Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/276

e-BinaAnak edisi 276 (20-4-2006)

Kematian Yesus

 
   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                             276/April/2006
----------
    ^o^ SALAM DARI REDAKSI
    ^o^ ARTIKEL             : Memaknai Kematian Yesus
    ^o^ BAHAN MENGAJAR      : Naskah Drama: Kematian Yesus
    ^o^ AKTIVITAS           : Aneka Aktivitas Paskah
    ^o^ WARNET PENA         : Sunday School Teacher`s Guides
    ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Informasi Pembinaan GSM
    ^o^ MUTIARA GURU

^o^----------------------------------------------------------------^o^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
^o^ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih,

  Tentu ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari kematian Kristus.
  Salah satu yang terpenting ialah bahwa kematian-Nya tidak sama
  dengan kematian manusia biasa lainnya. Kematian Kristus adalah suatu
  kematian yang begitu berharga. Kematian Kristus adalah kematian yang
  paling agung yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia karena
  melalui kematian-Nya sejarah hidup manusia berubah total.

  Melalui artikel yang kami sertakan dalam edisi kali ini, kita dapat
  melihat hal-hal yang diajarkan Yesus lewat kematian-Nya. Selain itu,
  kami juga menyertakan sejumlah aktivitas sederhana bernuansa Paskah
  yang dapat memeriahkan kegiatan Sekolah Minggu di tempat pelayanan
  Anda.

  Selamat mengajar!

  Editor e-BinaAnak,
  (Raka)

               "Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring:
          "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."
        Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya."
                            (Lukas 23:46)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+23:46 >


^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^

                        ^ MEMAKNAI KEMATIAN YESUS ^
                          =======================

  Hari kematian Yesus di kayu salib, yang dalam ruang lingkup gereja
  diperingati sebagai Hari Jumat Agung memiliki makna yang amat dalam
  dan mendasar bagi umat kristiani. Hari Jumat Agung diperingati oleh
  gereja-gereja di seluruh dunia dengan penyelenggaraan Perjamuan
  Kudus. Warga gereja yang telah dewasa dan mengaku percaya memakan
  roti (simbol dari tubuh Yesus) dan meneguk anggur (simbol dari darah
  Yesus) yang dilayankan oleh gereja pada saat upacara Perjamuan Kudus
  itu. Dengan memakan roti dan minum anggur, warga gereja melibatkan
  diri dengan Kristus yang mati dan bangkit. Melalui itu pula mereka
  mendapat kekuatan baru dan dikuduskan untuk mampu bergumul di
  tengah-tengah pergulatan dunia dengan aneka cobaan dan tantangan.
  Alkitab mendeskripsikan dengan amat jelas dan lugas kesengsaraan
  yang dialami Yesus hingga saat-saat kematiannya.

  Dari pengungkapan Alkitab, kematian Yesus di kayu salib bukanlah
  sesuatu yang tiba-tiba saja terjadi. Jalan sengsara dan kematian
  adalah sesuatu yang memang menjadi alternatif yang dipilih oleh
  Yesus sendiri, dan bayangan seperti itu telah sejak awal Ia
  nyatakan. Itulah sebabnya Yesus menolak dengan tegas ketika murid-
  murid berupaya untuk mengurung diri-Nya dalam tenda di gunung
  kemuliaan (Matius 17:1-13), dan justru turun dan meninggalkan gunung
  itu untuk menempuh penderitaan di Yerusalem. Yesus telah berkali-
  kali memberitahu murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem
  dan meminum cawan penderitaan di kota itu (Markus 8:31, dst). Ia
  konsisten dengan misi-Nya; Ia tidak lari dari penderitaan. Ia datang
  menyongsong bahkan merangkul penderitaan, betapapun getir dan
  pahitnya karena Ia memiliki komitmen untuk itu.

  Sinisme, hujatan, dan cemooh dari banyak orang mewarnai penderitaan
  Yesus di kayu salib. Mahkota duri ditaruh di atas kepala-Nya,
  sebatang buluh diletakkan pada tangan kanan-Nya, lalu orang-orang
  mengejek, meludahi, dan memukul kepala Yesus dengan buluh
  (Matius 27:29-31).

  Penderitaan dan kesengsaraan Yesus semakin lengkap ketika orang-
  orang yang lewat di sekitar salib itu mengejek Dia: "Jika Engkau
  Anak Allah, turunlah dari salib itu! Orang lain diselamatkan tetapi
  diri-Nya sendiri tak dapat Ia selamatkan" (Lukas 23:35, dst.).

  Yesus tidak menyerah kalah oleh sinisme, cemooh, dan hujatan. Ia
  tegar dan konsisten. Pilihan-Nya tidak berubah karena jalan kematian
  mesti ditempuh supaya manusia mengalami perspektif masa depan.
  Kematian Yesus adalah kematian yang real dan faktual, bukan maya
  atau hanya ada dalam dunia ide. Ia merasakan kesepian dan
  kesendirian ketika berhadapan dengan kematian, sehingga kemanusiaan-
  Nya mengaduh: "Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
  (Matius 27:46).

  Kematian Yesus menginspirasikan beberapa hal kepada kita yang tengah
  menghidupi kekinian dunia. Pertama, Yesus mengajarkan bahwa
  keberpihakan terhadap manusia dan komitmen untuk memberi perspektif
  masa depan baru bagi manusia adalah segala-galanya. Keberpihakan dan
  komitmen itu tidak berhenti pada slogan, jargon, dan program, tetapi
  sesuatu yang real dan operasional, sesuatu yang bersifat action,
  walaupun untuk mewujudkannya kita mesti menderita, kehilangan
  segala-galanya, bahkan kehilangan diri sendiri.

  Kedua, Yesus tidak sekadar menjadi guru yang menunjukkan dan
  mengajarkan sesuatu, tetapi sekaligus menjalani dan mempraktikkan
  apa yang Ia ajarkan itu. Tidak ada ambivalensi dan dikotomi antara
  perkataan dan tindakan Yesus; keduanya bersifat integral dan
  menyatu. Apa yang Ia ajarkan, itu juga yang Ia lakukan.

  Ketiga, peristiwa Jumat Agung menginspirasikan kepada kita betapa
  Yesus sangat memperhatikan seluruh umat manusia tanpa
  mempertimbangkan siapa manusia itu. Yesus benar-benar mempraktikkan
  sikap hidup inklusif di tengah-tengah pelayanan-Nya. Kematian-Nya di
  kayu salib ditujukan bagi semua umat manusia, bukan hanya untuk
  sekelompok orang. Sikap inklusif seperti ini harus menjadi nada
  dasar serta gaya hidup gereja-gereja bahkan masyarakat dan bangsa di
  dalam masyarakat majemuk Indonesia. Dalam semangat inklusif itulah
  kita berjuang terus membangun rumah besar Indonesia yang di dalamnya
  semua orang dari berbagai suku, agama, etnik, dan golongan dapat
  tinggal bersama dengan penuh persaudaraan dan saling menghargai,
  tanpa rasa takut, curiga, dan waswas.

  Keagungan Jumat Agung terletak pada kemauan dan kemampuan kita
  sebagai umat kristiani Indonesia untuk meneladani kerelaan Yesus
  dalam mereguk anggur penderitaan, bukan untuk kepentingan diri
  sendiri maupun golongan/kelompok, tetapi untuk orang lain, untuk
  sesama manusia. Keagungan Jumat Agung akan banyak tergantung pada
  kesediaan kita sebagai warga gereja untuk mempersembahkan yang
  terbaik bagi bangsa dengan penuh ketaatan kepada Yesus Kristus yang
  tersalib itu.

  Jumat Agung dan Paskah adalah tanda solidaritas serta pengorbanan
  Allah bagi pemulihan harkat-martabat manusia. Gereja yang ber-Paskah
  adalah gereja dan kekristenan yang menyatakan solidaritasnya bagi
  masyarakat dan bangsa yang tengah menapaki jalan penderitaan. Bukan
  Gereja yang teralienasi dari degup pergumulan bangsanya, gereja yang
  introvert dan menghabiskan waktu dan energi untuk kepentingan diri
  sendiri.

  Bahan diedit dari sumber:
  Nama Situs     : Gloria Cyber Ministries
  Alamat URL     : http://www.glorianet.org/paskah/paskmema.html
  Penulis Artikel: Pdt. Weinata Sairin


^o^ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------^o^

                       ^ NASKAH DRAMA: KEMATIAN YESUS ^
                         ============================

  Pemain:
  -------
  - Narator
  - Pengatur peralatan drama dan dekorasi
  - Juru rekam suara dan efek suara
  - Pembuat bayangan
  - Pilatus
  - Kumpulan orang banyak (bisa orang biasa atau prajurit)
  - Prajurit 1 dan 2
  - Yesus
  - Yohanes
  - Maria
  - Orang 1 dan 2
  - Maria (istri Kleopas)
  - Maria Magdalena
  - Penjahat 1 dan 2
  - Yusuf dari Arimatea
  - Narator

  Peralatan untuk drama bayangan:
  -------------------------------
  - Efek suara dan suara.
  - Tape jika efek suara harus direkam terlebih dahulu.
  - Perlengkapan pertunjukan wayang (OHP dan layar atau kain yang
    dibentangkan dan disorot oleh lampu).
  - Bayangan/siluet: tiga salib, tiga tubuh/mayat yang bisa
    dilepaskan, dua prajurit Roma, tiga wanita menunduk sedih, tiga
    orang berjubah berdiri tegak, mahkota duri, gunung Golgota,
    tulisan untuk salib Yesus, Yusuf memegang kain kafan.
  - Peralatan untuk drama atau pantomim: pakaian zaman dahulu; mahkota
    duri; jubah ungu, jubah panjang, dan jubah dalam untuk Yesus;
    cambuk dan tongkat; ember, teko air, dan handuk; tiga salib (satu
    dengan paku besar, dua dengan tali untuk mengikat tangan); palu,
    dadu, ember dan spons, tulisan untuk salib, dan tombak; kain kafan
    (kain yang panjang). Panggung harus diatur terlebih dahulu dengan
    salib yang sudah ditegakkan atau dipasang.

  Narator:
  --------
  "Para pengikut-Nya tahu, tetapi tidak memahami bahwa Yesus dari
  Nazaret adalah Kristus, Mesias yang dijanjikan kepada Bangsa yang
  Terpilih sejak awal sejarah mereka. Kebanyakan orang Yahudi percaya
  bahwa Allah akan memberikan Mesias untuk mendirikan kerajaan yang
  lebih besar dari kerajaan Raja Daud atau Raja Salomo. Mengingat
  sejarah kekalahan mereka dari bangsa-bangsa lain, mereka pun
  mempercayai hal tersebut. Tidak mudah untuk menerima Mesias yang
  akan menyelamatkan mereka dari penjajahan dosa dan kematian
  sementara penjajahan Romawi terus-menerus menyengsarakan mereka.

  Ketika Yesus memasuki Yerusalem lima hari sebelumnya, orang-orang
  menyebut-Nya Raja, mengakui Dia sebagai Kristus yang telah lama
  dijanjikan. Setiap hari ribuan dari mereka berkumpul di Bait Allah
  untuk mendengarkan Dia. Mereka berharap Dia melakukan sesuatu.
  Namun, ketika Pilatus menawarkan pilihan untuk membebaskan Yesus
  atau Barabas, secara bersama-sama mereka memilih Barabas yang mereka
  anggap sebagai pejuang kebebasan. Yesus dihadapkan pada takdir yang
  sudah diketahui-Nya ketika Ia berdoa di Taman Getsemani. Dia harus
  mati di kayu salib, suatu cara mati yang sangat hina sehingga
  undang-undang melarang hukuman tersebut dilakukan terhadap warga
  negara Romawi.

  Ketika Pontius Pilatus, kepala pemerintahan Romawi yang ditunjuk
  untuk mengatur orang-orang Israel, melihat bahwa dia tidak dapat
  meyakinkan orang banyak supaya menyelamatkan Yesus dan bukan Barabas
  yang kejam, dia mengambil tempat air, sebuah ember, dan sebuah
  handuk."

  [Pilatus masuk dengan membawa ember, dll., diikuti oleh orang
  banyak.]

  Pilatus:
  --------
  [Menuangkan air ke dalam ember.] "Aku tidak mendapati kejahatan-Nya
  [mencuci tangan]. Aku tidak bertanggung jawab atas kematian orang
  ini. Ini adalah tanggung jawab kalian!"

  Orang banyak:
  -------------
  "Salibkan Dia!"

  [Pilatus keluar diikuti oleh orang banyak.]

  Narator:
  --------
  "Untuk menyenangkan dan menenangkan orang banyak, Pilatus
  menyerahkan Yesus kepada prajurit-prajuritnya untuk disiksa. Para
  prajurit itu membawa Yesus ke halaman istana gubernur. Di sana
  mereka melepas pakaian-Nya dan mencambuki-Nya."

  [Para prajurit masuk menyeret Yesus dan mencambuki Dia.]

  Narator:
  --------
  "Mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya dan di kepala-Nya mereka
  kenakan mahkota duri."

  [Para prajurit mengenakan jubah dan mahkota pada Yesus.]

  Prajurit 1:
  -----------
  [Dengan mengejek.] "Ini, berikan tongkat ini kepada-Nya. Ini dapat
  menjadi tongkat lambang kekuasaan-Nya. Terimalah, Raja orang
  Yahudi."

  Prajurit 2:
  -----------
  [Tertawa] "Menunduklah kepada-Nya! Dia adalah seorang raja atau
  begitulah Dia mengakui diri-Nya. Inilah pendapatku tentang seorang
  pengkhianat." [Meludah.]

  Prajurit 3:
  -----------
  "Jika kamu sangat berkuasa, selamatkan diri-Mu sendiri. Aku berani
  bertaruh, Kamu tidak akan dapat membunuh kami! Coba, sakitkah ini
  ketika Kamu menjadi raja?" [Mencambuk Yesus.]

  Narator:
  --------
  "Ketika mereka telah puas menyiksa-Nya, mereka membawa Dia ke Bukit
  Tengkorak yang disebut Golgota."

  [Para prajurit membawa Yesus dan masuk lagi dari arah yang berbeda
  diikuti oleh orang banyak, ketiga Maria, dan Yohanes.]

  Narator:
  --------
  "Di sana mereka melepas pakaian-Nya dan menyalibkan Dia."

  [Para prajurit melepas jubah ungu Yesus dan jubah luar-Nya dan
  membaringkan Dia di sebuah palang dan memaku tangannya dengan palu.
  Yesus mengerang; para pengikut-Nya sedih dan meratap. Para prajurit
  meletakkan tulisan di atas-Nya.]

  Narator:
  --------
  "Di atas kepala Yesus mereka letakkan sebuah tulisan `Inilah Yesus
  Raja Orang Yahudi`."

  [Isak tangis terus berlanjut.]

  Narator:
  --------
  "Di kaki salib Yesus ada Maria ibu Yesus, Maria istri Kleopas,
  Yohanes, dan Maria Magdalena. Para prajurit membaca tulisan di salib
  Yesus. Pilatus menuliskannya dalam bahasa Latin, Ibrani, dan
  Yunani."

  Prajurit 1:
  -----------
  "Selamatkanlah diri-Mu sendiri jika Kamu adalah Raja orang Yahudi!"

  Prajurit 2:
  -----------
  "Ya, turunlah dari salib itu jika Kamu memang pembuat mukjizat!"

  Yesus:
  ------
  "Bapa, ampunilah mereka; mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

  [Para prajurit menyalibkan penjahat 1; ketika penjahat 1 berbicara
  mereka menyalibkan penjahat 2.]

  Narator:
  --------
  "Bersama dengan Dia, mereka juga menyalibkan dua penjahat, satu di
  sebelah kiri-Nya dan satu di sebelah kanan-Nya."

  Penjahat 1:
  -----------
  "Kata-Mu Kamu adalah Mesias! Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan
  kami!"

  Penjahat 2:
  -----------
  "Apakah engkau tidak takut pada Tuhan? Dia sekarat seperti kita.
  Kita adalah penjahat .... Tetapi Dia tidak melakukan kejahatan apa
  pun. Yesus, ingatlah aku ketika Engkau sampai di Kerajaan-Mu."

  Yesus:
  ------
  "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
  Firdaus."

  Narator:
  --------
  "Yesus melihat ibu-Nya di kaki salib-Nya. Di sampingnya berdirilah
  salah satu murid-Nya."

  Yesus:
  ------
  [Kepada Maria, pelan dan menahan sakit.] "Ibu, inilah Anakmu ...."
  [Berhenti sebentar dan memandang dalam-dalam murid-Nya.] "Dia
  sekarang adalah ibumu."

  [Isak tangis terdengar lebih keras dan berangsur-angsur menghilang.]

  Narator:
  --------
  "Para prajurit membagi jubah-Nya dan mengundi untuk mendapatkan
  jubah itu."

  [Para prajurit mengundi dan bertaruh dengan suara pelan.]

  Narator:
  --------
  "Mereka yang lewat di tempat itu menggelengkan kepala dan mengolok-
  olok Yesus."

  [Orang 1 dan 2 masuk.]

  Orang 1:
  --------
  "Kata-Mu, Engkau akan merubuhkan Bait Allah dan akan membangunnya
  kembali dalam tiga hari."

  Orang 2:
  --------
  "Selamatkanlah diri-Mu sendiri jika Engkau adalah Anak Allah!
  Turunlah dari salib itu!"

  Yesus:
  ------
  "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"

  Yohanes:
  --------
  "Ia memuji Allah dengan ucapan seperti yang tertulis dalam Kitab
  Suci."

  Orang 1:
  --------
  "Dia memanggil Elia."

  Yesus:
  ------
  "Aku haus."

  Orang 2:
  --------
  "Tunggu dulu! Janganlah kita menyembuhkan kesakitan-Nya dengan
  anggur yang murah. Kita lihat saja apakah Elia akan datang untuk
  menyelamatkan Dia."

  Yesus:
  ------
  "Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. [Berhenti sejenak]
  Sudah selesai."

  [Orang 1 dan 2 keluar, isak tangis terdengar lebih keras dan
  berangsur-angsur menghilang.]

  Narator:
  --------
  "Karena hari itu sudah hampir petang dan hari itu adalah persiapan
  salah satu hari Sabat terkudus dalam kalender orang Yahudi, para
  prajurit mematahkan kaki salah satu penjahat supaya dia mati dan
  kemudian kaki penjahat yang lainnya."

  [Suara kayu yang dipukulkan pada kayu, bisa juga suara erangan dan
  suara itu diulang tiga kali.]

  Narator:
  --------
  "Namun, ketika mereka sampai pada Yesus, mereka melihat Dia sudah
  mati dan mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Namun, salah satu
  prajurit menikamkan tombak ke lambung-Nya. Yusuf, orang kaya dari
  Arimatea, menghadap Pilatus dan meminta izin untuk menguburkan mayat
  Yesus."

  [Yusuf masuk dengan membawa kain; dia dan Yohanes memindahkan Yesus
  dari panggung diikuti oleh Maria; para prajurit memindahkan para
  penjahat.]

  Narator:
  --------
  "Dia mengambil mayat Yesus dan membungkus-Nya dengan kain lenan yang
  baru. Dengan para pengikut Yesus lainnya, dia membawa mayat itu dan
  menguburkannya di sebuah kubur yang masih baru yang digali dari
  bukit karang. Mereka menutup pintu masuknya dengan sebuah batu besar
  ketika Maria Magdalena dan Maria ibu Yusuf melihatnya."

  [Suara isak tangis berangsur-angsur menghilang dan lampu dimatikan.]
  (t/Ratri)

  Bahan diedit dan diterjemahkan dari sumber:
  Judul Buku: Chancel Drama for Lent and Easter: Y.O.U. are the Christ
  Penulis   : Carol Hillebrenner
  Penerbit  : Augsburg Fortress, Minneapolis, USA, 1990
  Halaman   : 45 - 49

^o^ AKTIVITAS -----------------------------------------------------^o^

                         ^ ANEKA AKTIVITAS PASKAH ^
                           ======================

  MEMBUAT SALIB

  Bahan:
  1. Karton manila
  2. Lem
  3. Kertas warna coklat (kertas krep atau kertas marmer atau kertas
     lainnya)
  4. Gunting
  5. Lakban bening (isolasi besar yang bening)

  Cara Membuat:
  1. Gambar sebuah salib di atas karton
  2. Olesi dengan lem seluruh permukaan gambar salib
  3. Robek kecil-kecil kertas warna coklat (lebih bagus bila
     bervariasi warna dan tekstur kertas) dan tempelkan di atas
     permukaan gambar salib tsb.
  4. Tunggu hingga lem mengering, lapisi dengan lakban bening
  5. Gunting gambar salib dan minta Anak untuk menempelnya di rumah

  Kertas krep yang dirobek akan menghasilkan efek sobekan yang lebih
  "artistik" dibanding bila digunting, tetapi mungkin kertas dengan
  permukaan yang licin/mengilat akan lebih bagus bila digunting
  menyerupai mozaik/seperti pecahan kaca.

  Namun bagusnya, dengan merobek kertas, anak yang paling kecil sekali
  pun dapat melakukannya tanpa khawatir "melukai" si anak (lain halnya
  dengan penggunaan gunting).

  MENGHIAS TAMAN GETSEMANI

  Bahan:
  1. Karton manila putih ukuran besar, sediakan 2 - 3 lembar, lalu
     tempel di dinding.
  2. Kertas kado dengan gambar bunga, majalah bekas, dll., gambar
     bunga, pohon, dan segala sesuatu yang ada di sebuah taman.
  3. Gunting dan lem.
  4. Kertas HVS polos dan alat gambar/alat warna.

  Mintalah anak untuk membuat sebuah TAMAN yang indah, yang banyak
  bunga serta pepohonannya. Gunakan kertas kado bergambar bunga,
  potongan gambar pohon, bunga, dll. dari majalah/brosur/koran.

  Bila memungkinkan, sediakan juga berbagai jenis rumput dan bunga
  liar untuk "menghias" taman tersebut. Gunakan selotip untuk
  merekatkan rumput dan bunga liar pada karton manila.

  PAMERAN FOTO PASKAH

  Bagi yang hobi jeprat-jepret atau browsing internet, kumpulkan
  gambar/foto-foto berbagai tempat maupun benda seputar Peristiwa
  Paskah, seperti foto kota Yerusalem, Bukit Golgota, Via Dolorosa,
  Taman Getsemani, Kubur yang kosong, dsb.. Print atau afdruk foto-
  foto tsb. dan pasanglah di kelas SM.

  Ajak anak-anak melakukan tur seperti sedang mengunjungi museum
  benda-benda kuno. Setiap berhenti di sebuah foto, minta Anak
  menceritakan apa saja yang dia ketahui tentang gambar tsb. (atau,
  mengingatkan dia akan apakah gambar tsb.) Misalnya, Yerusalem
  mengingatkan saya saat Yesus memasuki kota itu dan disambut oleh
  anak-anak, atau ketika sebelumnya Tuhan Yesus pernah menangisi kota
  Yerusalem, dsb..

  Bahan diedit dari sumber:
  Nama Milis: Milis Diskusi e-BinaGuru
  Daftar    : < subscribe-i-kan-binaguru(at)xc.org >
  Penulis   : Meilania


^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^

                  ^ SUNDAY SCHOOL TEACHER`S GUIDES ^
                    ==============================
              http://www.dltk-bible.com/guides/index.htm

  Jika Anda ingin mendapatkan bahan-bahan mengajar di luar buku
  pedoman yang sudah ada di Sekolah Minggu, situs ini bisa menjadi
  salah satu pilihan. Desainnya yang sederhana dan minimalis membuat
  situs ini mudah diakses. Saat ini sudah tersedia 46 bahan mengajar
  bagi para guru Sekolah Minggu yang ingin lebih mengembangkan
  kreativitas mereka. Setiap bahan pelajaran dilengkapi dengan
  langkah-langkah penyampaian. Selain itu, tersedia pula buku mini
  sebagai alat peraga yang dapat Anda "print" dengan mudah dan ide
  aktivitas yang berhubungan dengan bahan pelajaran tersebut.
  Kelengkapan bahan dalam setiap pelajaran akan membuat Anda merasa
  betah berada di situs ini. Bahasa Inggris yang digunakan juga tidak
  akan menjadi penghalang karena sangat mudah untuk diterjemahkan
  sendiri.
  [Kiriman dari: Davida]


^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------^o^

  Dari: "Rumanti Yuliasih" <yuliasih(at)>
  >Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,
  >Saya ingin berbagi informasi dengan bapak/sdr. Yulianto dari GKI
  >Buaran mengenai pembinaan GSM dengan materi yang dimintanya. Nama
  >saya, Rumanti, GSM di GKI Kemang Pratama Bekasi.
  >
  >Untuk pembinaan GSM seperti yang bapak Yulianto minta, bapak bisa
  >menghubungi Binawarga (sebuah badan di bawah naungan GKI yang
  >menangani pembinaan jemaat) di nomor telp. 8648788 atau 8648884,
  >contact person: Sdr. David.
  >Demikian informasi dari saya, kiranya dapat membantu bapak.
  >salam,
  >Rumanti

  Redaksi:
  Dalam e-BinaAnak 274 yang lalu, kami memuat surat dari Sdr. Yuri
  Yulianto yang meminta informasi mengenai pembinaan guru Sekolah
  Minggu.

  Surat dari Sdri. Rumanti di atas adalah untuk menjawab surat yang
  kami muat tersebut. Terima kasih banyak untuk informasi tentang
  pembinaan GSM ini, kiranya bermanfaat dan menjadi berkat bagi
  Anda yang membutuhkan informasi ini.


^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^

                        Ada kuasa dalam darah-Nya,
                     menyembuhkan dan membalut lukaku.

^o^----------------------------------------------------------------^o^
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
^o^----------------------------------------------------------------^o^
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org >
Alamat Berhenti     : < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org >
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ---------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org