah dan manusia berjabat tangan!

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Selamat Natal: 33 Renungan Tentang Natal
  Penulis: Dr. Andar Ismail
  Penerbit: PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 2002
  Halaman: 5 -- 7

         --  Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak  --

______________________________________________________________________
ARTIKEL 2

          ANAK-ANAK DAN NATAL YANG MENAKJUBKAN: POLA KASIH

  Saya tidak bertanya kepada Timmy, 9 tahun, atau kepada Billy,
  adiknya yang berumur 7 tahun, mengenai kertas pembungkus berwarna
  cokelat yang berkali-kali pindah tangan di antara mereka berdua
  setiap kali kami memasuki toko.

  Setiap tahun pada masa Natal, kelompok pelayanan kami mengajak
  anak-anak dari keluarga yang kurang mampu di kota kami untuk
  berbelanja ditemani oleh 1 orang. Kebetulan, saya harus menemani
  Timmy dan Billy, yang ayahnya menganggur. Sesudah memberikan uang
  kepada mereka -- masing-masing 4 dolar -- kami mulai berkeliling. Di
  setiap toko saya memberikan usul, tetapi mereka selalu menjawab
  dengan gelengan kepala yang mantap. Akhirnya saya bertanya, "Kalian
  mungkin punya usul, toko mana yang harus kita datangi?"

  "Bisakah kita pergi ke toko sepatu, Pak?" jawab Timmy. "Kami ingin
  memberikan sepasang sepatu kerja untuk ayah."

  Pada sebuah toko sepatu, pramuniaga menanyakan apa yang mereka
  perlukan. Mereka mengeluarkan kertas cokelat itu. "Kami memerlukan
  sepasang sepatu kerja yang pas untuk kaki ini," kata mereka.

  Billy menjelaskan gambar pola kaki ayah mereka pada kertas cokelat
  itu. Mereka menggambarnya waktu ayahnya tertidur di sebuah kursi.

  Pramuniaga itu mencocokannya dengan penggaris, lalu ia pergi. Tidak
  lama kemudian, ia datang dengan sebuah kotak yang terbuka. "Apakah
  sepatu itu cocok?" tanyanya.

  Timmy dan Billy memegang sepatu itu dengan sangat gembira. "Berapa
  harganya?" tanya Billy.

  Timmy melihat harga yang tertera di kotak sepatu itu. "Harganya 16
  dolar 95 sen?" katanya kaget. "Kita hanya memunyai uang delapan
  dolar."

  Saya memandang pramuniaga itu dan ia berdeham. "Itu harga biasa,"
  katanya, "tetapi sepatu itu sedang diobral; harganya menjadi tiga
  dolar sembilan puluh delapan sen, khusus untuk hari ini."

  Lalu, sambil memegang sepatu itu dengan gembira, mereka membelikan
  hadiah untuk ibu dan kedua adik perempuan mereka. Mereka sama sekali
  tidak memikirkan diri mereka sendiri.

  Sehari sesudah Natal, ayah anak-anak itu menghentikan saya di tengah
  jalan. Ia memakai sepatunya yang baru, dan di matanya terpancar rasa
  terima kasih. "Saya berterima kasih kepada Yesus karena ada
  orang-orang yang mau memerhatikan," katanya.

  "Dan saya berterima kasih kepada Yesus karena kedua anak laki-laki
  Anda," jawab saya. "Mereka mengajarkan saya banyak hal tentang Natal
  dalam satu malam, lebih daripada yang sudah saya pelajari seumur
  hidup saya."

  Sumber:
  Judul Buku: Kisah Nyata Seputar Natal
  Judul Artikel: Anak-anak dan Natal yang Menakjubkan: Pola Kasih
  Penulis: Jack Smith (seperti yang diceritakan kepada Raymond Knowles)
  Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1998
  Halaman: 68 -- 69

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: YLSA
  Alamat URL: http://www.ylsa.org/anak_anak_dan_natal_yang_menakjubkan_pola_kasih

      --  Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak  --

______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

       Natal merupakan sebuah misteri kasih yang teramat besar.

______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                           KARUNIA DARI TUHAN

  Bacaan:
  Efesus 2:8, 9; Roma 12:1

  Alat:
  Sebuah tas hadiah dengan kertas atau papan bertuliskan "ANUGERAH" di
  dalamnya.

  Ringkasan:
  Anugerah Allah diberikan untuk kita terima. Kita tidak bisa ke surga
  sendiri; kita harus percaya Yesus yang menyelamatkan kita.

  Cerita:
  Saya tahu kamu sekarang bersemangat karena Natal telah tiba. Apakah
  kamu menerima hadiah tahun ini? (Dengarkan responsnya.) Salah satu
  lagu yang sering kita dengarkan saat Natal adalah "The Little
  Drummer Boy" (Anak Laki-Laki Penabuh Drum). Dalam lagu itu, kita
  belajar bahwa anak kecil itu tidak punya sesuatu yang istimewa untuk
  diberikan kepada bayi Yesus. Dia hanya bisa memberikan dirinya
  sendiri sehingga dia memainkan drumnya untuk Bayi Yesus. Sekarang,
  saya ingin menceritakan kepadamu mengenai hadiah dari Tuhan.

  Dulu, Tuhan memutuskan bahwa Dia akan mengirimkan Anak-Nya untuk
  kita. Dia datang sebagai seorang bayi di palungan. Tuhan sangat
  mengasihi kita sehingga Dia memberi kita hadiah. Mari kita tengok ke
  dalam tas hadiah ini dan melihat apa yang Dia berikan kepada kita.
  (Bukalah tas itu dan keluarkan kertas bertuliskan "ANUGERAH".)
  Bacalah tulisan ini, apa bunyinya? Ya, ANUGERAH. Anugerah adalah
  satu kata yang sering kita dengar di gereja tetapi kadang-kadang
  kita tidak tahu apa artinya. Anugerah berarti kita telah diberi
  sesuatu yang tidak kita minta karena kita tidak bisa melakukan
  apa-apa untuk mendapatkannya.

  Alkitab mengatakan di Efesus 2:8-9, "Sebab karena kasih karunia kamu
  diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian
  Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan
  diri."

  Ketika Yesus telah dewasa, Dia mati di kayu salib untuk membayar
  dosa-dosa kita atau kejahatan kita. Kita tidak akan pernah menjadi
  cukup baik untuk bisa ke surga melalui jalan kita sendiri. Yesus
  sangat mengasihi kita, Dia ingin kita ke surga ketika kita mati dan
  berada di sana bersama-Nya selamanya. Kita punya hadiah yang bisa
  kita berikan kepada Tuhan. Sama seperti anak pemain drum yang
  memberikan dirinya sendiri, kita pun bisa memberikan diri kita
  sendiri kepada Tuhan dan melayani Dia.

  Dalam Roma 12:1 dikatakan, "Karena itu, saudara-saudara, demi
  kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
  tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
  kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." Itu berarti hadiah
  kita adalah memberikan diri kita sendiri kepada Tuhan. Kita bisa
  melakukan itu semua ketika kita percaya Yesus menjadi Juru Selamat
  kita dan mengikut Dia sepanjang hidup kita di dunia. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: childrenSermons.com
  Judul asli artikel: The Gift of God
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.childrensermons.com/sermons/gift.htm

        -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --

______________________________________________________________________
WARNET PENA

                 HALAMAN PERMAINAN DAN AKTIVITAS NATAL
          http://www.sunday-school-ideas-for-new-teachers.com/

  Natal hampir selalu menguras ide-ide kreatif guru sekolah minggu
  agar perayaan Natal dapat semakin meriah lagi. Bukan sekadar meriah
  tentunya, aktivitas-aktivitas tersebut seharusnya ditujukan agar
  anak dapat memaknai dan memahami Natal dengan cara yang menarik bagi
  mereka.

  Halaman Christmas Games and Icebreakers dalam situs Sunday School
  Ideas or New Teachers ini menyediakan berbagai pemikiran dan ide-ide
  sederhana permainan dan aktivitas Natal. Tidak hanya itu, pengunjung
  situs ini pun diundang untuk membagikan ide-ide permainan dan
  aktivitas Natal yang dimiliki, agar bahan situs ini semakin lengkap,
  mengingat bahannya memang belum terlalu banyak. Meski masih sedikit,
  tetap saja ide-ide yang ada di dalamnya tidak boleh dilewatkan
  begitu saja. Oleh karena itu, segeralah kunjungi situs ini dan
  dapatkan ide-ide untuk memeriahkan Natal di sekolah minggu Anda.

  Halaman Christmas Games and Icebreakers:
  ==> http://www.sunday-school-ideas-for-new-teachers.com/christmas-games-and-icebreakers.html#

  Oleh: Davida (Redaksi)

______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Kontributor: Desi Rianto
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
copyright(e) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org