Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/302

e-BinaAnak edisi 302 (19-10-2006)

Mengajarkan Pelajaran

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                           302/Oktober/2006
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL             : Mengajarkan Pelajaran
  - TIPS                : Penyampaian Cerita
  - BAHAN MENGAJAR      : Hanya Ada Satu Tuhan
  - WARNET PENA         : Situs Pepak: Drama Natal
  - DARI ANDA UNTUK ANDA: Sekolah Bina Iman
  - MUTIARA GURU

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
======================================================================

                      -=- SALAM DARI REDAKSI -=-

  Salam kasih,

  Pada saat kita sedang mengajar atau bercerita di hadapan para murid,
  pernahkah terpikir oleh Anda bahwa mungkin ada sebagian dari murid
  yang tidak mengerti apa yang Anda ajarkan atau ceritakan? Kalau
  pernah, periksalah cara Anda mengajar. Mungkin dengan memperbaiki
  cara dan metode mengajar Anda, maka murid akan mengerti apa yang
  Anda ajarkan atau ceritakan dengan lebih baik.

  Melalui sajian minggu ini, mari kita belajar bersama-sama bagaimana
  pelajaran dan cerita dapat disajikan dengan lebih baik, dan yang
  terpenting adalah bagaimana kebenaran yang disampaikan dapat
  tertanam dalam hati dan akal pikiran murid-murid kita.

  Selamat mengajar!

  Redaksi e-BinaAnak,
  Davida

         "Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku
    telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya.
       Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu,
    dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
                            (Yohanes 17:8)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Yohanes+17:8 >


                           -=- ARTIKEL -=-

                        MENGAJARKAN PELAJARAN
                        =====================

  Menyiapkan dan mengajarkan sebuah pelajaran dapat dilakukan dengan
  sangat baik jika tujuan-tujuan umum, sasaran, serta prinsip-prinsip
  mengajar benar-benar dimengerti. Sukacita dalam mengajar dan
  semangat para murid dalam memberi tanggapan akan menjadikan suasana
  mengajar lebih berharga. Saat-saat mengajarkan pelajaran merupakan
  hal yang penting karena saat itulah kita berusaha menyampaikan
  kebenaran dan diharapkan murid dapat memahaminya tanpa kesulitan.
  Apa saja yang perlu diperhatikan saat seorang guru bertugas
  mengajarkan pelajaran kepada para muridnya?

  MEMPERKENALKAN PELAJARAN

  Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu
  keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan
  pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran.
  Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak
  berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Dalam tahap
  ini, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menetapkan sikap
  dan minat yang benar di antara anggota kelas.

  A. Hubungan dengan Kelas

  Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan
  kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan
  pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat
  menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang
  disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan
  kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar
  sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran.
  Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada
  manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian
  mereka kepada pelajaran.

  Berikut ini beberapa cara yang dapat membangkitkan minat dan
  perhatian murid saat guru mulai mengajarkan pelajarannya.

  1. Berita-berita terkini
     ---------------------
     Berita terkini yang sedang marak dibicarakan atau sedang menjadi
     perhatian dalam masyarakat dapat dipakai untuk mendapatkan minat
     murid. Murid-murid kelas besar biasanya membaca surat kabar,
     majalah, mendengarkan radio, dan menonton televisi. Mereka
     memunyai perhatian pada banyak hal. Guru bisa mendapatkan
     berita-berita terkini melalui media-media tersebut. Untuk murid-
     murid kelas kecil, mereka biasa menanggapi kejadian-kejadian yang
     berkaitan dengan sekolah atau permainan mereka. Guru yang sangat
     mengetahui aktivitas murid-muridnya sepanjang minggu itu pasti
     tidak akan menemukan kesulitan dalam hal ini. Adapun informasi
     tersebut dapat berupa kegiatan murid sepanjang minggu yang bisa
     diperoleh dengan menanyakannya pada murid.

  2. Cerita-cerita dan lukisan
     -------------------------
     Sebuah cerita yang diceritakan dengan metode yang baik akan
     membangkitkan dan mempertahankan minat murid terhadap pelajaran
     yang sedang disampaikan. Sebuah gambar atau benda bisa sangat
     menarik perhatian anak. Lukisan dari kehidupan sehari-hari
     merupakan pilihan yang baik untuk menarik minat dan menanamkan
     sebuah kebenaran kepada mereka.

  3. Laporan tentang tugas-tugas
     ---------------------------
     Umumnya, manusia lebih tertarik dengan aktivitasnya sendiri. Oleh
     karena itu, usahakan untuk membahas pekerjaan rumah murid di awal
     pelajaran. Kegiatan tersebut bisa menambah semangat murid untuk
     memulai pelajaran. Selain itu, dengan membahas tugas-tugas yang
     sudah murid kerjakan di rumah, perhatian kelas dapat diarahkan
     kepada makna dan pentingnya belajar sendiri. Jangan lupa untuk
     menyatakan penghargaan atas usaha murid-murid yang telah belajar
     di rumah.

  4. Persoalan yang diandaikan
     -------------------------
     Persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam
     pelajaran hendaknya merupakan hal-hal yang biasa terjadi dalam
     kehidupan murid. Misalnya, "Apa yang akan kaukatakan seandainya
     ada orang yang bertanya mengapa engkau pergi ke gereja?" atau
     "Apa yang kau lakukan seandainya kamu disalahkan atas perbuatan
     yang tidak kamu lakukan?" Persoalan harus disesuaikan sedemikian
     rupa sehingga mengarah pada pelajaran yang akan disampaikan.

  5. Pemakaian alat peraga
     ---------------------
     Sebuah gambar, peta, benda, atau alat peraga yang lain dapat
     digunakan secara efektif untuk menumbuhkan minat murid terhadap
     pelajaran.

  B. Menghubungkan Pelajaran

  Saran-saran berikut ini merupakan cara-cara yang efektif untuk
  mengenalkan sebuah pelajaran.

  1. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya
     ---------------------------------------------------------
     Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari
     kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan
     dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan
     menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran
     tersebut. Pelajaran dalam pertemuan sebelumnya harus diulang
     untuk dihubungkan dengan pelajaran yang baru. Hal ini juga dapat
     menolong murid untuk mengetahui hubungan antara pelajaran-
     pelajaran yang telah disampaikan dengan isi Alkitab.

     Metode untuk menghubungkan pelajaran yang sekarang dengan
     pelajaran sebelumnya harus divariasikan. Seorang guru tidak akan
     kehilangan waktu mengajarnya bila mengulang pelajaran sebelumnya.
     Jika seorang guru memunyai waktu 35 menit untuk mengajar, gunakan
     waktu lima menit pertama untuk menetapkan titik hubungan.

  2. Umumkan pokok pelajaran secara wajar
     ------------------------------------
     Tidak perlu mengumumkan pokok pelajaran secara resmi. Yang
     penting adalah bagaimana kita dapat menyajikannya dengan lebih
     menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok
     pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian
     pokok berita dalam sebuah surat kabar.

  3. Nyatakan sasaran dan tujuan pelajaran
     -------------------------------------
     Banyak pendapat mengenai penyampaian sasaran dan tujuan pelajaran
     kepada murid. Ada yang berpendapat, sebaiknya hal tersebut
     disampaikan di akhir pelajaran. Ada juga yang berpendapat untuk
     menyampaikannya di awal pelajaran. Tidak semua pelajaran harus
     dilakukan dengan cara yang sama. Jika pelajaran tersebut,
     misalnya mengenai larangan minuman keras, penginjilan, atau
     pelajaran khusus tentang perayaan hari-hari tertentu, lebih baik
     sasaran dan tujuan disampaikan di awal pelajaran.

  4. Garis besar harus jelas
     -----------------------
     Menyampaikan pokok pikiran atau garis besar pelajaran untuk
     menarik perhatian sangatlah penting. Penyampaian ini seperti
     halnya penyampaian tajuk rencana dalam sebuah surat kabar yang
     dapat menarik minat para pembaca untuk melihat lebih lanjut
     tulisan-tulisan dalam surat kabar tersebut. Garis besar pelajaran
     bisa disampaikan dengan lengkap atau hanya ringkasannya saja.

  MENGURAIKAN PELAJARAN

  Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran
  sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat
  terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu
  diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut,
  itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu. Evaluasi yang
  terbaik bukanlah apa yang dikatakan guru, tetapi apa yang dipelajari
  oleh murid.

  A. Merangsang Pikiran

  Mengajukan pertanyaan merupakan metode yang efektif untuk merangsang
  pikiran murid. Pancing murid untuk memikirkan sedalam mungkin setiap
  uraian yang disampaikan oleh guru. Pengujian murid secara teratur
  bisa menjaga perhatian murid untuk tetap tajam sehingga guru dapat
  mengetahui sejauh mana murid mendapat manfaat dari pelajaran itu.

  Satu cara untuk menuntun pikiran adalah dengan menerapkan pola
  pemikiran yang deduktif. Pola ini dimulai dengan guru menyebutkan
  satu prinsip atau pernyataan umum yang diikuti sejumlah lukisan atau
  ilustrasi. Kemudian libatkan murid dengan meminta mereka mencari
  contoh-contoh selanjutnya dari kehidupan mereka sendiri.

  B. Doronglah Pengungkapan

  Selain dirangsang untuk berpikir, murid juga perlu didorong untuk
  mengungkapkan pikirannya. Doronglah murid dengan menolong mereka
  mengemukakan penafsiran dan pengertiannya sendiri mengenai pelajaran
  itu. Cara yang terbaik untuk melaksanakan hal ini ialah dengan
  metode pengajaran induktif. Mula-mula guru mendapat bantuan murid
  untuk mengumpulkan fakta atau ilustrasi yang ada hubungannya dengan
  pelajaran. Sebagai hasilnya, murid-murid akan dapat menemukan hukum-
  hukum, prinsip-prinsip umum, atau tujuan pelajaran itu sendiri.
  Pengetahuan atau pengalaman murid-murid dapat dipakai untuk mencapai
  prinsip ini.

  C. Menerapkan Kebenaran

  Guru perlu membimbing murid-muridnya dalam keadaan khusus di mana
  murid harus mempraktikkan prinsip-prinsip iman Kristen mereka. Hal
  ini bisa membawa pertumbuhan rohani yang baik bagi murid. Guru yang
  terus-menerus menitikberatkan penerapan maupun pengetahuan yang
  diperoleh murid dapat membawa murid-muridnya belajar dan menerapkan
  pelajaran itu pada pilihan, tingkah laku, tindakan, sikap, dan
  keseluruhan hidup rohani mereka.

  MENUTUP PELAJARAN

  Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus
  dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu
  merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan
  doa sekitar tiga sampai lima menit.

  A. Merangkum Pelajaran

  Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran
  yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa
  diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi
  ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan
  menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Misalnya, kebenaran-
  kebenaran yang penting dalam pelajaran, pelajaran praktis yang telah
  diajarkan, penerapan akhir yang harus dibuat, Kristus dinyatakan
  sebagai Juru Selamat orang berdosa, atau bagaimana pelajaran dapat
  dilakukan di rumah, sekolah, atau saat beraktivitas.

  B. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya

  Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan
  rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan
  pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat
  merangsang keinginan belajar mereka.

  Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan
  disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid
  dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang.

  1. Bangkitkan minat
     ----------------
     Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya
     dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke
     rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang
     mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
     mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab
     dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu
     bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri
     pelajarannya dengan penutup yang "berklimaks" sehingga seluruh
     kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar.

  2. Memberikan tugas
     -----------------
     Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama, bahkan sebelum
     pelajaran dimulai. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat
     dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para
     anggota kelas.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul buku: Teknik Mengajar
  Penulis   : Clarence H. Benson
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang 1986
  Halaman   : 80--85


                             -=- TIPS -=-

                          PENYAMPAIAN CERITA
                          ==================

  Bakat seseorang dalam berbicara di depan banyak orang memang sangat
  berpengaruh dalam menyajikan cerita. Ada orang yang secara alami
  sangat memikat perhatian orang lain dalam hal berbicara. Untuk orang
  semacam ini, menyampaikan cerita bukan hal yang susah. Namun, bukan
  berarti orang yang tidak memunyai bakat alam semacam itu tidak
  dapat menyampaikan cerita dengan baik. Dengan belajar dan berlatih,
  orang yang tidak berbakat seperti itu dapat juga menyampaikan cerita
  dengan baik.

  Beberapa usaha yang perlu dipelajari setiap pembicara adalah cara
  mengatasi kegugupan, penampilan yang menarik, gaya bicara, bahasa
  tubuh, dan cara menanggapi pertanyaan. Tentunya juga seorang guru
  yang akan menyampaikan cerita harus memeriksa semua bahan yang akan
  dibawanya, seperti daftar acara, Alkitab, dan alat peraga/alat
  bantu.

  1. Mengatasi Kegugupan
     --------------------
     Kegugupan adalah sesuatu yang manusiawi. Semua orang
     mengalaminya. Hal ini harus dapat diatasi karena bila tidak,
     penyampaian cerita akan terganggu. Biasanya kegugupan akan dapat
     dieliminasi bila semua persiapan telah dilakukan dengan baik.
     Artinya, pengajar telah "mengenali" calon pendengar, telah
     mengenali lokasi/ruang yang dipakai, telah menyusun alur
     pembicaraan dengan dukungan alat bantu yang sesuai, dan telah
     melakukan beberapa kali latihan.

     Beberapa cara berikut dapat diterapkan untuk mengurangi atau
     menyembunyikan kegugupan, yaitu dengan mengatur pernapasan,
     menerapkan teknik relaksasi, dan menggunakan media visual.

  2. Penampilan
     ----------
     Pengertian penampilan meliputi banyak hal. Tidak hanya masalah
     busana, tetapi juga kebersihan, kerapian, ekspresi suasana hati,
     dan sikap. Dalam hal busana, seorang pengajar harus mengenakan
     pakaian yang sopan dan fungsional. Riasan wajah tidak perlu
     mencolok seperti hendak menghadiri pesta. Demikian juga
     perhiasan. Tidak perlulah memakai semua perhiasan yang dimiliki
     sehingga pengajar malah terlihat seperti boneka pajangan. Yang
     penting, seorang guru yang berpenampilan "apik" akan lebih
     diperhatikan daripada yang rambutnya tidak rapi dan bermuka
     masam.

  3. Gaya Bicara
     -----------
     Meski telah disampaikan di atas bahwa media visual terbukti lebih
     efektif daripada media audio, tetapi suara guru tetap merupakan
     alat yang sangat penting. Sebaik apa pun alat bantu yang
     digunakan, penjelasan dari pembicara tetap dibutuhkan. Di bawah
     ini beberapa aspek gaya bicara yang perlu diperhatikan.

     a. Audibilitas
        Suara harus dapat didengar oleh anak yang duduk paling jauh
        dari pengajar. Suara yang cukup keras akan mencegah anak-anak
        melakukan kegiatan sendiri atau mengganggu kawan yang lain.

     b. Nada
        Nada suara guru dapat menarik perhatian dan keingintahuan
        anak. Nada suara yang datar tidak akan menarik perhatian
        pendengar, baik dewasa maupun anak-anak. Akan jauh lebih baik
        bila guru dapat menggunakan variasi nada suara sesuai dengan
        suasana atau kejadian yang sedang diceritakan, misalnya
        berbisik, marah, berseru, sedih, menyesal, membentak, dsb.
        Namun perlu diingat, suara harus tetap terdengar oleh
        anak-anak.

     c. Kecepatan
        Kecepatan bicara juga memengaruhi pemahaman anak terhadap
        cerita yang sedang disampaikan. Cerita yang disampaikan dengan
        cepat akan susah dipahami, sebaliknya cerita yang bertempo
        lambat akan membosankan dan menghabiskan waktu.

  4. Bahasa Tubuh
     ------------
     Komunikasi tidak hanya melibatkan bahasa verbal (yang terucap),
     tetapi juga yang nonverbal (yang tak terucap), yang sering
     disebut bahasa tubuh. Bahasa tubuh adalah istilah dalam bidang
     psikologi yang menunjuk pada gerakan atau tindakan yang
     merefleksikan emosi sehingga dapat dilihat dari luar. Sebagai
     contoh, orang yang sedang marah tidak perlu mengatakan "saya
     marah" agar orang lain tahu bahwa ia sedang marah. Sebaliknya
     bila sedang gembira, ia tidak perlu mengatakan "saya gembira".
     Ada kalanya bahasa tubuh ini sesuai dengan apa yang diucapkan,
     akan tetapi ada kalanya pula bertentangan dengan apa yang
     diucapkan.

     Karena bahasa tubuh memiliki andil yang cukup besar dalam
     penyampaian dan penerimaan suatu berita, sebaiknya guru belajar
     menggunakan bahasa tubuh dengan efektif. Beberapa hal yang
     terkait dengan bahasa tubuh adalah sebagai berikut.

     a. Senyum
        Senyuman akan membuat suasana menjadi hangat dan menyenangkan.
        Namun, orang lain akan melihat mana senyum yang keluar karena
        memang sedang bersukacita atau terpaksa.

     b. Mimik
        Mimik atau rona wajah akan ikut memengaruhi suasana kelas.
        Mimik wajah guru akan memengaruhi suasana hati anak-anak juga.
        Wajah yang cemberut pasti akan mengurangi antusiasme anak-anak
        dalam mendengarkan cerita. Selain itu, guru yang berpengalaman
        dapat menggunakan ekspresi wajah untuk menarik perhatian
        anak-anak, misalnya wajah kesakitan, ketakutan, menggigil, dan
        sebagainya.

     c. Kontak mata
        Kontak mata merupakan satu hal yang penting dalam komunikasi.
        Kontak mata merupakan salah satu bentuk perhatian. Kita tentu
        tidak akan senang bila orang yang sedang berbicara dengan kita
        tidak pernah atau sangat jarang menatap mata kita. Selain itu,
        kontak mata juga dapat membantu guru menguasai suasana kelas.

     d. Gerakan tangan
        Penggunaan gerakan tangan dilakukan untuk menunjang cerita.
        Usahakan untuk tidak menggunakan gerakan yang tidak perlu.
        Berhati-hatilah dengan gerakan tangan yang memunyai konotasi
        negatif.

     e. Posisi berdiri/duduk
        Pilih posisi berdiri/duduk yang tepat agar semua anak masih
        dapat melihat. Perlu dihindari sikap yang tidak baik dalam
        duduk atau berdiri (baik dan buruk bergantung pada budaya). Di
        Indonesia, duduk di meja atau meletakkan kaki di atas kursi
        dianggap tidak sopan. Namun, hal ini masih bisa dilakukan jika
        dimaksudkan sebagai contoh atau adegan.

     f. Kebiasaan bawah sadar
        Setiap orang memiliki kebiasaan yang kurang disadari ketika
        berbicara. Di antaranya memasukkan tangan ke kantong, bertolak
        pinggang, atau memegang-megang benda tertentu. Bila kebiasaan
        semacam ini terlalu sering muncul, pengajaran tentu akan
        terganggu. Sebab itu, sang guru harus berlatih mengurangi
        kebiasaan bawah sadar ini.

  Penyampaian cerita firman Tuhan perlu dilakukan dengan sebaik
  mungkin agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh
  anak-anak. Perlu disadari bahwa penyampaian cerita firman bukanlah
  sekadar bercerita untuk mengantar tidur. Selalu ada inti kebenaran
  yang ingin disampaikan kepada anak-anak. Jangan sampai terjebak pada
  kegiatan untuk mengisi kemampuan kognitif (pengetahuan) semata
  karena pengetahuan tidak akan mengubah perilaku seseorang. Hanya
  kasih Tuhan Yesus yang dapat mengubah seseorang.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul buku: Menciptakan Sekolah Minggu yang Menyenangkan
  Penulis   : Sudi Ariyanto dan Helena Erika
  Penerbit  : Gloria Graffa, Yogyakarta 2003
  Halaman   : 101--108


                        -=- BAHAN MENGAJAR -=-

                         HANYA ADA SATU TUHAN
                         ====================

  Bahan Bacaan:
  -------------
  Keluaran 20:1-6

  Penyampaian:
  ------------
  Ada beberapa orang di beberapa negara yang tidak mengenal Alkitab.
  Mereka juga tidak kenal dengan Tuhan Yesus. Mereka berpikir ada
  banyak tuhan. Bahkan mereka mengira matahari atau bulan adalah tuhan
  mereka. Mereka berdoa kepada bulan dan matahari untuk minta berkat
  dan keselamatan. Apakah benda-benda itu dapat menyelamatkan kita?
  Tentu tidak bukan? Matahari dan bulan hanyalah benda yang diciptakan
  Tuhan untuk menerangi dunia ini. Kita tidak boleh berdoa kepada
  benda-benda yang diciptakan Tuhan. Kita hanya boleh berdoa kepada
  Tuhan yang sudah menciptakan isi dunia.

  Lalu, dapatkah kita berdoa kepada malaikat? Apakah mereka Tuhan?
  Bukan! Malaikat memang hidup, dan mungkin ada beberapa yang ada di
  ruangan ini sekarang. Meskipun mereka tidak kelihatan. Tetapi kita
  tidak dapat berdoa kepada mereka. Mereka bukan Tuhan. Mereka adalah
  penolong yang diciptakan Tuhan juga.

  Apakah di atas langit sana ada tuhan yang lain selain Tuhan Allah
  kita? Tidak! Tuhan yang menciptakan segala sesuatunya. Dia tidak
  pernah menciptakan tuhan-tuhan yang lain. Itu sebabnya, Tuhan marah
  kalau kita berdoa kepada benda lain. Dia juga marah kalau kita
  mencintai sesuatu lebih dari kita mencintai Tuhan. Kita harus cinta
  Tuhan lebih dari kita mencintai orang tua kita atau pun benda-benda
  kesayangan kita. Karena Tuhan yang memberikan orang tua dan juga
  benda-benda kepada kita. Itu sebabnya, kita harus mencintai Tuhan
  lebih dari apa pun.

  Pertanyaan Ulangan:
  -------------------
  1. Menurutmu ada berapakah tuhan itu?
  2. Apakah matahari atau bulan dapat mendengar doa kita?
  3. Apakah kita dapat berdoa kepada malaikat? Apakah mereka tuhan?

  Doa:
  ----
  Bapa kami yang di surga, kami sungguh bersyukur karena Engkau adalah
  satu-satunya Tuhan. Engkau terbesar dari apa pun yang ada di surga
  maupun di bumi. Ajar kami untuk mengasihi-Mu dengan segenap hati
  kami dan untuk terus melayani Engkau. Dalam nama Tuhan Yesus, kami
  berdoa. Amin! (t/Davida)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul buku   : Devotions for the Children`s Hour
  Judul artikel: There Is Only One God
  Penulis      : Kenneth N. Taylor
  Penerbit     : Moody Press, Chicago, USA 1977
  Halaman      : 11--13


                         -=- WARNET PENA -=-

                      SITUS PEPAK: DRAMA NATAL
                      ========================
                   http://pepak.sabda.org/topik/12

  Bulan Desember sebentar lagi tiba dan pastinya perayaan Natal sedang
  dipersiapkan. Situs PEPAK menawarkan ide untuk perayaan Natal di
  gereja atau sekolah minggu Anda. Dalam topik Perayaan Hari Raya
  Kristen, Anda dapat menemukan beberapa tulisan/ide-ide seputar
  Natal, termasuk mengenai drama Natal. Khusus bagi Anda yang ingin
  mendapatkan berbagai ide seputar drama Natal, silakan klik:
  1. Naskah Drama Natal
     http://pepak.sabda.org/pustaka/010179/
  2. Naskah Drama: Pujian Maria
     http://pepak.sabda.org/pustaka/030326/
  3. Naskah Drama: Andaikata Yesus Jadi Gubernur
     http://pepak.sabda.org/pustaka/030327/
  4. Mempersiapkan Drama
     http://pepak.sabda.org/pustaka/010178/
  5. Adakan Drama Natal
     http://pepak.sabda.org/pustaka/030325/
  Selamat berkunjung!

  [Kiriman dari: Davida <evie(at)xxxx>]


                     -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=-

  Dari: yury yulianto <yurexxx(at)xxxx>
  >Shallom,
  >Secara kebetulan tepatnya tgl 31 Agustus 2006 pukul 19.00, saya
  >terkesan dengan kegiatan yang diadakan di GKI Kayu Putih, dan bukan
  >secara kebetulan pula saya bertemu dengan K` Ida, saya mencoba
  >mengkorek-korek dan mencari tahu kenapa pada petang itu banyak anak-
  >anak kumpul, ternyata di GKI Kayu Putih sudah lama diadakannya
  >suatu tempat (wadah) pendidikan keKristenan yang disebut Sekolah
  >Bina Iman. Saya merasa tertarik dan terbeban dengan kegiatan
  >tersebut. Ternyata tidak hanya sekolah Minggu yang notabene orang
  >bilang diadakan pada hari Minggu, sekolah Bina Iman juga bisa
  >terselenggara pada setiap hari yang diberikan oleh Tuhan, dan
  >disitu juga dituntut suatu KOMITMEN yang tinggi terhadap Guru
  >tersebut. Oleh sebab itu saya merasa ini juga bisa diterapkan di
  >masing-masing Gereja. Mengapa? Karena di dalam kegiatan tersebut
  >anak-anak benar-benar belajar, dan tidak hanya anak, GURU dan
  >orang tua juga belajar bersama-sama dalam memahami Firman Tuhan.
  >Demikian kesimpulan dari saya walaupun saya sendiri merasa sedikit
  >mendapatkan informasi, mudah-mudahan bermanfaat buat teman-teman
  >untuk tergerak hatinya membuat program Sekolah Bina Iman.
  >Tuhan Yesus Memberkati
  >Salam & Doa
  >Yulianto (GKI Buaran)

  Redaksi:
  Terima kasih banyak untuk pengalaman yang dibagikan. Mudah-mudahan
  pengalaman Anda ini dapat menjadi dorongan bagi sekolah-sekolah
  minggu yang lain, bahwa pelayanan anak tidak hanya dapat dilakukan
  pada hari minggu saja, tetapi juga pada hari-hari lain dan dalam
  bentuk-bentuk lain. Apakah para pembaca e-BinaAnak juga tergerak
  untuk mengembangkannya di gereja Anda masing-masing?


                         -=- MUTIARA GURU -=-

           Penyajian pelajaran yang baik adalah pemenuhan
                     sebuah rencana yang saksama.
                        - Clarence. H. Benson -


----------------------------------------------------------------------
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org