Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/145

e-BinaAnak edisi 145 (25-9-2003)

Hubungan Gereja dan Keluarga Anak SM

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                   Edisi 145/September/2003
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL (1)          : Orangtua Sebagai Jembatan Antara Gereja
                               dan ASM: Aktivitas untuk Belajar
                               tentang Gereja
 o/ ARTIKEL (2)          : Kerja Sama antara Keluarga dan Gereja:
                               Menanamkan Nilai-nilai Kehidupan
                               Kristiani
 o/ BAHAN MENGAJAR       : Keluarga Allah
 o/ AKTIVITAS            : Permainan untuk Kelas Kecil
 o/ STOP PRESS!          : Hati-hati "Bom" Email
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Informasi Penjualan Boneka Tangan

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,

  Minggu ini e-BinaAnak akan membahas topik terakhir dari tema tentang
  Gereja dan Sekolah Minggu, yaitu "Hubungan Gereja dan Keluarga Anak
  Sekolah Minggu".

  Tidak dapat dipungkiri bahwa kadang orangtua anak SM kurang
  memberikan perhatian pada pendidikan rohani anak-anak, karena mereka
  pikir pendidikan rohani merupakan tanggung jawab gereja saja. Hal
  itu tidak benar, karena pada dasarnya, anak SM lebih banyak
  menghabiskan waktu di rumah dari pada di Sekolah Minggu. Apa yang
  diajarkan di SM hanyalah sebagian kecil dari prinsip-prinsip Firman
  Tuhan, sedangkan di rumah anak memiliki lebih banyak waktu untuk
  mempelajari dan mengaplikasikan Firman Tuhan itu dengan lebih
  leluasa. Oleh karena itu tidak berlebihan jika disimpulkan bahwa
  dibutuhkan hubungan dan kerjasama yang erat antara keluarga dan
  gereja dalam menanamkan prinsip-prinsip Firman Tuhan pada anak-anak.

  Bagaimana melaksanakan hubungan dan kerjasama seperti yang kita
  harapkan itu? Simaklah dua artikel pendek yang kami siapkan dalam
  edisi ini. Di dalamnya guru dapat menanamkan pengertian kepada
  orangtua anak SM tentang pentingnya keselarasan antara apa yang
  diajarkan di rumah dan di Sekolah Minggu. Jika tidak selaras, maka
  anak menjadi bingung dan pengajaran yang diberikan tidak akan
  bermanfaat.

  Selain itu kami suguhkan pula Bahan Mengajar yang dapat dipakai guru
  untuk mengajarkan tentang "Keluarga Allah". Sebagai tambahan, kami
  suguhkan juga Aktivitas yang dapat Anda pakai untuk Kelas Kecil SM
  Anda.

  Selamat membaca!

  Tim Redaksi

         "Ajarlah seorang anak cara hidup yang patut baginya,
           maka sampai masa tuanya ia akan hidup demikian."
                             (Amsal 22:6)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+22:6 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)

           ORANGTUA SEBAGAI JEMBATAN ANTARA GEREJA DAN ASM:
                AKTIVITAS UNTUK BELAJAR TENTANG GEREJA
           ================================================

  KEHADIRAN

  Cara paling efektif yang dapat dilakukan orangtua untuk merangsang
  minat anak menghadiri kebaktian di gereja adalah mereka sendiri
  harus secara teratur menghadiri kebaktian. Teladan orangtua
  merupakan kunci dalam memperkuat perasaan-perasaan anak tentang
  perlunya menghadiri kebaktian di gereja. Orangtua yang teratur hadir
  di gereja menunjukkan pentingnya gereja dalam hidup mereka.

  PERCAKAPAN

  Percakapan dengan anak mengenai pengalamannya di gereja menolong
  memperkuat apa yang dialami anak, yang di dalamnya terkandung makna
  bahwa bagi orangtua, gereja itu penting. Daripada hanya bertanya,
  "Apa yang kamu pelajari di gereja hari ini?" Orangtua dapat
  memperkaya saat-saat anak di gereja dengan komentar-komentar dan
  pertanyaan-pertanyaan seperti:

     - "Coba nyanyikan satu lagu yang tadi dinyanyikan di Sekolah
       Minggu."

     - "Coba ceritakan satu hal yang kamu senangi di gereja hari ini."

     - Tadi ibu guru bercerita tentang apa? Ayo ceritakan ya?"

     - "Gumamkan bagian salah satu lagu yang kamu nyanyikan tadi.
       Mama akan tebak, lagu apa itu!"

     - "Beritahu Mama nama pertama (atau huruf depan) tiga orang yang
       bercakap-cakap denganmu selama di gereja. Mama akan menebak
       siapa mereka."

     - "Siapakah tokoh yang paling kamu ingat dari pelajaran yang kamu
       dapat hari ini, baik tokoh yang dulunya kamu belum tahu maupun
       yang sudah tahu tetapi lupa (dan kini sudah diingatkan
       kembali).

  Pusatkan pada satu pengalaman khusus anak, daripada banyak tetapi
  bersifat umum. Ini akan menolong anak mengingat peristiwa-peristiwa
  khusus. Jika anak membawa pulang sebuah gambar atau lukisan dari
  Sekolah Minggu tanyakanlah, "Ceritakan pada Mama tentang gambar
  ini." Percakapan-percakapan yang tampak sepintas ini akan mendorong
  anak untuk menceritakan pengalaman-pengalamannya, dan bahkan
  seringkali memberikan kesempatan bagi orang dewasa untuk membetulkan
  suatu kesalahan konsep -- jika ada.

  Gunakan kurikulum Sekolah Minggu yang disediakan gereja Anda untuk
  mengadakan kegiatan di rumah yang dapat memperluas pemahaman anak
  akan apa yang dipelajarinya di gereja. Sangatlah diperlukan adanya
  pertemuan antara orangtua dan guru untuk membahas kegiatan-kegiatan
  seperti nyanyian, permainan yang menggunakan tangan (berpuisi dengan
  gerakan jari/tangan) dan permainan kreatif lainnya. Karena
  kebanyakan anak tidak menyadari perlunya belajar, sebab ia
  menganggap sudah tahu segala sesuatu, percakapan wajar tentang apa
  yang terjadi amatlah bermanfaat untuk merangsang pikiran dan minat.

  Sumber:
  Judul Buku: Mengenalkan Allah kepada Anak
  Pengarang : Wes Haystead
  Penerbit  : Divisi Literatur Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1998
  Halaman   : 83 - 84


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)

                KERJA SAMA ANTARA KELUARGA DAN GEREJA:
              MENANAMKAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN KRISTIANI
            ==============================================

  Keluarga dan gereja harus bekerja sama dalam menanamkan konsep nilai
  yang harus diajarkan kepada anak supaya anak bersemangat dan
  akhirnya tahu membedakan mana yang benar dan yang salah. Di Amerika
  Serikat banyak gereja menjemput anak-anak dari keluarga yang belum
  percaya untuk datang ke Sekolah Minggu, kemudian mendidik anak-anak
  itu dengan konsep nilai yang diajarkan Alkitab, akhirnya terjadi
  perkembangan yang sangat lambat.Namun, kadang perubahan anak tidak
  banyak dan tidak mencapai sasaran. Penyebab utamanya adalah
  ketidaksamaan antara keluarga dan gereja. Dengan adanya kendala ini
  tidak berarti penginjilan terhadap anak dihentikan. Malahan
  sebaliknya untuk memperoleh hasil yang baik, harus ada kerja sama
  dengan orangtua anak itu, yaitu dengan mengusahakan pelbagai cara
  untuk membawa orangtua mereka datang ke gereja dan perlahan-lahan
  mempelajari firman Allah, sehingga nilai-nilai Kristiani yang
  ditanamkan melalui gereja dapat pula disesuaikan dengan peraturan
  dan pendidikan di rumah.

  Dari eksperimen Elizabeth Hurlock disimpulkan bahwa jika ada dua
  orang yang mengumumkan beberapa peraturan yang isinya sama, maka
  anak akan lebih mudah menaatinya; akan tetapi jika peraturan yang
  diberikan berbeda -- dalam kasus ini berbeda antara gereja dan
  keluarga -- anak akan ragu dalam memberikan respon serta bingung
  harus menaati yang mana. Pengaruh yang lebih berbahaya ialah bagi
  kelas Tunas Remaja atau Remaja, yaitu bukan saja mereka bingung
  harus menaati yang mana, tetapi mereka malah tidak mau menaati
  dan menghiraukan nilai-nilai yang sudah ditanamkan dari kedua belah
  pihak tersebut.

  Perolehan hasil yang sama diperoleh dari penyelidikan Dr. Meier.
  Dalam satu keluarga yang ketat, bila ada kerja sama antara kedua
  orangtua, anak masih dapat bertumbuh dengan sehat. Bahkan dalam
  suatu keluarga yang tidak memiliki disiplin dengan ketat, tetapi
  ada kerja sama antara kedua orangtua, anak masih dapat menjadi warga
  yang baik. Hal ini juga berlaku untuk menanamkan nilai-nilai
  kristiani dalam kehidupan anak. Jika gereja dan keluarga dapat
  bekerja sama dalam menerapkan nilai-nilai tersebut, maka anak-anak
  pun dapat dengan cepat mengerti dan tidak bingung dalam menerapkan
  nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya.

  Sikap dan tindakan keluarga maupun gereja yang konsisten merupakan
  dasar keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai kristiani kepada
  anak-anak. Penerapan nilai-nilai yang tidak seragam, tidak akan
  dapat mengembangkan fungsi hati nurani anak dan mereka tidak akan
  dapat belajar hal yang benar dan yang salah atau baik dan buruk.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Menerobos Dunia Anak
  Judul Artikel Asli: Kerja Sama antara Keluarga dan Gereja
  Pengarang         : Dr. Mary Go Setiawani
  Penerbit          : Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman           : 53 - 54


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

  Bahan Mengajar berikut ini dapat Anda pakai dalam ibadah Kelas Besar
  di SM Anda. Usahakan untuk menciptakan suasana yang komunikatif
  sehingga anak-anak bebas mengemukakan kembali apa yang sudah mereka
  dengar. Jika diperlukan buatlah pertanyaan-pertanyaan untuk menolong
  mereka mendiskusikan apa yang sudah dipelajari.

                            KELUARGA ALLAH
                            ==============

  Sebagai orang Kristen, kita adalah suatu keluarga besar dengan Allah
  sebagai Kepala Keluarga. Kita adalah "satu kawanan dengan satu
  gembala" (Yohanes 20:16). Kita juga diumpamakan sebagai satu tubuh.
  1Korintus 12:27 mengatakan, "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan
  kamu masing-masing adalah anggotanya."

  Nah, sebagai satu keluarga, kita harus hidup bersama dengan rukun,
  saling mengasihi, saling memperhatikan dan saling membantu. Dalam
  hidup satu keluarga dan satu tubuh itu, Alkitab mengatakan janganlah
  kita saling membedakan satu dengan yang lain. Dalam Tuhan Yesus
  tidak ada perbedaan yang memisahkan manusia yang percaya kepada-Nya.

  1. Tidak Ada Perbedaan Bangsa
     --------------------------
     "Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang
     Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi
     satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh."
     (1Koritus 12:13)

     Dalam keluarga Allah tidak ada lagi perbedaan bangsa. Dulu orang
     Yahudi dan orang Yunani selalu bermusuhan, tidak mau berteman.
     Mereka merasa berlainan bangsa. Masing-masing membanggakan bangsa
     sendiri. Tetapi di dalam Yesus Kristus, semua harus saling
     mengasihi. Jadi tidak ada perbedaan, baik orang Indonesia,
     Amerika, Korea, Afrika. Semua sama-sama anak Tuhan.

  2. Tidak Ada Perbedaan Suku
     ------------------------
     "Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang
     bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit,
     budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di
     dalam segala sesuatu." (Kolose 3:11)

     Dalam Tuhan Yesus juga tidak ada perbedaan apakah kamu itu orang
     Ambon, Menado, Tionghoa, Sunda, Jawa, Irian, Timor, atau Dayak. Tidak
     peduli warna kulitmu hitam, coklat, kuning, sawo matang, putih
     atau merah. Tidak peduli rambutmu keriting, lurus, ikal, pirang,
     putih atau botak. Jangan saling mengejek, jangan saling
     menertawakan karena perbedaan itu. Roma 2:11 mengatakan, "Allah
     tidak pandang bulu", semua sama di hadapan Allah.

  3. Tidak Ada Perbedaan Pekerjaan
     -----------------------------
     "Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang
     Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi
     satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh."
     (1Korintus 12:13)

     Ada orang yang bekerja sebagai pembantu, ada yang jadi majikan.
     Tapi di dalam Tuhan Yesus kita tidak boleh membeda-bedakan orang
     menurut pekerjaannya. Dengan setiap orang kita harus bisa akrab.
     Pernahkah kamu bergaul dengan anak pembantumu? Anak tukang
     parkir, anak tukang kebun, anak sopir, anaknya mbok penjual jamu?
     Atau kamu hanya mau bermain dengan anak direktur, anak dari orang
     tua yang punya pekerjaan hebat. Apakah kamu juga berteman dan
     saling mengasihi dengan anak-anak orang yang pekerjaannya kita
     anggap rendah?

  4. Tak Beda Orang Asing atau Tidak
     -------------------------------
     "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan
     kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga
     Allah," (Efesus 2:19)

     Pernahkan di gerejamu atau di Sekolah Minggumu kedatangan seorang
     yang baru? Atau pernahkah kamu kedatangan tamu? Atau orang yang
     tidak kau kenal? Kamu jangan anggap dia sebagai orang asing
     sehingga tidak mau berkenalan dengannya. Kamu harus menyapanya
     dengan ramah sebagai saudara. Perkenalkan dia dengan teman-
     temanmu yang lain supaya anak baru itu betah di kelasmu.

  5. Tak Beda Orang Penting atau Tidak
     ---------------------------------
     "Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing
     secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-
     Nya." (1Korintus 12:18)

     Bagi Allah semua orang adalah orang penting dihadapan-Nya.
     Semuanya mempunyai tempat yang khusus dalam keluarga Allah.
     Semua penting karena setiap orang adalah salah satu anggota
     tubuh. Pernahkah kamu merasa jari manismu tidak penting dan
     kemudian kamu ingin memotongnya? Tidak kan? Dalam keluarga Allah
     pekerjaan masing-masing orang memang beda, tetapi semua orang itu
     adalah sama penting. Semua harus kita hormati secara sama.

  6. Tidak Ada Perbedaan Pendidikan
     ------------------------------
     "Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak
     kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri."
     (Roma 15:1)

     Ada anak yang pintar, ada anak yang bodoh. Ada anak yang kuat,
     ada anak yang lemah. Jangan karena engkau lebih pintar atau lebih
     kuat dari teman-temanmu di gereja, maka kamu menganggap diri
     sebagai orang istimewa. Bagi Tuhan semua sama. Sebagai satu
     keluarga, kita jangan membuat perpecahan dengan kesombonganmu.
     Bahkan Alkitab mengatakan, "Belalah mereka yang lemah."
     (1Tesalonika 5:14). Jadi kalau kamu pintar, bantulah yang kurang
     pintar. Kalau kamu kuat, bantulah yang lemah. Kalau kamu mampu,
     bantulah yang kurang mampu. Kita adalah satu keluarga yang harus
     saling membantu dan saling mengasihi.

  7. Tak Beda Laki-laki dan Perempuan
     --------------------------------
     "Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak
     ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan,
     karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus."
     (Galatia 3:28)

     Dulu perempuan dianggap sebagai orang yang kurang penting. Mereka
     sering diremehkan dan direndahkan. Tetapi kita sebagai keluarga
     Allah, laki-laki dan perempuan semua sama. Janganlah saling
     meremehkan. Anak laki-laki jangan mengejek anak perempuan. Anak
     laki-laki berteman juga dengan anak perempuan.

  8. Tak Ada Beda Kaya atau Miskin
     -----------------------------
     "Bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan
     bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?" (Yakobus 2:4)

     Dalam kitab Yakobus diceritakan tentang orang kaya yang tidak mau
     berteman dengan orang miskin. Bapak Yakobus menasehati mereka
     supaya tidak berbuat begitu. Di dalam gereja kita pasti ada yang
     kaya dan ada yang miskin. Ada yang punya uang banyak, tapi ada
     yang bayar uang sekolah pun tidak mampu. Kita jangan membuat
     perbedaan ketika bergaul. Jangan hanya bersikap manis kepada
     orang kaya tapi judes terhadap orang miskin. Semua di hadapan
     Allah adalah sama. Justru yang kaya haruslah membantu sesama yang
     kekurangan. Itulah indahnya hidup bersama dalam satu keluarga
     Allah.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Majalah Anak KITA Edisi 13
  Penerbit   : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993
  Halaman    : 4 - 6


**********************************************************************
o/ AKTIVITAS

  Kadang kita bingung mencari permainan yang cocok untuk Kelas Kecil.
  Semoga permainan berikut ini dapat menjadi solusi bagi masalah
  tersebut.

                     PERMAINAN UNTUK KELAS KECIL
                     ===========================

  1. KACANG DALAM LINGKARAN

     Peralatan    : Sejumlah kacang, kancing, atau benda kecil
                    lainnya.
     Jumlah Pemain: Bebas
     Waktu        : 10 menit
     Tujuan       : - Melatih keuletan
                    - Melatih kecekatan inisiatif
                    - Untuk diperlombakan

     Semua membentuk lingkaran dengan punggungnya menghadap lingkaran.
     Sejumlah kacang diletakkan di tengah lingkaran dan pemimpin
     (guru) berteriak, "Hadap kanan!", "Balik kiri!", dan sebagainya,
     sampai ia berteriak, "Ambil!" dan segera tiap anak berebut
     mengambil kacang di tengah lingkaran. Yang memperoleh kurang dari
     dua biji kacang dikeluarkan. Jumlah kacang harus dihitung, dan
     yang bertahan paling lama adalah pemenangnya.

  2. BURUNG, IKAN, ATAU BINATANG

     Peralatan    : Tidak ada
     Jumlah Pemain: Bebas
     Waktu        : 15 - 20 menit
     Tujuan       : - Melatih kecerdasan
                    - Melatih kecepatan/daya refleks

     Semua duduk melingkar di lantai dan seorang anak di tengah. Anak
     yang ditengah menunjuk salah seorang di lingkaran dan berkata,
     "Burung, ikan, atau binatang." Misalnya dia berkata, "Burung!"
     anak yang ditunjuk tadi harus cepat mencari nama burung dan
     mengatakannya. Bila ia tidak dapat mengatakannya setelah anak
     yang di tengah menghitung sampai empat, maka ia harus ganti maju
     ke tengah, berusaha menangkap orang lain. Nama yang pernah
     disebut tidak boleh diulangi.

  Sumber:
  Judul Buku: Permainan untuk Segala Usia
  Pengarang : A.M. Patty
  Penerbit  : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1996
  Halaman   : 30 - 31


**********************************************************************
o/ STOP PRESS!

                         HATI-HATI "BOM" EMAIL
                         =====================

  Apakah dalam dua bulan terakhir ini mailbox Anda "kebanjiran" email
  yang memuat file attachment dengan kapasitas sangat besar? Besar
  kemungkinan ini adalah serangan "virus". Jadi berhati-hatilah!

  Beberapa hal di bawah ini perlu Anda perhatikan:

  1. Publikasi e-BinaAnak (dan publikasi lain yang disebarkan oleh
     sistem I-KAN) 'TIDAK PERNAH' mengirimkan edisi-edisinya/informasi
     dengan attachment. Jika Anda menerima kiriman email dengan:
     (misalnya: "From: e-BinaAnak <SABDA@xc.org>" atau
     "From: Staf e-BinaAnak <staf-binaanak@sabda.org>) dan ada
     attachmentnya, jangan langsung beranggapan bahwa kiriman
     itu berasal dari kami. Oleh karena itu, JANGAN BUKA attachment
     tersebut. Beberapa "worms" dan virus sekarang dapat menipu dengan
     mereplikasi/mengambil alamat email dari "From:" atau "To:".

  2. Setiap kiriman dari Redaksi e-BinaAnak SELALU dalam bentuk
     'plain text' .... tidak pernah dikirimkan dalam bentuk
     karakteristik web special dan TIDAK PERNAH disertai attachment.
     Jika Anda mempunyai keraguan, langsung check situs arsip e-BinaAnak
     untuk mengetahui edisi-edisi yang terkirim via email di alamat:
     ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/

  3. Beberapa "Subject" yang sering digunakan oleh 'bom email' a.l.:
     my details, approved, your application, That movie, your details,
     thank you, wicked screen saver, details, dll.

  4. Karena itu, sekali lagi: Berhati-hatilah dalam membuka email-
     email Anda terutama yang ada Attachment-nya. Kalau Anda ingin
     aman (tidak ingin kena bom email atau virus lain), lebih baik
     tidak membuka Attachment sama sekali, karena dari situlah
     biasanya virus masuk dengan mudah.

  Tim Redaksi


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: "Listriyani Herawati" <ListriyaniHerawati@>
  >Saat ini saya sedang mencari informasi toko yg menjual boneka2
  >tangan utk keperluan SM dengan harga relatif murah dan terjangkau.
  >Apakah e-Bina Anak dapat memberikan informasi tsb? Yang saya
  >perlukan adalah boneka dgn karakter binatang dan beberapa tokoh2
  >alkitab. Terima kasih atas bantuannya. Tuhan Memberkati.

  Redaksi:
  Kami mohon maaf kalau kami tidak dapat memberikan informasi yang
  Anda butuhkan. Namun jika asumsi kami benar bahwa Anda tinggal di
  Jakarta, maka Anda bisa menghubungi Yayasan Domba Kecil di alamat:
  Jl. Tanjung Duren Utara III E/236
  Jakarta Barat 11470 - INDONESIA
  Tel. (021) 560-2630, 566-8962
  Fax. (021) 566-8962

  Selain itu Anda juga bisa ke toko-toko buku Kristen karena biasanya
  mereka juga menjual boneka-boneka yang Anda cari. Bahkan untuk
  boneka tangan karakter binatang, Anda bisa mendapatkannya di
  departmen store umum (bagian mainan anak-anak).
  Nah, selamat jalan-jalan ....


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
              Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org