Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/458

e-BinaAnak edisi 458 (18-11-2009)

Menyusun Kurikulum

 
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 458/NOVEMBER/2009

  - SALAM DARI REDAKSI: Membuat Kurikulum Sekolah Minggu Sendiri
  - ARTIKEL: Kekuatan Sebuah Kurikulum
  - TIPS 1: Bagaimana Memilih Kurikulum yang Tepat untuk Kelas Anda
  - TIPS 2: Bagaimana Menulis Kurikulum Sekolah Minggu
  - MUTIARA GURU
  - ARTIKEL KHUSUS: Bagaimana Mengajar Anak Memelihara Lingkungan
  - BAHAN MENGAJAR: Rengekan Natal
  - AKTIVITAS: Aktivitas-Aktivitas Perayaan Natal
  - WARNET PENA: Referensi Cerita Natal di Situs PEPAK

______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>

        Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak

______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

               MEMBUAT KURIKULUM SEKOLAH MINGGU SENDIRI

  Proses belajar mengajar, dari sudut pandang Kristen, dilihat sebagai 
  upaya pengajar untuk mentransfer pengetahuan, keyakinan, dogma, 
  doktrin, atau teologinya kepada anak layan. Selanjutnya tugas utama 
  peserta didik adalah menguasai bahan pengajaran, mengetahui, dapat 
  mengungkap ulang, serta memahaminya secara kognitif (B.S Sidjabat, 
  Ed.D dalam Menjadi Guru Profesional, Sebuah Prespektif Kristiani). 
  Karena itu, untuk mendukung proses belajar mengajar yang diharapkan, 
  pengadaan kurikulum yang tepat adalah salah satu hal yang sangat 
  penting. 

  Adalah panggilan kita untuk bisa lebih selektif dalam memilih 
  kurikulum yang akan kita gunakan. Akan tetapi, jika gereja Anda 
  memilih untuk menyusun kurikulum sendiri, sajian publikasi 
  e-BinaAnak kali ini pasti dapat membantu Anda. Artikel dan tips yang 
  telah kami siapkan, dapat menjadi referensi tersendiri bagi Anda. 
  Jangan lewatkan pula Bahan Mengajar dan Aktivitas yang dapat Anda 
  gunakan selama bulan Natal. Selain itu, dalam rangka program YLSA 
  Peduli Lingkungan, dalam edisi e-BinaAnak kali ini kami sajikan 
  sebuah tips khusus tentang bagaimana kita dapat mengajar anak-anak 
  untuk mencintai lingkungan. Biarlah bermanfaat bagi kita semua.

  Selamat menyimak seluruh sajian e-BinaAnak minggu ini, Tuhan Yesus 
  memberkati.

  Staf Redaksi e-BinaAnak,
  Kristina Dwi Lestari
  http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
  http://pepak.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/binaanak/

    Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
   nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
               kesabaran dan pengajaran. (2 Timotius 4:2)
               < http://sabdaweb.sabda.org/?p=2Tim.+4:2 >

______________________________________________________________________
ARTIKEL

                     KEKUATAN SEBUAH KURIKULUM

  Seorang ahli pendidikan agama Kristen pernah berkata: "Bahan 
  kurikulum yang sempurna belum terbit." Artinya, tidak pernah ada 
  kurikulum yang sempurna.

  Kurikulum direncanakan untuk menolong, bukan untuk dijadikan
  wewenang tertinggi. Alkitablah yang harus dipandang sebagai wewenang
  tertinggi, bukan buku pedoman.

  Meskipun demikian, saat menyusun kurikulum perlu dipahami beberapa
  ciri khas penting yang merupakan kekuatan sebuah kurikulum:

    1. Kurikulum harus memiliki pandangan yang benar mengenai Alkitab.
    2. Kurikulum harus meliputi sebanyak mungkin isi Alkitab.
    3. Kurikulum harus sedekat mungkin dengan pengertian/umur anak.
    4. Kurikulum harus memberi kesukaan belajar dengan variasi metode.

  PANDANGAN YANG BENAR MENGENAI ALKITAB

  Pandangan yang benar mengenai Alkitab berarti bahwa seluruh isi 
  Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, diinspirasikan 
  oleh Roh Allah sendiri. "Yang terutama harus kamu ketahui, ialah 
  bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut 
  kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak 
  manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas 
  nama Allah." (2 Petrus 1:20-21)

  Firman Tuhan dalam Alkitab diberi untuk mengajar dan membawa manusia
  kepada keselamatan di dalam Tuhan Yesus, sebagaimana yang dijelaskan
  Rasul kepada Timotius: "Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah
  mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun
  engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala
  tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
  untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
  mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:15-16)

  MELIPUTI SEBANYAK MUNGKIN ISI ALKITAB

  Alkitab adalah firman Tuhan yang merupakan sumber dari segala sumber 
  pengajaran Kristen. Memang ada bagian-bagian dari firman Tuhan yang 
  tidak dapat diceritakan begitu saja, sehingga khususnya untuk anak, 
  terlebih dahulu diajarkan kitab-kitab sejarah, kitab-kitab Injil, 
  dan Kisah Para Rasul.

  Sebagai contoh, kurikulum Suara Sekolah Minggu (SSM), disusun dari 
  sekitar 500 cerita Alkitab. Dalam SSM, ada beberapa perikop yang 
  telah dipelajari di kelas anak kecil, dipelajari kembali pada kelas 
  lain, tetapi dengan metode dan alat peraga yang berbeda. Misalnya, 
  cerita tentang penciptaan. Cerita diajarkan kepada anak kecil, 
  tengah, dan besar. Juga cerita yang berhubungan dengan tahun gereja, 
  seperti Natal, Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, dan 
  Pentakosta, pasti disajikan tiap tahun dengan alat peraga dan 
  penerapan yang berbeda.

  Hal ini dapat dipertanggungjawabkan karena pengertian rohani seorang 
  anak terus bertumbuh. Cerita tentang orang Samaria yang baik hati 
  yang didengar pada usia 4 tahun dapat dimengerti jauh lebih dalam 
  bila didengar pada usia 11 tahun. Kecuali tema-tema tertentu yang 
  diajarkan beberapa kali, kebanyakan bahan Alkitab diajarkan pada 
  satu tingkat usia saja, sehingga kurikulum sungguh-sungguh meliputi 
  sebanyak mungkin isi Alkitab.

  Dalam perencanaan kurikulum Suara Sekolah Minggu, anak-anak biasanya
  dikelompokkan sebagai berikut:

  Anak Batita (anak masuk ketika berumur 3 tahun)

  Anak Kecil
  Tahun I (anak masuk ketika berumur 4 tahun)
  Tahun II (anak masuk ketika berumur 5 tahun)

  Anak Tengah
  Tahun I (anak masuk ketika berumur 6 tahun)
  Tahun II (anak masuk ketika berumur 7 tahun)
  Tahun III (anak masuk ketika berumur 8 tahun)

  Anak Besar
  Tahun I (anak masuk ketika berumur 9 tahun)
  Tahun II (anak masuk ketika berumur 10 tahun)
  Tahun III (anak masuk ketika berumur 11 tahun)

  Tunas Remaja
  Tahun I (anak masuk ketika berumur 12 tahun)
  Tahun II (anak masuk ketika berumur 13 tahun)

  SEDEKAT MUNGKIN DENGAN PENGERTIAN/UMUR ANAK

  Meskipun Alkitab dikarang menurut pengertian orang dewasa, 
  kebanyakan dari isinya dapat diajarkan kepada anak-anak sebagai 
  "susu yang murni". Artinya, bahan dapat disederhanakan dan disajikan 
  dalam bentuk cerita sesuai dengan pengertian dan tingkat 
  perkembangan anak.

  Bahan pelajaran Alkitab untuk anak batita dan anak kecil disusun 
  dengan pengertian bahwa mereka sama sekali belum sadar akan 
  perkembangan sejarah. Mereka tidak tahu bahwa Abraham hidup sebelum 
  Zakheus; bahwa peristiwa Perjanjian Lama mendahului peristiwa yang 
  diceritakan dalam Perjanjian Baru. Karena itu, kurikulum untuk 
  mereka sebaiknya diisi dengan cerita-cerita yang disajikan di bawah 
  satu tema bulanan yang berpusat pada pengalaman mereka, seperti 
  hidup dalam keluarga, penciptaan, dan pemeliharaan Allah. 
  Cerita-cerita di bawah tema itu dapat diambil dari Perjanjian Lama 
  atau dari Perjanjian Baru, selama mendukung pokok yang dipilih 
  sebagai tema.

  Bahan pelajaran Alkitab untuk anak tengah disusun dengan pengertian 
  bahwa perikop Alkitab untuk umur itu boleh lebih panjang dan lebih 
  lengkap. Cerita Alkitab sewaktu-waktu masih berfokus kepada tema 
  bulanan, misalnya: "Memberi dengan sukacita". Empat cerita untuk 
  tema itu dipilih dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tetapi 
  juga ada cerita seri, misalnya, enam cerita mengenai Daniel, empat 
  cerita tentang Filipus. Pada umur ini anak-anak mulai mengerti 
  hubungan dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya.

  Bahan pelajaran untuk anak besar disusun dengan pertimbangan bahwa 
  peristiwa Alkitab dilihat secara keseluruhan dari segi sejarah, baik 
  sejarah dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam 
  kurikulum SSM, anak besar selama beberapa minggu menyelidiki tentang 
  "Pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan perjalanan 
  mereka di padang belantara". Mereka menyelidiki secara teratur 
  mengenai masa hakim-hakim, raja-raja, dan kerajaan Israel yang 
  terpecah menjadi dua. Kemudian selama lima minggu mereka belajar 
  tentang pembangunan tembok Yerusalem di bawah pimpinan Nehemia. Pada 
  minggu-minggu selanjutnya mereka "berjalan" bersama Rasul Paulus 
  yang memberikan Injil sampai ke ujung bumi. Pada umur ini juga, anak 
  mengagumi tokoh-tokoh dan meneladaninya, karena itu diajarkan 
  tentang pahlawan-pahlawan iman.

  Setelah selesai dengan kurikulum anak besar, bahan pelajaran 
  selanjutnya disiapkan untuk tunas remaja. Anak-anak yang kini berada 
  pada ambang masa remaja dapat diajar jauh lebih luas. Metode 
  bercerita sudah jarang digunakan. Mereka menyelidiki Alkitab 
  sendiri, dipimpin oleh guru yang berfungsi sebagai pendamping. 
  Sewaktu-waktu mereka diajar di luar ruangan untuk menyelidiki pokok 
  tertentu secara nyata.

  Langkah-langkah seperti inilah yang dibutuhkan untuk mengadakan
  "kurikulum yang dekat dengan pengertian anak".

  MEMBERI KESUKAAN BELAJAR MELALUI VARIASI METODE

  Kurikulum yang memberi kesukaan belajar kepada anak mengusulkan
  berbagai metode dalam menyampaikan dan menerapkan firman Tuhan.
  Anak-anak dilibatkan dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi
  secara aktif.

  Variasi menggunakan alat peraga sebagai media mengajar juga
  diperhatikan, sehingga tidak hanya satu jenis alat peraga yang
  dipakai secara terus-menerus (misalnya gambar atau gambar flanel).

  Sumber:
  Judul buku: Pedoman Pelayanan Anak 2
  Penulis: Ruth Lautfer & Anni Dyck
  Penerbit: Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, Malang 1993
  Halaman: 202 -- 205

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen)
  Alamat URL: http://www.sabda.org/pepak/kekuatan_sebuah_kurikulum

      --  Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak  --

______________________________________________________________________
TIPS 1

  Bagaimana tinjauan secara umum sebelum menyusun kurikulum sekolah
  minggu? Alangkah baiknya jika Anda mulai mempertimbangkan beberapa
  hal di bawah ini.

       BAGAIMANA MEMILIH KURIKULUM YANG TEPAT UNTUK KELAS ANDA

  Mengajarkan prinsip-prinsip yang alkitabiah kepada anak-anak adalah
  hal yang penting bagi para guru sekolah minggu. Mendapatkan
  kurikulum yang terbaik untuk melakukan hal ini bukanlah hal yang
  selalu gampang.

  Ketika Anda menjadi guru sekolah minggu, Anda akan ingin
  memerhatikan kurikulum yang bisa Anda ajarkan di kelas Anda. Penting
  bagi Anda untuk memilih dengan cermat apa yang Anda ajarkan, dan
  pastikan bahwa ajaran itu mencerminkan kepercayaan gereja dan
  keluarga yang dilayani. Bagaimana Anda memilih dan menyusun
  kurikulum sekolah minggu yang baik bagi anak-anak? Berikut hal-hal
  perlu Anda perhatikan.

  Perhatikan Apa yang Disediakan Gereja

  Beberapa gereja menerima kurikulum yang memungkinkan setiap orang
  mengajarkannya di kelas anak-anak. Kurikulum ini biasanya berupa
  paket yang diberikan kepada para guru sekolah minggu untuk memberi
  ide-ide pelajaran, kegiatan, lagu-lagu, dan tips untuk mengajarkan
  pelajaran tertentu. Bila gereja Anda menerima kurikulum seperti itu,
  maka ini mungkin ide yang baik untuk Anda gunakan sebagai tuntunan
  dasar di kelas Anda. Rencana mingguan dibagikan sehingga semua usia
  belajar secara garis besar belajar pelajaran yang sama setiap
  minggunya. Anda bebas menggunakan kurikulum tersebut dan temukan
  ide-ide yang berkaitan yang bisa membantu Anda menjabarkan pelajaran
  tersebut.

  Usia yang Tepat

  Hal berikutnya yang akan Anda lakukan ketika Anda akan memilih atau 
  menyusun kurikulum untuk pelajaran sekolah minggu adalah usia yang 
  tepat untuk pelajaran yang diberikan. Ketika Anda menghadapi anak-
  anak, Anda perlu mengajarkan pelajaran dengan cara-cara tertentu 
  sehingga mereka memahami prinsip-prinsip dasar tanpa merasa 
  terbebani. Anak-anak yang usianya lebih dewasa perlu pemaparan yang 
  lebih mendalam ketika mereka mempelajari sesuatu. Jadi, Anda perlu 
  memastikan apakah kurikulum yang disusun dan apa yang hendak Anda 
  ajarkan tepat untuk anak-anak didik Anda. Beberapa kegiatan bisa 
  dirancang sesuai dengan kelompok usia, sehingga kegiatan-kegiatan 
  jenis ini selalu bisa digunakan pada masa yang akan datang.

  Perhatikan Harapan dan Tujuan Pelajaran Anda

  Hal berikutnya yang akan Anda lakukan ketika Anda memilih dan 
  menyusun kurikulum untuk sekolah minggu adalah membuat daftar 
  harapan dan tujuan pelajaran Anda sendiri. Menurut Anda, apa yang 
  perlu dipelajari oleh anak-anak? Apa yang Anda harapkan untuk mereka 
  pelajari? Pelajaran yang bagaimana yang "bisa dilakukan" di dalam 
  kelas? Ada banyak ide besar untuk mengajar anak-anak tentang Tuhan 
  dan Alkitab, tetapi Anda juga harus ingat bahwa Anda punya waktu 
  yang terbatas dengan anak-anak ini setiap minggunya, dan beberapa 
  anak bahkan malah lebih sedikit lagi. Pastikan Anda menetapkan 
  harapan-harapan Anda sehingga Anda bisa mencapai tujuan-tujuan Anda 
  sebagai seorang guru. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: Baptist-Church.Suite101.com
  Judul asli artikel: How to Choose the Best One for Your Class
  Penulis: Denise Oliveri
  Alamat URL: http://baptist-church.suite101.com/article.cfm/sunday_school_curriculum

      --  Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak  --

______________________________________________________________________
TIPS 2

              BAGAIMANA MENULIS KURIKULUM SEKOLAH MINGGU

  Enam Langkah Mudah untuk Membuat Rencana Mengajarkan Alkitab

  Penerbit-penerbit kurikulum Kristen senantiasa membutuhkan
  pelajaran-pelajaran sekolah minggu yang kreatif untuk penerbitan
  mereka. Daftar di bawah ini memberikan garis besar komponen-komponen
  yang utuh dari suatu rencana pelajaran yang kuat. Seseorang yang
  menulis kurikulum harus selalu ingat sasaran pelajarannya.

  1. Tentukan pendengar dari pelajaran tersebut. Topik dan
     aktivitas-aktivitas seharusnya tepat sesuai dengan usia, menarik,
     dan bermakna.

  2. Tentukan tujuan dari pelajaran tersebut. Lengkapilah kalimat
     berikut ini: "Murid-murid akan ...." Setiap kegiatan seharusnya
     dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

  3. Menentukan lamanya jam pelajaran. Sebagian besar sesi di sekolah
     minggu berlangsung tidak lebih dari satu jam; beberapa
     di antaranya sekitar 30 hingga 45 menit. Tulislah untuk sesi
     selama 30 menit, dengan beberapa pilihan aktivitas yang akan
     dapat memperpanjang waktu belajar bila guru membutuhkannya.

  4. Tentukan arah yang alkitabiah dari pelajaran tersebut. Pelajaran
     sekolah minggu menulis "Alkitab untuk hidup" atau "Hidup untuk
     Alkitab". Rencanakan dengan selalu ingat pada tujuan pelajaran.
     Pelajaran dapat dimulai dengan "fokus pada Alkitab" atau "fokus
     pada kehidupan", yang keduanya bertujuan mengupas dampak dan
     penerapannya dalam kehidupan yang alkitabiah.

  5. Tentukan arah dari pelajaran tersebut. Pada umumnya, kebanyakan
     pelajaran dimulai dengan aktivitas singkat (kurang lebih 5 menit)
     untuk menarik anak-anak. Aktivitas ini bisa berupa cerita
     atau permainan yang lucu bagi anak-anak kecil. Kemudian, topik
     tersebut diperkenalkan. Setelah itu topik tersebut dikupas,
     sering kali melalui interaksi atau diskusi kelompok. Aktivitas
     mandiri dan/atau refleksi adalah aspek penting untuk sebuah
     perencanaan pelajaran yang bagus. Pelajaran ditutup dengan
     memberikan tantangan kepada anak-anak untuk menerapkan apa yang
     telah mereka pelajari dan atau panggilan untuk melakukannya.

  6. Tentukan beberapa "alat bantu" untuk guru. Buatlah daftar yang
     berhubungan dengan situs-situs, buku-buku, alat-alat bantu
     belajar, atau alat bantu mengajar.

  Sebuah pembelajaran dan penjelasan tentang Alkitab adalah hal yang 
  penting dalam merencanakan pelajaran sekolah minggu. Mempelajari 
  pasal yang lebih singkat akan memadatkan pelajaran dan membuat 
  pelajaran menjadi lebih lebih diperhatikan. Ketika mengajar anak-
  anak dan remaja, banyak-banyaklah melakukan kegiatan yang 
  menggunakan pensil dan kertas. Pertimbangkan untuk mengajar dengan 
  menggunakan berbagai variasi gaya belajar. Pelajaran bisa 
  menggunakan alat bantu visual (dapat dilihat), aural (dapat 
  didengar), dan yang dapat disentuh, seperti kesempatan untuk 
  bergerak dan melakukan interaksi pribadi. Permainan, musik, dan seni 
  juga merupakan hal-hal yang sangat membantu untuk proses belajar.

  Ujilah Rencana Pelajaran itu

  Ketika rencana pelajaran ditulis, para guru sekolah minggu harus 
  "mengujinya" di gereja lokal. Bila tes ini berhasil dilalui, bawalah 
  pelajaran sekolah minggu tersebut ke penerbit agar dipertimbangkan 
  untuk diterbitkan. Bila masih ada sedikit hal yang harus diperbaiki, 
  segeralah benahi rencana pelajaran itu sebelum diberikan ke 
  penerbit. (t/Kristin)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: suite101.com
  Judul asli artikel: How to Write a Sunday School Lesson; Six Easy
                      Steps to Create a Plan to Teach the Bible
  Penulis: Mary Bernard
  Alamat URL: http://freelancewriting.suite101.com/article.cfm/how_to_create_a_sunday_school_lesson

  *) Jika Pelayan Anak ingin mengetahui lebih banyak tentang artikel
     di e-BinaAnak yang membahas tentang kurikulum, silakan berkunjung
     ke alamat berikut ini.
     ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/031/

      --  Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak  --

______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

    Kurikulum dimengerti sebagai program pengajaran lengkap untuk
  anak-anak yang di dalamnya mencakup daftar subjek/topik pengajaran
            dalam Alkitab yang telah diintegrasikan dengan
pengalaman-pengalaman untuk disesuaikan dengan konteks gereja setempat
             yang berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab dan
        yang berpusat pada Kristus serta dipimpin oleh Roh Kudus
           untuk tujuan pertumbuhan rohani murid (anak didik).
                          -Robert E. Clark-
                          
______________________________________________________________________
ARTIKEL KHUSUS

             BAGAIMANA MENGAJAR ANAK MEMELIHARA LINGKUNGAN

  Sebagai orang dewasa, adalah tanggung jawab kita untuk mengajar 
  anak-anak agar peduli terhadap lingkungan. Sejak dini, anak dapat 
  belajar bagaimana mereka dapat menyelamatkan bumi dan hemat energi. 
  Mengajar anak-anak untuk mencintai lingkungan akan menjamin 
  kelangsungan generasi masa depan yang peduli terhadap bumi!
  
  1. Bincangkanlah dengan anak-anak bagaimana mereka dapat menghemat 
     energi. Terangkan kepada mereka pentingnya mematikan lampu ketika 
     meninggalkan ruangan tertentu. Pastikan Anda mempratikkan apa 
     yang Anda ajarkan!
     
  2. Berbincanglah dengan anak-anak mengenai pentingnya menghemat 
     penggunaan air. Tunjukkan kepada mereka bagaimana mereka dapat 
     menggosok gigi tanpa membiarkan air terus-menerus mengalir dari 
     keran. Mereka akan sangat senang melakukan hal ini jika mereka 
     pun melihat Anda menggosok gigi tanpa membiarkan air 
     terus-menerus mengalir dari keran.
     
  3. Ajak anak-anak untuk menjadi sukarelawan bagi penyelamatan 
     lingkungan. Menanam pohon, terlibat dalam kelompok pencinta 
     lingkungan, dan kegiatan memungut sampah merupakan aktivitas 
     sukarela yang dapat melibatkan anak-anak dalam belajar mencintai 
     lingkungan.
     
  4. Hiaslah sebuah tas yang berbahan kampas/mota (kain tenunan yang 
     kasar dan tebal) menggunakan cap atau pewarna kain. Bawalah tas 
     tersebut ketika Anda berbelanja. Katakan kepada anak-anak bahwa 
     lebih baik menggunakan tas kampas tersebut daripada menggunakan 
     tas plastik karena akan lebih baik bagi lingkungan.
     
  5. Ajarkan anak-anak untuk mencintai lingkungan dengan cara mendaur 
     ulang. Tunjukkan kepada mereka beberapa benda yang dapat didaur 
     ulang. Perlihatkan kepada mereka tempat untuk menyimpan 
     benda-benda tersebut. Biarkan mereka aktif berpartisipasi dalam 
     proses tersebut! (t/Davida)
     
  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: eHow
  Judul asli artikel: How to Teach Children To Care For The Environment
  Penulis: Kluke82
  Alamat URL: http://www.ehow.com/how_4664754_teach-children-care-environment.htm

        -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --

______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                            RENGEKAN NATAL

  Bacaan: Yesaya 9:2-3, 6-7

  "Ini adalah Natal terburuk yang pernah kualami," keluh Brittany pada
  kakaknya yang masih remaja, Logan, yang sedang menyusun beberapa
  kumpulan kisah kelahiran Kristus. "Kita ini tinggal di kota asing di
  mana ayah dipindahtugaskan dan satu-satunya tempat yang bisa kita
  dapatkan untuk bertahan hidup hanyalah apartemen jelek ini. Alat
  pemanasnya tidak berfungsi dengan baik, bahkan kita pun tidak
  memunyai televisi."

  "Saat Maria dan Yusuf tiba di Bethlehem, yang bisa mereka temukan
  hanyalah sebuah kandang ternak," jawab Logan. "Paling tidak kita ini
  memunyai tempat tidur. Mereka kemungkinan hanya memiliki jerami."

  Brittany melihat para malaikat yang ada dalam kisah Natal itu.
  "Lihat, Maria dan Yusuf mendengar para malaikat bernyanyi," katanya.
  "Dan orang-orang majus datang membawa persembahan."

  "Yang mendengar para malaikat menyanyi itu para gembala, bukan Maria
  dan Yusuf," jelas Logan pada Brittany. "Lagipula, kita sudah
  mendengar orang-orang menyanyikan lagu-lagu Natal tadi malam. Dan
  pada saat kita membuka hadiah-hadiah kita di keranjang, saya yakin
  kita akan mendapatkan lebih banyak hadiah dari yang kita duga -- 
  apalagi kamu," godanya. Dia menyeringai, kemudian melanjutkan, "Kamu
  selalu berkata kalau Natal ini adalah Natal terburuk, hal itu tidak
  akan terjadi kecuali kamu memang membuatnya begitu -- kecuali kamu
  menjadikannya sebagai rengekan Natal."

  "Apa maksudmu?" tanya Brittany.

  "Setiap tahun aku mendengar anak-anak mengeluh karena mereka tidak
  memunyai cukup uang untuk membeli hadiah Natal," kata Logan. "Atau
  mereka mengeluh tentang apa yang harus mereka kerjakan atau karena
  mereka tidak diikutsertakan dalam pementasan gereja. Sering kali,
  mereka juga mengeluh karena mereka tidak selalu mendapatkan hadiah
  seperti yang mereka inginkan atau karena orang lain memperoleh lebih
  banyak hadiah ketimbang mereka. Mereka adalah anak-anak cengeng!"

  Brittany memalingkan wajahnya kepada kakaknya. "Aku tidak cengeng,"
  katanya kepada sang kakak. "Setidaknya, aku tidak ingin menjadi
  cengeng." Dia meringis sembari melanjutkan kata-katanya, "Dan lebih
  baik aku tidak mendengar kamu mengeluh karena harus menulis ucapan
  terima kasih!"

  Bagaimana Denganmu?

  Apakah akhir-akhir ini kamu sering mengeluh? Hari Natal seharusnya
  menjadi peristiwa yang menyenangkan dan menggembirakan! Bersukacita
  karena kelahiran Yesus dan anugerah hidup kekal yang bisa kau miliki
  karena kelahiran-Nya. Jangan ada "rengekan Natal" di rumahmu.

  Ayat Hafalan:

  "Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab
  sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh
  bangsa." (Lukas 2:10) (t/Setya)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: The One Year Book of Devotion for Kids II
  Judul asli artikel: Crybaby Christmas
  Edisi: 25 Desember
  Penulis: Ruth K. McQuilkin
  Penerbit: Tyndale House Publisher, Inc, Illinois 1995

        -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --

______________________________________________________________________
AKTIVITAS

                  AKTIVITAS-AKTIVITAS PERAYAAN NATAL

  HIASAN NATAL BERBENTUK LINGKARAN

  Hiasan ini berfungsi untuk mengingatkan tentang cerita Natal.

  Bahan yang dibutuhkan:

  - Kartu Natal bekas yang menunjukkan gambar tempat kelahiran Yesus.
    (Jika Anda tidak bisa menemukan kartu Natal yang cocok, maka Anda
    harus membeli kartu yang baru.)
  - Selembar kertas bundar dengan diameter 10 cm.
  - Bahan-bahan untuk hiasan pinggir (kertas krep, kertas tisu, kertas
    emas atau stiker berbentuk bintang).
  - Benang katun.
  - Pigura berbentuk lingkaran, digunting dari karton dengan diameter
    8 cm.
  - Gunting, selotip, lem, dan pensil.

  Pakailah pigura untuk memilih gambar pada kartu-kartu. Tariklah 
  garis pada bagian dalam pigura dan guntinglah gambar itu membentuk 
  lingkaran, lalu tempelkan di bagian tengah kertas bundar. Gunting 
  benang katun sepanjang 10 cm, lalu ikatkan pada hiasan yang sudah 
  disiapkan untuk menggantungkannya.

  Jenis Hiasan
  
  Hiasan lipat:
  Ambillah kertas krep panjang dengan lebar 2,5 cm. Tempelkan
  melingkar gambar dengan cara melipat-lipatnya.

  Hiasan suci:
  Guntinglah kertas tisu hijau membentuk daun suci. Tempelkan secara
  melingkar di pinggiran gambar. Tambahkan gambar buah berry dengan
  spidol merah.

  Hiasan binatang:
  Guntinglah beberapa kertas emas membentuk binatang. Tempelkan secara
  melingkar di pinggiran gambar.

  Hiasan mengkilap:
  Potonglah kertas emas berbentuk lingkaran. Tempelkan secara
  melingkar di pinggiran gambar.


  BALON ULANG TAHUN NATAL

  Hiasan ini untuk mengingatkan mengapa kita merayakan Natal.

  Bahan yang dibutuhkan:
  - Beberapa lembar kertas tebal berwarna-warni dengan ukuran 12 cm x
    7 cm.
  - Kawat yang dibalut kertas.
  - Spidol berwarna metalik.
  - Pola berbentuk balon yang terbuat dari karton.
  - Gunting, lem, dan pensil.

  Jiplaklah pola sepasang balon pada kertas warna-warni, lalu gunting.
  Buatlah sepasang balon. Ikatlah bagian bawah kedua balon dengan
  menggunakan kawat yang sudah dibalut kertas. Gunakan spidol metalik
  untuk menuliskan "Selamat Ulang Tahun Yesus" pada balon. Sekarang,
  balon itu dapat dipasang pada ranting-ranting pohon Natal.

  Anda bisa membuat beberapa balon dengan menggunakan kertas
  warna-warni.

  Diambil dan disesuaikan dari:
  Judul buku: 100 Ide Kreatif Mengajarkan Alkitab Kepada Anak-Anak.
  Penulis: Sue Price
  Penerjemah: Purnawan Kristanto
  Penerbit: Penerbit Andi, Yogyakarta 2008
  Halaman: 177 -- 180

        -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --

______________________________________________________________________
WARNET PENA

               REFERENSI CERITA NATAL DI SITUS PEPAK

  Silakan berkunjung ke situs PEPAK saat ini juga. Temukan beberapa
  cerita Natal menarik yang bisa menjadi bacaan sepanjang Anda
  mempersiapkan Natal tahun ini. Tuhan Yesus memberkati.

  1. Orang Majus yang Unik
     ==> http://pepak.sabda.org/orang_majus_yang_unik

  2. Natal Selalu Penuh Rahasia
     ==> http://pepak.sabda.org/natal_selalu_penuh_rahasia_0

  3. Pesta Ulang Tahun untuk Yesus
     ==> http://pepak.sabda.org/pesta_ulang_tahun_untuk_yesus

  4. Renungan Sebuah Kisah Natal
     ==> http://pepak.sabda.org/renungan_sebuah_kisah_natal

  5. Bagikan Kasih Natal
     ==> http://pepak.sabda.org/bagikan_kasih_natal

______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
copyright(e) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org