Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/443

e-BinaAnak edisi 443 (29-7-2009)

Metode Mengajar Kelas Bayi

 
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 443/JULI/2009

  - SALAM DARI REDAKSI: Guru Kelas Bayi yang Kreatif
  - ARTIKEL: Bagaimana Anak-Anak Kecil Belajar
  - TIPS: Langkah-Langkah Menyusun Rancangan Pembelajaran dengan
          Menggunakan Multiple Intelegence (MI)
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Box
  - WARNET PENA: Blog Sekolah Minggu di Situs SABDA Space

______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                     GURU KELAS BAYI YANG KREATIF

  Setiap anak belajar sendiri, tanpa terkecuali anak usia bayi. Rasa
  ingin tahu mereka menjadi salah satu dasar mereka dalam mempelajari
  sesuatu. Oleh sebab itu, peran kita sebagai Pelayan Anak dalam
  mengenalkan firman Tuhan bisa dilakukan dengan memberikan metode
  mengajar yang tepat untuk para bayi.

  Salah satu metode mengajar yang bisa para Pelayan Anak pakai
  misalnya dengan dengan menggunakan media permainan, warna, wayang
  dari tokoh-tokoh Alkitab, dan aktivitas yang menarik bagi bayi.
  Penyampaian yang sederhana dan menarik, akan membantu mereka belajar
  akan firman Allah dalam usia dini.

  Serangkain artikel tentang Metode Mengajar Kelas Bayi telah kami
  sajikan di edisi terakhir e-Bina Anak bulan ini. Kiranya membantu
  Pelayan Anak sekalian untuk mempersiapkan metode yang tepat bagi
  mereka. Selamat menyimak dan kiranya semakin memperlengkapi
  pelayanan Anda kepada para bayi.

  Staf Redaksi e-BinaAnak,
  Tatik Wahyuningsih
  http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
  http://pepak.sabda.org/

    "....Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang
      halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang
             empunya Kerajaan Allah." (Markus 10:14)
          < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Markus+10:14 >

______________________________________________________________________
ARTIKEL

                  BAGAIMANA ANAK-ANAK KECIL BELAJAR

  Seorang psikolog Swiss, Jean Piaget, melakukan penelitian yang
  mendalam tentang perkembangan kognitif anak. Penemuannya memberikan
  dua kategori umum tentang anak-anak yang kita bahas ini. Dia
  menyebut usia-usia sejak lahir sampai 2 tahun sebagai masa
  intelegensi sensorimotor. Pada masa ini, anak tidak "berpikir"
  secara konseptual. Dia belajar terutama melalui indra-indranya.
  Anak-anak usia 2 hingga 7 tahun berada di tahap perkembangan yang
  disebut oleh Piaget "preoperational thought" (pemikiran sebelum). 
  Tahap ini ditandai dengan perkembangan bahasa dan kemampuan
  untuk mengelompokkan atau mengategorikan, tetapi anak tidak memahami
  mengapa atau bagaimana suatu benda bisa memiliki lebih dari satu
  klasifikasi. Dengan terus mengingat hal ini, kita bisa membuat
  beberapa pernyataaan umum tentang bagaimana anak kecil belajar dan
  menghubungkan kalimat-kalimat ini untuk belajar di gereja.

  Pengalaman-Pengalaman Sensoris (Kepekaan)

  Seorang anak bergantung pada pengalaman-pengalaman kepekaan dan
  fisik karena dia tidak memunyai perkembangan bahasa. Dia belajar
  melalui benda-benda yang dilihat, didengar, dicium, dirasa, dan
  disentuh. "Ini menandakan bahwa anak-anak memunyai kebutuhan untuk
  bergerak dan berbicara. Mereka belajar dengan menggali secara aktif
  dan mengoordinasikan informasi yang diterima dari berbagai kepekaan
  yang dirasakan.

  Pelayanan anak di gereja dan ruang kelas anak-anak perlu menyediakan
  berbagai pengalaman-pengalaman kepekaan. Selain itu, untuk
  mendengarkan (yang merupakan kepekaan yang diperlukan untuk sebagian
  besar pendidikan), anak-anak ini perlu melihat, merasakan, mencium,
  dan menyentuh. Ketika kita mengatakan kepada anak untuk, "Jangan
  sentuh", kita menghalangi mereka untuk mengalami pembelajaran.
  Lingkungan pembelajaran di gereja seharusnya membolehkan anak untuk
  menyentuh.

  Pengulangan

  Memori (ingatan) merupakan suatu fungsi intelegensi yang terbentuk
  ketika anak tumbuh. Memori jangka pendek muncul ketika anak berusia
  dua tahun. Memori yang terbatas melalui pengulangan merupakan hal
  penting untuk dipelajari; rutinitas yang sama, cerita yang sama,
  lagu-lagu yang sama, orang-orang yang sama. Aspek-aspek yang sama
  ini penting untuk anak-anak kecil. Biasanya orang dewasa yang
  melayani anak-anaklah yang bosan terhadap pengulangan ini. Sedangkan
  anak-anak itu sendiri tumbuh melalui pengulangan ini.

  Rentang Perhatian yang Terbatas

  Rentang perhatian seorang anak sama terbatasnya dengan memori
  mereka. Pada umumnya anak usia 1 tahun memiliki rentang perhatian 1
  menit. Ini berarti anak usia 2 tahun memiliki rentang perhatian
  selama 2 menit. Apa yang bisa dicapai dalam rentang waktu itu? Hanya
  "melemparkan" kebenaran. Cerita-cerita untuk anak harus singkat,
  tetapi cerita yang sama bisa diulang beberapa kali.

  Pemikir Apa Adanya (Literal)

  Ketika anak beralih dari tahap sensorimotor ke tahap preoperational
  perkembangan mental, kita harus ingat bahwa pola pikir mereka apa
  adanya (literal), konkrit. Simbol-simbol tidak tepat digunakan untuk
  mengajar anak-anak kecil. "Anak-anak harus belajar dengan pemahaman
  yang literal, konkrit, dan kosakata sederhana yang sesuai dengan
  tingkat intelektual dan spiritual."

  Kita bisa lebih menantang seorang anak dengan memperkaya secara
  horisontal (dengan menguraikan apa yang telah diketahui oleh
  anak-anak) daripada akselerasi vertikal (dengan mengenalkan konsep
  yang benar-benar baru dan abstrak).

  Sifat Ingin Tahu

  Anak-anak terkenal dengan keingintahuan mereka. Seperti yang sudah
  diungkapkan di atas, "mengapa" adalah kata favorit dalam kosakata
  anak prasekolah. Sering kali seorang anak meminta "tujuan" dari
  sesuatu selain penjelasan yang rinci. Seorang anak yang menanyakan
  pertanyaan yang sangat mendalam jarang menginginkan jawaban yang
  seperti tersebut. Elkind menunjukkan bahwa seorang anak memiliki
  "kemampuan verbal yang jauh melebihi pengetahuan konseptualnya."
  Dengan kata lain, anak terlihat lebih pintar dari yang sebenarnya."

  Belajar Melalui Permainan

  "Jelaslah bahwa kegiatan bermain dan belajar saling berkaitan dan
  tersedia permainan-permainan tertentu yang bisa digunakan untuk gaya
  belajar tertentu." Bila kita menggunakan definisi yang diberikan
  oleh White, permainan merupakan "suatu kegiatan di mana seorang anak
  benar-benar bersenang-senang dengan aktif," kita bisa segera
  menyadari bahwa apa yang paling banyak terjadi dalam lingkungan
  belajar anak adalah bermain: menyusun balok, merawat boneka,
  berkreasi dengan tanah liat, bermain bola. Namun kegiatan-kegiatan
  ini (yang hanya mewakili dari berbagai jenis "permainan" yang
  dimainkan di ruang gereja) semuanya merupakan kesempatan untuk
  belajar kebenaran rohani.

  Belajar Terbaik Sesuai dengan Perkembangan Mereka

  Mungkin seperti yang disampaikan oleh orang lain, Elkind telah
  mengingatkan kita terhadap bahaya memburu-buru anak pada masa
  kanak-kanaknya. Dalam bukunya tentang pendidikan prasekolah, dia
  menunjukkan bahwa pendidikan bukanlah suatu perlombaan. Kita harus
  ingat ini ketika di gereja. Tidak ada manfaat rohani yang bisa
  diperoleh melalui bercerita tentang kitab-kitab di Alkitab secara
  berurutan kepada anak berusia tiga tahun--suatu tindakan yang
  mungkin ingin dilakukan oleh beberapa pendidik di gereja.
  Sebaliknya, kita seharusnya "memberikan lingkungan yang kaya dan
  merangsang anak, dan pada saat yang sama, lingkungan itu juga
  hangat, penuh kasih, dan mendorong prioritas pembelajaran dan
  langkah anak itu sendiri. Dalam lingkungan yang mendukung, tanpa ada
  tekanan ini bayi dan anak merasa sangat aman, harga diri yang
  positif, dan antusiasme yang panjang untuk belajar." (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: Christian Education Foundation for the Future
  Judul asli artikel: How Young Children Learn
  Penulis: Valerie Wilson
  Editor: Robert E. Clark, Lin Johnson, Allyn K. Sloat
  Penerbit: Moody Press, Chicago 1991
  Halaman: 229 -- 231

______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

   Pintu masuk pembelajaran adalah dari hal yang sudah diketahui anak
                        menuju pada hal yang baru
                               -Meilania-

______________________________________________________________________
TIPS

   LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN
                       MULTIPLE INTELEGENCE (MI)

  Tema : Nabi Nuh

  Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai:

  - Anak mengetahui peristiwa air bah.
  - Anak mengetahui bahwa Tuhan memelihara Nabi Nuh dan orang-orang
    yang percaya kepada-Nya.

  Cakupan materi yang hendak diajarkan dalam 1 bulan (4 kali
  pertemuan).

  a. Anak mengetahui bahwa di dalam Alkitab terdapat cerita tentang
     seseorang yang bernama Nuh.
  b. Anak mengetahui bahwa Nabi Nuh dan keluarganya percaya kepada
     Tuhan.
  c. Anak mengetahui bahwa Tuhan menyuruh Nabi Nuh membuat kapal yang
     besar.
  d. Anak mengetahui bahwa di dalam kapal (bahtera) Nuh terdapat 8
     orang dan banyak binatang yang dipelihara Tuhan yang selamat dari
     hujan dan banjir yang besar.
  e. Anak mengetahui bahwa Tuhan yang menciptakan pelangi. 
  
  Ide-Ide Aktivitas untuk 8 Kotak "Jenis Kecerdasan"

  Tujuan
  a. Linguistik
     - Perpustakaan Nabi Nuh.
     - Guru bercerita.
  b. Logis Matematis
     - Menghitung jumlah keluarga Nabi Nuh.
     - Puzzle binatang dan Nabi Nuh.
  c. Visual Spasial
     - Mewarnai gambar binatang, bahtera.
     - Peraga gambar Nabi Nuh dan keluarganya.
     - Membuat bahtera dari balok kayu atau hawkblocks.
  d. Naturalis
     - Bermain kapal-kapalan di kolam air.
     - Eksperimen pelangi.
  e. Musikal
     - Menyanyikan lagu Nabi Nuh.
     - Menyanyikan lagu Pelangi-Pelangi
  f. Intrapribadi
     - Bermain dengan kostum Nabi Nuh.
     - Bermain dengan kostum binatang.
  g. Antarpribadi
     - Bersama-sama (dan bergantian) memasukkan binatang ke dalam
       bahtera Nuh.
     - Bermain drama.
  h. Kinestetik
     - Mengecat awan hujan dan menaburinya dengan garam.
     - Bermain alat pertukangan membuat kapal.
     
  Ide-Ide Aktivitas yang Paling Sesuai dan Dapat Dilaksanakan. 

  Tujuan
  a. Area 1: Linguistik (perpustakaan mini)
  b. Area 2: Logis, Spasial (Puzzle, lego, balok, hawkblocks)
  c. Area 3: Intra + Antarpribadi (binatang plastik, bahtera,
     kostum binatang atau Nabi Nuh dan keluarganya, wayang anggota
     keluarga Nuh)
  d. Area 4: Visual, Kinestetik (Finger paiting, cat, stiker,
     peralatan pertukangan, lacing, dan pancing magnet)

  Susunan Rancangan Pembelajaran dalam 1 Bulan (4 Minggu).

  1. Bermain Bebas (15 menit)
     a. Minggu 1: Perpustakaan mini, balok, kapal
     b. Minggu 2: Perpustakaan mini, hawkblocks, binatang
     c. Minggu 3: Perpustakaan mini, kapal, peralayan pertukangan
     d. Minggu 4: Perpustakaan mini, binatang, lego
  
  2. Lagu Pembukaan dan Doa Pembukaan (5 menit)

     a. Lagu Pembukaan
        Good Morning 3x to you and you. Good morning 3x to you (lalu
        sebutkan satu per satu nama anak).

     b. Doa Pembukaan
        Lagu pengantar doa: Satu lipat tangan, Dua tutup mata, Tiga
        tunduk kepala, Lalu aku berdoa. Doa: Selamat pagi Tuhan Yesus,
        terima kasih saya boleh datang ke Sekolah Minggu. Tuhan sertai
        saya supaya dapat memuji nama-Mu dan mendengarkan firman-Mu.
        Amin

  3. Lagu Pujian (5 menit)

     a. Anak monyet di atas pohon, anak cacing di dalam tanah, anak
        burung di dalam sangkar, anak Tuhan di dalam gereja.
     b. Kambing embek-embek, kucing meong-meong, katak teot teblung-
        teot teblung, tetapi anak Tuhan selalu bergembira pujilah
        haleluya.
     c. Belalai gajah yang panjang, sayap burung dara, ikan yang
        pandai berenang, Tuhan penciptanya.
     d. Kingkong badannya besar, tapi aneh kakinya pendek. Lebih aneh
        aneh binatang bebek lehernya panjang kakinya pendek. Haleluya
        Tuhan Mahakuasa (2x).
     e. Dan sebagainya.
  
  4. Firman Tuhan (5 menit)

     Untuk ide-ide bentuk penyampaian firman Tuhan sesuai level usia
     anak.

      a. Minggu 1: Panggung boneka, menggunakan wayang Nabi Nuh dan
         keluarganya untuk mengenalkan keluarga Nuh.
      b. Minggu 2: Bermain "Sst...dengar!" Tebak-tebakan suara
         binatang saat binatang diajak masuk bahtera.
      c. Minggu 3: Painting -- mengecat awan hujan raksasa,
         menjelaskan hujan lebat dan banjir.
      d. Minggu 4: Bermain "Ayo Cari Pasangannya" saat para binatang
         keluar dari bahtera.
      
  5. Pusat Aktivitas dan Aktivitas Per Area (20 Menit)

      a. Pusat Aktivitas (berbeda setiap minggu)
         - Minggu 1: Mengecat bahtera
         - Minggu 2: Finger painting binatang
         - Minggu 3: Membuat awan hujan
         - Minggu 4: Mengecat pelangi

      b. Aktivitas Per Area (aktivitas ini selalu ada dan sama setiap
         minggu selama 1 bulan)
         - Area 1: Perpustakaan Mini (linguistik)
         - Area 2: Puzzle, balok, hawkblocks, lego (logis dan spasial)
         - Area 3: Binatang, bahtera, wayang Nuh (inter dan
                   antarpribadi)
         - Area 4: Mewarna, finger painting, menempel stiker, lacing
                   hewan, pancing magnet (visual, kinestetik)

  6. Bereskan mainan (dilakukan oleh anak-anak dan dibantu orang tua,
     pengasuh) dan Persembahan (5 menit)

     a. Bereskan mainan
        - Area 1: Perpustakaan mini (linguistik)
        - Area 2: Puzzle, balok, hawkblock, lego (logis dan spasial)
        - Area 3: Binatang, bahtera, wayang Nuh (antar dan
                  intrapribadi)
        - Area 4: Mewarna, finger painting, menempel stiker, lacing
                  hewan, pancing magnet (visual, kinestetik)

     b. Persembahan
        Lagu: Aku bawa aku b`rikan persembahanku, pada Yesus pada
        Tuhan Juru S`lamatku.

  7. Lagu Tema, Doa Penutup, dan Lagu Penutup (5 menit)

     a. Lagu Tema
        Nabi Nuh dan istrinya, 3 orang anaknya, 3 orang menantunya,
        masuk dalam bahtera. Hujan lebat turunlah 3x, 8 orang selamat.

     b. Doa Penutup
     	Lagu sebelum doa: Tanganku ada dua, lima lima jarinya, kulipat
     	semuanya lalu aku berdoa. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk
     	pagi ini, saya belajar tentang Tuhan yang memelihara keluarga
     	Bapak Nuh. Saya berdoa untuk papa dan mama, kakak dan adik,
     	mbak dan suster, Tuhan berkati. Amin.

     c. Lagu Penutup
        S`lesailah S`kolah Minggu mari kita pulang. Bye 2x, Tuhan
        lindungimu.
  
  Praktikkan!

  Yang perlu diperhatikan saat memilih cerita alkitab untuk kelas bayi

     a. Pintu masuk pembelajaran adalah dari hal yang sudah diketahui
        anak menuju pada hal yang baru. Jadi, berangkatlah dari dunia
        anak menuju informasi baru yang hendak Anda sampaikan.
        Misalnya: Bermain kapal untuk menjelaskan bahtera Nuh, bermain
        boneka domba dan playhouse kandang untuk menjelaskan tentang
        di mana Bayi Yesus dilahirkan, menempel stiker bunga, kupu,
        serta membuat taman untuk mengajarkan tentang Yesus berdoa di
        Taman Getsemani, dan sebagainya.

     b. Fokus utama bukan pada pengetahuan atau detail informasi dari
        kisah Alkitab, melainkan pada kecintaan anak untuk belajar
        firman Tuhan. Jadi, informasi diberikan secukupnya saja,
        tetapi guru lebih menekankan asyiknya atau serunya
        belajar firman Tuhan. Lalu dorong anak dan orang tua untuk
        menyediakan waktu membaca firman Tuhan di rumah.

  Diambil dan disesuaikan dari:
  Judul buku: Merintis dan Mengembangkan Kelas Bayi (0 -- 2 tahun) di
              Sekolah Minggu
  Judul asli artikel: Langkah-Langkah Menyusun Rancangan
                      Pembelajaran dengan Menggunakan MI
  Penulis: Meilania
  Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2007
  Halaman: 49 -- 55

______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                                BOX

  Membangun menara dari balok-balok kayu (box) berukuran besar
  memiliki keunikan dibanding bila anak bermain dengan balok-balok
  kayu berukuran kecil. Dengan menggunakan box besar (dari bahan
  kardus, karpet eva mats, spons, atau bantal kubus), anak akan merasa
  seperti membangun tembok sungguhan -- karena ukuran-ukurannya yang
  besar dan mungkin bisa lebih tinggi dari tubuhnya. Selain menyusun
  atau membangun, saat meruntuhkan juga bisa menjadi momen yang sangat
  menyenangkan bagi mereka.

  Contoh tema: Tembok Yerikho, Nehemia.

  Anak-anak berusia 1 tahun umumnya mulai suka dan bisa bermain
  imajinasi. Oleh karena itu, model cerita Roleplay dengan
  menggabungkan berbagai atribut dan perlengkapan dapat menjadi teknik
  mengajar yang tepat untuk anak-anak ini.

  Selain itu, box permainan juga dapat digunakan sebagai peti (yang
  bisa dibuka dan ditutup dengan aman) untuk diisi berbagai benda.
  Minta anak mengeluarkan benda-benda tersebut, sambil Anda
  menyebutkan namanya satu per satu -- atau minta anak membantu Anda
  menunjuk benda yang Anda sebutkan, lalu mulailah bercerita.

  Contoh tema: Nabi Nuh (isi box dengan berbagai jenis binatang), anak
  kecil yang baik hati (isi box dengan lima roti dan dua ikan -- ajak
  anak berhitung dan menyanyikan lagu Lima Roti dan Dua Ikan), Lidia
  teman Paulus (isi box dengan berbagai macam kain ungu), dan
  sebagainya.

  Diambil dari:
  Judul buku: Merintis dan Mengembangkan Kelas Bayi (0--2 tahun) di
              Sekolah Minggu
  Judul asli artikel: Box
  Penulis: Meilania
  Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta, 2007
  Halaman: 71 -- 72

______________________________________________________________________
o/ WARNET PENA o/


              BLOG SEKOLAH MINGGU DI SITUS SABDA SPACE

  Ada berbagai cara untuk kita saling berbagi seputar pelayanan anak
  yang sedang kita lakukan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh
  para Blogger SABDA Space yang menuangkannya ke dalam sebuah blog.
  Berikut kami bagikan blog-blog terbaru tentang sekolah minggu yang
  bisa menjadi masukan positif baik dari tulisan maupun komentar yang
  ada. Kiranya menjadi berkat.

  a. Bosan di Sekolah Minggu
  ==> http://www.sabdaspace.com/bosan_di_sekolah_minggu

  b. Memikirkan Kembali Pelayanan Sekolah Minggu
  ==> http://www.sabdaspace.org/memikirkan_kembali_pelayanan_sekolah_minggu

  c. Jangan Jadi Guru Sekolah Minggu
  ==> http://www.sabdaspace.org/jangan_jadi_guru_sekolah_minggu

  d. 10 Hukum Guru Sekolah Minggu (ayubw)
  ==> http://www.sabdaspace.org/10_hukum_guru_sekolah_minggu_ayubw

______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: tatik@in-christ.net
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

BLOG SABDA: http://blog.sabda.org/

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org