Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/265

e-BinaAnak edisi 265 (3-2-2006)

Mengasihi Allah

   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                         265/Pebruari/2006
----------
    ^o^ SALAM DARI REDAKSI
    ^o^ ARTIKEL (1)         : Apakah Engkau Mengasihi Aku?
    ^o^ ARTIKEL (2)         : Mengasihi Allah: Mendatangkan Kemuliaan
                                 Bagi-Nya
    ^o^ BAHAN MENGAJAR (1)  : Mengasihi
    ^o^ BAHAN MENGAJAR (2)  : Sebuah Ruangan untuk Seorang Sahabat
    ^o^ WARNET PENA         : Sunday School Help
    ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Minta Kiriman dari e-BinaAnak
    ^o^ MUTIARA GURU

^o^---------------------------------------------------------------^o^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
^o^ SALAM DARI REDAKSI

  Salam kasih,

  Kasih ... merupakan hukum utama dan terutama dalam hidup orang
  Kristen. Jadi, sudah merupakan keharusan bagi kita untuk selalu
  menunjukkan kasih itu kepada siapa saja. Allah telah memberikan
  teladan pada kita mengenai kasih yang sesungguhnya. Dan selanjutnya
  apa tindakan kita sehubungan dengan kasih Allah itu?

  Sepanjang bulan Pebruari ini, kita akan melihat bagaimana kita
  sebagai pelayan anak menunjukkan komitmen dalam hal mengasihi.
  Topik-topik yang akan diulas adalah:
          1. Mengasihi Allah
          2. Mengasihi Murid
          3. Mengasihi Gereja
          4. Mengasihi Sesama

  Kami sengaja membahas komitmen untuk "Mengasihi Allah" di awal bulan
  ini. Karena kalau kita tidak bisa terlebih dahulu mengasihi Allah,
  bagaimana kita bisa berkomitmen untuk mengasihi yang lain. Mengasihi
  Allah merupakan dasar utama kita bisa membangun kasih. Khususnya
  bagi para pelayan anak yang harus mendasarkan pengabdiannya dalam
  kasih. Kiranya sajian minggu ini membawa kita semua untuk
  mengevaluasi diri mengenai komitmen kita dalam mengasihi Allah.

  Redaksi e-BinaAnak,
  (Davida)

          "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu
       dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu."
                            (Ulangan 6:5)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ulangan+6:5 >


^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^

                    ^ APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU? ^
                      ============================

  Untuk ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya,
  sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, yaitu di pantai danau
  Tiberias. Kali ini mereka tidak ada yang meragukan-Nya dan bertanya:
  siapakah Engkau? Mereka tahu dan percaya bahwa Ia adalah Yesus,
  Tuhan dan guru mereka. Kali ini yang bertanya justru adalah Yesus
  sementara murid yang ditanya ialah Simon Petrus. "Simon, anak
  Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"
  Jawab Petrus: "Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau."
  Lalu Yesus berkata: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Sungguh
  mengherankan, bahwa Yesus mengungkapkan pertanyaan dan pernyataan
  tersebut sampai tiga kali. Demikian pula jawaban Petrus (Yohanes
  21:15-17).

  Mengulangi pertanyaan dan pernyataan beberapa kali kepada seseorang
  menunjukkan adanya sesuatu. Sesuatu itu bisa menunjukkan sikap ragu,
  kurang percaya, minta kepastian, ketegasan, dan menguji. Yesus
  bertanya dan mengatakan sesuatu sampai tiga kali, kiranya juga
  mengarah ke hal tersebut. Bisa jadi Yesus juga agak meragukan dan
  kurang percaya sekaligus mau melihat kepastian, ketegasan, serta
  menguji kasih dan kesetiaan Petrus kepada-Nya. Sejauh mana Petrus
  mengasihi-Nya dan setia kepada-Nya.

  Kasih dan kesetiaan memang merupakan satu kesatuan. Kasih akan
  diwujudkan dan dibuktikan dalam sikap setia, sementara kesetiaan
  menunjukkan kedalaman dan kesejatian kasih. Pertanyaan dan
  pernyataan Yesus kepada Petrus juga merupakan satu kesatuan. Ada
  hubungan sebab akibat antara "mengasihi" dan "menggembalakan."
  Petrus mengasihi Yesus, maka kepada Petrus dipercayakan tugas
  menggembalakan domba-domba-Nya. Apa yang terjadi apabila
  menggembalakan domba tanpa mengasihi? Apa yang terjadi apabila
  menggembalakan domba dengan terpaksa sebagai gembala upahan? Gembala
  sejati memiliki kasih terhadap domba-domba.

  Menggembalakan merupakan pekerjaan seorang gembala. Menjadi gembala
  adalah tugas kita pengikut Yesus berdasarkan sakramen pembaptisan
  yang telah kita terima. Menggembalakan sebagai imam, menggembalakan
  sebagai nabi dan menggembalakan sebagai raja. Menggembalakan sebagai
  imam berarti menyucikan sesama yang ada atau yang terlibat dalam
  kehidupan kita. Membawa sesama kepada Tuhan. Juga sebaliknya,
  membawa Tuhan kepada sesama. Menggembalakan sebagai nabi artinya
  mengajarkan sesuatu yang baik dan benar sebagai ajaran Tuhan kepada
  sesama. Menggembalakan sebagai raja mengandung makna, mengarahkan
  dan mengajak sesama untuk berbuat kasih, hidup damai dan memelihara
  persaudaraan.

  Banyak hal yang tidak atau belum beres dalam kehidupan kita, karena
  kita tidak atau belum sepenuh hati menjadi gembala. Hal ini
  menunjukkan bahwa kita tidak atau belum sungguh-sungguh mengasihi
  Tuhan dan juga sesama kita. Mungkin tidak cukup tiga kali Yesus
  bertanya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Mungkin harus berkali-kali
  Yesus menanyakan hal itu kepada kita. Kasihan Yesus, yang harus
  bertanya berkali-kali sepanjang hidup kita. Atau, mungkin bagi kita
  angka tiga itu terlalu banyak, sehingga membuat kita kesal dan
  geram. Lalu akhirnya malas dan tidak sungguh-sungguh mengasihi
  Yesus. Kasihan Yesus, yang selalu serba salah. Atau, mungkin bagi
  kita lebih baik tidak perlu ditanya oleh Yesus, karena kita sudah
  merasa dan menganggap diri benar-benar mengasihi Yesus. Kasihan
  Yesus, yang harus mengandaikan adanya kasih dalam diri para
  pengikut-Nya.

  "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
  Engkau." Benarkah ini jawaban kita? Benarkah kita mengasihi Yesus?
  Beranikah kita membuktikan jawaban kita dalam sikap dan perilaku
  kita terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari? Yesus memang perlu
  janji kita, namun Yesus lebih memerlukan bukti-bukti dari janji
  kita.

  Bahan diedit dari sumber:
  Nama Situs     : Pontianak Post
  Penulis Artikel: P. FA. Susilo N., CP
  Alamat URL     : http://www.pontianakpost.com/


^o^ TIPS ----------------------------------------------------------^o^

  Mengasihi Allah merupakan syarat mutlak bagi setiap hamba-Nya,
  termasuk kita, para pelayan anak. Pernyataan ini hanya akan menjadi
  aturan lazim saja apabila kita tidak membuktikan secara nyata kasih
  kita kepada Allah melalui kehidupan kita sehari-hari. Salah satu
  cara membuktikan kasih kita kepada Allah secara nyata adalah dengan
  menghormati dan memuliakan Dia. Banyak cara yang bisa kita lakukan
  untuk mendatangkan kemuliaan bagi Dia, Rick Warren mengulasnya
  dengan singkat dalam artikel berikut ini.

          ^ MENGASIHI ALLAH: MENDATANGKAN KEMULIAAN BAGI-NYA ^
            ================================================

  Yesus berkata kepada Bapa, "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi
  dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku
  untuk melakukannya." (Yohanes 17:4)

  Yesus menghormati Allah dengan cara memenuhi tujuan-Nya di bumi.
  Kita menunjukkan kasih kepada Allah dengan cara yang sama. Bila
  sesuatu di dalam ciptaan memenuhi tujuannya, hal tersebut
  mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Burung-burung mendatangkan
  kemuliaan bagi Allah dengan terbang, berkicau, membuat sarang, dan
  melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang diinginkan oleh Allah.
  Bahkan semut yang kecil akan mendatangkan kemuliaan bagi Allah bila
  ia memenuhi tujuan Allah baginya. Allah menciptakan semut untuk
  menjadi semut, dan Dia menciptakan Anda untuk menjadi Anda. St.
  Irenaeus berkata, "Kemuliaan Allah adalah seorang manusia yang
  benar-benar hidup!"

  Ada banyak cara untuk mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Cara-cara
  tersebut bisa diringkas dalam lima tujuan Allah bagi kehidupan Anda.

  1. Kita Mendatangkan Kemuliaan Bagi Allah dengan Menyembah-Nya.
     ------------------------------------------------------------
     Penyembahan adalah tanggung jawab pertama kita kepada Allah. Kita
     menyembah Allah dengan menikmati-Nya. C.S. Lewis berkata, "Ketika
     memerintahkan kita untuk memuliakan Dia, Allah mengajak kita
     untuk menikmati-Nya." Allah ingin agar penyembahan kita
     dimotivasi oleh kasih, ucapan syukur, dan sukacita, bukan oleh
     kewajiban. John Piper mencatat, "Allah paling dimuliakan di dalam
     kita ketika kita paling merasa puas di dalam Dia."

     Penyembahan jauh lebih dari sekadar memuji, bernyanyi, dan berdoa
     kepada Allah. Penyembahan adalah gaya hidup yang menikmati Allah,
     mengasihi-Nya, dan memberikan diri kita untuk dipakai bagi
     tujuan-tujuan-Nya. Ketika Anda menggunakan kehidupan Anda bagi
     kemuliaan Allah, segala sesuatu yang Anda kerjakan bisa menjadi
     suatu tindakan penyembahan. Alkitab berkata, "Gunakanlah seluruh
     anggota tubuhmu sebagai alat untuk melakukan kebenaran bagi
     kemuliaan Allah." (Roma 6:13b)

  2. Kita mendatangkan kemuliaan bagi Allah dengan mengasihi orang-
     orang percaya lainnya.
     --------------------------------------------------------------
     Ketika Anda dilahirkan kembali, Anda menjadi bagian dari keluarga
     Allah. Mengikut Kristus bukan sekadar masalah percaya; tetapi
     juga termasuk menjadi anggota dan belajar untuk mengasihi
     keluarga Allah. Yohanes menulis, "Kasih kita satu sama lain
     membuktikan bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam
     hidup." (1Yohanes 3:14) Paulus berkata, "Terimalah satu akan yang
     lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kamu; dengan
     demikian, Allah akan dimuliakan." (Roma 15:7)

     Tanggung jawab kitalah untuk belajar bagaimana mengasihi
     sebagaimana Allah mengasihi, karena Allah adalah kasih, dan hal
     tersebut berarti menghormati Dia. Yesus berkata, "Sama seperti
     Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling
     mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu
     adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
     (Yohanes 13:34b-35)

  3. Kita Mendatangkan Kemuliaan Bagi Allah dengan Menjadi Seperti
     Kristus.
     -------------------------------------------------------------
     Begitu kita dilahirkan ke dalam keluarga Allah, Dia ingin agar
     kita bertumbuh menuju kedewasaan rohani. Seperti apakah
     kedewasaan rohani itu? Kedewasaan rohani adalah menjadi serupa
     dengan Kristus dalam cara kita berpikir, merasa, dan bertindak.
     Semakin berkembang karakter Anda menjadi serupa dengan Kristus,
     semakin besar Anda mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Alkitab
     berkata, "Karena Roh Tuhan bekerja di dalam kita, maka kita makin
     lama makin menjadi serupa dengan Dia dan makin mencerminkan
     kemuliaan-Nya. " (2Korintus 3:18)

     Allah memberi Anda kehidupan yang baru dan sifat yang baru ketika
     Anda menerima Kristus. Sekarang, selama sisa hidup Anda di dunia,
     Allah ingin meneruskan proses perubahan karakter Anda. Alkitab
     berkata, "Kiranya kamu senantiasa penuh dengan buah keselamatanmu
     - yakni hal-hal baik yang dihasilkan dalam hidupmu oleh Yesus
     Kristus - karena ini akan mendatangkan banyak kemuliaan dan
     pujian bagi Allah." (Filipi 1:11; Yohanes 15:8)

  4. Kita Mendatangkan Kemuliaan Bagi Allah dengan Cara Melayani Orang
     Lain dengan Karunia-karunia Kita.
     -----------------------------------------------------------------
     Masing-masing kita dirancang secara unik oleh Allah dengan
     talenta, karunia, keahlian, dan kemampuan. Cara Anda
     "dihubungkan" bukanlah kebetulan. Allah tidak memberi Anda
     kemampuan-kemampuan untuk tujuan-tujuan yang mementingkan diri
     sendiri. Kemampuan-kemampuan tersebut diberikan untuk kebaikan
     orang lain, sebagaimana orang lain diberi kemampuan-kemampuan
     untuk kebaikan Anda. Alkitab berkata, "Allah telah memberikan
     karunia kepada tiap-tiap orang dari aneka ragam karunia rohani
     yang Ia miliki. Gunakanlah karunia-karunia itu dengan baik agar
     kemurahan Allah dapat mengalir melalui kamu .... Apakah kamu
     terpanggil untuk menolong orang lain? Lakukanlah hal itu dengan
     segenap tenaga dan kekuatan yang Allah sediakan. Maka Allah akan
     dimuliakan." (1Petrus 4:10-11; 2Korintus 8:19b)

  5. Kita Mendatangkan Kemuliaan Bagi Allah dengan Memberitakan kepada
     Orang Lain tentang Dia.
     -----------------------------------------------------------------
     Allah tidak ingin kasih dan tujuan-tujuan-Nya disimpan sebagai
     rahasia. Begitu kita mengenal kebenaran, Allah ingin agar kita
     membagikannya kepada orang lain. Ini merupakan hak istimewa yang
     luar biasa, yaitu membawa orang lain kepada Yesus, membantu
     mereka menemukan tujuan mereka, dan mempersiapkan mereka untuk
     menghadapi kehidupan kekal mereka. Alkitab berkata, "Dengan
     semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin
     melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah." (2Korintus
     4:19b)

  Sumber diambil dari:
  Judul Buku        : The Purpose Driven (Kehidupan yang Digerakkan
                      oleh Tujuan)
  Judul Artikel Asli: Bagaimana Saya Bisa Mendatangkan Kemuliaan Bagi
                      Allah?
  Penulis           : Rick Warren
  Penerbit          : Gandum Mas, Malang, 2004
  Halaman           : 61 - 63


^o^ BAHAN MENGAJAR (1) --------------------------------------------^o^

                               ^ MENGASIHI ^
                                 =========

  Persiapan:
  ----------
  1. Sediakanlah poster.
  2. Di bawah poster itu letakkanlah suatu tempat untuk persembahan.

  Renungan:
  ---------
  Sungguh indah untuk mengetahui bahwa kita melayani Allah yang penuh
  kasih. Yesus adalah Juruselamat yang mengasihi dan Ia menginginkan
  kita juga mengasihi satu sama lain dan mengasihi anak-anak yang
  belum mengenal-Nya. Pertama, marilah kita membicarakan betapa besar
  kasih Allah. (Nyanyikanlah "Laut Lebar dan Luas".) Nyanyian ini
  menggambarkan kebesaran kasih Allah. Berapa di antara kalian yang
  sudah pernah melihat laut? Kalian tak dapat melihat sampai ke
  seberang lautan itu, bukan? Sejauh yang kalian lihat hanyalah air.
  Setinggi-tinggi yang kalian lihat di atas adalah langit. Begitulah
  gambaran kasih Allah. Kasih-Nya itu jauh lebih besar dari yang dapat
  kalian bayangkan. Kasih Allah itu kekal dan tak berkesudahan.

  Banyak di antara kita yang mementingkan diri sendiri. Kita ingin
  didahulukan. Kita ingin bagian yang terbesar. Tetapi jika kalian
  sungguh-sungguh mengasihi seseorang, maka kalian akan mendahulukan
  mereka dan ingin agar dia mendapat yang terbaik. Itulah yang disebut
  pengorbanan kasih - bersedia berkorban bagi orang lain. Seperti
  itulah kasih Yesus. Ia bersedia meninggalkan surga sebab Ia sangat
  mengasihi kita. Ia bahkan mau memberikan nyawa-Nya bagi kita.

  Kita memerlukan kasih seperti kasih Yesus bagi kita. Pada waktu kita
  menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, Ia meletakkan kasih-Nya di
  dalam hati kita. Kasih ini membuat kita ingin berbuat sesuatu bagi
  orang lain. Karena kita mengasihi Allah, maka kita mengasihi orang-
  orang yang sesat di dunia ini. Apabila kita mengasihi orang lain,
  kita ingin melakukan apa saja untuk menolong mereka.

  Deklamasi:
  ----------

  KASIH KRISTUS

  Ada orang yang mengasihi dengan kata-kata,
     hanya kata-kata itu.
  Ada orang yang mengasihi dengan
     mengukir gambar hati pada batu;
  Tetapi kasih yang terbaik itulah yang abadi;
  Yaitu kasih Yesus yang tahan uji.
  Kasih ini rela berkorban,
  Kasih ini melampaui kasih ibu yang setiawan;
  Kasih ini tidak mementingkan diri,
  Kepada yang berkekurangan ia terus memberi.

  Persembahan:
  ------------
  Seorang anak yang mengenakan pakaian daerah berdiri di samping
  tempat kolekte untuk menerima persembahan, sementara anak-anak
  berjalan ke depan dengan menyanyikan "Yesus Cinta Segala Anak".

  Doa:
  ----
  Berdoalah bahwa persembahan khusus itu akan menolong banyak anak
  untuk mengenal Yesus.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman      : 37


^o^ BAHAN MENGAJAR (2) --------------------------------------------^o^

                ^ SEBUAH RUANGAN UNTUK SEORANG SAHABAT ^
                  ====================================

  TUJUAN

  Menimbulkan suatu keinginan untuk menyatakan kasih kita terhadap
  Allah dengan bersikap baik terhadap teman-teman dan tamu-tamu kita.

  AYAT HAFALAN

  "Marilah kita saling mengasihi." (1Yohanes 4:7)

  PERSIAPAN GURU

  Pembacaan Alkitab:
  ------------------

  2 Raja-raja 4:8-11.

  Meskipun kerohanian bangsa Israel sangat merosot dan banyak yang
  telah meninggalkan Allah, Nabi Elisa masih menemukan beberapa
  sahabat yang setia mengikutinya ke mana pun ia pergi. Sekarang pun
  keadaannya sama. Allah masih memiliki para pekerja-Nya yang setia di
  sana-sini.

  WAKTU MENGAJAR

  Ibadah:
  -------

  Menyanyi:
  Tentang kasih Allah dan mengasihi satu sama lain.

  Doa:
  "Allah Bapa kami yang di surga, kami bersyukur atas teman-teman
  kami. Tolonglah kami agar dapat bermain bersama mereka dan bersikap
  ramah terhadap mereka yang berkunjung ke rumah kami. Tolonglah kami
  juga untuk bersikap ramah terhadap teman-teman yang belum kami
  kenal. Dalam nama Yesus. Amin."

  Hari Ulang Tahun:
  Jika Anda tahu ada seorang anak yang tidak hadir di Sekolah Minggu
  pada hari ulang tahunnya, Anda sebaiknya mengunjungi rumahnya dan
  minta supaya ia datang ke Sekolah Minggu pada hari Minggu berikutnya
  agar Anda bersama para murid dapat menyanyi untuknya.

  CERITA ALKITAB

                SEBUAH RUANGAN UNTUK SEORANG SAHABAT

  Di suatu negeri yang jauh sekali pernah hidup seorang wanita yang
  kaya dan baik hati bersama suaminya. Mereka tinggal di pinggir jalan
  raya di sebuah rumah berwarna putih yang indah dengan atapnya yang
  rata. Suatu hari ketika wanita itu sedang duduk di rumahnya sambil
  melihat ke luar jendela, ia melihat Elisa sedang berjalan di jalan
  yang berdebu. Ia tahu bahwa Elisa adalah seorang nabi yang pergi
  dari satu tempat ke tempat lain untuk menceritakan kepada orang
  banyak bahwa Allah mengasihi mereka.

  Dengan segera wanita itu berlari ke pintu sambil berseru, "Pak!
  Mampirlah ke rumah kami dan beristirahatlah sebentar. Bapak pasti
  lelah dan kepanasan. Saya akan mengambilkan air segar supaya Bapak
  dapat mencuci kaki. Saya akan menyediakan makanan yang enak!"

  "Terima kasih," kata Elisa. "Ibu sangat baik."

  "Saya tahu bahwa Bapak adalah salah seorang hamba Allah," kata
  wanita itu. "Saya senang sekali bila Bapak mau mampir di rumah
  setiap kali melewati jalan ini."

  Mulai saat itu Elisa dan pelayannya selalu mampir di rumah wanita
  itu untuk beristirahat. Pada suatu hari wanita yang baik hati itu
  memikirkan tentang sesuatu pemberian yang akan mengejutkan Elisa. Ia
  berkata kepada suaminya, "Marilah kita membuat sebuah ruangan yang
  kecil di loteng rumah kita untuk sahabat kita yang baik, yaitu
  Elisa. Kalau nanti ia datang ke kota kita, ia dapat beristirahat di
  ruangan itu dan berdoa."

  Keesokan harinya beberapa tukang datang ke rumah wanita yang kaya
  itu. "Tok! tok! tok!" terdengar suara palu. "Grek! grek! grek!"
  terdengar suara gergaji sementara tukang-tukang membuat ruangan yang
  kecil itu di loteng rumah. Setelah ruangan itu selesai, wanita itu
  berkata, "Saya akan menempatkan sebuah tempat tidur, sebuah meja,
  dan kursi di ruangan ini untuk Elisa."

  "Ya," kata suaminya, "dan kita akan menaruh sebuah pelita di atas
  meja untuk memberi penerangan untuk ruangannya."

  Beberapa hari kemudian wanita itu melihat Elisa dan pelayannya
  berjalan menuju rumahnya. Ia berlari menemui mereka sambil berkata,
  "Mari! Ikutilah saya! Saya akan memperlihatkan sesuatu untuk Bapak."
  (Guru berjalan mengitari kelas menimbulkan suara langkah orang yang
  sedang berjalan.) Ia menghantar mereka ke loteng. "Inilah ruangan
  untuk Bapak. Bapak boleh datang ke sini dan beristirahat apabila
  Bapak ada di kota kami."

  Elisa sangat terkejut dan bahagia mendengar bahwa ruangan yang kecil
  itu dibuat untuknya. "Terima kasih banyak," kata Elisa kepada wanita
  itu. "Ibu seorang sahabat yang baik sekali."

  Sering apabila Elisa merasa kepanasan dan lelah, ia akan segera
  pergi ke ruangan kecil, di loteng. Di sana, dengan angin sejuk yang
  berhembus melalui jendela, Elisa dapat beristirahat dan berkata,
  "Saya bersyukur kepada Allah atas sahabat-sahabat baik yang telah
  menunjukkan kasih mereka dengan menyediakan ruangan ini."

  Kita juga sering mendapat tamu di rumah. Kita berkenan kepada Allah
  Bapa kita yang di surga bila kita menyediakan kebutuhan-kebutuhan
  mereka.

  Ulangan dan Percakapan:
  -----------------------
  Bacakan Ayat hafalan dari Alkitab, "Marilah kita saling mengasihi"
  (1 Yohanes 4:7). Setelah setiap anak menyebutkan Ayat Hafalan itu,
  pimpinlah di dalam doa:
     "Allah Bapa kami yang di surga, tolonglah kami agar selalu
     berbuat baik kepada orang lain. Tolonglah kami untuk menjadi
     seperti wanita yang telah menolong Elisa. Dalam nama Yesus.
     Amin."

  Saran-saran untuk Kegiatan:
  ---------------------------
  1. Tanyakan kepada anak-anak apa yang akan mereka lakukan bila
     seseorang seperti Elisa datang ke rumah mereka. Apakah yang akan
     kamu taruh di dalam ruangannya? (Mungkin anak-anak akan menjawab:
     sebuah kendi air minum, sebuah Alkitab, sebuah gambar dinding,
     dan lain-lain.)

  2. Berperanlah seolah-olah mereka sedang mempersiapkan diri untuk
     menerima tamu. (Ada yang menyapu rumah, ada yang mengisi tempat
     air minum, dan sebagainya.)

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan
  Penerbit     : Kalam Hidup, Bandung
  Halaman      : 35 - 37


^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^

                         ^ SUNDAY SCHOOL HELP ^
                           ==================
                    http://www.sundayschoolhelp.com/

  Situs Sunday School Help adalah sebuah situs yang dikelola oleh The
  Pennsylvania State Sunday School Association. Sesuai dengan namanya,
  melalui situs ini Anda dapat menemukan berbagai bahan menarik dan
  informatif mengenai Sekolah Minggu. Disediakan sekitar 300 artikel
  mengenai Sekolah Minggu yang dapat Anda simak di menu "Free
  Information Articles". Disediakan juga berbagai sumber-sumber dari
  dunia cyber seputar pelayanan Sekolah Minggu. Nah, untuk mengetahui
  informasi lain yang bisa Anda temukan dari Situs Sunday School Help,
  langsung saja jelajahi situs ini.
  [Kiriman dari: Hardhono]


^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------^o^

  Dari: Ferry H
  >Yth: Staf Redaksi e-Bina Anak
  >Syallom,
  >Bersama ini kami memperkenalkan diri, nama saya: Ferry Hardjanto
  >Bersama ini kami mengajukan permohonan kalau memungkinkan kami
  >boleh memohon untuk dikirimi artikel-artikel mengenai Pembinaan
  >Anak (via email) yang diterbitkan oleh team redaksi, dimana Artikel
  >tersebut akan kami pakai untuk menambah wawasan dan pengetahuan
  >kami serta bisa kami pergunakan untuk pembinaan anak di Sekolah
  >Minggu Gereja Kami.
  >Demikian permohonan kami, atas perhatiannya kami sampaikan
  >Terima kasih.
  >Ferry H.

  Redaksi:
  Rekan Ferry sudah kami daftarkan sebagai anggota e-BinaAnak. Jadi
  Anda bisa mendapatkan kiriman artikel mengenai pelayanan anak dari
  publikasi e-BinaAnak setiap minggunya. Anda juga bisa mendaftarkan
  rekan sepelayanan Anda sebagai anggota e-BinaAnak, silakan
  mengirimkan alamat e-mail ke:
  ==> < staf-binaanak(at)sabda.org >

  Atau jika rekan Anda ingin mendaftarkan sendiri, silakan kirim
  e-mail kosong ke:
  ==> < subscribe-i-kan-binaanak(at)xc.org >

  Selamat berlangganan!

^o^----------------------------------------------------------------^o^
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
^o^----------------------------------------------------------------^o^
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org