Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/384

e-BinaAnak edisi 384 (28-5-2008)

Evaluasi Mengajar

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 384/MEI/2008

  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL: Mencapai Keberhasilan Bersama-sama
  - TIPS: Evaluasi Proses Belajar/Mengajar
  - BAHAN MENGAJAR: Memberi Itu Menyenangkan Semua Orang
  - WARNET PENA: Links: Saling Berbagi Berkat Lewat Situs Pelayanan
                 Anak
  - MUTIARA GURU

______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,

  Tolok ukur keberhasilan pelayanan sekolah minggu bisa dilakukan
  dengan mengadakan evaluasi dari proses belajar mengajar. Hal
  tersebut membantu kita dalam memaksimalkan pelayanan terhadap anak
  layan. Melalui evaluasi, dapat dilihat beberapa kendala yang dapat
  dipecahkan bersama, sedangkan keberhasilan yang telah dicapai
  menjadi ucapan syukur kita sembari terus meningkatkannya.

  Di edisi pamungkas bulan Mei 2008 ini, Redaksi e-BinaAnak menyajikan
  artikel tentang bagaimana melakukan evaluasi mengajar di sekolah
  minggu. Selain itu, formulir evaluasi yang terdapat di kolom Tips,
  sekiranya bisa dimanfaatkan sebagai tolok ukur pelayanan anak yang
  selama ini kita lakukan. Harapan Redaksi, topik kali ini dapat
  memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kita
  bersama. Selamat memberikan yang terbaik. Tuhan Yesus memberkati.

  Staf Redaksi e-BinaAnak,
  Kristina Dwi Lestari

        Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan
                   damai sejahtera dan yang berguna
                 untuk saling membangun. (Roma 14:19)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Roma+14:19 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL o/

                  MENCAPAI KEBERHASILAN BERSAMA-SAMA

  "Saya tidak bisa mengevaluasi para guru sekolah minggu saya karena
  mereka adalah sukarelawan yang dibatasi oleh waktu dan motivasi.
  Kami justru harus berterima kasih atas apa yang telah mereka lakukan
  dan berdoa agar mereka tidak berhenti menjadi sukarelawan." Hal
  itulah yang ditakuti oleh banyak pemimpin sekolah minggu. Namun,
  bukan itu intinya.

  Pelayan Kristen memulai tugasnya dalam pengertian misi bagi Tuhan.
  Apabila mereka melayani tanpa mau berkorban dan mengembangkan
  pelayanan mereka melalui perbaikan dan pertumbuhan, mereka belum
  menangkap visi mulia Tuhan dan berkat rohani karena melayani-Nya.

  Visi seperti itu muncul melalui pengajaran firman Tuhan yang efektif
  dan melalui bantuan penuh kasih dari saudara seiman. Allah membentuk
  gereja yang hidup agar menjadi organisme yang indah dan produktif --
  sebuah tubuh yang terdiri dari banyak anggota yang tidak hanya
  saling mengajar tentang Tuhan, tapi juga menguatkan satu sama lain
  agar bertumbuh dalam iman. "Dan marilah kita saling memerhatikan
  supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
  Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
  seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
  menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
  mendekat." (Ibrani 10:24-25)

  Ayat itu sering disebut sebagai sebuah nasihat bagi mereka yang
  mengabaikan persekutuan, namun hal ini bukanlah tujuan utama dari
  nasihat tersebut. "Untuk mendorong satu sama lain dalam kasih dan
  perbuatan baik" adalah apa yang harus diwujudkan dalam gereja
  Perjanjian Baru -- bangunan gereja dan jemaatnya.

  Lihatlah betapa eratnya hal itu dengan proses evaluasi. Allah kita
  membentuk suatu gereja supaya kita memiliki kesempatan untuk saling
  berinteraksi dan mendorong untuk mencapai kedewasaan rohani. Pada
  masa yang menekankan kerja sama dalam "tubuh" Kristen, kita tidak
  boleh melupakan tanggung jawab keseluruhan tubuh.

  David Augsburger mengungkapkannya dengan baik dalam bukunya yang
  berjudul "Caring Enough to Confront": "Saat kita memiliki kasih
  yang murni satu sama lain di dalam gereja, kasih itu tidak hanya
  akan tercermin saat kita saling berbagi hal-hal baik dalam hidup
  kita, tapi juga saling mengkritik tentang sesuatu yang memerlukan
  pendisiplinan dan perbaikan."

  Apakah Anda pernah menyadari bahwa Anda seperti obat kuat? Ayat yang
  tertulis dalam kitab Ibrani mengatakan bahwa orang Kristen
  seharusnya seperti obat kuat. Anda harus mendorong orang lain untuk
  berbuat sesuatu dengan lebih baik. Anda harus menjadi pendorong
  supaya orang lain hidup dalam kasih dan perbuatan baik. Bagaimanapun
  juga, hubungan Anda dengan saudara seiman dalam tubuh Kristus harus
  mampu membantu mereka dalam menyatakan kasih Kristen kepada orang
  lain dan membuat mereka semakin berbuah dalam melayani Tuhan. Di
  manakah dorongan semacam ini dapat diterapkan dengan lebih baik di
  antara sesama pelayan sekolah minggu?

  Saya bertanya kepada seorang teman yang baru saja lahir baru
  tentang pertumbuhannya yang sangat cepat di dalam Tuhan. Dia memuji
  temannya yang telah mendisiplinkannya. Dia menegaskan pengalamannya
  dengan berkata, "Tanpa kedisiplinan, tidak mungkin kita bisa
  belajar." Kedisiplinan bisa berasal dari diri sendiri atau orang
  lain. Dalam beberapa hal, kedisiplinan harus datang dari orang lain.

  Saya belum pernah melihat gereja yang berkembang tanpa kedisiplinan.
  Kedisiplinan timbul ketika para pendeta mendisiplin diri dalam jalan
  Kristus atau saat anggota tubuh Kristus memberi dan menerima
  pendisiplinan dengan penuh kasih.

  Ketika saya terlibat dalam evaluasi dan konsultasi di suatu gereja,
  pertama-tama saya meminta para peserta memberi tahu tentang profil
  seorang guru dan sekolah minggu yang "ideal". Kemudian, saya meminta
  mereka untuk menyatakan perbuatan dan pencapaian mereka sebagai
  guru. Secara mayoritas, terdapat celah yang besar antara apa yang
  mereka rasa seharusnya mereka lakukan dengan apa yang mereka lakukan
  pada kenyataannya. Misalnya, mereka mengatakan bahwa mereka
  seharusnya terlibat dalam kegiatan anak layan di luar kelas
  setidaknya sebulan sekali, tapi kenyataannya hanya sedikit yang
  melakukannya.

  Saya mengamati beberapa guru yang bekerja di bawah pengawasan para
  pengawas yang berbeda-beda selama satu tahun. Performa kerja mereka,
  sebagian besar, tergantung pada jenis disiplin yang diterapkan oleh
  pemimpin mereka. Pemimpin sekolah minggu yang baik menerapkan
  disiplin yang mendorong rekan sekerjanya untuk berbuah dalam kasih
  dan perbuatan baik.

  Ada banyak alasan alami untuk menolak pengawasan baru dan bahkan
  arahan kasih dari suatu kelompok. Saran-saran berikut ini akan
  membantu mengembangkan tim "yang terdorong untuk melakukan perbuatan
  baik".

  1. Bacaan dari kitab Ibrani menunjukkan bahwa kita harus saling
     memerhatikan sebelum kita dapat saling mendorong untuk menyatakan
     kasih dan perbuatan baik. Ini berarti kita harus peka terhadap
     orang lain dan belajar memahami luka-luka yang mereka rasakan dan
     mengetahui dalam hal apa mereka merasa terdorong. Untuk dapat
     melakukannya, kita akan dipandu oleh pengetahuan kita akan latar
     belakang, kepribadian, dan aspirasi mereka. Akan membantu juga
     jika kita mengetahui gambar diri mereka dan berapa lama mereka
     telah mengenal Tuhan.

     Ketika kita memerhatikan orang lain, kita sebaiknya tidak bicara
     seolah-olah merendahkan mereka atau mengabaikan aspek positif
     pelayanan mereka. Kita seharusnya mengatakan apresiasi yang
     tulus, mungkin seperti ini, "Kamu sudah melakukan pelayanan yang
     baik di ______, tapi saya punya usul untuk kamu pertimbangkan
     dalam hal _____."  Ingat, kita melayani Tuhan bersama-sama.

  2. Sebagai seorang pemimpin sekolah minggu, Anda harus sering
     bertanya kepada tim dengan pertanyaan seperti: "Bagaimana caranya
     agar kita bisa lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan kita dan
     membuka diri untuk menerima saran mereka?"

     Teman saya, seorang pendeta, mengadakan pertemuan dengan dewan
     pengurus setahun sekali untuk menilai kinerja pelayanannya.
     Pertemuan tersebut memberi kesempatan bagi orang lain untuk
     mengetahui tentang kepemimpinan dan evaluasinya atas pekerjaan
     mereka. Seluruh anggota pelayanan harus memiliki pemikiran bahwa
     kita semua harus bertumbuh dan semakin baik. Pemikiran ini bisa
     meminimalisir sikap yang sifatnya mencela dan membangun
     persekutuan yang kuat.

  3. Evaluasi tidak perlu dilakukan kecuali ada deskripsi
     pertanggungjawaban dan tujuan yang pasti untuk itu, dan tentu
     saja, evaluasi memerlukan definisi tertulis. Pelatihan-pelatihan
     juga harus diadakan untuk mendorong tercapainya target setelah
     sebuah evaluasi dilakukan. Evaluasi tanpa kesempatan untuk
     berkembang akan mematahkan semangat dan membuat pelayan sekolah
     minggu frustrasi.

  4. Proses evaluasi bisa dilakukan tanpa dijadwalkan, namun hal itu
     biasanya diremehkan karena tidak ada desain atau struktur
     prosesnya. Di sekolah minggu yang mengikuti program sertifikasi
     "LEROY" (Red.: contoh program sertifikasi guru sekolah minggu di
     Amerika), setiap guru sekolah minggu dievaluasi sedikitnya sekali
     setahun untuk menjadi seorang guru yang berijazah. Dengan program
     LEROY, para guru bisa mengembangkan diri pada lima tingkat yang
     berbeda, yaitu:

     Leadership Training Course taken once a year (Kursus Pelatihan
     Kepemimpinan yang diikuti sekali setahun).

     Evaluated once a year by a competent worker (Dievaluasi setahun
     sekali oleh orang yang berkompeten).

     Reading at least 200 pages at his level of experience and
     understanding (Membaca setidaknya 200 halaman sesuai tingkat 
     pengalaman dan pemahamannya).

     Observing another competent teacher at their same level
     (Mengamati guru lain yang berkompeten pada tingkat yang sama).

     Yearly conference attendance (Menghadiri konferensi tahunan).

     Program terencana bagus untuk memfasilitasi proses evaluasi,
     yaitu meminta setiap guru dan pelayan lain untuk mengembangkan
     kontrak pribadi untuk periode waktu yang direncanakan -- bisa
     untuk seperempat tahun atau selama satu tahun akademik. Kontrak
     pribadi merupakan penggenapan kitab Ibrani 10:24-25. Kitab
     tersebut meminta para guru dan pelayan untuk mencatat
     perkembangan apa saja yang mereka harap dapat terwujud untuk
     waktu yang akan datang. Ketika seorang guru menulis kontrak itu,
     itu berarti dia setuju untuk bertemu dengan pengurus sekolah
     minggu (Komisi Anak) atau siapa pun dari timnya setelah
     seperempat atau setahun masa akademik selesai, untuk
     mendiskusikan kemajuan yang dibuat dalam memenuhi
     target-targetnya. Dorongan seperti itu menggerakkan para guru
     bertumbuh dengan pesat.

     KONTRAK PRIBADI PELAYAN SEKOLAH MINGGU

     Nama Pelayan____________________Jabatan_____________________

     Sasaran yang terus didoakan agar tercapai selama periode
     waktu___________sampai__________

     Di akhir periode, saya akan membicarakan perkembangan saya
     dengan:________________                                                     

     1. Saya berencana akan membicarakan secara pribadi dengan setiap
        murid mengenai kebutuhannya untuk menyerahkan hidupnya kepada
        Kristus. (contoh)
     2. ______________________________________________________________
     3. ______________________________________________________________

     Apabila seorang guru tidak memiliki gambaran yang baik tentang
     seperti apa guru yang berkompeten itu, dia tidak akan bisa
     memahami hal apa yang harus dia masukkan dalam jadwal kegiatan
     yang harus dikembangkan. Anda bisa saja menyediakan buku panduan
     pribadi. Mempelajari buku dan mengikuti kursus pelatihan guru
     harus memberikan masukan wawasan yang sama.

  5. Pusatkan perhatian pada konsep tim di antara para pelayan anak.
     Jika semua pelayan, termasuk guru-guru dan pengawas, merasa
     seolah-olah mereka berada dalam pelayanan bersama, proses
     evaluasi benar-benar terfasilitasi. Sering kali, guru merasa
     bahwa waktu mengajar adalah miliknya sendiri. Para pengawas pun
     merasa seolah-olah pertemuan majelis adalah milik mereka sendiri.
     Harus ada perencanaan tim terhadap konsep pengajaran secara total
     di mana setiap orang memiliki suara terhadap apa yang terjadi
     selama masa sekolah minggu. Salah satu konsep dasar pengajaran
     tim adalah bahwa semua anggota tim tidak hanya terlibat dalam
     proses pengajaran, tapi juga saling mengevaluasi. Semua orang
     yang terlibat dalam pelayanan mengajar, baik di bidang sekuler
     maupun rohani, sepakat bahwa mutu pengajaran bisa meningkat
     melalui proses evaluasi. Walaupun beberapa orang kesal karena
     harus menjalani proses evaluasi, mereka tetap sepakat karena
     menyadari manfaat dari sebuah evaluasi. Harus ada sikap yang
     kooperatif dalam sebuah tim yang mengatakan, "Saya juga belajar
     sesuatu darimu."

  Saya betul-betul menghargai semua anggota tubuh Kristus yang cukup
  mengasihi saya untuk mendorong saya melakukan perbuatan baik dan
  mengoreksi saat saya berjalan ke arah yang salah. Anggota tim akan
  terus bertumbuh dalam Kristus dan kemudian akan menjadi sangat
  berpengaruh dalam pertumbuhan rohani orang-orang yang mereka layani
  saat mereka terlibat dalam proses evaluasi. (t/Setyo)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Judul buku: Make Your Sunday School Grow through Evaluation
  Judul asli bab: Getting There Together
  Penulis: Harold J Westing
  Penerbit: Victor Books, Wheaton 1976
  Halaman: 12 -- 17

______________________________________________________________________
o/ TIPS o/

                  EVALUASI PROSES BELAJAR/MENGAJAR

  Memang evaluasi ini bersifat subjektif, namun ini bisa dipakai 
  menjadi alat yang berguna dalam usaha memahami proses belajar 
  mengajar yang lebih baik. Jika Anda merasa bahwa Anda tidak berhak 
  dalam menilai suatu poin dalam evaluasi ini, Anda boleh 
  mengabaikannya.

   1. Suasana yang akrab dan menyenangkan memenuhi ruang kelas.
      Akrab ____.____.____.____.____.____ Kurang akrab

   2. Semangat tinggi/antusiasme merangsang antusiasme anak layan.
      Semangat ____.____.____.____.____.____ Kurang semangat

   3. Seorang guru menggunakan pengalaman-pengalaman pribadi dan
      bersedia mengakui kekurangan-kekurangan pribadi.
      Jujur ____.____.____.____.____.____ Kurang jujur

   4. Humor dalam kelas cenderung meningkatkan proses belajar menjadi
      lebih efektif.
      Banyak humor ____.____.____.____.____.____ Kurang humor

   5. Tuturan yang jelas dan tegas oleh semua yang ada dalam kelas,
      membantu proses belajar.
      Penuturan bagus ____.____.____.____.____.____ Penuturan jelek

   6. Situasi kelas yang bebas dari gangguan membantu keefektifan
      proses belajar mengajar.
      Bebas dari gangguan ____.____.____.____.____.____ Terganggu

   7. Pengajar yang tepat waktu dan efisien akan meningkatkan mutu
      kelas.
      Tepat waktu ____.____.____.____.____.____ Kurang tepat waktu

   8. Penampilan dan perilaku guru baik.
      Penampilan baik ____.____.____.____.____.____ Penampilan tidak
      baik

   9. Hubungan kerja antarpengajar akan saling melengkapi dan
      meningkatkan kesatuan proses belajar mengajar.
      Kesatuan ____.____.____.____.____.____ Perpecahan

  10. Seorang guru menerapkan disiplin belajar yang baik di dalam
      kelas.
      Sangat disiplin ____.____.____.____.____.____ Kurang disiplin

  11. Tujuan pelajaran jelas bagi para murid.
      Tujuannya jelas ____.____.____.____.____.____ Tujuan tidak jelas

  12. Persiapan yang cukup dari pengajar.
      Persiapan baik ____.____.____.____.____.____ Kurang persiapan

  13. Aktivitas kelas yang teratur dan sistematis.
      Sistematis ____.____.____.____.____.____ Kurang sistematis

  14. Tugas-tugas yang jelas dan menantang.
      Tugas-tugas bagus ____.____.____.____.____.____ Tugas tidak baik

  15. Metode pengajaran yang tepat.
      Tepat ____.____.____.____.____.____ Tidak tepat

      Daftar metode yang digunakan: __________________________________
      ________________________________________________________________
      ________________________________________________________________
      ________________________________________________________________

  16. Murid-murid berpartisipasi secara aktif dalam kelas.
      Aktif ____.____.____.____.____.____ Pasif

  17. Pelajaran berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
      Aplikatif ____.____.____.____.____.____ Tidak aplikatif

  18. Skema, silabus, rangkuman, dan bahan pelengkap lain membantu
      belajar siswa.
      Bahan pelengkap tersedia ____.____.____.____.____.____ Tidak
      tersedia

  19. Tersedia waktu yang cukup untuk melakukan peninjauan ulang.
      Ada waktu ____.____.____.____.____.____ Tidak ada waktu

  20. Guru benar-benar mendengarkan murid-muridnya.
      Mendengarkan ____.____.____.____.____.____ Tidak benar-benar
      mendengarkan

  21. Sasaran guru tercapai.
      Sasaran tercapai ____.____.____.____.____.____ Sasaran tidak
      tercapai
      (Mintalah waktu dan lihatlah apakah Anda merasa guru tersebut
      sudah mencapai sasarannya sewaktu di dalam kelas.)

  22. Unsur rohani dalam kelas:
      Sangat rohani ____.____.____.____.____.____ Sangat sekuler

  23. Yang berkuasa dalam kelas adalah:
      Firman Tuhan ____.____.____.____.____.____ Guru

  Nama penilai: ________________________ Tanggal: _______________


                    LEMBAR EVALUASI SEKOLAH MINGGU,
                      PENDETA, DAN PENGAWAS UMUM

  A. Administrasi

     1. Berapa lama Anda menjabat sebagai pengawas: __________________

     2. Pernahkan Anda melakukan kunjungan terencana selama satu tahun
        ini? _________________ Berapa lama? _________________ Komentar
        atas keberhasilan dan kegagalan program kunjungan tersebut:
        ______________________________________________________________
        ______________________________________________________________

     3. Daftarkan hal-hal apa saja dalam sekolah minggu yang Anda
        anggap paling perlu dibantu: _________________________________
        ______________________________________________________________
        ______________________________________________________________

     4. Dalam hal apa Anda bekerja sama dengan pendeta dalam
        merencanakan dan menjalankan sekolah minggu? _________________
        ______________________________________________________________

     5. Apa yang telah Anda lakukan untuk menilai keefektifan sekolah
        minggu Anda? _________________________________________________
        ______________________________________________________________

  B. Staf

     1. Buatlah daftar staf umum tambahan:
                  Masa Kerja         Bagaimana Dipilih
        ______________________________________________________________
        ______________________________________________________________
        ______________________________________________________________

     2. Bagaimana Anda memilih guru-guru untuk sekolah minggu
        Anda? ________________________________________________________
        ______________________________________________________________

     3. Apakah semua guru merupakan anggota jemaat gereja
        Anda? ________________________________________________________
        ______________________________________________________________

     4. Berapa kali Anda mengadakan rapat staf sekolah minggu? ______
        Berapa persen staf yang hadir? _________Tuliskan daftar agenda
        rapat Anda: ___________________________

     5. Jenis program guru pengganti apa yang Anda miliki? ___________
        ______________________________________________________________

     6. Apakah sekolah minggu Anda memiliki standar atau kesepakatan
        untuk memilih guru? __________________________________________
        Apa yang sudah dilakukan untuk menjalankan standar tersebut?
        ______________________________________________________________

  C. Kurikulum

     1. Bahan apa yang Anda gunakan sekarang? (Apabila lebih dari satu
        materi, daftarlah bahan-bahan tersebut menurut departemennya.)
        ______________________________________________________________

     2. Siapa yang memilih bahan-bahan tersebut? _____________________

     3. Apakah sekolah minggu Anda pernah mensponsori atau terlibat
        dalam setidaknya satu pelatihan sistematis selama setahun ini?
        ______________________________________________________________

        Pelatihan yang diberikan        Pengajar           Pendaftaran
        ______________________________________________________________
        ______________________________________________________________

      4. Apa yang telah Anda lakukan di sekolah minggu untuk
         mengembangkan program pendidikan misionaris? ________________
         _____________________________________________________________

      5. Apakah Anda sudah menggunakan sistem mata pelajaran pilihan
         di dalam departemen dewasa atau departemen pemuda? Berilah
         komentar atas keefektifannya: _______________________________
         _____________________________________________________________

  D. Pengorganisasian

     1. Buatlah daftar departemen yang mengadakan pertemuan secara
        terpisah di sekolah minggu Anda: _____________________________

     2. a. Apakah Anda memiliki satu guru untuk tiap 5 sampai 8 murid
           dalam departemen anak-anak dan pra-sekolah (umur 4 tahun
           dan 5 tahun)?
           ___________________________________________________________

        b. Apakah Anda memiliki 1 guru untuk tiap 8 murid dalam
           departemen anak SD dan anak SMP? __________________________

        c. Apakah Anda setidaknya memiliki 1 guru untuk tiap 10-12
           murid dalam departemen anak SMP dan SMA? __________________

     3. Buatlah daftar jam mulai dan jam selesai sekolah minggu: _____

     4. Pada hari istimewa apa yang Anda rasa seharusnya sekolah
        minggu Anda mengadakan program khusus?
        ______________________________________________________________

  E. Fasilitas

     1. Apakah gereja Anda memiliki perpustakaan gereja atau sekolah
        minggu yang berisi buku-buku latihan kepemimpinan? Apakah
        buku-buku tersebut dipinjam oleh para guru dan staf secara
        aktif? _______________________________________________________

     2. Apakah gereja Anda memiliki perpustakaan visual untuk pelayan
        sekolah minggu Anda? _________________________________________

     3. Ruang apa yang Anda perlukan untuk departemen dan kelas
        sekolah minggu?
        ______________________________________________________________

  F. Murid

     1. Berapa banyak murid sekolah minggu Anda yang menjadi anggota
        jemaat gereja Anda selama setahun ini? _______________________

     2. Apakah sedikitnya 70% murid Anda yang berusia di atas delapan
        tahun mengikuti kebaktian (baik ibadah umum ataupun ibadah
        anak)? _______________________________________________________
        Ketentuan apa yang Anda buat untuk anak-anak beribadah selama
        jam ibadah? __________________________________________________

  G. Dokumen
     1. Daftarlah macam-macam dokumen sekolah minggu yang Anda simpan.
        (Lampirkan salinan dari semua formulir yang Anda gunakan.)
        ______________________________________________________________

     2. Apakah Anda menyimpan dokumen asli dari masing-masing murid
        sekolah minggu? ______________________________________________

  H. Keuangan
     1. Bagaimana pembiayaan pengeluaran sekolah minggu:
        _______________ a. Kas umum gereja
        _______________ b. Kas sekolah minggu
        _______________ c. Lain-lain _______________

     2. Persembahan sekolah minggu dimasukkan ke:
        _______________ a. Kas umum gereja
        _______________ b. Kas sekolah minggu
        _______________ c. Dana Misi
        _______________ d. Lain-lain

     3. Anggaran sekolah minggu dikembangkan:
        _______________ a. sebagai bagian dari anggaran gereja
        _______________ b. terpisah dari anggaran gereja (t/Setyo)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: Evaluate and Grow
  Penulis   : Harold J. Westing
  Penerbit  : Victor Books, Wheaton 1984
  Halaman   : 95 -- 105

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR o/


                MEMBERI ITU MENYENANGKAN SEMUA ORANG

  Alat Peraga: Sebuah Permen Coklat untuk Setiap Anak

  Ayat Alkitab: Yohanes 10:18

  Tema: Menemukan Cara untuk Memberi Sukacita

  Saya akan memberi kamu masing-masing sebuah permen coklat untuk
  memulai kebaktian ini. Kamu boleh memakannya sekarang atau boleh
  juga menyimpannya. (Bagikan permen coklat.)

  Bagaimana perasaanmu ketika saya memberi kamu permen coklat?
  (Tunggulah senyuman dan tanggapan-tanggapan lain, seperti senang,
  kaget, dan gembira.) Memberi kepada orang lain itu baik. Memberi
  kepada orang lain itu menyenangkan hati mereka dan kamu juga akan
  merasa senang.

  Ada banyak cara agar kita dapat memberi kepada orang lain dan
  menyenangkan mereka. Kalau kita menolong mereka, artinya kita
  memberikan waktu kita. Kadang-kadang, kita dapat memberikan sesuatu
  yang dapat mereka pegang dengan tangan mereka. Ada kalanya kita
  dapat memberikan sesuatu yang tidak dapat mereka pegang, misalnya
  senyuman, pelukan, atau ciuman. Dengan memberi kepada orang lain,
  baik dalam bentuk benda yang dapat mereka pegang atau sesuatu yang
  tidak dapat mereka pegang, artinya kamu memberi mereka hadiah dan
  kamu membagikan kasih Tuhan kepada mereka. Orang yang kamu beri itu
  akan merasa senang karena kamu mau berbagi dengan mereka. Kamu akan
  merasa senang karena kamu telah memberi hadiah. Dan Tuhan juga
  senang, karena kamu memberi dan membagikan kasih-Nya.

  Hari ini, temukanlah cara untuk memberikan sesuatu kepada seseorang.
  Mungkin kamu mau memberikan senyuman, mungkin pelukan, mungkin
  sebuah lagu, atau mungkin gambar yang kamu buat sendiri. Temukan
  cara untuk memberi dan ingatlah, jika kamu memberi dengan baik hati
  kepada orang lain, maka artinya kamu juga memberikan kasih Tuhan
  kepada mereka.

  Mari Kita Berdoa:
  Ya Tuhan, terima kasih atas semua yang telah Engkau berikan
  kepada kami. Tolong kami untuk menemukan cara memberi kepada orang
  lain. Amin.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Ceritakan untuk Anak-Anak Sekolah Minggu
  Judul artikel: Memberi Itu Menyenangkan Semua Orang
  Penulis: Donna McKee Rhodes
  Penerbit: Gospel Press, Batam 2002
  Halaman: 67 -- 69

______________________________________________________________________
o/ WARNET PENA o/

       LINKS: SALING BERBAGI BERKAT LEWAT SITUS PELAYANAN ANAK
              http://www.in-christ.net/links/topic/anak
       http://www.in-christ.net/links/story-tags/sekolah-minggu

  Apakah para Pelayan Anak sudah pernah berkunjung ke situs
  In-Christ.Net? Situs kolaborasi pelayanan elektronik yang pertama di
  Indonesia. Kali ini, salah satu fasilitas dari situs In-Christ.Net
  diulas khusus bagi Anda, yaitu fasilitas direktori situs Kristen
  (LINKS). Fasilitas Links menyajikan berbagai ulasan situs Kristen
  dari berbagai kategori, di antaranya adalah kategori situs pelayanan
  anak dan sekolah minggu.

  Silakan berkunjung ke alamat di atas dan pastikan Anda akan
  menemukan berbagai situs pelayanan anak dan situs sekolah minggu
  yang bisa menjadi tambahan sumber bahan pelayanan anak. Selanjutnya,
  jika para pelayan anak memiliki informasi situs gereja, situs
  pelayanan dalam bidang anak, konseling, atau pelayanan lainnya, bisa
  dipromosikan di fasilitas LINKS ini. Dengan harapan situs Anda bisa
  melengkapi para pelayan anak lainnya. Untuk itu, terlebih dahulu
  Anda harus mendaftar sebagai anggota agar dapat memanfaatkan
  fasilitas ini. Selamat berkunjung ya!

  Oleh: Redaksi (Kristina Dwi Lestari)

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU o/

               Menerima seorang anak dalam nama Yesus
                  artinya sama dengan mengasihi dia
                 seperti Tuhan Yesus mengasihi mereka.

______________________________________________________________________

Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________

Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org