Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/137

e-BinaAnak edisi 137 (30-7-2003)

Setia dalam Tanggung Jawab

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                        Edisi 137/Juli/2003
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL (1)          : Tanggung Jawab Guru
    o/ ARTIKEL (2)          : Kewajiban-kewajiban Guru SM
    o/ ARTIKEL (3)          : Tanggung Jawab Pengurus SM
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Menepati Janji
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Referensi Bahan PA Guru SM

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam damai dalam kasih Kristus,

  Prioritas kehidupan guru yang akan diulas dalam minggu terakhir
  bulan Juli ini adalah mengenai kesetiaan seorang guru dalam memenuhi
  tanggung jawabnya dalam pelayanan. Mungkin masih banyak guru SM yang
  menganggap bahwa tanggung jawabnya telah terpenuhi bila mereka sudah
  mengajar dengan baik dan jelas. Apakah hanya itu?

  Untuk menjawab pertanyaan di atas, silakan simak tiga Artikel yang
  kami sajikan minggu ini. Ketiga Artikel tersebut mengulas tentang
  tanggung jawab yang sebenarnya harus diemban oleh seorang guru serta
  pengurus SM. Kami yakin banyak berkat yang akan Anda dapatkan
  setelah membacanya. Sedangkan Bahan Mengajar minggu ini ditujukan
  untuk mengajar anak-anak agar bertanggung jawab dalam "Menepati
  Janji". Harapan kami, rasa tanggung jawab Anda terhadap pelayanan SM
  akan semakin bertumbuh dari hari ke hari, sehingga Anda bisa
  memberikan teladan yang baik untuk anak-anak didik Anda.

  Selamat melayani!

  Tim Redaksi

     "Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu,
            dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya,
         dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah,
          peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis
               dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung
     dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,"
                           (1Raja-raja 2:3)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Raja-raja+2:3 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)

                         TANGGUNG JAWAB GURU
                         ===================

  Apa saja yang merupakan tanggung jawab seorang guru Kristen?

  1. Menjadi penafsir iman Kristen.
     ------------------------------
     Dialah yang menguraikan dan menerangkan kepercayaan Kristen itu,
     karena ia harus menyampaikan harta-harta dari masa lampau kepada
     para pemuda yang akan menempuh masa depan. Gurulah yang dapat
     mengambil harta benda "Kabar Kesukaan" itu dari perbendaharaan
     gereja, lalu membagikannya kepada murid-muridnya. Perkara-perkara
     yang lama itu dibuatnya menjadi baru. Ia membentangkan di hadapan
     angkatan muda jemaat segala kekayaan pernyataan Allah dalam Yesus
     Kristus sebagaimana tersimpan dalam Alkitab dan diamanatkan
     kepada Gereja.

  2. Menjadi seorang gembala bagi murid-muridnya.
     --------------------------------------------
     Ia bertanggung jawab atas hidup rohani mereka; ia wajib membina
     dan memajukan hidup rohani itu. Tuhan Yesus sudah menyuruh dia:
     "Peliharakanlah segala anak dombaKu, gembalakanlah segala
     dombaKu!" Sebab itu seharusnyalah seorang guru mengenal tiap-tiap
     muridnya; bukan hanya namanya saja, melainkan latar belakangnya
     dan pribadinya juga. Ia harus mencintai mereka dan mendoakan
     mereka masing-masing di depan takhta Tuhan.

  4. Menjadi seorang pedoman dan pemimpin.
     -------------------------------------
     Ia tak boleh menuntun muridnya masuk ke dalam kepercayaan Kristen
     dengan paksaan, melainkan ia harus membimbing mereka dengan halus
     dan lemah lembut kepada Juruselamat dunia. Sebab itu ia hendaknya
     menjadi teladan yang menarik orang kepada Kristus; hendaknya ia
     mencerminkan Roh Kristus dalam seluruh pribadinya.

  3. Menjadi seorang penginjil, yang bertanggung jawab atas
     penyerahan diri setiap orang pelajarnya kepada Yesus Kristus.
     -------------------------------------------------------------
     Belum cukup jikalau ia menyampaikan kepada mereka segala
     pengetahuan tentang Kristus. Tujuan pengajaran itu ialah supaya
     mereka sungguh-sungguh menjadi murid-murid Tuhan Yesus, yang
     rajin dan setia. Guru tak boleh merasa puas sebelum anak
     didikannya menjadi orang Kristen yang sejati.

  Seorang guru harus memiliki satu perasaan tanggung jawab di dalam
  sistem dan tugas pendidikan. Guru SM yang merasa sudah melayani
  Tuhan padahal kehadirannya tidak tetap dan tidak rajin, adalah guru
  yang sangat tidak bertanggung jawab. Jika seorang guru sudah
  menerima tanggung jawab dan rela menerima tugas sebagai guru, maka
  ia harus rela memikul tanggung jawab itu. Setiap kali Saudara
  menyebutkan status sebagai guru, harus Saudara sebutkan dengan
  sangat berat dan penuh beban tanggung jawab.

  Menjadi seorang guru harusnya memberikan suatu beban yang berat di
  dalam hati. Seorang guru bukanlah pekerjaan main-mainan, menjadi
  guru bukanlah hal permainan atau hal yang boleh dikerjakan secara
  sembarangan. Sebaliknya seorang guru haruslah masuk ke dalam seluruh
  kedalaman kebenaran dengan penuh tanggung jawab. Ini suatu hal yang
  sedemikian serius, karena membawa murid kepada kebenaran menuntut
  mereka untuk bertanggung jawab dan memberikan respon yang benar
  menurut kebenaran itu sendiri. Oleh karena itu, seorang guru
  mempunyai tanggung jawab yang berat kepada murid-muridnya. Setiap
  tindak-tanduk Saudara, tawa Saudara, bergurau atau bersedih, harus
  mengandung tanggung jawab. Jangan sembarangan mengatakan hal-hal
  yang tidak berguna, dan jangan bergurau sedemikian rupa hingga
  kehilangan jarak dan hormat antara guru dan murid-murid. Jangan
  sembarangan memberikan janji-janji kosong, yang akhirnya Saudara
  sendiri tidak dapat memenuhinya, dan jangan melakukan gertakan-
  gertakan dan ancaman-ancaman yang tidak akan dilakukan. Itu semua
  akan mengakibatkan mereka tidak lagi hormat kepada Saudara dan tidak
  lagi memelihara jarak antara murid dan guru, yang akibatnya mereka
  akan menghina semua perkataan, tindakan dan semua ajaran yang
  Saudara lakukan.

  Kesimpulan kita ialah tugas guru dalam pendidikan agama sangat
  penting, dan tanggung jawabnya berat. Guru itu dipanggil untuk
  membagikan harta abadi. Dalam tangannya ia memegang kebenaran ilahi.
  Dan dalam pekerjaannya ia menghadapi jiwa manusia yang besar
  nilainya di hadapan Allah. Oleh karena itu jangan sekalipun kita
  menganggap pekerjaan guru agama itu rendah atau gampang; pada
  hakekatnya pekerjaan itu tak kurang pentingnya dari pada tugas
  pendeta. Guru itu juga menjadi seorang pelayan dalam Gereja Kristus
  yang harus dijunjung tinggi.

  Bahan dirangkum dari sumber:
  1. Judul Buku: Pendidikan Agama Kristen
     Pengarang : Dr. E.G. Homrighausen dan Dr. I.H. Enklaar
     Penerbit  : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993
     Halaman   : 180 - 181

  2. Judul Buku: Arsitek Jiwa II
     Judul Asli: Tanggung Jawab dalam Pendidikan
     Pengarang : Stephen Tong
     Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993
     Halaman   : 23 - 24


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)

                      KEWAJIBAN-KEWAJIBAN GURU SM
                      ===========================

  Seorang guru SM baru dapat dikatakan guru yang bertanggung jawab
  apabila dia sudah dengan sepenuh hati melaksanakan kewajiban-
  kewajibannya. Adapun tujuh kewajiban yang dituntut dari seorang guru
  SM adalah sebagai berikut:

  1. Mengajar (Teaching)
     -------------------
     1Timotius 2:7

     Yang disebut "mengajar" adalah suatu proses belajar mengajar
     (Teaching-Learning Proccess). Di dalam proses mengajar dan
     belajar, guru harus dapat mewujudkan suatu perubahan dalam diri
     murid, misalnya perubahan dalam pengetahuan, sikap maupun tingkah
     laku. Bila tidak terjadi proses perubahan, berarti telah terjadi
     ketidakberesan/kesalahan dalam proses mengajarnya. Melalui
     Alkitab Paulus menyebutkan, dalam kehidupannya sebagai pengajar,
     ia sanggup mewujudkan perubahan atas diri orang lain: yang
     tadinya tidak percaya menjadi percaya; juga perubahan pada
     pengetahuan: yang tadinya tidak memahami kebenaran berubah
     menjadi memahami kebenaran.

  2. Menggembalakan (Shepherding)
     ----------------------------
     Yehezkiel 34:2-6; Yohanes 10:11-18

     Nabi Yehezkiel menegur gembala pada zaman itu yang tidak
     menunaikan kewajiban mereka. Hal itu merupakan suatu perbedaan
     yang nyata, bila dibandingkan dengan Tuhan Yesus, gembala yang
     baik itu. Guru SM harus meneladani Yesus dalam menggembalakan
     domba-domba kecil dengan sepenuh hati. Seorang gembala yang baik
     harus mempunyai hati yang rela berkorban, meskipun menghadapi
     kesulitan juga tidak akan meninggalkan dan membiarkan domba-
     dombanya; ia harus mengenal setiap dombanya, juga bersedia
     membawa domba yang berada di luar untuk masuk ke kandangnya;
     ia pun wajib untuk menyediakan dan mencukupi segala kebutuhan
     dombanya, termasuk kebutuhan intelektual, emosi, mental, dan
     rohani.

  3. Kebapaan (Fathering)
     --------------------
     1Korintus 4:15

     Paulus berkata, "Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu
     pendidik dalam Kristus Yesus, kamu tidak mempunyai banyak bapa.
     Karena akulah yang dalam Kristus telah menjadi bapamu oleh Injil
     yang kuberitakan kepadamu." Banyak kali seorang guru dapat
     mendidik dan menegur orang, namun sedikit di antara mereka yang
     dapat memeluk, membesarkan, dan memperhatikan murid didiknya
     dalam Injil, seperti yang layaknya dilakukan oleh seorang bapa
     terhadap anak kandungnya. Seorang guru bukan hanya dapat
     menggurui, tapi juga harus memiliki hati seorang bapa.

  4. Memberikan Teladan (Modeling)
     -----------------------------
     1Korintus 11:1; Filipi 3:17; 1Tesalonika 1:5-6; 2Tesalonika 3:7; 1Timotius 4:11-13

     Paulus, selaku guru, sering kali dengan berani menuntut orang
     Kristen untuk meneladaninya sebagaimana ia telah meneladani
     Kristus. Paulus menasihati Timotius, "Jangan seorang pun
     menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi
     orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,
     dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." Seorang
     guru akan mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap muridnya
     karena murid mudah sekali meniru tutur kata dan tingkah laku
     gurunya. Oleh karena itu, seorang guru perlu selalu memperhatikan
     dirinya sendiri apakah ia sudah menjadi teladan yang baik bagi
     muridnya.

  5. Menginjil (Evangelizing)
     ------------------------
     1Timotius 2:7

     Selaku guru, Paulus mengajar orang untuk percaya Kristus;
     demikian juga sasaran yang terutama dari seorang guru Sekolah
     Minggu adalah mengajar muridnya untuk menerima Injil. Mengajar
     bukan hanya mengisi murid dengan kebenaran, tetapi yang lebih
     penting adalah memberitakan Injil, supaya jiwa mereka
     diselamatkan.

  6. Mendoakan (Praying)
     -------------------
     2Tesalonika 1:11-12

     Kewajiban lain dari seorang guru adalah mendoakan muridnya,
     mendoakan mereka satu per satu dengan menyebut nama dan sesuai
     kebutuhan mereka masing-masing. Karena setiap murid mempunyai
     latar belakang keluarga yang berbeda, demikian juga sekolah dan
     masyarakat yang menjadi tempat pergaulan mereka mempunyai segi-
     segi keruwetan yang berlainan. Sebab itu mereka membutuhkan
     pertolongan Allah; apalagi soal pembinaan hidup bukanlah hal yang
     dapat dicapai hanya oleh kemampuan dan hikmat manusia saja.
     Itulah juga sebabnya guru harus mengajar melalui kuasa doa, agar
     Roh Kudus dapat bekerja dalam hati murid dengan leluasa.

  7. Meraih Kesempatan (Catching)
     ----------------------------
     2Timotius 4:2

     Satu kewajiban lagi yang harus dipenuhi oleh guru adalah meraih
     kesempatan. Setiap manusia hidup dalam kekekalan, dan kesempatan
     yang hanya sekejap dalam kekekalan itu telah dipaparkan Allah di
     hadapan guru. Bila guru SM sanggup memanfaatkannya, mungkin hanya
     melalui sepatah kata atau satu sikap, mungkin juga melalui doa
     syafaat, akan memberikan pengaruh yang berharga bagi muridnya.
     Oleh sebab itu, guru SM harus dapat meraih setiap kesempatan yang
     ada, sebagaimana perkataan Paulus yang berbunyi: "Beritakanlah
     firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah
     apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran
     dan pengajaran".

   Bahan diedit dari sumber:
   Judul Buku        : Pembaruan Mengajar
   Judul Artikel Asli: Tugas-tugas Seorang Guru SM
   Pengarang         : Dr. Mary Go Setiawani
   Penerbit          : Kalam Hidup, Bandung
   Halaman           : 10 - 12


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (3)

                      TANGGUNG JAWAB PENGURUS SM
                      ==========================

  Dalam sebuah SM ada guru-guru yang juga merangkap sebagai pengurus
  SM. Selain harus bertanggung jawab terhadap tugas keguruannya,
  mereka juga harus bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai
  seorang pengurus SM. Jika mereka hanya memenuhi tanggung jawab
  mereka sebagai seorang guru SM dan melalaikan tanggung jawabnya
  sebagai pengurus, maka SM tersebut akan terhambat perkembangannya.
  Apa sajakah tanggung jawab para pengurus SM itu? Berikut ini kami
  paparkan tanggung jawab dari seorang Pemimpin dan Sekretaris SM.

  TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN SM

  Pemimpin inilah yang memimpin SM. Dia akan bekerja sama dengan
  gembala gereja, sekretaris, dan para guru sebagai suatu "team", agar
  mendapatkan sebuah SM yang mendatangkan kehormatan bagi Kristus. Dia
  akan mengatur agar para guru MENJANGKAU jiwa-jiwa yang terhilang dan
  mengajarkan kepada mereka bagaimana cara hidup bagi Allah. Tanggung
  jawab pemimpin dibagi dalam tiga bagian:

  1. Selama Jam SM
     -------------

     a. Harus tiba 15 menit sebelum SM dimulai.

     b. Siap sedia untuk memulai SM tepat pada waktunya!
        Acara Pembukaan harus menarik. Bahan seperti "Kegiatan Sekolah
        Minggu" dapat memberi ide-ide dan petunjuk-petunjuk untuk
        acara pembukaan ini. Pakailah alat peraga yang disarankan.

     c. Mengunjungi berbagai kelas selama jam pelajaran, tetapi duduk
        pada tempat yang memudahkan dia untuk meninggalkan kelas
        tersebut tanpa menarik perhatian anak-anak.

     d. Dalam sebuah kelas, secara bergantian, tutuplah acara ibadah
        dengan memberikan sambutan singkat untuk anak-anak (khususnya
        yang baru) dan undang mereka untuk datang kembali minggu
        berikutnya.

  2. Mempromosikan SM
     ----------------

     a. Untuk menolong pertumbuhan SM, selenggarakan acara-acara
        istimewa pada Hari Paskah, Hari Kemerdekaan, Hari Natal,
        kenaikan kelas, dan sebagainya. Tentu saja saudara harus
        memakai bahan yang disediakan untuk usaha memenangkan jiwa
        baru dan evangelisasi anak-anak. Sarana tersebut berguna untuk
        menolong SM saudara. Undang anak-anak lain selain murid-murid
        Anda untuk menghadiri acara tersebut.

     b. Dalam setiap kebaktian gereja hendaknya diberikan pengumuman
        tentang SM. Ke mana pun saudara pergi berbicaralah tentang SM,
        dan undanglah orang untuk menghadirinya. Tunjukkan sikap yang
        gembira dan bersemangat tentang SM Anda!

  3. Program Pendidikan
     ------------------

     Program pendidikan secara keseluruhan bagi pekerja SM adalah
     tanggung jawab gembala, tetapi pemimpin SM itu yang harus
     menyelenggarakan sebagian besar dari kelas persiapan dan rapat
     panitia. Adakan kerja sama yang erat dengan gembala dalam "Kursus
     Pendidikan Guru SM", "Kelas Calon Guru", maupun program lain.

  SEKRETARIS SM

  Sekretaris yang menyelenggarakan semua catatan sekolah. Tanggung
  jawabnya meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Sebelum Jam SM
     --------------

     a. Datang 15 menit sebelum SM dimulai dan mempersiapkan kantong-
        kantong persembahan, buku-buku catatan kelas, gambar-gambar,
        alat peraga, dll., untuk diberikan kepada guru.

     b. Berada di tempat pada Acara Pembukaan -- saudara bukan teladan
        yang baik kalau jalan kian ke mari.

  2. Selama Jam SM
     -------------

     a. Menghadiri jam pelajaran di suatu kelas, namun demikian
        duduklah dekat pintu. Jika SM sudah berjalan setengahnya,
        keluarlah dengan diam-diam. Apabila jumlah anggota SM itu
        banyak, sekretaris akan segera mulai dengan pekerjaannya
        setelah guru selesai mengabsen. Dengan demikian ia mempunyai
        cukup waktu untuk menyelesaikan pencatatan dalam "Buku Catatan
        Sekretaris" sebelum acara penutup.

     b. Mengumpulkan semua buku catatan kelas dan persembahan. Guru
        harus mengisi Buku Catatan Kelas dan memungut persembahan
        sebelum memulai pelajaran, kemudian meletakkannya pada tempat
        yang baik agar dapat dikumpulkan oleh sekretaris tanpa
        mengganggu kelas. Jangan bercakap-cakap dengan guru atau
        murid.

     c. Pergi ke suatu tempat yang agak terpisah; hitunglah uang
        persembahan; pindahkan semua jumlah dari buku catatan kelas ke
        buku catatan sekretaris. Catatlah jumlah yang hadir; tamu-
        tamu; persembahan; dan jumlah yang absen untuk setiap kelas.
        Hitunglah jumlah seluruhnya dan tuliskan pada papan
        pengumuman.

     d. Menandai kehadiran para pekerja pada kolom yang tersedia.
        Sisipkan selembar di dalam buku catatan sekretaris untuk
        mencatat kehadiran gembala dan anggota-anggota pengurus
        sepanjang tahun.

     f. Bersiap-siap untuk membacakan laporan jika diminta. Bacalah
        dengan jelas dan singkat.

  3. Sepanjang Minggu
     ----------------

     a. Menyerahkan persembahan SM kepada bendahara SM. Bila SM tidak
        mempunyai bendahara, persembahan itu harus diberikan kepada
        bendahara gereja. Uang SM harus dialokasikan untuk pembelian
        bahan dan peralatan SM saja.

     b. Membantu dalam pemesanan bahan pelajaran. Ketika bahan
        pelajaran yang baru itu tiba, simpanlah dengan baik agar tetap
        bersih dan siap untuk dipakai pada waktunya. Jagalah supaya
        gambar Sahabat Anak-anak dan Pratama yang dipakai itu tepat
        setiap Minggu.

     c. Mengambil rata-rata anak yang hadir setiap bulan,
        menjumlahkan persembahan setiap akhir bulan, dan tuliskan
        dalam buku catatan. Catatlah semua keterangan lainnya yang
        diperlukan.

     d. Menghadiri rapat pengurus.

     e. Menyediakan nota perkunjungan dan membantu dalam perkunjungan
        anak-anak yang absen dan para pengunjung.

     f. Pada akhir tahun, bekerja sama dengan gembala dan pemimpin
        untuk mengisi laporan tahunan. Jika buku catatan sekretaris
        telah diisi dengan tepat sepanjang tahun, maka di dalamnya
        terdapat keterangan yang diperlukan untuk laporan tahunan.

  Sungguh, pengurus SM itu penting! Jemaat memerlukan kepemimpinan
  saudara. Allah akan dipuji jika saudara memikul tanggung jawab untuk
  pelayanan ini!

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Pola Dasar Perkembangan Sekolah Minggu
  Judul Artikel Asli: Tanggung Jawab
  Pengarang         : AGLC -- Teaching Ministries Accra, GHANA
  Penerbit          : Gandum Mas, Malang, 1987
  Halaman           : 10 - 12


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

                            MENEPATI JANJI
                            ==============

  "Besok setelah pulang sekolah, saya akan datang ke rumahmu. Ini
  janji saya," kata Maria kepada temannya, Debora. "Saya akan datang
  apa pun yang terjadi."

  "Bagaimana seandainya hujan turun lebat?" tanya ibu kepada Maria
  kemudian. "Atau bagaimana seandainya kamu jatuh sakit?"

  "Tentu saya tidak akan pergi," kata Maria.

  "Tetapi kamu telah berjanji bahwa kamu akan pergi," kata ibu.
  "Tahukah kamu apa artinya sebuah janji?"

  Renungan Singkat tentang Janji-janji:
  -------------------------------------

  1. Menurut kamu, apakah artinya sebuah janji?
     Bolehkah kamu berjanji dan kemudian mengingkarinya?
     Mengapa tidak?

  2. Seandainya kamu adalah ibu, apakah yang akan kamu katakan kepada
     Debora?

  "Janji adalah sesuatu yang sangat istimewa," kata ibu. "Itu berarti
  bahwa seseorang dapat mempercayaimu. Banyak orang di dalam Alkitab
  yang mengucapkan janji-janji khusus kepada Allah, dan kemudian
  mereka mengingkarinya. Allah mengatakan bahwa lebih baik tidak
  berjanji daripada kemudian mengingkarinya."

  "Apakah Allah selalu menepati janji-janji-Nya?" tanya Maria.

  "Ya, menurut Alkitab, Allah selalu menepati janji-janji-Nya," kata
  ibu. "Itu berarti bahwa kamu dapat mempercayai-Nya. Jika Ia pernah
  mengingkari janji-Nya, kamu tidak akan percaya kepada-Nya. Tetapi
  Allah tidak pernah mengingkari satu pun dari janji-janji-Nya."

  "Kalau begitu, saya harus lebih berhati-hati bila membuat janji-
  janji," kata Maria. "Dan saya pun harus berhati-hati agar tidak
  sampai mengingkari janji-janji saya."

  Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu:
  ----------------------------------------

  1. Apakah kamu akan percaya kepada Allah jika Ia pernah mengingkari
     janji-janji-Nya? Mengapa tidak?

  2. Apakah orang akan mempercayaimu jika kamu mengingkari janji-
     janjimu? Mengapa tidak?

  3. Mengapa kita harus berhati-hati dengan janji-janji yang kita
     buat?

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Yosua 23:14

  Kebenaran Alkitab:
  ------------------
  Allah selalu menepati janji-Nya. Ia tidak pernah mengingkari satu
  pun dari janji-janji-Nya (Yosua 23:14).

  Doa:
  ----
  Tolonglah saya menepati janji-janji saya, ya Allah, supaya saya
  dapat seperti Engkau. Maka orang lain pun akan percaya kepada saya,
  seperti mereka percaya kepada-Mu. Dalam nama Yesus. Amin!

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Pengarang  : V. Gilbert Beers
  Penerbit   : Kalam Hidup, Bandung, 1986
  Halaman    : 46 - 47


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: From: Dina Margareth <Dina_Margareth@>
  >Shalom,
  >Saya lagi membutuhkan bahan diskusi untuk Pendalaman Alkitab untuk
  >Guru-guru Sekolah Minggu. Adapun tema yang akan didiskusikan adalah
  >Visi dan Misi Guru Sekolah Minggu. Saya sudah mencari mengenai
  >topik ini di toko buku Gandumas dan Imannuel, sepertinya tidak ada
  >yang pas. Mohon bantuannya ya.. Terima kasih atas atensinya. Tuhan
  >Yesus memberkati.
  >
  >Dina

  Redaksi:
  Kami sangat bersukacita mengetahui semangat Anda dalam mempersiapkan
  diskusi Pendalaman Alkitab di SM Anda. Saat ini sangat jarang
  ditemui adanya PA yang diadakan diantara guru SM. Biasanya selesai
  mengajar dan bertugas, mereka kembali lagi dengan kesibukan masing-
  masing, dan baru bertemu lagi pada Hari Minggu berikutnya.

  Sehubungan dengan pertanyaan Anda, Ibu Meilania (moderator
  e-BinaGuru) telah memberikan jawaban kepada Anda, tapi sebagai
  tambahan kami sangat sarankan agar Anda mengunjungi Situs PEPAK
  untuk mendapatkan bahan-bahan sehubungan dengan Pelayanan Sekolah
  Minggu. Beberapa bahan mungkin akan membantu misalnya:
  1. Sekolah Minggu yang Memiliki Panggilan
==>  http://www.sabda.org/pepak/000006/
  2. Mengapa Melayani dan Membina Anak-Anak?
==>  http://www.sabda.org/pepak/000010/
  3. Tugas Guru Sekolah Minggu dalam Mengajar
==>  http://www.sabda.org/pepak/000045/
  4. Menjadi Guru Sekolah Minggu
==>  http://www.sabda.org/pepak/010088/
  5. Buah-buah dalam Pelayanan Guru SM
==>  http://www.sabda.org/pepak/030181/

  Masih banyak lagi tulisan-tulisan lain dalam situs PEPAK yang dapat
  Anda jadikan bahan untuk PA di Guru SM d gereja Anda. Kami harap
  informasi tersebut berguna dan bermanfaat dalam pelayanan Anda.
  Tuhan memberkati!


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
               Staf Redaksi: Davida, Oeni, Yuli, dan Poer
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org