Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/162

e-BinaAnak edisi 162 (29-1-2004)

Mengajarkan Berdoa untuk Kelas Besar

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                     Edisi 162/Januari/2004
~~~~~~~~~~~
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL              : Mengajarkan Berdoa untuk Kelas Besar
 o/ TIPS MENGAJAR        : Menolong Anak Belajar Menyusun Doa Sendiri
 o/ BAHAN MENGAJAR       : Pertanyaan Doa Anak:
                               Baikkah Mengeluh kepada Allah?
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ucapan Terima Kasih
 o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Syalom,

  Apa saja yang perlu kita ketahui sebelum mengajarkan berdoa untuk
  anak SM dalam Kelas Besar? Yang jelas mereka sudah tidak perlu lagi
  diajari tentang sikap dan cara berdoa yang baik seperti ketika
  mereka ada di Kelas Kecil. Selain itu, masih banyak hal yang perlu
  Anda ketahui. Untuk itu silakan simak baik-baik edisi e-BinaAnak
  minggu ini yang membahas mengenai "Mengajarkan Berdoa untuk Kelas
  Besar". Melalui artikel yang kami sajikan, guru akan belajar
  bagaimana menolong anak mengerti dan menyadari bahwa doa adalah
  "nafas kehidupan" mereka. Teknik-teknik yang menarik dalam berdoa
  juga akan dibahas, sehingga anak dapat menikmati waktu-waktu doa
  mereka dengan bergairah.

  Melalui Tips Mengajar, guru dapat mengajar anak bagaimana menyusun
  doa mereka sendiri. Hal ini penting karena anak perlu yakin bahwa
  doa mereka bukan hanya sekedar kebiasaan rutin, tapi sesuatu yang
  hidup yang dapat mereka resapi maknanya. Pertanyaan tentang doa yang
  sering muncul di antara anak-anak Kelas Besar adalah, bolehkah
  mereka mengeluh kepada Tuhan? Jawabannya? Silakan simak di kolom
  Bahan Mengajar.

  Selamat mengajar dan ingat ... "Dia hanya sejauh DOA!"

  Tim Redaksi

     "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan,
               dan bertekunlah dalam doa!" (Roma 12:12)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Roma+12:12 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL

                  MENGAJARKAN BERDOA UNTUK KELAS BESAR
                  ====================================

  Bagi anak kelas besar target sasaran mengajarkan berdoa adalah untuk
  menjadikan doa sebagai "nafas" hidup anak-anak, supaya anak selalu
  dapat menghayati kehadiran Tuhan "teman hidup"-nya dalam
  kesehariannya.

  DOA BAGI PERGUMULAN PRIBADI

  Anak kelas besar telah tumbuh semakin besar, dengan kesadaran yang
  luas pada kehidupan, ancaman dan tantangan kehidupan yang menakutkan
  dirinya. Sekarang ia menyadari hidup tidak seenak yang
  dibayangkannya, dulu pada masa kecil ia dapat memperoleh semua yang
  dibutuhkannya relatif mudah, tetapi sekarang apa yang ia butuhkan
  harus ia upayakan sendiri. Pada masa inilah ia mulai merasakan rasa
  khawatir, sedih, takut, tertekan, dan lebih rasional dalam menilai
  sesuatu.

  Doa-doa Pergumulan pribadi anak seusia ini, misalnya:
  -----------------------------------------------------
  1. Keberanian anak menerima kenyataan kekurangan dirinya (terutama
     keberadaan fisiknya), inilah doa penerimaan diri sebagai bagian
     dari kemampuan dirinya bersyukur atas keberadaan dirinya dan
     percaya diri. Anak besar dengan lebih kritis membandingkan
     dirinya, keluarganya dengan diri anak lain dan keluarga anak
     lain.

  2. Tanggung jawab semakin besar sebagai anak besar (beberapa anak
     menjadi kakak dari adik-adiknya), ia mulai diberi tugas-tugas
     oleh orangtua dan lingkungannya. Juga tuntutan sekolah semakin
     berat, tuntutan lingkungannya semakin besar. Keberhasilan guru
     menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk kewajibannya akan membuat
     anak ini tumbuh semakin mantap.

  3. Kesepian seiring dengan makin besar dirinya, ia tidak lagi
     menjadi pusat perhatian orang. Dulu semasa kecil orang-orang
     begitu memperhatikannya sekarang tidak lagi, mungkin adik-adiknya
     yang menjadi pusat perhatian. Rasa kesepian ini bisa tumbuh
     menjadi sikap iri pada orang lain, jika tidak tumbuh sikap dewasa
     dalam menerima diri.

  4. Kesedihan, duka akibat kegagalan, kesalahan dan akibat yang
     ditimbulkannya membuat ia dalam kesulitan. la memerlukan
     penghiburan, sebab ia mulai malu menangis tidak seperti ketika
     masih kecil.

  5. Dan berbagai masalah konkret: dalam keluarganya, dalam studinya,
     menjadi pemikirannya. Beberapa kali saya menemukan anak yang
     prestasi belajarnya kurang ternyata disebabkan karena pengaruh
     hubungan kedua orangtua yang tidak harmonis! Hal ini menandakan
     si anak memperhatikan hubungan kedua orangtuanya.

  Salah satu cara mengajarkan anak kelas besar untuk berdoa ialah
  melalui doa mengenai pergumulan mereka. Kita tidak mengajari mereka
  tentang sikap dalam berdoa seperti tutup mata, lipat tangan, tunduk
  kepala, dll. Tetapi disini kita mengajarkan mereka bagaimana
  menghayati sebuah doa dan mengerti apa arti doa itu sesungguhnya,
  khususnya mengenai pergumulan mereka. Banyak cara yang dapat
  digunakan. Jika guru dapat menciptakan suasana indah di mana anak
  dapat berdoa dalam pergumulan pribadi mereka, maka anak-anak
  tersebut akan menjadi murid yang sangat senang berdoa dan tahu cara
  terbaik untuk melepaskan pergumulan mereka.

  Karena itulah, penting bagi guru-guru belajar beberapa teknik doa
  untuk mengajarkan dan membawa anak agar dapat mempergumulkan
  permasalahannya dengan baik dalam doa, misalnya:

  1. Saat Teduh dan Doa Pribadi
     --------------------------
     Guru SM selesai bercerita perlu memberi waktu teduh yang cukup,
     agar anak-anak memiliki waktu teduh dan kesempatan berdoa secara
     pribadi. Tentu saja secara rutin hal ini harus dilakukan. Ketika
     mengajar kelas 6 penulis sangat menekankan waktu teduh ini,
     hasilnya? Seringkali diakhir acara Sekolah Minggu ada anak
     meminta didoakan lebih lanjut! Jika guru hendak melakukan hal ini
     maka guru harus mempersiapkan waktu teduh dengan baik. Siapkan
     musik instrumen pengiringnya (bisa dengan gitar atau tape), pilih
     lagu yang sesuai tema dan pilih suasana lagu yang teduh. Kreasi
     ini dapat dikombinasi dengan doa teduh secara berkelompok, dan
     diakhir acara mintalah satu anak menutup doa.

  2. Guru Mendoakan Anak Diakhir Pelajaran
     -------------------------------------
     Guru dapat mendoakan beberapa anak pada setiap kali pertemuan SM,
     aturlah jadwal doa guru, misalnya tiap minggu mendoakan 2 anak,
     maka dalam 10 minggu 20 anak telah didoakan, aturlah jadwal agar
     jangan ada anak terlewatkan. Guru dapat mendoakan pada saat teduh
     tetapi paling baik adalah dengan meminta 2 anak tinggal sejenak
     di kelas dan guru mengajak bicara kedua anak tersebut sejenak
     (5-10 menit). Kemudian, tanyakan apa yang sedang menjadi
     pergumulan mereka? Kemudian guru mendoakan mereka satu persatu
     sesuai pergumulan mereka. Jika diperlukan (melihat keadaan anak)
     guru dapat menambah waktu untuk satu anak khusus. Bila mendadak
     guru mendapatkan seorang anak di kelas kelihatannya lesu dan
     bermasalah (lihat ekspresi anak tersebut selama mengikuti acara
     SM), maka jadual urutan doa boleh ditunda, demi memberikan
     pelayanan khusus pada anak yang mendadak bermasalah ini. Penulis
     beberapa kali melayani anak semacam ini, mereka di kelas terlihat
     lesu, ternyata sedang bermasalah.

     Jika memungkinkan, pada saat mendoakan anak, guru dapat meminta
     anak tersebut berdoa sendiri (jika anak mau), kemudian guru
     menutupnya dalam doa. Cara ini lebih mengena, karena bagaimana
     pun yang lebih tahu pergumulan anak tersebut adalah anak itu
     sendiri!

  3. Doa dalam Sebuah Ruang Doa
     --------------------------
     Sesekali Guru dapat membuat ruang doa khusus, cukup dengan bilik
     kain. Mintalah anak-anak secara bergiliran masuk ke bilik
     tersebut untuk berdoa. Di dalam bilik tersebut harus ada seorang
     guru yang sudah menunggu untuk membimbing anak-anak saat berdoa.
     Jika jumlah anak cukup banyak perlu dibuat beberapa bilik doa.
     Sementara anak-anak satu per satu didoakan, ada guru yang tetap
     di kelas untuk melanjutkan acara SM sampai selesai.

  4. Anak Membuat Doanya dalam Sebuah Surat
     --------------------------------------
     Kepada setiap anak dibagikan sebuah kertas surat (kreasikan
     bentuk dan modelnya sehingga menarik, misalnya, kertas tersebut
     didesain: dalam bentuk tangan yang sedang berdoa, atau bentuk
     hati, atau bentuk Alkitab terbuka, dan sebagainya). Berilah waktu
     teduh kepada anak-anak dan mintalah setiap anak menuliskan
     pergumulannya dalam surat itu. Di akhir kegiatan guru meminta
     anak mengumpulkan doa tersebut. Guru perlu membacanya untuk dapat
     mendoakan setiap anak sesuai pergumulannya. Lebih indah, jika
     guru bersedia mengirimkan balik surat tersebut, diikuti pesan
     dari guru "kami selalu mendoakan kamu". Tetapi untuk pergumulan
     yang sangat pribadi guru perlu membesuk anak-anak itu, dan
     mengajak mereka berdoa bersama.

  5. Berdoa di Sekitar Salib
     -----------------------
     Guru dapat membuat sebuah salib yang ditempatkan di tengah kelas.
     Bisa salib dari kayu, atau membuat formasi salib dari beberapa
     lilin yang disusun membentuk formasi salib. Anak-anak diminta
     menuliskan sebuah surat yang berisi pergumulannya, tekadnya atau
     apa pun yang ingin ia sampaikan kepada Yesus. Kemudian anak
     meletakkan surat tersebut di salib, kemudian mereka berdoa di
     sekitar salib. Teknik ini bertujuan menciptakan suasana teduh,
     sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi dalam berdoa. Akan lebih
     baik lagi, jika surat-surat tersebut diperiksa guru dan
     didoakan oleh guru, sehingga menjadi bagian dari doa harian guru
     untuk anak-anaknya!

  6. Kalender Doa Mingguan
     ---------------------
     Jika guru Sekolah Minggu dapat menyusun daftar pergumulan anak-
     anak di kelasnya, cukup dalam kelompok pergumulan anak saja,
     misalnya: pekerjaan ayah, ekonomi keluarga, jadwal tes minggu
     depan, sifat diri, dan sebagainya. Maka guru dapat membuat
     kalender doa mingguan, dari Senin sampai Minggu, kalender doa ini
     dibuat tercetak dengan baik (cukup di fotocopy). Setiap anak
     diminta membuat komitmen untuk setiap hari mendoakan pokok doa
     tersebut, waktunya bebas sesuai saat teduh anak-anak. Minggu
     berikutnya (saat SM) dievaluasi apakah kalender doa tersebut
     sudah dilaksanakan atau belum. Pada saat itu guru dapat
     membagikan lagi kalender doa buat satu minggu berikutnya.

     Agar tidak repot guru dapat membuat kalender doa bulanan, tetapi
     kelemahannya adalah, seringkali hal-hal terbaru tidak dapat
     dimasukkan karena sudah terlanjur tersusun. Padahal banyak hal
     yang kadang perlu disisipkan secara mendadak pada hari Minggu
     itu, misalnya: jika ada anak yang sakit, jika ada keluarga anak
     yang kena musibah, dan sebagainya.

  7. Kunjungan Doa
     -------------
     Setiap kali guru mengunjungi anak-anak SM, misalnya sakit, atau
     pembezukan rutin, guru perlu mengakhiri pertemuan dengan berdoa
     bersama murid tersebut. Jika keluarga anak tersebut ikut dalam
     perbincangan, jangan lupa melibatkan mereka juga dalam berdoa
     Kunjungan yang ditutup dengan doa bersama akan mempererat
     hubungan guru-anak-keluarga anak. Jangan lupa sebelum berdoa
     tanyakan apa yang ingin dijadikan pokok doa? Seringkali ini yang
     menjadi pergumulan anak kita. Pengalaman penulis, jika orangtua
     anak terlibat dalam perbincangan, maka permintaan pokok doa
     mereka seringkali adalah pergumulan pokok si anak, karena sebagai
     orangtua mereka lebih dekat dan mengenal keadaan anak tersebut.

  MACAM-MACAM KREASI BERDOA

  Untuk mengajarkan berdoa kepada anak-anak kelas besar, beberapa
  contoh kreasi doa berikut ini dapat Anda gunakan.

  Kreasi 1: Doakan Teman di Sampingmu
  -----------------------------------
  Setiap anak diminta mendoakan satu anak yang duduk di samping
  kanannya (atau di sebelah kirinya), dengan demikian setiap anak akan
  mendoakan satu anak di sampingnya, dan ia sendiri akan didoakan oleh
  teman lainnya. Mintalah kepada setiap anak untuk menjelaskan kepada
  teman yang akan mendoakan dia, pokok doa apa yang ia ingin didoakan
  oleh temannya. Setelah itu secara bersamaan guru mengajak anak
  berdoa dalam hati, mendoakan teman tersebut. Kreasi lain, guru bisa
  mengajak anak berdoa bersama-sama dengan bersuara. Lebih indah jika
  anak diajak berdoa bersama sambil bergandengan tangan satu sama
  lain, sehingga melalui doa rasa persaudaraan di antara anak-anak
  dapat semakin dipererat.

  Kreasi 2: Jaringan Doa!
  -----------------------
  Guru mengajak anak-anak mendoakan pokok doa tertentu pada sepanjang
  hari dalam minggu itu. Mintalah anak-anak berdoa pada jam tertentu,
  doa ini cukup dilakukan di rumah masing-masing. Tujuannya adalah
  membentuk rasa kebersamaan dan solidaritas di antara anak-anak
  melalui dukungan doa. Guru dapat mengajak anak-anak menentukan
  bersama pokok doa yang akan didoakan pada jam tertentu tersebut.
  Akan lebih menarik jika pokok-pokok doa tersebut dan jam doa yang
  disepakati bersama ditulis secara menarik pada sebuah kartu doa yang
  dirancang menarik, sebagai alat untuk mengingatkan anak-anak.

  Kreasi 3: Suasana Doa Dibentuk dengan Dekorasi Tertentu
  -------------------------------------------------------
  Suasana doa dapat dibentuk semakin indah, misalnya dengan membuat
  dekorasi tertentu dalam ruangan kelas. Tujuannya adalah agar
  tercipta suatu suasana yang khusuk dalam berdoa dan dapat membuat
  suasana menarik sehingga membuat anak terkesan dan tertarik untuk
  berdoa lebih sungguh-sungguh. Contoh-contoh dekorasi yang dapat
  dibuat, misalnya:
     - Dekorasi sebuah formasi salib terbuat dari lilin-lilin. Anak
       dapat diajak berdoa bersama-sama mengelilingi salib tersebut.
     - Dekorasi sebuah hati terbuat dari formasi susunan lilin-lilin,
       dan anak berdoa duduk melingkar dalam formasi hati tersebut.
     - Dekorasi sebuah kolam, dan anak diingatkan pada peristiwa Yesus
       di danau Galilea, lalu anak-anak diajak berdoa bersama di
       sekeliling kolam.
     - Dekorasi sebuah taman, anak-anak dapat diingatkan peristiwa
       Yesus berdoa di taman Getsemani dan anak-anak diajak berdoa
       bersama.
     - Ruangan didekorasi dengan banyak lampion.
  Dan masih banyak lagi kreasi dekorasi yang dapat di buat, tentu saja
  harus disesuaikan dengan pokok pelajaran dari cerita minggu
  tersebut. Dengan dekorasi, membuat suasana doa menjadi lebih indah.

  Kreasi 4: Doa dan Selingan Lagu
  -------------------------------
  Guru dapat mengajak anak-anak mendoakan beberapa pokok doa. Diantara
  perpindahan pokok doa dari satu anak ke anak lainnya, guru dapat
  mengajak anak menyelingi doa dengan sebuah lagu. Lagu dapat
  dinyanyikan bersama, atau cukup dinyanyikan oleh singer saja, atau
  hanya suara tape saja. Dan di akhir doa sebuah lagu dapat
  dinyanyikan bersama sebagai penutup. Lagu ini akan membuat suasana
  doa menarik.

  Kreasi 5. Kreasi Alat Peraga Doa (lilin, hati, surat, bunga, kartu
            ayat, dan sebagainya)
  -------------------------------------------------------------------
  Anak-anak dapat diminta berdoa sambil memegang salah satu alat
  peraga. Misalnya, sebelum berdoa anak-anak diminta menuliskan pokok
  doanya pada sebuah surat, atau pada sebuah kartu diikatkan pada
  sebatang lilin, sebuah gambar hati, sekuntum bunga. Atau anak-anak
  dapat berdoa dengan memegang sebuah kartu ayat yang berisi ayat
  hafalan yang dapat menguatkan hati anak-anak untuk berdoa.

  Kreasi 6: Macam-macam Jenis Isi Doa
  -----------------------------------
  Ada bermacam-macam jenis doa, misalnya:
     - Doa yang berisi suatu pujian akan kebesaran dan kemurahan
       Tuhan.
     - Doa yang berisi suatu permintaan kepada Tuhan.
     - Doa pengucapan syukur.
     - Doa yang berisi sebuah tekad atau janji (hal yang akan
       dilakukan).
     - Doa penyesalan dan memohon pengampunan atas dosa yang
       dilakukannya.
  Kelima macam pokok doa di atas, dapat diajarkan kepada anak, agar
  anak-anak mudah mengingat kelima macam pokok doa tersebut, caranya
  adalah dengan masing-masing diwakili oleh satu jari dari kelima jari
  di tangan kita! Urut mulai dari jari jempol yang mengingatkan
  tentang pujian, jari telunjuk mengingatkan tentang permintaan, jari
  tengah mengingatkan tentang pengucapan syukur jari manis
  mengingatkan sebuah tekad, dan jari kelingking mengingatkan tentang
  pengampunan dosa.

  Bahan diringkas dan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu
  Pengarang : Paulus Lie
  Penerbit  : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999
  Halaman   : 98 - 110


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR

              MENOLONG ANAK BELAJAR MENYUSUN DOA SENDIRI
              ==========================================

  Ada beberapa teknik yang dapat diapkai untuk menolong anak-anak
  belajar menyusun doa sendiri dan masuk ke dalam suasana doa dalam
  hatinya untuk dirinya sendiri.

   1. Ajaklah anak-anak bersama-sama mengikuti guru mengucapkan doa
      sederhana kalimat demi kalimat. Guru harus berhati-hati supaya
      suaranya tetap biasa dan bukanlah "suara khusus" dengan ucapan-
      ucapan yang tidak berarti.

   2. Doa hafalan yang sederhana sangat berguna sebagai pegangan anak,
      bila ia merasa perlu berdoa sendiri dan juga sebagai contoh yang
      dapat dipakai untuk membentuk doa yang serupa.
      Kita harus menjaga supaya anak didik kita sungguh mengerti apa
      yang sedang didoakan ketika mereka mengucapkannya. Doa yang baru
      dihafalkan jangan terlalu cepat diucapkan supaya mereka sempat
      memikirkan apa yang mereka doakan.
      Doa Bapa kami sebaiknya diajarkan ayat demi ayat sebelum dipakai
      sebagai keseluruhan oleh anak-anak, supaya setiap ayat dalam doa
      itu sungguh berarti bagi mereka.

   3. Memberi kalimat permulaan untuk disempurnakan secara sederhana
      oleh masing-masing anak, umpanya: "Ya Tuhan, terima kasih
      atas ....", 4. Doa berbalas-balasan dapat dipakai oleh anak-anak kecil dengan
      cara memberikan satu kalimat doa yang boleh diucapkan tiap kali
      setelah guru menyebut sesuatu yang baru, umpamanya:
         Guru  : Tuhan, Engkau Mahakuasa dan Mahabaik ...
         Murid : Kami puji nama-Mu, ya Tuhan.
         Guru  : Engkau Pencipta dunia dan segala isinya ...
         Murid : Kami puji nama-Mu, ya Tuhan.
         (dst. sampai ditutup oleh guru dengan: Amin!)
      Dalam kelas besar, peran guru di atas bisa digantikan oleh
      seorang murid.

   5. Berikan waktu teduh beberapa saat dan ajaklah tiap anak berdoa
      dalam hati mengenai sesuatu yang baru dibicarakan. Hal ini harus
      dikemukakan secara konkrit sehingga anak-anak dengan mudah dapat
      mengerti apa yang akan didoakan.

   6. Menyusun suatu doa bersama di papan tulis mengenai hal-hal
      tertentu. Sebaiknya berilah bimbingan mengenai apa yang perlu
      dimasukkan dalam doa itu sesuai dengan pelajaran yang baru
      disampaikan. Umpamanya anak-anak diajak menyusun doa yang
      menyatakan:
         a. Terima kasih atas kuasa Tuhan yang melepaskan orang dari
            perbudakan Iblis.
         b. Pernyataan mau memihak kepada-Nya.
         c. Minta pertolongan agar dikuatkan untuk melakukan kehendak
            Bapa dalam hidup sehari-hari.
      Setelah doa ditulis lengkap dengan pembukaan dan penutupan yang
      tepat, ajaklah semua anak membacanya bersama-sama dengan penuh
      khidmat sebagai doa mereka kepada Tuhan.

   7. Mengajak anak-anak menulis doa sendiri mengenai sesuatu hal.
      lalu berikan waktu teduh supaya mereka masing-masing dapat
      memanjatkan doa yang telah mereka tulis.

   8. Mengajak anak-anak menyebut hal-hal dari hidup sehari-hari yang
      perlu didoakan, umpamanya adik yang sakit. Lalu tiap kali pokok
      doa dikemukakan oleh seorang kawannya, ajaklah semua anak berdoa
      bersama di dalam hati mengenai pokok tertentu itu.

   9. Mengajak masing-masing anak menyebut pokok-pokok doa seperti no.
      6 di atas; kemudian berikan kesempatan kepada salah seorang yang
      bersedia mendoakan hal itu untuk tampil ke depan dan memimpin
      kelas dalam doa.

  10. Ajaklah anak-anak memakai ayat-ayat hafalan dari Alkitab yang
      merupakan doa, menjadi doa yang dapat dipakai dalam kelas,
      diucapkan bersama-sama atau di mana saja, diucapkan dalam hati.

  11. Pakailah nyanyian rohani yang bersifat doa sebagai doa dalam
      kelas dan ajarkan anak-anak mengerti bahwa mereka dapat berdoa
      sendiri dengan memakai nyanyian tersebut.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Penuntun Guru PAK Sekolah Minggu dan
                      Sekolah Dasar: 1 dan 2
  Judul Artikel Asli: Mengajar anak-anak Berdoa
  Pengarang         : Dr. Leatha Humes dan Ny. A. Lieke Simanjuntak
  Penerbit          : PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1988
  Halaman           : 94 - 95


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR

                         PERTANYAAN DOA ANAK:
                    BAIKKAH MENGELUH KEPADA ALLAH?
                    ==============================

  Pertanyaan:
  -----------
  Baikkah mengeluh kepada Allah?

  Jawaban:
  --------
  Ya memang baik mengeluh kepada Tuhan. Kita harus jujur mengenai
  perasaan-perasaan kita, dan kita memang tidak dapat
  menyembunyikannya dari Allah. Siapapun yang membaca Kitab Mazmur dan
  Ayub dapat melihat bahwa orang-orang berdoa dan berkata kepada Allah
  tentang bagaimana perasaan mereka sesungguhnya. Tetapi mereka juga
  tidak menuduh karena Allah tidak mengendalikan atau mengerjakan
  sesuatu yang jahat. Mereka bercerita kepada Allah bahwa mereka
  percaya pada kebaikan-Nya. Demikianlah juga seharusnya kita berdoa.

  Kita dapat dan memang seharusnya bercerita kepada Allah bagaimana
  perasaan kita. Demikian pula, kita seharusnya berkata kepada-Nya
  bahwa kita mengenal Allah dan Dia mendapatkan perhatian terbaik
  dalam hidup kita. Kita seharusnya mengucap syukur kepada-Nya karena
  kasih-Nya kepada kita. Allah di pihak kita. Dia ada di samping kita
  dan menolong kita apabila kita percaya kepada-Nya.

  Ayat Kunci:
  -----------
  Lalu Tuhan menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan
  ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat
  membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia
  bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-
  lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan
  tidak akan bertangguh." (Habakuk 1:2-3)

  Ayat Terkait:
  -------------
  Ayub 3:1-10; Mazmur 77:1-21, 102:1-29; Pengkhotbah 7:13-14;
  Habakuk 1:1-2; 1Petrus 5:7

  Catatan untuk Orangtua dan Guru:
  --------------------------------
  Ada suatu perbedaan antara keluhan dan kemarahan kepada Allah.
  Bimbinglah anak-anak untuk melihat Allah sebagai sekutu (teman)
  mereka, Bapa yang mengasihi, dan teman baik. Bimbinglah mereka agar
  keluhan mereka kepada Bapa didasarkan atas iman dalam Allah dan
  kebaikan-Nya.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa
  Penerbit  : Betlehem Publishers, Jakarta, 1999
  Halaman   : 105


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: <Anita_Natividad/MND/INDOFOOD@>
  >Terima kasih udah mendaftarkan saya dalam milist ini, walaupun baru
  >bergabung tapi artikel2nya sungguh merupakan masukan yang berarti
  >untuk diterapkan di sekolah minggu di gereja saya
  >
  >terima kasih
  >Tuhan Yesus Memberkati
  >
  >Swita

  Redaksi:
  Kami sangat bersyukur kepada Tuhan untuk berkat yang Anda dapatkan
  melalui e-BinaAnak. Harapan kami pelayanan Anda semakin maju dan
  nama-Nya semakin dimuliakan. Selamat bergabung dan kiranya pelayanan
  Anda semakin diberkati. Oiya, beritahukan rekan-rekan pelayanan Anda
  supaya mereka juga berlangganan e-BinaAnak, Oke?

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

                   Rencana pelajaran mingguan saya:
                          Hari ini saya akan
            menghargai percakapan dengan murid-murid saya,
            mendengarkan dengan saksama setiap kata mereka.

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
             Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org