Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/203

e-BinaAnak edisi 203 (10-11-2004)

Berdoa Seperti Kristus

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                    Edisi 203/November/2004
~~~~~~~~~~~
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Apa yang Yesus Ajarkan tentang Doa
                                  (Yohanes 17)
    o/ TIPS MENGAJAR        : Mendoakan Murid-murid Kita
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Janji yang Dirahasiakan Maria
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Mohon Informasi Pembicara untuk Natal
    o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam kasih dalam Yesus Kristus,

  Minggu ini (tanggal 7 - 14 November 2004) adalah bertepatan dengan
  peringatan "International Day of Prayers (IDOP) for the Persecuted
  Church" (Hari Doa Internasional untuk Gereja Teraniaya). Pada
  peringatan hari IDOP ini, jutaan umat percaya bersatu hati untuk
  saling mendoakan, menguatkan, dan mendukung mereka yang menderita di
  berbagai negara karena mempertahankan imannya kepada Yesus.

  Ya, doa dan saling mendoakan adalah hal yang juga diajarkan Yesus
  kepada para murid-Nya, termasuk kita. Melalui Artikel yang kami
  sajikan ini, kita bisa belajar lebih memahami apa yang Yesus
  ajarkan tentang doa dan bagaimana Dia mendoakan murid-murid-Nya.

  Sama seperti Kristus yang selalu mendoakan para murid-Nya, kita
  sebagai seorang guru SM juga harus mengikuti teladan Kristus dengan
  senantiasa berdoa bagi pekerjaan Tuhan, khususnya untuk mendoakan
  anak-anak SM kita. Marilah kita senantiasa berdoa, supaya anak-anak
  SM kita pun juga mengikuti teladan kita untuk senantiasa berdoa.

  Tim Redaksi

           "Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus,
   supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka;
                            (Matius 19:13a)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+19:13 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL

                  APA YANG YESUS AJARKAN TENTANG DOA
                             (YOHANES 17)
                  ==================================

  Pada saat Yesus selesai berdoa, murid-murid-Nya berkata kepada-Nya,
  "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes
  kepada murid-muridnya." (Lukas 11:1). Jelaslah bagi kita bahwa para
  murid-murid itu memiliki perasaan yang sama dengan kita, yaitu
  merasa perlu menjadi lebih dekat lagi dengan Allah dan bisa
  bersekutu dengan-Nya.

  Jauh dalam hati kita, kita tahu bahwa kelemahan pribadi kita adalah
  ekspresi dari kelemahan hubungan kita dengan Allah. Kita juga tahu
  bahwa kekuatan, kedamaian, kelembutan, dan kesenangan apa pun yang
  kita miliki, semuanya itu berasal dari Allah. Kita juga akan meminta
  kepada Allah agar mengajar kita berdoa.

  Kita diyakinkan bahwa Yesus dapat mengajar kita berdoa, karena
  kehidupan-Nya sendiri merupakan contoh dalam hubungan-Nya dengan
  Allah yang sempurna yang pernah dilihat dunia. Meskipun Ia adalah
  inkarnasi dari Anak Allah, Ia tidak hidup sendiri. Ia tergantung
  kepada Bapa-Nya. Ia berkata bahwa Ia tidak hidup sendiri, tetapi Ia
  sangat dekat dengan Bapa-Nya (Yohanes 8:16). Kesaksian-Nya, mujizat-
  Nya, dan ajaran-Nya berasal dari Allah. Ia datang untuk mengerjakan
  kehendak Bapa-Nya. Untuk semua dosa yang ada di dunia ini, Ia
  berdoa, "Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang
  terjadi." (Lukas 22:42).

  Kita juga tahu bahwa Ia mengkritik dengan tajam para pemimpin agama
  pada masa-Nya karena mereka telah mengabaikan doa. Dia datang ke
  Yerusalem dan mendapati rumah ibadah telah berubah menjadi tempat
  penukaran uang. Mengusir pedagang dan binatang yang ada di dalamnya
  dan membalikkan meja, Ia berkata, "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah
  rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." (Lukas
  19:46). Kritik tersebut benar-benar tajam. Rumah ibadah yang sangat
  indah, dibangun dengan biaya dan tenaga yang mahal, dipersembahkan
  sebagai simbol kemuliaan Allah dan hukum-Nya, berubah menjadi tempat
  untuk jual beli, bahkan menjadi sarang penyamun! Bagaimana dengan
  kita? Apakah waktu kita untuk menyembah Tuhan kita gunakan untuk
  berdoa? Apakah kita kadang-kadang secara tak sengaja menggunakan
  rumah Tuhan sebagai tempat untuk mengagungkan manusia dan untuk
  sementara melupakan Tuhan? Marilah kita meminta seperti yang
  dilakukan oleh para murid, "Tuhan, ajarilah kami berdoa."

  CONTOH DOA YESUS

  Bagaimanakah pola doa itu? Murid-murid meminta kepada Yesus untuk
  mengajari mereka berdoa. Lukas mencatat bahwa Tuhan menjawab
  pertanyaan itu dengan memberikan doa yang biasa kita sebut "Doa Bapa
  Kami". Dalam memberikan doa itu, Yesus tidak bermaksud agar doa itu
  menjadi kalimat-kalimat hafalan. Firman-Nya, "Karena itu berdoalah
  demikian:..." (Matius 6:9) menunjukkan sifat doa, bukan pola doa
  yang wajib dilakukan.

  Pentingnya doa sebagai sebagai pola ditingkatkan oleh pengertian
  dari doa itu sendiri. Yesus mengajarkan bahwa semua doa akan
  dituntun oleh prinsip-prinsip yang sama dengan doa Bapa Kami. Kita
  sudah sering merasakannya. Tetapi karena pengaruh yang sangat besar
  dan pentingnya doa ini, maka mungkin akan sangat bermanfaat jika
  kita sedikit mendiskusikan arti pentingnya di sini.

  Ditujukan kepada Allah
  ----------------------

  Terlebih dahulu perhatikan tujuan utamanya adalah kepada Allah:
  "Bapa Kami". Ada banyak fakta yang bisa kita pelajari bahwa Yesus
  juga menggunakan istilah ini. Dia tidak memberikan suatu diskusi
  teologikal tentang Allah; dengan singkat Dia menyebutkan "Bapa".
  "Bapa" melambangkan seseorang yang memberi kita hidup. Dia tidak
  hanya memberi kita hidup secara fisik tetapi melalui-Nya kita telah
  dilahirbarukan, "bukan dari darah atau dari daging, bukan pula
  secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari
  Allah." (Yohanes 1:13).

  Ungkapan umum, "Dia meletakkan seluruh dunia ini dalam tangan-Nya,"
  mengakui kebenaran bahwa Tuhan adalah Bapa kita. Dimana pun orang
  yang kita kasihi itu berada, kita tahu bahwa tak seorang pun lepas
  dari perhatian dan kasih-Nya. Dia adalah Bapa kita, berada dimana
  saja, dan perhatian-Nya selalu tertuju kepada setiap anak-anak-Nya.
  Dia berada di surga, tetapi itu tidak berarti bahwa dia jauh.
  Mengenal-Nya sebagai Bapa berarti segera mengakui persaudaraan yang
  berikan kepada semua umat-Nya.

  Permohonan
  ----------

  Dalam doa yang ditujukan kepada Allah ini terdapat tujuh permohonan.
  Permohonan-permohonan ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok
  pertama, ditujukan kepada Allah dan kerajaan-Nya. Kelompok kedua,
  terdiri atas empat permohonan, bagi kita dan kebutuhan kita. Pada
  kelompok yang pertama, kita tujukan dari yang tertinggi pada
  kehidupan kita yang sesungguhnya. Pada kelompok yang kedua, kita
  memulainya dari kebutuhan yang paling mendesak, kemudian naik dan
  masuk ke dalam pengakuan dosa dan dijauhkan dari setan.

  "Dikuduskanlah nama-Mu" adalah pengakuan bahwa Allah adalah kudus
  dan dihormati. Ini adalah pengakuan bahwa manusia akan menghormati
  Allah. Kesalahan yang fatal akan bisa dihindari jika manusia benar-
  benar menghormati Allah. Kita cukup hanya menuliskan nama-Nya pada
  mata uang kita atau menyebutkan nama-Nya pada saat kita menghormat
  bendera. Allah hanya akan dikuduskan jika manusia benar-benar
  meninggikan-Nya.

  "Datanglah kerajaan-Mu" adalah suatu pengakuan bahwa hukum Allah
  harus diketahui oleh semua manusia di dunia. Kedatangan Kristus
  menyatakan bahwa kerajaan-Nya sudah dekat. Dia menunjukkan kepada
  kita bahwa kerajaan-Nya perlahan-lahan menyebar di seluruh dunia,
  sehingga doa kita adalah agar kerajaan-Nya tersebar. Kita memohonkan
  ini pada saat berdoa agar Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja untuk
  tuaian-Nya itu (Matius 9:38). Harapan orang-orang Kristen adalah
  agar Tuhan memerintah semuanya.

  "Jadilah kehendak-Mu". Bagaimanakah kehendak Allah terjadi di bumi
  dan di surga? Hanya jika manusia mau berhenti memberontak dan mulai
  mengasihi Allah, bekerja pada karya keselamatan Kristus. Doa kita
  bukanlah untuk suatu tindakan Tuhan yang memaksa dengan cara
  mengumpulkan orang untuk datang ke hadirat-Nya. Tetapi ini adalah
  suatu doa yang dengan kekuatan gospel membuat manusia patuh dan
  mau menghadap Tuhan dengan senang hati.

  "Makanan kami hari ini". Dapat menyimbolkan semua kebutuhan fisik
  dalam hidup kita. Kita harus mendoakan ini. Kita harus mengakui
  ketergantungan kita dan mengekang keegoisan kita terhadap materi.
  Doa kita adalah makanan kami "hari ini". Tergantung kepada-Nya
  setiap hari adalah kuncinya. Kita tidak perlu mengumpulkan kekayaan.
  Tuhan selalu mencukupi.

  "Ampunilah kesalahan kami". Ini adalah kebutuhan yang lebih
  diperlukan daripada makanan atau pakaian. Percayalah bahwa dosa
  diampuni, kesalahan dihapuskan, dan persekutuan dipulihkan adalah
  anugerah terbesar yang dimiliki oleh jiwa kita. Dunia yang tidak ada
  batasnya dan manusia yang penuh dengan kata-kata merupakan peluang
  yang besar bagi kekecewaan. Di tengah-tengah ketidakpastian, manusia
  mencari cara untuk melepaskan bebannya. Hanya Tuhan yang bisa
  memberikan jaminan kedamaian, karena jaminan itu berasal dari
  pengampunan dan penyerahan diri.

  "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami
  daripada yang jahat". ungkapan tersebut merupakan pengakuan yang
  keluar dari kejujuran kelemahan kita. Kita membutuhkan kekuatan
  untuk pergumulan rohani yang harus kita hadapi. Kita tahu bahwa
  pergumulan pasti berat. Kita tahu bahwa Dia akan menolong kita. Kita
  berdoa agar Ia menolong kita.

  Hal menarik dari doa ini, dan juga seluruh perkataan Yesus adalah
  bahwa kita tidak pernah mengukur kedalamannya. Anda bisa belajar
  berdoa seperti seorang anak kecil; Anda masih bisa mempelajarinya
  jika Anda telah mencapai puncak kehidupan. Ini adalah suatu contoh.
  Kita perlu mempelajarinya. Kita harus benar-benar berusaha memahami
  apa arti mengikuti tuntunan-Nya. Jika kita dapat memahaminya, maka
  doa kita akan menjadi pusat pengakuan orang yang lemah rohani dan
  orang ini bisa mulai menjadi pengakuan yang serius dan sungguh-
  sungguh dari orang Kristen yang sedang dewasa.

  Tuhan Yesus berdoa dan Ia juga mengajar kita berdoa. Tidak diragukan
  lagi bahwa kegagalan dalam hidup kita adalah akibat langsung dari
  kita kurang bersungguh-sungguh dalam berdoa. Hak terbesar manusia
  ini sering diabaikan. Dan hak ini tidak diserukan kepada kita tanpa
  dilakukan, dipersembahkan, diperhatikan. Ya, kita semua harus berdoa
  kepada Tuhan, "Ajarilah kami berdoa".

  Bahan diedit dan diterjemahkan dari sumber:
  Judul Buku        : What Jesus Taught
  Judul Artikel Asli: What Jesus Taught about Prayer
  Penulis           : George Alder
  Penerbit          : The Standard Publishing, Ohio, 1965
  Halaman           : 77 - 78 dan 82 - 84


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR

  Sama seperti Kristus yang selalu mendoakan murid-murid-Nya, kita
  sebagai seorang guru SM pun harus senantiasa mendoakan anak-anak SM
  kita. Banyak cara yang dapat digunakan untuk memotivasi diri kita
  berdoa bagi mereka. Tips berikut ini memberikan beberapa saran
  praktis untuk berdoa bagi murid-murid kita.

                      MENDOAKAN MURID-MURID KITA
                      ==========================

  Sudah menjadi kewajiban kita untuk mendoakan murid-murid kita.
  Charles Stanley menuliskan, "Doa kita adalah penghubung antara Tuhan
  sebagai sumber dari segalanya dan kebutuhan kita sebagai manusia."
  Namun, kita tidak selalu tahu apa yang dibutuhkan oleh murid-murid
  kita.

  Suatu cara yang membantu saya untuk mendoakan murid-murid saya
  adalah dengan memberikan atau menyediakan kartu-kartu kecil
  berukuran 3x5 cm dalam sebuah kotak yang diletakkan di dalam kelas.
  Selama kelas berlangsung, saya sediakan waktu beberapa menit bagi
  mereka untuk mengisi kartu-kartu itu dengan pokok-pokok doa mereka.
  Seringkali, pokok-pokok doa yang mereka tulis ini berbeda dengan
  pokok-pokok doa yang mereka sebutkan sewaktu doa bersama. Saya tetap
  menjaga kerahasiaan pokok doa mereka.

  Seiring dengan berjalannya waktu, anak-anak akan lebih terbuka lagi.
  Dengan mendoakan pokok-pokok doa mereka, hubungan kami semakin
  dikuatkan. Seakan-akan, Allah membangun jembatan yang menghubungkan
  jiwa kami melalui waktu doa ini. Saya bisa melihat dalam mata mereka
  pada hari Minggu atau pada waktu mereka menceritakan sesuatu,
  seolah-olah mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tahu saya
  mendoakan mereka. Kami saling berbagi sukacita atas jawaban doa
  kami. Kami tumbuh seperti yang kami pelajari bahwa kadang-kadang
  Tuhan menjawab "tidak". Semuanya tergantung pada perjalanan rohani
  kita semua.

  Ada cara yang berbeda-beda untuk mulai mendoakan murid-murid Anda.
  Pertama, jelas Anda harus berkomitmen untuk melakukannya. Kedua,
  dapatkan cara yang bisa Anda gunakan. Mungkin ide-ide berikut ini
  bisa Anda gunakan. Jika tidak, berdoalah agar Allah membantu Anda
  untuk menemukan cara yang bisa Anda gunakan secara pribadi dan bisa
  Anda jadikan sebagai gaya hidup Anda. Anda bisa memulainya dengan:

  1. Menyuruh anak-anak untuk menuliskan pokok-pokok doa mereka dalam
     kartu-kartu yang Anda sediakan.

  2. Anda mencatat hal-hal yang berhubungan dengan permohonan doa
     mereka pada waktu berdoa. Mungkin Anda bisa mendoakan perubahan
     perilaku tertentu dari seorang anak pada sebuah kartu doa.
     Misalnya:
                     ____________________________
                    |  Saya berdoa agar Jonny    |
                    |  lebih sabar lagi terhadap |
                    |  teman-teman sebayanya.    |
                    |____________________________|

  3. Doakan dengan singkat daftar nama anak-anak di kelas Anda. Anda
     dapat mendoakan satu anak setiap minggunya dan terus doakan
     sesuai urutan dalam daftar tersebut. Anda juga bisa setiap hari
     dalam satu minggu berdoa untuk beberapa anak tertentu.

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Becoming a Treasure Teacher
  Judul Artikel Asli: Praying for Your Student
  Penulis           : Jody Capehart
  Penerbit          : Victor Books, USA, 1992
  Halaman           : 63 - 64


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR

                    JANJI YANG DIRAHASIAKAN MARIA
                    =============================

  Tujuan:
  -------
  Mengajar bahwa Yesus adalah Anak Allah. Menolong anak mengerti bahwa
  kelahiran Yesus adalah satu-satunya alasan kita merayakan hari
  Natal.

  Ayat Hafalan:
  -------------
  "Engkau akan menamakan Dia Yesus." (Matius 1:21)

  Persiapan Guru:
  ---------------
  Pembacaan Alkitab: Lukas 1:26-38, 2:1-7

  Banyak guru berpendapat bahwa mereka tidak perlu mempelajari cerita-
  cerita Natal. Mereka telah mendengarnya sejak kecil. Betapa pun
  baiknya Anda mengira telah mengenal cerita-cerita ini, Anda
  sebaiknya membaca kembali cerita-cerita ini dari Alkitab dan
  pelajarilah sampai cerita-cerita ini menjadi bagian dari diri Anda.
  Bila anak-anak kecil yang Anda bimbing tidak mengerti arti Natal
  yang sebenarnya, itu disebabkan karena Anda, sebagai pemimpin
  mereka, belum meresapinya sendiri. Ujilah sendiri di dalam hati Anda
  sendiri. Ceritakanlah kepada mereka secara perlahan-lahan dan dengan
  suara yang lembut.

  Ibadah:
  -------
  Nyanyikanlah sebuah lagu Natal dengan suara perlahan sementara anak-
  anak masuk dan duduk di tempat mereka dan kemudian nyanyikanlah
  bersama-sama. Katakan, "Apabila saya mendengar lagu yang merdu
  seperti ini dan suasana begitu tenang, hal ini membuat saya seperti
  sedang berbicara kepada Allah. Marilah kita berdoa."

  Doa:
  ----
  "Allah Bapa yang di surga, kami bersyukur kepada-Mu untuk bayi
  Yesus. Kami bersyukur kepada-Mu atas suasana Natal yang bahagia ini,
  yaitu hari ulang tahun Yesus. Tolonglah kami untuk mengasihi Engkau
  karena Engkau yang lebih dahulu mengasihi kami. Dalam nama Yesus.
  Amin."

  Penyampaian Pelajaran:
  ----------------------

  PENDAHULUAN

  Kadang-kadang, pada hari Natal kita menyimpan suatu rahasia. Kita
  hendak mengagetkan seseorang dengan suatu hadiah yang tak
  diketahuinya. Rahasia ialah sesuatu yang tidak kita ceritakan sampai
  hal itu terjadi. Sekali hal itu telah diceritakan, maka itu bukanlah
  rahasia lagi.

  Saya akan menceritakan kepadamu tentang sesuatu yang pernah menjadi
  suatu rahasia. Hal itu terjadi pada zaman dahulu dan sekarang bukan
  lagi merupakan rahasia dan saya dapat menceritakannya kepadamu.
  Banyak orang yang mengetahuinya sekarang, karena hal itu telah
  ditulis dalam Alkitab, supaya setiap orang dapat membacanya.

  CERITA ALKITAB

  Janji yang Dirahasiakan Maria

  Jauh, jauh sekali, di sebuah kota kecil Nazaret, tinggallah seorang
  wanita muda yang bernama Maria. Maria sangat mengasihi Allah dan
  berdoa kepada Dia setiap hari.

  Pada suatu hari, Maria sedang berbicara kepada Allah. Tiba-tiba
  seorang malaikat yang berkilauan berdiri di hadapannya. Maria
  menjadi takut karena ia belum pernah melihat malaikat sebelumnya.

  "Jangan takut, Maria," kata malaikat itu. "Allah sangat mengasihi
  engkau dan Ia mengutus aku untuk memberitahukan suatu rahasia yang
  ajaib kepadamu. Engkau akan menjadi ibu dari seorang bayi laki-laki
  yang mungil. Ia akan menjadi Anak Allah sendiri dan engkau akan
  menamakan Dia, Yesus."

  Kemudian malaikat itu pergi dan tinggallah Maria seorang diri. Ia
  sangat gembira ketika ia mengingat apa yang telah dikatakan malaikat
  itu kepadanya. Tak ada seorang pun, kecuali Yusuf, yang mengetahui
  rahasia yang mengherankan ini, Ia sangat senang karena Allah sangat
  mengasihinya, sehingga Ia telah memilihnya menjadi ibu dari bayi
  Yesus.

  Setiap hari, Maria memikirkan bayi itu, "Namanya akan disebut
  Yesus," katanya dengan lembut. "Betapa indahnya nama yang telah
  dipilih Allah untuk Anak-Nya." Maria membuat sehelai selimut yang
  lembut, supaya bayi itu tetap hangat kelak. Ia menjahit beberapa
  potong pakaian. Pada suatu hari ketika ia sedang memikirkan tentang
  bayi Yesus, Yusuf, suaminya berkata, "Kita harus pergi ke Betlehem
  dan mencatatkan nama kita di dalam buku raja yang besar dan membayar
  pajak."

  Maria dengan segera menyiapkan diri untuk perjalanan itu. Ia naik
  seekor keledai kecil dan Yusuf berjalan di sampingnya.

  Sepanjang hari mereka berjalan, "Klip-klop-klip-klop," bunyi kaki
  keledai menuruni jalan yang berdebu. Pada malam hari, mereka
  berhenti untuk beristirahat. Hari berikutnya mereka berjalan lagi.
  "Klip- klop-klip-klop." Akhirnya, sampailah mereka di kota kecil
  Betlehem.

  Yusuf pergi ke sebuah rumah penginapan. "Tok, tok!" Bolehlah kami
  menginap di sini malam ini?" ia bertanya kepada orang yang
  membukakan pintu.

  "Tidak," kata pemilik penginapan itu. "Maafkan saya. Begitu banyak
  orang telah datang sehingga tak ada kamar lagi untuk kalian." Hari
  sudah gelap, dan Yusuf tak dapat mencari penginapan lain lagi. Maka
  Maria dan Yusuf membuat sebuah tempat tidur di dalam kandang bersama
  binatang-binatang. Malam itu ketika semuanya sunyi senyap, Allah
  menepati janji-Nya dan rahasia Maria yang mengherankan itu benar-
  benar terjadi. Tuhan Yesus dilahirkan. Maria membungkus-Nya dengan
  sehelai kain panjang, yang disebut kain lampin. Kemudian ia
  meletakkan-Nya dengan hati-hati di dalam palungan di atas jerami
  yang halus.

  Bayi Yesus ini adalah Anak Allah sendiri. Ia merupakan pemberian
  Allah kepada Maria. Ia adalah pemberian Allah yang terbaik bagimu,
  bagi saya, dan bagi semua orang.

  DOA

  "Allah Bapa yang di surga, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau
  mengasihi kami. Kami bersyukur karena Engkau sangat mengasihi kami,
  sehingga Engkau mengirim Yesus ke dunia ini untuk menjadi sahabat
  yang terbaik bagi kami, penolong kami yang penuh kasih, dan
  Juruselamat kami yang mengherankan. Dalam nama Yesus. Amin."

  Kegiatan:
  ---------
  1. Tempelkan gambar bayi Yesus (dari kartu Natal) pada kain di
     sebelah dengan pemberian-pemberian Allah. Yesus adalah pemberian
     yang terbesar dari Allah untuk kita.

  2. Bermain "Siapakah saya?"
     Guru: Pada suatu hari, saya sedang berdoa kepada Allah. Tiba-tiba
     seorang malaikat berdiri di depan saya. Mula-mula saya merasa
     takut karena saya belum pernah melihat seorang malaikat. Siapakah
     saya?
     Anak-anak: Maria. (Lakukan hal yang serupa dengan nama-nama
     lain.)

  3. Bila anak-anak gelisah selama waktu mengajar, suruhlah mereka
     berperan sebagai gembala-gembala yang sedang tidur di atas sebuah
     bukit. Biarkan mereka semua tidur dengan tenang. Kemudian
     suruhlah mereka bangun cepat-cepat serta menggosok-gosok mata
     mereka ketika mereka mendengar nyanyian malaikat dan melihat
     cahaya.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan: Seri Cerita
                  Alkitab untuk Anak-anak
  Penerbit   : Kalam Hidup, Bandung
  Halaman    : 98 - 101


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: "megah" <megah@>
  >Dear rekan2 GSM,
  >Saya mau minta tolong nih, gereja saya merencanakan untuk memanggil
  >pembicara untuk cerita di Natal anak-anak SM (pra sekolah s/d
  >balita) apakah ada yg dpt memberikan informasi mengenai pembicara
  >yg dpt saya hubungi. Terima kasih.
  >Julia

  Redaksi:
  Pertanyaan Anda dapat Anda lontarkan ke milis diskusi e-BinaGuru,
  sebuah milis yang anggotanya terdiri dari para pelayan anak. Kami
  yakin mereka dapat memberi informasi yang Anda butuhkan. Apakah Anda
  sudah bergabung di milis diskusi e-BinaGuru ini? Kalau belum silakan
  mendaftarkan diri segera dengan mengirimkan e-mail kosong ke:
  ==> subscribe-ikan-binaguru@xc.org

  Rekan-rekan pembaca e-BinaAnak yang ingin memberikan informasi
  kepada Sdri. Julie, silakan kirimkan kepada kami dan kami akan
  teruskan kepada yang bersangkutan.


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

    Guru yang berharga adalah guru yang percaya kepada kekuatan doa
           dan memandang bahwa berdoa untuk murid-muridnya
       adalah suatu anugrah istimew yang Tuhan berikan padanya.


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
            Staf Redaksi: Davida, Ratri, Natalia, dan Oeni
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^

Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org