Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/194

e-BinaAnak edisi 194 (9-9-2004)

Memenangkan Keluarga Anak SM

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                   Edisi 194/September/2004
~~~~~~~~~~~
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL (1)          : Memenangkan Keluarga Anak SM
    o/ ARTIKEL (2)          : Melayani Keluarga
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Hubungan yang Memberi Dukungan
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Informasi Panggung Boneka
    o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,

  Keberadaan suatu keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi
  pertumbuhan jasmani maupun rohani, khususnya bagi seorang anak.
  Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik, guru Sekolah Minggu
  sangat perlu untuk mengenal keluarga anak-anak didiknya. Jika
  keluarga anak-anak tersebut telah mengenal Tuhan, maka hal ini akan
  memudahkan guru-guru SM dalam membina anak-anak tersebut.
  Sebaliknya, jika keluarga anak-anak SM belum mengenal Tuhan, maka
  ini bisa menjadi kesempatan bagi guru untuk juga melayani keluarga
  anak tersebut untuk dimenangkan bagi Kristus. Bagaimana caranya?

  Secara khusus, e-BinaAnak edisi minggu ini akan membahas topik yang
  sangat relevan untuk menjawab pertanyaan di atas, yaitu "Memenangkan
  Keluarga Anak SM". Melalui dua Artikel yang kami sajikan, Anda akan
  diajak untuk melihat peluang dalam mengembangkan pelayanan melalui
  anak-anak SM, yaitu memenangkan keluarga anak-anak SM. Pada bagian
  akhir, kami sajikan Bahan Mengajar yang berguna untuk menjelaskan
  kepada anak SM betapa berartinya sebuah keluarga. Kami berharap,
  bahan tersebut dapat menumbuhkan sikap mengasihi keluarga dalam diri
  anak-anak SM.

  Nah, tentu Anda tidak sabar ingin segera menyimaknya bukan? Tuhan
  memberkati pelayanan Anda!

  Tim Redaksi

        "Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus
         dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
                       (Kisah Para Rasul 16:31)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kisah+16:31 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL (1)

                     MEMENANGKAN KELUARGA ANAK SM
                     ============================

  Banyak murid yang mengikuti Sekolah Minggu, baik untuk waktu yang
  singkat maupun lama yang tidak pernah muncul lagi di gereja dan
  mungkin sudah undur dari Tuhan. Mengapa? Satu penyelidikan yang
  teliti memperlihatkan kepada kita bahwa hampir dalam setiap kasus,
  hal itu disebabkan karena kita gagal memenangkan orangtuanya kepada
  Kristus. Karena tutur kata, sikap, dan kelakuan orangtua lebih
  banyak menentukan hari depan murid-murid daripada pengaruh-pengaruh
  yang lain, kita harus memberikan perhatian kepada keluarga murid-
  murid jikalau kita hendak memenangkan mereka kepada Kristus. Kira-
  kira enam puluh enam persen anak telah dimenangkan kepada Kristus
  berasal dari keluarga dimana kedua orangtuanya telah diselamatkan.
  Tetapi, jika ayah atau ibu belum menjadi orang Kristen, bisa saja
  anak-anak yang diselamatkan datang ke gereja hanya secara kebetulan
  saja.

  Generasi-generasi orangtua pada masa sekarang telah melihat semua
  berkat dan kebajikan dari kekristenan, tetapi hanya sedikit yang
  telah memeluknya dan aktif di gereja. Beberapa orangtua yang masih
  percaya akan teori kuno menganggap bahwa Sekolah Minggu itu hanya
  untuk anak-anak; ada pula orangtua yang lain yang menyatakan tidak
  mau memaksakan agama kepada anak-anaknya. "Biarlah mereka menentukan
  sendiri," mereka berdalih. Berdasarkan fakta-fakta ini, kita tidak
  dapat mengharapkan untuk memenangkan generasi sekarang ini melalui
  orangtuanya, tetapi sebaliknya kita harus memenangkan orangtua
  melalui anak-anaknya.

  Dalam hal ini, pintu telah terbuka lebar. Orangtua manakah yang
  tidak tertarik kepada kesejahteraan anak-anaknya?

  Beberapa metode untuk memenangkan para orangtua kepada Kristus telah
  ditemukan.

  1. Bahan-bahan yang boleh dibawa pulang
     ------------------------------------
     Satu langkah yang dapat dipergunakan untuk memenangkan keluarga
     ASM ialah dengan menggunakan bahan-bahan yang boleh dibawa
     pulang. Cara-cara ini telah umum dilakukan di sekolah-sekolah
     negeri. Di Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, anak-anak selalu
     membawa pulang kertas-kertas hitungan, hasil-hasil kerajinan
     tangan, dan lain-lain. Mereka memperlihatkannya kepada
     orangtuanya sambil berkata, "Lihat Bu, apa yang telah saya buat
     di sekolah." Bagaimana mungkin seorang ayah atau ibu akan menolak
     apa yang diperlihatkan oleh anak mereka. Barang-barang itu akan
     ditempelkan di dinding, disimpan di dalam laci, tetapi tidak
     pernah dibuang. Benda-benda itu berharga. "Saya telah membuatnya
     di sekolah."

     Anda dapat mempergunakan metode ini untuk mengajar Sekolah Minggu
     karena metode ini dapat menolong Anda untuk memenangkan keluarga
     ASM. Anda dapat memenangkan orangtua murid kepada Kristus,
     jikalau Anda menyediakan waktu dan berusaha untuk membuat "bahan-
     bahan yang dapat dibawa pulang" sebagai bagian dari rencana Anda.

     a. Pekerjaan tangan
        ----------------
        Setiap guru membuat satu benda yang dapat dipergunakan untuk
        menyampaikan cerita kepada murid Sekolah Minggu. Misalnya,
        pedang yang menyala di taman Firdaus, satu gulungan dari Kitab
        Taurat Musa, atau tempat tidur yang diturunkan dari atap. Di
        rumah mau tidak mau gambar-gambar itu akan menimbulkan
        pertanyaan "Apakah itu?" Pekerjaan guru mulai berlipat ganda,
        mungkin tanpa ada akhirnya.

     b. Pekerjaan hafalan
        -----------------
        Usahakanlah supaya selalu ada pekerjaan hafalan yang harus
        dipelajari di rumah, satu ayat dari Alkitab atau bagian dari
        satu pelajaran. Dengan sendirinya para orangtua akan diminta
        untuk menolongnya dalam pekerjaan hafalan ini. Di sinilah,
        langkah kedua dimana orangtua juga ikut belajar.

     c. Bahan-bahan bacaan
        ------------------
        Usahakanlah supaya murid-murid dapat membawa pulang traktat,
        atau buku-buku rohani untuk dibaca di rumah. Selain buku-buku
        bacaan Sekolah Minggu, perkenalkanlah juga kepada murid-murid
        majalah-majalah rohani supaya mereka berlangganan.

     d. Bahan promosi
        -------------
        Pengumuman, buletin, berita acara kebaktian, berita aktivitas-
        aktivitas gereja, harus sampai di rumah murid secara teratur.
        Mungkin ada di antaranya hal-hal ini yang menarik perhatian
        para orangtua, sehingga mereka rindu untuk datang kepada
        Tuhan.

     e. Undangan-undangan khusus
        ------------------------
        Surat-surat undangan yang berisi undangan kepada orangtua
        untuk acara istimewa, piknik, pertemuan antara orangtua dan
        guru, dan semua aktivitas dimana murid ikut serta. Mungkin
        orangtua yang tidak pernah mau datang dengan alasan lain, akan
        datang untuk mendengarkan anaknya mendeklamasikan sebuah
        sajak. Karena cara ini biasanya berhasil, pergunakanlah untuk
        menarik para orangtua yang sombong ke dalam pelayanan Anda.

  2. Kunjungan-kunjungan ke rumah murid secara pribadi
     -------------------------------------------------
     Sekali persahabatan dengan keluarga murid telah dimulai, maka
     pintu akan selalu terbuka bagi guru Sekolah Minggu. Salah satu
     tugas Anda yang paling penting ialah memupuk keramahtamahan dari
     keluarga murid Anda. Kunjungan Anda akan disambut dengan tangan
     terbuka bilamana Anda memperhatikan nasihat-nasihat yang berikut
     ini:

     a. Tujuan Anda
        ------------
        Anda datang ke sana untuk membangun persahabatan, mendapatkan
        kepercayaan dari setiap anggota keluarga itu, dan memperoleh
        kerja sama dalam latihan kekristenan bagi anak-anak mereka.
        Tujuan Anda yang terakhir ialah memenangkan mereka kepada
        Kristus.

     b. Sikap Anda
        ----------
        Berdoalah dan berharaplah selalu, jika Anda mengharapkan
        sambutan yang hangat. Anda akan jarang sekali dikecewakan jika
        Anda bersikap wajar dan ramah, serta jangan lupa untuk selalu
        tersenyum. Jangan sekali-kali bertengkar, memaki, tetapi
        perlihatkanlah sikap rendah hati.

     c. Pendekatan Anda
        ---------------
        Ciptakan suatu suasana persahabatan, sementara Anda
        memperkenalkan diri dan menyatakan maksud atas kunjungan Anda.

     d. Tingkah laku Anda
        ------------------
        Hilangkan perasaan hati-hati apa pun dengan menunjukkan
        perhatian dan penghargaan yang murni terhadap apa yang menjadi
        kesenangan keluarga itu. Oleh karena Anda adalah tamu di rumah
        itu, maka hati-hatilah agar jangan sampai sikap Anda memalukan
        atau akibatnya Anda tidak akan diterima lagi oleh keluarga
        itu. Berjaga-jagalah untuk menerima reaksinya dan mengikuti
        petunjuk apa pun yang mungkin Anda terima. Kalau si ayah
        bersikap dingin dan tidak mau menerima padahal si ibu
        kelihatannya lapar akan hal-hal rohani, rencanakanlah untuk
        datang pada saat ibu tersebut sedang sendirian. Hendaknya
        kunjungan itu singkat dan jangan langsung memaksa orang itu,
        supaya perasaan mereka tidak tersinggung.

  Bilamana Anda tekun, selangkah demi selangkah Tuhan akan memberikan
  kepada Anda, kesempatan yang tepat di dalam rencana-Nya. Kalau
  dapat, sebelum pulang sediakan waktu sebentar untuk mendoakan
  keluarga itu, supaya Tuhan memberkati dan menolong mereka.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Pola Mengajar Sekolah Minggu
  Judul Artikel: Memenangkan Keluarganya
  Penulis      : Mavis L. Anderson
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman      : 74 - 76


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL (2)

                          MELAYANI KELUARGA
                          =================

  Keluarga adalah kesatuan pokok dalam masyarakat. Bila keluarga
  tersebut kuat, maka kuatlah masyarakat, bangsa, dan gereja. Akan
  tetapi, bila perpautan dalam struktur keluarga itu hancur, maka tiap
  lapisan masyarakat pun menderita. Gereja, serta guru SM pun harus
  menerima tanggung jawabnya dengan jalan melayani keluarga secara
  menyeluruh. Jika gereja, serta guru SM tidak berbuat demikian, maka
  ia tidak dapat berharap akan mempunyai pelayanan yang tahan lama,
  yang akan membangun kerajaan Allah. Tiap program gereja setempat
  hendaknya diarahkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan keluarga itu
  secara menyeluruh.

  Larry Christenson menunjukkan pentingnya keluarga itu dengan
  mengatakan bahwa Allah telah menciptakannya:

    Keluarga adalah milik Allah. Ia menciptakannya. Ia menentukan
    struktur dalam dari keluarga. Ia menetapkan maksud dan sasarannya.
    Karena izin dari Allah, maka pria dan wanita boleh bekerja sama
    dengan maksud Allah dan menjadi bagian dari maksud tersebut.
    Tetapi, rumah tangga yang mereka dirikan itu tetap merupakan
    lembaga yang didirikan oleh Allah. "... Jikalau bukan TUHAN yang
    membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; ..."
    (Mazmur 127:1). Demi tindakan Allah, anak-anak menerima status
    mereka sebagai anggota keluarga. "Allah membuat orang-orang
    sebatang kara diam dalam rumah tangga" (Mazmur 68:6, terjemahan
    Barth).

  Dengan demikian, maka pernikahan bukanlah pernikahan kita, melainkan
  pernikahan-Nya; bukan rumah tangga kita, melainkan rumah tangga-Nya;
  bukan anak-anak kita, melainkan anak-anak-Nya; bukan keluarga kita,
  melainkan keluarga-Nya.

  Berdasarkan pendapat ini, maka pelayanan kepada keluarga dapat
  dianggap sebagai suatu keharusan. Memang, Sekolah Minggu harus
  menaruh perhatian khusus pada pertumbuhan dan perkembangan setiap
  muridnya, tetapi Sekolah Minggu juga tidak boleh melalaikan tanggung
  jawabnya terhadap keluarganya. Dalam beberapa hal, rencana tahunan
  gereja telah menuntut begitu banyak dari anggota-anggota keluarga
  secara perseorangan, sampai tidak mungkin bagi keluarga untuk
  bersenang-senang bersama. Sekolah Minggu harus melaksanakan tanggung
  jawabnya dalam menguatkan orang-orang, supaya kemudian mereka dapat
  menguatkan hubungan kekeluargaan di antara mereka.

  Bagaimanakah caranya agar Sekolah Minggu dapat melayani keluarga
  seluruhnya?

  1. Sebaiknya, pengajar pada tiap tingkatan usia mau berusaha untuk
     secara khusus menyampaikan prinsip Alkitab tentang keluarga.
     Tidak ada pengganti untuk pengetahuan ini, dan pengetahuan yang
     betul tentang keluarga sebagai suatu kesatuan akan menolong orang
     untuk menyadari tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga.

  2. Suatu sikap yang bijaksana bila pengajar berusaha untuk mengenal
     seluruh anggota keluarga setiap murid. Meskipun persahabatan yang
     akrab dengan seluruh anggota keluarga itu biasanya tidak mungkin
     terjadi, namun ada gunanya bila secara sepintas lalu kita
     mengenal seluruh anggota keluarga mereka.

  3. Suatu hal yang baik, bila mungkin, untuk mengadakan kegiatan-
     kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga murid, bukan
     saja untuk memperkuat persekutuan dalam keluarga itu, tetapi
     untuk memberikan kesempatan agar seluruh anggota keluarga murid
     dapat berkumpul dan bersenang-senang dengan keluarga lainnya.

  Bagaimanakah caranya agar pelayanan kepada keluarga dapat
  menghasilkan keputusan-keputusan untuk menerima Kristus?

  Pola Alkitab untuk Pekabaran Injil berpusat pada keluarga sebagai
  suatu kesatuan. Dalam zaman Perjanjian Lama, orangtua mengajarkan
  Firman Tuhan kepada anak-anak. Hal yang sama ditekankan pada masa
  Perjanjian Baru. Kepala penjara Filipi dimenangkan bagi Kristus, dan
  seisi rumahnya ikut serta dalam keputusan itu. Suatu hal yang baik
  untuk memenangkan anak-anak bagi Kristus, tetapi bagaimana dengan
  orangtua mereka? Jikalau orangtua dimenangkan di dalam Kristus, maka
  sudah sewajarnya anak-anak juga dimenangkan. Mungkin usaha yang giat
  dalam Pekabaran Injil di kalangan anak-anak telah memuaskan gereja
  dan membutakannya terhadap tugasnya untuk mengabarkan Injil kepada
  seluruh keluarga. Pola Alkitab ialah memenangkan orangtua, supaya
  mereka juga memenangkan anak-anak mereka. Nyatalah, bila proses ini
  tidak berhasil, maka gerejalah yang harus berusaha untuk memenangkan
  anak-anak.

  Lebih tegas lagi, rumah tangga merupakan tempat yang baik sekali
  bagi seorang pengajar untuk berbicara tentang keselamatan kepada
  muridnya. Secara berkala, seorang pengajar yang berbakat dari sebuah
  Kelas Madya dapat mengunjungi rumah muridnya untuk mengerjakan suatu
  proyek atau untuk bermain-main dengannya. Dan dalam suasana yang
  penuh dengan kegembiraan ini, seringkali mudah bagi pengajar untuk
  beralih kepada percakapan yang berarti tentang keselamatan. Para
  pengajar hendaknya jangan melalaikan pentingnya mengadakan kontak
  dengan murid-murid mereka di rumah.

  Gereja hendaknya mengadakan seminar dan konferensi tentang hidup
  kekeluargaan. Seorang pemimpin kaum muda yang terkenal memberikan
  ulasan bahwa kebangunan rohani yang sejati dimulai dengan kesadaran
  akan tanggung jawab rohani dalam keluarga. Jika hal ini benar, maka
  gereja harus berusaha sedapat mungkin agar setiap anggota keluarga
  dapat berkembang bersama-sama dengan selaras dan penuh kasih
  berdasarkan Injil.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Penginjilan di Sekolah Minggu
  Judul Artikel: Melayani Keluarga
  Penulis      : Richard L. Dresselhaus
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang
  Halaman      : 135 - 137


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR

                    HUBUNGAN YANG MEMBERI DUKUNGAN
                    ==============================

  Tema:
  -----
  Anggota-anggota keluarga saling memberi dukungan.

  Ayat Alkitab:
  -------------
  Ruth 1:16-17

  Alat Peraga:
  ------------
  Sekotak tisu

  Penyampaian:
  ------------
  "Selamat pagi! Saya membawa sekotak tisu hari ini. Saya tidak sedang
  demam hari, jadi ini bukan karena hal itu saya membawa tisu ini.
  Saya ingin menunjukkan sesuatu tentang tisu ini kepada kalian."

  "Kalau seseorang mengambil tisu ini, apa yang terjadi? Lembaran tisu
  yang lain segera muncul. Mari kita mencobanya lagi. Ada satu
  lembaran tisu yang sudah siap ditarik lagi. Apakah ada lagi yang
  memerlukan tisu?"

  "Bagaimana cara kerjanya? Apakah lembaran tisu yang pertama itu
  menarik lembaran tisu yang lain? Apakah tisu-tisu yang ada di dalam
  kotak ini mendorong setiap lembarnya untuk siap dipakai? Tisu-tisu
  saling memberikan dukungan."

  "Dalam keluarga, kita saling memberikan dukungan. Kita saling
  berhubungan. Ada saat-saat dimana seorang anggota keluarga yang
  mungkin membutuhkan dukungan dari anggota keluarga yang lain."

  "Mungkin salah satu dari anggota keluarga kita sakit atau sedih
  karena sesuatu hal. Lalu sebagai keluarga, kita dapat menolong dia
  dengan memberikan kasih dan perhatian yang lebih. Kita memberikan
  dukungan kepada orang itu."

  "Adakalanya, kalianlah orang di dalam keluarga yang membutuhkan
  pertolongan. Maka kalian dapat mengandalkan pertolongan dan dukungan
  dari keluarga kalian yang akan memberikan kasih dan perhatian
  mereka."

  "Kita juga berhubungan dengan teman-teman dan anggota jemaat gereja.
  Ada saatnya kita memberikan dukungan dalam hubungan itu. Ada saatnya
  kitalah yang menerima dukungan itu. Kalau kita menjadi anggota
  keluarga Tuhan, maka kita harus mau mengasihi, mendukung, dan
  memperhatikan orang lain."

  "Menyenangkan sekali kalau kita dapat mengandalkan kasih dan
  perhatian dari keluarga kita. Ada sebuah tisu yang siap di dalam
  kotak ini, yang menggambarkan keluarga kita!"

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan, terima kasih atas keluarga kami. Terima kasih atas kasih
  yang dapat kami bagikan, bukan saja dengan keluarga kami, tetapi
  juga dengan teman-teman kami dan keluarga gereja kami. Amin!

  Sumber:
  Judul Buku: Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu (Buku Dua):
                 Sebuah Sumber Ibadah
  Penulis   : Donna McKee Rhodes
  Penerbit  : Gospel Press, Batam Centre, 2002
  Halaman   : 45 - 47


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: gerry <geri782001@>
  >shalom..
  >kita mau tanya nih?
  >kami mau ngadain acara panggung boneka kita mau tanya cara
  >menghubunginya gimana nih ?
  >boleh nggak minta alamatnya & nomor teleponnya!
  >kalau bisa yang ada di Tangerang.
  >soalnya gereja kita ada di Tangerang.
  >Thank´s untuk sebelumnya.

  Redaksi:
  Maaf, e-BinaAnak hanya melayani dalam bidang literatur, dan tidak
  melakukan pelayanan ke lapangan. Tapi jika Anda membutuhkan bantuan
  untuk mengadakan acara panggung boneka mungkin Anda bisa
  menghubungi: Yayasan Domba Kecil di:
  ==> info@dombakecil.org
  ==> Yayasan Domba Kecil
      Jl. Tanjung Duren Utara III E/236
      Jakarta Barat 11470 - INDONESIA
      Telp. (021) 560-2630, 566-8962
      Fax.  (021) 566-8962

  Anda juga bisa mengajukan pertanyaan Anda tersebut di milis diskusi
  e-BinaGuru. Jika belum berlangganan, silakan kirimkan e-mail kosong
  ke:
  ==> <subscribe-i-kan-BinaGuru@xc.org>
  atau menghubungi moderatornya, Ibu Meilania di:
  ==> meilania <meilania@telkom.net>

  Selain itu, mungkin ada rekan-rekan pembaca yang dapat membantu Sdr.
  Gerry? Jika ada diantara Anda yang bisa memberi informasi, silakan
  kirimkan informasi Anda ke:
  ==> staf-BinaAnak@sabda.org
  dan kami akan meneruskannya kepada Sdr. Gerry. Sebelum dan
  sesudahnya kami mengucapkan terima kasih.


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

                Memberikan contoh bukanlah cara utama
                    untuk mempengaruhi orang lain,
                    itu adalah satu-satunya cara.
                         - Albert Einstein -

                   Rencana pelajaran mingguan saya:
          Hari ini saya akan mengingat kekuatan dari contoh
               dan berusaha menjadi contoh yang terbaik
                    yang saya tahu bagi orang lain.


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
         Staf Redaksi: Davida, Tesa, Ratri, Kristian, dan Oeni
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><   

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org