Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/159

e-BinaAnak edisi 159 (8-1-2004)

Refleksi Tahun Baru

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                     Edisi 159/Januari/2004
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ RENUNGAN             : Setelah Natal Berlalu
    o/ ARTIKEL              : Selamat Tahun Baru!
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Janji Allah bagi Kita
    o/ KESAKSIAN NATAL      : Hadiah Sesudah Natal
    o/ STOP PRESS           : Seminar Domba Kecil:
                                  "Teachers On the Move"
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Edisi Natal e-BinaAnak
    o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih-Nya,

  Kesibukan perayaan Natal sudah berlalu. Perayaan tahun baru pun
  sudah berlalu. Bagaimana perasaan Anda meninggalkan tahun 2003?
  Apakah yang Anda siapkan dalam memasuki tahun 2004? Kami yakin ada
  banyak hal yang sudah Anda alamai dan pelajari selama tahun 2003.
  Jadi, kini saatnya bagi Anda untuk mengevaluasi tahun yang telah
  lalu untuk dijadikan pedoman dalam menghadapi tahun yang baru, 2004!

  Bagi Anda guru-guru SM, apakah ada komitmen baru yang Anda buat di
  tahun yang baru ini untuk mengembangkan pelayanan Anda? Kami berdoa
  kiranya Tuhan terus bekerja dalam hati dan pikiran Anda sehingga
  pada tahun 2004 ini Anda dapat semakin bersungguh-sungguh dalam
  melayani Tuhan dan anak-anak kecil yang dipercayakan Tuhan kepada
  Anda. Nah, untuk menyemarakkan suasana tahun baru minggu ini, maka
  e-BinaAnak menyajikan topik khusus yang kami beri judul "Refleksi
  Tahun Baru". Sebuah renungan dan artikel seputar Tahun baru dan juga
  bahan mengajar dapat Anda simak dalam edisi ini. Semoga menjadi
  berkat bagi kita semua. Tidak lupa segenap Redaksi mengucapkan:

                      "SELAMAT TAHUN BARU 2004"

  Tim Redaksi

                "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus,
           ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
        sesungguhnya yang baru sudah datang." (2Korintus 5:17)
         < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=2Korintus+5:17 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ RENUNGAN

                         SETELAH NATAL BERLALU
                         =====================

  Ada yang indah ketika Natal berlalu, orang menyambut tahun baru.
  Ada doa: semoga tahun ini lebih baik daripada tahun yang baru saja
  berlalu. Ada tekad: Aku mau menjadi lebih baik daripada aku yang
  dahulu.

  Inilah saat untuk merenungkan semua pengalaman yang indah, untuk
  kita lanjutkan, bahkan untuk kita tingkatkan. Tetapi ini juga saat
  untuk dengan jujur menilai diri: Mengakui apa yang kurang dan apa
  yang salah, agar kita hindari dan kita perbaiki. Inilah saat yang
  paling tepat bagi orang untuk membuat janji pada diri sendiri. Untuk
  membuat sebuah resolusi yang berusaha kita tepati. Resolusi itu bisa
  besar, bisa kecil. Namun apa pun itu, baiklah kita pilih apa yang
  kita anggap paling berarti. Meskipun hidup kita tidak begitu saja
  atau secara tiba-tiba menjadi sempurna, kita toh secara pasti
  berubah menjadi semakin baik setiap kali.

  Sayangnya, bagi sementara orang, tahun baru bukanlah saat yang
  paling tepat untuk berefleksi. Untuk merenung secara intens, dan
  kemudian merumuskan sebuah resolusi. Bagi sementara orang, tahun
  baru datang setelah semua kesibukan dan keramaian pesta Natal. Saat
  itu yang tersisa adalah kelelahan yang sangat, dan kebutuhan untuk
  beristirahat. Tidak ingin mengerjakan apa-apa. Tidak ingin
  memikirkan apa-apa.

  Alangkah sayangnya bila demikian. Yaitu bila kita memulai awal
  perjalanan kita, justru dengan kondisi semangat seperti itu. Tanpa
  tekad. Tanpa akad. Oleh sebab itu, sekalipun tidak mudah, kita mesti
  menggandakan upaya kita, membulatkan tekad, dan mengumpulkan
  semangat. Sebab tahun baru bukanlah saat beristirahat. Dan yang jauh
  lebih penting lagi, Natal seharusnya tidak cuma menyisakan kelelahan
  yang sangat. Malah sebaliknya, Natal semestinya justru membuat kita
  semakin sadar dan semakin paham, bagaimana hidup mesti kita isi, dan
  ke mana hidup mesti kita arahkan. Pendek kata, Natal janganlah hanya
  membuat kita berhenti di Betlehem. Lalu tak ada apa-apa. Sebab Yesus
  pun tak berlama-lama di sana.

  Di dalam almanak gerejawi, awal Januari adalah perayaan Epifani.
  Epifani artinya adalah "manifestasi" atau "pernyataan": Allah yang
  memanifestasikan atau menyatakan kemuliaan-Nya di dalam Yesus
  Kristus. Pada perayaan Epifani itu, kisah perjumpaan orang-orang
  Majus dengan Yesus mendapat tempat yang khusus. Orang-orang Majus
  menjadi fokus setelah semua peristiwa yang menyekitari kisah
  kelahiran bayi Yesus. Tentang mereka, Matius menulis:
     "Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman
     Raja Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem
     dan bertanya-tanya, 'Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru
     dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur, dan kami
     datang untuk menyembah Dia'" (Matius 2:1,2).

  Natal adalah peristiwa ketika Allah mencari dan kemudian menemukan
  manusia. Setelah Natal adalah waktu untuk manusia mencari Allah dan
  menemukan-Nya.

  Apakah Anda masih bingung, resolusi apa yang paling berarti, yang
  mesti Anda buat sebagai janji bagi diri sendiri? Bila memang begitu
  masalahnya, saya ingin mengusulkan hal berikut ini. Bagaimana bila
  pada awal tahun yang baru ini, yang sekaligus merupakan perayaan
  Epifani, kita membuat sebuah resolusi agar tahun ini kita jadikan
  sebagai tahun untuk mencari? Mengapa mencari? Sebabnya telah saya
  katakan di atas. Betapa sering, setelah kesibukan-kesibukan yang
  luar biasa di hari Natal, kita lalu cuma berhenti di Betlehem. Lalu
  tidak ada apa-apa lagi. Seolah-olah Yesus terus-menerus tinggal
  sebagai seorang bayi. Sampai tahun depan, kita rayakan kelahiran-Nya
  kembali. Padahal kita tahu, Yesus tidak berlama-lama di Betlehem.
  Setelah Betlehem, lalu Mesir. Setelah Mesir, lalu Nazaret. Setelah
  Nazaret, lalu Yerusalem.

  Kisah kehidupan Yesus tidak berhenti dengan kisah melankolis di
  kandang hewan, atau cerita romantis di padang Efrata; tetapi sarat
  dengan perjumpaan yang intens dengan kenyataan yang pahit dan kejam
  dari kehidupan manusia. Kisah manisnya persahabatan, tetapi juga
  sakitnya pengkhianatan. Kisah indahnya kehidupan, tetapi juga
  seramnya kematian.

  "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami
  telah melihat bintang-Nya di Timur, dan kami datang untuk menyembah
  Dia." Kalimat yang terakhir itu, amat menentukan. Sebab kita tahu,
  bukan orang-orang Majus itu saja yang mencari Dia. Herodes pun,
  dengan sama intensnya, mencari dan ingin berjumpa dengan Dia. Namun,
  ada perbedaan besar di antara keduanya. Orang-orang Majus mencari
  untuk menyembah Dia. Herodes, sebaliknya, mencari untuk membunuh-
  Nya.

  Tidak cukup menjadikan perjalanan hidup kita hanya sebagai sebuah
  upaya untuk mencari. Sebab yang akhirnya menentukan adalah, apa yang
  kita cari? Dan, apa yang hendak kita lakukan dengan yang kita cari
  itu? Di mana-mana kita berjumpa dengan orang-orang yang mencari.
  Orang-orang yang tidak puas dengan apa yang ada, dan ingin
  memperoleh yang lebih lagi. Tetapi di mana-mana kita juga melihat
  bahwa apa yang dicari itu bersifat membunuh dan mematikan. Membunuh
  dan mematikan sesama serta sekitarnya. Dan yang pada hakikatnya,
  akhirnya membunuh dan mematikan dirinya sendiri.

  Itulah yang kita lihat pada orang-orang yang mencari serta menumpuk
  kekayaan dengan tak puas-puasnya. Itulah yang kita lihat pada orang-
  orang yang mencari dan mempertahankan kekuasaan sebesar-besarnya,
  tanpa mau berbagi dan berhenti. Itulah yang kita lihat pada orang-
  orang yang mencari dan mereguk kenikmatan tanpa mengenal batas dan
  tanpa memedulikan mana yang benar dan mana yang salah.

  Mencari Yesus sama sekali berbeda. Bila kita mencari Dia, di manakah
  kita dapat menjumpai-Nya? Seperti kisah orang Majus, kita tak dapat
  menemukan-Nya di Yerusalem, tetapi di Betlehem, di kandang binatang.
  Dia harus kita temukan di jalan kasih dan pengurbanan. Dia harus
  kita temukan dalam solidaritas dengan mereka yang lemah, miskin,
  hina, dan tertindas. Dia harus kita temukan dalam semangat ketaatan
  dan penyerahan diri yang penuh kepada Allah. Tidak di istana. Tidak
  pula di gereja. Tetapi di tengah kehidupan nyata.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Mencari Natal yang Hilang
  Pengarang : Eka Darmaputera
  Penerbit  : Gloria Graffa, Yogyakarta, 2003
  Halaman   : 67 - 72


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL

  Artikel berikut ini berisi beberapa pokok penting dalam kehidupan
  guru sehubungan dengan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.
  Melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan para guru dapat membuat
  penilaian bagi perkembangan diri sendiri maupun murid-muridnya.
  Nah, silakan dipraktekkan, kami yakin Anda akan mendapatkan
  manfaatnya.


                          SELAMAT TAHUN BARU!
                          ===================

  Biasanya pada akhir tahun orang merenungkan kembali hari-hari yang
  telah lalu. Perbuatan ini dapat menolong sekali bagi para pengerja
  Sekolah Minggu. Berdasarkan penilaian ini kita dapat mengetahui
  banyak hal mengenai diri kita sendiri sebagai pengerja-pengerja,
  mengenai kebiasaan mengajar, dan mengenai murid-murid kita.

  BAGAIMANA DENGAN DIRI SAYA?

  Pertama-tama Saudara harus menilai pertumbuhan Anda sendiri sebagai
  seorang Kristen. Tanyailah diri Saudara sendiri: Apakah dalam tahun
  yang lama setiap hari saya bersekutu dengan Yesus Kristus melalui
  doa dan pembacaan Alkitab? Apakah kelakuan saya membawa kehormatan
  bagi Tuhan, bilamana saya bersama-sama dengan murid saya dan
  bilamana saya tidak bersama mereka? Apakah dengan tetap saya
  mengikuti kebaktian-kebaktian dalam gereja dan mendukung program-
  program serta pemimpin-pemimpinnya dalam doa dan pembicaraan serta
  membantu dengan pemberian? Apakah saya telah memanfaatkan kesempatan-
  kesempatan untuk menjadi pengerja yang lebih baik dengan menghadiri
  rapat-rapat pengerja dan kursus pendidikan, dan melalui satu program
  bacaan dan belajar sendiri?

  BAGAIMANA DENGAN PENGAJARAN SAYA?

  Apakah persiapan pelajaran disertai dengan doa dan keterbukaan
  terhadap pimpinan Roh Kudus? Apakah saya telah merencanakan tujuan-
  tujuan tertentu untuk setiap pelajaran sesuai dengan keperluan
  murid-murid? Apakah saya telah menggunakan barmacam-macam metode dan
  bantuan mengajar? Apakah saya telah merencanakan pendekatan
  pelajaran yang menarik guna menawan perhatian para pelajar? Apakah
  saya telah menolong mereka untuk mengerti bahwa dalam pelajaran itu
  terdapat hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan mereka pribadi
  dan merencanakan bersama dengan mereka cara-cara untuk bertindak
  sesuai dengan kebenaran pelajaran itu? Apakah saya telah mendorong
  pendatang-pendatang baru untuk mendaftarkan diri sebagai anggota-
  anggota kelas? Apakah saya dengan tetap mengunjungi murid-murid yang
  tidak hadir dan menjenguk pengunjung-pengunjung? Apakah saya telah
  menyatakan perhatian terhadap murid-murid saya melalui kegiatan-
  kegiatan yang tetap dan hubungan di luar kelas? Apakah setiap hari
  saya telah berdoa untuk setiap murid saya?

  BAGAIMANA DENGAN MURID-MURID SAYA?

  Apakah mereka sedang memperlihatkan pertumbuhan rohani? Apakah
  murid-murid yang belum selamat menerima Kristus di kelas saya?
  Apakah murid-murid saya setia menghadiri kebaktian-kebaktian dan
  kegiatan-kegiatan lain di gereja? Apakah murid-murid saya tertarik
  pada pelajaran-pelajaran dan apakah mereka ikut serta dengan aktif
  dalam pelajaran? Apakah murid-murid saya bertambah dalam
  pengetahuannya mengenai Alkitab? (Untuk menentukan hal ini Saudara
  dapat mengadakan tanya jawab yang singkat mengenai pelajaran dari
  beberapa triwulan yang baru lalu.)

  Bahan diringkas dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 1
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman   : 162


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR

                        JANJI ALLAH BAGI KITA
                        =====================

  Persiapan:
  ----------
  Pada secarik kertas tulislah Yesaya 41:13; Ibrani 13:5; Mazmur 32:8;
  Yesaya 55:12; Roma 6,23, satu ayat pada satu carik kertas untuk
  dibaca oleh anak-anak pada waktu renungan disampaikan.

  Cerita:
  -------

  Pernahkah kalian menghadiri kebaktian tutup tahun? Pada malam
  terakhir tutup tahun, orang-orang Kristen berkumpul di gereja dan
  mengadakan kebaktian sampai tengah malam (lewat jam malam biasanya
  kalian berangkat tidur). Tepat menjelang jam 12 orang-orang Kristen
  berkumpul di depan mimbar dan berdoa sementara tahun yang lama
  berlalu dan tahun yang baru tiba. Kini kalian masih terlalu kecil
  untuk ikut menghadiri kebaktian seperti itu, tetapi kelak kalian
  akan dapat mengikutinya.

  Dalam kebaktian seperti itu ada sesuatu yang sangat mengesankan --
  atau penting. Pikirkan saja, bahwa penanggalan akan ganti tahun ke
  tahun berikutnya membuat seseorang betul-betul menyadari bahwa waktu
  telah berlalu -- bahwa setiap orang menjadi lebih tua, atau bahwa
  kita satu tahun lebih dekat dengan kedatangan Yesus bagi umat-Nya.
  Pada saat seperti itu, wajarlah untuk mengenang kembali tahun yang
  baru lewat dengan kesenangan dan kesedihannya serta bertanya dalam
  hati apa yang akan terjadi di dalam tahun mendatang.

  Tetapi bukan orang Kristen saja yang mengenang saat yang telah lewat
  dan memikirkan peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi pada tahun
  yang datang. Orang lain bertanya-tanya dalam hatinya: Apakah semua
  anggota keluarga akan sehat-sehat? Apakah akan ada cukup makanan dan
  pakaian untuk keluarga? Apakah akan ada perang?

  Ingatkah kalian dengan koor yang sering kita nyanyikan, "Tiap
  Perjanjian dalam Alkitab"? Apabila kita memandang ke depan, ke tahun
  yang baru, maka kita dapat percaya dan menagih janji-janji Allah.
  Pagi ini saya mengambil beberapa janji untuk kalian dengarkan. Tapi
  sebenarnya ada banyak janji Allah, ini hanya sebagian kecil saja.
  Semakin kita mempelajari Firman Allah, semakin banyak janji yang
  dapat kita akui sebagi milik kita, sebab Firman Allah mengatakan
  kepada kita bahwa dengan iman kita dapat memperoleh apa saja yang
  telah dijanjikan-Nya kepada kita dalam Firman-Nya.

  Sebutlah ayat-ayat yang akan dibacakan oleh anak-anak yang sudah
  dipilih. Yesaya 41:13; Ibrani 13:5; Mazmur 32:8; Yesaya 55:12;
  Roma 6:23.

  Ada banyak orang yang mungkin takut dengan tahun mendatang. Tetapi
  orang Kristen tak perlu takut. Dalam Alkitab ada janji bagi setiap
  keperluan yang kita jumpai, walaupun kita tidak tahu sekarang apa
  kira-kira keperluan itu. Kita tak bisa tahu apa yang bakal terjadi
  besok, tetapi kita tahu dalam tangan siapa hari besok itu, yaitu di
  dalam tangan Yesus.

  Doa:
  ----
  Tutup pelajaran ini dengan doa ucapan syukur.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 7


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ KESAKSIAN NATAL

  Kesaksian berikut ini merupakan satu cerita indah yang dapat Anda
  sampaikan kepada anak-anak SM Anda. Intinya adalah hadiah Natal
  tidak selalu harus berbentuk barang, tetapi sedikit tindakan kasih
  merupakan pemberian terindah bagi seseorang.

                         HADIAH SESUDAH NATAL
                         ====================

  Waktu itu bulan Juni. Di luar bunga-bunga berkembang, matahari
  bersinar, dan saya sedang menikmati sebuah hadiah Natal.

  Pada musim panas yang lalu, Danny, seorang anak di dekat tempat
  tinggal saya menanyakan apakah ia dapat memotong rumput di halaman
  saya dengan upah dua dolar.

  Kasihan anak ini, pikir saya, mungkin ia mau mengumpulkan sedikit
  uang. Ia tidak tahu betapa kecilnya penghasilan seorang pensiunan
  guru untuk masa inflasi seperti sekarang. Halaman saya kecil. Saya
  bisa memotong rumput sendiri. Dan dua dolar ongkosnya terlalu besar
  bagi saya. Saya terpaksa harus menolaknya.

  Lalu musim gugur tiba, disusul musim dingin yang bersalju, dan
  halaman rumput itu terlupakan. Pada malam Natal saya sedang
  menggantung sebuah hiasan Natal di pintu, waktu Danny datang lagi.

  "Nah," kata saya sambil tersenyum padanya, "saya rasa halaman rumput
  itu tidak perlu dipotong hari ini."

  "Saya membawakan sebuah hadiah Natal untuk Anda," katanya, sambil
  memberikan sebuah sampul surat. Ia tampak sedikit malu dan cepat-
  cepat pamit pulang. Saya membuka surat itu dan saya tidak akan
  pernah melupakan isinya, ditulis dengan huruf-huruf yang kekanak-
  kanakan.

     Tetangga yang baik:
        Saya mempunyai hadiah untuk Anda. Musim panas mendatang, saya
     akan memotongi rumput di halaman rumah Anda sepanjang musim.
     Selamat Natal.
                                                       Danny

  Danny melakukan lebih dari sekedar memotong rumput di halaman saya
  pada musim panas itu. Ia telah mengajarkan saya bahwa hadiah yang
  pantas diberikan ialah memberikan diri sendiri. Natal tahun ini saya
  mempunyai hadiah untuk tetangga-tetangga saya. Sedikit kebaikan yang
  dapat saya lakukan bagi mereka sepanjang tahun.

  Saya harap, seperti saya, mereka semua akan menikmati hadiah Natal
  dari saya waktu bunga-bunga berkembang dan matahari bersinar.

                                                       - Laura Norman

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Kisah-kisah Nyata Seputar Natal
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung, 1998
  Halaman   : 241 - 242


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ STOP PRESS

             SEMINAR DOMBA KECIL: "TEACHERS ON THE MOVE"
             ===========================================

  Yayasan Domba Kecil mengundang para Guru Sekolah dan Sekolah Minggu,
  Penginjil anak dan semua yang terbeban melayani anak untuk hadir
  dalam pertemuan khusus, TEACHERS ON THE MOVE, yang akan diadakan
  pada:

  Hari/Tanggal: Sabtu, 17 Januari 2004
  Waktu       : 11.00 - 15.00 WIB
  Tempat      : Greenville Maissonette FC-10 Lt. IV
                Jakarta Barat - INDONESIA

  TOPIK:
  1. Mempertajam Visi dan Misi Pelayanan Anak
  2. Membuat KKR Anak
  3. Kurikulum Sekolah Minggu
  4. Ide-ide Alat Peraga

  KHUSUS:
  1. Peserta grup 5 orang akan mendapatkan 1 buku kurikulum.
  2. Grup 5 orang berikutnya akan mendapatkan 1 paket alat peraga
     tokoh Alkitab.

  Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera!!

  Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
     Yayasan Domba Kecil
     Jl. Tanjung Duren Utara III E/236
     Jakarta Barat 11470 - INDONESIA
     Tel. (021) 560-2630, 566-8962
     Fax. (021) 566-8962


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Sherly <sherly04@>
  >Selamat Natal ya buat Tim Redaksi BinaAnak.
  >Saya sudah terima edisi-edisi Natal yang dikirimkan, dan dapat saya
  >jadikan masukan bahan untuk Sekolah Minggu saya. Saya tunggu lagi
  >edisi selanjutnya.

  Redaksi:
  Kami ucapkan Selamat Natal juga untuk Anda.
  Kami bersyukur untuk setiap edisi yang Anda terima dan yang memberi
  berkat bagi Anda dan pelayanan Anda. Nah, jangan lupa untuk
  membagikan informasi tentang Buletin e-BinaAnak ini kepada rekan-
  rekan guru Sekolah Minggu yang lain. Selamat membagikan berkat.

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

                   Rencana pelajaran mingguan saya:
                     Minggu ini saya akan menjadi
                 pengaruh yang positif dan kelas saya
           menjadi lingkungan positif untuk murid-murid saya

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
             Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org