Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/412

e-BinaAnak edisi 412 (19-12-2008)

Aktivitas Natal

 

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 412/DESEMBER/2008

  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL: Taking or Giving?
  - AKTIVITAS 1: Permainan Natal dan Icebreaker
  - AKTIVITAS 2: Pesta Ulang Tahun untuk Yesus
  - WARNET PENA: Bahan Mengajar dan Drama Natal di Situs natal.sabda.org
  - MUTIARA GURU

______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Salam sukacita,

  Melakukan berbagai aktivitas pada masa Natal merupakan kesenangan
  tersendiri bagi anak-anak. Aktivitas merupakan salah satu cara yang
  efektif untuk mengajar anak-anak memaknai kelahiran Kristus yang
  sesungguhnya. Anak-anak mudah mengingat pelajaran-pelajaran firman
  Tuhan jika disertai berbagai aktivitas menarik.

  Silakan menyimak berbagai aktivitas Natal untuk anak yang dapat Anda
  gunakan dalam sekolah minggu Anda sekalian. Namun, jangan lupa untuk
  menyimak terlebih dahulu artikel yang berisi renungan Natal agar
  kita semua tidak terjebak dalam aktivitas Natal yang tidak berguna.
  Biarlah Natal tahun ini kita isi dengan berbagai aktivitas yang
  membawa kita pada kedalaman makna Natal.

  Selamat beraktivitas.

  Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
  Davida Welni Dana

         "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi
                    dan damai sejahtera di bumi
      di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+2:14 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL o/

                        "TAKING OR GIVING?"

  Apa yang membedakan Natal pada masa kanak-kanak saya dengan Natal
  pada masa dewasa saya? Salah satunya, dalam hal menerima dan
  memberi. "Taking and giving".

  Pada masa kanak-kanak saya, Natal berarti orang lain -- Sinterklas,
  orang tua, om, tante, dan semua orang yang mencintai saya --
  memberi, dan saya menerima, "taking". Sekarang, pada masa dewasa
  saya, Natal berarti saya memberi, dan orang lain menerima, "giving".

  Pada masa kanak-kanak saya, Natal berarti merepotkan orang lain.
  Bayangkan, menjelang Natal, saya mulai mendaftarkan dan
  "mengumumkan" hadiah-hadiah yang saya impikan, atau jika mau jujur
  ... tuntut! Kini, pada masa dewasa saya, Natal berarti
  di-"repot"-kan oleh orang lain. Menjelang natal, agenda saya penuh
  dengan undangan melayani di sana-sini, sampai waktu untuk
  memperingati Natal bersama keluarga sendiri berulang kali nyaris
  tersita!

  Pada masa kanak-kanak saya, Natal berarti memperoleh banyak.
  Sekarang, pada masa dewasa saya, Natal berarti "kehilangan" banyak --
  waktu, tenaga, pikiran, dan tentunya ... uang!

  Bukan berarti sekarang saya tidak lagi menerima kado, atau
  merepotkan orang lain, atau mendapat banyak pada saat Natal.
  Nyatanya, setiap hari Natal saya tetap mendapat banyak kado dari
  orang-orang yang mencintai saya. Saya juga masih sering merepotkan
  orang lain, entah sengaja atau tidak. Bahkan, peringatan Natal
  selalu mendatangkan berlimpah berkat bagi saya. Namun, bukan semua
  itu lagi yang mendefinisikan Natal bagi saya. Dengan kata lain,
  tanpa semua itu Natal tetaplah Natal, tak kekurangan secuil pun
  makna, dan ... tetap berkesan!

  Karena itu, bagi saya selalu ada dua macam Natal. Natal yang
  "kanak-kanak" dan Natal yang "dewasa". Natal yang "kanak-kanak"
  adalah Natal yang bersemangatkan menerima (taking). Sedangkan Natal
  yang "dewasa" bersemangatkan memberi (giving). Natal yang
  "kanak-kanak" adalah saat untuk menerima. Sedangkan Natal yang
  "dewasa" adalah kesempatan untuk memberi.

  Macam Natal yang mana yang Saudara peringati setiap tahun? Macam
  Natal yang mana yang ingin Saudara alami di tahun ini? Jawabannya
  terkait langsung dengan semangat apa yang memenuhi sanubari Saudara
  menjelang Natal -- menerima atau memberi. "Taking or giving".

  Semangat apa yang hidup di hati mereka yang terlibat dalam dan
  menjelang peristiwa Natal yang pertama -- "the first Noel"?
  Terutama, di hati Maria sang perawan, yang dipilih oleh Allah untuk
  mengandung dan menjadi bunda dari Sang Mesias? Jika Saudara memiliki
  semangat yang sama, Natal tahun ini akan menjadi Natal yang lebih
  indah, bermakna, dan berguna ketimbang Natal-Natal sebelumnya.

  Semangat menjelang "the first Noel" terangkum dalam tanggapan Maria
  terhadap pesan ilahi yang disampaikan oleh malaikat Gabriel, bahwa
  ia akan mengandung dan melahirkan Sang Mesias. Jawab sang perawan,
  "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
  perkataanmu itu." (Lukas 1:38)

  Pada hakikatnya, ucapan tersebut adalah suatu doa, yang memuat baik
  pengakuan -- "aku ini adalah hamba Tuhan" -- maupun harapan atau
  permohonan -- "jadilah padaku menurut perkataanmu itu". Dalam teks
  Yunani, kata "jadilah" di sini bernuansa "optative" -- mengungkapkan
  harapan (a wish). Artinya, itu keluar dari hatinya yang paling
  dalam. Itulah semangat yang mengantar Bunda Maria menyongsong "the
  first Noel". Dan semangat itu tidak lain dari semangat memberi.
  Memberi dirinya bulat-bulat ke dalam tangan dan kehendak Tuhan.
  Memberi kandungannya untuk didiami dan menjadi tempat bersemayam
  Sang Janin Kudus!

  Jadi, kalau Saudara berpikir bahwa perawan Maria menjalani masa-masa
  mengandung Sang Mesias dengan berat atau susah hati, apalagi
  terpaksa, Saudara salah besar! Mengapa? Karena itulah harapannya --
  supaya pesan Tuhan baginya benar-benar terealisasi, bahwa dia akan
  mengandung dan melahirkan Sang Raja Adiraja. Itulah sukacitanya --
  dipercaya untuk mengemban tugas yang sangat agung. Bayangkan,
  menjadi bunda bagi Sang Juru Selamat! Baru setelah menyadari hal
  ini, Saudara bisa lebih menghayati nyanyian pujian Maria di Lukas
  1:46-55, khususnya pernyataan yang mengawalinya: "Jiwaku memuliakan
  Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamat-ku, sebab Ia
  telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya."

  Mengapa bisa begitu? Jawabannya tersingkap dalam pengakuan yang
  mendahului permohonan Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba
  Tuhan." Maria sadar siapa dirinya. "Hamba Tuhan". Sebutan ini memuat
  sebuah paradoks. Di satu sisi, sebutan ini menyatakan kerendahan dan
  kehinaan. Maria cuma hamba. Namun, di sisi lain sebutan ini juga
  menyatakan kebesaran dan kemuliaan. Bagaimanapun, Maria bukan
  sembarang hamba. Dia hamba Tuhan! Artinya, dia agen ilahi! Utusan
  Allah! Pemikul firman Allah! "The bearer of God`s word!" Betapa
  penting dan agung keberadaannya!

  Kesadaran akan jati dirinya sebagai hamba Tuhanlah yang membuat
  Maria siap, bahkan bergairah dalam menyambut kehendak Tuhannya.
  Dalam teks Yunani, ucapan Maria berbunyi: "idou he doule kuriou".
  Kata seru "idou" di sini menyatakan dan menegaskan kesiapan dan
  hasrat sang perawan untuk menaati kehendak Allah. Seolah-olah ia
  berkata, "Lihat (idou), siapa saya, saya adalah hamba Tuhan! Karena
  itu, saya berharap kehendak Tuhan jadi atas diri saya, tidak kurang
  tidak lebih!" Maria sadar siapa dirinya -- hamba Tuhan. Dan hasrat
  seorang hamba sejati cuma menyenangkan hati tuannya. Karena itulah
  sang hamba berseru, "Jadilah padaku menurut perkataanmu itu."

  Menjelang Natal di penghujung tahun ini, semangat apa yang hidup di
  hatimu, wahai Saudaraku? Kesadaran apa yang berdenyut di nadimu?
  Hasrat apa yang bersemi di hatimu? Yang siap menggerakkan
  anggota-anggota tubuhmu? Taking ... or giving?

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Harta Karun Natal
  Penulis: Erick Sudharma, dkk.
  Penerbit: Mitra Pustaka dan Literatur Perkantas, Bandung 2005
  Halaman: 34 -- 38

______________________________________________________________________
o/ AKTIVITAS 1 o/

                   PERMAINAN NATAL DAN ICEBREAKER

  Bagi banyak orang, Natal adalah saat untuk berpesta dan
  bersenang-senang bersama. Bila Anda punya perkumpulan, misalnya di
  sekolah minggu atau gereja, sangat baik bila Anda punya beberapa
  cara untuk mengenalkan orang satu dengan yang lain, membawa mereka
  pada perasaan yang tepat, menutup perbedaan dalam program yang
  dilakukan atau mengalihkan perhatian mereka dari perut yang lapar
  bila kegiatan ini membutuhkan waktu yang lama. Permainan-permainan
  Natal dan "icebreaker" ini bisa digunakan di sekolah minggu atau
  kelompok di gereja atau keluarga yang ingin mengadakan acara atau
  pesta Natal.

  PERMAINAN HARUS COCOK UNTUK SEGALA UMUR

  Banyak pesta atau acara natal yang diadakan untuk seluruh keluarga,
  tapi perlu disesuaikan supaya tepat untuk semua orang, dari
  anak-anak hingga orang dewasa. Penting agar permainan yang Anda
  rencanakan mencerminkan hal ini. Bila Anda tidak mempertimbangkan
  tujuan keluarga mengadakan pesta dan acara natal, maka ini akan
  menyebabkan banyak orang frustasi. Para remaja mungkin merasa
  permainan untuk anak-anak itu menjemukan atau membosankan dan
  anak-anak prasekolah akan merasa tidak nyaman dan sedih karena
  permainan yang ramai yang ditujukan untuk anak-anak yang lebih
  dewasa. Bila peserta Anda lelah, haus, atau lapar, mereka bisa saja
  terlalu bersemangat atau mudah sedih. Ini berarti bahwa ada baiknya
  mencoba kegiatan-kegiatan yang tenang, yang lebih banyak menggunakan
  kegiatan fisik dan menyediakan ruang untuk beristirahat bagi mereka
  yang ingin menenangkan diri.

  RENCANAKAN DAHULU

  Saat merencanakan suatu program untuk acara Natal, penting untuk
  mempertimbangkan perbedaan usia dan jenis orang yang diharapkan,
  kegiatan apa yang senang mereka lakukan dan bagaimana semuanya bisa
  sesuai dengan tempat yang Anda pakai. Rencanakanlah tempat dan
  jadwal kegiatan, tetapi tetaplah fleksibel dan buatlah beberapa
  pilihan lain. Ini berarti Anda akan siap menghadapi
  peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan. Saat memutuskan di mana
  akan mengadakan kegiatan ini, hindari merencanakan permainan yang
  ramai di dekat makanan panas, tangga, atau di balkon, dan jangan
  memicu munculnya api. Akhirnya, jangan memaksakan suatu kegiatan
  pada orang yang tidak mau ikut serta. Ingatlah bahwa permainan Natal
  dan icebreaker harus menyenangkan dan membantu untuk membangun dan
  menjaga suasana hati yang baik!

  KEMBANGKAN PERMAINAN NATAL

  Permainan ini cocok untuk anak-anak yang sudah cukup umur untuk tahu
  cerita Natal dengan baik, atau setidaknya mengingatnya bila pernah
  membacanya. Permainan ini juga bisa digunakan untuk berbagai
  kelompok usia.

  Anda membutuhkan beberapa kertas dan bolpoin.

  Beberapa alat sederhana bisa membuat permainan ini lebih
  menyenangkan. Ide-ide untuk peralatan yang digunakan:
  1. handuk kecil (dipakai di kepala Yusuf, para gembala, dan pemilik
     penginapan),
  2. sapu (keledai yang membawa Maria), dan
  3. sebuah boneka (untuk bayi Yesus).

  Tulislah nama setiap orang yang hadir di kertas kecil. Gulunglah
  kertas itu dan kumpulkan jadi satu atau letakkan di suatu wadah.
  Tulislah nama tokoh-tokoh dari cerita Natal pada kertas yang serupa
  sejumlah orang yang hadir, dan kumpulkan di tempat atau wadah lain.

  Bila Anda punya banyak orang, berkreasilah. Anda bisa punya banyak
  gembala, kawanan domba, atau malaikat tambahan.

  Ambillah satu kertas dari masing-masing kumpulan itu. Orang yang
  namanya ada di kertas itu memainkan tokoh di kertas yang satunya.

  Mintalah para tokoh ini berkreasi dengan sedikit percakapan singkat
  dari cerita Natal. Ide-idenya adalah:
  - Maria dan Yusuf ke Yerusalem,
  - Maria dan Yusuf mencari penginapan,
  - para gembala mendengar kabar baik, dan
  - pemilik penginapan bertanya-tanya mengapa ada banyak orang di
    sekitar kandang miliknya.

  Doronglah para pemain Anda untuk memikirkan alur ceritanya dan
  mengembangkannya.

  - Apa yang Maria pikirkan tentang menempuh perjalanan jauh saat dia
    hamil tua?
  - Apakah domba-domba dengan mudah mengikuti para gembala ke
    Bethlehem atau apakah mereka tergoda pada rumput yang lezat?
  - Apakah pemilik penginapan senang melihat kawanan domba dan gembala
    asing di kandangnya?

  Bila pemain Anda keluar dari jalur cerita atau tak terkendali,
  segera beralihlah ke episode berikutnya.

  MENGGAMBAR SEORANG GEMBALA

  Kegiatan ini cocok untuk anak usia di bawah 5 tahun. Kegiatan ini
  juga cocok untuk berbagai kelompok usia. Anda akan memerlukan
  kertas, pensil, atau krayon sebanyak jumlah peserta.

  Tujuan permainan ini adalah menggambar seorang gembala, setahap demi
  setahap. Berikan selembar kertas pada setiap orang dan minta mereka
  menggambar topi gembala. Ketika mereka telah selesai menggambar,
  mintalah mereka menggulung kertasnya ke bawah sehingga Anda hanya
  bisa melihat pinggir bagian bawah topinya.

  Mintalah setiap peserta untuk memberikan kertasnya ke orang di
  sebelah kirinya. Orang berikutnya menggambar wajah gembala hingga
  leher dan menggulungnya dan memberikan kertas mereka itu lagi.

  Orang berikutnya menggambar hingga pinggang gembala.

  Orang berikutnya menggambar hingga pergelangan kaki.

  Orang berikutnya menggambar kaki, dan orang terakhir memilih nama
  untuk gembala itu.

  Akhirnya, setiap orang membuka kertas yang mereka dapatkan.

  Hasilnya bisa sangat menyenangkan! (t/Ratri)

  Nama situs: Sunday School Ideas for New Teachers
  Judul asli artikel: Christmas Games and Icebreakers, Improvise A
                      Nativity Play, dan Draw A Shepherd
  Penulis: Rebecca
  Alamat URL:
  http://www.sunday-school-ideas-for-new-teachers.com/christmas-games-and-icebreakers.html
  http://www.sunday-school-ideas-for-new-teachers.com/improvise-a-nativity-play.html
  http://www.sunday-school-ideas-for-new-teachers.com/draw-a-shepherd.html

______________________________________________________________________
o/ AKTIVITAS 2 o/

                    PESTA ULANG TAHUN UNTUK YESUS

  1. Buatlah undangan untuk menghadiri pesta ulang tahun Yesus.

                             UNDANGAN

  Pesta ulang tahun yang meriah! Ayo datang pada .... Acara ini untuk
  anak-anak usia ... pukul ... sampai .... Silakan hubungi ... di ...
  supaya kami bisa memesankan suvenir untuk anak Anda. Di acara ini,
  kita akan mendengarkan cerita kelahiran Yesus dan merayakan alasan
  yang sebenarnya dari Natal ini. Akan ada permainan-permainan,
  keterampilan, "caroling" (mengunjungi rumah-rumah sambil menyanyi),
  dan makanan ringan. Anak-anak, inilah kesempatan bagimu untuk
  mengajak teman-teman supaya mereka bisa mendengar cerita Yesus ...
  "Hadiah dari Allah".

  Undanglah: anak-anak tetangga, anak-anak di gereja, mintalah mereka
  untuk mengundang teman-temannya, dan teman sekelasnya, dan orang
  lain.

  2. Kegiatan pada Hari yang Telah Ditentukan

  a. Kegiatan Pembuka

     Ucapkan salam pada anak-anak yang datang. Berikan suvenir yang
     telah Anda siapkan. Jangan lupa minta mereka untuk berkenalan
     dengan teman-teman lain yang belum mereka kenal. Setelah itu,
     buka acara dengan doa dan beberapa lagu pujian yang bertemakan
     Natal.

  b. Cerita

     Bacalah cerita Natal -- kelahiran Yesus!

  c. Permainan

     Kursi Musik

     Susunlah kursi berbentuk lingkaran, sehingga setiap anak bisa
     duduk. Tandailah satu kursi sebagai kursi istimewa (berilah kain
     penutup yang istimewa atau semacamnya). Nyanyikan satu lagu dan
     minta anak bernyanyi sambil memutar dalam lingkaran kursi
     tersebut. Tiba-tiba, hentikan musik dan minta semua anak duduk di
     kursi yang ada di belakang mereka. Anak yang mendapatkan kursi
     istimewa boleh mengambil hadiah yang telah disiapkan. Anak yang
     mengambil hadiah itu keluar dari permainan. Singkirkan satu kursi
     dan lanjutkan permainan sampai semua anak mendapatkan satu
     hadiah. (Supaya permainan ini tidak menimbulkan persaingan,
     katakan pada anak-anak bahwa mereka semua akan mendapatkan
     hadiah.)

     Lewatkan Hadiah

     Bungkuslah satu hadiah dengan kertas sepuluh lapis atau lebih,
     lekatkan masing-masing pembungkus dengan selotip. Anak-anak duduk
     membentuk lingkaran dan saat Anda memainkan lagu natal, mintalah
     anak-anak untuk memberikan hadiah itu kepada teman di sebelah
     kirinya. Saat musik berhenti, anak yang memegang hadiah membuka
     satu lapis pembungkusnya. Anak yang membuka pembungkus lapis
     terakhir memberikan sesuatu yang menyenangkan dari hadiah itu dan
     memberikannya kepada setiap anak.

     Bintang Jatuh

     Catlah lima bintang dari kayu dengan warna emas dan berkilap.
     Tempatkan tempat air di lantai. Berikan lima bintang itu kepada
     pemain pertama dan biarkan dia melihat berapa banyak
     bintang-bintang yang bisa dia jatuhkan ke dalam tempat air itu
     dengan memegang satu bintang di bawah dagunya dan menjatuhkannya
     ke tempat air yang ada di lantai. Siapa pun yang mendapatkan
     paling banyak bintang, dialah pemenangnya.

  3. Kegiatan Penutup

     a. Buatlah hiasan dan bungkuslah untuk diberikan kepada orang tua
        atau teman-teman mereka.

     b. Mewarnai gambar atau permainan gambar tentang kelahiran Yesus.

     c. Letakkan permen tusuk pada pohon Natal. Jika memungkinkan,
        carilah permen tusuk yang gagangnya berbentuk tongkat,
        berwarna putih, dengan permen yang berwarna merah di ujungnya.
        Mintalah setiap anak mengambil tongkat gembala yang ada di
        pohon itu. Jelaskan kepada mereka bahwa para gembalalah yang
        pertama kali mengunjungi bayi Yesus. Permen tongkat sebenarnya
        berarti tongkat gembala. Warna permen tongkat ini memiliki
        arti yang alkitabiah. Putih menunjukkan kesucian dan kemurnian
        bayi, merah melambangkan darah Yesus yang dicurahkan untuk
        kita melalui kematian-Nya, dan hijau menggambarkan hidup baru
        yang kita miliki di dalam Kristus.

     d. Bagikan makanan ringan.

        - Kue -- selamat ulang tahun Yesus. Nyanyikan selamat ulang
          tahun untuk Yesus.
        - Es Krim.
        - Minuman.

    e. Tutup acara dengan doa.

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: Danielle`s Place.com
  Judul asli artikel: Birthday Party for Jesus - (Parents Day Out!)
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.daniellesplace.com/html/outreach2.html#jesusbirthday

______________________________________________________________________
o/ WARNET PENA o/

        BAHAN MENGAJAR DAN DRAMA NATAL DI SITUS NATAL.SABDA.ORG
                       http://natal.sabda.org

  Untuk mendapatkan bahan-bahan mengajar dan drama seputar Natal
  dengan lebih mudah, kini telah disiapkan sebuah situs khusus, yaitu
  natal.sabda.org. Anda dapat mengakses maupun menambah isi baru untuk
  bahan mengajar dan drama natal. Jika Anda telah mendaftarkan diri
  menjadi pengguna, dengan mudah Anda dapat menambahkan isi di
  dalamnya. Kami mengajak Anda berbagi berkat melalui situs
  natal.sabda.org. Untuk mendapatkan bahan-bahan mengajar dan naskah
  drama Natal dalam situs ini, silakan klik URL berikut ini.

  Bahan mengajar ==> http://natal.sabda.org/bahan_mengajar
  Drama Natal    ==> http://natal.sabda.org/drama

  Oleh: Davida (Redaksi)

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU o/

           Lahir di kandang ternak yang dipinjamkan,
           dan dikuburkan di makam orang lain;
           tak ada harganya dibandingkan kepuasan diri kita sendiri
           Tidak ada tempat bagi orang seperti Dia

           Tetapi istana sama miskinnya dengan kandang,
           sampai Sang Pangeran lahir ke dalam dunia,
           dan kubur merupakan ejekan untuk harapan
           sebelum Ia mengubah kematian menjadi kelahiran!

           - Elinor Lennen -

______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org