Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/245

e-BinaAnak edisi 245 (8-9-2005)

Administrasi Sekolah Minggu

    ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
         ==================================================

Daftar Isi:                                   Edisi 245/September/2005
----------
  o/ SALAM DARI REDAKSI
  o/ ARTIKEL (1)          : Administrasi Sekolah Minggu
  o/ ARTIKEL (2)          : Pengaturan dan Administrasi Sekolah Minggu
  o/ BAHAN MENGAJAR       : Tim Kerja Keluarga
  o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Lokakarya Sehari - Multiple Intelegences
  o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
   <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

   Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

   Untuk menunjang agar semua kegiatan pendidikan dan pengajaran bisa
   berjalan dengan teratur dan rapi, maka Sekolah Minggu harus memiliki
   sistem organisasi yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut, tema
   ORGANISASI SEKOLAH MINGGU akan menjadi fokus pembahasan e-BinaAnak
   di bulan September ini. Secara berurutan topik-topik yang akan
   disajikan adalah:
            Minggu 1 : Administrasi SM
            Minggu 2 : Rapat SM
            Minggu 3 : Perencanaan Materi SM
            Minggu 4 : Rekrutmen GSM

   Sebagai topik pertama, kami sajikan topik tentang Administrasi SM.
   Apa saja yang perlu Anda perhatikan dalam mengelola Sekolah Minggu
   dapat Anda simak melalui artikel-artikel yang kami sajikan.
   Kiranya menjadi berkat bagi pembaca! (Rat)

   Tim Redaksi

              "Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu.
            Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu,
                    dan bertindaklah!" (Ezra 10:4)
            < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ezra+10:4 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL (1) ---------------------------------------------------o/

                   -o- ADMINISTRASI SEKOLAH MINGGU -o-
                       ===========================

   Pengorganisasian sebuah Sekolah Minggu yang baik, tidak hanya
   meliputi kelas-kelas tertentu dan pengaturan departemen-
   departemennya. Bagian-bagian ini dapat disamakan dengan anggota-
   anggota dan sendi-sendi pada tubuh manusia. Tetapi tiap-tiap sendi
   dan anggota itu sendiri terdiri dari tulang, daging, darah, dan urat
   syaraf, dan kesemuanya itu juga merupakan bagian-bagian dari seluruh
   badan. Dalam arti kata, Sekolah Minggu bukan saja mempunyai anggota
   bagian dan sendi departemen, tetapi ada orang-orang tertentu di
   Sekolah Minggu yang peranannya sama seperti tulang, otot, dan urat
   syaraf bagi tubuh jasmani. Yang kami maksud yaitu anggota-anggota
   pengurus dan staf pengajar, yang bersama-sama memikul tanggung jawab
   untuk Sekolah Minggu itu.

   Kedua golongan pekerja ini sama sekali berbeda, meskipun tentu saja
   berhubungan erat dan saling membantu. Pertama-tama, anggota-anggota
   pengurus itu mempunyai tanggung jawab dalam mengorganisasi Sekolah
   Minggu termasuk juga kelancaran jalannya organisasi itu. Selanjutnya
   tugas mereka ialah mengangkat staf pengajar, serta memberikan
   bantuan yang mereka butuhkan dalam melakukan pekerjaannya. Pelayanan
   mereka juga meliputi tugas yang penting, yaitu memperbanyak anggota
   Sekolah Minggu dan menjangkau masyarakat di sekitarnya dengan berita
   dan pengaruhnya. Secara umum, mereka harus mempunyai kecakapan
   memimpin dan ketrampilan di bidang tata usaha.

   Di lain pihak, anggota pengurus yang bertugas di bidang pendidikan
   Sekolah Minggu mempunyai tanggung jawab dalam menyusun rencana
   pelajaran, termasuk merencanakan segala kegiatan dan sesuatu yang
   akan diajarkan pada acara pembukaan dan penutupan, selama jam
   pelajaran di kelas, dan di tempat-tempat lain. Mereka juga
   bertanggung jawab untuk memilih semua guru, mengadakan pelatihan
   bagi mereka (baik yang sudah menjadi guru maupun calon guru), dan
   mengatur supaya senantiasa ada persediaan guru-guru yang terdidik
   untuk memenuhi kebutuhan Sekolah Minggu yang sedang berkembang.
   Pengawasan atas semua acara pembukaan dan pengajaran di kelas juga
   menjadi tanggung jawab anggota pengurus tersebut. Mereka juga
   bertanggung jawab untuk memilih perlengkapan Sekolah Minggu dan
   memulai serta mengawasi suatu perpustakaan Sekolah Minggu.

   Dapat dilihat bahwa kedudukan anggota-anggota pengurus dan staf
   pengajar dalam sebuah Sekolah Minggu mirip sekali dengan kedudukan
   seorang ayah dan seorang ibu dalam rumah tangga. Bagian administrasi
   bertanggung jawab dalam pengaturan seluruh Sekolah Minggu, meskipun
   sebenarnya bagian pendidikanlah yang lebih penting. Bagian
   administrasi memilih, memperlengkapi, membantu, dan melindungi
   bagian pendidikan, sedangkan bagian pendidikan berhubungan langsung
   dengan murid-murid, mengajar, memberi semangat, dan pada umumnya
   menjadi "ibu" (pengasuh) bagi mereka.

   PEMIMPIN UMUM

   Bapa dan kepala seluruh Sekolah Minggu ialah pemimpinnya. Ia tidak
   hanya mengepalai badan pengurus, tetapi juga mempersatukan dan
   menguatkan Sekolah Minggu itu, selain juga menjadi kepala staf
   pengajar.

   Pada pundak para pemimpinlah terletak tanggung jawab langsung atas
   suksesnya seluruh Sekolah Minggu. Ia menjadi pengurus umum semua
   departemen dan memimpin semua kegiatannya. Ia membawahi tiap anggota
   pengurus dan guru Sekolah Minggu dan mereka bertanggung jawab
   kepadanya. Sebaliknya ia bertanggung jawab kepada gembala dan
   majelis gereja. Pemimpin jemaat yang cakap dan bersemangat rohani
   akan menuntut setiap pemimpin Sekolah Minggu agar ia sungguh-sungguh
   mempelajari cara-cara yang terbaik untuk menjalankan sebuah Sekolah
   Minggu yang berhasil, dan agar ia juga mampu menerapkan cara-cara
   itu di Sekolah Minggunya sendiri. Pemimpin Sekolah Minggu memiliki
   dua tugas, yaitu mencita-citakan bagaimana seharusnya mutu dan
   besarnya Sekolah Minggu, serta mengatur langkah-langkah dari minggu
   ke minggu untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

   Besarnya Sekolah Minggu juga akan menentukan banyaknya pekerjaan dan
   tugas-tugas kecil yang akan ia kerjakan. Makin kecil Sekolah Minggu,
   makin banyak tugas dalam bidang administrasi dan pengajaran yang
   dapat ia lakukan sendiri. Tetapi makin besar Sekolah Minggu itu,
   makin ringan pula tanggung jawabnya karena akan ada banyak pekerjaan
   kecil yang dapat ia serahkan pada bawahannya. Di satu sisi, Sekolah
   Minggu yang kecil mungkin hanya akan membutuhkan pembantu-pembantu
   yang menjabat sebagai sekretaris dan bendahara serta beberapa guru.
   Di lain pihak, jika Sekolah Minggu itu cukup besar, semua tanggung
   jawab dan tugas di bidang pendidikan dan administrasi dapat dipikul
   bersama orang-orang lain, dan pemimpin cukup menjalankan pengawasan
   umum atas Sekolah Minggu tersebut. Bagi Sekolah Minggu yang tak
   terlalu kecil atau besar, pemimpin harus dapat memutuskan berapa
   banyak pekerjaan yang dapat ia kerjakan sendiri tanpa mengurangi
   efektivitasnya sebagai pemimpin. Tetapi dalam memutuskan hal itu, ia
   pun harus hati-hati supaya tidak mengambil terlalu banyak porsi
   pekerjaan yang sebetulnya dapat dilakukan orang lain. Kesalahan
   dalam hal ini akan mengakibatkan adanya pekerja-pekerja yang tak
   mempunyai pekerjaan, pemimpin yang begitu sibuk sehingga tak lagi
   mempunyai waktu untuk melihat dan merencanakan kemajuan bagi Sekolah
   Minggu, dan mungkin juga terbengkalainya beberapa pekerjaan kecil
   yang sebelumnya ia kira dapat dilakukannya sendiri.

   Satu-satunya ciri khas yang harus dimiliki seorang pemimpin Sekolah
   Minggu, terlebih dari semua yang lain ialah kerohanian dan watak
   yang tidak bercela. Ia harus benar-benar telah bertobat, sungguh-
   sungguh berserah, dan senantiasa dipenuhi Roh Kristus, karena ia
   merupakan saluran utama yang mengalirkan hidup Allah ke dalam
   Sekolah Minggu. Sebagaimana seorang gembala jemaat, demikian juga
   seorang pemimpin Sekolah Minggu hendaknya adalah seorang Kristen
   yang rohani, berpengalaman serta mempunyai nama baik di antara orang
   luar (1Timotius 3:6,7).

   Syarat non-rohani yang utama bagi pemimpin ialah kemampuan untuk
   mengetahui cara-cara memperbaiki mutu Sekolah Minggunya secara umum.
   Ia juga harus mempunyai perencanaan ke depan, mampu mengevaluasi
   kekurangan-kekurangan, serta memimpin dan memerintah Sekolah
   Minggunya dengan efisien dan semangat. Semua hal itu biasa disebut
   kecakapan memimpin atau kemampuan administratif, yang juga meliputi
   pandangan serta keberanian yang bermutu tinggi.

   WAKIL PEMIMPIN

   Tugas wakil pemimpin ialah memegang pimpinan dalam Sekolah Minggu
   bila pemimpin umum tidak hadir. Hal ini membuat orang sering
   mengartikan bahwa jabatan wakil pemimpin hanyalah jabatan simbolis
   saja. Hal itu sebenarnya tak perlu terjadi, karena banyak tugas
   dapat diserahkan kepada wakil pemimpin sebagai wujud bantuan nyata
   untuk pekerjaan Sekolah Minggu. Ada kalanya wakil pemimpin dapat
   bertugas memimpin bagian musik dalam Sekolah Minggu atau menjadi
   panitera pendaftaran. Melayani sebagai petugas pendaftaran bisa jadi
   adalah kesempatan yang bagus sekali untuk mengabdikan usaha-usahanya
   dalam hal memimpin rencana tindak lanjut bagi anggota-anggota yang
   tak hadir atau calon anggota. Pekerjaan ini akan dibicarakan
   kemudian.

   SEKRETARIS

   Di bawah pemimpin, dalam hal administrasi Sekolah Minggu, pertama-
   tama terdapat sekretaris. Kedudukannya dekat dengan pemimpin, karena
   sesudah pemimpin, sekretarislah yang mengetahui seluk beluk
   administrasi sekolah itu. Pekerjaan sekretaris ialah mengawasi atau
   mengerjakan sendiri (menurut besarnya sekolah) semua catatan
   kehadiran dalam pelbagai kelas dan departemen, dan seluruh sekolah,
   serta mengumumkannya.

   Jika Sekolah Minggu itu juga menerapkan sebuah sistem penilaian
   perorangan mengenai kesetiaan murid, sekretarislah yang akan
   mengatur palaksanaannya. Ia harus menyediakan daftar murid-murid
   yang berhak naik kelas menurut patokan yang ditetapkan oleh sekolah
   itu dan memberi ijazah kenaikan kelas kepada mereka. Untuk seluruh
   sekolah, ia akan menyediakan catatan perbandingan prestasi per-
   periode, perbandingan dengan prestasi-prestasi sekolah lain dan
   lainnya. Hal ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dengan
   sendirinya akan menumbuhkan suatu keinginan di antara semua yang
   terlibat untuk mencapai sasaran-sasaran baru. Ia juga bertugas
   menyimpan rincian dan catatan-catatan notulen dari semua rapat kerja
   badan pengurus dan guru-guru sekolah serta menyelenggarakan kegiatan
   surat-menyurat yang diperlukan atas nama sekolah. (Ia harus
   menyiapkan laporan mingguan dan tahunan yang diberikan atau
   dibacakan kepada seluruh sekolah).

   Semua ini merupakan tugas yang terberat dan terpenting dari semua
   tugas Sekolah Minggu. Karena itu tugas ini harus dijalankan oleh
   seorang pelaksana yang terampil. Ia hendaknya dapat membagi-bagi
   tugas pekerjaan itu kepada sejumlah pembantu dan bawahannya.

   BENDAHARA

   Anggota pengurus yang akan kami masukkan di sini, ialah bendahara.
   Tugas bendahara Sekolah Minggu yang secara umum dikenal, yaitu
   menerima dan mengeluarkan dana-dana sekolah, tidak lagi dianggap
   sebagai pekerjaan ataupun tanggung jawab utamanya. Apabila segala
   hal ihwal mengenai keuangan tersebut ditinjau baik-baik, ternyata
   maksud utama menerima persembahan murid-murid Sekolah Minggu bukan
   merupakan sebuah kegiatan pengumpulan dana. Rencana keuangan Sekolah
   Minggu adalah perlu, namun bukan terutama sebagai sumber pendapatan,
   tetapi sebagai pembentuk watak. Perhatian kita yang terutama
   bukanlah untuk mengumpulkan uang, tetapi mendidik anak-anak. Dengan
   pandangan baru ini, diharapkan bendahara akan mengerti, bahwa
   tanggung jawabnya yang utama ialah bekerja sama dengar pemimpin dan
   guru-guru dalam hal memberikan pengajaran Alkitab kepada murid-murid
   tentang hal memberi dan mendidik mereka untuk melakukan kebiasaan
   yang sesuai dengan Alkitab, yaitu hal persepuluhan dan persembahan.

   Bendahara harus cakap menyiapkan laporan-laporan pembukuan yang baik
   serta membuat rincian tepat dari segala hal mengenai dana. Ia harus
   mempunyai tanggung jawab sebagai pengawas dana Sekolah Minggu.
   Persembahan khusus untuk usaha-usaha lainnya juga termasuk dalam
   pengawasannya. Dalam hal pengeluaran dana sekolah, tentu ia harus
   melakukannya atas instruksi dan kuasa dari pengurus sekolah.
   Penggunaan uang dengan amat teliti dan laporan berkala yang
   terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran, hendaknya dapat
   menjauhkan dia dari segala kemungkinan kecurigaan.

   Bahan diedit dari sumber:
   Judul Buku        : Sekolah Minggu yang Berhasil
   Judul Artikel Asli: Administrasi
   Penulis           : Ralph M. Riggs
   Penerbit          : Gandum Mas, Malang, 1978
   Halaman           : 28 - 35

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL (2) ---------------------------------------------------o/

           -o- PENGATURAN DAN ADMINISTRASI SEKOLAH MINGGU -o-
               ==========================================

   Di kaki Gunung Sinai, Musa menghabiskan waktu untuk mendengarkan dan
   menyelesaikan pertikaian diantara orang-orang Israel. Akhirnya, ayah
   mertuanya datang kepadanya, "Sebab pekerjaan ini terlalu berat
   bagimu". Yitro memperingatkan; "takkan sanggup engkau melakukannya
   seorang diri saja" (Keluaran 18:18). Musa melakukan nasihat yang
   diberikan oleh orang yang lebih tua darinya, ia menunjuk orang-orang
   cakap dan mengangkat mereka untuk memimpin "seribu orang ... seratus
   orang ... limapuluh orang, dan ... sepuluh orang" (ayat 25). Masalah-
   masalah yang sederhana ditangani oleh orang-orang ini; hanya
   situasi-situasi yang paling sulit saja yang diselesaikan oleh Musa.
   Dalam waktu yang singkat, orang-orang Israel dapat diatur.

   Rasul Paulus, dalam suratnya kepada gereja-gereja di Korintus dan
   Efesus, menggambarkan berbagai jenis karunia rohani dan pelayanan.
   Dia menulis surat kepada Timotius tentang empat kualifikasi bagi
   pemimpin, tuntunan untuk menangani kasus kebajikan, dan cara-cara
   penyembahan. Dia menyuruh Timotius untuk meneruskan semua yang telah
   ia pelajari kepada orang-orang yang nantinya akan menjadi guru.
   Paulus tahu bahwa dia akan segera dibawa ke Roma dan dia ingin
   meyakinkan bahwa orang-orang percaya sudah diatur.

   Setiap orang Kristen secara tak langsung akan sepakat pada satu hal:
   tidak satu pun dari kita yang menginginkan gereja berorientasi pada
   pengaturan sehingga gereja kehilangan kualitas hubungannya. Namun,
   meskipun demikian, sebagai mempelai Kristus kita harus tetap rapi.
   Bagian administrasi harus memastikan bahwa gereja mereka berjalan
   sesuai dengan arahan Alkitab dan menerapkan teknik-teknik
   pengorganisasian.

   Di antara berbagai program gereja, pelayanan anak biasanya
   melibatkan jumlah pekerja sukarela terbanyak. Semakin banyak orang
   yang terlibat dalam pelayanan ini, semakin banyak kebutuhan suatu
   divisi dan semakin jelas garis kekuasaan dan tanggung jawab.

   BAGI DAN TAKLUKKAN

   Anak-anak perlu dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan usia
   atau kelas sehingga mereka dapat belajar sesuai dengan tingkat
   kemampuan mereka. Proses belajar tersebut terjadi dalam konteks
   hubungan antar pribadi -- sehingga anak-anak harus dikelompokkan
   dengan orang dewasa berdasarkan rasio yang masuk akal. Jika jumlah
   anak-anak dalam setiap kelompok bertambah sehingga melebihi
   kapasitas, maka proses belajar akan menurun dan masalah-masalah
   disiplin mulai muncul. Tidak ada anak -- khususnya anak kecil --
   yang harus dipaksa untuk berbuat nakal demi mendapatkan perhatian
   orang dewasa. Tidak ada orang dewasa yang begitu hebat dapat
   memberikan pengawasan yang cukup bagi semua anak.

   Perekrut dan pelatih pelayan anak harus melaksanakan tugasnya
   sepanjang tahun. Kelas yang terlalu ramai dan tugas untuk melayani
   anak yang terlalu banyak seringkali memjadi penyebab seorang pekerja
   mengalami burnout (kelelahan). Pekerja harus direkrut sebelum suatu
   kebutuhan muncul, buatlah pembagian tugas secara jelas untuk
   memudahkan setiap bagian dapat berjalan dengan baik.

   Perencanaan jangka panjang juga harus meliputi jadwal penggunaan
   fasilitas. Dengan demikian, ruang-ruang tambahan akan tersedia saat
   kelas-kelas telah berkembang melebihi kapasitasnya. Kurikulum anak-
   anak yang baik terdiri dari sistem pembelajaran aktif, sedangkan
   pelajar yang aktif membutuhkan ruangan sesuai dengan usia mereka
   (semakin muda anak tersebut semakin luas ruangan yang dibutuhkan).

   DIVISI PEKERJA

   Tidak ada seorang pun yang dapat mengemudikan kapal dan mendayung
   pada saat yang sama, jadi para pekerja dalam pelayanan anak harus
   diberi tanggung jawab dan kekuasaan atas setiap program tersebut.
   Pekerja yang memiliki talenta atau kemampuan khusus dengan pekerja
   lainnya dapat membentuk sebuah tim pengajar dengan mengkombinasikan
   kemampuan mereka dalam memberikan program yang lengkap. Mereka yang
   memiliki kemampuan administratif dapat melayani sebagai pemimpin
   bagian untuk membantu dan mengarahkan guru-guru kelas. Koordinator-
   koordinator divisi umur dapat mengatur pengelompokan bagian-bagian.
   Seorang kepala atau Ketua Pengajaran Kristen (KPK) dapat mengawasi
   kerja para koordinator. Pemimpin di tiap tingkat harus bertanggung
   jawab terhadap daerah pelayanan mereka sendiri dan diberi kuasa
   untuk membuat keputusan tertentu. Tanggung jawab khusus seperti
   sumber-sumber, keuangan, dan penyimpanan dapat diberikan kepada
   pekerja tambahan pada tim pendidikan Kristen.

   Setiap orang yang sudah pernah menghadiri rapat komisi mengetahui
   bahwa semakin banyak anggota komisi itu semakin lama rapat tersebut
   berlangsung dan tidak mungkin semuanya akan diselesaikan. Dengan
   membagi pelayanan pendidikan ke dalam kelas, bagian dan tingkat
   bagian, rencana dan pelatihan dapat terjadi dalam dasar "lokal".
   Pertemuan-pertemuan tim administratif dapat melibatkan KPK, kepala,
   koordinator, dan pekerja inti.

   Sering pula KPK mendengar teriakan, "Sebab itulah kami membayar
   Anda!" Tetapi orang-orang yang ahli dapat menjawab bahwa dia hanya
   melakukan apa yang Musa lakukan dan yang Paulus nasihatkan. Membagi
   tanggung jawab dan kekuasaan pelayanan dengan pekerja sukarela tidak
   hanya membantu mengatasi masalah pengaturan; ini juga membantu dalam
   membentuk pemimpin. Memberi tanggung jawab kepada seseorang tanpa
   mendampinginya (atau sebaliknya) dapat membuat pekerja frustasi dan
   hanya membuat pemimpin tersebut berputar-putar tanpa tujuan.

   PEMIMPIN

   Kata Yunani yang digunakan dalam Perjanjian Baru untuk administrator
   berarti "jurumudi". Demikian pula saat ini, seorang administrator
   mengawasi peristiwa-peristiwa penting, mengawasi karang-karang yang
   berbahaya dan mengarahkan kapal ke tujuannya.

   Kru pada kapal kuno duduk di dayung dan bersandar pada kapal,
   percaya jurumudi bisa membawa mereka ke tujuan.

   Saat ini, kepala dari pelayanan anak harus dapat menentukan arah
   bagi para pendayungnya supaya mereka melihat tanda pelabuhan yang
   jauh sehingga mereka akan terus mendayung -- karena dengan melihat
   tujuan, mereka dapat mempercepat dayungannya! Untuk dapat melakukan
   hal ini, pemimpin harus memimpin, mengatur, mengontrol, dan
   memastikan para pekerja membagikan visi pelayanan mereka. Tanpa visi
   ini -- atau "kepemilikan" -- para pekerja dapat dengan mudah
   kehilangan minat mereka.

   KEPALA PELAYAN

   Diagram organisasi biasanya dilihat dari atas ke bawah. Dengan kata
   lain, beban organisasi terletak pada pekerja yang berada di baris
   bawah!

   Namun Alkitab memanggil para pemimpin untuk menjadi pelayan. Jadi,
   untuk melihat diagram tersebut dalam bentuk yang alkitabiah,
   baliklah diagram tersebut. Dengan cara seperti ini, Anda dapat
   melihat bagaimana setiap pemimpin mendukung pekerja "diatas"nya!

   Berikut ini cara kerjanya: setiap guru melayani murid-muridnya dan
   sesama guru. Dengan demikian, setiap pemimpin bagian akan mendukung
   dan mendorong guru-guru yang ada di bawahnya. Setiap koordinator
   divisi melayani pemimpin departemen. Kepala atau KPK mengarahkan dan
   membantu para koordinator. Pemimpin ini juga bekerja sama dengan
   pemimpin program lainnya dalam pelayanan anak, untuk memastikan
   koordinasi dan menghindari usaha duplikasi. KPK bekerja sama dengan
   dewan pengurus dan staf pastoral untuk membangun pelayanan
   pendidikan sehingga pelayanan ini berjalan seiring dengan seluruh
   pelayanan gereja bagi tubuh Kristus. (t/Rat)

   Bahan diterjemahkan dari sumber:
   Judul Buku   : Handbook for Children Ministry
   Judul Artikel: Organization and Administration
   Penulis      : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
   Penerbit     : Thomas Nelson Publishers, Nashville, USA, 1993
   Halaman      : 240 - 243

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/

                       -o- TIM KERJA KELUARGA -o-
                           ==================

   Alat Peraga:
   ------------
   Sekawanan semut tanah.

   Ayat Alkitab:
   -------------
   1Korintus 12:12-26

   Tema:
   -----
   Keluarga-keluarga harus bekerja sebagai tim.

   Cerita:
   -------
   Saya membawa beberapa ekor hewan pagi ini. Mari kita lihat.

   Lihat semut tanah ini! Semua semut ini adalah makhluk ciptaan Tuhan.
   Dan semut-semut ini memiliki tugas-tugasnya sendiri. Semut-semut
   bekerja keras dalam kumpulannya.

   Ada semut-semut yang bertanggung jawab mencari makanan. Kadang-
   kadang mereka mebawa benda-benda yang jauh lebih besar dan lebih
   berat dari pada tubuh mereka sendiri. Ada sebagian semut yang
   menggali kamar-kamar baru. Ada semut-semut yang menyingkirkan
   sampah. Ada semut-semut yang membawa benih-benih. Sementara semut-
   semut yang lain mengumpulkan makanan. Kawanan semut ini bekerja sama
   sebagai satu tim.

   Keluarga-keluarga kita juga perlu bekerja sama sebagai satu tim.
   Masing-masing keluarga berbeda-beda. Ada keluarga-keluarga dengan
   ibu, ayah, dan anak-anaknya. Ada keluarga-keluarga dengan kakek,
   nenek, dan anak-anak. Ada keluarga-keluarga yang terdiri dari ibu
   saja dengn anak-anak, atau ayah saja dengna anak-anak. Ada keluarga-
   keluarga yang tidak punya anak.

   Siapa pun yang ada dalam keluarga itu, atau terdiri dari siapa pun
   anggota keluarga itu, setiap anggota keluarga harus bekerja sama
   sebagai satu tim dengan memikul tanggung jawab masing-masing.

   Kita memiliki keluarga yang tinggal bersama kita, tetapi kita juga
   adalah anggota dari suatu keluarga penting lainnya. Keluarga itu
   adalah keluarga Tuhan. Keluarga gereja kita ini bekerja sama di
   gereja untuk melayani Tuhan.

   Ada sebagian anggota keluarga gereja yang pandai bermain musik. Ada
   anggota-anggota yang menjadi guru. Ada anggota-anggota yang menjadi
   perencana dan pemimpin. Kita semua adalah anggota keluarga Tuhan.
   Kita harus bekerja sebagai satu tim dalam melayani Tuhan.

   Menyenangkan sekali menjadi bagian dari suatu keluarga dan bekerja
   sama sebagai satu tim. Dan, menjadi anggota keluarga Tuhan dengan
   kasih Tuhan yang agung itu lebih menyenangkan lagi.

   Doa:
   ----
   Ya, Tuhan, kami bersyukur atas keluarga-keluarga kami. Dan kami juga
   senang menjadi anggota dari keluarga besar-Mu. Tolong kami untuk
   dapat bekerja sama sebagai satu tim dalam kasih-Mu. Amin.

   Sumber:
   Judul Buku : Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu, Buku Satu:
                   Sebuah Sumber Ibadah
   Penulis    : Donna McKee Rhodes
   Penerbit   : Gospel Press, Batam, 2002
   Halaman    : 119 - 121

______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/

   Dari: "Anna S. Setiyowati" <Anna.Setiyowati(at)>
   >LOKAKARYA SEHARI - MULTIPLE INTELEGENCES
   >Bagi guru sekolah maupun GSM
   >Narasumber: bu Meilania
   >Pelaksanaan:
   >   Hari/tanggal : Sabtu, 24 September 2005
   >   Waktu        : Pkl. 09.00 - 15.00
   >   Tempat       : Domba Kecil Jln. Tanjung Duren Utara III E/236
   >                  Jakarta Barat
   >   Biaya        : Rp 60.000 (termasuk makalah dan Lunch )
   >Hubungi Domba Kecil : (021) 560 2630
   >salam,
   >Anna

   Redaksi:
   Pastikan rekan-rekan e-BinaAnak yang di Jakarta dapat menghadiri
   acara lokakarya tersebut. Dan bagi yang menghadiri, jangan lupa
   untuk mensharingkannya agar rekan-rekan dari kota-kota lain yang
   tidak dapat hadir juga bisa mendapatkan berkat. Terima kasih
   sebelumnya.

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

           Organisasi Sekolah Minggu yang seimbang dan tepat
              adalah kehendak dan pekerjaan Tuhan sendiri.
                           - Ralph M. Riggs -

o/----------------------------------------------------------------o/
                Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
        Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
       http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://www.sabda.org/katalog/
                      Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                   No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
 ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org