Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/300

e-BinaAnak edisi 300 (5-10-2006)

Alat Mengajar

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                           300/Oktober/2006
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL (1)         : Dasar-Dasar Alkitab dalam Pemanfaatan Alat
                          Peraga
  - ARTIKEL (2)         : Alat Mengajar untuk Pengungkapan
  - BAHAN MENGAJAR      : Kenikmatan dari Ketidaksedapan
  - WARNET PENA         : Sekolah Minggu
  - DARI ANDA UNTUK ANDA: Tentang Situs PEPAK
  - MUTIARA GURU

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
======================================================================

                      -=- SALAM DARI REDAKSI -=-

  Salam kasih,

  Memiliki kemampuan komunikasi yang baik belum menjamin seorang guru
  sekolah minggu dapat berhasil dalam mengajar. Teknik-teknik mengajar
  dapat melengkapi guru agar dapat mengajar dengan berhasil. Sajian
  e-BinaAnak bulan Oktober akan mengusung tema tentang Teknik-Teknik
  Mengajar. Adapun topik-topik per minggu akan kami bagi sebagai
  berikut:
                   1. Alat Mengajar
                   2. Mengatur Pelajaran
                   3. Mengajarkan Pelajaran
                   4. Pertanyaan-Pertanyaan

  Sajian minggu pertama adalah tentang Alat mengajar. Alat mengajar
  ternyata sangat penting untuk menunjang penyampaian pelajaran dengan
  baik. Di dalam Alkitab, kita dapat melihat bagaimana Tuhan Yesus pun
  selalu memakai alat-alat mengajar untuk menyampaikan pengajarannya.
  Sajian kami yang lain, adalah bahan mengajar yang dapat Anda pakai
  sebagai sebagai contoh penggunaan alat mengajar dalam bercerita.

  Selamat mengajar!

  Redaksi e-BinaAnak,
  Davida

          "Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan
                  kepada mereka. ...." (Markus 4:2a)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Markus+4:2 >


                         -=- ARTIKEL (1) -=-

          DASAR-DASAR ALKITAB DALAM PEMANFAATAN ALAT PERAGA
          =================================================

  ALAT-ALAT PERAGA DALAM PERJANJIAN LAMA

  Tuhan selalu menggunakan alat peraga berupa media visual untuk
  berkomunikasi dengan umat-Nya. Dia berbicara dan pesan-Nya
  didokumentasikan di dalam Alkitab. Namun, Dia melakukan lebih banyak
  hal lagi selain berbicara. Dia juga menggunakan berbagai alat visual
  untuk menguatkan pesan-Nya, seperti yang dapat dilihat ketika Ia
  berhubungan dengan orang-orang Israel selama keluar dari Mesir dan
  mengembara di padang belantara.

  Tuhan memimpin Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Umat Israel
  benar-benar telah diyakinkan untuk meninggalkan Mesir, sebagian
  besar karena penglihatan akan kekuatan Tuhan melalui tulah dan
  pekerjaan malaikat maut (Keluaran 7-12). Namun, ketika orang-orang
  Israel ini akan melewati Laut Merah, keragu-raguan pun muncul.
  Selama ini, Mesir selalu mencukupi kebutuhan mereka, memberi mereka
  makan, dan menahan mereka. Namun sekarang, ketika orang-orang Mesir
  mengejar-ngejar mereka dengan penuh amarah, bagaimana mereka bisa
  bertahan? Di manakah Tuhan itu sekarang?

  Tuhan memilih menjawab mereka dengan menggunakan penglihatan--campur
  tangan dalam bentuk suatu mujizat. Keluaran 14 mencatat bagaimana
  Allah membelah Laut Merah sehingga orang-orang Israel bisa
  menyeberang di tanah yang kering. Ketika orang-orang Mesir mengejar
  mereka dengan menyeberangi dasar laut, air laut menimpa mereka, dan
  mereka pun mati. Bagi orang-orang Israel, ini adalah sebuah tanda
  kekuatan Allah yang dramatis, dan kekuatan itu ada bersama dengan
  mereka.

  Di tahun-tahun berikutnya, ketika orang-orang Israel sekali lagi
  siap untuk melewati aliran air (kali ini Sungai Yordan) untuk mulai
  menaklukkan tanah perjanjian, Tuhan menguatkan kepemimpinan Yosua
  dan meyakinkan mereka kembali akan penyertaan Tuhan ketika Dia
  membelah air sungai Yordan (Yosua 3:8-10, 14-16). Kembali Dia
  menguatkan firman-Nya dengan simbol-simbol yang dapat dilihat untuk
  membangun kepercayaan dalam hati orang-orang Israel.

  Tuhan tidak hanya menggunakan media visual seperti mujizat, namun
  juga menempatkan alat-alat lain yang lebih abadi di tengah-tengah
  bangsa Israel. Contohnya, Dia menobatkan para nazir Allah sebagai
  pengingat visual akan tujuan dan fungsi khusus bangsa Israel di
  dunia. Para nazir Allah itu dipilih secara sukarela dengan masa
  tugas meliputi jangka waktu, mulai tiga puluh hari sampai seumur
  hidup. Dalam jangka waktu itu, para nazir Allah harus bebas dari
  minuman anggur, buah anggur, dan minuman-minuman yang memabukkan.
  Mereka tidak boleh memotong rambut atau menyentuh orang mati. Maksud
  dari janji itu, yang ditetapkan Allah, adalah untuk menanggalkan
  keduniawian dan mengkhususkan diri bagi Allah. Para pria dan wanita
  yang memegang nazar itu adalah pengingat yang dapat dilihat oleh
  seluruh bangsa Israel, bahwa mengkhususkan diri bagi Allah adalah
  suatu keharusan jika Israel hendak menggenapi takdirnya di dunia
  (Bil. 6:1-15; Hak. 13:5,14: 1Sam. 1:11; Luk. 1:15).

  Jumbai-jumbai juga merupakan jenis lain dari bentuk penglihatan.
  Bilangan 15:37-40 mencatat perintah Allah supaya orang-orang Israel
  menaruh jumbai-jumbai di ujung pakaian mereka sebagai suatu tanda
  yang mengingatkan mereka akan perintah Allah dan pentingnya mematuhi
  perintah itu. Penglihatan itu membuat mereka sulit untuk melupakan
  kewajiban mereka.

  Perjamuan juga merupakan alat untuk mengingat. Pada Perjamuan yang
  Terakhir, Tuhan memerintahkan, "Hari ini akan menjadi hari
  peringatan bagimu .... Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu:
  Apakah artinya ibadahmu ini, maka haruslah kamu berkata: Itulah
  korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di
  Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-
  rumah kita" (Keluaran 12:14,26,27). Perjamuan merupakan peringatan
  yang hidup bagi orang-orang dewasa Israel atas kuasa dan kasih
  Tuhan. Perjamuan yang sama mendorong anak untuk bertanya, memberikan
  kesempatan yang baik untuk suatu pengajaran lisan tentang kasih
  Allah.

  Tempat-tempat ibadah berfungsi sebagai peringatan, pernyataan yang
  jelas bagi bangsa Israel bahwa "Allah ada di tengah-tengah kita".
  Tempat ibadah berdiri sebagai tanda bahwa Allah berjalan bersama
  bangsa Israel (Keluaran 25:8, 33:7-11, 40:38; Bilangan 9:15, 10:33-
  35; 1Samuel 4:3-11 dan 1Raja-Raja 8:27).

  Contoh-contoh dalam PL kebanyakan mengatakan: Tuhan menyampaikan
  pesan kepada umat-Nya dengan menggunakan media visual. Dia ingin
  umat-Nya, tanpa ragu-ragu, mengetahui siapakah Dia dan bagaimana
  mereka dapat berjalan bersama-Nya.

  ALAT-ALAT PERAGA YANG DIGUNAKAN YESUS

  Analisa Injil yang teliti menyatakan bahwa Yesus secara bebas
  menggunakan media visual untuk membuat ilustrasi dan menguatkan
  pesan yang diberikan Allah kepada-Nya. "Lihatlah burung di udara,"
  perintah-Nya, dengan menunjuk burung-burung yang terbang di atas
  kepala ketika Ia ingin menekankan bahwa kecemasan adalah sia-sia.
  "Perhatikanlah bunga-bunga bakung yang tumbuh di padang," tambah-Nya
  untuk menekankan konsep yang sama (Matius 6:26,28).

  Perumpamaan yang digunakan kebanyakan mengambil gambaran kehidupan
  sehari-hari, yang digunakan untuk menyampaikan kebenaran yang
  abstrak. "Seorang penabur keluar untuk menabur," Ia memulai dengan
  memberikan ilustrasi yang memungkinkan untuk diresponi. Penabur dan
  biji adalah hal yang umum, sesuatu yang dimengerti oleh semua yang
  mendengarkan-Nya. Di saat yang lain, Ia memulai dengan, "Hal
  Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di
  ladangnya," (Matius 13:24-30; lihat juga Matius 13:31-33) dan
  mengajar mereka kenyataan tentang kebaikan dan kejahatan yang tetap
  ada di dunia sampai hari penghakiman. Dalam setiap perumpamaan, Dia
  membangun pemahaman sifat kerajaan Allah.

  Yesus menggambarkan kasih Bapa dalam perumpamaan lainnya. "Bagaimana
  pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba dan seekor di
  antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh
  sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?"
  (Matius 18:12-14; lihat juga Lukas 15:4-7). Karena tahu bahwa mereka
  adalah gembala dan domba, pendengar-Nya segera membayangkan seekor
  domba yang tidak patuh yang sedang dicari oleh gembalanya yang baik,
  dan mereka menangkap pandangan tentang Tuhan. Dia memberikan
  ilustrasi tentang kebenaran yang sama dengan menceritakan seorang
  wanita yang dengan cermat mencari uangnya yang hilang dan juga
  seorang ayah yang dengan sabar menunggu anaknya yang memberontak
  (Lukas 15:8-32).

  Perjamuan Allah dimulai oleh Yesus sebagai penanda visual
  pengorbanan-Nya untuk semua dosa manusia. "Ambillah dan makanlah;
  inilah tubuh-Ku," perintah Yesus ketika memberikan roti perjamuan
  kepada murid-murid-Nya. "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab
  inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak
  orang untuk pengampunan dosa," kata-Nya sambil mengambil cawan
  Perjamuan Terakhir (Matius 26:26-29; Lukas 22:15-20; dan 1Korintus
  10:16). 
  Sampai saat ini perjamuan menandakan penderitaan dan
  kematian Yesus bagi semua orang yang percaya.

  Setiap orang yang ingin menghabiskan waktunya dengan membaca Alkitab
  dapat menemukan lebih banyak lagi contoh-contoh visual yang
  digunakan Yesus dalam mengajar. Yang disebutkan di atas hanyalah
  sedikit contoh dari begitu banyaknya alat mengajar yang digunakan-
  Nya untuk menyampaikan ide-ide yang abstrak. (t/ratri)

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  Judul buku   : Introduction to Christian Education
  Judul artikel: A Biblical Basis for Using Visuals
  Penulis      : Eleanor Daniel, John W. Wade, Charles Gresham
  Penerbit     : The Standart Publishing Company, Ohio, USA 1980
  Halaman      : 162--165


                         -=- ARTIKEL (2) -=-

                   ALAT MENGAJAR UNTUK PENGUNGKAPAN
                   ================================

  Kita bisa membedakan adanya 2 jenis alat mengajar: alat yang
  bertujuan untuk mengesankan dan alat yang bertujuan untuk
  pengungkapan. Alat mengajar yang bertujuan untuk memberi kesan
  memiliki hubungan dengan proses mengajar. Alat-alat tersebut
  meliputi segala sesuatu yang dilakukan guru untuk mendorong
  aktivitas mental murid. Sementara, alat mengajar untuk pengungkapan
  meliputi proses belajar sekaligus meminta murid untuk mengungkapkan
  kembali pelajaran yang dipelajarinya, yaitu memikirkan pelajaran
  tersebut dengan semua tahap dan penerapannya sehingga dia dapat
  menyatakan pelajaran itu dalam bahasa dan kelakuannya sendiri.
  Penggunaan aktivitas-aktivitas pengungkapan itu sangat penting dalam
  hal belajar. Dengan perantaraan aktivitas-aktivitas pengungkapan
  itu, kita dapat menilai apakah pelajar benar-benar telah belajar.
  Perkataan Kristus, "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka,"
  (Matius 7:16) dapat ditafsirkan untuk mencakup aktivitas murid pada
  waktu mereka diberi kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya.

  Agar efektif, guru harus menyediakan aktivitas pengungkapan yang
  meliputi pemikiran yang saksama, pertimbangan, analisa, evaluasi,
  dan ringkasan. Keterlibatan pikiran, hati, dan kemauan secara aktif
  ini akan mendorong para pelajar untuk menjadi "pelaku firman"
  (Yakobus 1:22).

  Aktivitas pengungkapan termasuk dalam cara mengajar yang baik.
  Aktivitas itu efektif karena menambah kepribadian dan keterampilan
  pengajar, serta membantu pelajar dalam belajar.

  PENTINGNYA

  Alat mengajar yang mengesankan akan membantu untuk mencapai dan
  merangsang pikiran pelajar, tetapi tidak selalu mendapat tanggapan.
  Alat-alat pengungkapan diperlukan dan penting karena memperdalam
  kesan, mempergunakan tenaga, dan mencapai pribadi orang.

  Memperdalam Kesan
  -----------------
  Seorang anak sering kali lupa akan apa yang didengarnya; dia memang
  bisa melupakan apa yang dilihatnya, tetapi tidak dengan cepat
  melupakan apa yang dilihatnya. Belajar adalah proses mendengarkan,
  melihat, serta melakukan. Pada waktu seorang pelajar mengungkapkan
  pikirannya sendiri, dia memperkuat kesan dalam pikirannya dan
  mempelajari kebenaran itu melalui saluran indera yang berbeda--tidak
  saja melalui penglihatan dan pendengaran, tetapi sekarang melalui
  aktivitas. Proses belajar dimulai dan berlangsung lewat apa yang
  dilakukan si pelajar. Anak yang mendapat pelajaran piano mendapat
  kesan-kesan tertentu saat guru memainkan suatu lagu, tetapi dia
  tidak mulai belajar memainkan piano itu sebelum dia sendiri berlatih
  untuk memainkannya.

  Mempergunakan Tenaga
  --------------------
  Pemecahan yang baik untuk masalah disiplin ialah dengan selalu
  memberi tugas kepada murid yang giat. Tenaga yang tak ada batasnya
  dan kegiatannya yang tidak henti-hentinya itu perlu dipergunakan.
  Seorang guru perlu memimpinnya, tetapi jangan mencoba untuk
  menekannya. Aktivitas pengungkapan yang terarah akan mempergunakan
  tenaga sembari membantu pencapaian tujuan-tujuan pendidikan yang
  amat baik.

  Mencapai Pribadi Orang
  ----------------------
  Untuk mencapai pribadi orang, alat-alat pengungkapan itu tidak hanya
  memberikan tugas bagi murid-murid yang tidak bisa tenang. Aktivitas
  itu harus mempunyai nilai positif untuk membentuk kehidupannya.
  Seorang guru belum mencapai pribadi pelajar itu sebelum pelajar mau
  mengambil pengetahuan itu untuk dirinya sendiri dan menerapkannya.
  Tujuan hal ini ialah guna mengembangkan watak dan kehidupan Kristen.
  Guru itu sendiri harus menjadi alat peraga yang terbaik. Murid-murid
  akan melihat cita-cita yang bisa mereka capai dalam kehidupan guru
  tersebut. Tanpa disadari, mereka akan meniru teladan gurunya dan
  kemudian menyatakan sifat yang sama.

  BUKU PEDOMAN MURID

  Buku pedoman murid adalah alat pengungkapan yang penting. Buku itu
  menggambarkan dan menetapkan tanggapan murid terhadap pengajaran.
  Buku pedoman itu hanyalah sebuah alat untuk mencapai tujuan dan
  bukannya tujuan itu sendiri. Hanya saja, guru yang sangat
  mementingkan kebersihan dan kerapian buku-buku pedoman murid-
  muridnya akan menggagalkan tujuan utama tersebut.

  Dengan anak-anak yang lebih tua, sebaiknya buku pedoman murid itu
  dipelajari dan dikerjakan di rumah. Atas dasar pekerjaan mereka ini,
  guru dapat membangun struktur pendidikan yang unggul. Seorang guru
  yang baik akan meminta kerja sama keluarga si pelajar. Karena tanpa
  kerja sama itu, pelajar hanya membuat sedikit persiapan saja atau
  malah tidak sama sekali.

  Dalam keadaan-keadaan tertentu, sebagian dari jam pelajaran dapat
  dipergunakan untuk pelajaran yang diawasi. Tugas tertulis yang ada
  dalam buku pedoman dapat dikerjakan pada saat seperti ini. Banyak
  guru yang telah memakai metode ini dengan hasil yang baik. Mereka
  mematuhi prinsip pendidikan, yaitu mengajar adalah untuk mendapat
  tanggapan.

  Untuk anak-anak di atas usia taman kanak-kanak, setiap pedoman murid
  harus meliputi hal-hal yang dijabarkan berikut.

  Tugas Menulis
  -------------
  Mungkin ada tempat kosong yang harus diisi atau kalimat yang harus
  disempurnakan. Tambahan tugas penulisan yang kreatif akan menolong
  pelajar untuk menuliskan pengetahuannya dan menyediakan tanggapan
  pribadi terhadap pengajaran.

  Tugas Mencari
  -------------
  Pelajar yang diminta untuk mencari suatu jawaban di dalam Alkitab
  mungkin sekali akan mengingat keterangan yang diperolehnya itu.
  Aktivitasnya akan meninggalkan kesan pada pribadinya sekaligus
  mengembangkan inisiatifnya untuk menemukan kebenaran.

  Tugas Menggambar
  ----------------
  Pelajaran itu akan lebih tertanam apabila murid menggambar sebuah
  peta, tabel, grafik, atau gambar. Gambaran ini tidak perlu betul
  atau sempurna sekali.

  Peta Palestina mungkin menunjukkan perbatasan, yaitu Laut Tengah,
  Danau Galilea, Sungai Yordan, dan Laut Mati. Para pelajar itu dapat
  menunjukkan serta menuliskan nama beberapa kota penting. Inilah
  faktor-faktor ilmu bumi yang mendasar bagi pelajaran tentang
  kehidupan Kristus. Lain-lain hal dapat ditambahkan sementara cerita
  itu berlangsung.

  Tugas Menerapkan
  ----------------
  Pencarian akan pengetahuan dan pengertian telah mencapai sasarannya
  ketika murid sanggup mengalihkan ide-ide baru tersebut menjadi
  pengalaman dalam kehidupannya sendiri.

  PEKERJAAN TANGAN

  Bertahun-tahun yang lalu, Marion Lawrence berkata, "Seorang anak
  mengingat 10% dari apa yang didengarnya, 50% dari apa yang
  dilihatnya, 70% dari apa yang dikatakannya, dan 90% dari apa yang
  dilakukannya." Apa yang ditemukan, dituliskan, digambar, dan dibuat
  oleh pelajar akan meninggalkan kesan yang tak terhapuskan dalam
  pikirannya. Tetapi kemungkinannya, dia akan lebih mengingat apa yang
  dibuatnya.

  Waktu mengajar terlampau singkat untuk melakukan banyak pekerjaan
  tangan. Namun demikian, pengajaran melalui pekerjaan tangan jangan
  sekadar berupa pekerjaan yang menyibukkan, tapi kegiatan dimana
  murid-murid tidak akan membuang-buang waktunya jika pekerjaan itu
  dihubungkan dengan pengajaran. Pekerjaan tangan dapat juga dilakukan
  pada saat-saat sebelum pelajaran.

  Bahan
  -----
  Banyak bahan yang tidak mahal yang bisa didapat untuk pekerjaan
  tangan. Seperti kertas, karton, plastik, gips. Sebuah desa zaman
  Alkitab dapat dibangun dari kertas, kain, dan kayu.

  Proyek
  ------
  Seorang guru yang panjang akal akan memakai proyek-proyek yang
  berkaitan dengan sebuah pelajaran atau dengan serangkaian pelajaran.
  Murid-murid akan belajar lebih banyak dengan membangun sebuah model
  Kemah Sembahyang daripada berulang kali membaca uraian yang terdapat
  dalam kitab Keluaran. Membuat sebuah peta timbul dari Palestina akan
  mengajar lebih banyak tentang gunung-gunung dan lembah-lembah
  daripada hanya membaca mengenainya, atau dengan pengajaran khusus
  dalam ilmu bumi Alkitab.

  PERJALANAN PENINJAUAN

  Salah satu faktor yang menakjubkan dari pengajaran Yesus ialah bahwa
  sedikit saja hal-hal yang terjadi di dalam ruang kelas. Pelajaran-
  Nya diambil dari dunia di sekeliling-Nya--ladang-ladang, burung-
  burung, bunga-bunga. Dengan pelajaran peninjauan, seorang guru yang
  giat dapat menyediakan pengalaman-pengalaman baru bagi murid-
  muridnya.

  Sebuah perjalanan dapat bersifat mengesankan sekaligus mengungkapkan
  sesuatu juga. Mengunjungi kebun binatang, sebuah taman, atau tempat
  pertanian akan memberikan banyak kesempatan untuk mengajarkan
  kebesaran penciptaan Allah dan pemeliharaan-Nya yang penuh kasih.
  Keikutsertaan murid dalam merencanakan dan mengevaluasi juga akan
  menambah pengalaman belajar mereka.

  Perencanaan awal yang matang sangat diperlukan bagi perjalanan
  peninjauan. Perundingan dengan pimpinan gereja, pilihan tempat
  tujuan, izin orang tua, persiapan perjalanan, dan pembahasan yang
  saksama mengenai tujuan pengalaman itu, semuanya sangat penting.
  Murid-murid dapat dilibatkan dalam semua tingkatan dan kegiatan
  belajar akan lebih menyenangkan dan lebih diingat murid.

  Semua alat pengungkapan pengajaran ini akan menguatkan kehidupan
  rohaniah pelajar. Guru menggunakan aktivitas di kelas untuk
  memberikan kesan yang hidup, tetap, penting, dan menarik. Aktivitas
  pengungkapan pelajaran yang saling berkaitan akan mengembangkan
  sifat dan kehidupan Kristen.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul buku   : Teknik Mengajar
  Judul artikel: Alat-Alat Mengajar
  Penulis      : Clarence H. Benson
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang 1986
  Halaman      : 48--52


                        -=- BAHAN MENGAJAR -=-

                    KENIKMATAN DARI KETIDAKSEDAPAN
                    ==============================

  Persiapan:
  ----------
  Bawalah bahan-bahan kue yang disebutkan dalam pelajaran ini. Kalau
  dapat, bawalah sebuah kue yang sudah jadi, kemudian boleh diberikan
  kepada anak-anak sesudah pelajaran selesai sebagai hadiah. Boleh
  juga menyediakan sebuah gambar kue. Kalau tidak ada bahan-bahan
  boleh juga menggunakan salah satu resep membuat kue.

  Peyampaian:
  -----------
  Kali ini saya membawa beberapa benda untuk pelajaran kita hari ini.
  Saya membawa semua bahan untuk membuat kue. Kalian pasti sudah tahu
  betapa manis dan enak rasanya kue, bukan? Tetapi pernahkah kalian
  memikirkan bahan-bahan apa sajakah yang ada dalam sebuah kue?
  Pernahkah kalian merasakan tepung? Rasanya tawar, dalam mulut terasa
  seperti bubuk. Vanili memberikan rasa sedap dalam kue-kue, tetapi
  kalau kita taruh sedikit vanili di lidah kita, maka akan terasa
  pahit sekali. Coklat juga pahit rasanya kalau dimakan begiu saja
  sebab bukan seperti coklat manis yang biasa kalian makan. Telur yang
  mentah bila dimakan malah menyebabkan mual. Ada orang yang suka
  minum campuran telur mentah dengan susu. Sebetulnya, di dalam kue
  hanya ada dua bahan yang enak kalau dimakan begitu saja, yaitu susu
  dan gula. Sesudah bahan-bahan ini dicampur dan adonannya dimasukkan
  ke dalam oven sehingga matang, barulah dapat dimakan.

  (Bacalah Mazmur 37:23)

  Kita tahu bahwa Allah mempunyai rencana untuk kita semua. Rencana
  itu dibuat dalam kasih dan kebijaksanaan-Nya. Dia menentukan apa
  yang terbaik untuk kita masing-masing. Kita juga diajar bahwa segala
  seuatu yang ada dalam rencana Allah akan bekerja bersama-sama bagi
  kebaikan mereka yang mengikuti Tuhan Yesus Kristus.

  Mengapa Allah mengizinkan kejadian-kejadian yang berbeda-beda kepada
  kita? Sebabnya ialah supaya kita menyesuaikan diri dengan Kristus
  untuk membuat kita lebih menyerupai Kristus (Roma 8:28). Kadang-
  kadang kita memerlukan pengalaman yang sulit dan pahit, misalnya
  kecewa karena tidak mendapat nilai yang baik yang kita harapkan di
  sekolah, atau jatuh sakit untuk waktu yang lama.

  Semua itu sama halnya dengan coklat dan vanili yang pahit yang
  dibutuhkan untuk membuat kue yang enak. Mungkin Allah mengizinkan
  suatu hal terjadi sehingga kita tidak dapat bepergian dalam masa
  liburan atau kita harus membantu di rumah. Pengalaman ini kita
  perlukan untuk menjadikan kita lebih menyerupai Kristus. Itulah
  sebabnya Dia mengirimkan pengalaman-pengalaman yang sukar diterima
  seperti telur mentah yang tidak enak itu. Ada kalanya Dia
  mengizinkan pengalaman-pengalaman yang menjemukan. Kehidupan menjadi
  sangat membosankan, tawar, tak ada rasa seperti tepung ini.
  Sering kali kita juga mengalami pengalaman-pengalaman yang
  menyenangkan, yang menggembirakan, sama dengan susu dan gula dalam
  kue ini. Ada kalanya orang harus menempuh pengujian yang berat
  sekali, yang dapat disamakan dengan panasnya oven untuk mematangkan
  kue.

  Allah tahu bahwa kita butuh pertolongan untuk dapat bertumbuh dalam
  Kristus Yesus. Dan satu-satunya cara supaya bisa terus dekat pada-
  Nya ialah melalui satu pengalaman pahit yang harus kita derita. Ada
  hal-hal yang kita sukai, ada juga hal-hal yang mengesalkan hati,
  dan kita berdoa supaya Allah menyingkirkan pengalaman ini dari hidup
  kita. Kita pun tahu bahwa Allah berkata bahwa kita harus bersyukur
  kepada-Nya untuk segala sesuatu yang telah dikirimkan-Nya kepada
  kita karena Dia tahu apa yang paling baik bagi kita.

  Apabila semua bahan dan bumbu sudah diaduk menjadi satu adonan,
  kemudian dibakar menurut resep, adonan itu akan menjadi kue yang
  bagus dan enak rasanya, seperti kue ini. (Perhatikan kue atau gambar
  kue itu.) Apabila kita harus menanggung sesuatu yang sukar dan
  pahit, ingat saja resep kue ini. Dan ingat juga bahwa Allah
  mempunyai rencana tertentu untuk kita masing-masing. Apabila kita
  mengikuti rencana Tuhan, kita akan memiliki kehidupan yang amat
  indah, yang melimpah dan bermanfaat, yang akan sangat menyenangkan
  Allah dan kita sediri.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul buku: Pelajaran dengan Alat Peraga
  Pengarang : D.H. Pentecost
  Penerbit  : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, tt
  Halaman   : 19--22


                         -=- WARNET PENA -=-

                            SEKOLAH MINGGU
                            ==============
                    http://www.sekolah-minggu.net/

  Satu lagi situs untuk para pelayan anak, khususnya yang berkecimpung
  dalam sekolah minggu. Situs Sekolah Minggu berharap dapat
  meningkatkan kualitas pelayanan, saling bertukar pikiran dan ide
  bagi para guru SM. Dalam situs ini dapat ditemui bahan-bahan seputar
  Sekolah Minggu, Ruang Guru, Ruang Anak Pengorganisasian, Mengajar,
  Alat-Alat Mengajar, Aktivitas dan Permainan. Saat berkunjung, jangan
  lupa untuk registrasi sebagai anggota terlebih dahulu, agar bisa
  menjelajah lebih jauh lagi ke dalam situs ini.

  [Kiriman dari: Izaac Runtulalo/Webmaster Situs Sekolah Minggu]


                     -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=-

  Dari: Meyga Ruth Yanti <meygaruth(at)xxxx>
  >SYALOM...........
  >Senang sekali rasanya bisa bergabung dengan situs PEPAK ini. Segala
  >sesuatu indah pada waktunya itulah yang saya rasakan ketika seorang
  >teman merekomendasikan situs ini untuk membantu saya dalam
  >pelayanan di SM. Doa dan harapanku PEPAK tetap exist dan menjadi
  >terang di dunia maya. Kalau boleh tolong situs ini dilengkapi
  >dengan bank lagu-lagu SM yang dilengkapi dengan partitur (not angka
  >or balok) lagu. Akhirnya, selamat melayani utk tim PEPAK. GBU ALL

  Redaksi:
  Puji Tuhan! Kiranya berkat ini bisa dirasakan oleh semua rekan-rekan
  yang sudah mengunjungi Situs PEPAK. Lebih bersukacita lagi karena
  Anda telah bersedia memberikan saran dan kritik yang dapat membangun
  kemajuan situs PEPAK.

  Sehubungan dengan saran Anda tentang lagu-lagu sekolah minggu yang
  dilengkapi dengan partiturnya, kami telah menyediakannya di situs
  mitra kami yaitu situs GEMA (Gudang Elektronik Musik dan Audio).
  Anda bisa mengaksesnya di:
  ==> http://gema.sabda.org/?q=sm


                         -=- MUTIARA GURU -=-

               Alat-alat mengajar merupakan pelengkap
                yang membuat pengajaran itu berhasil.
                        - Clarence H. Benson -


----------------------------------------------------------------------
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org