Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/288

e-BinaAnak edisi 288 (12-7-2006)

Kekerasan pada Anak

  

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                              288/Juli/2006
----------
 - SALAM DARI REDAKSI
 - ARTIKEL          : Kekerasan pada Anak
 - TIPS             : Sekolah Minggu dan Anak yang Mengalami Kekerasan
 - BAHAN MENGAJAR   : Kepedihan: Terlalu Sukar Untuk Dikatakan
 - WARNET PENA      : Bright Ideas
 - STOP PRESS!      : Kelas Virtual PESTA Periode Agust./Sept. 2006
 - MUTIARA GURU

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
======================================================================

                      -=- SALAM DARI REDAKSI -=-

  Kasus kekerasan terhadap anak belakangan ini cukup marak terjadi.
  Hal yang mencengangkan ialah bahwa kebanyakan kasus kekerasan justru
  dilakukan oleh keluarga dekat si anak itu sendiri. Tentu saja hal
  ini sangat memprihatinkan, mengingat bukan tidak mungkin hal itu
  dialami oleh anak didik sekolah minggu kita.

  Melihat fenomena tersebut, sudah seharusnya para pelayan di sekolah
  minggu jeli melihatnya. Apalagi mengingat dampak kekerasan tersebut
  amatlah dalam. Bagaimana bila memang salah satu anak layan benar-
  benar mengalami tindak kekerasan yang justru dilakukan keluarga
  dekatnya? Bagaimana mengetahui perbedaan yang memperlihatkan hal
  tersebut? Apa yang harus dilakukan para pelayan sekolah minggu?

  Topik kekerasan terhadap anak kali ini sengaja diangkat sehingga
  para pelayan sekolah minggu, khususnya, dapat lebih memerhatikan
  setiap anak-anak layannya sekaligus memberi penanganan yang
  semestinya diperoleh anak-anak yang mengalami kekerasan tersebut.

  Selamat melayani!

  Penyunting,
  RS Kurnia

                              "Ingatlah,
     jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini.
                    Karena Aku berkata kepadamu:
              Ada malaikat mereka di sorga yang selalu
       memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 18:10)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+18:10 >


                           -=- ARTIKEL -=-

                         KEKERASAN PADA ANAK
                         ===================

  Meskipun tidak ada penjelasan sederhana tentang kekerasan pada anak,
  beberapa faktor pendorong kekerasan pada anak adalah
  ketidakdisiplinan, tidak jelasnya peranan suami dan istri dalam
  pernikahan, kepercayaan orang tua bahwa kekerasan akan membentuk
  karakter anak, dan ketidakmampuan orang tua atau kegagalan yang
  ditimpakan pada anak. Beberapa anak mengalami keterpukulan akibat
  kekerasan yang disebabkan kondisi mereka yang cacat, tidak atau
  kurang disayangi, kehadirannya tak diinginkan, atau memiliki
  beberapa ciri/kondisi yang tidak diinginkan.

  Beberapa orang tua yang mengaku percaya pada prinsip-prinsip
  kedisiplinan yang ada di Alkitab justru memiliki penafsiran dan
  penerapan Alkitab yang salah sehingga mereka melakukan kekerasan
  pada anak-anak, memukul dengan menggunakan kayu. Padahal ayat-ayat
  di Amsal yang menyebutkan kayu sesungguhnya diperuntukkan bagi anak-
  anak remaja yang memberontak yang tidak mau taat.

  Kekerasan anak adalah berbagai tindakan yang dapat melukai seorang
  anak. Luka itu bisa disebabkan oleh kurangnya perhatian atau
  pengawasan yang diperlukan. Bisa juga karena pemahaman yang salah
  mengenai disiplin dan hukuman untuk anak.

  Kekerasan itu dapat terwujud secara emosional dan fisik. Seringkali
  kekerasan terhadap anak dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri.
  Oleh karena itu, banyak kasus yang tidak terungkap karena anak
  merasa bahwa adalah hak orang tua untuk melakukan tindakan itu pada
  mereka. Mereka juga takut akan hukuman yang lebih berat lagi jika
  mereka membantah atau menceritakan hal tersebut kepada orang lain.

  Sebagai guru sekolah minggu, bagaimana kita bisa tahu bahwa anak-
  anak kita mengalami kekerasan dalam keluarganya atau tidak? Beberapa
  tanda di bawah ini harus Anda kenali.

  1. Luka-luka yang tidak dapat dijelaskan.
     --------------------------------------
     Waspadalah terhadap luka-luka yang memerlukan berbagai tahap
     penyembuhan, seperti memar yang ditutupi oleh pakaian, luka bakar
     (khususnya yang berpola), dan bilur-bilur yang menunjukkan bekas
     lilitan tali atau kaitan. Mereka juga tiba-tiba bisa menunjukkan
     ketidaknyamanan dalam berjalan atau duduk. Anak-anak dan para
     pelayan anak-anak kecil yang mengurusi kebutuhan anak-anak di
     kamar mandi harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda kekerasan.

  2. Perubahan perilaku.
     -------------------
     Anak-anak yang mengalami kekerasan bisa menunjukkan kekerasan
     yang berlebihan pada saat bermain boneka atau binatang. Perilaku
     mereka mungkin menurun seperti anak-anak di bawah usia mereka dan
     kembali harus dilatih untuk ke kamar mandi. Anak-anak yang
     mengalami kekerasan juga bisa menunjukkan ketakutan terhadap
     orang-orang atau tempat tertentu. Seorang anggota keluarga yang
     juga seorang pelaku kekerasan biasanya ingin membatasi kontak
     sosial anak tersebut, jadi seorang anak mungkin agak terisolasi
     dari teman-temannya.

  3. Tanda-tanda kelalaian.
     ----------------------
     Anak-anak yang mengalami kekerasan biasanya dilalaikan oleh
     keluarganya. Mereka mungkin berpakaian tidak selayaknya dan tidak
     sepantasnya. Kebutuhan gizi dan kebersihan mereka sangat tidak
     terawat. Mereka mungkin tertidur di kelas karena kurang
     istirahat. Anak-anak yang terabaikan ini mungkin menjadi anak
     yang hadir pertama kali dan pulang paling akhir. Para pelayan
     gereja perlu memerhatikan tanda-tanda kelaparan atau gelagat
     bahwa anak tersebut telah lama ditinggalkan dan tidak
     diperhatikan oleh orang tuanya. Anak-anak yang tidak diperhatikan
     sering menjadi korban kecelakaan dan/atau penyerangan.

  Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh gereja dan sekolah
  minggu untuk menolong anak yang memiliki masalah kekerasan dalam
  keluarga mereka.

  1. Anak-anak harus dididik untuk mengetahui kapan mereka dijadikan
     korban dan bagaimana melaporkan kekerasan itu.
     Para pelayan anak harus tahu bagaimana mengenali tanda-tanda
     kekerasan dan siapa yang harus dikenali. Para pemimpin gereja dan
     guru sekolah minggu harus tahu bagaimana mencegah kekerasan di
     gereja dan langkah-langkah apa yang harus diambil jika mereka
     menerima laporan peristiwa-peristiwa yang dicurigai.

  2. Ajari mereka untuk percaya.
     Jika kekerasan pada anak ada kaitannya dengan orang tua dan anak
     tersebut masih belum sekolah, para guru harus membangun satu
     kepercayaan, hubungan yang bersahabat dengan murid-murid mereka
     sehingga anak yang menjadi korban bisa datang kepada guru mereka
     tanpa ditolak. Jika kekerasan bersumber dari luar rumah, hubungan
     yang baik antara orang tua dan anak akan memfasilitasi
     komunikasi.

  3. Ajarkan kewaspadaan kepada mereka.
     Melalui cerita-cerita atau ibadah sekolah minggu kita dapat
     mengajarkan anak untuk belajar membedakan antara "sentuhan yang
     sehat" dan "sentuhan yang tidak sehat", termasuk apa yang harus
     dilakukan jika terjadi masalah.

  4. Ajarlah para pelayan dan perintahkan setiap guru sekolah minggu
     untuk menghindari anak dari kesendirian.
     Latihlah para pekerja dalam teknik disiplin yang tidak melibatkan
     hukuman badan.

  5. Para pelayan anak harus lebih berani berbicara dengan para orang
     tua dan membantu mereka untuk benar-benar memahami motivasi para
     pelayan dibalik perhatian mereka kepada keadaan anak.
     Cobalah berkunjung ke rumah anak dan berkomunikasi dengan orang
     tua secara bertahap. (t/Ratri)

  Bahan dirangkum dan diterjemahkan dari sumber:
  1. Judul buku: The Complete Handbook for Children Ministry
     Penulis   : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
     Penerbit  : Thomas Nelson Publisher, Nashville, USA 1993
     Halaman   : 55 - 60

  2. Judul buku: Childhood Education In The Church
     Penulis   : Robert E. Clark, Joanne Brubaker, dan Roy B. Zuck
     Penerbit  : Moody Press, Chicago, USA 1986
     Halaman   : 41 - 42


                             -=- TIPS -=-

           SEKOLAH MINGGU DAN ANAK YANG MENGALAMI KEKERASAN
           ================================================

  Anak-anak yang mengalami kekerasan bisa mengalami hal-hal sebagai
  berikut.

  1. Anak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Kekerasan
     sebetulnya merupakan pernyataan atau wujud dari tekad membela
     kepentingan. Jadi, kalau kita dihadapkan atau hidup di tengah-
     tengah masyarakat atau keluarga yang makin hari makin keras
     memperlakukan anak, si anak yang kita besarkan ini mungkin bisa
     bertumbuh besar menjadi orang yang egois yang hanya memikirkan
     kepentingan diri sendiri dan akhirnya mempunyai sifat yang keras.
     Dia, misalnya, akan mengekspresikan kemarahannya dengan
     kekerasan. Hal ini sangat potensial membuat anak juga melakukan
     kekerasan dalam rumah tangganya kelak.

  2. Kekerasan pada anak dapat menghancurkan anak secara rohani,
     emosional, dan sosial sebagaimana halnya dengan fisik. Anak yang
     mengalami kekerasan sering mengalami depresi, rasa takut serta
     perasaan bersalah. Mereka akan mengalami kesulitan untuk
     memercayai orang lain dan merasa kurang percaya diri.

  Sebagai guru sekolah minggu, kita dapat memberikan nasihat-nasihat
  atau pertolongan kepada anak agar kekerasan yang terjadi pada
  dirinya tidak membawa dampak negatif yang dalam bagi kehidupannya.

  1. Kita perlu menekankan kepada anak bahwa kita boleh melindungi
     diri, tetapi dalam pengertian menjadi orang yang tegas bukan
     orang yang kasar. Dalam kelas sekolah minggu, sering-seringlah
     menekankan pelajaran-pelajaran mengenai kelembutan, kasih,
     disiplin, ketegasan Yesus, dll.

  2. Untuk anak-anak yang berjiwa keras, dengan tegas dapat kita
     katakan dan ajarkan bahwa saat mereka melakukan hal yang negatif,
     seperti memukul temannya, itu berarti mereka sedang berdosa
     kepada Tuhan. Jika mereka memberikan sanggahan bahwa orang tuanya
     pun melakukan hal itu kepada dia, ajaklah dia dengan lemah lembut
     untuk mendoakan orang tuanya.

  3. Bagi anak-anak yang karena kekerasan pada dirinya menjadi orang
     yang kehilangan kepercayaan diri atau depresi berat, bimbinglah
     mereka dengan lemah lembut pula. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda
     ada di pihak mereka dan siap mendukung. Berikanlah kepastian
     kepadanya bahwa mereka aman saat berada di dekat guru sekolah
     minggu.

  4. Pendekatan secara pribadi dan intensif sangat perlu bagi anak
     yang mengalami kasus ini. Mungkin kita tidak dapat mencampuri
     urusan keluarga anak sekolah minggu, tetapi kita dapat membantu
     mereka dengan memulihkan sakit fisik, mental, maupun rohani
     mereka. Yang dapat kita lakukan, antara lain sebagai berikut.
     a. Melakukan kunjungan ke rumah anak sekolah minggu. Dalam
        kunjungan, fokuskan kunjungan pada anak, bukan untuk
        menasihati atau bahkan menyalahkan orang tua mereka. Jika
        sangat sulit menemui anak di rumah, waktu-waktu setelah ibadah
        sekolah minggu selesai akan menjadi saat yang sangat tepat
        bagi Anda untuk melakukan pendekatan tersebut.
     b. Dalam pertemuan pribadi Anda dengan anak, biarkan mereka
        mengungkapkan seluruh isi hati mereka. Biarkan mereka menangis
        atau mengungkapkan kemarahan mereka di hadapan Anda. Jadilah
        pendengar yang baik dan jangan menyela pembicaraannya.
     c. Buatlah PA pribadi dengan anak tersebut (untuk kelas besar)
        mengenai pengampunan, kasih, kepercayaan diri, rasa bersalah,
        rasa takut, dll. yang dapat membuka mata rohani mereka tentang
        bagaimana mereka harus menghadapi perbuatan yang tidak
        menyenangkan mereka.
     d. Untuk anak kelas kecil, Anda dapat membelikan buku-buku cerita
        Alkitab bergambar. Lalu, ceritakan atau berikanlah buku-buku
        tersebut kepada mereka secara pribadi.
     e. Jika ada luka di tubuh mereka, segera obati dengan obat-obatan
        yang bisa disediakan oleh sekolah minggu. Sentuhan langsung
        saat tangan Anda mengobati luka mereka dapat membawa pemulihan
        bukan hanya bagi fisik, tetapi psikis mereka.

  Jika kita bisa mendekati anak tahap demi tahap, pendekatan terhadap
  orang tua bisa mulai dilakukan. Dalam hal ini pertemuan dengan orang
  tua bukan untuk menegur, tetapi untuk menjalin komunikasi dan
  hubungan yang baik. Setelah itu, kita bisa melayani mereka.

  Pertolongan Tuhanlah yang akan memampukan Anda untuk membangun anak
  sekolah minggu Anda untuk keluar dari permasalahan ini. Untuk itu
  doa, komitmen dan pengorbanan Anda sangat dibutuhkan bagi anak-anak
  tersebut.

  [Disarikan dari berbagai sumber oleh: Davida]


                        -=- BAHAN MENGAJAR -=-

               KEPEDIHAN: TERLALU SUKAR UNTUK DIKATAKAN
               ========================================

  REFLEKSI UNTUK PELAYAN ANAK

  Ketika kita kehilangan seseorang atau sesuatu yang sangat kita
  kasihi, entah melalui kejadian yang menyakitkan seperti kematian,
  perpisahan atau melalui proses alami kehidupan -- bertumbuh, menjadi
  tua, mengalami berbagai perubahan -- selalu ada kepedihan dan kita
  rindu dipulihkan. Kita merasakan kepedihan atas kehilangan itu di
  dalam tubuh, roh, pikiran, dan hati kita. Kita tak dapat
  menghindarinya. Kepedihan mengikuti kita, dan dengan cara yang
  misterius, sekaligus menolong kita untuk dipulihkan. Dukacita
  merupakan bentuk penghargaan atas sesuatu. Bila objek kepedihan kita
  tidak terlalu berharga bagi kita, pasti kita tidak akan merasa
  begitu kehilangan.

  Kepedihan Allah sangatlah luar biasa untuk direnungkan. Pencipta
  alam semesta, yang menciptakan segala sesuatu, sumber kehidupan,
  harus berduka agar dapat berhubungan dengan kita. Sungguh sesuatu
  yang sukar dimengerti.

  REFLEKSI UNTUK SELURUH ANGGOTA KELAS

  Penting bagi kita untuk dapat menyentuh dan memeluk orang, binatang,
  dan benda-benda yang kita sayangi. Jika kita tak dapat melakukannya
  karena kehilangan atau karena mereka telah tiada, kita merasa sangat
  sedih, takut, bahkan marah. Kadang kita merasa seperti sebuah balon
  besar tanpa udara lagi. Namun, kita merasakan semua ini karena
  sebuah alasan yang luar biasa, yakni kita memiliki kasih yang besar.
  Waktu akan membantu kita untuk mengikis kepedihan itu setiap kali
  kita memikirkan siapa atau apa yang sudah tiada itu. Setelah
  beberapa saat, kita tidak lagi merasa takut untuk berpikir tentang
  mereka, bahkan kenangan tentang mereka justru membuat kita bahagia.

  Allah begitu mengasihi kita dan merasa sedih karena dosa membuat
  kita terhilang. Yesus datang karena Allah tidak mau kehilangan kita.
  Dia datang agar kita mengerti betapa Allah mengasihi kita.

  Hari 1: Hana Menginginkan Anak (1 Samuel 1:1-27)

  1. Ketika Hana menyatakan kepedihan hatinya, apa yang dipikirkan
     Elkana atas perilakunya itu?
  2. Ceritakan suatu peristiwa ketika kamu merasa paling berduka.
     Bagaimana kamu menyatakan kepedihanmu?

  Hari 2: Daud Berduka karena Saul dan Yonatan (2 Samuel 1:12-7)

  1. Apa yang dilakukan Daud untuk mempertahankan kenangannya terhadap
     Saul dan Yonatan?
  2. Ungkapkan beberapa kenangan tentang seseorang yang telah
     meninggal.

  Hari 3: Yesus Menangisi Yerusalem (Matius 23:37-39)

  1. Apa yang membuat Yesus bersedih hati karena Yerusalem?
  2. Bagaimana kamu berusaha menghibur dan melindungi seseorang yang
     kamu kasihi?

  Hari 4: Maria dan Marta Berduka karena Lazarus (Yohanes 11:1-46)

  1. Bagaimana Marta menyambut Yesus ketika Dia tiba?
  2. Siapa yang paling dapat menghiburmu ketika kamu bersedih hati?
     Jelaskan bagaimana orang itu dapat membuat kamu merasa lebih
     baik.

  Hari 5: Dorkas Dibangkitkan dari Kematian (Kisah Para Rasul 9:32-43)

  1. Ceritakan pribadi seperti apakah Dorkas itu?
  2. Menurutmu, hal-hal apakah yang perlu diingat orang lain tentang
     dirimu?

  Hari 6: Langit Baru (Wahyu 21:1-6)

  1. Janji janji apa yang diberikan dalam ayat-ayat ini?
  2. Seandainya kamu menciptakan sebuah dunia baru, hal-hal apa yang
     ingin kamu ubah?

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul buku    : Belajar Bersama
  Penulis       : Janice Y. Cook
  Penerbit      : Yayasan Gloria, Yogyakarta 1999
  Halaman       : 36 - 37


                         -=- WARNET PENA -=-

                             BRIGHT IDEAS
                             ============
         http://www.wycliffe.org/catalog/BrightIdeas/home.htm

  Situs Bright Ideas (BI) yang disponsori oleh Wycliffe Bible
  Translators menyediakan bahan-bahan pelajaran yang interaktif,
  menyenangkan dan berkaitan dengan penginjilan khusus untuk anak-
  anak, seperti simulasi, cerita, permainan, dan masih banyak lagi.
  Instruksi yang mudah diikuti, materi tambahan yang dapat dibagikan,
  diskusi yang menantang untuk berpikir, dan aplikasi-aplikasi yang
  berguna, semuanya ini amat menolong guru, orang tua, para pembicara
  dan bahkan pendeta. Silakan mengunduh (download) dan mencetak satu
  lembar contoh pelajaran bulanan dari "Bright Ideas" untuk anak pra-
  sekolah, sekolah dasar maupun remaja Anda. Jika Anda mendapati bahan
  ini menolong, silakan memakainya untuk kemajuan pelayanan gereja
  Anda.

  [Sumber: Direktori Kristen Indonesia (LINKS)
   URL   : http://www.sabda.org/links/detail/wyclifeBrightId.htm ]


                          -=- STOP PRESS! -=-

                         KELAS VIRTUAL PESTA
                    PERIODE AGUSTUS/SEPTEMBER 2006
                    ==============================

  PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) kembali membuka
  Kelas Virtual (Kelas Diskusi). Kursus yang dibuka kali ini adalah
  Kelas "DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK). Bahan Kursus DIK terdiri dari
  sepuluh (10) pelajaran yang akan mempelajari pokok-pokok pengajaran
  penting dalam iman Kristen, khususnya tentang penciptaan manusia,
  kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui
  Yesus Kristus, dan hidup baru. Pelajaran-pelajaran ini akan sangat
  berguna untuk menolong, baik orang Kristen lama maupun mereka yang
  baru saja bertumbuh, untuk memiliki dasar-dasar iman kepercayaan
  yang teguh sesuai dengan kebenaran Alkitab.

  Waktu Pelaksanaan:
  ------------------
  Sekarang --->, 31 Agt. 2006: Waktu bagi peserta untuk mempelajari
                              materi kursus serta mengerjakan tugas
                              menjawab pertanyaan dari 10 Pelajaran.
  Tgl. 1 Sep. - 31 Sep  2006: Waktu berdiskusi (via email) tentang
                              materi DIK bagi peserta yang telah
                              selesai mengerjakan semua Tugas.

  Biaya: GRATIS!

  Untuk dapat ikut kursus teologia online ini Anda harus terlebih
  dahulu mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di Situs PESTA
  Online di alamat:
  ==>     http://www.pesta.org/formulir.php?jenis=kelas
  atau menulis surat ke: "Admin PESTA" < kusuma(at)in-christ.net >

  Untuk mengunduh (download) bahan kursus DIK, silakan klik:
  ==>     http://www.pesta.org/kursus.php?modul=dik


                         -=- MUTIARA GURU -=-

             Hari ini saya belajar agar peka akan kondisi
        dan keadaan mental, fisik, dan rohani murid-murid saya


----------------------------------------------------------------------
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org >
Alamat Berhenti     : < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org >
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU -------------- 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org