Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/261

e-BinaAnak edisi 261 (5-1-2006)

Bertanggung Jawab dalam Hidup Rohani


   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                           261/Januari/2006
----------
    ^o^ SALAM DARI REDAKSI
    ^o^ ARTIKEL             : Berilah Anak Anda Hati yang Berpaut
                              kepada Allah
    ^o^ TIPS                : Kehidupan Rohani Anak dalam Hal Berdoa
    ^o^ BAHAN MENGAJAR      : Apakah Kamu Seorang yang Taat
    ^o^ WARNET PENA         : Eunike Family
    ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Terima Kasih
    ^o^ MUTIARA GURU

^o^----------------------------------------------------------------^o^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
^o^ SALAM DARI REDAKSI

  Salam kasih dalam Yesus Kristus,

  Tahun baru ... semangat baru ... sukacita melimpah ...!

  Bagaimana keadaan pelayanan Anda pasca Natal? Pasti ada pembaruan
  yang lebih indah lagi, bukan? Harapan kami, semoga di tahun yang
  baru ini, kita dapat bergandeng tangan lebih erat lagi dalam
  memenuhi panggilan-Nya di ladang pelayanan anak yang Dia berikan
  pada kita. Tuailah tuaian yang Tuhan siapkan, sehingga dari mulut
  anak-anak, kita akan mendengar nama Yesus dimuliakan.

  Memulai awal tahun, kami mengajak Anda untuk memfokuskan diri
  terlebih dahulu kepada anak-anak yang Anda didik. Bersama kita
  akan melihat bagaimana kita dapat mengajar mereka untuk lebih
  bertanggung jawab dalam hidup mereka, khususnya untuk:
          1. Bertanggung Jawab dalam Hidup Rohani
          2. Bertanggung Jawab dalam Keuangan
          3. Bertanggung Jawab dalam Belajar
          4. Bertanggung Jawab dalam Membantu Orang Tua

  Anak dapat bertanggung jawab terhadap hidup rohaninya apabila dia
  mendapat tuntunan dan teladan dari para pendidik yang Tuhan
  tempatkan di sekelilingnya, entah itu orang tua atau guru mereka.
  Kami berharap Artikel, Tips, dan Bahan Mengajar di awal tahun ini
  dapat Anda pakai untuk membawa anak lebih bertanggung jawab dalam
  hal berdoa, menjalin keintiman dengan Allah, dan ketaatan kepada
  Tuhan.

  Akhir kata, sekali lagi Redaksi e-BinaAnak mengucapkan:

                        SELAMAT TAHUN BARU 2006

  Tuhan memberkati,
  Redaksi e-BinaAnak
  (Davida)

        "Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata:
                "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku,
                dan jangan kamu menghalang-halangi mereka,
                sebab orang-orang yang seperti itulah
                yang empunya Kerajaan Allah." (Lukas 18:16)
                < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+18:16 >


^o^ ARTIKEL ------------------------------------------------------ ^o^

         ^ BERILAH ANAK ANDA HATI YANG BERPAUT KEPADA ALLAH ^
           ================================================

  Apakah yang harus Anda lakukan supaya dapat memberi kepada anak Anda
  kasih yang matang dan penuh gairah kepada Allah, agar mereka
  memiliki hidup rohani yang bertumbuh? Bagaimanapun juga, sudah
  merupakan rencana Allah bahwa orang tua maupun para pendidik
  bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan nilai-nilai hidup rohani
  yang sejati kepada anak-anak mereka. Jadi, jawabannya dimulai dari
  diri Anda sendiri.

  Teladan apa yang telah Anda tunjukkan di pentas kehidupan keluarga
  Anda? Iman Timotius yang tulus mula-mula terdapat di dalam diri
  neneknya, Lois, dan ibunya, Eunike (2Timotius 1:5). Anak-anak Anda
  tidak akan menangkap apa yang tidak ada pada Anda. Sesungguhnya,
  jika kehidupan rohani Anda sendiri saja lemah, maka hal ini hanya
  akan membuat mereka kebal terhadap hal-hal rohani, sehingga mereka
  tidak dapat menerima apa yang sebenarnya harus mereka terima.

  Kata-kata Paulus dalam 2Timotius 3:14,15 menunjukkan bahwa sasaran
  kita yang sesungguhnya adalah tahap yang ketiga dari tiga tahap yang
  ada. Yang pertama ialah pengetahuan (informasi yang dapat diandalkan
  tentang Allah). Yang kedua ialah belajar (penerapan pribadi dari
  kebenaran-kebenaran Allah itu). Dan yang ketiga ialah hikmat (suatu
  pola dalam memandang sesuatu yang sesuai dengan sudut pandang
  Allah). Orang tua yang berhasil dalam menolong anak-anak mereka
  untuk mencapai tahap yang ketiga biasanya adalah orang-orang yang
  aktif dalam beberapa aspek kunci. Namun sebelum memperhatikan
  beberapa saran yang praktis, marilah pertama-tama secara pribadi
  kita memeriksa diri kita sendiri.

  1. Apakah kehidupan rohani saya pantas untuk ditiru? Apakah saya
     suka berdoa secara pribadi sebagai seorang juru syafaat yang
     mendoakan berbagai kebutuhan keluarga saya?

  2. Apakah saya mempunyai kehausan yang wajar untuk perkara-perkara
     rohani, atau apakah berdoa, pemahaman Alkitab, dan kegiatan-
     kegiatan gereja itu hanya sekadar kebiasaan rutin atau sesuatu
     yang sebenarnya tidak mutlak harus dilakukan?

  3. Apakah tindakan disiplin saya terhadap anak saya itu menimbulkan
     di dalam dirinya suatu rasa hormat yang seimbang terhadap
     kekuasaan atau wewenang yang akan menolong dia untuk secara
     sukarela bersedia taat kepada kekuasaan Allah?

  4. Apakah saya mengajak anak saya untuk membuka firman Allah waktu
     membicarakan masalah-masalahnya, waktu membahas sifat-sifat
     positif yang perlu diraih, waktu membahas peristiwa-peristiwa
     dunia yang memprihatinkan anak itu, atau waktu menjawab
     pertanyaan-pertanyaannya tentang hidup ini?

  5. Apakah kalau anak saya datang kepada saya untuk mengemukakan apa
     yang dibutuhkannya, respon saya yang wajar ialah berdoa diiringi
     dengan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan? Apakah dia
     melihat saya sebagai orang yang selalu membawa pertama-tama
     berbagai persoalan yang dihadapi kepada Allah? Apakah keluarga
     kita suka berdoa bersama-sama secara wajar dan spontan pada
     waktu-waktu tertentu selain daripada waktu makan atau waktu
     hendak tidur malam?

  Penyelidikan psikologi menunjukkan bahwa sekitar 85% dari
  kepribadian anak Anda pada waktu ia menjadi dewasa sudah terbentuk
  pada waktu anak itu menjelang umur enam tahun. Jadi, kesempatan
  terbaik Anda agar dapat dengan berhasil mengasihi dan menertibkan
  anak Anda secara efektif ialah selama enam tahun pertama itu, yang
  juga merupakan tahun-tahun yang kritis itu. Kemudian, untuk
  menangani 15% yang tersisa, berikut ini ada beberapa saran:

   1. Jika Anda belum pernah menyerahkan anak Anda kepada Allah secara
      khusus dengan menyebutkan namanya, lakukan hal ini sekarang
      juga. Serahkanlah anak Anda kepada-Nya dan akuilah bahwa anak
      itu akan berada di dalam tangan Anda hanya untuk sementara waktu
      saja.

   2. Bimbinglah anak Anda kepada Kristus. Sedini mungkin jelaskanlah
      Injil secara sederhana dan dengan bahasa yang dapat ia mengerti.
      Supaya sejak kecil sekali anak Anda dapat mengerti dengan jelas
      bahwa dirinya adalah orang berdosa dan bahwa satu-satunya jalan
      untuk mendapat pengampunan dosa dan hidup yang kekal ialah
      dengan percaya bahwa Tuhan Yesus sudah mati di kayu salib untuk
      menanggung hukuman dosanya. Terangkan juga bahwa dengan menerima
      Tuhan Yesus di dalam hidupnya ia akan diberi kesanggupan untuk
      dapat menaati firman Allah dengan kekuatan Roh Allah sendiri.

   3. Berdoalah untuk anak Anda setiap hari. Usahakanlah untuk selalu
      mengetahui berbagai kebutuhannya yang khusus sehingga Anda dapat
      berdoa untuk dia secara spesifik. Biarlah anak Anda mengetahui
      bahwa Anda berdoa untuk dia. Jangan lupa untuk senantiasa
      menunjukkan berbagai jawaban doa yang diperoleh dalam kehidupan
      anak Anda. Seringlah berdoa untuk kepentingannya di masa yang
      akan datang, seperti waktu liburan, teman hidup, dan anak-anak
      mereka kelak.

   4. Binalah suatu suasana yang seimbang antara gelak tawa,
      petualangan, kejutan, saling memperhatikan, musik indah, buku-
      buku yang bermutu, dan kawan-kawan yang baik. Buatlah agar
      mereka betah tinggal di rumah Anda. Salah satu cara untuk
      menguji kenyamanan suasana rumah Anda ialah dengan melihat
      apakah anak-anak tetangga suka berkumpul di situ!

   5. Sering-seringlah menyediakan waktu untuk bergaul dan untuk
      saling berbagi pengalaman rohani sebagai satu keluarga,
      rancanglah saat itu sedemikian rupa supaya dapat dinikmati dan
      masih dalam jangkauan perhatian anak Anda. Ajaklah dia untuk
      ikut berpartisipasi. Sesuaikan bahan pembicaraannya dengan
      batas-batas kemampuan anak Anda. Berilah anak Anda penghargaan
      untuk ayat-ayat Alkitab yang dihafalkannya.

   6. Sediakan waktu untuk kebaktian keluarga yang dilakukan secara
      spontan. Jika ada kejadian menggembirakan atau yang patut
      dirayakan, bersyukurlah kepada Allah dengan menyanyi dan berdoa
      bersama.

   7. Libatkan anak Anda dalam kegiatan Kristen yang efektif
      seperti retret dengan pemuda gereja, berkemah di waktu libur,
      dan acara-acara pramuka atau acara muda-mudi yang disponsori
      oleh gereja Anda.

   8. Jawablah pertanyaan-pertanyaan anak Anda tentang perkara-perkara
      rohani dengan serius. Jangan menertawakannya jika ia ingin
      mengetahui apakah nyamuk itu akan masuk surga; pakailah
      pertanyaan itu sebagai kesempatan untuk membicarakan tentang
      janji kehidupan yang kekal yang dikaruniakan oleh Allah kepada
      kita di dalam Yesus Kristus. Jika Anda belum mengetahui
      jawabannya, akuilah dengan terus terang; lalu selidikilah
      Alkitab bersama untuk memperoleh keterangan yang lebih lanjut.

   9. Pakailah kesempatan hari libur atau peristiwa-peristiwa istimewa
      lainnya untuk berbicara tentang iman Anda. Mungkin tidak ada
      saat yang lebih baik untuk membicarakan tentang kasih Allah
      kepada umat manusia selain pada malam Natal, atau tentang
      kekuasaan-Nya pada hari Paskah? Bahkan hari ulang tahun pun
      dapat dijadikan kesempatan untuk menekankan keunikan dan betapa
      berharganya orang yang sedang berulang tahun itu di dalam
      pemandangan Allah, dan hari ulang tahun pernikahan adalah saat
      yang wajar untuk membahas rencana Allah tentang pernikahan.

  10. Tolonglah anak Anda agar ia mengenal dengan baik dan merasa
      betah berada di gereja Anda -- dengan para anggota gereja yang
      lain, dengan berbagai upacara kebaktian, dan segala macam
      kegiatannya.

  11. Usahakanlah supaya anak Anda mengetahui atau membaca riwayat
      hidup tokoh-tokoh Kristen dan terbuka terhadap musik Kristen
      masa kini yang mengandung amanat yang jelas.

  12. Gantungkanlah peta dunia pada dinding di rumah Anda dan
      pelajarilah secara teratur daerah-daerah yang dilanda bala
      kelaparan, pergolakan politik, dan kebutuhan rohani. Mintalah
      keterangan dari kelompok-kelompok utusan Injil tentang apa yang
      sedang dilakukan Allah di berbagai negara.

  13. Undanglah para utusan Injil dan orang-orang yang mengabdikan
      diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan berkunjung ke rumah Anda.
      Doronglah anak Anda untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
      mengetahui bagaimana Allah telah memanggil orang-orang itu.

  14. Tempelkanlah potret-potret para utusan Injil yang pernah
      Anda jumpai di tempat yang mudah terlihat di ruang keluarga
      Anda. Berkirimlah surat dengan mereka. Berdoalah bagi mereka
      dan sebagai keluarga berilah persembahan untuk kebutuhan mereka.

  15. Dalam masa liburan keluarga kunjungilah badan-badan misi atau
      kelompok pelayanan di dalam kota atau di daerah tempat Anda
      berlibur.

  16. Perhatikanlah kawan-kawan anak Anda yang belum mengenal Kristus.
      Berdoa dan buatlah rencana untuk dapat bergaul bersama-sama
      dengan mereka supaya terbuka kesempatan untuk menceritakan
      berita Injil kepada mereka. Usahakanlah agar Anda dan anak Anda
      siap dan mengetahui apa yang harus dikatakan apabila terbuka
      kesempatan itu.

  17. Dalam masa remaja, anak Anda sudah harus mempunyai iman yang
      mampu berdiri sendiri terlepas dari iman Anda sendiri. Seorang
      anak remaja cenderung untuk mulai mempertanyakan banyak hal yang
      dahulu sudah diterimanya. Jangan panik. Berdoa dan sediakanlah
      buku-buku yang dapat memberikan jawaban yang mantap bagi
      pertanyaan-pertanyaannya, dan perhadapkan dia dengan orang-orang
      rohani yang terampil berkomunikasi dengan anak-anak remaja. Anda
      sendiri harus terbuka untuk dengan tenang membahas semua ini
      dengan anak Anda; di atas segalanya dan lebih daripada
      sebelumnya, praktekkanlah apa yang Anda ajarkan.

  Dalam Amsal 22:6, Allah berjanji Anda dapat memberikan kepada anak
  Anda hati yang berpaut kepada Dia. Hal ini merupakan proses
  pertumbuhan bersama yang berjalan terus setiap hari yang akan
  memberikan kegembiraan yang segera -- dan keuntungan yang kekal.

  Sumber diambil dari:
  Judul Buku   : 40 Cara Mengarahkan Anak
  Judul Artikel: Berilah Anak Anda Hati yang Berpaut Kepada Allah
  Penulis      : Paul Lewis
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1997
  Halaman      : 218 - 223


^o^ TIPS --------------------------------------------------------- ^o^

                ^ KEHIDUPAN ROHANI ANAK DALAM HAL BERDOA ^
                  ======================================

  TUHANNYA ORANG TUA YANG BERDOA

  Kesan pertama seorang anak tentang doa bisa jadi berasal dari
  mendengarkan ibu atau ayah atau gurunya berdoa. Mendengar orang tua
  atau orang dewasa berbicara pada Tuhan mendorong kenyataan bahwa
  Tuhan adalah sosok yang mendengar. Seorang anak mempelajari suatu
  sikap terhadap Tuhan jauh sebelum ia menyadari bahwa doa memiliki
  arti. Ketika anak terus menerus mendengar ungkapan syukur orang tua
  dan memuji kasih setia Tuhan, dia dengan cepat melihat bahwa Tuhan
  adalah seseorang yang mengasihi dan memperhatikan.

  Jika berbicara dengan Tuhan di dalam doa adalah nyata bagi kita,
  maka akan menjadi mudah pula bagi anak-anak kita. Anak-anak Anda
  akan mulai belajar tentang Tuhan dan doa dengan mengamati proses doa
  yang Anda lakukan. Pada saat anak mulai melihat Tuhan sebagai sosok
  yang nyata yang terlibat dalam kehidupan ayah dan ibunya atau
  gurunya -- sebagai seseorang yang mendengarkan, memperhatikan dan
  mengasihi-Nya -- maka anak akan mulai berbicara kepada Tuhan secara
  alami dan spontan. Tuhan akan menjadi teman setia bagi anak Anda,
  pendengar yang selalu ada untuk mendengarkan sharing tentang semua
  suka dan duka kehidupan sehari-hari anak Anda.

  Anda juga dapat mengajarkan pentingnya doa dengan menceritakan
  pengalaman doa Anda. Biarkan mereka mengetahui bahwa Anda berdoa
  bagi mereka dan apa yang Anda doakan. Pastikan juga mereka
  mengetahui bahwa doa Anda tersebut telah terjawab. Anak-anak akan
  tumbuh dalam pengalaman doa jika mereka terus menerus melihat
  pentingnya doa dalam kehidupan orang tua dan guru-guru mereka.

  BERBICARA KEPADA TUHAN

  Jika anak Anda ingin memiliki pengalaman doa yang berarti, mereka
  harus tahu apakah doa itu sebenarnya. Doa bukanlah pencarian
  pengalaman yang mistis, bukan pula mengharuskan orang yang berdoa
  mengucapkan kata-kata yang puitis untuk menyenangkan Tuhan. Doa
  hanyalah percakapan dengan Tuhan. Doa adalah suatu sikap hati yang
  diekspresikan dalam kata-kata, bahkan dalam kata-kata sederhana dari
  seorang anak.

  Selain itu dalam menggunakan kata-kata yang sederhana dalam doa
  Anda, penting pula untuk menjaga agar doa Anda singkat. Sedikit
  kalimat pendek yang berarti dan yang dapat dia tiru. Kalimat yang
  panjang dan doa yang panjang membuat doa menjadi membosankan dan
  tidak cocok untuk seorang anak.

  TIDAK ADA KATA TERLALU DINI (ATAU TERLAMBAT) UNTUK MEMULAI

  Orang tua dan guru sering kesulitan ketika harus mulai berdoa dengan
  anak-anak. Kita tahu bahwa Yesus benar-benar memperhatikan anak-
  anak. Ketika para murid menghalau orang-orang yang membawa anak-anak
  kepada-Nya, Yesus berkata, "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah
  menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang
  seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." (Matius 19:14). Anak-
  anak ini dibawa kepada Yesus oleh orang tua mereka. Membawa anak-
  anak kepada Tuhan melalui doa adalah hal yang Yesus inginkan untuk
  kita lakukan, dan semakin cepat kita melakukannya, maka semakin
  baik.

  Mulai sekarang Anda dapat mengenalkan doa dengan melalui teladan
  diri Anda. Berikut ini adalah cara bagaimana sebuah keluarga dapat
  mulai berdoa bersama. Orang tua ini ingin memasukkan kebiasaan
  berdoa dalam kehidupan keluarga mereka dan akan dimulai pada saat
  makan bersama. Pada awalnya mereka cukup menjelaskan kepada anak-
  anak bahwa Tuhan telah menjadi anggota penting dalam keluarga
  mereka, dan mereka ingin bersyukur kepada-Nya setiap waktu saat
  mereka duduk untuk makan bersama. Itulah awalnya. Pada akhirnya doa
  dimasukkan ke bagian lain dalam kehidupan keluarga mereka.

  MEMINTA BANTUAN TUHAN

  Salah satu pelajaran utama tentang doa yang harus kita berikan
  kepada anak-anak adalah dengan mengundang Tuhan -- meminta bantuan
  Tuhan yang tidak ada habisnya dalam menghadapi kesulitan mereka.
  Ketika isu yang kejam muncul, baik dari tetangga atau berita-berita
  nasional, diskusikan itu dengan anak-anak Anda. Bantulah mereka
  mengekspresikan ketakutan, kecemasan, dan perhatian mereka, kemudian
  bantulah mereka meminta bantuan Tuhan melalui doa. Gunakan perintah
  Paulus di Filipi 4:6 sebagai kekuatan keluarga di saat-saat yang
  mencemaskan: "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,
  tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam
  doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (t/Ratri)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul Buku   : Sunday School Smart Pages
  Judul Artikel: It`s Never too Soon to Pray with Your Child
  Editor       : Wes dan Sheryl Haystead
  Penerbit     : Gospel Light, USA, 1992
  Halaman      : 183


^o^ BAHAN MENGAJAR ----------------------------------------------- ^o^

                   ^ APAKAH KAMU SEORANG YANG TAAT ^
                     =============================

  "Duduk!" perintah Sinta kepada anjingnya, si Hitam. Tetapi si Hitam
  hanya mendongakkan kepalanya dan memandang Sinta dengan mata
  mengantuk, kemudian merebahkan tubuhnya di lantai.

  "Ibu," kata Sinta, "Si Hitam tidak mau menaati kata-kata saya. Ia
  seharusnya tidak boleh berbuat begitu terhadap saya."

  "Ibu jadi ingat akan saat makan malam kemarin," kata ibu dengan
  wajah tersenyum. "Ibu berkali-kali memanggil, tetapi seorang gadis
  kecil yang namanya Sinta tidak juga muncul."

  Sinta menundukkan kepalanya. "Maafkan saya, Bu," katanya.

  "Menaati itu penting sekali bukan?"

  Renungan Singkat tentang Ketaatan:
  ----------------------------------

  1. Apakah yang dilakukan si Hitam yang tidak disukai Sinta? Mengapa?

  2. Apakah yang telah dilakukan Sinta yang serupa dengan yang
     dilakukan si Hitam? Menurut kamu, apakah yang seharusnya
     dikatakan ibu kepada Sinta mengenai hal ini?

  "Mengapa kamu ingin agar si Hitam menaati kata-katamu?" tanya ibu.

  Sinta berpikir beberapa saat. Lalu ia menjawab, "Bagaimana
  seandainya saya tahu bahwa ada sesuatu yang akan menyakiti si Hitam?
  Ia mungkin mendapat celaka jika ia tidak menaati kata-kata saya."

  "Masih adakah alasan yang lain?" Ibu bertanya.

  "Bagaimana seandainya saya mempunyai sesuatu yang baik untuk si
  Hitam, misalnya sepotong tulang?" kata Sinta. "Jika si Hitam tidak
  menaati kata-kata saya ketika saya memanggilnya, ia tidak akan
  mendapat tulang itu."

  "Kedua alasan itu tepat," kata ibu. "Dan itu pulalah alasan mengapa
  anak laki-laki dan perempuan harus menaati kata-kata orang tua
  mereka dan juga Tuhan Yesus."

  "Saya berjanji bahwa mulai sekarang saya akan berusaha menaati kata-
  kata Ibu, Ayah, dan Tuhan Yesus," kata Sinta. "Dan saya senang
  karena hari ini si Hitam tidak menaati kata-kata saya sehingga kita
  dapat membicarakan hal ini."

  Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu:
  ----------------------------------------------

  1. Apakah yang dipelajari Sinta tentang ketaatan?
     Sebutkan dua alasan yang tepat mengapa kita harus taat kepda
     orang tua dan Tuhan Yesus?

  2. Tuhan Yesus memberikan alasan yang lain mengapa kita harus taat
     kepada-Nya.

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Yohanes 14:23,24

  Kebenaran Alkitab:
  ------------------
  Tuhan Yesus berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
  segala perintah-Ku." (Yohanes 14:15)

  Doa:
  ----
  Tuhan Yesus, saya senang karena saya dapat bercakap-cakap dengan-Mu
  dan menjadi sahabat-Mu. Saya senang bahwa saya dapat taat kepada-Mu,
  sebab saya tahu bahwa Engkau akan selalu menolong saya melakukan hal
  yang benar. Amin.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Penulis   : V. Gilbert Beers
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986
  Halaman   : 96 - 97


^o^ WARNET PENA -------------------------------------------------- ^o^

                          ^ EUNIKE FAMILY ^
                            =============
                     http://www.eunikefamily.com/

  Situs Eunike Family merupakan situs milik Yayasan Eunike, sebuah
  Yayasan yang bergerak di bidang pelayanan anak dan orang tua. Situs
  yang didominasi dengan warna merah muda ini tidak hanya
  menginformasikan pelayanan Eunike Family, tapi juga menjadi tempat
  arsip majalah cetak dari Eunike Family. Di bagian arsip yang
  terletak di menu "Majalah" dapat Anda temukan beragam bahan menarik
  seputar anak. Bahan-bahan tersebut berupa artikel, info kesehatan
  anak, permainan untuk anak, tips menarik untuk mendidik anak, dan
  beragam informasi menarik lainnya seputar anak dan orang tua.
  Selamat berkunjung! (Tri Hardhono)

  ----------------
  Catatan Redaksi:
  ----------------
  Mulai tahun ini e-BinaAnak membuka 1 kolom baru "WARNET PENA" atau
  Warung Internet Pelayan Anak. Memang secara fakta warnet ini bukan
  warnet yang kita kenal, tetapi warnet dalam e-BinaAnak ini adalah
  kolom khusus berisi situs-situs yang berkaitan dengan dunia
  pelayanan anak. Setiap minggunya akan dimuat satu review situs.
  Tujuannya agar para pelayan anak memiliki lebih banyak lagi
  referensi dalam dunia maya mengenai pelayanan anak. Redaksi mengajak
  rekan-rekan berpartisipasi dan berbagi berkat dengan mengirimkan
  alamat-alamat situs seputar pelayanan anak yang rekan-rekan ketahui.
  Jika memungkinkan boleh disertai dengan review singkatnya. Silakan
  kirim ke: < staf-binaanak(at)sabda.org >
  Kami tunggu ya!


^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ----------------------------------------- ^o^

  Dari: Flora Simanjuntak <santhy_flora(at)>
  >TERIMA KASIH BUANYAK untuk perhatian dan kasihnya ....
  >pelayanan yang sangat indah, membutuhkan kesabaran, ketulusan, dan
  >kesungguhan .... Sekalipun via internet ... aku senang dapat
  >bertegur sapa, berkenalan dengan teman redaksi e-BinaAnak
  >yang ada di belakang milis ini. Selama ini dapat secara umum
  >dan global. Ok ... sukses juga dan aku usahakan juga nanti
  >berbagi ... Eh ... Boleh kenalan lebih lanjutkan...
  >Yup.... sampai jumpa ya...
  >Ditunggu ... :)
  >In HIS LOVE
  >FLORA S

  Redaksi:
  Terima kasih atas perhatian dan dukungan rekan-rekan dalam pelayanan
  e-BinaAnak selama ini. Jika ingin berkenalan dengan staf Redaksi
  e-BinaAnak dan sharing seputar pelayanan silakan mengirim email ke:
  < staf-binaanak(at)sabda.org >

  Staf Redaksi tahun 2006 masih sama dengan staf Redaksi tahun 2005:
     - Davida (Pimpinan Redaksi)
     - Ratri (Penerjemah)
     - Lisbet (Editing + Format)


^o^ MUTIARA GURU ------------------------------------------------- ^o^

             Anak dapat bertanggung jawab jika para pendidiknya
        telah dapat pula melaksanakan tanggung jawab mereka.
                Jadilah teladan yang bertanggung jawab!

^o^----------------------------------------------------------------^o^
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
^o^----------------------------------------------------------------^o^
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
<>< --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- ><>

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org